Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sasaran pelayanan kebidanan komunitas adalah individu, keluarga dan
kelompok masyarakat (komuniti). Individu yang dilayani adalah bagian dari
keluarga atau komunitas. Pelayanan ini mencakup upaya pencegahan penyakit,
pemeliharaan dan peningkatan, penyembuhan serta pemulihan kesehatan.
Menurut UU No.23 tahun 1992 yang dimaksud dengan keluarga adalah
suami isteri, anak dan anggota keluarga lainnya kelompok dimasyarakat adalah
kelompok bayi, balita, remaja, ibu hamil, ibu nifas, ibu meneteki.
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan
keterikatan aturan, emosional dan individu mempunyai peran masing-masing
yang merupakan bagian dari keluarga (Friedman, 1998). Keluarga adalah unit
terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami istri dan anaknya, atau ayah dan
anaknya, atau ibu dan anaknya (Suprajitno, 2004).  Sasaran utama kebidanan
komunitas adalah ibu dan anak balita yang berada didalam keluarga dan
masyarakat. Bidan memandang pasiennya sebagai makhluk sosial yang memiliki
budaya tertentu dan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, politik, sosial budaya dan
lingkungan sekitarnya. Unsur-unsur  yang tercakup dalam kebidanan komunitas
adalah bidan, pelayanan kebidanan, lingkungan, pengetahuan serta teknologi.
Perkembangan nasional dibidang kesehatan bertujuan untuk mencapai
kemampuan untuk hidup sehat, bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan
derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Untuk mewujudkan kesehatan
masyarakat secara optimal diperlukan peran serta masyarakat dan sumber daya
masyarakat sebagai modal dalam pembangunan nasional, termasuk keluarga
sebagai unit terkecil dari masyarakat.Dalam upaya mewujudkan kesehatan
masyarakat terutama dalam mencegah angka kematian ibu dan anak pemerintah
mencanangkan program safe motherhood yang berupa 6 pilar sebagai realisasi
kerja, antara lain : pelayanan keluarga berencana, asuhan antenatal, persalinan
bersih dan aman, pelayanan obsetrik neonatal, pelayanan kesehatan dasar, dan
pelayanan kesehatan primer dengan memberdayakan wanita.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum,

Membantu masyarakat dalam mengupayakan hidup sehat  dan mencapai


derajat kesehatan yang optimal.

1
2.  Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi masalah kesehatan di dalam keluarga


b. Menemukan masalah dan prioritas masalah
c. Merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah
d. Implementasi dari hasil alternatif pemecahan masalah.
e. Mendorong dan meningkatkan kesadaran serta partisipasi keluarga dalam
upaya mendorong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan, serta
menanamkan perilaku hidup sehat.

A. Sistematika Penulisan
1. Bagian awal:
a. Lembar Judul adalah identitas yang memberikan gambaran mengenai isi
laporan.
b. Kata Pengantar berisikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang
membantu pembuatan laporan.
c. Daftar Isi adalah suatu daftar yang membuat gambaran isi karya tulis
secara menyeluruh
2. Bagian Isi:
a. BAB I Pendahuluan
1) Latar Belakang Permasalahan adalah fenomena permasalahan dalam
lingkungan yang diamati
2) Tujuan Penulisan adalah uraian tujuan dan hal yang ingin dicapai
mengenai penulisan laporan.
b. BAB II Pembahasan
1) Deskripsi Lokus adalah penjelasan singkat mengenai permasalahan
disertai analisis permasalahan
2) Landasan Teoritis adalah kumpulan teori yang digunakan dalam
pembuatan karya tulis
3) Analisis merupakan penjelasan mengenai data, fakta dan informasi yang
dianalisis dengan teori-teori yang telah diungkapkan sebelumnya.
c. BAB III membahas tentang asuhan kebidanan komunitas yang meliputi
pengkajian, analisa data, perumusan masalah, perencanaan pelaksanaan dan
evaluasi.
d. BAB IV membahas tentang membahas tentang pembahasan kasus yang
diangkat.
e. BAB V Penutup
1) Kesimpulan adalah jawaban atas permasalahan penelitian, bukan
ringkasan
2) Saran merupakan tindak lanjut dari kesimpulan

