Anda di halaman 1dari 37

PERHITUNGAN KUANTITAS 1

MIKROORGANISME

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menghitung jumlah kuantitas mikroorganisme dilakukan untuk

mengetahui banyaknya koloni bakteri atau jamur yang dapat tumbuh

berkembangbiak dan hidup pada suatu bahan, misalnya pada suatu

bahan yang berpotensi sebagai obat misalnya ekstrak tumbuhan-

tumbuhan atau hewan yang akan diteliti, dengan mengetahui jumlah

koloni jamur atau bakteri yang tumbuh kita dapat memilih zat pengawet

atau penempatan yang tepat sesuai dengan banyak sedikitnya jumlah

bakteri atau jamur yang tumbuh. Sehingga zat pengawet yang dipilih

efektif melawan bakteri atau jamur. Jangan sampai kita salah memilih dan

mengakibatkan bakteri dan jamur tetap dapat tumbuh pada ekstrak

tersebut.

Ataupun dalam menentukan peluang suatu bahan dapat ditumbuhi

jamur atau bakteri. Agar diketahui masa penggunaan atau berapa lama

bahan tersebut bertahan dalam kondisi yang masih bagus dan dapat

digunakan tanpa pemberian zat pengawet. Dari menghitung kuantitas

mikroorganisme juga kita dapat membandingkan antara mikroba yang

satu dengan yang lain dalam hal kecepatan pertumbuhannya serta

lingkungan yang disukai mikroba tersebut agar dapat tumbuh dan

berkembang. Dalam menghitung kuantitas mikroorganisme dikenal


Iin Eirka Lembayung RAHMA
15020140072
PERHITUNGAN KUANTITAS 2
MIKROORGANISME

beberapa cara untuk mendapatkan jumlah koloni bakteri dan jamur yang

tumbuh, cara-cara tersebut yaitu secara langsung dan secara tidak

langsung. Dengan secara langsung bertujuan untuk mengetahui jumlah

koloni pada bahan baik itu sel yang masih hidup ataupun yang mati.

Sedangkan secara tidak langsung digunakan untuk mengetahui jumlah

koloni yang tumbuh baik sel yang hidup maupun yang mati atau pun

hanya yang masih hidup saja sesuai dengan metode penghitungan secara

tidak langsung apa yang digunakan.

Pada praktikum ini dilakukan metode secara langsung yaitu metode

perhitungan cawan dimana perhitungan ini dilakukan pengenceran dan

mencawankan hasil pengenceran. Cawan-cawan tersebut kemudian

diinkubasi dan kemudian dihitung jumlah koloni yang terbentuk. Dan

metode secara tidak langsung yaitu metode Most Probable Number yang

juga berdasarkan pengenceran. Dimana suatu larutan yang mengandung

sel-sel mikroorganisme diencerkan terus menerus, dan akan diperoleh

suatu larutan dimana tidak dijumpai sel lagi yaitu dikatakan steril. Metode

ini menggunakan medium cair di dalam tabung reaksi, dimana

perhitungan dilakukan berdasarkan pada jumlah tabung yang positif yaitu

yang ditumbuhi oleh mikroorganisme setelah inkubasi pada suhu dan

waktu tertentu. Dikatakan positif jika terjadi kekeruhan pada tabung reaksi

timbulnya gas yang dihasilkan mikroorganisme di dalam tabung kecil

(tabung Durham) yang diletakkan pada posisi terbalik. Setiap konsentrasi

pada umumnya digunakan tiga tau lima seri tabung.

Iin Eirka Lembayung RAHMA


15020140072
PERHITUNGAN KUANTITAS 3
MIKROORGANISME

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari praktikum ini adalah :

1. Apa saja metode – metode yang digunakan dalam menghitung

kuantitas mikroorganisme ?

2. Bagaimana cara dilakukan perhitungan kuantitas mikroorganisme

dengan metode – metode tersebut ?

C. Maksud Praktikum

Adapun maksud dari praktikum ini adalah melakukan perhitungan

secara kuantitas terhadap jumlah koloni mikroorganisme yang dapat

tumbuh dengan metode secara langsung maupun tidak langsung.

D. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui cara

menghitung kuantitas mikroorganisme dan jumlah koloni mikroorganisme

yang tumbuh dengan perhitungan kuantitas pada beberapa sampel seperti

kecap, mascara, jamu, dan minuman dengan merk tertentu dengan

mengunakan metode perhitungan cawan petri dan metode MPN (Most

Probable Number).

Iin Eirka Lembayung RAHMA


15020140072
PERHITUNGAN KUANTITAS 4
MIKROORGANISME

E. Manfaat Praktikum

Adapun manfaat dari praktikum ini adalah dapat mengetahui cara

melakukan perhitungan kuantitas mikroorganisme dengan metode secara

langsung (metode perhitungan cawan) dan metode secara tidak langsung

(metode Most Probable Number) pada beberapa sampel yaitu kecap,

mascara, jamu, dan minuman dengan merk tertentu. Serta mengetahui

jumlah koloni yang tumbuh pada masing – masing sampel tersebut.

