Anda di halaman 1dari 5

Nama : Annisa Ulmi Hafidza

Kelas : 3EGD
NIM : 061940412389

Flowsheet Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa

Pembangkit listrik tenaga biomassa di sini tetap masih menggunakan air. Air yang digunakan
dalam siklus ini disebut air demin, yakni air yang mempunyai kadar conductivity
(Kemampuan untuk menghantarkan listrik) sebesar 0.2 us (mikro siemen). Sebagai
perbandingan air mineral yang kita minum sehari-hari mempunyai kadar conductivity Sekitar
100 – 200 us. Untuk mendapatkan air demin ini, setiap sistem biasanya dilengkapi dengan
Desalination Plant dan Demineralization Plant yang berfungsi untuk memproduksi air demin
ini. Tapi disini tidak dibahas tentang Desalination Plant maupun Demineralization Plant. Jika
kita melihat proses memasak air, maka secara sederhana itulah bagaimana siklus pada
pembangkit tenaga biomassa ini. Air dimasak hingga menguap dan uap ini lah yang
digunakan untuk memutar turbin dan generator yang nantinya akan menghasilkan energi
listrik.

1. Dalam proses pembakaran energi listrik dengan tenaga uap dibutuhkan air sebagai
bahan baku utamanya titik proses dimulai dengan mengirimkan air tanah menuju
water treatment plant guna membersihkan air dari kotoran yang ikut terbawa.
Selanjutnya air bersih disimpan dalam water tank. Air bersih yang telah terfiltrasi
kemudian dikirim menuju feed water tank yang berfungsi sebagai penyuplai air ke
boiler. Selain itu terdapat bahan baku lain yang berfungsi sebagai bahan bakar untuk
proses pemanasan. Bahan bakar tersebut berasal dari serpihan kayu, serbuk serbuk
gergaji dan kulit pohon.

2. Pertama-tama air demin ini berada di sebuah tempat bernama Hotwell. Dari Hotwell,
air mengalir menuju Condensate Pump untuk kemudian dipompakan menuju dearator.
Lokasi hotwell dan condensate pump terletak di lantai paling dasar dari pembangkit
atau biasa disebut Ground Floor. Sedangkan letak dearator yang akan dituju oleh si air
ini berada di lantai atas (tetapi bukan yang paling atas).

3. Di dearator air akan mengalami proses pelepasan ion-ion mineral yang masih tersisa
di air dan tidak diperlukan seperti Oksigen dan lainnya. Agar proses pelepasan ini
berlangsung sempurna, suhu air harus memenuhi suhu yang disyaratkan. Oleh karena
itulah selama perjalanan menuju Dearator, air mengalami beberapa proses pemanasan
oleh peralatan yang disebut LP (Low Pressure) Heater. Dari dearator, air turun
kembali ke Ground Floor. Sesampainya di Ground Floor, air langsung dipompakan
oleh Boiler Feed Pump / BFP (Pompa air pengisi) menuju Boiler atau tempat
“memasak” air. Bisa dibayangkan Boiler ini seperti panci, tetapi panci berukuran
raksasa. Air yang dipompakan ini adalah air yang bertekanan tinggi, karena itu syarat
agar uap yang dihasilkan juga bertekanan tinggi. Karena itulah pada sistem ini
dearator dibuat berada di lantai atas dan BFP berada di lantai dasar. Karena dengan
meluncurnya air dari ketinggian membuat air menjadi bertekanan tinggi. Sebelum
masuk boiler air mengalami beberapa proses pemanasan di HP (High Pressure)
Heater.

4. Setelah itu barulah air masuk boiler yang letaknya berada di lantai atas. Di Boiler
inilah terjadi proses memasak air agar menjadi uap. Untuk memasak air diperlukan
api. Dan untuk membuat api diperlukan udara panas dan bahan bakar. Bahan bakar di
sini tentu saja menggunakan biomassa yang berasal dari bahan-bahan alami seperti
kayu, limbah pertanian, perkebunan, hutan, komponen organik dari industri dan
rumah tangga serta kotoran hewan dan manusia.Sedangkan udara di produksi oleh
Force Draft Fan (FD Fan). FD Fan mengambil udara luar untuk membantu proses
pembakaran di boiler. Dalam perjalananya menuju boiler, udara tersebut dinaikkan
suhunya oleh air heater (pemanas udara) agar proses pembakaran bisa terjadi di
boiler.

5. Setelah terjadi pembakaran, air mulai berubah wujud menjadi uap. Namun uap hasil
pembakaran ini belum layak untuk memutar turbin, karena masih berupa uap jenuh
atau uap yang masih mengandung kadar air. Kadar air ini berbahaya bagi turbin,
karena dengan putaran hingga 3000 rpm, setitik air sanggup untuk membuat sudut-
sudut turbin menjadi terkikis.

