Tanaman karet banyak ditanam pada ketinggian 0–500 m dpl, dengan ketinggian optimum 0–200 m;
semakin tinggi tempat penanaman pertumbuhan lambat sehingga saat buka sadap menjadi tertunda.
Berdasarkan hasil penelitian, hubungan antara ketinggian tempat dengan rata-rata umur buka sadap
adalah sebagai berikut:
Tanaman karet tumbuh baik pada lintang 6o LU - 6o LS, namun masih bisa tumbuh baik pada lintang 10o
LU - 10o LS. Membutuhkan daerah panas dan lembap dengan suhu yang dikehendaki antara 24o - 28o C.
Curah hujan tidak kurang dari 1500–2000 mm/th, yang terdistribusi merata sepanjang tahun; paling baik
curah hujan 2500–3000 mm/th dengan 100-150 hari hujan.[3]
Tanaman karet dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah dengan kemiringan tanah kurang dari 10%.
Kedalaman efektif lebih dari 100 cm, tekstur tanah terdiri lempung berpasir dan liat berpasir, pH tanah
berkisar antara 4,3 – 5,0, dengan drainase tanah sedang.[3]
Waktu
Waktu yang tepat untuk menanam karet adalah saat musim penghujan sehingga intensitas penyiraman
bisa dikurangi. Bibit yang sudah siap ditanam adalah bibit yang mempunyai payung daun terakhir yang
sudah tua. Bibit diletakkan di bagian tengan lubang tanam dan ditimbun dengan tanah. Setiap 1-2
minggu, pemeriksaan bibit perlu dilakukan sehingga bibit yang mati bisa segera diganti untuk
mempertahankan populasi tanaman karet. Penyulaman dilakukan guna mengganti bibit yang tidak
tumbuh baik selama proses pertumbuhan di media tanam.[6]
Pemanenan
Lateks diperoleh dengan melukai kulit batangnya sehingga keluar cairan kental yang kemudian
ditampung. Cairan ini keluar akibat tekanan turgor dalam sel yang terbebaskan akibat pelukaan. Aliran
berhenti apabila semua isi sel telah "habis" dan luka tertutup oleh lateks yang membeku.[7]
Penyadapan
Tanaman karet siap sadap bila sudah matang sadap pohon. Matang sadap pohon tercapai apabila sudah
mampu diambil lateksnya tanpa menyebabkan gangguan terhadap pertumbuhan dan kesehatan
tanaman. Kesanggupan tanaman untuk disadap dapat ditentukan berdasarkan “umur dan lilit batang”.
Diameter untuk pohon yang layak sadap sedikitnya 45 cm diukur 100 cm dari pertautan sirkulasi dengan
tebal kulit minimal 7 mm dan tanaman tersebut harus sehat. Pohon karet biasanya dapat disadap
sesudah berumur 5-6 tahun. Semakin bertambah umur tanaman semakin meningkatkan produksi
lateksnya[8]. Mulai umur 16 tahun produksi lateksnya dapat dikatakan stabil sedangkan sesudah
berumur 26 tahun produksinya akan menurun.
Penyadapan dilakukan dengan memotong kulit pohon karet sampai batas kambium dengan
menggunakan pisau sadap. Jika penyadapan terlalu dalam dapat membahayakan kesehatan tanaman,
dan juga untuk mempercepat kesembuhan luka sayatan maka diharapkan sadapan tidak menyentuh
kayu (xilem) akan tetapi paling dalam 1,5 mm sebelum kambium.[9]
Sadapan dilakukan dengan memotong kulit kayu dari kiri atas ke kanan bawah dengan sudut kemiringan
30˚ dari horizontal dengan menggunakan pisau sadap yang berbentuk V. Semakin dalam sadapan akan
menghasilkan banyak lateks. Pada proses penyadapan perlu dilakukan pengirisan. Bentuk irisan berupa
saluran kecil, melingkar batang arah miring ke bawah. Melalui saluran irisan ini akan mengalir lateks
selama 1-2 jam. Sesudah itu lateks akan mengental. Lateks yang mengalir tersebut ditampung ke dalam
mangkuk aluminium yang digantungkan pada bagian bawah bidang sadap. Sesudah dilakukan sadapan,
lateks mengalir lewat aluran V tadi dan menetes tegak lurus ke bawah yang ditampung dengan
wadah.[10]
Waktu penyadapan yang baik adalah jam 5.00 – 7.30 pagi dengan dasar pemikirannya: Jumlah lateks
yang keluar dan kecepatan aliran lateks dipengaruhi oleh tekanan turgor sel Tekanan turgor mencapai
maksimum pada saat menjelang fajar, kemudian menurun bila hari semakin siang Pelaksanaan
penyadapan dapat dilakukan dengan baik bila hari sudah cukup terang.[11]
Tanda-tanda kebun mulai disadap adalah umur rata-rata 6 tahun atau 55% dari areal 1 hektar sudah
mencapai lingkar batang 45 Cm sampai dengan 50 Cm. Disadap berselang 1 hari atau 2 hari setengah
lingkar batang, denga sistem sadapan/rumus S2-D2 atau S2-D3 hari.[12]
Waktu bukaan sadap adalah 2 kali setahun yaitu, pada (a) permulaan musim hujan (Juni) dan (b)
permulaan masa intensifikasi sadapan (bulan Oktober). Oleh karena itu, tidak secara otomatis tanaman
yang sudah matang sadap lalu langsung disadap, tetapi harus menunggu waktu tersebut di atas tiba.[10]
Penemuan
Karet diyakini dinamai oleh Joseph Priestley, yang pada 1770 menemukan lateks yang dikeringkan dapat
menghapus tulisan pensil. Ketika karet dibawa ke Inggris, dia diamati bahwa benda tersebut dapat
menghapus tanda pensil di atas kertas. Ini adalah awal penamaan rubber dalam bahasa In