Oleh :
Fitri Rahmaniani, S.Ked
Putri Hidayati, S.Ked
Riefni Silara Dini, S.Ked
Rivha Ramadhanty, S.Ked
Pembimbing
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah Swt. karena dengan rahmat
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari
berbagai pihak, makalah ini tidak dapat diselesaikan. Oleh karena itu, pada
1. drg. Tuti Restuastuti, M.Kes dan ibu Armoni Suci Dewi, MKM selaku dosen
4. Orang tua, keluarga, dan teman sejawat Fakultas Kedokteran Universitas Riau
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
penulis berharap akan kritik dan saran bagi pembaca demi kesempurnaan makalah
ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak baik yang
makalah ini menghadirkan sumbangan yang bermanfaat bagi kita semua. Aamin.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iv
DAFTAR TABEL......................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Manfaat.......................................................................................................4
2.7 Kartu Menuju Sehat Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular (KDMS FR-
PTM).................................................................................................................13
3.1 Plan.............................................................................................................20
2
3.2 Do...............................................................................................................30
3.3 Check..........................................................................................................31
3.4 Action..........................................................................................................35
BAB IV PEMBAHASAN..........................................................................................36
5.1 Simpulan.....................................................................................................43
5.2 Saran...........................................................................................................44
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................45
LAMPIRAN...............................................................................................................48
3
DAFTAR TABEL
Kota Pekanbaru..........................................................................................31
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran VIII Kartu Deteksi Dini Menuju Sehat Faktor Risiko Penyakit Tidak
BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit tidak menular (PTM) adalah penyakit yang tidak bersifat infektif
yang memiliki durasi yang panjang dan relatif berkembang lambat.1 Jenis PTM
terdiri dari penyakit jantung, diabetes melitus (DM), kanker, penyakit paru
obstruktif klinis (PPOK), dan gangguan akibat kecelakaan dan tindak kekerasan.2
Saat ini, PTM merupakan penyebab kematian utama didunia yaitu sebesar
36 juta jiwa (63%) dari seluruh kasus. Sekitar 80% dari jumlah tersebut terjadi di
PTM akan meningkat sebesar 15% secara global. Di Indonesia, PTM mengalami
peningkatan cukup tinggi, dari 41,7% tahun 1995, menjadi 49,9% tahun 2001, dan
komplikasi PTM, bahkan berakibat kematian lebih dini. 4,6 Kejadian ini dapat
2
fisik, diet tidak seimbang, konsumsi alkohol, tekanan darah tinggi, berat badan
Posbindu PTM terdiri dari lima tahapan yang berisi kegiatan deteksi dini dan
pemantauan faktor risiko PTM.1,5 Pelaku kegiatan Posbindu PTM ialah kader
khusus, dibina atau difasilitasi untuk melakukan pemantauan faktor risiko PTM.2
didapatkan bahwa Posbindu PTM telah terbentuk sejak Agustus 2020 dengan
kader berjumlah lima orang. Telah dilakukan penyuluhan kepada kader tentang
Tahapan III dan IV Posbindu di Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) pada awal
Agustus 2020.
Posbindu PTM, belum pernah ada kegiatan Posbindu PTM tersebut. Hal ini
kepada kader Posbindu PTM yang menyatakan bahwa Kader sudah mengerti dan
memahami tahapan III dan IV Posbindu PTM akan tetapi belum bisa melakukan
cara pendaftaran, penulisan NIK, pengisian biodata, pencatatan hasil layanan dan
keberhasilan.
1. Masyarakat
2. Kader
Pekanbaru.
