Anda di halaman 1dari 20

PA LAKI - LAKI (lih.Ul.28:15-46; Kel.22:21-27).

Dengan demikian pada satu sisi, Allah


Selasa, 02 Maret 2021 akan menjadi pembela umat yang setia, dan menjadi penolong bagi
mereka yang tertindas. Pada sisi yang lain, Allah akan menghukum
Nas Bacaan : Mazmur 109 : 1 - 5 setiap orang yang melanggar perjanjianNya dan ketentuan-
Tema Bulanan : Hamba Yang Menderita ketentuanNya. Meski berbagai ketentuan itu dibuat dalam konteks
Tema Mingguan : Tuhan Tidak Memandang Hina Kesengsaraan relasi komunal umat Israel tetapi dampaknya sangat terasa dalam
Orang Tertindas skala inter-personal. Bila dihubungkan dengan Mazmur 109, maka
pemazmur berdoa kepada Allah supaya Allah menjadi pembela yang
Pengantar menyatakan keadilanNya ditengah ketidakadilan yang dialami
1. Membaca kitab Mazmur, sebenarnya kita sementara membaca pemazmur yakni difitnah.
perasaan mendalam dari bathin manusia yang disampaikan kepada
Allah dalam berbagai bentuk seperti: doa, kepercayaan, kasih, Telaah Teks
penyembahan, ucapan syukur, pujian dan kerinduan akan Jika Mazmur 109:1-5 ditelaah dalam perspektif tema Tuhan Tidak
persekutuan erat, kekecewaan, kesesakan mendalam, ketakutan, Memandang Hina Kesengsaraan Orang Tertindas, maka dapat
kekuatiran, penghinaan dan seruan untuk pembebasan, dijelaskan sebagai berikut:
kesembuhan, atau pembenaran; juga nyanyian pujian, ucapan Ayat 1: Dalam semangat covenant, pemazmur menggugat Allah dalam
syukur dan pemujaan kepada Allah yang telah melakukan hal-hal otoritasNya sebagai Allah Penolong orang-orang tertindas,
yang besar. sebagai Allah yang telah teruji kebaikan dan keadilanNya,
2. Mazmur 109 sangat mirip dengan Mazmur 7:1-17; 35:1-28; 55:1-23; sehingga ia berkata “Ya Allah pujianku, janganlah berdiam diri”.
58:1-11; 59:1-17; 69:1-36; 109:1-31; 139:19-22. Mazmur-mazmur ini Bagi pemazmur, ikatan covenant menjadikan perbuatan orang
sangat dilatari oleh semangat keadilan dan kebenaran Allah serta fasik dan penipu justru diarahkan pula kepada Allah yang benar;
kebencian kuat terhadap kejahatan dan bukan karena perasaan jika pemazmur difitnah berarti Allah juga difitnah. Jadi, dalam
dendam yang picik. Terdapat harapan agar Allah meninggikan orang keadaan tersebut, pemazmur merasa berhak untuk memohon
benar dan merendahkan orang fasik. Dalam hubungan dengan Allah tampil menjadi pembela dan menegakkan keadilanNya,
Perjanjian Baru, Mazmur 109:1-31 dihubungkan dengan Yesus yakni sebab Allah sendiri telah berjanji akan menjaga, melindungi
berisikan nubuatan tentang Yesus sebagai Mesias, sebagai Anak umat pilihanNya; Allah berjanji menjadi pembela bagi orang-
Allah dan sebagai imam abadi menurut peraturan Melkisedek. orang yang mengalami ketidakadilan dan pembebasan.
3. Memahami Mazmur 109 harus dimulai dari covenant (kt.Ibr.berit = Tuntutan hak oleh pemazmur tidak didasarkan pada kebencian
consensus) sebab covenant sangat mempengaruhi seluruh kisah pribadi tetapi pada kerinduan akan kemuliaan Allah. Prinsip ini
dalam Perjanjian Lama, yakni covenant dengan Musa. Covenant pun dipakai dalam Perjanjian Baru yaitu: ketika Paulus
adalah inti pengertian orang Israel tentang hubungan mereka dengan memohon keadilan Allah atas Alexander yang telah
Allah. Melalui covenant, Israel dapat melihat dan memahami menjahatinya (2 Tim.4:14); juga saat jiwa-jiwa yang mati karena
konsistensi dan keterkaitan karya Allah bagi umat pilihanNya dalam firman Allah menuntut pembalasan atas darah mereka
PL. Melalui covenant dengan Musa, Allah memberikan beragam (Why.6:10) Inilah sikap pemazmur yang sangat mempercayai
ketentuan kepada umatNya, yang mencakup relasi mereka dengan dan mengandalkan Allah sebagai yang bertanggungjawab atas
Allah maupun relasi mereka dengan sesame. Beragam ketentuan itu seluruh kehidupan. Sebagaimana Yesus mengajarkan supaya
digolongkan dalam dua bentuk yakni : (1) janganlah kamu…; (2) jika umat Tuhan berdoa bagi yang menganiaya mereka (Mat.4:55)
kamu….maka kamu akan…..Bentuk yang kedua lebih mempengaruhi berarti Yesus mengajak umat Tuhan untuk mengandalkan
cara berpikir umat Israel. Mereka meyakini bahwa jika mereka Tuhan. Dalam bahasa Rasul Paulus, Ia sedang mengajarkan
berelasi dengan benar terhadap Allah dan sesama, maka Allah akan umatNya untuk --- memberi tempat pada murka Allah, sebab
memberkati mereka (lih.Ul.28:1-14; 16:20; 24:10-13, 19-22). ada tertulis: pembalasan itu adalah hakKu (Roma 12:19). Bukan
Sebaliknya, jika mereka meninggalkan Allah dan berbuat tidak adil berarti umat Allah bertindak pasif, tetapi umat Allah berhak
terhadap sesama maka Allah akan murka dan menghukum mereka mengambil langkah-langkah yang sah untuk mengatasi

