Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lahirnya kapitalisme tidak bisa dipisahkan dari Revolusi Industri yang
terjadi di Inggris pada abad XVII yang banyak membawa penderitaan kepada
kaum buruh Inggris. Di era kapitalisme inilah, inspirasi koperasi beserta
gerakannya dilahirkan dan merupakan cara yang digunakan masyarakat golongan
lemah, khususnya kaum buruh untuk memecahkan masalah ekonomi yang
dihadapinya dan yang dalam perkembangannya menjadi suatu sistem sendiri
dalam kehidupan ekonomi masyarakat.
Inspirasi koperasi beserta gerakannya yang mula-mua timbul itu merupakan
suatu defensive reflex (gerakan otomatis membela diri) terhadap adanya dominasi
sosial dan/atau karena adanya eksploitasi ekonomi oleh suatu golongan dalam
masyarakat terhadap golongan lain dalam masyarakat tersebut.
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana prosedur pendirian koperasi (syari’ah dan konvensional) ?
b. Apa saja jenis-jenis koperasi ?
c. Apa saja manajemen operasional Koperasi Syariah dan Konvensional
(koperasi simpan pinjam) ?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Prosedur Pendirian Koperasi (Syariah dan Konvensional)


1. Pengertian Koperasi
Koperasi berasal dari kata cooperation (Bahasa Inggris) berarti kerjasama.
Menurut istilah, koperasi adalah suatu perkumpulan yang dibentuk oleh para
anggota peserta yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan para anggotanya
dengan harga yang relatif rendah dan bertujuan meningkatkan kesejahteraan
hidup bersama.1
UU RI No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian memberikan difinisi
koperasi sebagai badan usaha yang beranggotaan orang seorang atau badan
hokum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas
kekeluargaan2
Definisi koperasi menurut beberapa para ahli adalah sebagai berikut:
a. Dr. Fray menyatakan bahwa Koperasi adalah suatu perserikatan untuk
berusaha bersama terdiri atas mereka yang lemah dan diusahakan selalu
semangat tidak memikirkan diri sendiri, sehingga masing-masing sanggup
menjalankan kewajibannya sebagai anggota dan mendapat imbalan
sebanding dengan pemanfaatan mereka terhadap organisasi.3
b. Bapak Martono Djojohadikusumo dalam bukunya ”10 Tahun Koperasi”
mengatakan bahwa Koperasi adalah perkumpulan manusia yang dengan
sukanya sendiri hendak bekerjasama untuk memajukan ekonominya.4

1
Syukri Iska dan Rizal, Lembaga Keuangan Syariah, (Batusangkar: STAIN Batusangkar
Press,2005),h.73
2
Andjar Pachta, dkk., Hukum KoperasiIndinesia, (Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Hukum
Universitas Indonesia, 2005), hal. 16
3
Hendrojogi, Koperasi: Asas-asas, Teori dan Praktik, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada),h.20
4
Ibid..h.21

2
c. Menurut Prof. R.S. Soeriaatmadja dalam kuliahnya pada fakultas ekonomi
UI, Koperasi ialah suatu perkumpulan dari orang-orang atas dasar
persamaan derajat sebagai manusia, dengan tidak memandang haluan
agama dan politik secara sukarela masuk, untuk sekedar memenuhi
kebutuhan bersama yang bersifat kebendaan atas tanggungan bersama.
d. Ali Hasan mengemukakan Koperasi adalah suatu perkumpulan atau
organisasi beranggotakan orang-orang atau badan hukum yang
bekerjasama penuh kesadaran untuk meningkatkan kesejahteraan anggota
atas dasar sukarela secara kekeluargaan.5
e. Menurut Kasmir dalam bukunya Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya,
Koperasi merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang mempunyai
tujuan atau kepentingan bersama.
Para ulama menyebut koperasi dengan Syirkah ta’awuniyah (persekutuan
tolong menolong) yaitu suatu perjanjian kerjasama antara dua orang atau lebih,
satu pihak menyediakan modal usaha. Sedangkan pihak lain melakukan usaha
profit sharing (membagi keuntungan) sesuai kesepakatan bersama dan dalam
koperasi terdapat unsur mudharabah.
Mahmud Syaltut tidak setuju dengan pendapat ulama karena modal usaha
koperasi dikelola pengurus dan karyawan yang dibayar koperasi menurut
kedudukan dan fungsinya masing-masing. Kalau pemegang saham turut
mengelola usaha koperasi, maka ia berhak menerima gaji sesuai sistem
penggajian yang berlaku.
2. Prosedur Pendirian Koperasi
a. Mempunyai anggota penuh minimal 25% dari jumlah anggota penduduk
dewasa yang memenuhi persyaratan keanggotaan koperasi daerah kerjanya.
b. Pelayanan kepada anggota minimal 60% dari volume usaha Koperasi
secara keseluruhan.