Iin Eirka Lembayung RAHMA


15020140072
PERHITUNGAN KUANTITAS 5
MIKROORGANISME

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Teori Umum

Analisis kuantitatif mikroorganisme pada suatu sediaan farmasi

makanan, minuman dan kosmetika.Penting dilakukan untuk mengetahui

mutu suatu sediaan san bahan farmasi, makanan-minuman dan

kosmetika. Dalam analisis kuantitatiftersebut ada beberapa cara yang

dapat digunakan untuk menghitung atau mengukur jumlah

mikroorganisme di dalam suatu bahan atau sediaan farmasi, makanan-

minuman dan kosmetika (Djide, 2006)

Pengukuran pertumbuhan bakteri dapat diukur dengan beberapa

cara yaitu dengan menghitung jumlah sel dan dengan mengukur massa

total populasi, yang biasanya sebanding dengan jumlah sel. Jumlah

populasi biasanya dihitung sebagai jumlah sel daam 1 mL cairan atau 1

mg materi padat. Karena populasi biasanya sangat besar, kebanyakan

metode pengukuran didasarkan pada pengukuran sampel yang sangat

kecil, baik secara langsung maupu tidak langsung. Ukuran populasi total

kemudian ditentukan dengan perhitungan. Sebagai contoh, asumsikan

bahwa 10-6 mL susu mengandung 70 sel bakteri maka dalam 1 mL

terdapat 70 juta sel bakteri. Namun demikian, cara ini kurang praktis

sehingga pengukuran secra tidak langsung dalam suatu seri pengenceran

(Radji, 2002)

Iin Eirka Lembayung RAHMA


15020140072
PERHITUNGAN KUANTITAS 6
MIKROORGANISME

Dalam menghitung jumlah mikroorganisme secara kuantitatif

mikrobiologis suatu bahan dapat dilakukan atas beberapa kelompok yaitu

(Djide, 2006) :

1. Perhitungan mikroskopik

perhitungan mikroskopik merupakan metode yang cepat dan murah,

tetapi mempunyai beberapa kelemahan sebagai berikut :

a. Sel-sel yang telah mati tidak dapat dibedakan dari sel-sel yang lain

karena berukuran sangat kecil, sukar dilihat dibawah mikroskop,

sehingga kadang-kadang tidak terhitung.

b. Sel-sel yang berukuran yang sang sangat kecil,sukar dilihat

dibawah mikroskop sehingga kadang-kadang tidak terhitung.

c. Untuk mempertinggi ketelitian, jumlah sel di dalam suspensi harus

cukup tinggi, mislanya untuk bakteri minimal 10 6 sel/mL. Hal ini

disebabkan dalam setiap bidang pandang yang diamati harus

terdapat sejumlah sel yang dapat dihitung.

d. Tidak dapat digunakan untuk menghitung sel-sel mikroorganisme di

dalam bahan yang mengandung sel-sel debris atau ekstrak, karena

hal ini akan mengganggu dalam perhitungan sel hidup, oleh sebab

itu keduanya akan terhitung.

2. Hitung cawan

Prinsip metode ini adalah apabila ada satu sel mikroorganisme yang

masih hidup ditumbuhkan pada medium yang sesuai, maka sel

tersebut akan berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat

Iin Eirka Lembayung RAHMA


15020140072
PERHITUNGAN KUANTITAS 7
MIKROORGANISME

dilihat langsung dan dihitung, dengan mata pada media yang

digunakan setelah dilakukan inkubasi pada suhu dan waktu tertentu

(Djide, 2006).

Metode cawan ini merupakan metode yang paling sensitive untuk

menentukan jumlah mikroorgnaisme karena beberapa alasan (Djide,

2006):

a. Hanya sel yang masih hidup dapat dihitung

b. Beberapa jenis mikroorganisme dapat dihitung sekaligus,

c. Dapat digunakan untuk isolasi dan identifikasi mikroorganisme

3. Dalam SPC (Standard Plate Counts) ditentukan cara pelaporan dan

perhitungan koloni sebagai berikut (Djide, 2006) :

a. Hasil yang dilaporkanhanya terdiri atas dua angka yaitu angka

pertama (satuan) dan angka kedua (desimal). Jika angka ketiga

sama dengan atau lebih besar dari 5, harus dibulatkan satu angka

lebih tinggi pada angka kedua. Sebagai contoh 1,7x10 3 unit koloni/

mL atau per gram.

b. Jika pada semua pengenceran dihasilkan kurang dari 30 koloni

pada cawan petri, berarti pengenceran yang dilakukan terlalu

tinggi, oleh karena itu jumlah koloni pada pengenceran yang

terendah yang dihitung. Hasil yang dilaporkan sebagai kurang dari

30 dikalikan dengan besarnya pengenceran, tetapi jumlah yang

sebenarnya harus dicantumkan di dalam tanda kurung.