1 2
penindasan, tetapi diatas semua itu mereka harus percaya
bahwa Allah adalah pembela ultimat mereka RENUNGAN LAKI - LAKI
Ayat 2a: orang yang membicarakan pemazmur adalah orang fasik. Selasa, 093 Maret 2021
Menurut Alkitab, orang fasik adalah orang yang tidak peduli
akan Allah – atau bahkan menganggap Allah tidak ada (Mzm.10
: 3-4); orang yang tidak menghiraukan hokum-hukum Allah Nas Bacaan : Filipi 3 : 12 - 16
tetapi tetap merasa aman (Mzm. 10:5-6); orang yang Tema Bulan : Hamba Yang Menderita
melakukan kejahatan dan berpikir Allah tidak tahu atau Tema Mingguan : Kami Memberitakan Kristus Yang Disalibkan
melihatnya (Mzm.10: 7-11). Karena itu, mulut orang fasik adalah
penipu. Berbagai kekuatan dan kekuasaan yang bersifat lahirian Beberapa Pokok Pikiran Renungan
tak bisa menaklukan orang fasik. Jadi, cara pandang dan 1. Secara menyeluruh, surat Paulus kepada jemaat di Filipi
perilaku orang fasik menjadi alasan pemazmur menggugat Allah menjelaskan tentang konsistensi beriman orang-orang Kristen dalam
Ayat 2b-5: pemazmur menyampaikan secara konkrit apa yang tugas membritakan Kristus yang disalibkan. Semuanya mewujud
dialaminya yakni : orang fasik berkata dusta tentang pemazmur, dalam relasi diantara Paulus dan jemaat Filipi. Mereka memiliki
mereka menyerang pemazmur dengan kata-kata kebencian dan
memerangi pemazmur tanpa alasan. Padahal, ia mengasihi relasi yang penuh kasih, seperti: relasi Paulus dengan Lidya, petobat
mereka, ia mendoakan mereka, ia baik bagi mereka. Bagi pertama yang memberinya tumpangan, relasi Paulus dengan kepala
pemazmur sangat tidak beralasan jika orang fasik harus penjara Filipi yang menerima Kristus karena belaskasihan Paulus,
memfitnahnya. Suasana bathin pemazmur sangat terpuruk relasi Paulus dengan budak perempuan yang dibebaskan dari roh
ketika ia harus mengalami bahwa kasih dan doa dibalas dengan jahat, relasi Paulus dengan orang-orang Kristen yang selalu
tuduhan; kebaikan diganti dengan kejahatan dan kasih diganti memberinya bantuan beberapa kali disaat ia membutuhkan – Paulus
dengan kebencian. Jadi, pemamzur menggugat Allah bukan menyebut mereka memiliki kemurahan hati (Fil.4:10-18) – walaupun
untuk dirinya tetapi supaya keadilan Allah dinyatakan. Keadilan secara keseluruhan mereka miskin. Paulus sangat mengasihi mereka
Allah adalah membebaskan orang-orang yang tertindas, sebab
Allah tidak memandang hina kesengsaraan orang-orang karena komitmen mereka pada Tuhan dan cara mereka menjadi
tertindas. rekannya dalam pelayanan Injil (Filipi 1:4-8) sehingga ia pun
menyapa mereka sebagai saudara-saaudara kekasih. Relasi yang
Beberapa Pertanyaan Aplikatif penuh kasih menjadi kekuatan bagi mereka untuk membritakan
1. Bagaimana Laki-laki Gereja memaknai pesan Firman Tuhan lewat Kristus yang disalibkan
Mazmur 109:1-5, dikaitkan dengan Tema: Tuhan tidak memandang 2. Paulus sementara terpenjara saat ia menulis surat kepada jemaat di
hina kesengsaraan orang tertindas? Filipi. Penjara tidak bisa menghentikan rasa Paulus untuk
2. Bagaimana saudara memahami ungkapan “Ya Allah pujianku, membritakan Kristus yang disalibkan. Terutama ketika, jemaat di
janganlah berdiam diri”, dikaitkan dengan pengalaman hidup Filipi menghadapi persoalan serius yaitu penganiayaan dari orang-
saudara? orang Yahudi dan kemungkinan ancaman ajaran palsu. Karena itu,
Paulus mempersiapkan mereka (Fil. 3:1-3) juga menghakimi ajaran
palsu (Fil. 3:18-19). Paulus menjelaskan pemahamannya tentang
Kristus: Paulus mengajukan dirinya sebagai teladan positif dari
ketekunan dalam iman, baik dalam hal perspektifnya maupun
perilakunya (Fil. 3:7-11). Bagi Paulus, sejak ia beriman kepada
Kristus, sesuangguhnya ia telah berhenti untuk mengandalkan
standart-standart duniawi untuk mendapatkan perkenaan dan berkat
Allah dan telah bersandar sepenuhnya pada Kristus. Bukan karena ia
gagal memenuhi standar duniawi tetapi karena ia ingin memenuhi Ketiga, Paulus menyadari bahwa tugas membritakan Kristus yang
standar Allah atau menyenangkan hati Allah. Sehingga dalam ayat tersalib merupakan suatu proses yang akan membuat dirinya dan
12-16 Paulus sangat menekankan tentang ketekunan untuk jemaat Filipi mencapai kesempurnaan yaitu semakin bertumbuh
membuktikan kemurnian iman yang terhubung dengan keselematan dalam iman untuk menjadi serupa dengan Kristus dalam pikiran,
dalam Kristus. perkataan dan perbuatan. Hal ini tidak gampang tetapi, Paulus
3. Jika Filipi 3:12-16 dimaknai dalam perspektif tema Kami Membritakan sangat meyakini bahwa Allah akan menyatakan semuanya itu bagi
Kristus Yang Disalibkan maka beberapa hal yang dapat dijelaskan mereka, sehingga mereka tak perlu menyimpang dari jalan yang
yakni: telah ditempuh yaitu kepercayaan pada Kristus dan kehendakNya.
Pertama, Perjumpaan Paulus dengan Allah di pintu kota Damsyik Apakah orang Kristen semakin bertumbuh atau bertambah?
merupakan awal bagi seluruh pemahaman dan iman Paulus tentang Berusahalah untuk mencapai kesempurnaan sebagai seorang
Yesus Kristus, yang merubah hidupnya. Paulus merasa bahwa “ia Kristen.
telah ditangkap oleh Yesus Kristus”. Sebagai seorang Yahudi yang
mendalami agamanya, Paulus sangat mengetahui dengan benar
bahwa seorang yang mati digantung pada kayu salib adalah orang
terkutuk: terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib (Gal.3:13
bdk Ul.21:23). Tetapi, setelah pertobatannya, Paulus memahami
bahwa kelemahan Yesus sesugguhnya merupakan kekuatan dan
kebodohanNya adalah hikmat. Pengalaman berjumpa dan
mengalami Yesus, telah mengubah seluruh orientasi hidupnya. Yakni
mengenal Dia dan kuasa kebangkitanNya dan persekutuan dalam
penderitaanNya, dimana dirinya menjadi serupa dengan Tuhan
Yesus dalam kematianNya dan supaya dirinya beroleh kebangkitan
dari antara orang mati (Fil.3:10). Jadi, Membritakan Kristus yang
tersalib adalah tugas pokok dan tujuan hidup rasul Paulus. Setiap
orang Kristen adalah orang yang telah ditangkap oleh Yesus Kristus,
sehingga wajib membritakan Kristus yang disalib.
Kedua, Bagi Paulus, dengan memberitakan Kristus yang disalibkan
maka sebenarnya Paulus telah melupakan apa yang dibelakangnya
dan mengarahkan diri pada apa yang dihadapannya dan berlari
kepada tujuan untuk memperoleh hadiahnya yaitu panggilan sorgawi
dari Allah dalam Kristus Yesus, yaitu menjadi anak Tuhan yang
berkenan kepadaNya atau melakukan kehendakNya. Itulah tujuan
hidup Paulus. Hidup orang Kristen adalah hidup yang sementara
berlari untuk memenuhi panggilan sorgawi, sehingga tak ada lagi
waktu untuk mengejar kepentingan duniawi. Hidup kekristenan
adalah hidup yang terus berlari artinya hidup yang terus menjaga dan
memperjuangkan iman kepada Kristus. Membritakan Kristus yang
disalibkan berarti berusaha menjadi anak Tuhan yang berkenan
kepadaNya

5 6
dengan rahmat menebusnya dari dosa dalam syair lagu Ajaib Benar
Anugrah (Kidung Jemaat no.40)

DISKUSI LAKI - LAKI Pesan Teks Mazmur 103 : 6 - 14:


Selasa, 16 Maret 2021 Pemazmur mengajak umat memuji Tuhan Allah dan tidak boleh
melupakan kebaikan Allah. Perbuatannya hebat atas manusia. Ia
Nas Bacaan : Mazmur 103 : 6 - 14 mengampuni manusia dari dosa, menyelamatkannya dari lobang kubur
Tema Bulan : Hamba Yang Menderita dan memahkotai manusia dengan kasih setia dan hormat. Semua
Tema Mingguan : Allah Yang Kaya Dengan Rahmat Menebus Kita tindakan Allah ini hanya berdasarkan pada kasihsayangNya kepada
Dari Dosa, Bersukacitalah! manusia. Dia sendiri tahu apa kita. Dia ingat, bahwa kita ini debu Jadi,
apakah yang bisa dibanggakan manusia dihadapan Allah?
Metode : Cerita
Pertanyaan untuk Diskusi:
“Ajaib Benar Anugerah” 1. Apa yang saudara pahami tentang Tema: Allah yang kaya dengan
rahmat menebus kita dari dosa. Bersukacitalah!, dalam kaitan

J hon Newton lahir tahun 1725 ditengah keluarga Kristen. Ayahnya


seorang nahkoda, ibunya seorang Kristen yang mencintai Tuhan dan
selalu mengajar firman Tuhan kepada anaknya. Sayangnya, ibunya
dengan kisah Jhon Newton.
2. Bagaimana respons saudara terhadap sikap Allah sebagaimana
disebut dalam ayat 8-10?
meninggal pada waktu Jhon berumur 7 tahun. Sejak usia 11 tahun, Jhon
telah diijinkan ayahnya turut berlayar. Selama berlayar, khususnya ketika
tanpa sang ayah, hidupnya rusak dan moralnya bejat karena pergaulan
yang buruk dengan para awak.ia pernah dicambuk karena kejahatan
yang keterlaluan.Ia kemudian bergabung dengan kapal jual beli budak
yang begitu kejam. Kariernya terus meningkat sehingga ia menjadi
nahkoda kapal budak. Perdagangan budak kulit hitam dari Afrika menjadi
lahan bisnisnya. Ia mencari pemuda/I Afrika yang cakap lalu menjualnya
ke Inggris. Dalam suatu pelayarannya ke Inggris ditahun 1748, kapal
yang dibawanya dihantam badai kencang. Semua orang diatas kapal itu
panic, takut dan pasrah menerima kematian ditengah lautan. Tetapi,
akhirnya kapal itu dengan selamat tiba di pelabuhan Inggris. Ketika Jhon
Newton tiba di rumah, ia kembali merenungkan peristiwa pahit ditengah
lautan. Ia berkata dalam hatinya: “Seharusnya aku mati ditengah lautan
itu, tapi mengapa aku selamat, bersama semua orang itu?”. Perenungan
tersebut mengantarnya pada kesadaran untuk pergi ke gereja setiap
saat guna mengikuti ibadah dan berdoa. Akhirnya ia mengambil
keputusan untuk bertobat dan menjadi pendeta di gerejanya. Ia pun
meninggalkan pekerjaannya sebagai seorang pelaut. Jhon Newton pun
menguraikan pengalaman dan pemahamannya tentang Allah yang kaya
10. Pemimpin ibadah Berdoa Syukur sekaligus mengucapan Berkat
sesuai Mazmur 121: 5-8.

.
MEDITASI LAKI - LAKI IBADAH KREATIF
Selasa, 23 8Maret 2021 Selasa, 309 Maret 2021