3. Dokter Muda
dalam hal pengetahuan kader Posbindu dan sosialisasi tahapan I dan II Posbindu
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
yang tidak bersifat infektif yang memiliki durasi yang panjang dan relatif
kanker, stroke, penyakit jantung dan pembuluh darah, penyakit paru obstruktif
Penyakit tidak menular ini terjadi akibat pengaruh dari berbagai faktor
risiko yang dapat diubah maupun yang tidak dapat diubah.7 Jika faktor risiko PTM
yang dapat diubah tidak dikendalikan, maka secara alami penyakit akan berjalan
Faktor risiko penyakit tidak menular adalah kondisi yang secara potensial
berbahaya dan dapat memacu terjadinya penyakit tidak menular pada seseorang
atau kelompok tertentu. Faktor risikko penyakit tidak menular dapat dibedakan
1. Faktor risiko yang tidak dapat diubah, antara lain: umur, jenis kelamin dan
b. Faktor risiko lingkungan: polusi udara, jalan raya dan kedaraan yang tidak
deteksi dini, monitoring dan tindak lajut dini faktor risiko PTM secara mandiri
dini terhadap PTM yang hampir semua faktor risiko PTM tidak memberikan
peningkatan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini faktor
risiko PTM. Sasaran kegiatan posbindu TPM adalah kelompok masyarakat yang
Tujuan posbindu PTM bagi masyarakat dengan kondisi sehat ialah agar
risiko PTM. Salah satu caranya ialah dengan memberikan penyuluhan kepada
posbindu PTM bertujuan mencegah faktor risiko tersebut agar tidak menjadi
penyakit PTM dengan cara mengurangi jumlah maupun intensitas faktor risiko
dan mendeteksi dini faktor risiko yang telah ada. Bagi masyarakat dengan kasus
PTM, posbindu PTM memiliki tujuan untuk mengontrol dan menjaga kesehatan
secara optimal baik dengan upaya preventif seperti penyuluhan dan kuratif
1) Waktu Penyelenggaraan
diperlukan dapat lebih dari satu kali dalam sebulan untuk kegiatan
sarasehan dan lainnya. Hari dan waktu yang dipilih sesuai dengan
2
kesepakatan serta dapat saja disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat.
2) Tempat Penyelenggaraan
salah satu rumah warga, balai desa/kelurahan, salah satu kios di pasar, salah
9
2
disediakan oleh masyarakat secara swadaya.
tempat kerja yang bersedia menyelenggarakan posbindu PTM, yang dilatih secara
khusus, dibina atau difasilitasi untuk melakukan pemantauan faktor risiko PTM di
antara lain berpendidikan minimal SLTA, mau dan mampu melakukan kegiatan
setiap bulan
6. Melaksanakan konselling
pencatat. Peran kader Posbindu PTM dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut:
2
Tabel 2.1 Peran kader Posbindu PTM
4) Pelaksanaan Kegiatan
sistem lima meja, namun dalam situasi kondisi tertentu dapat disesuaikan
pelayanan deteksi dini dan tindak lanjut sederhana serta monitoring terhadap
2,8
faktor risiko penyakit tidak menular, termasuk rujukan ke Puskesmas.
a.Tahapan I:
b.Tahapan II:
c.Tahapan III:
d.Tahapan IV:
e.Tahapan V:
Tahapan I8
Posbindu sebelumnya.
2. Catat semua informasi ini pada register posbindu dan buku pemantauan FR
PTM.
golongan darah).
12
4. Jika ini kunjungan kedua dan tidak ada perubahan data pribadi, peserta
a) Tahapan II8
1) Tanyakan riwayat penyakit tidak menular pada keluarga dan diri sendiri
dicatat.
2.7 Kartu Menuju Sehat Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular (KDMS FR-
PTM)
Kartu deteksi dini menuju sehat faktor risiko penyakit tidak menular
KDMS FR-PTM diisi oleh kader kemudian diserahkan kepada peserta posobindu
untuk disimpan dan dibawa kembali pada pemeriksaan berikutnya. Kartu tersebut
dapat menjadi bahan informasi tentang faktor risiko PTM dan dapat menjadi
1) Identitas Pribadi
setelah 2 tahun. setaleh nomor urut dapat dituliskan nama posbindu PTM.