Iin Eirka Lembayung RAHMA


15020140072
PERHITUNGAN KUANTITAS 8
MIKROORGANISME

c. Jika pada semua pengenceran dihasilkan lebih dari 300 koloni per

cawan petri, berarti pengenceran yang dilakukan terlalu rendah,

oleh karena itu jumlah koloni pada pengenceran yang tertinggi

yang dihitung. Hasilnya dilaporkan sebagai lebih dari 300 dikalikan

dengan factor pengencerannya, tetapi jumlah yang sebenarnya

harus dicantumkan di dalam tanda kurung.

d. Jika pada cawan petri dari dua tingkat pengenceran dihasilkan

koloni dengan jumlah antara 30 dan 300 dan perbandingan antara

hasil tertinggi dan rendah dari kedua pengenceran tersebut lebih

kecil atau sama dengan dua, dilaporkan rata-rata dari kedua nilai

tersebut dengan memperhitungkan factor pengencerannya. Jika

perbandingan antara hasil tertinggi dan terendah lebih besar dri

dua, yang dilaporkan hanya hasil yang terkecil.

e. Jika digunakan dua cawan petri (duplo) per pengenceran, maka

data yang diambil harus dari kedua cawan tersebut. Tidak boleh

diambil hanya salah satunya. Oleh karena itu harus dipilih tingkat

pengenceran yang menghasilkan kedua cawan duplo dengan

koloni diantara 30-300.

4. Metode MPN (Most Probable Number)

Pada metode ini digunakan medium yang berbentuk cair yang

dimasukkan dalam tabung-tabung reaksi yang diisi pula dengan

tabung kecil yang disebut tabung Durham.Cara perhitungannya

didasarkan atas banyaknya tabung yang positif yaitu yang ditumbuhi

Iin Eirka Lembayung RAHMA


15020140072
PERHITUNGAN KUANTITAS 9
MIKROORGANISME

oleh mikroorganisme (keruh) atau terjadi perubahan warna dari

medium dan terbentuk gas, setelah dilakukan inkubasi pada suhu dan

waktu tertentu. Untuk setiap pengenceran dapat digunakan 3 ,5atau 7

seri tabung (Djide, 2006).

Metode MPN biasanya dapat digunakan untuk menghitung jumlah

mikroorganisme tertentu yang terdapat diantara campuran

mikroorganisme lainnya. Sebagai contoh adalah jika digunakan

Lactosa Broth (NB), maka adanya bakteri yang dapat memfermentasi

laktosa ditunjukkan dengan terbentuknya gas di dalam tabung durham.

Cara ini didunakan untuk menentukan MPN koliform terhadap air atau

minuman karena bakteri coliform termauk bakteri yang dapat

memfermentasi laktosa (Djide, 2006)

Pada metode MPN, dengan menggunakan cara single streng,

setiap pengenceran terhadap bahan atau sdiaan yang akan diperiksa

sesuai dengan derajat kontaminasinya. Pengenceran tersebut iasanya

dilakukan pengenceran lebih tinggi dan pada pengenceran dalam

hitung cawan sehingga beberapa tabung yang berisi medium cair yang

diinokulasikan dengan larutan hasil pengenceran tersebut

mengandung satu sel mikroorganisme, beberapa tabung mungkin

mengandung lebih dari satu sel, sedangkan tabung lainnya mungkin

tidak mengandung sel mikroorganisme. Dengan demikian setelah

dilakukan inkubasi siharapkan terjadi pertumbuhan pada beberapa

Iin Eirka Lembayung RAHMA


15020140072
PERHITUNGAN KUANTITAS 10
MIKROORGANISME

tabung yang dinyatakan sebagai tabung positif , sedangkan lainnya

adlaah negative (Djide, 2006)

Pada hakikatnya terdapat 2 macam pengukuran dasar, yaitu

penentuan jumlah sel dan penentuan massa sel. Pengukuran jumlah sel

biasanya dilakukan bagi organisme bersel tunggal (misalnya bakteri),

sedangkan penentuan massa sel dapat dilakukan tidak hanya bagi

organisme bersel tunggal tetapi juga bagi organisme berfilamen (misalnya

kapang) (Hadioetomo, 1993).

Ada berbagai macam cara untuk mengukur jumlah sel,antara lain

dengan hitungan cawan (plate count ), hitungan mikroskopis langsung

(direct microscopic count ) atau secara elektronis dengan bantuan alat

yang disebut penghitung Coulter (coulter counter). Cara lain untuk

menentukan jumlah sel ialah dengan menyaring sampel dengan suatu

saringan membrane, saringan tersebut lalau diinkubasi pada permukaan

medium yang sesuai. Jasad-jasad renik yang tertahan pada permukaan

saringan menyerap nutrient dari medium dan menghasilkan koloni-koloni,

masing-masing berasal dari satu sel tunggal yang dapat hidup

(Hadioetomo, 1993).