Nas Bacaan : 2 Korintus 8 : 1 - 5 Nas Bacaan : Lukas 23 : 33 - 35


Tema Bulan : Hamba Yang Menderita Tema Bulan : Hamba Yang Menderita
Tema Mingguan : Taat Dan Setia Dalam Penderitaan Tema Mingguan : Yesuslah Tuhanku dan Rajaku
Langkah - Langkah Meditasi: Metode: Pesan Berantai
1. Pemimpin ibadah mengajak peserta ibadah menyanyikan lagu
Saya mau ikut Yesus (3x) sambil diiringi gitar/orgen/suling Tujuan Permainan:
2. Hening sesaat …….. 1. Melatih orang Kristen untuk mendengar secara cermat dan
3. Doa Pembukaan oleh Pemimpin Ibadah menyampaikan sesuatu berdasarkan apa yang didengar, tanpa
4. Pemimpin ibadah mengajak peserta ibadah menyanyikan lagu mengurangi dan menambahkan
Ny.GPM “Bapa Siapkanlah Hatiku” 2. Memperkenalkan kepada orang kristen bahwa sumber penyesatan
5. Pemimpin ibadah mengajak peserta ibadah membacakan secara bukan hanya pada perilaku melainkan pada kata-kata/ajaran setiap
bersama 2 Korintus 8:1-5 .. setelah itu peserta ibadah orang (penyampaian yang salah)
membacakan ulang dalam hati.
6. Pemimpin ibadah membacakan pesan teks 2 Korintus 8 : 1-5 Langkah Permainan:
(dengan tenang) Setiap orang memiliki pengalaman memberi
material kepada sesama. Pertanyaannya: apakah kita memberi dari 1. Peserta dibagi kedalam beberapa kelompok, sesuai dengan jumlah
dalam kelebihan? Ataukah kita memberi dari dalam kekurangan? yang hadir. Masing-masing kelompok memilih seseorang untuk
Jika memberi karena berlebihan itu biasa. Jika memberi sekalipun menjadi juru bicara di kelompok
berkekurangan itu luarbiasa. Jemaat Makedonia adalah jemaat 2. Pemimpin menyiapkan beberapa ayat Alkitab sesuai bacaan Alkitab
miskin tetapi mereka sangat ingin mengambil bagian dalam upaya 3. Setiap kelompok yang akan bermain wajib berdiri dan membentuk
pengumpulan dana untuk masalah jemaat Yerusalem. Kemiskinan satu garis lurus
material yang dialami tidak bisa menghalangi semangat diakonia 4. Pemimpin memperlihatkan ayat tersebut kepada jurubicara
mereka sebagai gereja/jemaat Kristus yang berkewajiban kelompok, dan berilah kesempatan kepadanya untuk menghafal dan
menopang pembritaan Injil. Mereka melakukannya dengan penuh
kemurahan hati atas dasar kasih Allah. Jadi, dalam keadaan yang menyimak ayat tersebut. Kemudian jurubicara membisikkannya
menderita pun, orang Kristen harus tetap melakukan kebaikan dan kepada orang pertama selanjutnya orang pertama membisikkan
kebenaran Kristus. kepada orang kedua dan seterusnya sampai orang terakhir, dan
7. Pemimpin ibadah memberi kesempatan untuk peserta ibadah orang terakhir akan menyampaikan apa yang didengarnya kepada
merenugkan pesan teks yang telah disampaikan selama 10 menit. seluruh peserta ibadah
8. Pemimpin ibadah memberi kesempatan kepada peserta ibadah 5. Setiap keompok yang mengakhiri permainannya, wajib untuk
untuk menyampaikan pengalaman pribadinya berdasarkan membuat aplikasi dalam bentuk: puisi, pujian, komitmen iman.
pemahamannya terhadap berita 2 Korintus 8:1-5 dalam kaitan Bentuk-bentuk aplikasi yang dibuat harus searah dengan tema :
dengan tema “Taat dan Setia Dalam Penderitaan”, sekaligus Yesuslah Tuhanku dan Rajaku
komitmen hidup sesuai pesan teks (tidak untuk didiskusikan)
9. Pemimpin Ibadah mengajak peserta ibadah memuji Tuhan.
6. Diakhir seluruh permainan, pemimpin memberikan penjelasan
tentang :Pesan teks Lukas 23 : 33 - 35:
Yesus menunjukkan ketaatan-Nya kepada Bapa-Nya. Ia dengan taat
walaupun sakit memikul salib sampai di Golgota, Ia pun disalibkan. Ia
disalib bersama dengan dua orang penjahat disamping kiri dan
kanan, karena mereka menganggap Yesus adalah penjahat.
Sekalipun pakaian-Nya diundi; sekalipun Yesus di ejek oleh para PA PEREMPUAN
pemimpin dan orang banyak disitu. Tetapi, Yesus menunjukan Rabu, 0311Maret 2021
kebesaran diri-Nya sebagai Tuhan dan Raja. Dengan tenang Yesus
berkata “Ya Bapa, Ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa Nas Bacaan : Markus 5 : 25 - 34
yang mereka perbuat “. Melalui pernyataan ini, Yesus menyatakan Tema Bulanan : Hamba Yang Menderita
otoritas diri-Nya sebagai Tuhan yang sanggup mengampuni dosa Tema Mingguan : Tuhan Tidak Memandang Hina Kesengsaraan
manusia yang dilakukan melampaui kekuatan yang ada pada diri Orang Tertindas
mereka; Yesus adalah Tuhan yang penuh kasih; Yesus adalah
Tuhan yang mengenal setiap alasan dibalik perbuatan manusia. Pengantar
Yesus adalah Raja yang berkuasa di bumi dan di sorga. Peganglah
pengakuan kita bahwa Yesuslah Tuhanku dan Rajaku
7. Pemimpin ibadah berdoa syafaat
H idup sebagai seorang hamba, berarti siap dikritik, dihina, ditolak
bahkan dibunuh demi Kristus. Semua itu sudah dialami oleh Kristus,
sehingga bukan sesuatu yang baru bagi para pengikut kekristenan di
8. Pemimpin ibadah mengajak peserta ibadah memuji Tuhan sepanjang masa. Penderitaan di satu sisi akan tetap menjadi
9. Pemimpin ibadah mengucapkan berkat dengan mengutip Bilangan konsekwensi dari panggilan menjadi seorang hamba. Namun di sisi lain,
6:24 - 26 ada jaminan penyertaan bahwa Tuhan tidak pernah memandang hina
kesengsaraan orang-orang yang tertindas karena nama Tuhan. Ini
adalah kekuatan seorang hamba untuk bertahan dalam iman dan tetap
tahan uji ketika melakukan panggilan pelayanan dari Tuhan.