5
Syukri Iska dan Rizal, Op.cit .h.73

3
c. Anggota Pengurus dan Badan pemeriksa semua berasal dari anggota
koperasi dengan jumlah maksimal untuk Pengurus 5 Anggota dan Badan
Pemeriksa 3 orang.
d. Modal sendiri Koperasi minimal 25 juta.
e. Hasil audit laporan keuangan layak tanpa catatan
f. Batas toleransi deviasi usaha terhadap rencana usaha Koperasi (Program
dan non Program) sebesar 20%.
g. Rasio keuangan: Likuiditas antara 150% s/d 200% dan Sovabilitas minimal
100%.
h. Total volume usaha proporsional dengan jumlah anggota dengan minimal
rata-rata Rp 250.000/anggota per tahun.
i. Pendapatan kotor minimal dapat menutup biaya berdasarkan prinsip
efisiensi.
j. Sarana usaha layak dan dikelola sendiri.
k. Tidak ada penyelewengan dan manipulasi yang merugikan Koperasi oleh
pengelola Koperasi.
l. Tidak mempunyai tunggakan.6
B. Jenis-jenis Koperasi
Dari segi usahanya, koperasi dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu:
1. Koperasi yang berusaha Tunggal (hanya menjalankan satu bidang usaha)
2. Koperasi serba Usaha (bergerak dalam berbagai bidang)7
Berdasarkan Pasal 2 PP 60/1959, maka terdapat 7 jenis koperasi (Pasal 3),
yaitu:
1. Koperasi Desa
2. Koperasi Pertanian
3. Koperasi Peternakan
4. Koperasi Perikanan

6
Hendrojogi, Op.cith.73-74
7
Syukri Iska dan Rizal, Op.cit .h.75

4
5. Koperasi Kerajinan/Industri
6. Koperasi Simpan Pinjam
7. Koperasi Konsumsi
Ir. Kaslan A. Tohir dalam bukunya “Pelajaran Koperasi”
mengelompokkan Koperasi dalam unsur Klasik yang terbagi 3 jenis, yaitu:
1. Koperasi Pemakaian (koperasi warung, sehari-hari, distribusi da
sebagainya)
2. Koperasi Penghasil (Produksi)
3. Koperasi Simpan Pinjam.
Bapak Margono juga membagi Koperasi dalam beberapa jenis, yaitu
sebagai berikut:
1. Koperasi Pemberantas Utang (1937)
2. Koperasi Lumbung (lumbung bibit, Ijon, Kredit dan Pajak)

C. Manajemen Operasional Koperasi (Syariah dan Konvensional)


1. Kelembagaan Koperasi
a. Bank Umum Koperasi Indonesia (BUKOPIN)
Didirikan oleh 9 buah Koperasi tingkatan yang berkedudukan di
Jakarta, yaitu INKOPAD, INKOPAL, INKOPAU, INKOPOL, IKPN, IKPI,
INKOVERI dan GKBI. Badan hukumnya disetujui tanggal 10 Juli 1970,
tetapi usaha perbankan dimulai bulan Maret 1971. Pada tanggal 25 Februari
1993 status badan hukum BUKOPIN berubah menjadi badan hukum PT.8

b. Lembaga Jaminan Kredit Koperasi (LJKK)