Selain daripada yang diatas, ada pula metode pengukuran

pertumbuhan mikroorganisme secara tidak langsung yang dapat dilakukan

dengan sebagai berikut (Pratiwi, 2008) :

Iin Eirka Lembayung RAHMA


15020140072
PERHITUNGAN KUANTITAS 11
MIKROORGANISME

a. Pengukuran kekeruhan / turbidity

Bakteri yang bermultiplikasi pada media cair akan menyebabkan

media menjadi keruh. Alat yang digunakan untuk pengukuran adalah

spektrofotometer atau koloirimetri dengan cara membandingkan

densitas optk (optical density, OD) antara media tanpa pertumbuhan

bakteri dan media dengan pertumbuhan bakteri.

b. Pengukuran aktivitas metabolic

Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa jumlah produk metabolic

tertentu, misalnya asam atau CO2, menunjukkan jumlah

mikroorganisme yang terdapat di dalam media.

c. Pengukuran berat sel kering (BSK)

Metode ini digunakan untuk mengukur pertumbuhan fungi

berfilamen.Miselium fungi dipisahkan dari media dan dihitung sebagai

berat kotor. Miselium selanjutnya dicuci dan ditimbang beberapa kali

hingga mencapai berat konstan yang dihitung sebagai berat sel kering

(BSK)

Iin Eirka Lembayung RAHMA


15020140072
PERHITUNGAN KUANTITAS 12
MIKROORGANISME

B. Uraian Bahan

1. Aquades (Dirjen POM 1979 : 96)

Nama Resmi : Aqua Destilata

Nama Lain : Air Suling

Pemerian : Cairan jernih; tidak berwarna; tidak

berbau; tidak mempunyai rasa

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

2. Nutrient agar ( BD Diagnostic Systems Europe)

a. Komposisi

Approximate Formula* Per Liter

Beef Extract................................................................3.0 g

Peptone.....................................................................5.0 g

Agar.........................................................................15.0 g

b. Kegunaan

Nutrient Agar digunakan untuk budidaya bakteri dan untuk

pencacahan organisme dalam air, limbah, kotoran dan bahan

lainnya.

3. Potato Dextrosa agar (Acumedia/ Neogen Corporation,2011)

a. Komposisi

Potato Infusion from 200 g…………………………..4 g

Dextrose………………………………………………20 g

Agar……………………………………………………15 g

Iin Eirka Lembayung RAHMA


15020140072
PERHITUNGAN KUANTITAS 13
MIKROORGANISME

b. Kegunaan

Potato dextrose agar digunakan untuk budidaya jamur

BAB III

Iin Eirka Lembayung RAHMA


15020140072
PERHITUNGAN KUANTITAS 14
MIKROORGANISME

KAJIAN PRAKTIKUM

A. Alat Yang Dipakai

Adapun alat – alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah botol

cokelat, cawan petri, enkas, erlenmeyer, gelas arloji, inkubator, lampu

spritus, ose bulat, oven, pinset, rak tabung, spoit 1 mL, 10 mL, spidol,

tabung reaksi, dan vial.

B. Bahan Yang Dipakai

Adapun bahan yang digunakan adalah medium NA, medium PDA,

medium LB, sampel kecap, sampel jamu beras kencur, sampel maskara

maybeline, dan Futami 17.

C. Cara Kerja (Anonim, 2016)

Secara Langsung

1. Dengan Ruang Hitung (Counting Chamber)

a. Dibersihkan permukaan lensa-lensa hemasitometer

b. Ditutup dengan kaca tutup hemasitometer

c. Diambil suspensi khamir dengan pipet pasteur sebnayak 0,1 - 0,5

mL. Diletakkan pada lekukan V pada tepi kaca tutup . Diusahakan

setiap ruang penuh dipenuhi suspensi.

Iin Eirka Lembayung RAHMA


15020140072
PERHITUNGAN KUANTITAS 15
MIKROORGANISME

d. Diletakkan hemasitometer pada mikroskop dan dimulai dengan

pembesaran obyektif 4 atau 10x. dihitung yang berukuran 1 mm 2

itu.

e. Cara menghitung

Pada hemasitor terdapat 9 bidang (masing-masing berukuran 1

mm2). Kotak tengah dibagi menjadi 25 kotak besar. Setiap kotak

dibagi menjadi 16 kotak kecil. Jadi jumlah total kotak kecil dalam

kotak tengah adalah 400 (yaitu 25x16).

f. Contoh perhitugan sebagai berikut :

Jika terdapat 200 sel dalam 80 kotak kecil (16x5), maka jumlah sel

khamir :

1)80 kotak kecil atau 5 kotak tengah (luasnya – 80/400 – 1/5 - 0,2

mm2). Jadi dalam setiap mm2 terdapat sel – 200x5 – 1000

sel/mm2.

2)Kedalaman hemasitometer 0,1mm – 1000 sel/mm2 – 1x104

sel/mm2.

3)1 mL – 1 cm3 – 1000 mm3

Jadi jumlah sel khamir dalam suspensi adalah 1x10 4x103 –

1x107 sel/mL

Atau dengan rumus :

Jumlah sel / mL = 5. N. 104 sel/mL

Dimana N = jumlah sel pada 5 kotak tengah

Iin Eirka Lembayung RAHMA


15020140072
PERHITUNGAN KUANTITAS 16
MIKROORGANISME

2. Dengan Preparat Olesan (Smear Count)

Cara ini dilakukan dengan membuat preparat oles dari jumlah volume

tertentu dari larutan sampel dan disebar diatas gelas obyek dalam

luas tertentu (misalnya 1 cm2). Selanjutnya preparat olesan ini difiksasi

dan diberi pengecatan dengan larutan cat (mis : larutan kristal

violet). Selanjutnya dihitung dibawah mikroskop. Dengan mengetahui

luas bidang pandang mikroskop dan jumlah mikroorganisme yang ada

didalam bidang tersebut, maka jumlah mikroorganisme per mL sampel

dapat diketahui.