Kajian Teks
Bacaan kita, Markus 5:25-34 memuat kisah tentang seorang perempuan
“tak bernama” yang sakit pendarahan selama dua belas tahun yang
disembuhkan Yesus. Kisah mukjizat ini merupakan satu dari sekian
banyak mukjizat yang dilakukan Yesus. Semua itu menandakan bahwa
Ia Anak Allah yang hidup, punya Kuasa yang menyelamatkan. Kisah
menarik ini, menunjukkan dua hal penting bagi kita, yakni:
Pertama, iman yang menyembuhkan (ayat 25-29). Sikap pantang
menyerah, begitulah karakteristik yang tampak pada diri perempuan ini.
Bayangkan, sudah dua belas tahun ia menderita sakit pendarahan.
Entah sudah berapa banyak tabib yang dia datangi untuk
menyembuhkan penyakitnya. Berapa banyak uang yang dikeluarkan
demi kesembuhannya. Namun hasilnya tidak membaik, malah
keadaannya makin memburuk. Menariknya, diperlihatkan dalam teks
apakah musnah harapan perempuan ini bahwa penyakitnya akan 3. Bagaimana kita memahami tema “Tuhan tidak memandang hina
sembuh? Ternyata tidak. Dengan keyakinan yang sungguh, Ia percaya kesengsaraan orang yang tertindas”, sebagaimana pengalaman
Yesus sanggup menyembuhkan-Nya. Keyakinan iman inilah yang perempuan yang sakit pendarahan itu.
menghantarkannya pada kesembuhan. Ini menunjukkan bahwa iman
dan usaha akan membuahkan hasil yang baik. Perempuan itu tidak
hanya mengakui dan mengimani Yesus dalam kata, tetapi juga dengan
perbuatannya yang berusaha dengan gigih mengantarkannya pada
Yesus, menyentuh jubah-Nya, sehingga seketika itu pula ia menjadi
sembuh.
RENUNGAN PEREMPUAN
Kedua, kasih Yesus tidak memandang muka (ayat 30-34). Dalam tradisi
Yahudi, seorang perempuan yang menderita pendarahan dianggap kotor Rabu, 1013Maret 2021
dan najis. Tidak ada seorangpun yang mau menyentuhnya dan dia
sendiri tidak boleh menyentuh orang lain, karena itu selama 12 tahun Nas Bacaan : 2 Timotius 4 : 1 - 8
perempuan itu dibiarkan menderita seorang diri tanpa perhatian dari Tema Bulanan : Hamba Yang Menderita
seorangpun. Perempuan inipun diperhadapkan dengan tradisi Yahudi, Tema Mingguan : Kami Memberitakan Kristus Yang Disalibkan
bahwa orang Yahudi tidak boleh bertemu apalagi bersentuhan dengan
orang non Yahudi, sebab hal itupun merupakan sebuah kenajisan dan Pokok - Pokok Renungan
melanggar aturan tradisi keyahudian. Yesus adalah seorang Yahudi 1. Minggu sengsara Tuhan Yesus yang ke-empat ini, kita dipayungi
sedangkan perempuan itu adalah non Yahudi. Namun, itulah cara Yesus tema bulanan “hamba yang menderita” dan tema mingguan “Kami
menerobos tradisi yang mendiskriminasi orang lain. Tradisi yang memberitakan Kristus yang disalibkan”. Tema ini memproklamirkan
menganggap diri lebih suci, lebih benar dan lebih superior dari orang kepada kita bahwa pemberitaan tentang Kristus merupakan
lain, lalu menganggap orang lain itu kecil, hina dan keji. Selain itu, Yesus tanggungjawab semua orang. Tidak hanya sebagai pelayan tetapi
juga ingin memperlihatkan bahwa perempuan sesungguhnya bukanlah juga umat. Kita semua adalah hamba sebagai para pengikut
masyarakat kelas dua dalam masyarakat. Dalam artian bahwa tidak ada Kristus. Tugas seorang hamba ialah melayani dan pelayanan itu
perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Semua orang memiliki hak harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dan takut akan Allah.
yang sama untuk mendapatkan keselamatan. Bukan hanya laki-laki, 2. Melayani dengan sungguh-sungguh merupakan pokok utama
bukan juga hanya orang Yahudi tetapi semua orang tanpa melihat latar nasehat Paulus kepada Timotius dalam teks ini. Sekali lagi Paulus
belakang suku, ras, budaya, gender, agama dan sebagainya. Kasih berpesan pada Timotius untuk melayani Tuhan dengan sungguh-
Yesus selalu dinyatakan atas semua orang yang percaya dengan sungguh. Mengapa Paulus membicarakan hal itu dalam nasihat-
sungguh-sungguh kepada-Nya. nya kepada Timotius (ay.1)? Untuk mengingatkan Timotius bahwa
suatu hari nanti, akan tiba saatnya untuk semua hamba
Pertanyaan PA! mempertanggungjawaban pelayanan dan pemberitaan Firman
1. Dalam kisah diatas diperlihatkan bahwa Iman perempuan itu yang yang telah dilakukan. Sebagai seorang hamba Tuhan, Timotius
menyembuhkannya dari sakitnya. Seberapa percayakah jika kondisi diminta untuk terus memberitakan Firman (ayat 2). Namun, bukan
itu juga terjadi bagi masing-masing kita? Apa yang akan kita hanya itu, ada alasan yang lain lagi, dari sudut pandang masa
lakukan dalam situasi seperti itu? depan. Pertama, berkaitan dengan tugasnya sebagai pemberita
2. Sebutkanlah bentuk-bentuk penderitaan dan kesengsaraan yang firman dan pengajar, karena akan datang masa dimana orang lebih
dialami oleh perempuan saat ini ! suka untuk mendengar ketidak benaran dan “dongeng” (ayat 2-4).
Kedua, karena penghakiman yang akan datang. Dua kali Paulus
menyinggung pengajaran tentang Allah sebagai Hakim. Kesadaran
ini seharusnya juga menjadi inspirasi yang membuat Timotius
makin sungguh-sungguh melayani. Ketiga, Karena apa yang akan
didapat dipenghujung pelayanan yakni “mahkota kebenaran” (ayat
6-8). Tetapi, mahkota kebenaran ini bukanlah imbalan setimpal
atas jerih payah pelayanan yang telah dilakukan Paulus. Paulus
dengan jelas menyebutnya sebagai sesuatu yang “akan
dikaruniakan” (ay. 8). Jadi “Mahkota kebenaran” itu melambangkan
pembenaran yang datangnya dari Tuhan sendiri, walaupun
dihadapan pengadilan dan di mata dunia, Paulus adalah pesakitan
yang duduk dikursi terdakwa. Sudut pandang ke masa depan inilah
yang menjadi dasar nasehat Paulus kepada Timotius supaya DISKUSI PEREMPUAN
Timotius sebagai pemberita Firman bersikap siap sedia, menguasai Rabu, 1715Maret 2021
diri dalam segala hal, dan “menunaikan” tugas pelayanannya
dengan setia sampai akhir. Nas Bacaan : Yesaya 43 : 22 - 28
3. Tugas melayani merupakan tugas semua orang yang percaya Tema Bulanan : Hamba yang Menderita
kepada Yesus Kristus, termasuk kita sebagai perempuan gereja. Tema Mingguan : Allah Yang Kaya Dengan Rahmat Menebus Kita,
Melayani bukan hanya soal bagaimana kita terlibat memberitakan Bersukacitalah!
Firman dan mengikuti ibadah ritual semata, tetapi melayani pun
bisa dalam bentuk sosial, membantu dan menolong orang lemah Cerita Inspiratif: “Kisah Keluarga Kaya VS Anak Kecil Yang Miskin”
dan suasah yang membutuhkan, melayani orang sakit, melakukan
hal-hal yang berguna dan bermanfaat baik dalam keluarga, gereja
masayarakat dan bangsa. Dalam pelayanan-pelayanan itu, kita
dinasehati untuk melakukannya dengan penuh kesungguhan.
S uatu hari, tepat hari minggu, sebuah keluarga kaya pergi ke gereja
untuk beribadah. Mereka mengenderai mobil pribadi karena jarak
dari rumah mereka ke gereja kira-kira 3km. Setiba mereka di sana dan
Kesungguhan yang lahir dari hati sebagai hamba yang mau berjalan masuk ke dalam gedung gereja, mereka berjumpa dengan
melayani, bukan karena ada keinginan dan motivasi yang lain. seorang anak kecil miskin, yang duduk di sebelah keluarga kaya itu.
Dalam melakukan panggilan ini, kita sebagai perempuan harus Semua orang mengikuti ibadah itu dengan tenang sampai mereka diberi
dapat berupaya mengendalikan diri dalam segala hal, sehingga kesempatan untuk memberi persembahan. Masing-masing orang
jangan diri kita justru menjadi penghambat dalam pelayanan dan berjalan ke depan membawa persembahan mereka ke kotak
tugas pemberitaan Firman. Sebab itu, marilah kita menunaikan persembahan yang sudah disiapkan. Bagi keluarga kaya itu, mereka
panggilan pelayanan itu dengan setia sampai akhir. Memang ada harus memberikan persembahan yang banyak kepada Tuhan, supaya
ancaman dan tantangan yang akan dihadapi. Itu resiko yang akan Tuhan juga dapat membalasnya. Sedangkan bagi anak kecil itu, ia
dialami setiap hamba yang mau melayani dengan sungguh, tetapi memberika dari apa yang ada padanya. Uang yang dimiliki anak kecil itu
yakinlah bahwa Allah dalam Yesus Kristus senantiasa memberikan hanyalah Rp.10.000,-. Jadi dia mempersembahkan Rp.5.000,- di gereja,
jaminan penyertaan dan lebih dari itu, mahkota kemuliaan tersedia sisa Rp.5.000,- disimpannya untuk biaya transportasi pulang ke
bagi setiap hamba yang setia melayani sampai akhir. rumahnya. Setelah ibadah berakhir, dan semua orang telah keluar
meninggalkan Gedung gereja, datanglah seorang nenek tua, dengan
berpakaian lisut, dan tidak memiliki biaya untuk pulang ke rumahnya. Ia
meminta tolong kepada keluarga kaya itu dengan harapan akan dapat
membantunya sampai ke rumah. Namun, keluarga kaya itu justru tidak 1. Peristiwa penderitaan Yesus di Salib, menjadi bukti bahwa Allah
menolong dengan alasan bahwa nenek itu pakaiannya kotor sehingga sungguh mengasihi manusia. Dan Allah menghendaki agar manusia
membuat mereka merasa jijik. Melihat itu, datanglah anak kecil itu dan juga mengasihi Allah dan sesama ciptaan-Nya. Namun, hal
menanyakan keluhan nenek tua, dan seketika itu juga, anak kecil mengasihi sepertinya sulit dilakukan di saat ini. Apa penyebabnya?
dengan senang hati mau membantu nenek dengan membayar biaya Lalu bagaimana caranya kaum perempuan melakukannya?
transportasi dengan uang Rp. 5.000,- yang disimpannya tadi. Berhubung 2. Hal apa yang dapat dipelajari oleh perempuan gereja dari kisah
karena biaya transportasi per orang dikenakan Rp. 2.500,-. Maka anak inspiratif dan teks Yesaya 43:22-28 diatas? Jelaskan pendapat
kecil itu membantu nenek tua sampai ke rumahnya dengan selamat. masing-masing!