6. Untuk menghilangkan kadar air itu, uap jenuh tersebut di keringkan di super heater
sehingga uap yang dihasilkan menjadi uap kering. Uap kering ini yang digunakan
untuk memutar turbin. Turbin berputar, otomastis generator akan berputar, karena
berada pada satu poros. Generator inilah yang menghasilkan energi listrik. Pada
generator terdapat medan magnet raksasa. Perputaran generator menghasilkan beda
potensial pada magnet tersebut. Beda potensial inilah cikal bakal energi listrik. Energi
listrik itu dikirimkan ke trafo untuk dirubah tegangannya dan kemudian disalurkan
melalui saluran transmisi PLN.

7. Uap kering yang digunakan untuk memutar turbin akan turun kembali ke lantai dasar.
Uap tersebut mengalami proses kondensasi didalam kondensor sehingga pada
akhirnya berubah wujud kembali menjadi air dan masuk kedalam hotwell.

8. Zat buang yang tersisa (bisa berupa uap berteknanan rendah atau uap dengan kotoran
yang ikut terbawa), selanjutnya akan dipisahkan. Abu padat akan dipisahkan dan
dibuang melalui buttom ash dan boiler ash. Sedangkan abu terbang akan dikirim
menuju cyclone dan difiltrasi. Gas buangan selanjutnya dikirim menuju ke
electrostatic presipitator. Electrostatic precipitator berfungsi untuk menangkap Abu
terbang atau fly ash yang masih tersisa. Selanjutnya dengan bantuan kipas angin gas
buangan yang telah bebas abu dikirim menuju ke stack atau cerobong asap untuk
dibebaskan.
Flowsheet Pabrik Pembangkit Listrik IGCC

1. Proses ini dimulai dengan batubara 2500 TPD yang digerus menggunakan rod mill
dicampur dengan air sehingga batubara mempunyai tekstur seperti adonan semen
(slurry) . selanjutnya, slurry dengan bantuan dimasukkan kedalam reactor gasiefier
untuk dilakukan proses gasifikasi
2. Gasifier adalah alat atau reaktor yang menggunakan teknik gasifikasi atau proses
penggunaan panas untuk merubah selulosa (biomasa) padat atau padatan berkarbon
lainnya menjadi gas (syn gas). Dengan proses gasifikasi bisa merubah hampir semua
bahan organik padat menjadi gas bakar yang bersih, netral.. Untuk melakukan proses
gasifikasi dibutuhkan oksigen 2100 TPD yang diambil dari compressor udara lalu
dikeringkan untuk menghilangkan uap air pada air dyer kemudian didinginkan dan
memisahkan nitrogen dan oksigen pada cold box . kemudian compressor mengambil
oksigen 2100 TPD untuk disertakan dalam proses gasifikasi dalam gasifier
3. Batubara padat digasifikasi untuk menghasilkan syngas, atau gas sintetis. Syngas
disintesis dengan gasifikasi batubara dalam reaktor bertekanan tertutup dengan
kekurangan oksigen. Kekurangan oksigen memastikan bahwa batubara dipecah oleh
panas dan tekanan, bukan terbakar sepenuhnya. Reaksi kimia antara batubara dan
oksigen menghasilkan produk yang merupakan campuran karbon dan hidrogen, atau
syngas. CxHy (x / 2) O2 → (x) CO2 (y / 2) H2
4. Panas dari produksi syngas digunakan untuk menghasilkan uap jenuh 1600 psig yang
kemudian digunakan pada alat heat recovery steam generator. Pada heat recovery
steam generator dibutuhkan alat pendukung lainnya
5. Syngas harus melewati scrubber untuk memisahkan debu dan air sehingga hanya
menghasilkan gas . lalu syngas tersebut harus melalu proses pemisahan(hidrolisis)
sebelum pembakaran untuk menghilangkan CO2 dan pengotor lainnya untuk
menghasilkan bahan bakar yang lebih murni. Tiga langkah diperlukan untuk
pemisahan zat pengotor:
a. Reaksi perpindahan gas-air. Reaksi yang terjadi dalam reaktor perpindahan-air-gas
adalah CO + H2O = CO2 + H2 Ini menghasilkan syngas dengan komposisi bahan
bakar hidrogen yang lebih tinggi yang lebih efisien untuk pembakaran nanti dalam
pembakaran.
b. Proses pemisahan fisik. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai mekanisme
seperti absorpsi, adsorpsi atau pemisahan membran.
c. Pengeringan, kompresi dan penyimpanan.

6. Kemudian syngas yang bersih dibakar dalam turbin pembakar kemudian masuk ke
dalam heat recovery steam generator
7. Syngas yang dihasilkan oleh heat recovery steam generator adalah H2 murni.

Anda mungkin juga menyukai