Secara Tidak Langsung

Cara kerja :

a) Dibuat dengan suspensi bakteri sampai 10 3

b) Ditanam dengan metode tuang ketiga cawan petri steril mulai dari

pengenceran 103, 104, 105.

c) Diinkubasi pada suhu 37o C selama 24 – 48 jam

d) Diamati dan dihitung jumlah koloni yang tumbuh setiap pengenceran

dan hitung SPC – nya (jumlah mikroorganisme per mL sampel).

1. Dengan Metode Most Probably Number (MPN) Untuk Bakteri

Koliform

a. Untuk bakteri bentuk koli

Uji bekteri bentuk koli dilakukan menggunakan metode MPN

dengan menggunakan medium Laktosa Broth dibuat dengan tiga

seri :

Iin Eirka Lembayung RAHMA


15020140072
PERHITUNGAN KUANTITAS 17
MIKROORGANISME

1) Disiapkan 9 tabung reaksi yang berisi medium LB dan

tambung durham untuk setiap contoh.

2) Masing-masing contoh yang telah diencerkan diinokulasi 1 mL

hasil pengenceran 10-1, 10-2, 10-3 atau sesuai derajat

kontaminasi bahan yang diperiksa.

3) Setelah itu diinkunasi didalam inkubator pada 37 o C selama 24

-48 jam Tabung LB yang positif berisi gas dan berubah warna

menjadi kuning.

4) Dicatat dan dihitung nilai MPN – nya.

Iin Eirka Lembayung RAHMA


15020140072
PERHITUNGAN KUANTITAS 18
MIKROORGANISME

BAB IV

KAJIAN HASIL PRAKTIKUM

A. Hasil Praktikum

1. Tabel Pengamatan

a) ALT Bakteri

Pengenceran
KLP Sampel
10-2 10-3 10-4

I Futami 6 12 9

II Maskara 26 15 27

III Kecap 4 4 13

IV Jamu Beras Kencur TBUD 9 1

b) ALT Kapang

Pengenceran
KLP Sampel
10-2 10-3 10-4

I Futami 2 4 6

II Maskara 1 5 7

III Kecap 2 34 1

IV Jamu Beras Kencur 45 13 1

c) MPN

Iin Eirka Lembayung RAHMA


15020140072
PERHITUNGAN KUANTITAS 19
MIKROORGANISME

Pengenceran
KLP Sampel
10-2 10-3 10-4

I Futami +-+ ---


--+

II Maskara

III Kecap +-- --- ---

IV Jamu Beras Kencur +++ --- ---

Ket : +++ = Mengalami pertumbuhan maksimal

+ = Mengalami pertumbuhan

- = Tidak mengalami pertumbuhan

B. Pembahasan

Perhitungan kuantitas mikroorganisme dilakukan untuk mengetahui


Iin Eirka Lembayung RAHMA
15020140072
PERHITUNGAN KUANTITAS 20
MIKROORGANISME

jumlah koloni jamur atau bakteri yang tumbuh pada suatu bahan. Dengan

mengetahui jumlah koloni kita dapat membandingkan kecepatan

pertumbuhan satu jenis mikroba dengan mikroba yang lain. Dan juga

dapat sebagai penguji untuk mengetahui lama suatu bahan dapat

bertahan dalam kondisi yang baik tanpa ditumbuhi mikroorganisme.

Perhitungan kuantitas mikroorganisme dapat dilakukan secara langsung

ataupun tidak langsung.

Dengan secara langsung bertujuan untuk mengetahui jumlah koloni

pada bahan baik itu sel yang masih hidup ataupun yang mati. Sedangkan

secara tidak langsung digunakan untuk mengetahui jumlah koloni yang

tumbuh baik sel yang hidup maupun yang mati atau pun hanya yang

masih hidup saja sesuai dengan metode penghitungan secara tidak

langsung apa yang digunakan. Perhitungan secara langsung dapat

dilakukan dengan metode ruang hitung yang menggunakan

haemocymeter dan dengan metode preparat olesan dimana larutan

sampel disebar pada objek glas dengan luas tertentu kemudian difiksasi

dan diberi pengecatan lalu diamati dibawah mikroskop.

Sedangkan secara tidak langsung dapat menggunakan metode

turbidimetri dimana cara ini dilakukan dengan mengukur persentase

cahaya yang melewati larutan yang diperiksa dengan kata lain metode ini

melihat tingkat kekeruhan dari larutan yang diperiksa. Dengan metode

cara kimia, metode volume total, metode berat kering, metode plate count.

Metode ini yang digunakan dalam percobaan ini, metode ini dilakukan

Iin Eirka Lembayung RAHMA


15020140072
PERHITUNGAN KUANTITAS 21
MIKROORGANISME

dengan pengenceran bertingkat sampai konsentrasi tertentu, sampel

ditambahkan pada medium yang telah memadat pada cawan petri lalu

diinkubasi dan diamati pertumbuhan koloninya.