Kajian Teks
Sering orang berpikir bahwa semakin banyak mereka melakukan MEDITASI 17
PEREMPUAN
ritual keagamaan, misalnya dengan memberi banyak persembahan, Rabu, 24 Maret 2021
mereka akan semakin dekat dengan Allah dan mendapat balasan
keberhasilan. Mereka ini lebih mementingkan ibadah ritual tetapi Nas Bacaan : Yohanes 11 : 17 - 44
mengabaikan ibadah sosial seperti belas kasihan dan solidaritas dengan Tema Bulanan : Hamba yang Menderita
sesama yang menderita. Ibadah dan persembahan mereka hanyalah Tema Mingguan : Taat dan Setia Dalam Penderitaan
formalitas belaka tanpa disertai dengan sikap dan perilaku hidup yang
berkenan bagi Allah. Yesaya 43:22-28 menjelaskan bahwa Allah Langkah - Langkah Meditasi:
mengecam dosa umat-Nya dan dosa tersebut bukanlah karena mereka 1. Pemimpin ibadah mengajak peserta ibadah menyanyikan lagu PKJ.
tidak mempersembahkan korban kepada Allah, melainkan cara hidup No. 14 “Kunyanyikan Kasih Setia Tuhan”.
mereka yang tidak taat pada perintah Allah. Hal ini menekankan bahwa 2. Doa Pembukaan oleh pemimpin ibadah
walaupun mereka membawa korban bakaran, tetapi Tuhan tidak 3. Menyanyikan lagu Ny.GPM: “Bapa Siapkanlah Hatiku” (Sebagai
berkenan dengan persembahan mereka. Dengan menjadikan ritual Pengganti Doa Mohon Roh Kudus)
sebagai esensi agama, mereka telah menghilangkan esensi yang 4. Pemimpin Ibadah mengajak peserta ibadah membacakan secara
sesungguhnya yaitu taat pada perintah untuk menyembah Allah dan bersama Yohanes 11:17-44. Setelah itu, peserta ibadah membaca
mengasihi sesama. Tuhan telah memanggil umat-Nya untuk masuk ulang dalam hati.
dalam persekutuan dengan-Nya. Untuk itu umat perlu mendengar dan 5. Pemimpin ibadah menyampaikan pesan teks Yohanes 11:17-44:
menaati firman-Nya (Kel. 19:5). Namun, umat memberontak dan tidak Penilaian terhadap kesempurnaan seseorang biasanya relatif atau
taat kepada Allah (Yes.30:9-11). Pengampunan Allah atas dosa umat tidak semua sama. Bagi orang tertentu, seseorang dinilai sempurna
bukan terletak pada besarnya persembahan mereka tanpa hati yang kalau orang itu dapat dengan tenang merespons berbagai masalah
taat, tetapi hanya pada ketaatan kepada Allah-lah yang menjadi jaminan dan kesulitan yang dialami. Namun, bagi orang lain, orang yang
pengampunan Sebesar apapun persembahan korban itu, sama sekali sempurna justru adalah orang yang merespons segala sesuatu
tidak berarti bagi Allah, dibandingkan dengan sikap taat pada perintah- dengan semangat, lincah dan riang. Tentu saja, kedua penilaian ini
Nya. Itu menjadi inti nubuatan nabi Yesaya bagi bangsa Israel supaya sama-sama belum sempurna, karena keduanya tidak pernah
dapat berbalik kepada Allah dan melakukan perintah-Nya. mengalami dan mengetahui, seperti apa rasanya menjadi manusia
sempurna. Tidak seperti Tuhan Yesus. Kesempurnaan Sang Firman
Pertanyaan Diskusi! yang telah menjadi manusia ini (Yoh. 1:14) menjadi fokus utama nas
ini, melalui dua fase yang digaris-bawahi oleh Yohanes. Pertama,
Sang Firman kini menyatakan diri-Nya sebagai "kebangkitan dan
hidup" (ay.25). Karena itu, Ia berkuasa memberi hidup dan
membangkitkan (Yoh. 5:21, 25), dan karenanya Ia menjadi
penggenapan dari pengharapan eskatologis tradisional Yahudi,
seperti yang nyata di dalam kata-kata Marta (ay.24). Namun, Yesus
tidak hanya sekadar mengonfirmasi iman Marta, tetapi juga
mengantarkannya pada pemahaman yang tepat, bahwa Yesuslah
Sang Mesias, di mana segala janji tentang kebangkitan dan
kehidupan kekal akan dan sedang diwujudkan. Kedua, Sang Firman
yang menjadi manusia menunjukkan kemanusiaan-Nya lewat kasih
dan kesedihan-Nya melihat penderitaan Maria dan keluarganya (33,
35). Yesus meratap dan berempati bersama mereka yang bersedih
dan menderita. Melalui bacaan ini kita diajak untuk melihat betapa
Tuhan yang memberi hidup, mengasihi dan berempati juga dengan RENUNGAN PEREMPUAN
penderitaan umat manusia. Karena itu Ia rela mengorbankan diri- (RENUNGAN19AKHIR BULAN)
Nya sendiri demi memulihkan kehidupan manusia dari dosa dan Rabu, 31 Maret 2021
penderitaan. Sebagai orang-orang yang menghayati kasih dan
pengorbanan Kristus, tentu kita tahu betapa indah dan Nas Bacaan : Lukas 23 : 39 - 43
menyenangkan dikasihi oleh orang-orang yang kita cintai dan kasihi, Tema Bulanan : Hamba yang Menderita
betapapun mereka tidak sempurna dan terbatas dalam tindakan Tema Mingguan : Yesuslah Tuhanku dan Rajaku
yang bisa mereka lakukan. Namun, kita harus tetap hidup saling
mengasihi dan menopang. Tuhan Yesus adalah pemberi hidup yang Pokok - Pokok Renungan
berkuasa membangkitkan, serta mengasihi dan peduli dengan 1. Setiap orang pernah mengalami masa-masa sulit dalam hidupnya.
penderitaan kita. Sebab itu, hanya satu yang dapat kita lakukan Baik dialaminya sebagai pribadi, keluarga, dalam pekerjaan, dan
sebagai respons yang tepat untuk Tuhan yang mengasihi kita yakni berbagai aspek kehidupan lainnya. Memang, kehidupan yang kita
tetap percaya kepada-Nya seperti Marta, dan menyerahkan segala jalani ini bukan selalu senang dan bahagia, tetapi juga penuh dengan
dukacita dan pergumulan kita kepada-Nya seperti Maria. Maka masalah, penderitaan dan ancaman. Kebahagiaan dan penderitaan
kebahagiaan dan kedamaian akan tetap kita miliki dalam hati dan menjadi bagian dari hidup kita yang tidak bisa terpisah. Itulah
hidup kita. kenyataan yang tidak bisa disangkali oleh kita manusia.
6. Pemimpin Ibadah memberikan kesempatan kepada peserta ibadah 2. Hal itu juga dialami oleh Yesus. Hal ini dilukiskan oleh Lukas dengan
untuk merenungkan pesan teks yang disampaikan. Setelah itu, jelas sekali (ay. 26-32). Perjalanan Yesus ke tempat penyaliban
peserta ibadah diberikan kesempatan untuk menyampaikan sempat terhenti oleh dua peristiwa. Yesus sudah tidak mampu
pengalaman pribadi terkait dengan cerita Yohanes 11:17-44 dalam memikul kayu salib-Nya, sehingga tentara Romawi memaksa
kaitan dengan Tema Mingguan: “Taat dan Setia dalam seorang bernama Simon yang berasal dari Kirene untuk memikul
Penderitaan”. salib itu (ay. 26). Peristiwa kedua adalah percakapan Yesus dengan
7. Menyanyikan lagu PKJ. No. 185 : 1 “Tuhan Mengutus Kita ke dalam perempuan-perempuan (ay. 28-31). Selanjutnya narasi perjalanan
Dunia” adalah narasi penyaliban (ay. 33-38), narasi dialog dua penjahat
8. Pemimpin Ibadah berdoa syukur sekaligus mengucapkan Berkat dengan Yesus (ay. 39-43) dan narasi respons alam dan manusia
terhadap kematian Yesus (ay. 44-49). Bacaan kita saat ini masuk
pada narasi dialog dua penjahat dengan Yesus saat menjalani
proses penyaliban-Nya. Ada tiga hal penting yang mau disampaikan.
Pertama, penyaliban Yesus menyelamatkan semua orang.
Penyaliban Yesus tidak seharusnya IA alami, tetapi demi
keselamatan umat manusia, maka nyawa-Nya dikorbankan. IA rela
dicambuk, dicaci maki, diludahi, dihujat dan mengalami berbagai
perlakuan keji. Bukan karena kesalahan yang telah dilakukan-Nya,
tetapi hanya demi keselamatan semua orang yang percaya pada-
Nya. Kedua, ketidak-adilan sosial dan politik kekuasaan. Yesus
menjadi korban politik kekuasaan oleh pemerintah Romawi yang
terhasut oleh seruan banyak orang bahwa Yesus harus dihukum dan
disalibkan. Padahal sudah jelas tidak ada kesalahan yang telah
diperbuat-Nya. Ketiga, orang benar selalu salah di mata para
pembencinya. Perkataan dan tindakan kebenaran yang dilakukan
oleh Yesus, tetap saja dipandang salah oleh orang-orang yang PA PEMUDA
membencinya. Bahkan di kayu salib pun Yesus sempat dihujat oleh Kamis, 0421Maret 2021
salah satu penjahat yang juga sama-sama disalibkan dengan-Nya.
3. Di penghujung bulan ini, marilah kita renungkan perjalanan hidup Pembacaan : Mazmur 14 : 1 - 6
kita. Perjalanan yang penuh dengan berbagai persoalan, tantangan Tema Bulan : Hamba Yang Menderita
dan ancaman. Namun kita tetap melihat dan merasakan kasih Tuhan Tema Mingguan : Tuhan Tidak Memandang Hina Kesengsaraan
yang memberi kekuatan dan jalan keluar. Belajar dari kisah Orang Tertindas.
penyaliban Yesus, kita semua diajak untuk selalu bersyukur lewat
seluruh hidup kita menyongsong bulan yang baru. Kita harus selalu Pokok - Pokok PA:
meyakini dan mengakui bahwa Yesuslah Tuhan dan Raja dalam 1. Selain kitab Torah, kitab Mazmur sendiri, biasanya juga digunakan
hidup kita sebagai pribadi dan dalam keluarga. Sebab itu hendaklah dalam kebaktian Israel. Kitab Mazmur 14:1-6 menggambarkan