2
3. Bagian Akhir:
a. Daftar Pustaka memiliki pengertian sumber bacaan ilmiah yang digunakan
b. Lampiran-Lampiran (Jika Ada)

3
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Batasan keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami isteri
atau suami isteri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya
(Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 52 tahun 2009). Secara implisit
dalam batasan ini yang dimaksud dengan anak adalah anak yang belum menikah.
Apabila ada anak yang sudah menikah dan tinggal bersama suami/isteri atau anak
anaknya, maka yang bersangkutan menjadi keluarga tersendiri (keluarga lain atau
keluarga baru).
Selain itu terdapat juga Keluarga khusus, yaitu satuan individu/seseorang
orang yang tidak diikat dalam hubungan keluarga, hidup dan makan serta
menetap dalam satu rumah (misalnya seseorang atau janda/duda sebagai keluarga
sendiri, atau dengan anak yatim piatu dll.)
Keluarga merupakan sekumpulan orang yang di hubungkan oleh
perkawinan, adopsi dan kelahiran yang bertujuan menciptakan dan
mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional dan social dari individu-individu yang ada di dalamnya
terlihat dari pola interaksi yang saling ketergantungan untuk mencapai tujuan
bersama (friedman, 1998).
keluarga sebagai perkumpulan dua atau lebih dari dua individu yang
tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan
mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di
dalam peranannya masing- masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu
kebudayaan. (Effendy, 1998)
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah
tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Mereka saling
berinteraksi satu dengan lainnya, mempunyai peran masing-masing dan
menciptakan serta mempertahankan suatu budaya (Bailon dan Maglaya, 1978) ,
dikutip dari Setyowati, 2008)
Dari pengertian keluarga diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa
keluarga adalah seperangkat bagian yang saling tergantung satu sama lain serta
memiliki perasaan beridentitas dan berbeda dari anggota dan tugas utama
keluarga 8 adalah memelihara kebutuhan psikososial anggota-anggotanya dan
kesejahteraan

B. Struktur keluarga

4
1. Macam-macam struktur keluarga
Struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam, diantaranya adalah :
a. Patrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalambeberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur
garisayah.
b. Matrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalambeberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis
ibu.
c. Matrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarahistri.
d. Patrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarahsuami.
e. Keluarga kawinan
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga,dan
beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karenaadanya
hubungan dengan suami istri. (Nasrul Effendy, 1998).

2. Ciri-ciri struktur keluarga


a. Terorganisasi
Saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota keluarga.
b. Ada keterbatasan
Setiap anggota keluarga memiliki kebebasan tetapi mereka juga
mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugasnyamasing-
masing.
c. Ada perbedaan dan kekhususan
Setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya masing-
masing. (Anderson Carter).

Menurut Friedman (1998) struktur keluarga terdiri atas :


a. Pola dan proses komunikasi
Komunikasi dalam keluarga dikatakan berfungsi apabiladilakukan
secara jujur, terbuka, melibatkan emosi, dan adahierarki kekuatan.
Komunikasi dalam keluarga di katakan tidak berfungsiapabila tertutup,
adanya isu atau berita negatif, tidak berfokuspada satu hal, dan selalu
mengulang isu dan pendapat sendiri. Karakteristik komunikasi berfungsi
untuk :

5
a) Karakteristik pengirima
a) Yakin dalam mengemukakan sesuatu atau pendapat
b) Apa yang disampaikan jelas dan berkualitas.
c) Selalu meminta dan menerima umpan balik.
b) Karakteristik penerimaa
c) Siap mendengarkan.
d) Memberikan umpan balik.
e) Melakukan validasi.
b. Struktur peran
Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi
sosial yang diberikan. Jadi, pada struktur peran bisabersifat formal atau non
formal.