Dan yang terakhir adalah metode MPN (Most Probable Number)

dimana metode ini dilakukan menggunakan tabung reaksi yang berisi

tabung durham dan menggunakan medium laktosa broth. Tabung reaksi

akan diisi sampel yang telah diencerkan pada konsentrasi tertentu

kemudian diinkubasi dan akan terbentuk gas atau perubahan warna jika

positif terdapat mikroorganisme.

Dalam percobaan ini dilakukan perhitungan kuantitas

mikroorganisme dengan metode perhitungan cawan dan MPN (Most

Probable Number). Beberapa sampel yang digunakan adalah kecap,

mascara maybeline, futami 17 dan jamu beras kencur. Dari sampel-

sampel ini akan dilihat seberapa banyak koloni jamur maupun bakteri

yang dapat tumbuh. Apakah sampel tersebut merupakan lingkungan yang

sesuai atau sampel tersebut mudah terkontaminasi oleh mikroorganisme.

Pada metode perhitungan cawan, disiapkan empat botol coklat berisi air

steril untuk masing-masing sampel yang berfungsi untuk dilakukannya

pengenceran dengan konsentrasi 10-1, 10-2, 10-3 dan 10-4, yang kemudian

dimasukkan 1 mL sampel kecap kedalam botol coklat pertama untuk

konsentrasi 10-1 lalu homogenkan yang kemudian dari botol coklat

pertama dipipet sebanyak 1 mL lalu dimasukkan ke dalam botol coklat

kedua untuk konsentrasi 10-2, dilakukan perlakuan yang sama untuk botol

Iin Eirka Lembayung RAHMA


15020140072
PERHITUNGAN KUANTITAS 22
MIKROORGANISME

ketiga dan keempat.

Setelah pengenceran telah selesai dilakukan, disiapkan 3 cawan

petri yang telah steril untuk percobaan ALT bakteri. Pada cawan petri

pertama dimasukkan 1 mL sampel dari botol pertama untuk konsentrasi

10-1 kemudian di masukkan 9 mL medium PDA lalu dihomogenkan dan

dibiarkan memadat, cawan petri kedua dari botol kedua untuk konsentrasi

10-2 lalu dimasukkan 9 mL medium PDA, perlakuan yang sama dilakukan

untuk cawan petri ketiga.

Setelah itu disiapkan lagi 3 cawan petri steril untuk percobaan ALT

kapang. Cawan petri pertama dimasukkan 1 mL sampel dari botol coklat

konsentrasi 10-2 lalu di ditambahkan 9 mL medium NA, dihomogenkan dan

dibiarkan memadat. Cawan petri kedua dimasukkan 1 mL sampel dari

botol coklat konsentrasi 10-3 dan cawan petri ketiga dimasukkan 1 mL

sampel dari botol konsentrasi 10 -4 lalu pada masing-masing cawan petri

dimasukkan 9 mL medium NA, dihomgenkan dan dibiarkan memadat.

Terakhir dilakukan percobaan MPN dengan menyiapkan 9 tabung

reaksi berisi tabung durham dan medium LB. Pada 3 tabung reaksi

pertama dimasukkan masing-masing 1 ose sampel dari botol konsentrasi

10-2, 3 tabung berikutya dimasukkan masing-masing 1 ose sampel dari

botol konsentrasi 10-3 dan 3 tabung reaksi terakhir masing-masing

dimasukkan 1 ose sampel dari botol konsentrasi 10 -4. Cawan petri dan

tabung reaksi tersebut di inkubasi selama 1-3 x 24 jam. 1 x 24 jam untuk

ALT bakteri dan MPN pada inkubator dengan suhu 37 oC dan 3 x 24 jam

Iin Eirka Lembayung RAHMA


15020140072
PERHITUNGAN KUANTITAS 23
MIKROORGANISME

untuk ALT kapang pada enkas dengan suhu ruangan.

Syarat pelaporan nilai ALT bakteri dan jamur yaitu Jika dalam

pengenceran hanya satu yang memenuhi syarat, maka pengenceran

tersebut yang dilaporkan, jika dalam pengenceran tidak ada yang

memenuhi syarat dan semua dibawah range, maka pengenceran

terendah yang dilaporkan, Jika dalam pengenceran tidak ada yang

memenuhi syarat dan semua di atas range, maka pengenceran tertinggi

yang dilaporkan, jika dalam pengenceran ada 2 yang memenuhi syarat,

dan perbandingan hasil tertinggi dan terendah dari kedua pengenceran

tersebut lebih kecil atau sama dengan 2, dilaporkan rata-rata dari kedua

nilai tersebut. Jika hasilnya lebih dari 2, dilaporkan hanya hasil yang

terkecil. Range untuk ALT bakteri yaitu 30-300 kol/mL, sedangkan untuk

ALT kapang adalah 10-150 kol/mL.

