PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Anomali gigi yang melibatkan perubahan pada jumlah, ukuran, bentuk dan struktur
gigi merupakan tantangan bagi praktisi kedokteran gigi. Salah satu anomali bentuk
gigi adalah gigi ganda (fusi dan geminasi).1 Fusi dan geminasi merupakan tipe
anomali dental yang umum pada gigi desidui dan gigi permanen. Nik-Hussein dan
Abdul Majid (1996) dalam analisis pada 65 anak dengan anomali dental pada gigi
desidui mengamati bahwa gigi ganda terdapat 75% kasus dan selebihnya adalah
anomali dental yang lain, dari jumlah tersebut 94% adalah fusi dan 6%
geminasi.4Prevalensi gigi fusi diperkirakan sekitar 0,5%-2,5% pada gigi desidui,
sementara pada gigi permanen lebih rendah yaitu 0,1%.
Fusi dapat dibedakan dari geminasi yaitu dari jumlah gigi, fusi adalah dua
benih gigi yang menyatu di hitung menjadi satu gigi. Sedangkan geminasi merupakan
satu benih gigi menghasilkan dua mahkota (bifid). Gambaran radiografi akan
memperlihatkan akar gigi yang terpisah pada fusi dan satu akar tunggal pada
geminasi.