c. Struktur kekuatan dan struktur nilai


Kekuatan merupakan kemampuan (potensial dan aktual)dari individu
untuk mengontrol, mempengaruhi, atau mengubahperilaku orang lain ke
arah positif. Ada beberapa macam tipestruktur kekuatan :
1) Legitimate power (power).
2) Referent power (ditiru).
3) Reward power (hadiah).
4) Coercive power (paksa).
5) Affective power.
6) Expert power (keahlian).
d. Struktur Norma dan nilai
Nilai adalah sistem ide-ide, sikap keyakinan dan mengikatanggota keluarga
dalam budaya tertentu. Norma adalah pola perilaku yang diterima
pada lingkungan sosial tertentu, lingkungankeluarga, dan lingkungan sekitar
masyarakat keluarga.

C. Asuhan Kebidanan Pada Keluarga


Pelaksanaan asuhan kebidanan pada keluarga adalah sebagai berikut
:
1. Pendekatan asuhan keluarga yang mempunyai permasalahan/terdapat
kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, KB, Gangguan sistem
reproduksi, remaja dan lansia di wilayah kerja mahasiswa masing-masing.
2. Pengkajian data bersama-sama keluarga.
3. Perumusan masalah bersama-sama dengan keluarga
4. Memprioritaskan masalah bersama-sama dengan keluarga

6
5. Perencanaan kegiatan bersama-sama keluarga
6. Melaksanakan intervensi dengan melibatkan keluarga
7. Mengevaluasi pelaksanaan asuhan bersama keluarga

BAB III
ASUHAN KEBIDANAN

A. Pengkajian
1. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Tn. O
Umur : 22 tahun
Suku : Kaili
Agama : Islam
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Mekanik
Pendapatan : > Rp. 1. 000.000
Alamat rumah : Jl. Sudmaja
Alamat kantor : Tidak ada
2. Data Anggota Keluarga Yang Hidup
Data Istri
Nama : Ny. W
Umur : 20 tahun
Suku : Kaili
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat rumah : Jl. Sudmaja
Alamat kantor : Tidak ada
No Hp :082253748604
Keluhan utama : Tidak ada keluhan

Data anggota keluarga :

No. Nama JK Umur Hub Pekerjaan / Keadaan


KK sekolah kesehatan
pada waktu

7
kunjungan
1. Tn. O L 22 Th Suami Mekanik Baik
2. Ny. W P 22 Th Istri IRT Baik

Tipe keluarga ini adalah keluarga inti yang paling dominan dalam pengambilan
keputusan adalah suami sebagai kepala keluarga. Hubungan dalam keluarga cukup
harmonis

Demogram

Keterangan :

= Laki-laki
= Perempuan

= Hubungan Perkawinan

3. Data kesehatan keluarga

a. Tn. O : Kondisi sehat

b. Ny. W : kondisi sehat

4. Pola kebiasaan keluarga sehari-hari

a. Pola nutrisi

Makanan pokok nasi dengan frekuensi 3-4 kali sehari. penyajian menu
yaitu nasi, sayur dan lauk pauk. Jarang mengkomsumsi buah-buahan.
b. Pola eliminasi

8
Anggota keluarga memiliki kebiasaan BAB di wc septitank milik sendiri.
Frekuensi BAB 1-2 kali sehari dan BAK 3-4 kali sehari .
c. pola istirahat

Tidur malam 6-8 jam


Tidur siang 1 jam
d. kebutuhan kebersihan diri
kebiasaan seluruh anggota keluarga mandi 2 kali sehari
Kebiasaan menggosok gigi 2 kali sehari
Kebiasaan keramas 2-3 kali seminggu
e. Penghasilan keluarga
Tn. A : > Rp. 1.000.000/per bulan
Ny. E :-