kehadiran kita dimana pun, dapat membawa sukacita, damai, dan tentang himbauan pemazmur agar berlaku taat kepada Allah. Dari
kebahagiaan bagi orang lain. Sebagai orang percaya, panggilan kita sekian banyak mazmur keyakinan, Mazmur 14 merupakan salah satu
tidak hanya sebatas rajin beribadah, tetapi lebih daripada itu sikap mazmur yang berfokus pada kenyataan bahwa orang yang fasik pasti
dan tindakan kita harusnya sebagai pembawa kebenaran di atas akan binasa. Pemazmur sangat yakin bahwa, walaupun sepertinya
ketidak-benaran, bertindak adil, dan selalu menunjukkan sikap orang fasik berjaya, mereka tidak akan bertahan. Mengapa
kepedulian dan keadilan bagi semua orang. Mari kita melakukannya pemazmur berkeyakinan seperti itu? Pemazmur belajar dari
dengan selalu berserah pada kehendak Tuhan dalam hidup kita. pengalaman hidupnya, Ketika melewati berbagai tantangan dan
Tuhan Yesus menyertai perjalanan kita di bulan yang baru. penderitaan, tetapi Tuhan selalu memberi pertolongan asalkan ia
selalu taat kepada Tuhan. Dalam konteks kepemudaan pada masa
kini, masih adalah pemuda gereja yang tetap taat kepada Tuhan
ditengah berbagai godaan?
2. Pernyataan dari teks ini merupakan gambaran kehidupan seseorang
yang menyangkali kenyataan hidup lebih dari sekadar fisik. Oleh
sebab itu, pada ayat 1-3, pemazmur menyebutnya sebagai orang
bebal. Bebal bukan berarti bodoh secara intelektual. Bebal itu artinya
keras kepala, tidak mau menerima fakta. Bebal artinya menolak
kebenaran yang sudah nyata. Maka orang sedemikian sebenarnya
sedang menutup mata pada kenyataan. Demikian juga untuk konteks
generasi orang-orang muda saat ini, apakah masih ada orang yang
selalu mengabaikan ajaran orangtua dan bebal hatinya. Tuhan yang
benar-benar ada tidak dapat disingkirkan hanya dengan sikap
manusia yang tidak percaya. Bahwa setiap orang wajib
mempertanggungjawabkan hidupnya, bahkan tindakannya yang
melawan Tuhan.
3. Mazmur ini juga ditujukan kepada anak-anak Tuhan yang sedang
menghadapi tantangan dan kesulitan oleh ulah orang-orang fasik.
Mazmur ini bertujuan menguatkan mereka dan generasi muda gereja
saat ini, bahwa Allah pasti akan memelihara anak-anak-Nya, dan
akan menghancurkan kesombongan setiap orang menyebabkan RENUNGAN PEMUDA
23
kesengsaraan bagi orang lain. Mazmur 14:1-6 merupakan sebuah Kamis, 11 Maret 2021
alarm/pengingat semua orang termasuk generasi muda masa kini
yang mengaku percaya pada Allah (beragama), tetapi perilakunya Nas Bacaan : Kisah 28 : 30 - 31
seperti tidak bertuhan/beriman. Mazmur ini merupakan penguatan Tema Bulan : Hamba Yang Menderita
bagi setiap orang yang dijahati, orang lemah, orang miskin, dan Tema Mingguan : Kami Memberitakan Kristus yang Disalibkan
tertindas. Bahwa pelaku yang suka membuat sengsara orang lain,
tidak akan luput dari penghukuman Allah. Pokok - Pokok Renungan:
1. Tema pelayanan kita pada minggu sengsara ke IV adalah “Kami
Pertanyaan PA: Memberitakan Kristus yang Disalibkan”. Tema ini merupakan sebuah
1. Makna teologi apa yang dapat kita pelajari dari penjabaran teks tema yang sangat menarik dan memiliki makna mendalam bagi kita
bacaan Mazmur 14:1-6 di atas? persekutuan orang percaya. Bagian akhir kitab Kisah Para Rasul
2. Bagaimana sikap generasi muda gereja saat ini dalam memaknai lebih berfokus menjelaskan tentang peristiwa perjalanan rasul Paulus
minggu-minggu sengsara Yesus Kristus dalam peran dan dalam memberitakan injil dari satu kota ke kota yang lain. Pasal
tanggungjawabnya di gereja dan lingkungan sosial kita? 28:30-31 menyatakan dengan penyertaan Allah, Paulus akhirnya
sampai di tempat tujuannya, yaitu di Roma! Walaupun dalam
perjalanannya, ia harus melewati tantangan perjalanan panjang yang
----Selamat ber-PA---- berbahaya. Ketika mengunjungi suatu kota, Paulus selalu berusaha
menemui orang-orang Yahudi di kota itu untuk mengabarkan Injil.
Begitu pun di Roma, ia ingin bertemu para pemimpin komunitas
Yahudi untuk memberitakan Injil.
2. Luis Palau, adalah seorang pengabar Injil, dan suatu kali pernah
berkata: "Penginjilan bukanlah sebuah pilihan." Ia memahami tugas
agung ini sebagai kewajiban bagi orang Kristen. Kita mungkin sering
menganggap bahwa Amanat Agung adalah pekerjaan berat. Kita
mungkin berpikir, untuk membiarkan pendeta dan aktivis gereja saja
yang memikul beban itu. Bahkan, ada yang berpendapat bahwa itu
bukanlah tanggung jawab warga jemaat termasuk bagi generasi
pemuda saat ini.
3. Bagi siapa pun yang pernah beranggapan demikian, kita semua perlu
belajar dari teladan Paulus. Di Roma ia tinggal dua tahun penuh di
rumah sewaannya sendiri. Di situ, ia menerima semua orang yang
datang kepadanya (30). Ia dengan terus terang memberitakan Injil
Kerajaan Allah dan mengajarkan Tuhan Yesus Kristus (31). Besar
kemungkinan, status Paulus ketika itu adalah tahanan rumah. Jika
benar demikian, artinya rumah tahanan itu dijadikannya sebagai
pusat pembelajaran. Ia tidak mau keadaan membatasinya dalam
mengabarkan Injil. Alih-alih meratapi nasib, ia tetap setia menjalani
panggilannya sebagai rasul bagi orang non-Yahudi. (lihat tujuan
pemberitaan Injil Paulus yaitu bagi orang-orang Yahudi). DISKUSI PEMUDA
4. Dari nas ini, kita juga dapat melihat bahwa Paulus sedang Kamis, 1825Maret 2021
menyatakan sebuah prinsip tentang integritas diri. Ia berhasil
menyelaraskan antara kata dan perbuatan. Ia menyebarkan ajaran Nas Bacaan : Yesaya 44 : 21 - 23
Kristus bukan hanya dengan bicara, tetapi juga dengan Tema Bulanan : Hamba Yang Menderita
pengorbanan. Paulus memaknai pengorbanan Yesus Kristus sebagai Tema Mingguan : Allah yang Kaya Dengan Rahmat Menebus Kita
satu-satunya alasan baginya dalam memberitakan Injil. Dari Dosa, Bersukacitlah
5. Melihat sepak terjang Paulus, tugas mengabarkan Injil memang tidak
mudah. Akibatnya, kita langsung minder ketika melihat kualitas diri Study Kasus: “Kakak Yang Rela Berkorban”
sendiri. Kita merasa tidak seperti Paulus yang mahir mengajar,
berani, dan pintar. Akhirnya, deretan alasan ini kita gunakan sebagai
pembenaran agar terhindar dari tugas suci ini. Hal ini sering
dilakukan oleh kita sebagai generasi muda untuk menghindari tugas
A da seorang anak kembar, yang lahir pertama bernama John (kakak)
dan yang terakhir adalah Johan (adik). Mereka hidup dan tumbuh
besar dalam lingkungan yang sama. Namun, sikap mereka berbeda.
suci dan mulia ini. Penginjilan bukan pilihan, melainkan kewajiban! Sang kakak (John) adalah anak yang cerdas dan berprestasi.
Paulus menolak mencari alasan agar lari dari panggilan. Walaupun Sedangkan sang adik (Johan) tumbuh sebagai anak yang nakal,
banyak rintangan, ia selalu mencari cara mengabarkan berita baik itu. kemudian menjadi brutal, merampok dan membunuh. Pada suatu hari,
Ia selalu kreatif mengatasi masalah yang menghadangnya agar Injil Johan melakukan tindakan merampok dan membunuh beberapa orang
terus menyebar. Itu karena Tuhan selalu memberi hikmat untuk karyawan toko yang dirampoknya. Alhasil, Johan ditangkap pihak
mengatasi semua keterbatasan. Asalkan kita tetap mau berwajib dan dijatuhi hukuman mati. Mendengar kejadian tersebut John
Memberitakan Kristus yang Disalibkan dalam lingkungan sosial dan (kakak) teringat akan ucapan ayahnya sebelum meninggal. “John, tolong
masyarakat kita. kamu sadarkan adikmu untuk tidak berbuat jahat pada orang lain dan
berbuat baiklah padanya”, itu yang diucapkan ayah mereka pada John.
Tuhan memberkati kita semua, Amin..!! Maka tergeraklah hati John untuk menemui adiknya beberapa jam
sebelum eksekusi hukuman mati untuk adiknya Johan. Pada saat
diruang sel tahanan, John menyuruh adiknya membuka pakaiannya dan
bertukar dengannya. Namun sang adik tidak mengerti apa yang ---Selamat Berdiskusi---
diperbuat kakaknya. Setelah selesai berganti seragam, maka bertukarlah
posisi John di dalam sel tahanan dan Johan di luar tahanan. Pada
akhirnya sang kakak di hukum mati oleh pihak berwajib.
Pesan moral dari cerita ini mengilustrasikan Kristus yang adalah orang
benar dan tak berdosa. Sedangkan kita adalah contoh perilaku adik yang
penuh dengan dosa duniawi. Kristus telah menggantikan posisi kita
dalam hukuman mati di kayu salib, agar kita bisa hidup dalam
kebenaran. Sudahkah kita menyadari dosa kita? ataukah kita senantiasa
hidup dalam dosa? Padahal Kristus telah mati di kayu salib untuk
menebus dosa kita.

