Anda di halaman 1dari 43

Tugas Pertemuan 6

Mata Kuliah : Akuntansi Keuangan I


Dosen Mata Kuliah : Maryati Rahayu, S.E., M.M

Disusun Oleh : Kelompok 9


1. Melda Cathrine 1914190046
2. Risya Yanita Riady 1914190048
3. Annisa Safira 1914190057
4. Ribka Silaban 1914190060
5. Monica Audina 1914190061

Materi : Kelompok Ganjil


1. Kerangka Konseptual yang mendasari Akuntansi
Keuangan
2. Sistem Informasi Akuntansi
3. Laporan Posisi Keuangan
4. Kas Kecil dan Rekonsiliasi Bank
5. Laporan Arus Kas
A. KERANGKA KONSEPTUAL YANG MENDASARI AKUNTANSI KEUANGAN

1. Kerangka Konseptual
Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) adalah suatu sistem koheren yang terdiri dari
tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi penetapan
standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas- batas dari akuntansi keuangan
dan laporan keuangan.
Konsep-konsep yang bersifat pokok atau fundamental, artinya bahwa konsep-konsep lainnya
mengalir dari konsep-konsep pokok tersebut yang diperlukan sebagai referensi berulang-ulang
dalam menetapkan, menafsirkan, dan menetapkan standar akuntansi keuangan dan pelaporan.

2. Tujuan Dan Ruang Lingkup


Tujuan kerangka konseptual tersebut pada intinya sejalan dengan tujuan rerangka konseptual
milik FASB. Tujuan kerangka konseptual (konsep dasar) adalah untuk membantu berbagai pihak
dalam mencapai tujuan berkaitan dengan masalah akuntansi yang muncul. Kerangka konseptual
dapat digunakan sebagai acuan berbagai pihak yaitu:
1) Komite penyusun standar akuntansi keuangan dalam pelaksanaan tugasnya;
2) Penyusunan laporan keuangan, untuk menanggulangi masalah-masalah akuntansi yang belum
diatur dalam standar akuntansi keuangan;
3) Auditor, dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum; dan
4) Para pemakai laporan keuangan, dalam menafsirkan informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan.

3. Komponen Rerangka Konseptual


1) SFAC No. 1: Objectives of Financial Reporting by Business Enterprise tahun 1978.
- Isi: tujuan pelaporan keuangan.
2) SFAC No. 2: Qualitative Charateristics of Accounting Information tahun 1980.
- Isi: kualitas informasi yang harus dipenuhi dalam pelaporan keuangan.
3) SFAC No. 3: Elemennts of  Financial Statements of Business Enterprises tahun 1980. 
- Isi: tujuan yang akan dicapai dalam pelaporan keuangan organisasi nir laba.
4) SFAC No. 4: Objectives of Financial Reporting by Nonbusiness Organizations tahun 1980.
- Isi: kriteria pengakuan dan atribut pengukuran elemen laporan keuangan.
5) SFAC No. 5: Recognition and Measurement in Financial Statement of Business
Enterprises tahun 1984.
- Isi: Definisi dan karakteristik elemen laporan keuangan.
6) SFAC No. 6: Elements of Financial Statements: A Replacement of FASB Concepts
Statement No. 3 tahun 1985. 
- Isi: mengganti SFAC No. 3 dan berlaku juga bagi organisasi nirlaba. Dalam SFAC ini
dijelaskan terdapat 10 macam element dalam laporan keuangan yaitu:
a. Aset (assets) adalah manfaat ekonomi yang mungkin terjadi dimasa datang yang
diperoleh oleh suatu entitas tertentu sebagai akibat transaksi atau peristiwa masa lalu.
b. Utang (liabitilies) adalah pengorbanan manfaat ekonomi yang mungkin terjadi dimasa
mendatang yang berasal dari kewajiban sekarang untuk mentrasfer aset atau
menyerahkan jasa pada entitas lain dimasa mendatang sebagai akibat transaksi masa
lalu.
c. Ekuitas (equity) adalah hak sisa (residual interest) atas aset suatu entitas setelah
dikurangi dengan utang.
d. Investasi oleh pemilik (investment by owners) adalah kenaikan aset neto suatu
perusahaan yang berasal dari transfer entitas lain ke perusahaan tersebut atas sesuatu
yang bernilai untuk meningkatkan hak kepemilikan (atau ekuitas) dalam perusahaan
tersebut.
e. Distribusi pada pemilik (distribution to owners) adalah penurunan aset neto suatu
perusahaan yang berasal dari transfer aset, penyerahan jasa, atau penambahan utang
oleh perusahaan kepada pemilik.
f. Laba komprehensif (comprehensive income) adalah perubahan ekuitas (aset neto) suatu
entitas selama satu periode yang berasal dari transaksi dari sumber yang bukan berasal
dari pemilik.
g. Pendapatan (revenue) adalah aliran masuk kenaikan aset suatu entitas atau penurunan
utang suatu entitas (atau kombinasi keduanya) selama satu periode, yang berasal dari
pengiriman atau produksi barang, penyerahan jasa, atau pelaksanaan kegiatan lainnya,
yang merupakan kegiatan utama perusahaan secara terus menerus.
h. Biaya (expenses) adalah aliran keluar atau pemakaian aset suatu entitas, atau
penambahan utang suatu entitas (atau kombinasi keduanya) selama satu periode, yang
berasal dari pengiriman atau produksi barang, penyerahan jasa atau pelaksanaan
kegiatan lainnya yang merupakan kegiatan utama perusahaan secara terus menerus.
i. Keuntungan (gains) adalah kenaikan ekuitas (aset neto) dari transaksi insidentil suatu
entitas dan berasal dari semua transaksi, peristiwa dan kondisi lainnya yang
mempengaruhi entitas dalam satu perioda diluar transaksi yang berasal dari pendapatan
dan investasi oleh pemilik.
j. Kerugian (losses) adalah penurunan ekuitas (aset neto) dari transaksi insidentil suatu
entitas dan berasal dari semua transaksi, peristiwa dan kondisi lainnya yang
mempengaruhi entitas dalam satu perioda diluar transaksi yang berasal dari biaya dan
distribusi pada pemilik. 
7) SFAC No. 7: Using Cash Flow Information and Present Value in Accounting Measurement.
- Isi: menggunakan estimasi aliran kas dimasa datang.

4. Tujuan Laporan Keuangan


Tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang berkaitan dengan posisi
keuangan, prestasi (hasil usaha) perusahaan, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan
yang bermanfaat bagi pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
5. Asumsi Dasar
1) Dasar akrual. Atas dasar asumsi ini, pengaruh pristiwa atau transaksi diukur dan diakui/dicatat
dalam laporan keuangan pada saat terjadinya, bukan pada saat diterima atau dikeluarkannya
kas.
2) Kelangsungan hidup. Atas dasar asumsi ini perusahaan akan hidup terus dan akan
melanjutkan usahanya di masa mendatang atau dengan kata lain, perusahaan dianggap tidak
bermaksud melikuidasi usahanya dan memperkecil atau mengurangi secara material skala
usahanya.

6. Karakteristik Kualitas Laporan Keuangan Menurut PSAK


1) Dapat dipahami
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya
untuk dipahami oleh pemakainya. Pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai
tentang aktifitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi
dengan ketekunan yang wajar.
2) Relevan
Agar laporan keuangan bermanfaat, informasi di dalamnya harus relevan untuk memenuhi
kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi di dalam laporan
keuangan memilki kualitas relavan jika dapat memengaruhi keputusan ekonomi pemakai
dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa depan,
menegaskan, atau mengoreksi hasil evaluasi mereka dimasa lalu.
3) Materialitas
4) Relevansi informasi dipengaruhi oleh hakikat dan materialitas laporan keuangan. Informasi
dipandang material apabila kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat
informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai yang diambil atas dasar
laporan keungan. Materialitas tergantung pada besarnya pos atau kesalahan yang dinilai sesuai
dengan situasi khusus dari kelalaian dalam mencantunkan (omission) atau kesalahan dalam
mencatat (misstament).
5) Keandalan
Supaya laporan keuangan bermanfaat, informasi juga harus handal (reliable). Informasi
memilki kualitas yang handal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan
material, dan dapat dihandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur (faithful
representation) dari yang seharusnya disajikan secara wajar diharapkan dapat di sajikan.
6) Penyajian Jujur
Informasi keuangan di laporan keuangan pada umumnya tidak luput dari resiko penyajian
yang dianggap kurang jujur dari pada apa yang seharusnya digambarkan. Hal tersebut bukan
disebabkan karena kesenjangan untuk menyesatkan, tetapi lebih merupakan kesulitan yang
melekat dalam mengidentifikasikan transaksi serta peristiwa lainnya yang dilaporkan, atau
dalam menyusun atau menerapkan ukuran dan teknik penyajian yang sesuai dengan makna
transaksi dan pristiwa tersebut.
7) Subtansi Mengungguli Bentuk
Jika informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan jujur transaksi serta pristiwa lain yang
seharusnya disajikan, peristiwa tersebut perlu dicatat dan disajikan sesuai dengan subtansi dan
realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukum. Subtansi transaksi atau peristiwa lain tidak
selalu konsisten dengan apa yang tampak dari bentuk hukum.
8) Netralitas
Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, tidak bergantung pada kebutuhan
dan keinginan pihak tertentu. Tidak boleh ada usaha untuk menyajikan informasi yang
menguntungkan beberapa pihak, sementara hal tersebut akan merugikan pihak lain yang
mempunyai kepentingan yang berlawanan.
9) Pertimbangan Sehat
Penyusunan laporan keuangan adakalanya menghadapi ketidak pastian suatu peristiwa dan
keadaan tertentu, seperti ketertagihan piutang yang diragukan, perkiraan masa manfaat pabrik
serta peralatan, dengan tuntutan atas jaminan garansi yang mungkin timbul. Namun demikian,
penggunaan pertimbangan sehat tidak memperkenankan, misalnya: pembentukan cadangan
tersembunyi atau penyisihan, berlebihan, dan sengaja menetapkan aktiva atau penghasilan
yang lebih rendah atau pencatatan kewajiban atau beban yang lebih tinggi sehingga laporan
keuangan menjadi tidak netral, dan karena itu tidak memilki kualitas yang handal.
10) Kelengkapan
Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan
materialitas dan biaya.

7. Unsur-unsur Laporan Keuangan


Laporan Penghitungan Laba Rugi merupakan ringkasan pendapatan (revenue) dan beban
(expenses) dari suatu kesatuan usaha untuk periode waktu tertentu. Penyajian laporan laba rugi
adalah sebagai berikut.
1) Memuat secara rinci unsur-unsur pendapatan dan beban.
2) Menyusun unsur-unsur tersebut dalam bentuk urutan ke bawah.
3) Memisahkan antara pendapatan utama dengan pendapatan usaha lainnya serta pos luar biasa.