19 Januari 2021
c. No. Kartu Identitas (KTP): Bagi penduduk yang berusia 17 tahun, maka
yang bersangkutan telah memiliki KTP/SIM, data lebih baik diisi dengan
identitas KTP. Untuk penduduk berusia kurang dari 17 tahun maka NO.
Identitas tidak diisi atau diisi apabila ada nomor identitas lain seperti No.
lainnya, yaitu laki-laki (L) atau perempuan (P). coret yang tidak perlu.
h. Agama: diisi dengan salah satu agama yang diakui di Indonesia yaitu
lain(kepercayaan)
15
tinggi.
2) Kunjungan Pertama
Dipilih dengan mencoret yang tidak sesuai, misal tidak ada riwayat diabetes
Diisi dengan memilih ya atau tidak adanya riwayat penyakit PTM pada
tinggi. Dipilih dengan mencoret yang tidak sesuai, misalnya ada riwayat
3 Kunjungan Berkala
a) Merokok
Diisi dengan memberikan tanda (√ ¿ pada kotak jika merokok atau pada
kotak dengan tanda (-) jika tidak merokok pada bulan dan tahun dilakukan
pemeriksaan.2
Diisi dengan memberi tanda (√ ¿ pada kotak jika tidak mengonsumsi buah
dan sayur 5 porsi dalam sehari atau tanda (-) pada kotak jika mengonsumsi buah
dan sayur 5 porsi atau lebih dalam sehari. Ukuran 1 porsi sayur adalah 1
mangkuk kecil (100 gram) dan buah adalah 70 gram (sepotong pisang ambon
kecil). Buah dan sayur dihitung sama, misal tidak makan buah tapi makan sayur 5
Diisi dengan memberi tanda (√ ¿ pada kotak jika tidak biasa melakukan
dapat dalam hitungan 150 menit/minggu pada kotak dengan tanda (-) jika terbiasa
melakukan aktivitas fisik 30 menit atau lebih dalam sehari. Aktivitas fisik adalah
kegiatan yang menggunakan otot dan tulang (membakar kalori) pada setiap
lainnya.2
Diisi dengan memberi tanda (√ ¿ pada kotak jika dalam sebulan terakhir
mengkonsumsi alkohol minimal 1 sloki atau pada kotak dengan tanda (-) jika
Diisi dengan memberi tanda (√ ¿ pada kotak jika kesulitan tidur di malam
hari dan kehilangan nafsu makan, diisi (-) jika tidak mengalami kesulitan tidur di
Diisi dengan menuliskan nilai IMT pada kotak jika IMT sebesar 23 atau lebih
ditandai dengan warna kontras sehingga lebih mudah diingat. Rumus IMT=Berat
satuan sendimeter (cm) maka dibuat ke dalam satuan meter terlebih dahulu
g) Lingkar Perut
Diisi dengan menuliskan nilai lingkar perut (cm) pada kotal jika lingkar
perut pada laki-laki 90 cm atau lebih dan pada perempuan 80 cm atau lebih
ditandai/ditulis dengan warna kontras sehingga mudah diingat. jika lingkar perut
h) Tekanan Darah
Tulis nilai tekanan darah hasil pengukuran ternsimeter pada kotak, jika
tekanan darah sistole 140 mmHg atau lebih dan/ diastole 90 mmHg atau lebih
Tulis nilai gula darah sewaktu (GDS) hasil pemeriksaan pada kotak, jika
GDS 200 mg/dL atau lebih ditandai dengan warna/tulisan yang berwarna kontras
j) Kolesterol Total
Tulis nilai kolesterol total hasil pemeriksaan pada kotak jika nilai
kolesterol total 190 mg/dL atau lebih ditandai dengan warna/tulisan yang
k) Trigliserida
Tulis nilai trigliserida hasil pemeriksaan pada kotak jika nilai trigliserida
Diisi dengan memberi tanda (√ ¿ pada kotak jika pada pemeriksaan klinis
seperti kulit jeruk, adanya cairan dari puting bukan ASI, atau benjolan yang
Diisi dengan memberi tanda (+) pada kotak jika pada pemeriksaan arus
puncak ekspirasi fungsi paru menggunakan Peak Flow Meter. Nilai arus puncak
ekspirasi (APE) hasilnya sama atau kurang dari nilai prediksi (dalam liter/menit).