Medium Lactose broth (LB) adalah medium yang digunakan untuk

memeriksa adanya koliform dalam air, makanan, dan produk susu, juga

digunakan untuk mempelajari bagaimana fermentasi laktosa yang

dilakukan bakteri pada umumnya. LB terdiri dari pepton dan ekstrak beef

yang menyediakan nutrien esensial untuk metabolisme bakteri serta

laktosa yang menyediakan sumber karbohidrat yang akan difermentasi

oleh bakteri koliform. Lactose broth dibuat dengan komposisi 0,3% ekstrak

beef; 0,5% pepton; dan 0,5% laktosa. Gelembung gas terbentuk sebagai

hasil dari adanya aktivitas dari bakteri tersebut. Bakteri koliform adalah

golongan bakteri intestinal, yaitu hidup dalam saluran pencernaan

Iin Eirka Lembayung RAHMA


15020140072
PERHITUNGAN KUANTITAS 24
MIKROORGANISME

manusia. Bakteri koliform adalah bakteri indikator keberadaan bakteri

patogenik lain.

Teknik perhitungan MPN dapat dilakukan dengan menggunakan

rumus, nilai MPN = nilai MPN pada tabel x 1/fp tabung tengah dimana fp

merupakan faktor percobaan. Perhitungan MPN dilakukan berdasarkan

jumlah tabung yang positif ditumbuhi mikroorganisme dengan parameteri

terbentuknya gelembung gas atau perubahan warna dari hijau ke kuning.

BAB V

Iin Eirka Lembayung RAHMA


15020140072
PERHITUNGAN KUANTITAS 25
MIKROORGANISME

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil praktikum didapatkan hasil pada ALT kapang khususnya

sampel kecap yang memiliki banyak koloni yaitu pada pengenceran 10 -2

yaitu sebanyak 34 koloni, sedangkan pada ALT bakteri didapatkan yang

paling banyak pada pengenceran 10 -4 yaitu 13 koloni, adapun pada uji

MPN yaitu hanya 10-2 yang mengalami pertumbuhan, tetapi

pertumbuhannya tidak terdapat gas. Perhitungan ALT kapang didapatkan

hasil 34 x 102, sedangkan pada ALT bakteri didapatkan hasil 13 x 10 4.

B. Saran

Diharapkan para asisten membimbing praktikan dengan lebih baik

lagi selama praktikum dan memberikan penjelasan atau ilmu yang lebih

banyak mengenai praktikum yang dilakukan, karena bimbingan asisten

sangat penting demi kelancaran praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

Iin Eirka Lembayung RAHMA


15020140072
PERHITUNGAN KUANTITAS 26
MIKROORGANISME

Acumedia, PI 7145, Rev 02, July. 2009, Nutrient agar ( 7145), NEOGEN
CORPORATION.

Acumedia, PI 7279, Rev 03, Nov. 2010, Lactose Broth ( 7279), NEOGEN
CORPORATION.

Acumedia, PI 7149, Rev 04, April. 2011, Potato Dextrose Agar ( 7149),
NEOGEN CORPORATION.

Dirjen POM, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Depkes RI, Jakarta.

Djide, N.,M, 2006, Laboratorium Mikrobiologi Farmasi, Fakultas


Matematika dan I.Peng.Alam Universitas Hasanuddin, Makassar.

Hadioetomo, R.S. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Gramedia,


Jakarta.

Pratiwi. T., 2008, Mkrobiologi Farmasi, Erlangga, Jakarta.

Radji, M, 2010, Buku Ajar Mikrobiologi: Panduan Mahasiswa Farmasi dan


Kedokteran, EGC, Jakarta.

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. SKEMA
Iin Eirka Lembayung RAHMA
15020140072
PERHITUNGAN KUANTITAS 27
MIKROORGANISME

LAMPIRAN 2. GAMBAR

Koloni jamur (kapang)

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Iin Eirka Lembayung RAHMA


15020140072
ALT KAPANG ALT KAPANG

Pengenceran 10-1 Pengenceran 10-2


PERHITUNGAN KUANTITAS 28
MIKROORGANISME

Koloni jamur (kapang)

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Koloni jamur (kapang)

ALT KAPANG

Pengenceran 10-3
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Iin Eirka Lembayung RAHMA


15020140072
ALT bakteri

Pengenceran 10-2
Uji MPN

PERHITUNGAN KUANTITAS 29
MIKROORGANISME

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

ALT Bakteri

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
Pengenceran 10-3
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Iin Eirka Lembayung RAHMA


15020140072
ALT Bakteri

Pengenceran 10-4
PERHITUNGAN KUANTITAS 30
MIKROORGANISME

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Perubahan warna dan


Uji MPN gelembung gas

Pengenceran 10-2
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Iin Eirka Lembayung RAHMA


15020140072
Uji MPN

Pengenceran 10-3
PERHITUNGAN KUANTITAS 31
MIKROORGANISME

Perubahan warna dan gelembung gas

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Perubahan warna dan


gelembung gas
Uji MPN

Pengenceran 10-4

Iin Eirka Lembayung RAHMA


15020140072
PERHITUNGAN KUANTITAS 32
MIKROORGANISME

LAMPIRAN 3. PERHITUNGAN

A. Minuman futami 17

1. ALT bakteri Futami 17

10-2 10-3 10-4


6 12 9
Syarat ALT Bakteri : 30 – 300 kol/mL

Jika dalampengenceran tidak ada yang memenuhi syarat, dan

semuanya berada dibawah range, maka pengenceran terendah

yang dilaporkan yaitu pengenceran 10-2.