8. Laporan Laba rugi


Laporan laba rugi adalah laporan yang menyajikan pendapatan dan beban untuk satu periode
tertentu. Fungsi laporan laba rugi antara lain untuk:
1) Menetapkan besarnya pajak penghasilan;
2) Menilai keberhasilan perusahaan dengan memperhitungkan tingkat profitabilitas
(keuntungan);
3) Menilai laba perusahaan dengan membandingkan dengan laba dalam laporan tahun yang lalu;
4) Menilai efisiensi perusahaan dengan melihat besarnya biaya/beban dan jenis komposisinya.
9. Pengakuan Unsur Laporan Keuangan
1) Pengakuan asset
Aset diakui dalam neraca jika besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi dimasa depan
diperoleh entitas syariah dan aset tersebut memiliki nilai atau biaya yang dapat diukur dengan
handal.
2) Pengakuan kewajiban
Kewajiban diakui dalam neraca jika besarkemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya yang
mengandung manfaat ekonomi akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban sekarangdan
jumlah yang harus diselaikan dapat diukur secara andal.
3) Pengakuan dana syirkah temporer
Pengakuan dana syirakah temporer dalam neraca hanya dilakukan jika entitas syariah memilki
kewajiban untuk mengembalikan dana yang diterima melalui pengeluaran sumber daya yang
mengandung manfaat ekonomi dan jumlah yang harus diselesaikan dapat diukur secara
handal.
4) Pengakuan penghasilan
Pengukuran penghasilan diakuai dalam laporan laba rugi jika kenaikan manfaat ekonomi
masa depan yang berkaitan dengan peningkatan aset atau penurunan kewajiban telah terjadi
dan dapat diukur.
5) Pengakuan Beban
Beban diakui dalam laporan laba rugi jika penurunan manfaat ekonomi masa depan yang
berkaitan dengan penurunan aset atau peningkatan kewajiban telah terjadi dan dapat diakui
andal.

10. Pengukuran Unsur Laporan Keuangan


1) Kos historis (historical cost). Aset dicatat sebesar pengeluaran kas (atau setara kas) yang
dibayar atau sebesar nilai wajar dari imbalan (consideration) yang diberikan untuk
memperoleh aset tersebut pada saat perolehan. Kewajiban dicatat sebesar jumlah yang
diterima sebagai penukar dari kewajiban (obligation) atau ke dalam keadaan tertentu
(misalnya, pajak penghasilan), dalam jumlah kas (atau setara kas) yang diharapkan akan
dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dalam pelaksanaan usaha yang normal.
2) Biaya terkini (current cost). Aset dinilai dalam jumlah kas (atau setara kas) yang dibayar atau
sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut pada saat
sekarang. Kewajiban dinyatakan dalam jumlah kas (atau setara kas) yang tidak didiskontokan
(undiscounted) yang mungkin akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban (obligation)
sekarang;
3) Nilai realisasi/penyelesaian (realizable/statement value). Aset dinyatakan dalam jumlah kas
(atau setara kas) yang dapat diperoleh sekarang dengan menjual aset dalam pelepasan normal
(orderly disposal). Kewajiban dinyatakan sebesar nilai penyelesaian: yaitu, jumlah kas (atau
setara kas) yang tidak didiskontokan yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi
kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal; dan
4) Nilai sekarang (present value). Aset dinyatakan sebesar aliran kas masuk bersih di masa
depan yang didiskontokan ke nilai sekarang dari pos yang diharapkan dapat memberikan hasil
dalam pelaksanaan usaha normal. Kewajiban dinyatakan sebesar aliran kas keluar bersih di
masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang yang diharapkan akan diperlukan untuk
menyelesaikan kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.   

11. Konsep Pengakuan dan Pengukuran


Dalam tingkatan konsep kerangka kerja konseptual terdiri dari konsep-konsep yang dipakai
untuk mengimplementasikan tujuan dasar dari tingkat pertama. Konsep-konsep ini menjelaskan
bagaimana unsur-unsur serta kejadian keuangan harus diakui, diukur, dan dilaporkan oleh
perusahaan. Asumsi-asumsi dasar:
1) Asumsi Entitas Ekonomi
Mengandung arti bahwa aktivitas ekonomi dapat diidentifikasi dengan unit
pertanggungjawaban tertentu.
2) Asumsi Kelangsungan Hidup
Sebagian besar metode akuntansi didasarkan atas asumsi kelangsungan hidup (going concern
assumption) yaitu perusahaan bisnis akan memiliki umur yang panjang.
3) Asumsi Unit Monete
Mengandung arti bahwa uang adalah denominator umum dari aktivitas ekonomi dan
merupakan dasar yang tepat bagi pengukuran dan analisis akuntansi.
4) Asumsi Periodisitas
Menyiratkan bahwa aktivitas ekonomi sebuah perusahaan dapat dipisahkan ke dalam periode
waktu artifisial. Periode waktu ini bervariasi, tetapi yang paling umum adalah secara bulanan,
kuartalan, dan tahunan.

Soal
 
1. Apa yang dimaksud dengan kerangka konseptual?
Jawab: Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) adalah suatu sistem koheren
yang terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi
landasan bagi penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas-
batas dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan.

2. Apa tujuan dari kerangka konseptual ?


Jawab: Tujuan kerangka konseptual tersebut pada intinya sejalan dengan tujuan rerangka
konseptual milik FASB. Tujuan kerangka konseptual (konsep dasar) adalah untuk
membantu berbagai pihak dalam mencapai tujuan berkaitan dengan masalah akuntansi yang
muncul.

3. Apakah yang dimaksud dengan organisasi syariah dan apakah diperlukan rerangka
konseptual tersendiri untuk pelaporan keuangan organisasi syariah?
Jawab: Organisasi syariah adalah suatu organisasi ekonomi Dimana standar yang diambil
dalam setiap fungsi manajemen terikat dengan hukum-hukum syara’ (syariat Islam).
Organisasi syariah memiliki kerangka konseptual tersendiri untuk pelaporan keuangan.
Menurut Baydoun dan Willet (2000) bentuk keuangan perusahaan yang lebih cocok dengan
akuntansi Islam adalah value added. Value added disajikan meliputi laba bersih yang
diperoleh perusahaan sebagai nilai tambah yang kemudian didistribusikan secara adil kepada
kelompok yang terlibat dengan perusahaan dalam menghasilkan nilai tambah. Dalam PSAK
101 dijelaskan, bahwa laporan keungan menyajikan informasi mengenai entitas syariah yang
meliputi: asset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban termasuk keuntungan dan
kerugian, arus kas, dan zakat.

4. Kerangka konseptual dapat digunakan sebagai acuan berbagai pihak yaitu?


Jawab:
a. Komite penyusun standar akuntansi keuangan dalam pelaksanaan tugasnya;
b. Penyusunan laporan keuangan, untuk menanggulangi masalah-masalah akuntansi yang
belum diatur dalam standar akuntansi keuangan;
c. Auditor, dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum; dan
d. Para pemakai laporan keuangan, dalam menafsirkan informasi yang disajikan dalam
laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan.

5. Sebutkan konsep rerangka konseptual!


Jawab:
a. SFAC No. 1: Objectives of Financial Reporting by Business Enterprise tahun 1978.
- Isi: tujuan pelaporan keuangan.
b. SFAC No. 2: Qualitative Charateristics of Accounting Information tahun 1980.
- Isi: kualitas informasi yang harus dipenuhi dalam pelaporan keuangan.
c. SFAC No. 3: Elemennts of Financial Statements of Business Enterprises tahun 1980. 
- Isi: tujuan yang akan dicapai dalam pelaporan keuangan organisasi nir laba.
d. SFAC No. 4: Objectives of  Financial Reporting by Nonbusiness Organizations tahun
1980.
- Isi: kriteria pengakuan dan atribut pengukuran elemen laporan keuangan.
e. SFAC No. 5: Recognition and Measurement in Financial Statement of Business
Enterprises tahun 1984.
- Isi: Definisi dan karakteristik elemen laporan keuangan.
f. SFAC No. 6: Elements of Financial Statements: A Replacement of FASB Concepts
Statement No. 3 tahun 1985. 
- Isi: mengganti SFAC No. 3 dan berlaku juga bagi organisasi nirlaba. Dalam SFAC ini
dijelaskan terdapat 10 macam element dalam laporan keuangan yaitu:
g. SFAC No. 7: Using Cash Flow Information and Present Value in Accounting
Measurement.
- Isi: menggunakan estimasi aliran kas dimasa datang.
B. SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

1. Sistem Informasi
Sistem Informasi adalah suatu sistem menggunakan teknologi komputer untuk menyajikan
informasi kepada para pemakainya dalam mengambil keputusan. Sistem informasi pada
umumnya memiliki enam komponen utama, yaitu:
a. Masukan, meliputi data, serta metode dan media yang digunakan untuk memasukkan
data tersebut.
b. Model, meliputi model logika matematik yang digunakan untuk mengolah data
sehingga menghasilkan keluaran yang dikehendaki
c. Keluaran, yaitu informasi bermutu yang dihasilkan dari proses pengolahan, baik
berupa laporan ataupun dokumen.
d. Blok Teknologi, berupa alat yang digunakan untuk menangkap masukan dan
menjalankan model system informasi.
e. Basis Data yaitu tempat menyimpan data yang digunakan untuk kebutuhan pemakai.
f. Pengendalian, berfungsi untuk melindungi sistem informasi dari segala macam
hambatan/ ancaman.
 
Sistem Informasi terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
1. Sistem Pengolahan Data Elektronik (Elektronic Data Processing / EDP)
2. Sistem Informasi Manajemen (Manajemen Information Systems / MIS)
3. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Systems / DSS)
4. Sistem Pakar (Expert System/ ES)
5. Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information Systems / EIS)
6. Sistem Informasi Eletronik Bisnis (e-Business Information Systems)
 

2. Pengertian Akuntansi
Menurut Al Haryono Yusup, Akuntansi didefinisikan sebagai suatu proses pencatatan,
penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisaan data keuangan suatu organisasi.

3. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi


Suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa,
dan mengkomunikasikan informasi financial dalam pengambilan keputusan yang relevan
kepada pihak ektern maupun intern.

4. Peran SIA Dalam Rantai Nilai


Pada umumnya organisasi bertujuan menyediakan nilai untuk pelanggan. Hal tersebut
membutuhkan pelaksanaan berbagai kegiatan yang berbeda-beda, dan dapat
dikonseptualisasikan dalam bentuk rantai nilai (value chain). Rantai nilai organisasi terdiri dari
lima aktivitas utama (primary activities) yang secara langsung memberikan nilai kepada para
pelanggannya, yaitu:
a. Inbound logistics
Terdiri dari penerimaan, penyimpanan, dan distribusi bahan-bahan masukan yang digunakan
oleh organisasi untuk menghasilkan produk dan jasa yang dijualnya.
b. Operasi (operations)
adalah aktivitas-aktivitas yang mengubah masukan menjadi jasa atau produk yang sudah jadi.
c. Outbond logistics
adalah aktivitas-aktivitas yang melibatkan distribusi produk yang sudah jadi ke para pelanggan.
d. Pemasaran dan penjualan
mengarah pada aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan membantu para pelanggan untuk
membeli jasa atau produk yang dihasilkan organisasi.
e. Pelayanan (service)
memberikan dukungan pelayanan purna jual kepada para pelanggan.

