Anda di halaman 1dari 5

ASANDRA HUMAIRA

061940411961

3EGD

Pembangkit listrik tenaga biomassa di sini tetap masih menggunakan air. mendapatkan air demin
ini, setiap sistem biasanya dilengkapi dengan Desalination Plant dan Demineralization Plant
yang berfungsi untuk memproduksi air demin ini. Tapi disini tidak dibahas tentang Desalination
Plant maupun Demineralization Plant. Jika kita melihat proses memasak air, maka secara
sederhana itulah bagaimana siklus pada pembangkit tenaga biomassa ini. Air dimasak hingga
menguap dan uap ini lah yang digunakan untuk memutar turbin dan generator yang nantinya
akan menghasilkan energi listrik.

1. Dalam proses pembakaran energi listrik dengan tenaga uap dibutuhkan air sebagai bahan
baku utamanya titik proses dimulai dengan mengirimkan air tanah menuju water
treatment plant guna membersihkan air dari kotoran yang ikut terbawa.

2. Pertama-tama air demin ini berada di sebuah tempat bernama Hotwell. Dari Hotwell, air
mengalir menuju Condensate Pump untuk kemudian dipompakan menuju dearator.
Lokasi hotwell dan condensate pump terletak di lantai paling dasar dari pembangkit atau
biasa disebut Ground Floor.

3. Di dearator air akan mengalami proses pelepasan ion-ion mineral yang masih tersisa di
air dan tidak diperlukan seperti Oksigen dan lainnyaair mengalami beberapa proses
pemanasan oleh peralatan yang disebut LP (Low Pressure) Heater. Dari dearator, air
turun kembali ke Ground Floor. Sesampainya di Ground Floor, air langsung dipompakan
oleh Boiler Feed Pump / BFP (Pompa air pengisi)

4. Setelah itu barulah air masuk boiler yang letaknya berada di lantai atas. Di Boiler inilah
terjadi proses memasak air agar menjadi uap. Untuk memasak air diperlukan api. Dan
untuk membuat api diperlukan udara panas dan bahan bakar. Bahan bakar di sini tentu
saja menggunakan biomassa yang berasal dari bahan-bahan alami seperti kayu, limbah
pertanian, perkebunan, hutan, komponen organik dari industri dan rumah tangga serta
kotoran hewan dan manusia.Sedangkan udara di produksi oleh Force Draft Fan (FD Fan).
FD Fan mengambil udara luar untuk membantu proses pembakaran di boiler. Dalam
perjalananya menuju boiler, udara tersebut dinaikkan suhunya oleh air heater (pemanas
udara) agar proses pembakaran bisa terjadi di boiler.

5. Setelah terjadi pembakaran, air mulai berubah wujud menjadi uap. Namun uap hasil
pembakaran ini belum layak untuk memutar turbin, karena masih berupa uap jenuh atau
uap yang masih mengandung kadar air. Kadar air ini berbahaya bagi turbin, karena
dengan putaran hingga 3000 rpm, setitik air sanggup untuk membuat sudut-sudut turbin
menjadi terkikis.

6. Untuk menghilangkan kadar air itu, uap jenuh tersebut di keringkan di super heater
sehingga uap yang dihasilkan menjadi uap kering. Uap kering ini yang digunakan untuk
memutar turbin. Turbin berputar, otomastis generator akan berputar, karena berada pada
satu poros. Generator inilah yang menghasilkan energi listrik. Pada generator terdapat
medan magnet raksasa. Perputaran generator menghasilkan beda potensial pada magnet
tersebut. Beda potensial inilah cikal bakal energi listrik. Energi listrik itu dikirimkan ke
trafo untuk dirubah tegangannya dan kemudian disalurkan
melalui saluran transmisi PLN.
7. Uap kering yang digunakan untuk memutar turbin akan turun kembali ke lantai dasar.
Uap tersebut mengalami proses kondensasi didalam kondensor sehingga pada akhirnya
berubah wujud kembali menjadi air dan masuk kedalam hotwell.