8
Hendrojogi, Op.cit .h.70

5
Tugas utama dari LJKK di antaranya yaitu: Memberikan jaminan
kepada Bank atas kredit yang diminta oleh koperasi dan Berpastisipasi dalam
permodalan koperasi.9
c. Koperasi Asuransi Indoneia (KAI)
Koperasi-koperasi pendiri KAI adalah: INKOPAD, IKPN, IKPI,
Puskud Jawa Barat/Jawa Tengah/Jawa Timur/Mataram DI Yogyakarta,
GKBI, Koperasi Simpan Pinjam Jasa Pekalongan dan Koperasi Wanita
Wijaya Kusuma Surabaya. Akhir tahun 1995, KAI telah mempunyai
2.567.798 pemegang polis.
d. Koperasi Jasa Audit
Tujuannya: Menjaga dan melindungi kepentingan koperasi maupun
pihak lain yang berkepentingan dengan koperasi, Menyehatkan ekonomi,
keuangan tata laksana, usaha dan organisasi koperasi dan Memampukan
koperasi ke arah swadaya, swakerta dan swasembada sesuai azas dan sendi-
sendi dasar koperasi.
e. Koperasi Pembiayaan Indonesia (KPI)
KPI yang didirikan tahun 1990 mula-mula didirikan oleh 10 buah
koperasi dan kini anggotanya telah menjadi 24 buah. Izin operasi dari KPI
diberikan oleh Departemen Keuangan tahun 1991 meliputi Leasing,
Factoring dan Venture Capital. Jenis-jenis usaha ini merupakan baru bagi
gerakan koperasi di Indonesia.
f. Koperasi Distribusi Indonesia
Akibat krisis moneter yang melanda perekonomian Indonesia akhir abad ke-
20 terjadi lonjakan harga serta kelangkaan bahan pokok sehari-hari. Pada
tanggal 12 Agustus 1998 konsorsium diubah menjadi Koperasi Distribusi
Indonesia disahkan dengan Surat Keputusan Menteri Koperasi PKM No.
23/BH/M.I/98 tanggal 1 September 98-31 Desember 99 dengan jumlah
anggota KDI adalah 13 Induk-induk koperasi.
Ibid.h.70
9I

6
g. Koperasi Unit Desa (KUD)
Tujuan pembentukan KUD adalah: Menjamin terlaksananya program
peningkatan produksi pertanian dan Memberikan kepastian bagi petani
produsen khususnya serta masyarakat desa umumnya.
2. Produk Koperasi
a. Usaha Penghimpunan Dana
Usaha penghimpunan dana merupakan usaha untuk mengumpulkan
dana dari berbagai sumber, baik dari anggota maupun pihak lain. Jenis-jenis
sumber dana antara lain berupa modal dan simpanan.
Sumber modal berupa modal yaitu:
1) Simpanan Pokok adalah simpanan yang dibayarkan satu kali pada waktu
mendaftar sebagai anggota koperasi.
2) Simpanan Wajib adalah simpanan yang dibayarkan semua anggta secara
teratur.
3) Simpanan Sukarela Anggota
Sedangkan sumber dana jenis simpanan dapat berupa:
1) Tabungan Pembiayaan adalah simpanan bagi anggota yang mendapatkan
fasilitas pembiayaan dari koperasi syariah.
2) Simpanan berjangka Mudharabah adalah simpanan dari anggota atau bukan
anggota untuk suatu jangka waktu tertentu sesuai perjanjian dan tidak boleh
diambil sebelum jangka waktu berakhir.
3) Tabungan Koperasi Mudharabah adalah simpanan yang penyetorannya
dilakukan secara berangsur-angsur dan penarikannya hanya dapat dilakukan
dengan menggunakan Bukau Tabungan.
b. Usaha Penyaluran Dana
Dalam koperasi syariah disebut pembiayaan sedangkan dalam aturan
pemerintah disebut pinjaman. Menurut PP No 9 tahun 1995 tentang
Pelaksanaan Usaha Simpan Pinjam oleh koperasi adalah penyediaan uang
atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan

7
atau kesepakatan pinjam meminjam antara koperasi dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak peminjam melunasi hutangnya setelah jangka waktu
tertentu dengan pembayaran sejumlah imbalan.
Berdasarkan tujuan penggunaannya, pembiayaan terdiri dari:
1) Pembiayaan investasi untuk pengadaan sarana atau alat produksi.
2) Pembiayaan Modal Kerja untuk pengadaan bahan baku atau barang yang
diperdagangkan.
Berdasarkan sektor usaha yang dibiayai, jenis pembiayaan terdiri dari:
1) Perdagangan (toko kelontong, warung nasi, pedagang keliling, pedagang
pasar dan sejenisnya)
2) Industri (pembuatan kerupuk, tahu, tempe, batu bata, kerajinan,
konveksi, sepatu dan jenis lainnya)
3) Pertanian (tanaman sayur, palawija dan jenis lainnya)
4) Peternakan
5) Jasa
Pembiayaan berdasarkan jangka waktu terdiri atas:
1) Jangka pendek, kurang dari satu tahun
2) Jangka menengah, selama satu tahun
3) Jangka waktu panjang, lebih dari satu tahun.10
3. Prosedur Keanggotaan Koperasi
Menurut UU No 12/1967 tentang Pokok-pokok Perkoperasian
perangkat organisasi koperasi terdiri dari rapat anggota, pengurus dan badan
pemerintah. Menurut UU No 25/1992 tentang Perkoperasian perangkat
organisasi koperasi terdiri dari 3 unsur yaitu rapat anggota, pengurus dan
pengawas.
a. Rapat Anggota
Mempunyai kekuasaan tertinggi dalam organisasi koperasi. Secara
hukum anggota koperasi adalah pemilik dari koperasi dan usahanya, dan
10
Syukri Iska dan Rizal, Op.cit.h.80-81