1
ALT bakteri = V.n x
f

1
= 1 .6x
10−2

= 6 x 102

= 0,6 x 103kol/mL

2. ALT kapang Futami 17

10-1 10-2 10-3


2 4 6
Syarat ALT kapang : 10 – 150 kol/mL

Iin Eirka Lembayung RAHMA


15020140072
PERHITUNGAN KUANTITAS 33
MIKROORGANISME

Jika dalampengenceran tidak ada yang memenuhi syarat, dan

semuanya berada dibawah range, maka pengenceran terendah

yang dilaporkan yaitu pengenceran 10-1.

1
ALT kapang = V.n x
f

1
= 1 .2x
10−1

= 2 x 101

= 0,2 x 102kol/mL

3. MPN Coliform

1
MPN = Nilai Tabel x
F tabung tengah

1
= 14 x
10−3

= 14x 103 kol/mL

= 1,4 x 104 APM/gr

B. Kosmetik Maskara

1. ALT bakteri Maskara Maybeline

10-2 10-3 10-4


26 15 27
Syarat ALT Bakteri : 30 – 300 kol/mL

Jika dalampengenceran tidak ada yang memenuhi syarat, dan

semuanya berada dibawah range, maka pengenceran terendah

yang dilaporkan yaitu pengenceran 10-2.

1
ALT bakteri = V.n x
f

Iin Eirka Lembayung RAHMA


15020140072
PERHITUNGAN KUANTITAS 34
MIKROORGANISME

1
= 1 .26x
10−2

= 26 x 102

=2,6 x 103kol/mL

2. ALT kapang Maskara Maybeline

10-1 10-2 10-3


1 5 7
Syarat ALT kapang : 10 – 150 kol/mL

Jika dalampengenceran tidak ada yang memenuhi syarat, dan

semuanya berada dibawah range, maka pengenceran terendah

yang dilaporkan yaitu pengenceran 10-1.

1
ALT kapang = V.n x
f

1
= 1 .1 x
10−1

= 1 x 101

=0,1 x 102kol/mL

C. Kecap Jawa

1. ALT bakteri kecap jawa

10-2 10-3 10-4


4 4 13
Syarat ALT Bakteri : 30 – 300 kol/mL

Jika dalampengenceran tidak ada yang memenuhi syarat, dan

semuanya berada dibawah range, maka pengenceran terendah

yang dilaporkan yaitu pengenceran 10-2.

Iin Eirka Lembayung RAHMA


15020140072
PERHITUNGAN KUANTITAS 35
MIKROORGANISME

1
ALT bakteri = V.n x
f

1
= 1 .4x
10−2

= 4 x 102

=0,4 x 103kol/mL

2. ALT kapang kecap jawa

10-1 10-2 10-3


2 34 1
Syarat ALT kapang : 10 – 150 kol/mL

Karena data yang masuk dalam range hanya 1 pengenceran yaitu

10-2 maka langsung dilaporkan.

1
ALT kapang = V.n x
f

1
= 1 .34x
10−2

= 34 x 102

=3,4 x 103kol/mL

3. MPN Coliform

1
MPN = Nilai Tabel x
F tabung tengah

1
= 7,4 x
10−3

= 7,4 x 103 APM/gr

Iin Eirka Lembayung RAHMA


15020140072
PERHITUNGAN KUANTITAS 36
MIKROORGANISME

D. Jamu beras kencur

1. ALT bakteri jamu beras kencur

10-2 10-3 10-4


TBUD 9 -
Syarat ALT Bakteri : 30 – 300 kol/mL

Jika dalampengenceran tidak ada yang memenuhi syarat, dan

semuanya berada dibawah range, maka pengenceran terendah

yang dilaporkan yaitu pengenceran 10-2.Namun, karena

pengenceran terendah tidak diketahui, maka diambil pengenceran

10-3.

1
ALT bakteri = V.n x
f

1
= 1 .9x
10−3

= 9 x 103

=0,9 x 104kol/mL

2. ALT kapang jamu beras kencur

10-1 10-2 10-3


45 13 1
Syarat ALT kapang : 10 – 150 kol/mL

Karena data yang masuk dalam range ada 2, maka pengenceran

tertinggi dibandingkan dengan pengenceran terendah yaitu 10 -4 dan

10-3.

Pengenceran tertinggi
Banding =
Pengenceran terendah

Iin Eirka Lembayung RAHMA


15020140072
PERHITUNGAN KUANTITAS 37
MIKROORGANISME

1
ALT kapang = V.n x
f

1
= 1 .13x
10−2

1
1 .45x
10−1

13 x 102
=
45 x 101

13 x 102
=
4,5 x 102

=2,88

=0,288 x 101kol/ mL

3. MPN Coliform

1
MPN = Nilai Tabel x
F tabung tengah

1
= 23 x
10−3

= 23 x 103 APM/gr

= 2,3 x 104 APM/gr

Iin Eirka Lembayung RAHMA


15020140072

Anda mungkin juga menyukai