5. Bagian
 People : Mengoperasikan sistem dan melakukan berbagai fungsi.
 Procedure : Mengumpulkan, memproses dan menyimpan data yang berhubungan dengan
aktivitas organisasi.
 Data : Kegiatan atau proses bisnis.
 Software : Memproses data yang ada di organisasi.
 Infrastruktur Informasi Teknologi : komputer dan peralatan lainnya.

6. Keandalan
Menurut American Institute of CPA (AICPA) dan Canadian Institute of Chartered
Accountants (CICA), terdapat lima prinsip dasar yang penting bagi keandalan sistem ini, yaitu

 Keamanan – Akses ke sistem dan datanya dikontrol dan dibatasi hanya untuk yang
berwenang.
 Kerahasiaan – Perlindungan informasi sensitif dari pengungkapan yang tidak sah.
 Privasi – Pengumpulan, penggunaan, dan pengungkapan informasi pribadi tentang
pelanggan dilakukan dengan cara yang tepat dan privat.
 Memproses integritas – Pemrosesan data yang akurat, lengkap, dan tepat waktu dilakukan
dengan otorisasi yang tepat.

SIA Manaufakturing Meliputi SIA Pokok & SIA penunjang, yaitu :


1. SIA Pokok, dirancang untuk mengolah transaksi menjadi sebuah laporan keuangan.
2. SIA Piutang, dirancang untuk mengolah transaksi terjadinya piutang dan
berkurangnya piutang.
3. SIA Utang, dirancang untuk mengolah transaksi terjadinya utang & berkurangnya
utang.
4. SIA Penggajian dan Pengupahan, dirancang untuk mengolah transaksi penghitungan
gaji/upah beserta pembayarannya.
5. SIA Kas, dirancang untuk mengolah transaksi penerimaan kas dan pengeluaran kas.
6. SIA Persediaan, dirancang untuk mengolah transaksi bertambah atau berkurangnya
persediaan.
7. SIA Biaya, dirancang untuk mengolah transaksi pengelolaan biaya produksi.
8. SIA Aktiva Tetap, dirancang untuk mengolah transaksi bertambah atau
berkurangnya aktiva tetap.
7. Fungsi 
Sistem keuangan yang menyediakan informasi memiliki beberapa fungsi dalam keberlangsungan
usaha. Berikut beberapa fungsinya:

 Mengumpulkan semua data kegiatan bisnis perusahaan dan menyimpan data tersebut secara
efektif dan efisien. Selain itu, SIA juga dapat mencatat semua sumber daya yang berpengaruh
terhadap usaha tersebut dan semua pihak yang terkait. Dengan fungsi ini, tidak akan ada suatu
hal dalam perusahaan yang tidak tercatat.
 Mengambil data yang diperlukan dari berbagai sumber dokumen yang berkaitan dengan
aktivitas bisnis. Data yang sudah tersimpan akan lebih mudah diambil karena setiap detail dari
data sudah terekam dengan SIA.
 Membuat dan mencatat data transaksi dengan benar ke dalam jurnal-jurnal yang diperlukan
dalam proses akuntansi sesuai dengan urutan dan tanggal terjadinya transaksi. Pencatatan ini
bertujuan untuk mempermudah pihak-pihak yang membutuhkan dalam pengecekan semua
transaksi sehingga jika terjadi suatu kesalahan dapat dikoreksi dengan mudah dan dapat
diketahui penyebabnya dengan cepat.
 Mengubah sekumpulan data menjadi informasi keuangan yang dibutuhkan perusahaan.
Informasi ini berbentuk laporan keuangan baik secara manual maupun secara online yang
diperlukan oleh semua pihak.
 Sebagai suatu sistem pengendali keuangan agar tidak terjadi suatu kecurangan. Dengan sistem
ini, keuangan perusahaan dapat dilacak dengan pasti karena sistem pertanggungjawaban yang
detail. Fungsi ini dapat menjaga aset perusahaan dan mengurangi risiko untuk penggelapan aset
oleh semua pihak terkait.

8. Ketersediaan 
Sistem ini tersedia untuk memenuhi kewajiban operasional sesuai kontrak. Jika perusahaan
menerapkan SIA dengan baik, diharapkan semua laporan dapat disajikan tepat waktu. Jadi semua
pihak internal maupun eksternal dapat mengambil keputusan dengan baik mengenai
perkembangan perusahaan. Penggunaan SIA yang efektif akan membantu perkembangan
perusahaan dalam jangka waktu yang panjang. Untuk mendukung sebuah usaha yang memiliki
sebuah SIA yang baik tentunya butuh sistem pencatatan dan pelaporan yang baik pula.

Dengan adanya SIA, laporan keuangan di setiap akhir periode akuntansi akan lebih mudah
dilakukan. Selain mudah, ketepatan dalam pembuatan laporan pun lebih efektif. SIA membuat
kinerja perusahaan maksimal dan proses kinerja perusahaan lebih efektif dan efisien. Kemudahan
SIA kini bisa didapat dengan mudah dengan Jurnal.

Jurnal software akuntansi online, sebagai salah satu platform penyedia layanan


akuntansi online yang dapat memenuhi hal tersebut. Dengan memilih menggunakan Jurnal
sebagai dukungan  dalam mengelola pencatatan keuangan usaha, maka secara tidak langsung
perusahaan akan memiliki SIA yang tertata dengan rapi dan kredibel yang dapat digunakan oleh
pihak internal maupun eksternal perusahaan
Kendala Umum Dalam Penerapan SIA Meliputi :
 Sumber Daya Manusia (SDM) yang belum siap terhadap penerapan sistem dan
standarisasi keuangan yang baru, diperlukan waktu yang cukup untuk pelatihan serta
penerapannya
 Dibutuhkan software accounting dan perangkat komputer yang menunjang tingkat
keamanan dan kerahasiaan data keuangan 100%.
Melalui pengaplikasian sistim ini, diharapkan data yang disajikan tepat waktu, akurat, valid
dan terotorisasi dengan baik, serta sesuai dengan prosedur keuangan dan akuntansi baku atau
PSAK yang berlaku umum

SOAL
1. Apa yang di maksud dengan Sistem Informasi Akuntansi ?
Jawab : Suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan,
mengolah, menganalisa, dan mengkomunikasikan informasi financial dalam
pengambilan keputusan yang relevan kepada pihak ektern maupun intern.

2. Sebutkan apa saja yang menjadi bagian dari Sistem Informasi Akuntansi ?
Jawab :

 People : Mengoperasikan sistem dan melakukan berbagai fungsi.


 Procedure : Mengumpulkan, memproses dan menyimpan data yang
berhubungan dengan aktivitas organisasi.
 Data : Kegiatan atau proses bisnis.
 Software : Memproses data yang ada di organisasi.
 Infrastruktur Informasi Teknologi : komputer dan peralatan lainnya

3. Sebutkan Peran SIA dalam Rantai Nilai (Value Chan)?
Jawab :
Peran SIA dalam Rantai Nilai (VALUE CHAIN)
a. Inbound logistics
Terdiri dari penerimaan, penyimpanan, dan distribusi bahan-bahan masukan yang
digunakan oleh organisasi untuk menghasilkan produk dan jasa yang dijualnya.
b. Operasi (operations)
adalah aktivitas-aktivitas yang mengubah masukan menjadi jasa atau produk yang
sudah jadi.
c. Outbond logistics
adalah aktivitas-aktivitas yang melibatkan distribusi produk yang sudah jadi ke
para pelanggan.

d. Pemasaran dan penjualan


mengarah pada aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan membantu para
pelanggan untuk membeli jasa atau produk yang dihasilkan organisasi.
e. Pelayanan (service)
memberikan dukungan pelayanan purna jual kepada para pelanggan.
4. Apa manfaat computer dalam Sistem Informasi Akuntansi ?
Jawab :
a. Program komputer untuk akuntansi memudahkan pencatatan transaksi
untuk operator
b. Untuk menjalankan program dan melakukan pemasukan data orang/operator
yang diotorisasi untuk itu diberi kode khusus agar dapat membuka file akuntansi
dan melakuakan pencatatan transaksi tertentu
c. Setiap langkah dalam siklus akuntansi (penjurnalan, pengakuan dan
penyusunan daftar saldo) dilakukan dengan mengikuti intruksi yang langsung
dapat dilihat pada layar monitor, intruksi tersebut ditampikan dalam bentuk menu
yang menyajikan daftar yang dapat dipilih sesuai yang dikehendaki.
5. Sebutkan 2 kendala umum dalam Penerapan SIA !
Jawab :
 Sumber Daya Manusia (SDM) yang belum siap terhadap penerapan sistem dan
standarisasi keuangan yang baru, diperlukan waktu yang cukup untuk pelatihan
serta penerapannya
 Dibutuhkan software accounting dan perangkat komputer yang menunjang
tingkat keamanan dan kerahasiaan data keuangan 100%.
C. LAPORAN POSISI KEUANGAN

Pengertian Laporan Posisi Keuangan


Laporan posisi keuangan (Statement Of Financial Position) adalah daftar yang
menunjukkan posisi sumber daya yang dimiliki perusahaan, serta informasi dari mana sumber
daya tersebut diperoleh.
Laporan Posisi Keuangan
Sumber Daya Perusahaan Asal Sumber Dana

