Daftar Isi
Daftar Isi
KATAPENGANTAR .................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………....
C. Tujuan…………………………………………………………......2
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………..........
D.DI/TIIAceh .....................................................................................5
A. Kesimpulan…………………………………………………..10
B. Saran…………………………………………………………10
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat-Nya
dan Kemurahan-Nya kami dapat menyelesaikan tugas ilmiah ini dengan baik dan
semampunya. Tujuan kami membuat tugas kinerja ini agar kami dapat memiliki
nilai kinerja ilmiah mengetahui tentang. Pembrontakan DI / TII dalam mata
pelajaran Sejarah. Selain itu juga tujuan kami yang lain adalah agar kami dapat
mengetahui penyebab dan perjuangan terjadinya pemberontakan (DI/TII,) serta
cara pemerintah pada saat itu untuk menanggulanginya.
Dalam pembuatan ini juga kami mengucapkan terima kasih atas waktu yang telah
diberikan oleh Bu ustriS.Pd sebagai guru pembimbing pelajaran Sejarah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua teman – teman yang
membacanya untuk mengetahui pemberontakan yang pernah terjadi di Indonesia.
Maka dari itu kami berharap bagi pembaca/teman – teman yang membacanya
dapat memberi saran dan kritik bagi kami. Maaf apabila ada kata atau pun ada
kalimat yang salah digunakan dalam pengetikannya.
Penulis
BAB I
A. LATAR BELAKANG
Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat berawal dengan ditandatanganinya
Persetujuan Renville pada 17 Januari 1948 .Sekar Marijan Kartosuwiryo
mendirikan Darul Islam (DI) bersama pasukannya yang terdiri atas Hizbullah dan
Sabillah(kurang lebih sebanyak 4000 orang . Ia menolak untuk membawa
pasukannya ke Jawa Tengah dan tidak mengakui lagi keberadaan RI.
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana pemberontakan DI / TII ?
Apa yang melatar belakangi terjadinya pemberontakan ?
Bagaimana peran pemerintah dalam menghadapi ?
Siapa dalang dari peristiwa tersebut ?
C. TUJUAN
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuandan diharapkan
bermanfaat bagi kita semua.Khususnya dalam ilmu sosial masyarakat.
Dapat memberikan informasi tentang sejarah negara di masa silam mengenai DI / TII.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Gerakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII)
Amir Fatah (Jawa Tengah)
Amir Fatah bernama lengkap Amir Fatah Wijaya Kusumah, adalah salah satu
pimpinan Hizbullah Fisabilillah di daerah Besuki, Jawa Timur sebelum
bergolaknya pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah. Ketika Perjanjian
Renville ditanda tangani oleh pihak Belanda dan Indonesia, maka semua kekuatan
Republik diharuskan hijrah ke Jawa Tengah, termasuk kesatuan Hizbullah dan
Fisabilillah yang dipimpinnya. Pada tahun 1950, ia memproklamirkan wilayahnya
merupakan bagian DI/TII Kartosuwiryo. Melalui operasi yang dilakukan
oleh TNI untuk sementara waktu kekuatan mereka melemah tetapi akibat ada
pembelot, kekuatan DI/TII Amir Fatah kembali kuat. Pada akhirnya pasukan Amir
Fatah dapat ditaklukkan di perbatasan Pekalongan - Banyumas .
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dalam pembahasan ini adalah sebagai
berikut:
2. Keterlibatan ulama sangat besar artinya terhadap kondisi sosial dan politik di
Aceh. Secara politis, sejak awal kemerdekaan ulama Aceh sudah memegang peran
yang sangat strategis, seperti yang dilakukan oleh Tgk. Muhammad Daud
Beureueh dalam memperjuangkan status Daerah Istimewa bagi Aceh.
3. Pengaruh keterlibatan ulama Aceh dalam kancah politik adalah dapat menjadi
pelopor dalam menyuarakan aspirasi masyarakat Aceh (umat Islam). Ulama juga
ikut berperan dalam menggagas perdamaian di Aceh, seperti halnya dalam
penyelesaian DI/TII dan juga ikut pro aktif dalam mengupayakan perundingan
Helsinki, yaitu perundingan antara pemerintah RI dengan GAM.
Saran
1. Diharapkan kepada para pembaca kiranya dapat mengambil suri tauladan dari
perjuangan para ulama Aceh dalam menyuarakan aspirasi umat Islam, serta turut
pro aktif dalam menggagas perdamaian di Aceh.
2. Diharapkan kepada para guru dan calon guru sejarah dapat lebih giat berupaya
untuk menanamkan semangat kebangsaan dan cinta tanah air. Upaya ini salah
satunya adalah dengan semakin memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.