Kajian Teks: MEDITASI PEMUDA


Dalam teks Yesaya 44:21-23, menjelaskan tentang hal yang layak Kamis, 25 Maret 2021
diterima oleh penyembah berhala yang menyakiti hati Allah, yaitu 27
dihukum keras dan kemudian dibinasakan! Namun dalam nas ini, yang Nas Bacaan : Kisah 11 : 22 - 26
terjadi adalah sebaliknya. Allah tidak membinasakan makhluk hidup, Tema Bulanan : Hamba Yang Menderita
tetapi Allah mengampuni dan memulihkan mereka. Sebab bangsa Israel Tema Mingguan : Taat dan Setia Dalam Penderitaan
adalah umat yang dibentuk-Nya untuk dijadikan kesayangan-Nya (ayat
21). Allah tidak pernah melupakan mereka. Oleh karena itu, langit dan Langkah - Langkah Meditasi:
bumi dan segala isinya dipanggil menjadi saksi akan penebusan Allah 1. Ibadah meditasi ini diawali dengan:
atas umat-Nya (ayat 23). Pohon yang dulu kayunya disembah oleh - Doa Pembuka Ibadah
penyembah berhala, kini ikut bergembira dan bersukacita oleh belas - Nyanyian Pembuka Ibadah
kasih Allah atas Israel. Tindakan Allah yang tidak membalas dengan 2. Pelayanan Firman
setimpal kejahatan dan dosa-dosa kita adalah tindakan anugerah. Tuhan - Doa mohon Roh Kudus oleh pemimpin ibadah
Yesus sudah menanggung hukuman itu bagi kita. Dalam kedaulatan-Nya - Pembacaan Alkitab oleh pemimpin ibadah, dan diteruskan oleh
Allah bukan hanya mengampuni melainkan juga memulihkan. peserta ibadah dengan membaca dalam hati (2-3 kali)
- Pemimpin ibadah membaca ayat meditasi: “Setelah Barnabas
Pertanyaan: datang dan melihat kasih karunia Allah, bersukacitalah ia. Ia
1. Apa yang dapat saudara maknai dari studi kasus diatas, dikaitkan menasehati mereka, supaya mereka semua tetap setia kepada
dengan pesan Teks, di minggu Sengsara Tuhan Yesus yang kelima? Tuhan.”
2. Bagaimana saudara memaknai tema: “Allah Yang Kaya Dengan 3. Meditasi
Rahmat Menebus Kita Dari Dosa, Bersukacitalah!” dalam peran dan - Setiap peserta merenungkan ayat meditasi ini dalam hatinya
tanggungjawab sebagai pemuda gereja? dan menemukan nilai-nilai yang menyentuh/yang penting bagi
dirinya, kemudian bertekad untuk mencerminkan hal tersebut
dalam sikap hidup yang berpadanan dengan kehendak Tuhan. Kajian Nas:
- Pemimpin kemudian memberi beberapa kesimpulan akhir Ayat 6, bagian ayat ini diawali dengan pengakuan khusus pemazmur
sebagai bentuk penguatan sesuai dengan tanggung jawab yang akan kebesaran dan kemahakuasaan Tuhan dengan pernyataan “Tuhan
diberikan untuk menjadi berkat bagi sesama dan seluruh itu tinggi”. Artinya keberadaan Tuhan jauh dari kemampuan manusia
ciptaan. untuk memahami dan mengerti-Nya. Keberadaan-Nya diluar jangkauan
4. Doa dan Kontemplasi manusia. Sesungguhnya, TUHAN Allahmulah yang empunya langit,
- Tiap orang berdoa mohon Tuhan menguatkan dalam bahkan langit yang mengatasi segala langit dan bumi dengan segala
melakukan mandat yang dipercayakan Tuhan. isinya. (bd. Ul.10:14). Kemuliaan-Nya memenuhi segala sesuatu karena
- Hening di hadapan Tuhan sehingga mampu mendengar suara Dia adalah Allah yang Maha Besar. Sekiranya ada seseorang yang
Tuhan menyembunyikan diri dalam tempat persembunyian, masakan Aku tidak
5. - Doa Syukur melihat dia? Tidakkah Aku memenuhi langit dan bumi? (bd. Yer.23 :24).
- Nyanyian Pengutusan Sekalipun demikian IA melihat orang yang hina. Hina artinya rendah hati,
- Berkat ditekan, dianiaya, diperlakukan tidak adil. Orang-orang yang selalu
menyadari akan kemahakuan Tuhan dalam kehidupan mereka serta
menaruh Tuhan dalam kehidupan pribadi sebagai Allah yang puji dan
disembah. Itu berarti orang yang hina adalah orang yang rendah hati dan
meletakkan seluruh pengharapannya kepada Tuhan dan selalu taat
PA UNIT kepada firman-Nya. Sebaliknya orang-orang yang sombong tidak
Jumat, 05 Maret 2021 menjadikan Allah sebagai kekuatan satu-satunya dalam kehidupan
mereka. Bisa saja mereka katakan bahwa percaya kepada Tuhan. tetapi
Nas Bacaan : Mazmur 138 : 6 - 7 pada kenyataannya mereka tidak menyembah Tuhan, mereka tidak setia
Tema Bulanan : Hamba Yang Menderita dan taat kepada Tuhan. Tuhan mengenal mereka sebagai orang-orang
Tema Mingguan : Tuhan Tidak Memandang Hina Kesengsaraan sombong dari jauh.
Orang Tertindas Ayat 7, pemazmur begitu yakin akan kemahakusaan Tuhan sekalipun
kehidupannya diperhadapkan dengan berbagai tantangan bahkan
Pengantar PA: ancaman serta penderitaan yang dialaminya. Pemazmur menikmati cinta

P A kita di minggu Sengsara Tuhan Yesus yang ke 3 ini, akan


berfokus pada nas bacaan Mazmur 138:6-7 dengan tema “Tuhan
tidak memandang hina kesengsaraan orang tertindas”. Bagian Mazmur
kasih Tuhan melalui tangan Tuhan yang kuat dan perkasa, ditengah
ancaman orang-orang yang memusuhinya. Itulah sebabnya pemazmur
dengan hati yang bersyukur, menjadikan sebuah kesaksian melalui
ini mengungkapkan nyanyian pujian pemazmur atas pertolongan Tuhan seluruh pengalaman dan perjalanan hidupnya untuk semua orang
kepadanya. Pertolongan Tuhan yang membuat pemazmur bersyukur bahkan kepada para lawannya, bahwa betapa kasih setia Tuhan yang
dan bersukacita kepada Tuhan yang begitu peduli kepadanya. besar dan ajaib selalu nyata dalam kehidupan pemazmur.
Pemazmur begitu terpesona akan kebesaran Tuhan dan dinyatakannya
di hadapan para raja tentang kepedulian Tuhan kepada orang yang hina, Pertanyaan PA:
terlebih bagi pemazmur secara pribadi. Tuhan telah menjadi penolong 1. Di minggu Sengsara Tuhan Yesus yang ketiga, keteladanan apa
kepadanya dan Tuhanlah yang memegang kendali masa depan dari yang dapat dipelajari oleh persekutuan Unit dari pengalaman
pemazmur serta Tuhan yang akan menyelesaikan segala permasalahan pemazmur ketika berhadapan dengan orang yang memusuhinya?
yang dihadapi oleh pemazmur.
2. Bagaimana persekutuan Unit memaknai pesan Firman Tuhan, terkait 2. Sebuah proses yang berat dimana membutuhkan kesungguhan dan
dengan Tema: “Tuhan Tidak Memandang Hina Kesengsaraan Orang kerelaan hati untuk berjalan bersama Kristus dengan segala resiko
Tertindas”? yang ada. Proses penyangkalan diri dengan setia memikul salib
adalah harga yang mesti dibayar sebagaimana keteladanan
kehidupan Paulus yang menderita dan dibelenggu dalam penjara
demi Injil Yesus Kristus sebagai kabar keselamatan bagi semua
orang. Paulus mengibaratkan perjuangan itu seperti seorang prajurit
yang mesti setia kepada komandannya dengan tidak memusingkan
hal-hal yang tidak penting. Kemudian seorang olahragawan yang
akan mencapai prestasi sebagai juara dan mendapatkan mahkota
dengan mengikuti aturan-aturan olahraga. Demikianpun seorang
petani yang bekerja keras, bahwa pada waktunya ia yang pertama
akan menikmati hasil dari kerja kerasnya itu. Hal ini mau tegaskan
bahwa semua yang diperoleh dan dinikmati membutuhkan sebuah
proses, tidak instan dan terjadi secara kebetulan. Setiap penderitaan
adalah proses yang Tuhan pakai untuk membentuk kita menjadi
anak-anak Tuhan yang dikasihi-Nya.
3. Itulah sebabnya Paulus mengajak Timotius serta kita semua untuk
tekun, taat dan setia terhadap panggilan kepada iman dan percaya
RENUNGAN UNIT kita bagi Tuhan Yesus yang telah menderita, mati dan bangkit untuk
Jumat, 12 30
Maret 2021 keselamatan semua orang percaya. Paulus tegaskan bahwa jika kita
mati bersama dengan Kristus, 31 kita akan hidup Bersama-Nya.
Nas Bacaan : 2 Timotius 2 : 1 - 13 Kematian bukanlah kata akhir, namun awal dari sebuah kehidupan
Tema Bulanan : Hamba Yang Menderita baru yaitu kehidupan kekal bersama dengan Kristus. Ketika kita
Tema Mingguan : Kami Memberitakan Kristus Yang Disalibkan bertekun, kita akan ikut memerintah dengan Kristus dalam kerajaan-
Nya. Jika kita menyangkal Tuhan Yesus, Diapun akan menyangkal
Pokok - Pokok Renungan: kita dihadapan Allah Bapa. Jika kita tidak setia, Tuhan Yesus tetap
1. “Panggilan untuk ikut menderita”, demikian judul perikop kita saat ini. setia, sebab Dia tidak dapat menyangkal diriNya. Sejahatnya kita
Kalau ditanya siapa mau ikut menderita? Sebagai manusia tentu kita sekalipun, kesetiaan Tuhan yang selalu mengasihi terus nyata dalam
tidak mau. Sebab sangat manusiawi sekali, kita ingin dan mau ikut kehidupan kita sebagai anak-anak Tuhan.
hanya untuk hal-hal yang menyenangkan dan membahagiakan. Kita 4. Inilah berita sukacita bagi kita persekutuan Unit dalam menjawab
senang kalau ada yang ajak dan memanggil kita untuk makan, untuk panggilan untuk ikut menderita. Dengan tekun dan setia, kita
piknik, untuk jalan-jalan, dll. Namun kalau ajakan untuk ikut memberitakan Kristus yang tersalib yang menjadi tema pelayanan
menderita, maka kita mesti memaknainya secara iman kita. Ajakan ini kita. Kita memberitakannya melalui seluruh sikap dan perilaku hidup
di sampaikan rasul Paulus dalam surat penggembalaannya kepada kita untuk terus berproses menyangkal diri dan setia memikul salib
Timotius dengan menegaskan tentang pentingnya ikut menderita sebagai jawaban iman kepada Kristus. Jangan sampai sikap dan
sebagai murid Kristus dalam proses pertumbuhan iman untuk menuju perilaku hidup kita justru menyalibkan Kristus untuk kali yang kedua,
kepada keselamatan kekal dalam persekutuan dengan Kristus. tetapi keteladanan Kristus yang setia dan tekun menanggung
penderitaan di kayu salib memberikan teladan dan kekuatan untuk
kita setia di jalan penderitaan. Untuk itu kita selalu meminta hikmat mempraktekan iman mereka. Ke delapan mahasiswa ini selalu menjadi
Tuhan menuntun kita agar diminggu sengsara Tuhan Yesus ini, bahan ejekan dan olok-olok George dan teman-temannya. Menjelang
penderitaan dan pengorbanan-Nya kita maknai dengan sungguh- akhir tahun pelajaran pertama, George merasa ada sesuatu yang tidak
sungguh melalui sikap dan perilaku hidup. beres dalam dirinya. Secara fisik ia merasa sehat, namun entah
mengapa ia merasa tidak tenang dan selalu merasa tertekan. Sekalipun
ia sudah mencoba untuk pergi berlibur namun beban batinnya semakin
berat dan membuatnya sangat gelisah. Dalam keadaan seperti itu,
George teringat kepada ke delapan mahasiswa yang diolok-oloknya itu.
Dan tanpa diundang ia mengikuti persekutuan doa yang dilakukan oleh
mereka. Dengan sukacita mereka menyambut George dan
memperkenalkan Tuhan Yesus kepadanya, serta terus mendoakan dia.
Akhirnya George mengenal Tuhan Yesus secara pribadi sebagai
Juruselamatnya dan secara tiba-tiba beban berat yang menindih hatinya
terlepas dengan sendirinya. Sebagai gantinya ada perasaan kasih
kepada Tuhan Yesus yang sangat besar dalam hatinya. Pada hari itu,
bertobatlah George Muller. Ia menyerahkan seluruh hidupnya dengan
mendirikan 4 gedung panti asuhan dan menampung 300 anak asuhan.
George Muller dikenang sepanjang masa sebagai bukti betapa besar
kuasa anugerah Tuhan yang telah mengubah soerang pemuda yang
semula hidup bergelimang dosa menjadi seorang yang penuh kasih
DISKUSI UNIT untuk hidup berbagi dan dipakai Tuhan secara luar biasa.
Jumat, 19 Maret 2021
Pesan Teks:
Nas Bacaan : 1 Korintus 1 : 30 - 31 Paulus tegaskan kepada jemaat di Korintus untuk bersyukur dan
Tema Bulanan : Hamba Yang Menderita bersukacita atas karya pengorbanan dan penyelamatan Tuhan Yesus
Tema Mingguan : Allah Yang Kaya Dengan Rahmat Menebus Kita dari penghukuman dosa dan maut. Karya kasih Allah itu adalah sebuah
Dari Dosa, Bersukacitalah! anugerah yang diberikan secara cuma-cuma, bukan karena jasa dan
perbuatan baik kita. Sehingga tidak membuat kita menjadi sombong dan
Cerita Inspiratif: angkuh serta merasa hebat ketika melakukan kebaikan dalam hidup ini.