Liabilitas / Kewajiban

Equitas:
Asset
- Modal Saham
- Laba Ditahan
Secara umum, laporan posisi keuangan dibagi menjadi 2 sisi, yaitu sisi debet dan kredit. Sisi
debet merupakan daftar kekayaan (sumber daya) yang dimiliki perusahaan pada suatu saat
tertentu. Sedangkan sisi kredit merupakan sumber dana dari mana harta kekayaan tersebut
diperoleh. Sumber dana dari kekayaan tersebut terdiri dari 2 kelompok besar, yaitu utang dan
ekuitas. Karena itu, saldo debet dan kredit harus selalu sama dan seimbang (balance).
 Aset adalah harta kekayaan (sumber daya) yang dimiliki perusahaan pada suatu periode
tertentu. Kekayaan tersebut dapat berupa uang (kas), tagihan (Piutang), persediaan barang
dagang, peralatan kantor, kendaraan, bangunan, tanah, dan sebagainya.
 Liabilitas / Kewajiban adalah kewajiban untuk membayar kepada pihak lain sejumlah
uang atau barang atau jasa di masa depan akibat transaksi di masa lalu. Liabilitas atau
kewajiban pada laporan posisi keuangan menunjukkan bahwa sebagian dari harta
kekayaan yang dimiliki perusahaan berasal dari pinjaman pihak lain di masa lalu.
 Modal Saham adalah kontribusi pemilik pada suatu perusahaan yang berbentuk
perseroan terbatas, sekaligus menunjukkan bukti kepemilikan dan hak pemiliki atas
perseroan terbatas tersebut. Kontribusi pemilik pada perusahaan diwujudkan dalam
bentuk penyerahan harta kekayaan kepada perusahaan yang dimilikinya. Harta kekayaan
yang ditanamkan pemilik dalam perusahaan dapat berupa uang tunai, kendaraan,
bangunan, mesin, tanah, dan sebagainya. Sedangkan modal saham berbentuk lembar-
lembar surat kepemilikan perusahaan.
 Laba Ditahan adalah akumulasi (kumpulan) laba yang diperoleh perusahaan selama
beberapa tahun dan tidak dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen.
Soal
1. Pada bulan Agustus 2015, Batavia mendirikan sebuah perusahaan penelitian pasar
(market research) yang berlokasi di Jakarta. Perusahaan yang berbentuk perseroan
terbatas ini diberi nama PT. Batavia Research. Selama bulan Agustus 2015, perusahaan
ini melakukan serangkaian transaksi, sejak pendiriannya hingga transaksi dengan pihak
esternal, seperti terlihat berikut:
3/8/2015 Batavia menyetorkan ke perusahaan uang sebesar Rp. 100.000.000
sebagai setoran modal saham.
5/8/2015 “PT. Batavia Research” membeli perlengkapan kantor sehingga
Rp. 5.000.000 secara tunai.
8/8/2015 “PT. Batavia Research” membeli peralatan kantor seharga Rp.
20.000.000 secara tunai.
11/8/2015 “PT. Batavia Research” memperoleh kredit usaha dari Bank
Permata sebesar Rp. 60.000.000.
14/8/2015 “PT. Batavia Research” membeli kendaraan bekas untuk
operasional kantor seharga Rp. 90.000.000 secara tunai.
17/8/2015 “PT. Batavia Research” memperoleh jasa penelitian produk dari
PT. KFC sebesar Rp. 30.000.000. PT. KFC belum membayar atas
jasa yang dimintanya.
21/8/2015 “PT. Batavia Research” memperoleh jasa penelitian produk dari
PT. ATM sebesar Rp.25.000.000. PT. ATM membayar tunai.
26/8/2015 “PT. Batavia Research” menerima sebagian pembayaran piutang
dati PT. KFC sebesar Rp. 23.000.000.
30/8/2015 “PT. Batavia Research” membayar berbagai biaya operasi, mulai
dari gaji pegawai, biaya listrik, telepon dan sebagainya sebesar Rp.
15.000.000 secara tunai.
Jawab :
PT. Batavia Research
Laporan Posisi Keuangan
31 Agustus 2015
Asset Liability dan Equity
1) Current Asset 1) Current Liability
- Cash 78.000 2) Non Current Liability
- Office Supplies 5.000 - Bank Loan 60.000
- A/Receiveble 7.000 3) Equity
Total C/A 90.000 - Capital Stock 140.000
2) Non Current Asset
- Equipment 20.000
- Modal 90.000
Total Non C/A 110.000

Total Asset 200.000 Total Liability & Equity 200.000


2. Sebutkan Pengertian Laporan Posisi Keuangan?
Jawab:
Laporan posisi keuangan (Statement Of Financial Position) adalah daftar yang
menunjukkan posisi sumber daya yang dimiliki perusahaan, serta informasi dari mana
sumber daya tersebut diperoleh.

3. Transaksi yang dilakukan “PT. Tamara Transport”, sebuah perusahaan angkutan yang
dimiliki oleh Marcelino dan berlokasi di Jakarta, pada bulain Mei 2019 adalah sebagai
berikut:
2/5/2019 Marcelino menyerahkan uang sebesar Rp. 25.000.000 dan sebuah
bus seharga Rp. 280.000.000 sebagai setoran modal saham PT.
Tamara Transport.
4/5/2019 “PT. Tamara Transport” menjual jasa angkutan karyawan kepada
PT. Harapan Jaya sebesar Rp. 10.000.000 secara tunai.
6/5/2019 “PT. Tamara Transport” membeli peralatan kantor secara kredit
seharga Rp. 17.000.000.
8/5/2019 “PT. Tamara Transport” membeli perlengkapan kantor secara
kredit seharga Rp. 4.000.000 dari toko “AteKa”
9/5/2019 “PT. Tamara Transport” memperoleh kredit usaha dari Bank
Permata sebesar Rp. 350.000.000.
10/5/ 2019 Pada bulan Agustus 2015, Batavia membeli minibus baru seharga
Rp. 275.000.000 secara tunai.
11/5/2019 “PT. Tamara Transport” menjual jasa angkutan karyawan kepada
PT. Jaya Raya sebesar Rp. 8.000.000 secara kredit.
13/5/2019 “PT. Tamara Transport” membayar utang usaha ke toko “AteKa”
sebesar Rp, 4.000.000.
17/5/2019 “PT. Tamara Transport” menerima pembayaran piutang dari PT.
Jaya Raya sebesar Rp. 8.000.000.
22/5/2019 Manajemen “PT. Tamara Transport” membagikan dividen tunai
sebesar Rp. 9.000.000 kepada pemegang sahamnya.
26/5/2019 “PT. Tamara Transport” membayar berbagai biaya operasi, seperti
gaji karyawan sebesar Rp. 3.200.000 dan biaya listrik & telepon
sebesar Rp. 800.000 tunai.
Jawab :
PT. Tamara Transport
Laporan Posisi Keuangan
31 Mei 2019
Asset Liability dan Equity

1) Current Asset 1) Current Liability


- Cash 101.000 Acc. Payable 17.000
- Office Supplies 4.000 2) Non Current Liability
Total C/A 105.000 - Bank Loan 350.000
2) Non Current Asset 3) Equity
- Equipment 17.000 - Capital Stock 310.000
- Kendaraaan 555.000
Total Non C/A 572.000

Total Asset 677.000 Total Liability & Equity 677.000

4. Ananda, seorang insinyur elektro, ingin mendirikan perusahaan perakitan dan reparasi
komputer di Bandung. Karena itu, dia mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan
dengan keinginannya itu, mulai dari proses perizinan, pembelian peralatan, teknis,
tempat, dan sebagainya. Akhirnya pada awal bulan Juli 2017 berdirilah “PT. Adinda
Computer”. Aktivitas yang dapat dicatat selama bulan Juli 2017 adalah sebagai berikut:
a. Ananda menyerahkan uang tunai sebesar Rp. 50.000.000 dan sebidang tanah beserta
bangunannya, masing-masing senilai Rp. 100.000.000 dan Rp. 75.000.000, sebagai
setoran saham.
b. PT. Ananda Computer membeli perlengkapan usaha, seperti: kertas, tinta, pita,
pulpen, dan sebagainya dari Toko ABC seharga Rp. 2.500.000 secara tunai.
c. PT. Ananda Computer membeli peralatan usaha dari toko “AteKa” seperti komputer,
printer meja, kursi, peralatan reparasi, dan sebagainya seharga Rp. 35.000.000. Dari
jumlah tersebut, sebesar Rp. 10.000.000 dibayar tunai dan sisanya belum di bayar,
dan baru akan dibayar dalam dua bulan.
d. PT. Ananda Computer memperoleh kredit usaha dari Bank Mandiri dengan jaminan
tanah, sebesar Rp. 100.000.000
e. PT. Ananda Computer memperbaiki 40 unit komputer PT. Pelangi dengan ongkos
Rp. 19.500.000, dan dibayar tunai oleh PT. Pelangi.
f. PT. Ananda Computer menerima jasa perakitan komputer dari PT. Nusa Indah
dengan nilai total sebesar Rp. 12.000.000. Sampai akhir bulan Juli 2017, PT. Nusa
Indah baru membayar Rp. 4.000.000 dan sisanya belum dibayar.
g. PT. Ananda Computer membayar biaya listruk, air, dan telepon sebesar Rp.
1.200.000.
h. PT. Ananda Computer membayar biaya gaji pegawainya sebesar Rp. 2.800.000.
i. PT. Ananda Computer membayar biaya bunga bank sebesar Rp. 2.000.000.
j. PT. Nusa Indah membayar utang usahanya kepada PT. Ananda Computer sebesar
Rp.8.000.000.
k. PT. Ananda Computer membayar sebagian utang usaha ke toko “AteKa” sebesar Rp.
6.000.000.

Jawab:
PT. Ananda Computer
Laporan Posisi Keuangan
31 Juli 2017
Asset Liability dan Equity

1) Current Asset 1) Current Liability


- Cash 157.000 2) Non Current Liability
- Office Supplies 2.500 - Bank Loan 100.000
- A/ Receivable 0 19.000
3) Equity
Total C/A 159.500
2) Non Current Asset - Capital Stock 250.500
- Equipment 35.000
- Land 100.000
- Building 75.000
Total Non C/A 210.000
Total Liability & Equity 369.000
Total Asset 369.000

5. Transaksi yang dilakukan “PT. Agus Transport”, sebuah perusahaan angkutan yang
dimiliki oleh Marcelino dan berlokasi di Jakarta, pada bulain September 2016 adalah
sebagai berikut:
2/5/2019 Marcelino menyerahkan uang sebesar Rp. 15.000.000 dan sebuah
bus seharga Rp. 180.000.000 sebagai setoran modal saham PT.
Agus Transport.
4/5/2019 “PT. Agus Transport” menjual jasa angkutan karyawan kepada PT.
Harapan Jaya sebesar Rp. 5.000.000 secara tunai.
6/5/2019 “PT. Agus Transport” membeli peralatan kantor secara kredit
seharga Rp. 10.000.000.
8/5/2019 “PT. Agus Transport” membeli perlengkapan kantor secara kredit
seharga Rp. 3.000.000 dari toko “AteKa”
9/5/2019 “PT. Agus Transport” memperoleh kredit usaha dari Bank Permata
sebesar Rp. 250.000.000.
10/5/ 2019 Pada bulan November 2016, Batavia membeli minibus baru
seharga Rp. 175.000.000 secara tunai.
11/5/2019 “PT. Agus Transport” menjual jasa angkutan karyawan kepada
PT. Jaya Raya sebesar Rp. 8.000.000 secara kredit.
13/5/2019 “PT. Agus Transport” membayar utang usaha ke toko “AteKa”
sebesar Rp, 3.000.000.
17/5/2019 “PT. Agus Transport” menerima pembayaran piutang dari PT.
Jaya Raya sebesar Rp. 8.000.000.
22/5/2019 Manajemen “PT. Agus Transport” membagikan dividen tunai
sebesar Rp. 6.500.000 kepada pemegang sahamnya.
26/5/2019 “PT. Agus Transport” membayar berbagai biaya operasi, seperti
gaji karyawan sebesar Rp. 2.200.000 dan biaya listrik & telepon
sebesar Rp. 500.000 tunai.