5. Data kesehatan keluarga

Status rumah : milik orang tua


Bentuk bangunan : permanen
Dinding rumah : tembok
Lantai rumah : semen
Kebersihan rumah : bersih
Penerangan : listrik
Atap : seng
Ventilasi : ada/ baik
Lingkungan rumah :bersih
Jumlah anggota keluarga : 2 orang
Jenis sarana air : PDAM
Jamban : ada, jenis leher angsa
Kartu jaminan kesehatan : ada
Perokok : ada, Orang tua

9
Keluarga berencana : Tidak Ada

A. Pengumpulan Data Dasar (Pengkajian)


1. Data Subjektif
a. Biodata
Identitas Klien
Nama : Ny. W
Umur : 20 tahun
Suku : Kaili
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat rumah : Jl. Sudmaja
Alamat kantor : Tidak ada
No Hp :082253748604
Keluhan utama : Tidak ada keluhan

Penanggung jawab
Nama : Tn. O
Umur : 22 tahun
Suku : Kaili
Agama : Islam
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Mekanik
Pendapatan : > Rp. 1. 000.000
Alamat rumah : Jl. Sudmaja
Alamat kantor : Tidak ada

b. Keluhan Utama : tidak ada keluhan


c. Riwayat menstruasi
HPHT : 27-04- 2020
Siklus : teratur
d. Riwayat perkawinan
Pernikahan : Pertama
Umur saat kawin pertama : 18 Tahun Ibu
20 Tahun Suami

10
Lama pernikahan : 2 Tahun

e. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu


(sumber buku KIA)
No Tahun Usia Tempat Jenis Penolo Kondi Nifas Anak Keada
Partus Kehamil Partus part ng si bayi ASI JK/ an
an us saat BB Sekar
lahir ang
1 Hamil Sekarang

f. Riwayat Kehamilan Sekarang


Kunjungan
Trimester I : ibu melakukan kunjungan ANC sebanyak 2x ke fasilitas
pelayanan kesehatan karena ibu mengetahui bahwa dirinya sedang hamil.
Trimester II :ibu melakukan kunjungan 3x untuk memeriksakan
kehamilannya.

g. Riwayat Imunisasi TT
ibu mendapatkan imunisasi TT 2 kali pada kehamilannya dan ibu tidak
pernah mendapatkan imunisasi lain selain imunisasi TT

h. Riwayat penyakit/operasi yang lalu


Tidak ada.

i. Riwayat penyakit keluarga


Tidak ada

j. Riwayat kontrasepsi yang di gunakan

No Jenis Tanggal Oleh Tempat Keluha Tanggal Alasan


kontrasepsi mulai n Berhenti
1. Belum
pernah
Ber- KB

11
k. Pemenuhan kebutuhan sehari-hari
1) Pola nutrisi
a) Makanan
Ibu makan ±3-4 kali sehari, sedikit tapi sering, makanan yang di
komsumsi ibu nasi, sayur, telur dll.
b) Minuman
Ibu minum air putih ± 8 gelas per hari.
2) Pola Eliminasi
ibu BAB ± 2-3 kali sehari dan BAK ± 4 kali
3) Kegiatan ibu sehari-hari
menyapu, memasak, mencuci dan menjaga anak
4) Istirahat dan tidur
Istirahat/tidur ibu cukup
a) Malam : 6/8 jam
b) Siang : 1-2 jam
5) Seksualitas
Frekuensi : 2x seminggu
Keluham : tidak ada
6) Personal hyegen
a) Kebiasaan mandi : 2 kali sehari
b) Kebiasaan membersihkan alat kelamin : setiap ibu selesai BAK/ BAB
c) Kebiasaan mengganti pakaian dalam : ±2 kali sehari
7) Data psikososial
a) Ibu dan keluarga menerima kehamilan saat ini.
b) Ibu taat saat beribadah
c) Hubungan ibu baik dengan masyarakat sekitar

2. Data Objektif
a. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan Umum : Baik
2) Kesadaran : Composmentis
3) Tanda-tanda vital
Tekanan Darah : 100/60 mmHg
Nadi : 88 x/m