Jika nilai APE> nilai prediksi maka diberi tanda (√ ¿ pada kotak hijau. 2
Diisi dengan memberi tanda (+) pada kotak jika hasil pemeriksaan IVA
Diisi dengan memberi tanda (+) pada kotak jika hasil pemeriksaan
Diisi dengan memberikan tanda (+) pada kotak jika hasil pemeriksaan
BAB III
20
PEKANBARU
Metode yang digunakan dalam peningkatan mutu ini adalah Plan, Do,
Check, dan Action (PDCA) cycle. PDCA cycle didasari atas masalah yang akan
3.1 Plan
upaya promosi kesehatan Puskesmas Limapuluh (ibu Hartati Padli, SKM) dan
Pekanbaru.
Berdasarkan observasi di
Posbindu PTM, masih
kurang media edukasi,
dan belum ada KDMS
FR-PTM
2. Belum Berdasarkan wawancara
terselenggaranya kepada ketua RW 03,
Posbindu PTM di RW 3 diketahui bahwa belum
Kelurahan Pesisir ada kegiatan yang
Kecamatan Limapuluh dilakukan oleh kader
Kota Pekanbaru Posbindu PTM secara
mandiri karena restriksi
oleh Pemerintah dalam
22
kemampuan anggota mengubah dan biaya) dan skor (nilai 1, 2 dan 3) yaitu:
2. Nilai 2 : penting
b. Solusi
3 : sangat mudah
c. Kemampuan merubah
2. Nilai 2 : mudah
d. Biaya
1. Nilai 1 : tinggi
2. Nilai 2 : sedang
3. Nilai 3 : rendah
23
masalah dengan total paling tinggi sebagai ranking pertama dan menjadi prioritas
dibuat ke dalam tabel penentuan prioritas masalah seperti yang ditampilkan pada
Belum
2 terselenggaranya 3 2 1 1 6 II
Posbindu PTM di RW
3 Kelurahan Pesisir
Kecamatan Limapuluh
Kota Pekanbaru
Berdasarkan tabel penentu prioritas masalah dengan perhitungan total skor
adalah belum optimalnya pengetahuan dan keterampilan kader Posbindu PTM dalam
berbagai aspek yaitu man, method, dan material yang diperoleh melalui
wawancara dengan Bapak Benni, Ibu Cressentiana, Ibu Hartati Padli, kader
Berdasarkan observasi,
belum ada daftar tilik yang
bisa digunakan kader
untuk wawancara faktor
risiko PTM
Berdasarkan wawancara
Belum adanya KDMS FR- dengan PJ Posbindu
PTM di Posbindu PTM Puskesmas Limapuluh
RW 03 Kelurahan Pesisir diketahui bahwa belum
Kecamatan Limapuluh ada KDMS FR-PTM yang
Kota Pekanbaru menjadi pegangan kader di
Posbindu.
Berdasarkan wawancara
kader diketahui bahwa
kader belum mengetahui
tentang KDMS FR PTM.