Jawab:
PT. Agus Transport
Laporan Posisi Keuangan
31 Mei 2019
Asset Liability dan Equity

3) Current Asset 4) Current Liability


- Cash 90.800 Acc. Payable 10.000
- Office Supplies 3.000 5) Non Current Liability
Total C/A 93.800 - Bank Loan 250.000
4) Non Current Asset 6) Equity
- Equipment 10.000 - Capital Stock 198.800
- Kendaraaan 355.000
Total Non C/A 365.000

Total Asset 458.800 Total Liability & Equity 458.800

D. KAS KECIL DAN REKONSILIASI BANK


1. Kas Kecil (Petty Cash)
Kas kecil adalah uang tunai yang disediakan perusahaan untuk membayar pengeluaran-
pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan tidak ekonomis bila dibayar dengan cek atau giro.

Terdapat dua metode pencatatan kas kecil, yaitu:


1) Metode Imprest. Suatu metode pengisian dan pengendalian kas kecil di mana jumlah kas
kecil selalu tetap dari waktu ke waktu, karena pengisian kembali kas kecil akan selalu sama
dengan jumlah yang telah dikeluarkan. Penggunaan kas kecil yang dicatat dengan metode
imprest tidak memerlukan pencatatan (jurnal) atas setiap transaksi yang terjadi. Sistem ini
bekerja sebagai berikut:
a. Seseorang ditugasi untuk mengawasi kas kecil dan diberikan sejumlah kecil uang untuk
melakukan pembayaran bernilai kecil. Transfer dana ke kas kecil dicatat sebagai
berikut:

Kas kecil 300


Kas 300

b. Ketika pengeluaran dilakukan, pengawas kas kecil mendapatkan tanda terima yang telah
ditandatangani dari setiap individu yang menerima pembayaran kas itu. Transaksi kas
kecil tidak dicatat sampai dana itu diisi kembali dan kemudian ayat jurnal yang terkait
tidak dicatat oleh orang lain, bukan oleh pengawas kecil.

c. Ketika kas kecil telah menipis, pengawas dapat meminta tambahan kas dari kasir umum
untuk pengisian kembali yang didukung oleh tanda terima kas kecil dan bukti
pengeluaran lain. Pengawas kas kecil menerima cek perusahaan untuk mengisi kembali
dana kas kecil. Pada titik ini, pencatatan transaksi dilakukan berdasarkan penerimaan
kas kecil. Pencatatan dicatat sebagai berikut:

Beban perlengkapan kantor 42


Beban perangko 53
Beban hiburan 76
Kelebihan dan kekurangan kas 2
Kas 173

d. Jika diputuskan bahwa jumlah kas yang terdapat dalam dana kas kecil berlebihan,
penyesuaian dibuat sebagai berikut (penurunan dana kas kecil dari 300 menjadi 250):

Kas 50
Kas kecil 50

2) Metode Fluktuasi. Suatu metode pencatatan dan pengendalian kas kecil, di mana jumlah kas
kecil akan selalu berubah karena pengisian kembali kas kecil selalu sama dari waktu ke
waktu. Setiap penggunaan yang menggunakan kas kecil harus selalu dicatat (dijurnal)
berdasarkan bukti transaksi yang ada satu per satu.
Contoh mengenai pencatatan kas kecil:
Pada awal Februari 2012, Manajer Keuangan PT. Mitra Lestari membentuk dana kas kecil yang
akan digunakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran tunai yang tidak besar jumnlahnya
dan sering terjadi. Disepakati bahwa kas kecil yang dibentuk sebesar Rp 1.500.000, yang akan
diisi kembali setiap tanggal 1 dan 16 setiap bulannya.

Selama bulan Februari 2012, transakti PT. Mitra Lestari yang menggunakan kas kecil adalah
sebagai berikut:
- 4/2/2012 Membeli materai dan perangko sebesar Rp 225.000
- 10/2/2012 Membayar beban perbaikan kendaraan sebesar Rp 600.000
- 12/2/2012 Membeli bensin, solar, dan minyak sebesar Rp 275.000
- 17/2/2012 Membayar beban perbaikan Gedung kantor sebesar Rp 850.000
- 25/2/2012 Membeli perlengkapan kantor sebesar Rp 450.000

Jurnal umum yang diperlukan menyangkut penggunaan dana kas kecil dengan metode imprest
dan fluktuasi adalah sebagai berikut:

Tanggal Imprest Fluktuasi

Kas kecil 1.500.000 Kas kecil 1.500.000


1/2/2012 Kas Kas 1.500.000
1.500.000 (mencatat pembentukan kas kecil)
(mencatat pembentukan kas kecil)

Beban materai & perangko 225.000


4/2/2012 Kas kecil 225.000
(mencatat pembelian materai & perangko)

Beban perbaikan kendaraan 600.000


10/2/2012 Kas kecil 600.000
(mencatat beban perbaikan kendaraan)

Beban bahan bakar 275.000


12/2/2012 Kas kecil 275.000
(mencatat pembelian bahan bakar)

Macam-macam beban 1.100.000 Kas kecil 1.500.000


16/2/2012 Kas Kas 1.500.000
1.100.000 (mencatat pengisian kembali kas kecil)
(mencatat pengisian kembali kas)

Beban perbaikan gedung 850.000


17/2/2012 Kas kecil 850.000
(mencatat beban perbaikan gedung)
Perlengkapan kantor 450.000
25/2/2012 Kas kecil 450.000
(mencatat pembelian perlengkapan kantor)

Macam-macam beban 1.300.000 Kas kecil 1.500.000


1/3/2012 Kas Kas 1.500.000
1.300.000 (mencatat pengisian kembali kas kecil)
(mencatat pengisian kembali kas)

Ayat jurnal yang dibuat pada akun kas kecil hanya untuk menaikkan atau menurunkan besarnya
dana. Akun kelebihan dan kekurangan kas (cash over and short) digunakan apabila dana kas
kecil tidak berjalan sebagaimana mestinya akibat terjadinya kesalahan, seperti kelalaian
melakukan pengembalian yang benar, kelebihan pembayaran beban, tanda terima yang hilang,
dan sebagainya.

Untuk meminimalkan terjadinya kecurangan atas pengelolaan kas, setiap perusahaan harus
secara berkala melakukan cash-opname, yaitu menghitung fisik kas (kecil) dan
membandingkannya dengan saldo kas (kecil) yang ada dalam buku besar. Dalam proses cash-
opname itulah sering kali ditemukan selisih kas, yaitu jumlah kas secara fisik tidak sama dengan
jumlah kas dalam buku besar. Selisih kurang terjadi jika jumlah kas secara fisik lebih kecil
dibandingkan jumlah kas menurut buku besar. Selisih lebih terjadi jika jumlah kas secara fisik
lebih besar dibandingkan jumlah kas menurut buku besar. Jika kas ternyata kurang (yaitu,
jumlah penerimaan dan kas dalam dana yang lebih rendah dari jumlah imprest), kekurangannya
didebet ke akun kelebihan atau kekurangan kas. Jika lebih, kelebihannya dikredit ke akun
kelebihan dan kekurangan kas. Akun ini dibiarkan terbuka sampai akhir tahun, yaitu pada saat
akun ini ditutup dan umumnya ditampilkan dalam laporan laba-rugi sebagai “Beban atau
pendapatan lain-lain”.

Jika sampai akhir periode akuntansi saldo akun selisih kas tetap bersaldo debet, maka selisih kas
tersebut menjadi bagian dari beban yang akan mengurangi laba perusahaan pada periode
bersangkutan. Tetapi jika akun selisih kas bersaldo kredit, maka selisih kas tesebut menjadi
bagian dari pendapatan yang akan menambah laba perusahaan pada periode bersangkutan.

Contoh selisih kas:


Pada akhir bulan Oktober 2012, menurut buku besar kas kecil PT. Bangun Negeri bersaldo
Rp 11.770.000. Tetapi ketika dilakukan cash-opname, hanya ditemukan uang tunai sebesar
Rp 11.710.000. Atas temuan selisih kurang tersebut, maka dibuat jurnal penyesuaian sebagai
berikut:

Selisih kas 60.000


31/10/201
2 Kas 60.000
2. Rekonsiliasi Bank
Rekonsiliasi bank adalah daftar yang berisi penyebab perbedaan selisih saldo kas menurut
catatan perusahaan dan menurut catatan bank. Jika perbedaan hanya berasal dari transaksi yang
belum dicatat oleh bank, maka catatan perusahaan dipandang yang benar. Namun, jika beberapa
bagian dari perbedaan itu berasal dari pos-pos lain, maka catatam bank atau catatan perusahaan
harus disesuaikan.

Pos-pos rekonsiliasi:
1) Setoran dalam Perjalanan (Cash in Transit), yaitu uang yang telah diterima perusahaan
tetapi karena berbagai hal belum dapat dikirimkan dan belum diakui sebagai setoran oleh
bank. Jadi, oleh perusahaan telah dicatat sebagai penerimaan kas, tetapi oleh bank belum
dicatat atau diakui.
2) Cek yang Beredar (Outstanding Checks), yaitu cek yang telah dikeluarkan perusahaan untuk
membayar sesuatu tetapi sampai pada tanggal laporan posisi keuangan belum dicairkan oleh
pemegangnya. Ini berarti, perusahaan telah mengakui sebagai pengeluaran kas, tetapi oleh
bank belum dicatat dan diakui sebagai pengeluaran kas.
3) Cek Kosong (Blank Checks), yaitu cek yang telah diterima perusahaan dan terlanjur diakui
sebagai penerimaan perusahaan tetapi pada saat dicairkan ternyata dananya tidak ada atau
kurang. Pada saat cek itu diterima, perusahaan terlanjut mengakui sebagai penerimaan kas,
tetapi setelah memperoleh kepastian bahwa cek tersebut tidak ada dananya harus
dikurangkan dari kas perusahaan.
4) Penagihan oleh Bank yang Belum Diketahui oleh Perusahaan. Bank biasanya menyediakan
jasa penagihan untuk nasabahnya. Jika suatu bank melakukan penagihan untuk nasabahnya
dan berhasil, biasanya nasabah baru mengetahuinya setelah menerima akun atau rekening
koran.
5) Jasa Giro, yaitu bunga yang diberikan kepada nasabah bank atas simpanan uangnya di suatu
bank. Perusahaan baru mengetahuinya setelah menerima akun atau rekening koran.
6) Beban Bunga dan Administrasi, yaitu beban bunga dan administrasi yang dikenakan karena
menggunakan fasilitas perbankan tertentu. Perusahaan baru mengetahuinya setelah
menerima akun atau rekening koran.
7) Kesalahan-kesalahan adalah berbagai kesalahan yang dibuat oleh kedua belah pihak yang
mungkin terjadi.