8. Zat buang yang tersisa (bisa berupa uap berteknanan rendah atau uap dengan kotoran
yang ikut terbawa), selanjutnya akan dipisahkan. Abu padat akan dipisahkan dan dibuang
melalui buttom ash dan boiler ash. Sedangkan abu terbang akan dikirim menuju cyclone
dan difiltrasi.

9. Gas buangan selanjutnya dikirim menuju ke electrostatic presipitator. Electrostatic


precipitator berfungsi untuk menangkap Abu terbang atau fly ash yang masih tersisa.
Selanjutnya dengan bantuan kipas angin gas buangan yang telah bebas abu dikirim
menuju ke stack atau cerobong asap untuk dibebaskan.
Pabrik Pembangkit Listrik IGCC

1. Proses ini dimulai dengan batubara 2500 TPD yang digerus menggunakan rod mill
dicampur dengan air sehingga batubara mempunyai tekstur seperti adonan semen (slurry)
. selanjutnya, slurry dengan bantuan dimasukkan kedalam reactor gasiefier untuk
dilakukan proses gasifikasi
2. Gasifier adalah alat atau reaktor yang menggunakan teknik gasifikasi atau proses
penggunaan panas untuk merubah selulosa (biomasa) padat atau padatan berkarbon
lainnya menjadi gas (syn gas). Dengan proses gasifikasi bisa merubah hampir semua
bahan organik padat menjadi gas bakar yang bersih, netral.. Untuk melakukan proses
gasifikasi dibutuhkan oksigen 2100 TPD yang diambil dari compressor udara lalu
dikeringkan untuk menghilangkan uap air pada air dyer kemudian didinginkan dan
memisahkan nitrogen dan oksigen pada cold box . kemudian compressor mengambil
oksigen 2100 TPD untuk disertakan dalam proses gasifikasi dalam gasifier
3. Batubara padat digasifikasi untuk menghasilkan syngas, atau gas sintetis. Syngas
disintesis dengan gasifikasi batubara dalam reaktor bertekanan tertutup dengan
kekurangan oksigen. Kekurangan oksigen memastikan bahwa batubara dipecah oleh
panas dan tekanan, bukan terbakar sepenuhnya. Reaksi kimia antara batubara dan oksigen
menghasilkan produk yang merupakan campuran karbon dan hidrogen, atau syngas.
CxHy (x / 2) O2 → (x) CO2 (y / 2) H2
4. Panas dari produksi syngas digunakan untuk menghasilkan uap jenuh 1600 psig yang
kemudian digunakan pada alat heat recovery steam generator. Pada heat recovery steam
generator dibutuhkan alat pendukung lainnya
5. Syngas harus melewati scrubber untuk memisahkan debu dan air sehingga hanya
menghasilkan gas . lalu syngas tersebut harus melalu proses pemisahan(hidrolisis)
sebelum pembakaran untuk menghilangkan CO2 dan pengotor lainnya untuk
menghasilkan bahan bakar yang lebih murni. Tiga langkah diperlukan untuk pemisahan
zat pengotor:
a. Reaksi perpindahan gas-air. Reaksi yang terjadi dalam reaktor perpindahan-air-gas
adalah CO + H2O = CO2 + H2 Ini menghasilkan syngas dengan komposisi bahan bakar
hidrogen yang lebih tinggi yang lebih efisien untuk pembakaran nanti dalam pembakaran.
b. Proses pemisahan fisik. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai mekanisme seperti
absorpsi, adsorpsi atau pemisahan membran.
c. Pengeringan, kompresi dan penyimpanan.

6. Kemudian syngas yang bersih dibakar dalam turbin pembakar kemudian masuk ke dalam
heat recovery steam generator
7. Syngas yang dihasilkan oleh heat recovery steam generator adalah H2 murni.

Anda mungkin juga menyukai