Berdasarkan wawancara
26
Berdasarkan observasi
belum ada media edukasi
berbentuk X banner di
Posbindu PTM
Material Man
Kader belum
Belum adanya panduan mengetahui
wawancara faktor risiko tahapan I dan
PTM tahapan II
Posbindu
Belum adanya KDMS FR- Kader belum
PTM di Posbindu mempunyai
Belum ada media edukasi keterampilan Belum adanya
PTM di Posbindu PTM dalam tahapan I sosialisasi kepada
dan II Posbindu kader Posbindu
PTM tentang
tahapan I dan II
pelaksanaan
Method Posbindu PTM
beberapa Plan of Action untuk mendapatkan solusi terbaik. Berikut adalah tabel
Plan of Action:
28
No. Penyebab Alternatif Tujuan Sasaran Tempat Pelaksana Waktu Kriteria Keberhasilan
Masalah Pemecahan Masalah Kegiatan
1 Man Jangka Pendek:
Kader belum Memberikan Meningkatkan Kader Posko Dokter Persiapan : 20- Bertambahnya
mengetahui penyuluhan kepada pengetahuan Posbindu Kampung Muda 21 Desember pengetahuan kader
tahapan I dan kader tentang tahapan I kader tentang PTM KB RW 03, IKM-KK 2020 dalam tahapan I dan
tahapan II dan II Posbindu PTM tahapan I dan II Kelurahan FK UNRI Pelaksanaan: tahapan II Posbindu
Posbindu Posbindu PTM Pesisir, 22 Desember PTM melalui
Kecamatan 2020 penyuluhan
Limapuluh,
Kota Jangka panjang :
Pekanbaru Dengan adanya
penyuluhan diharapkan
ilmu yang telah
didapatkan
diaplikasikan saat
kegiatan Posbindu
PTM
Kader belum Memberikan pelatihan Meningkatkan Kader Posko Dokter Persiapan : 20- Jangka Pendek:
mempunyai kepada kader tentang keterampilan Posbindu Kampung Muda 21 Desember Bertambahnya
keterampilan tahapan I dan II kader tentang PTM KB RW 03, IKM-KK 2020 keterampilan kader
dalam tahapan I Posbindu PTM tahapan I dan Kelurahan FK UNRI Pelaksanaan: dalam tahapan I dan
dan II Posbindu Pesisir, 22 Desember tahapan II Posbindu
Kecamatan 2020 PTM melalui pelatihan
Limapuluh,
Kota Jangka panjang :
Pekanbaru Dengan adanya
pelatihan diharapkan
29
No. Penyebab Alternatif Tujuan Sasaran Tempat Pelaksana Waktu Kriteria Keberhasilan
Masalah Pemecahan Masalah Kegiatan
keterampilan yang telah
didapatkan
diaplikasikan saat
kegiatan Posbindu
PTM
2 Method Mengajukan Ada dasar Lurah Kantor Lurah Dokter 8 Januari 2020 Jangka Pendek: Adanya
Belum adanya rekomendasi berupa tambahan dalam Pesisir Pesisir Muda dasar penyelenggaraan
dasar surat kepada stake perizinan Kecamatan Kecamatan IKM-KK Posbindu PTM berupa
penyelenggaraan holder terkait dalam penyelenggaraan Limapuluh Limapuluh FK UNRI surat rekomendasi
Posbindu PTM perizinan Posbindu PTM Kota Kota
penyelenggaraan Pekanbaru Pekanbaru Jangka panjang :
di masa
Posbindu PTM sesuai Dengan adanya surat
Pandemi panduan adaptasi rekomendasi ini
kebiasaan baru untuk diharapkan dapat
pencegahan dan digunakan sebagai
pengendalian penyakit pertimbangan perizinan
tidak menular oleh membuka posbindu
Kementerian ditengan Pandemi
Kesehatan Covid 19
3 Material Membuat panduan Tersedianya Kader Posko Dokter Persiapan: 30 Jangka pendek :
Belum adanya wawancara faktor panduan Posbindu Kampung Muda November tersedianya panduan