Bentuk dan isi rekonsiliasi bank:

Saldo per laporan bank (akhir periode) xxx


Ditambah: Setoran dalam perjalanan xxx
Penerimaan yang belum didepositokan (kas di tangan) xxx
Kesalahan bank yang membuat saldo laporan bank terlalu rendah xxx xxx
xxxx
Dikurang: Cek yang beredar xxx
Kesalahan bank yang membuat saldo laporan bank terlalu tinggi xxx xxx

Saldo kas yang tepat xxxx


Saldo per buku perusahaan xxx
Ditambah: Penagihan piutang oleh bank xxx
Pendapatan bunga bank xxx
Kesalahan pencatatan yang membuat saldo laporan terlalu rendah xxx xxx
xxxx
Dikurang: Beban administrasi bank xxx
Cek kosong xxx
Kesalahan pencatatan yang membuat saldo laporan terlalu tinggi xxx xxx

Saldo kas yang tepat xxxx

Contoh rekonsiliasi bank:


PT. DoReMi menyimpan dananya di Bank Dana Asia. Pada awal bulan Februari 2012, saat
menerima akun atau rekening koran dari Bank Dana Asia, akuntan PT. DoReMi melihat
perbedaan antara saldo kas di bank menurut catatannya dengan saldo kas menurut akun koran.
Menurut catatannya, saldo kas pada akhir Januari 2012 adalah Rp 45.500.000, sedangkan
menurut akun koran Bank Dana Asia adalah Rp 54.400.000. Setelah ditelusuri, akuntan
perusahaan menemukan beberapa infromasi tambahan yang terkait dengan perbedaan saldo
tersebut, yaitu:
- Setoran kas ke bank pada tanggal 31 Januari 2012 sore sebesar Rp 15.200.000 belum dicatat
oleh bank.
- Tagihan perusahaan kepada PT. KLM di Surabaya sebesar Rp 9.600.000 yang dilakukan
Bank Dana Asia telah berhasil dan perusahaan belum mengetahuinya.
- Pendapatan bunga sebesar Rp 1.200.000 belum dicatat perusahaan.
- Beban administrasi bank sebesar Rp 300.000 belum dicatat perusahaan.
- Cek yang diterima perusahaan pada tanggal 25 Januari yang lalu dari PT. DingDong sebesar
Rp 4.000.000 ternyata tidak ada dananya.
- Cek yang telah dikeluarkan perusahaan pada akhir bulan Januari yang lalu sebesar
Rp 13.600.000 ternyata oleh pemegangnya belum dicairkan.
- Cek sebesar Rp 7.500.000 yang diterima oleh perusahaan dari PT. MiFaSol sebagai
pembayaran piutang pada bulan Januari, dicatat oleh akuntan perusahaan sebesar
Rp 2.500.000.
- Cek sebesar Rp 3.500.000 yang dikeluarkan perusahaan pada pertengahan bulan Januari
untuk membayar beban perbaikan kendaraan, oleh akuntan perusahaan dicatat sebesar Rp
2.500.000.

Berdasarkan data tersebut, jika dibuat rekonsiliasi bank akan menghasilkan perhitungan seperti
berikut ini:
Rekonsiliasi Bank
Saldo per laporan bank (akhir periode) 54.400.000
Ditambah:
- Setoran dalam perjalanan 15.200.000
15.200.000
Dikurang:
- Cek yang beredar 13.600.000
(13.600.000)

Saldo kas yang tepat 56.000.000


Saldo per buku perusahaan 45.500.000
Ditambah:
- Penagihan piutang oleh bank 9.600.000
- Pendapatan bunga bank 1.200.000
- Kesalahan pencatatan 5.000.000
15.800.000
Dikurang:
- Beban administrasi bank 300.000
- Cek kosong 4.000.000
- Kesalahan pencatatan 1.000.000
(5.300.000)

Saldo kas yang tepat 56.000.000

Itu berarti saldo yang benar, baik menurut perusahaan maupun menurut bank adalah
Rp 56.000.000. Setelah diketahui saldo yang benar, maka harus dibuat jurnal penyesuaian
berdasarkan perhitungan di atas. Untuk membuat ayar jurnal penyesuaian, cukup diperhatikan
sisi perusahaan saja. Dari kasus tersebut, maka ayat jurnal penyesuaian yang diperlukan adalah
sebagai berikut:

Tanggal Keterangan Debet Kredit

Kas 9.600.000
Piutang 9.600.000
(mencatat penagihan piutang perusahaan
yang dilakukan oleh bank)

Kas 1.200.000
Piutang 1.200.000
(mencatat penerimaan pendapatan dari
simpanan giro di bank)

Kas 5.000.000
Piutang 5.000.000
(koreksi atas kesalahan pencatatan
penerimaan cek)

Beban administrasi 300.000


Kas 300.000
(mencatat pembebanan administrasi)
Piutang 4.000.000
Kas 4.000.000
(mencatat gagalnya pencairan cek akibat
tidak ada dana)

Beban perbaikan kendaraan 1.000.000


Kas 1.000.000
(koreksi atas kesalahan pembayaran
beban tertentu dengan cek)
Soal

1. Pada awal tahun 2012, Manajer Keuangan PT. UPI membentuk dana kas kecil sebesar
Rp 1.000.000. telah disepakati bahwa kas kecil akan diisi setiap tanggal 1 dan 15 setiap
bulannya.

Selama bulan Maret 2012, transaksi PT. UPI yang menggunakan kas kecil adalah sebagai
berikut:
- 4/3/2012 Membeli perlengkapan kantor seharga Rp 250.000
- 7/3/2012 Membeli perangko dan materai sebesar Rp 100.000
- 18/3/2012 Membayar biaya angkut untuk barang yang dibeli sebesar Rp 200.000
- 19/3/2012 Membayar uang makan untuk karyawan yang lembur sebesar Rp 350.000
- 22/3/2012 Membali alat tulis kantor seharga Rp 120.000

Berdasarkan data di atas buatlah jurnal yang dibutuhkan akuntan PT. UPI dengan metode imprest
dan fluktuasi!
Jawab:
Jurnal Umum

Tanggal Imprest Fluktuasi

Kas kecil 1.000.000 Kas kecil 1.000.000


1/3/2012 Kas Kas
1.000.000 1.000.000
(mencatat pembentukan kas kecil) (mencatat pembentukan kas kecil)

Perlengkapan kantor 250.000


4/3/2012 Kas kecil
250.000
(mencatat pembelian perlengkapan kantor)

Beban perangko & materai 100.000


7/3/2012 Kas kecil
100.000
(mencatat pembelian perangko & materai)

Macam-macam beban 350.000 Kas kecil 1.000.000


15/3/2012 Kas Kas
350.000 1.000.000
(mencatat pengisian kembali kas) (mencatat pengisian kembali kas kecil)
Beban biaya angkut 200.000
18/3/2012 Kas
200.000
(mencatat pembayaran biaya angkut)

Beban biaya makan karyawan 350.000


19/3/2012 Kas kecil
350.000
(mencatat biaya makan karyawan)

Perlengkapan kantor 120.000


22/3/2012 Kas kecil
120.000
(mencatat pembelian perlengkapan kantor)

Macam-macam beban 670.000 Kas kecil 1.000.000


1/4/2012 Kas Kas
670.000 1.000.000
(mencatat pengisian kembali kas) (mencatat pengisian kembali kas kecil)

Tanggal Keterangan Imprest Fluktuasi


1/3/2012 Pembentukan kas kecil 1.000.000 1.000.000
4/3/2012 Pembelian perlengkapan kantor (250.000) (250.000)
7/3/2012 Pembelian perangko & materai (100.000) (100.000)
15/3/2012 Pengisian kembali kas kecil 350.000 1.000.000
18/3/2012 Membayar biaya angkut (200.000) (200.000)
19/3/2012 Membayar biaya makan karyawan (350.000) (350.000)
22/3/2012 Pembelian perlengkapan kantor (120.000) (120.000)

1/4/2012 Pengisian kembali kas 670.000 1.000.000

Saldo 1.000.000 1.980.000

2. PT. UPI menyimpan dananya di Bank ABC. Pada awal bulan Juli 2020, saat menerima rekening
koran dari bank AA, akuntan PT. UPI melihat perbedaan antara saldo kas di bank menurut
catatannya dengan saldo kas menurut rekening koran. Menurut catatannya, saldo kas pada akhir
Juli 2020 adalah sebesar Rp 50.000.000, sedangkan menurut rekening koran Bank ABC adalah
sebesar Rp 55.000.000. Setelah di periksa kembali, akuntan perusahaan tersebut menemukan
beberapa informasi tambahan yang terkait dengan perbedaan saldo tersebut, yaitu:
- Setoran kas ke bank tanggal 31 Juli 2020 sebesar Rp 15.000.000 belum dicatat oleh bank.
- Tagihan PT. UPI kepada PT. Arsip sebesar Rp 10.500.000 yang dilakukan Bank ABC telah
berhasil dan PT. UPI belum mengetahui.
- Pendapatan bunga bank sebesar Rp 1.500.000 belum dicatat PT. UPI.
- Beban administrasi bank sebesar Rp 500.000 belum dicatat PT. UPI.
- Cek yang diterima PT. UPI pada tanggal 20 Juli yang lalu dari PT Maju sebesar Rp
3.500.000 ternyata tidak ada dananya.
- Cek yang telah dikeluarkan PT. UPI pada akhir bulan Juli yang lalu sebesar Rp 12.000.000
ternyata oleh pemegangnya belum dicairkan.
- Cek sebesar Rp 8.000.000 yang diterima PT. UPI dari PT. Salemba sebagai pembayaran
piutang pada bulan Juli yang lalu, dicatat oleh akuntan PT. UPI sebesar Rp 6.000.000.
- Cek sebesar Rp 5.000.000 yang dikeluarkan oleh PT. UPI pada pertengahan bulan Juli yang
lalu untuk membayar beban perbaikan kendaraan, oleh akuntan perusahaan dicatat sebesar
Rp 3.000.000.

Berdasarkan data di atas buatlah laporan rekonsiliasi bank PT. UPI!

Jawab:
PT. UPI
Laporan Rekonsiliasi Bank
31 Juli 2020

Saldo per laporan bank (akhir periode) 55.000.000


Ditambah:
- Setoran dalam perjalanan 15.000.000
15.000.000
Dikurang:
- Cek yang beredar 12.000.000
(12.000.000)

Saldo kas yang tepat 58.000.000

Saldo per buku perusahaan 50.000.000


Ditambah:
- Penagihan piutang oleh bank 10.500.000
- Pendapatan bunga bank 1.500.000
- Kesalahan pencatatan 2.000.000
14.000.000
Dikurang:
- Beban administrasi bank 500.000
- Cek kosong 3.500.000
- Kesalahan pencatatan 2.000.000
(6.000.000)

Saldo kas yang tepat 58.000.000

3. Pada awal tahun 2020, PT. ABC memutuskan untuk membentuk dana kas kecil dengan jumlah
Rp 2.500.000 guna membantu menjamin pengendalian internal atas pengeluaran kas yang kecil.
Telah disepakati bahwa bahwa pengisian kas kecil akan dilakukan setiap tanggal 1 dan 15 setiap
bulannya.
Pada bulan Januari 2020, perusahaan PT. ABC telah melakukan beberapa transaksi sebagai
berikut:
- 5/1/2020 Membayar perbaikan gedung sebesar Rp 800.000
- 8/1/2020 Membeli perlengkapan kantor sebesar Rp 200.000
- 12/1/2020 Membayar biaya pengiriman surat melalui kantor pos sebesar Rp 50.000
- 16/1/2020 Melakukan pembelian bahan bakar untuk kendaraan Rp 150.000
- 20/1/2020 Membayar iklan untuk koran sebesar Rp 300.000

Berdasarkan data tersebut buatlah jurnal atas penggunaan dana kas kecil menggunakan metode
imprest dan fluktuasi!