8
anggotalah yang berwenang mengendalikan koperasi bukan pengurus
maupun manajer.
Di Indonesia, tugas dan peran rapat anggota diatur dalam Pasal 22-27
UU No. 25/1992. Sedangkan rapat Anggota Luar Biasa diatur dalam Pasal 27
UU No 25/1992 dan bisa diadakan atas permintaan sejumlah anggota atau
atas keputusan pengurus.
b. Pengurus
Berfungsi sebagai pusat pengambil keputusan tertinggi, Pemberi
nasihat, Pengawas atau sebagai orang yang dapat dipercaya, Penjaga
kesinambungan organisasi, dan berfungsi sebagai simbol. Susunan dari
pengurus adalah sebagai berikut:
1) Ketua Umum
2) Ketua I
3) Ketua II
4) Sekretaris
5) Bendahara
6) Komisaris Urusan Pendidikan dan Hubungan Luar Negeri
7) Komisaris Urusan Hubungan dengan Departemen dalam Negeri dan
Lembaga-lembaga Pemerintah/Departemen.
c. Pengawas
Dalam UU No 25/1992 Pasal 39 disebutkan bahwa:
1) Pengawas bertugas: Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi dan Membuat laporan tertulis
tentang hasil pengawasannya.
2) Pengawas berwenang: Meneliti catatan yang ada pada koperasi dan
Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.
d. Manajer
1) Manajer Puncak / CEO (Chief Executive Office), bertanggungjawab
langsung kepada pengurus.

9
2) Manajer Menengah, bertanggungjawab terhadap implementasi
kebijaksanaan organisasi
3) Manajer Lini Pertama, bertanggungjawab atas pekerjaan orang-orang
lain/bawahannya dan memberikan pengarahan kepada mereka.
Seorang manajer yang baik harus memiliki kualifikasi sebagai berikut:
Harus cakap (Intelligent), Memiliki Technical skill, Memiliki Excecutive
skill, Harus kreatif, Mempunyai jangkauan pandangan jauh kedepan,
Leadership, Organization Skill, Mampu mengambil keputusan tanpa ragu-
ragu, Harus memisahkan yang salah dan benar, Fleksibel, Bisa bekerjasama
dengan oranglain dan Mampu menganalisa.
Manajemen pengendalian Koperasi untuk tercapainya tujuan
organisasi yang telah ditetapkan, yaitu sebagai berikut:
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Kepemimpinan
d. Pengendalian

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Pengertian dan jenis-jenis koperasi
Koperasi adalah suatu perkumpulan yang dibentuk oleh para anggota
peserta yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan para anggotanya dengan
harga yang relatif rendah dan bertujuan meningkatkan kesejahteraan hidup
bersama.
Berdasarkan Pasal 2 PP 60/1959, maka terdapat 7 jenis koperasi
(Pasal 3), yaitu:
1. Koperasi Desa
2. Koperasi Pertanian
3. Koperasi Peternakan
4. Koperasi Perikanan
5. Koperasi Kerajinan/Industri
6. Koperasi Simpan Pinjam
7. Koperasi Konsumsi
b. Kelembagaan koperasi
1. Bank Umum Koperasi Indonesia (BUKOPIN)
2. Lembaga Jaminan Kredit Koperasi (LJKK)
3. Koperasi Asuransi Indoneia (KAI)
4. Koperasi Jasa Audit
5. Koperasi Pembiayaan Indonesia (KPI)
6. Koperasi Distribusi Indonesia
7. Koperasi Unit Desa (KUD)
c. Produk koperasi
1. Usaha Penghimpunan Dana
2. Usaha Penyaluran Dana

11
d. Prosedur keanggotaan koperasi
Menurut UU No 12/1967 tentang Pokok-pokok Perkoperasian perangkat
organisasi koperasi terdiri dari rapat anggota, pengurus dan badan
pemerintah. Menurut UU No 25/1992 tentang Perkoperasian perangkat
organisasi koperasi terdiri dari 3 unsur yaitu rapat anggota, pengurus dan
pengawas.

12

Anda mungkin juga menyukai