panduan risiko PTM berupa wawancara faktor PTM KB RW 03, IKM-KK 2020- 20 wawancara faktor
wawancara faktor daftar tilik. risiko PTM Kelurahan FK UNRI Desember risiko PTM berupa
risiko PTM Pesisir, 2020 daftar tilik
Kecamatan Penyerahan: 22
Limapuluh, Desember Jangka panjang: daftar
Kota 2020 tilik dapat digunakan
Pekanbaru sebagai acuan
30
No. Penyebab Alternatif Tujuan Sasaran Tempat Pelaksana Waktu Kriteria Keberhasilan
Masalah Pemecahan Masalah Kegiatan
penyelenggaraan
tahapan II di Posbindu
PTM
Belum adanya Memperbanyak dan Tersedianya Kader Posko Dokter Persiapan: 30 Jangka pendek:
KDMS FR-PTM membagikan KDMS KDMS FR-PTM Posbindu Kampung Muda November tersedianya KDMS FR-
di Posbindu PTM FR-PTM kepada Kader di Posbindu PTM KB RW 03, IKM-KK 2020- 20 PTM di Posbindu
RW 03 Kelurahan Kelurahan FK UNRI Desember
Pesisir Pesisir, 2020 Jangka panjang: KDMS
Kecamatan Kecamatan Penyerahan: 22 FR-PTM dapat
Limapuluh Kota Limapuluh, Desember digunakan dalam
Pekanbaru Kota 2020 tahapan I dan II
Pekanbaru Posbindu di lapangan
Belum adanya Memberikan X banner Tersedianya Kader dan Posko Dokter Persiapan: 30 Jangka pendek :
media edukasi yang berisi tentang media edukasi masyarakat Kampung Muda November Tersedianya media
PTM di Posbindu penyakit tidak menular kesehatan di KB RW 03, IKM-KK 2020- 20 edukasi kesehatan di
dan faktor risikonya, Posbindu PTM Kelurahan FK UNRI Desember Posbindu PTM berupa
slogan pencegahan Pesisir, 2020 X banner
penyakit tidak menular Kecamatan Penyerahan: 22 Jangka panjang : X
dan ajakan ke Posbindu Limapuluh, Desember banner dapat
Kota 2020 digunakan sebagai
Pekanbaru media edukasi
kesehatan terkait PTM.
31
Berikut ini adalah definisi dari beberapa istilah yang digunakan dalam
sebagai instruktur.
c. Surat rekomendasi adalah surat yang dikeluarkan oleh Dokter muda IKM-KK
d. Daftar tilik adalah panduan wawancara faktor risiko penyakit tidak menular
e. KDMS FR-PTM merupakan lembar pencatatan data peserta posbindu dan hasil
f. X banner merupakan media edukasi kesehatan yang dibuat oleh Dokter muda
IKM-KK FK UNRI yang berisi tentang penyakit tidak menular dan faktor
3.2 Do
Action (PoA). Pelaksanaan kegiatan dapat dilihat dalam tabel 3.5 berikut:
Kota Pekanbaru
No Kegiatan Keterangan
1 Memberikan penyuluhan Sudah terlaksana sesuai PoA
kepada kader tentang
dalam tahapan I dan II
Posbindu PTM
No Kegiatan Keterangan
6 Memberikan X banner Sudah terlaksana sesuai PoA
yang berisi tentang
penyakit tidak menular
dan faktor risikonya,
slogan pencegahan
penyakit tidak menular
dan ajakan ke Posbindu
3.3 Check
keadaan sesudah intervensi. Kegiatan check dapat dilihat pada tabel 3.6 berikut:
Gambar 3.2 Gambaran pengetahuan kader tentang tahapan I dan II Posbindu PTM
35
tilik. Keterampilan kader dinilai oleh Dokter Muda IKM-KK FK UNRI selaku
100 100
93.75 93.75
Skor
87.5
yang semula belum mempunyai keterampilan sama sekali tentang tahapan I dan II
Posbindu PTM.
