1. Pendahuluan
Pada beberapa tahun terakhir telah tercatat kemajuan dari pelaksanaan program
pengendalian HIV di Indonesia. Berbagai layanan HIV telah berkembang dan jumlah
orang yang memanfaatkannya juga telah bertambah dengan pesat. Walaupun data
laporan kasus HIV dan AIDS yang dikumpulkan dari daerah memiliki keterbatasan,
namun bisa disimpulkan bahwa peningkatan yang bermakna dalam jumlah kasus HIV
yang ditemukan dari tahun 2009 sampai dengan 2012 berkaitan dengan peningkatan
jumlah layanan konseling dan tes HIV (KTHIV) pada periode yang sama. Namun
demikian kemajuan yang terjadi belum merata di semua provinsi baik dari segi
efektifitas maupun kualitas. Jangkauan dan kepatuhan masih merupakan tantangan
besar terutama di daerah yang jauh dan tidak mudah dicapai.
2. Latar Belakang
Kementrian kesehatan berkolaborasi dengan berbagai pihak telah
mengembangkan layanan HIV-PIMS komprhensif dan berksimnambungan
untuk memastikan terselenggaranya layanan komprehesif yang
terdesentralisasi dan terintegrasi dalam system yang ada hingga ke Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Salah satu startegi pemeri ntah terkait
dengan program pengendalian HIV-ADS dan PIMS adalah meningktakan
penemuan kasus HIV secara dini yang dilakukan pada ibu hamil, pasien TB,
pasien hepatitis, warga binaan permasyarakatan (WBP), pasien IMS, pasangan
tetap ataupun tidak tetap ODHA, dan populasi kunci seperti WPS, waria, LSL dan
penasun. Berdasarkan hal ini sehingga Puskesmas Marsela melakukan Tehisi
(Temukan HIV dan Sifilis dengan Laboratorium Berjalan).
3. Tujuan
Untuk menemukan pasien tahap awal dan memberikan akses terhadap terapi
ARV, profilaksis dan apket layanan HIV lainnya.
6. Sasaran Kegiatan
Ibu hamil dan pasangan usia subur.
No. Revisi :
S
O
Tanggal Terbit :
P
Halaman :
PUSKESMAS
ROBERT DJ. LEWIER
MARSELA 19710228 199403 1 005