Jawab:
Jurnal Umum

Tanggal Imprest Fluktuasi

Kas kecil 2.500.000 Kas kecil 2.500.000


1/1/2020 Kas Kas
2.500.000 2.500.000
(mencatat pembentukan kas kecil) (mencatat pembentukan kas kecil)

Beban perbaikan gedung 800.000


5/1/2020 Kas kecil
800.000
(mencatat perbaikan gedung)

Perlengkapan kantor 200.000


8/1/2020 Kas kecil
200.000
(mencatat pembelian perlengkapan kantor)

Beban pengiriman surat 50.000


12/1/2020 Kas kecil
50.000
(mencatat biaya pengiriman surat)

Macam-macam beban 1.050.000 Kas kecil 2.500.000


15/1/2020 Kas Kas
1.050.000 2.500.000
(mencatat pengisian kembali kas) (mencatat pengisian kembali kas kecil)

Beban bahan bakar kendaraan 150.000


16/1/2020 Kas kecil
150.000
(mencatat pembelian bahan bakar kendaraan)

Beban iklan 300.000


20/1/2020 Kas kecil
300.000
(mencatat pembayaran iklan untuk koran)

Macam-macam beban 450.000 Kas kecil 2.500.000


1/2/2020 Kas Kas
450.000 2.500.000
(mencatat pengisian kembali kas) (mencatat pengisian kembali kas kecil)

Tanggal Keterangan Imprest Fluktuasi


1/1/2020 Pembentukan kas kecil 2.500.000 2.500.000
5/1/2020 Pembayaran perbaikan gedung (800.000) (800.000)
8/1/2020 Pembelian perlengkapan kantor (200.000) (200.000)
12/1/2020 Pembayaran biaya pengiriman surat (50.000) (50.000)
15/1/2020 Pengisian kembali kas 1.050.000 2.500.000
16/1/2020 Pembelian bahan bakar kendaraan (150.000) (150.000)
20/1/2020 Pembayaran iklan untuk koran (300.000) (300.000)

1/2/2020 Pengisian kembali kas 450.000 2.500.000

Saldo 2.500.000 6.000.000

4. Internal auditor PT. ABC melakukan cash-opname pada kasir-kasir perusahaan. Pada akhir
bulan Maret 2020, menurut buku besar kas kecil perusahaan berjumlah Rp 10.500.000. Tetapi
ketika dilakukan cash-opname oleh internal auditor, ditemukan uang tunai sebesar Rp
10.900.000. Berdasarkan adanya perbedaan tersebut, maka buatlah jurnal penyesuaian atas
temuan tersebut! Dan pada akhir periode akuntansi selisih pada kas tersebut akan berpengaruh
pada?

Jawab:
PT. ABC
Jurnal Penyesuaian
31 Maret 2020

Kas 400.000
31/3/2020
Selisih kas 400.000

Karena akun selisih kas berada pada saldo kredit, maka selisih kas tersebut akan menjadi bagian
dari pendapatan yang akan menambah laba perusahaan.
5. PT. Sejahtera memperlihatkan saldo kas perusahaan per 31 Juli 2020 sebesar Rp 30.000.000.
laporan bank yang mencakup bulan Juli memperlihatkan saldo akhir sebesar Rp 32.500.000.
Pemeriksaan atas catatan akuntansi PT. Sejahtera dan laporan bank bulan Juli menemukan pos-
pos rekonsiliasi sebagai berikut:
- Deposito senilai Rp 7.500.000 telah dikirimkan pada tanggal 31 Juli tetapi belum muncul
dalam laporan bank.
- Cek-cek yang ditulis selama bulan Juli tetapi belum tercantum dalam laporan bank adalah:
#2507 Rp 2.500.000
#2508 Rp 3.000.000
#2509 Rp 1.500.000
- Beban jasa bank sebesar Rp 300.000 belum dicatat dalam pembukuan PT. Sejahtera.
- Tagihan PT. Sejahtera pada PT. Aman sebesar Rp 1.800.000 yang dilakukan oleh bank telah
berhasil dan PT. Sejahtera belum mengetahuinya.
- Pendapatan bunga bank sebesar Rp 2.500.000 belum dicatat PT. Sejahtera.
- PT. Sejahtera menemukan bahwa cek #2510 senilai Rp 1.200.000 yang diterima bulan Juli
sebagai pembayaran piutang usaha telah salah dicatat sebesar Rp 3.200.000 dalam
pembukuan.
- Sebuah cek untuk PT. Sejahtera yang berjumlah Rp 3.000.000 telah salah dibebankan
kepada PT. Sejahtera oleh bank.
Berdasarkan data tersebut buatlah laporan rekonsiliasi bank dan ayat jurnal penyesuaian
PT. Sejahtera!

Jawab:
PT. Sejahtera
Laporan Rekonsiliasi Bank
31 Juli 2020

Saldo per laporan bank (akhir periode) 32.500.000


Ditambah:
- Setoran dalam perjalanan 7.500.000
- Kesalahan bank 3.000.000
10.500.000
Dikurang:
- Cek yang beredar 7.000.000
(7.000.000)

Saldo kas yang tepat 36.000.000

Saldo per buku perusahaan 30.000.000


Ditambah:
- Pendapatan bunga bank 2.500.000
- Penagihan piutang oleh bank 1.800.000
- Kesalahan pencatatan cek #2510 2.000.000
6.300.000
Dikurang:
- Beban jasa bank 300.000
(300.000)

Saldo kas yang tepat 36.000.000

PT. Sejahtera
Ayat Jurnal Penyesuaian
31 Juli 2020

Tanggal Keterangan Debet Kredit

Kas 1.800.000
Piutang 1.800.000
(mencatat penagihan piutang perusahaan
yang dilakukan oleh bank)

Kas 2.500.000
Piutang 2.500.000
(mencatat penerimaan pendapatan bunga
bank)

Kas 2.000.000
Piutang 2.000.000
(koreksi atas kesalahan pencatatan
penerimaan cek)

Beban jasa bank 300.000


Kas 300.000
(mencatat beban jasa bank)
E. LAPORAN ARUS KAS

1. PENGERTIAN :
Laporan arus kas (cash flow statement atau statement of cash flows) adalah bagian dari laporan
keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan
aliran masuk dan keluar uang (kas) perusahaan. Dalam arti sempit laporan arus kas artinya sebuah
laporan keuangan yang menyajikan arus kas masuk dan kas keluar dari sebuah perusahaan.
Laporan arus kas juga menyediakan informasi yang berguna tentang pola pinjaman perusahaan,
pembayaran kembali, investasi oleh pemilik dan deviden.

2. TUJUAN :
Tujuan dari laporan arus kas ini adalah untuk memberikan informasi mengenai sumber,
penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama satu periode akuntansi. Informasi ini disajikan
untuk pertanggungjawaban dan pengambilan keputusan di masa yang akan datang. Di samping
itu, laporan arus kas juga menyajikan laporan historis. Informasi historis yang diberikan mengenai
perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan melalui laporan arus kas yang
mengklasifikasikan kas berdasarkan aktivitas operasional, akitivitas pendanaan (financing) dan
aktivitas investasi selama satu periode akuntansi.
Laporan arus kas disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama satu periode dan
memberikan penjelasan tentang alasan perubahan tersebut dengan menunjukkan dari mana
sumber penerimaan kas dan untuk apa penggunaannya. Laporan arus kas berguna sebagai dasar
untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan yang setara dengan kas dan
menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Jadi, dengan demikian
komponen utama laporan arus kas adalah sumber-sumber penerimaan kas dan penggunaan-
penggunaan kas.

3. RUANG LINGKUP LAPORAN ARUS KAS :


Ruang lingkup dari laporan arus kas adalah suatu kegiatan menyusun laporan arus kas sesuai
dengan kaidah dan persyaratan tertentu yang kemudian menyajikan laporan tersebut sebagai
bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan.
Ruang lingkup penyusunan laporan arus kas ini berlaku bagi seluruh
satuan organisasi atau perusahaan yang disebutkan didalam peraturan perundang-undangan,
termasuk di dalamnya organisasi dalam lingkungan pemerintah pusat maupun daerah. Namun,
ada juga beberapa perusahaan negara atau daerah yang tidak wajib menyusun laporan arus kas,
dimana perusahaan tersebut harus diatur tersendiri dalam standar akuntasi keuangan yang
dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.

4. MANFAAT INFORMASI ARUS KAS :


 Informasi arus kas berguna sebagai indikator jumlah arus kas pada masa yang akan
datang, serta berguna untuk menilai kecermatan atas taksiran arus kas yang telah dibuat
sebelumnya.
 Laporan arus kas juga menjadi alat pertanggungj awaban arus kas masuk dan arus kas
keluar selama periode pelaporan.
 Apabila dikaitkan dengan laporan keuangan lainnya, laporan arus kas memberikan
informasi yang bermanfaat bagi pengguna laporan dalam mengevaluasi perubahan
kekayaan bersih/ekuitas dana suatu entitas pelaporan dan struktur
keuangan pemerintah (termasuk likuiditas dan solvabilitas).

5. KEGIATAN LAPORAN ARUS KAS :


 Aktivitas operasi
Aktivitas operasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk kegiatan
operasional selama satu periode akuntasi. Jumlah arus kas yang timbul dari aktivitas operasi
adalah indikator utama untuk menentukan apakah operasi entitas telah menghasilkan arus kas
yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi entitas, membayar
deviden, dan melakukan investasi baru tanpa bantuan sumber pendanaan dari luar. Contoh dari
kas aktivitas operasi yaitu pembayaran dan pendapatan piutang, pembayaran gaji, pengeluaran
operasional, dan lain sebagainya. Laporan kas dari aktivitas operasi terdiri dari kegiatan atau
operasi utama pada sebuah perusahaan yang secara langsung berimbas pada kas.
 Aktivitas investasi
Aktivitas investasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk
perolehan dan pelepasan aset tetap dan aset non tetap keuangan lainya. Pengungkapan terpisah
arus kas yang timbul dari kegiatan investasi adalah penting karena arus kas tersebut
mempersentasikan sejuah mana pengeluaran yang telah terjadi untuk sumber daya yang
diintesikan untuk menghasilkan penghasilan dan arus kas masa depan. Contoh arus kas dari
aktivitas investasi ialah penerimaan dari penjualan aset tetap, aset tak berwujud, dan aset jangka
panjang lainya. Selain itu, pembayaran kas juga untuk memperoleh aset tetap, aset tak berwujud,
dan aset lainnya.
 Akitivitas pembiayaan[
Aktivitas pembiayaan adalah aktivitas penerimaan kas yang perlu dibayar kembali dan atau
pengeluaran kas yang akan diterima kembali yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan
komposisi investasi jangka panjang, piutang jangka panjang, dan utang pemerintah sehubungan
dengan pendanaan defisit atau penggunaan surplus anggaran. Pengungkapan terpisah arus kas
yang timbul dari aktivitas pendanaan adalah penting karena berguna untuk memprediksi kliam
atas arus kas masa depan oleh para penyedia modal entitas. Contoh arus kas yang timbul dari
aktivitas pendanaan ialah penerimaan kas dari penerbitan saham, pembayaran kas kepada pemilik
untuk memperoleh atau menebus saham entitas, penerimaan kas dari penerbitan obligasi,
pinjaman, wesel, hipotik, dan pinjaman jangka pendek dan jangka panjang lain, pelunasan
pinjaman, pembayaran kas oleh lessee untuk mengurangi saldo liabilitas yang berkaitan dengan
sewa pembiayaan.