3.4 Action
penyuluhan dan pelatihan kepada kader tentang dalam tahapan I dan II Posbindu
PTM, mengajukan rekomendasi berupa surat kepada stake holder terkait dalam
berisi tentang penyakit tidak menular dan faktor risikonya, slogan pencegahan
PTM secara bertahap. Indikator jangka pendek berupa instrument untuk menilai
Posbindu PTM. Untuk kriteria keberhasilan jangka panjang masih belum bisa
dinilai karena memerlukan waktu untuk evaluasi. Keterbatasan dalam kegiatan ini
BAB IV
37
PEMBAHASAN
dibentuk pada bulan Agustus tahun 2020 melalui kerjasama Dokter muda IKM-
serta masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan pemantauan faktor
risiko PTM utama yang dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan periodik
wawancara faktor risiko PTM, belum adanya KDMS FR-PTM di Posbindu dan
komunikasi dua arah yang terdiri dari komunikator dan komunikan yang
berhubungan dalam suatu interaksi. Pihak komunikator (penyuluh) dalam hal ini
dalam hal ini adalah kader-kader Posbindu agar terjadi perubahan pengetahuan
38
dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak mengerti menjadi mengerti serta
sasaran dan cocok untuk sasaran baik yang berpendidikan tinggi maupun
berpendidikan rendah.12,13 Hal ini sejalan dengan penelitian Guspita pada tahun
digunakan dikarenakan dari media ini memiliki visual yang dapat menarik
penelitian Azizah pada tahun 2015 diketahui bahwa indera yang paling banyak
sekitar 75% hingga 87% pengetahuan yang diperoleh oleh manusia diperoleh atau
disalurkan melalui indera penglihatan.15 Hal ini sejalan dengan penelitian Rahmi
pada tahun 2018 bahwa adanya peningkatan pengetahuan pada kelompok yang
mengacu pada daftar tilik. Kemudian, keterampilan kader dinilai oleh Dokter
suatu metode pelatihan yang memfasilitasi peserta untuk memainkan peran dalam
skenario tertentu.17 Para kader Posbindu yang hadir dibagi menjadi dua kelompok
dengan bimbingan instruktur. Sejalan dengan penelitian Palupi pada tahun 2016,
Playing.17
kebiasaan baru dalam pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dari
Posbindu PTM dimasa pandemic masih belum sampai kepada Lurah Pesisir.
faktor risiko PTM adalah dengan membuat panduan wawancara faktor risiko PTM
berupa daftar tilik. Penyusunan daftar tilik dilakukan oleh penulis dengan
mengacu pada buku petunjuk teknis yang diberikan disusun oleh Kementerian
melakukan suatu kegiatan dengan prosedur dan standar tertentu. Hal ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Sukiarko pada tahun 2007, yang
menuju sehat faktor risiko penyakit tidak menular merupakan leaflet dari
Kementerian Kesehatan yang ditujukan untuk deteksi dini faktor risiko penyakit
penyakit tidak menular dan faktor risikonya, slogan pencegahan penyakit tidak
secara singkat yang mampu menyajikan pesan pembelajaran secara ringkas dan
praktis, yang dipasang pada dudukan yang ringan sehinga dapat dipergunakan di
menular dan faktor risikonya dalam bahasa awam. X banner berisi ajakan untuk
ke Posbindu PTM sebagai langkah awal dalam skrining PTM. Selain itu, juga
berisi jenis-jenis penyakit tidak menular yang sering dialami oleh masyarakat
beserta cara pencegahan penyakit tidak menular berupa slogan sehingga mudah
diingat oleh pembaca. Media ini juga digunakan ketika penyuluhan untuk
memberikan informasi kepada kader. Penulis memberikan media ini kepada kader
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Silviana dan Damayanty pada tahun
Indonesia.19
hasil pre-test dan post-test didapatkan bahwa sebagian besar calon kader terjadi
peningkatan pengetahuan yang dapat dilihat pada gambar 3.2. Selain itu penulis
3.3. Alasan penulis menggunakan metode ini, dikarenakan baik kuesioner maupun
daftar tilik merupakan alat penilaian yang sangat diajurkan untuk mengukur
efektif. Hal tersebut sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Kecamatan Lima Puluh Kota Pekanbaru yang mengatakan dari hasil kuesioner pre
berlangsung lancar. Kendala yang dihadapi yaitu waktu memulai acara yang
terlambat karena kader tidak hadir tepat waktu, bahkan beberapa kader baru
terlebih dahulu dijemput ke rumah nya agar mau menghadiri kegiatan tersebut.