G eorge Muller lahir di Jerman pada tanggal 27 September 1895. Ia


bertumbuh menjadi seorang anak yang sangat nakal dan selalu
membakang terhadap orang tuanya. Pada umur 10 tahun Goerge sudah
Semuanya mesti dipahami atas dasar Hikmat Allah bahwa yang kita
lakukan adalah demi kepujian nama Tuhan, sehingga kemegahan kita
adalah kemegahan didalam Tuhan.
berani mencuri uang yang disimpan ayahnya yang sedang bekerja
sebagai bendahara di sebuh kantor pemerintah. Dengan bertambahnya Pertanyaan Untuk Didiskusikan:
usia George, tingkah lakunya semakin tidak terkendali dimana ia terlibat 1. Dalam kehidupan persekutuan keluarga, gereja dan masyarakat, nilai
dalam berbagai macam tindakan asusila serta mabuk-mabukan. apakah yang dapat kita ambil dari cerita inspiratif di atas tentang
Memasuki usia 20 tahun, Goerge melanjutkan study di Universitas Halle kuasa Tuhan sebagai anugerah bagi Goerge, sehingga memulihkan
yang mempunyai 1200 mahasiswa. Diantara banyaknya mahasiswa itu, hidupnya dan menjadi berguna bagi banyak orang?
terdapat delapan orang mahasiswa Kristen yang sungguh-sungguh
2. Di minggu Sengsara Tuhan Yesus yang kelima ini, apa makna Mesakh dan Abednego. Ketiganya merupakan teman Daniel yang
pernyataan “bermegah di dalam Tuhan” dikaitkan dengan tema: bersama-sama dibuang ke Babel. Karena ketaatan dan kesetiaan
“Allah yang kaya dengan Rahmat menebus kita dari dosa, mereka kepada Tuhan Allah dan menolak untuk menyembah patung
Bersukacitalah!”. emas yang dibuat raja Nebukadnezar membuat mereka harus
dibuang ke dapur api. Begitu marahnya raja Nebukadnezar kepada
Sadrakh, Mesakh dan Abednego sehingga raja memerintahkan
dapur api itu dipanaskan 7x dari biasanya. Akibatnya orang yang
mengangkat dan melempar mereka pun mati hangus terbakar. Saat
itu, terjadilah mujizat Tuhan, bahwa keadaan Sadrakh, Mesakh dan
Abednego baik-baik saja dalam dapur perapian, karena pertolongan
Allah melalui kehadiran malaikat Tuhan dalam dapur perapian itu.
Kesetiaan dan ketaatan kepada Tuhan Allah sebagai kesaksian
iman mereka dinyatakan kepada raja dan semua penghuni istana
(bd. Ayat 18). Hal inipun menjadi kesaksian iman bagi kita sebagai
anak-anak Tuhan dalam persekutuan Unit. Apa makna yang dapat
kita ambil dari kesaksian iman Sadrakh, Mesakh dan Abednego bagi
kita sebagai anak-anak Tuhan ketika berhadapan dengan tantangan
iman dan penderitaan?
5. Memasuki meditasi selama 15 menit untuk merenungkan
pertanyaan diatas dalam hubungan dengan nas bacaan Alkitab
serta tema minggu.
MEDITASI UNIT 6. Masing-masing peserta menyampaikan hasil meditasinya bisa
Jumat, 26 34
Maret 2021 berupa pernyataan kesaksian 35 iman, juga dalam bentuk puisi
maupun lagu, namun tidak saling menanggapi.
Nas Bacaan : Daniel 3 : 13 - 18 7. Pemimpin menyimpulkan semua hasil meditasi dengan kesimpulan
Tema Bulanan : Hamba Yang Menderita akhir.
Tema Mingguan : Taat dan Setia Dalam Penderitaan 8. Menyanyikan lagu pujian: Kidung Jemaat 375 di ulang 2x
9. Pemimpin berdoa syukur mengakhiri seluruh kegiatan meditasi
Langkah - Langkah Meditasi: sekaligus memohon berkat Tuhan.
1. Menyanyikan kidung pujian: Kidung Jemaat No. 27 : 1, 2 10. Menyanyikan lagu: Bapa Terima Kasih.
2. Doa pembukaan mengawali seluruh kegiatan meditasi oleh
pemimpin, sekaligus memohon tuntunan kuasa Roh Kudus untuk Selamat Bermeditasi….
pembacaan Alkitab.
3. Pembacaan Alkitab oleh seluruh peserta ibadah secara bersama-
sama.
4. Pemimpin membacakan pengantar sebelum masuk dalam kegiatan
meditasi:
Bagian firman Tuhan yang dibacakan bersama merupakan sebuah
kesaksian iman dari ketiga orang anak muda yakni Sadrakh,
Minggu I : Tuhan Tidak Memandang Hina Kesengsaraan
Orang
Tertindas (MS III – sambungan minggu terakhir
bulan Februari)
Minggu II : Kami Memberitakan Kristus Yang Disalibkan (MS IV)
Minggu III : Allah Yang Kaya Dengan Rahmat Menebus Kita Dari
Dosa, Bersukacitalah! (MS V)
Minggu IV : Taat dan Setia Dalam Penderitaan (MS VI)
Minggu V : Yesus-lah Tuhan-ku dan Raja-ku (MS VII)
Tema-tema Pemberitaan ini telah disajikan dalam Materi Santapan
Harian Keluarga (SHK), dan Materi Bina Umat/Wadah/Organisasi (BU)
yang di kemas dalam bentuk PA, Renungan, Diskusi dan Meditasi.
Diharapkan bacaan SHK akan menjadi pengantar Binakel atau dapat
juga dikreasikan oleh masing-masing jemaat. Kami mengucapkan terima
kasih dan penghargaan untuk bpk/ibu/sdr para penulis yang telah
bersedia berbagi dalam Pemberitaan Fiman. Kami percaya bahwa pada
akhirnya Yesus Kristus akan menyempurnakan segala pekerjaan kita
untuk perluasan misi-Nya di tengah dunia ini, Selamat beraktifitas dan
selamat melayani di bulan Maret tahun 2021, Tuhan Yesus
memberkati….!

Lembaga Pembinaan Jemaat GPM

KATA PENGANTAR

T anpa terasa kita sudah memasuki bulan Maret, dan hanya ungkapan
syukur serta pujian yang patut kita berikan kepada Allah dalam
Yesus Kristus dan Roh Kudus yang senantiasa menuntun dan menyertai
DAFTAR ISI

Hal
pelayanan pemberitaan kita. Perayaan-perayaan minggu Sengsara KATA PENGANTAR i
Tuhan Yesus, terus mengingatkan kita tentang keagungan kasih Allah DAFTAR ISI ii
lewat pengorbanan Yesus di bukit Kalvari. Oleh sebab itu maka Tema
yang dipilih untuk membingkai pemberitaan Firman Tuhan di bulan Maret MATERI - MATERI:
ini adalah: “Hamba Yang Menderita”. Tema ini masih bersambung
dengan Tema bulan Februari: Gereja Sebagai Hamba Allah”. Karya LAKI – LAKI
Yesus yang paling Agung adalah ketika IA memilih menjadi hamba PA ………………………………… 1
terendah dan menempuh jalan penderitaan untuk menyelamatkan dan Renungan ………………………………… 4
menghidupkan seluruh ciptaan-Nya, baik manusia tetapi juga seluruh Diskusi ………………………………… 7
alam semesta. Hal ini penting bagi kita sebagai umat Kristiani dalam Meditasi ………………………………… 9
menghadapi pergumulan dan perjuangan hidup, tetapi juga tugas dan Kebaktian Kreatif ………………………………… 10
kerja kita di bulan ini dan bahkan disepanjang perjalanan hidup kita.
Tema ini akan diterjemahkan kedalam tema-tema mingguan sebagai PEREMPUAN
berikut: PA ………………………………… 12
Renungan ………………………………… 14
Diskusi ………………………………… 16
Meditasi ………………………………… 18
Renungan (KB) ………………………………… 20

PEMUDA
PA ………………………………… 22
Renungan ………………………………… 24
Diskusi ………………………………… 26
Meditasi 28

UNIT
PA ………………………………… 29
Renungan ………………………………… 31
Diskusi ………………………………… 33
Meditasi ………………………………… 36

ii

Anda mungkin juga menyukai