6. METODE PENYAJIAN :
Terdapat dua bentuk metode penyajian laporan arus kas:

Metode langsung (Direct method


Dengan metode langsung, arus kas dari kegiatan operasional dirinci menjadi arus kas masuk dan
arus kas keluar. Arus kas masuk dan keluar dirinci lebih lanjut dalam beberapa jenis penerimaan
atau pengeluaran kas. Dalam metode ini pelaporan arus kas dilakukan dengan cara melaporkan
kelompok-kelompok penerimaan kas dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi secara lengkap
(gross), dan baru dilanjutkan dengan kegiatan investasi dan pembiayaan.
Metode tidak langsung (Indirect method)
Metode tidak langsung artinya ialah arus kas dari operasional ditentukan dengan cara mengoreksi
laba bersih yang dilaporkan di laporan laba rugi dengan beberapa hal seperti biaya penyusunan,
kenaikan harta lancar dan utang lancar serta laba atau rugi karena pelepasan investasi. Perbedaan
antara kedua metode terletak pada penyajian arus kas berasal dari kegiatan operasi. Dalam
metode tidak langsung ini net income disesuaikan dengan menghilangkan pengaruh transaksi
yang masih belum direalisir dari arus kas masuk dan keluar seperti utang dan piutang. Selain itu
juga menghilangkan pengaruh perkiraan yang terdapat dalam kelompok investasi dan pembiayaan
yang tidak mempengaruhi kas seperti penyusutan, amortisasi, laba rugi dari penjualan aktiva tetap
dan dari operasi yang dihentikan, dan laba rugi pembatalan utang (transaksi pembiayaan).

SOAL DAN JAWAB :

1. Jika diketahui banyaknya data pada sebuah perusahaan dagang PT.Persada dalam
periode November 2018 sebagai berikut :

Kas awal sebanyak Rp 30.000.000


Pembelian pada persediaan barang dagang Rp 20.000.000
Pembelian untuk peralatan Rp 1.000.000
Beban operasional pada perusahaan sebanyak Rp 3.000.000
Penjualan barang dagang sebanyak Rp 50.000.000
Piutang penjualan barang dagang pada pelanggan sebanyak Rp 4.500.000
Pendapatan bunga perusahaan Rp 500.000
Penjualan alat yang tak terpakai Rp 10.000.000
Penjualan saham untuk pihak investor Rp 5.000.000
Pajak penghasilan sebanyak Rp 1.500.000
Pembayaran deviden sebanyak Rp 500.000
Pembayaran hutang bank sebanyak Rp 200.000
Pembayaran beban bunga sebanyak Rp 1.000
Laba bersih sebanyak Rp 15.000.000

Pertanyaannya:

Buatlah sebuah laporan arus kas perusahan dagang PT. Persada diatas menggunakan metode
langsung.

JAWAB :

Penyelesaiannya:

PT.Persada
Laporan Keuangan Arus Kas
Periode 26 Maret 2020

Arus kas yang berasal pada kegiatan operasional:


Penerimaan kas:
Penerimaan kas dari pada pelanggan                               Rp. 50.000.000
Piutang dagang                                                                  Rp.   4.500.000
Pendapatan bunga yang diterima                                      Rp.      500.000
Total penerimaan kas                                                      Rp. 55.000.000
Pengeluaran kas:   
Pembelian pada persediaan barang dagang                     Rp. 20.000.000
Pembayaran beban operasional                                           Rp.   5.000.000
Pembayaran beban bunga                                                    Rp.    1.000.000
Pembayaran beban pajak                                                      Rp.    1.500.000
Total pengeluaran kas yang dikerluarkan                    (Rp. 27.500.000)
Total pengeluaran kas bersih                                              Rp. 27.500.000
Pengeluaran kas yang berasal dari sebuah kegiatan investasi:
Penerimaan kas:
Penjualan alat                                                                           Rp.   1.000.000
Total penerimaan kas                                                             Rp.   1.000.000
Pengeluaran kas:
Pembelian peralatan                                                                Rp.   3.000.000
Total pengeluaran kas                                                            (Rp.  3.000.000)
Aliran kas bersih                                                                    (Rp.  2.000.000)

Aliran pengeluaran kas dari sebuah kegiatan keuangan:


Penerimaan kas:
Penjualan saham                                                                        Rp.   5.000.000
Total penerimaan kas                                                                Rp. 
5.000.000
Pengeluaran kas:
Pembayaran deviden                                                                  Rp.   2.000.000
Pembayaran hutang bank                                                          Rp. 10.000.000
Jumlah Total pengeluaran kas                                               (Rp. 12.000.000)
Aliran pengeluaran kas bersih                                              (Rp. 17.000.000)

Kenaikan kas                                                                                  Rp.   8.500.000


Saldo kas awal                                                                       Rp. 30.000.000
Saldo kas akhir                                                                      Rp. 38.500.000

2. Ringkasan arus kas (cash flow) untuk biro perjalanan Tracking Point untuk tahun
yang berakhir pada 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut :
Penerimaan kas :
Kas diterima dari pelanggan = Rp. 251.000.000
Kas diterima dari investasi tambahan oleh pemilik = Rp. 50.000.000

Pembayaran Kas :
Kas dibayarkan untuk beban = Rp. 210.000.000
Kas dibayarkan untuk tanah = Rp. 80.000.000
Kas dibayarkan ke pemilik untuk keperluan pribadi = Rp. 30.000.000

Saldo kas per 1 Januari 2018 adalah Rp. 72.050.000.

Pertanyaan :
Buatlah laporan arus kas Biro perjalanan Tracking Point, untuk tahun yang berakhir 31
Desember 2017?
JAWABAN :

3. Jika diketahui data di perusahaan jasa PT Sun Profit untuk periode April 2017 sebagai
berikut:
Saldo kas awal Rp 20.000.000
Pendapatan jasa yang diterima dari pelanggan Rp 40.000.000
Pendapatan bunga yang diterima Rp 400.000
Pendapatan usaha yang masih belum diterima Rp  1.500.000
Beban operasi Rp 20.000.000
Gaji karyawan Rp 3.000.000
Pajak penghasilan Rp 1.000.000
Beban bunga Rp    500.000
Pengembalian kas kepada pelanggan Rp    600.000
Penjualan aset tetap Rp 4.000.000
Penerimaan kas dari klaim asuransi Rp 1.500.000
Pembelian mesin untuk kegiatan operasional Rp 1.000.000
Penerbitan deposito berjangka Rp 5.000.000
Pembelian aset tetap tidak berwujud Rp 4.000.000
Dicairkan pinjaman dari bank Rp 5.000.000
Penjualan saham Rp 5.000.000
Deviden Rp 1.000.000
Pembayaran hutang bank Rp 3.000.000

Diminta:
Buatlah laporan arus kas perusahan jasa diatas denggan menggunakan metode
langsung.

JAWAB :

                                                   PT Sun Profit Tbk


                                                   Laporan Arus Kas
                                                 Periode 30 April 2017

Arus kas dari kegiatan operasi:


Penerimaan kas:
Pelanggan                                                               Rp 40.000.000
Pendapatan bunga yang diterima                           Rp      400.000
Piutang dagang                                                       Rp   1.500.000
Total penerimaan kas                                                                         Rp 41.900.000
Pengeluaran kas:
Pembayaran kas untuk beban                                 Rp 20.000.000
Pembayaran kas kepada karyawan                         Rp   3.000.000
Pembayaran pajak penghasilan                              Rp   1.000.000
Beban bunga dibayar                                              Rp      500.000
Pengembalian kas kepada pelanggan                     Rp       600.000
Total pengeluaran kas                                                                        Rp 25.100.000
Arus kas bersih yang dihasilkan dari kegiatan operasi                  Rp 16.800.000

Arus kas dari kegiatan investasi:


Penerimaan kas:
Hasil dari penjualan aset tetap                                Rp 4.000.000
Hasil dari klaim asuransi                                        Rp 1.500.000
Total penerimaan kas                                                                        Rp 5.500.000

Pengeluaran kas:
Pembelian aset tetap                                               Rp 1.000.000
Penempatan deposito berjangka                             Rp 5.000.000
Pembelian aset tetap tidak berwujud                      Rp 4.000.000
Total pengeluaran kas                                                                      Rp 10.000.000
Arus kas bersih yang dihasilkan dari kegiatan investasi            (Rp  4.500.000)
Aliran kas dari kegiatan keuangan:
Penerimaan kas:
Hasil dari hutang bank                                           Rp 5.000.000
Penjualan saham                                                    Rp 5.000.000
Total penerimaan kas                                                                       Rp 10.000.000
Pengeluaran kas:
Pembayaran deviden                                              Rp 1.000.000
Pembayaran hutang bank                                       Rp 3.000.000
Total pengeluaran kas                                                                      Rp  4.000.000
Arus kas bersih yang dihasilkan dari kegiatan keuangan           Rp  6.000.000

Kenaikan kas                                                                                    Rp 22.300.000
Saldo kas awal                                                                                  Rp 20.000.000
Saldo kas akhir                                                                                Rp 42.300.000

4. Informasi apa yang didapatkan oleh pengguna laporan keuangan dari laporanarus
kas?
JAWAB :
 I n f o r m a s i l ap o r a n ar u s k a s m e m b an t u k i t a m e n i l ai
k em am p u an perusahaan untuk memenuhi kewajibannya,
membayar dividen, meningkatkan kapasitas dan mendapatkan pendanaan.
 Informasi arus kas juga membantu kita menilai kualitas laba
danketergantungan laba pada estimasi serta asumsi tentang arus kas
masadepan.
 Informasi arus kas membantu kita menilai likuiditas,spvabilitas
danflesibilitas keuangan.

5. A p a k a h y a n g d i m a k s u d d e n g a n a r u s k a s ? M e n g a p a i s t i l a h i n i
s e r i n g menimbulkan kebingungan dan disalah artikan ?
JAWAB :
Arus kas adalah mengacu pada arus kas masuk dikurangi arus kas keluar
padaperiode berjalan. Atau disebut juga dengan arus kas bersih (net cash flow).

Anda mungkin juga menyukai