PTM. Namun, kegiatan ini berakhir sesuai estimasi waktu yang telah ditentukan.
Kegiatan ini mendapatkan apresiasi oleh pihak kelurahan, ketua RW beserta kader
dimasa yang akan datang ialah agar kegiatan ini dapat dilakukan berkelanjutan
BAB V
PENUTUP
43
5.1 Simpulan
adanya panduan wawancara faktor risiko PTM, belum adanya KDMS FR-
PTM.
banner.
Limapuluh.
44
5.2 Saran
Kelurahan Pesisir Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru, saran yang dapat kami
berikan adalah :
b. Jika Posbindu sudah dibuka agar dapat membantu dan mendampingi kader
telah didapat.
45
DAFTAR PUSTAKA
Ratulangi; 2018
46
Jakarta; 2019.
Menular pada Ibu Rumah Tangga di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2013.
13. Mubarak, W.I. 2012. Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsep Dan Aplikasi
15. Azizah, Dian Laili., Yuni Sufyanti Dan Ilya Krisnana. 2015. Media
16. Rahmi Rh. Efektifitas Penyuluhan Media Power Point Dan Video Animasi
‘Aisyiyah Yogyakarta
2018;7(2)
belum ada dilakukan posbindu. Hal ini terjadi akibat adanya pandemi,
posbindu yang telah dibentuk ini setelah ada aturan baru dari
pemerintah.
Jawaban: 5 tahapan posbindu yang sudah diajarkan oleh koas itu hanya
3. Apakah sudah ada pelatihan kepada kader posbindu PTM ? Apa saja
badan, menimbang berat badan, cek tensi. Kader yang telah diajarkan
timbangan, kemudian ada juga poster dan buku yang diberikan. Semua
2. Apakah sudah ada pelatihan kepada kader posbindu PTM ? Apa saja
tahapan III dan tahapn IV. Sosialisasi itu memberikan penyuluhan dan
kemarin berbentuk poster dan buku kemudian ada alat kesehatan yang
disumbangkan.
2. Apakah sudah ada pelatihan kepada kader posbindu PTM ? Apa saja
kader.
Jawaban: Ada poster, buku panduan dan alat alat seperti timbangan,
Jawaban: Belum tahu banyak apa itu faktor risiko dan belum tahu
4. Apakah sudah ada pelatihan kepada kader posbindu PTM ? Apa saja
Jawaban: Sudah ada pelatihan di posko beberapa bulan yang lalu oleh
*) Keterangan :
Skor 0 : Tidak dilakukan
Skor 1 : Dilakukan tapi tidak benar
Skor 2 : Dilakukan dengan benar (sempurna)
55
Identitas
Nama :
Usia :
Pekerjaan :
Alamat :
Petunjuk pengisian
NO PERNYATAAN YA TIDAK
1 Hipertensi termasuk penyakit tidak menular √
2 Mengurangi garam menurunkan risiko penyakit tidak √
menular
3 Mengurangi stress menurunkan risiko penyakit tidak √
menular
4 Mengurangi kafein menurunkan risiko penyakit tidak √
menular
5 Mengurangi lemak menurunkan risiko penyakit tidak √
menular
6 Bertambahnya usia menurunkan risiko penyakit tidak √
menular
7 Menderita penyakit tidak menular jika orangtuanya √
menderita penyakit tidak menular
8 Obesitas menurunkan risiko penyakit tidak menular √
9 Olahraga meningkatkan risiko penyakit tidak √
menular
56
a. Keigiatan Wawancara
b. Kegiatan penyuluhan
57
c. Bimbingan Makalah
Lampiran VIII. Kartu Menuju Sehat Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular
(KDMS FR-PTM)
67
4. Apa yang kita lakukan agar kita terhindar dari penyakit tidak menular ?
5. Sebutkan salah satu contoh faktor risiko penyakit tidak menular yang tidak
dapat diubah !