12
Pernafasan : 20 x/m
Suhu : 36, 5 ºC
4) BB sebelum hamil : 36 kg
5) BB sekarang : 59 kg
6) TB : 153,5 cm
7) IMT : 22,7 (normal)
8) TP : 08-04-2021
9) Usia Kehamilan : 31 mgg

b. Pemeriksaan Fisik Yang Berhubungan Dengan Kebidanan/Masalah


Kebidanan
Kepala & Wajah : kepala bersih tidak ada benjolan, wajah tidak
terdapat cloasma gravidarum, konjungtiva tidak anemis, skelra tidak
ikterus, gigi tidak ada karies dan tidak berlubang.
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening dan
kelenjar tiroid.
Payudara : simetris, putting susu menonjol, peyudara bersih,
Abdomen : terdapat bekas jahitan operasi.
Ekstremitas Atas : kuku bersih, tidak ada oedema
Ekstremitas Bawah : kuku bersih, tidak ada oedema
Anogenitalia : tidak di lakukan pemeriksaan

c. Pemeriksaan penunjang
HIV :-
Hbsag : -
Gol : B
(sumber dari buku KIA)

B. Analisa Data
Dari analisa masalah kesehatan yang di alami keluarga Tn. O adalah kurangnya
pengetahuan tentang nutrisi pada ibu hamil, TFU tidak sesuai umur kehamilan,
KB, Persiapan persalinana, dan bahaya asap rokok.
Dalam hal ini petugas kesehatan/ bidan perlu memberikan penyuluhan kepada
keluarga Tn. O khususnya mengenai masalah yang ada pada keluarga tersebut
seperti yang di sebutkan diatas.

C. Perumusan Masalah

13
Dari hasil analisa data pengkajian terdapat masalah sebagai berikut :
1. Ibu kurang mengetahui tentang nutrisi yang di butuhkan saat hamil
2. Ibu kurang mengetahui tentang KB
3. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang bahaya asap rokok

D. Prioritas Masalah
Sesuai data yang di peroleh terdapat prioritas masalah:
1. TFU Ibu tidak sesuai denga umur kehamilan

E. Perencanaan
23 November 2020
Mengedukasikan pada ibu tentang nutrisi yang di butuhkan saat hamil, KB,
mengkonsumsi tablet Fe, bahaya asap rokok .menyarankan ibu untuk USG

F. Pelaksanaan
24 November 2020
1. Memberitahu pada ibu tentang nutrisi yang di butuhkan saat hamil.
Gizi dan Nutrisi ibu hamil merupakan hal penting yang harus dipenuhi
selama kehamilan berlangsung. Nutrisi dan gizi yang baik ketika kehamilan
sangat membantu ibu hamil dan janin tetap sehat. Status gizi merupakan
status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan antara hubungan dan
masukan nutrisi. Gizi ibu hamil adalah makanan sehat dan seimbang yang
harus dikonsumsi selama kehamilan yaitu dengan porsi dua kali makan
orang yang tidak hamil.
Tujuan :
a. Pertumbuhan rahim (uterus)
b. Payudaya
c. Volume Darah
d. Plasenta
e. Air Ketuban
f. Pertumbuhan Janin
Penambahan kebutuhan gizi selama hamil meliputi:
a. Energi
Menurut RISKESDAS 2007 Rerata nasional Konsumsi Energi per
Kapita per Hari adalah 1.735,5 kkal.
b. Protein Kebutuhan protein pada trimester I hinggatrimester II kurang
dari 6 gram tiap harinya, sedangkan pada trimesterIII sekitar 10 gram
tiap harinya. Protein digunakan untuk: pembentukan jaringan baru baik

14
plasenta dan janin, pertumbuhan dan diferensiasi sel, pembentukan
cadangan darah dan Persiapan masa menyusui.
c. Lemak.
Lemak merupakan sumber tenaga dan untuk pertumbuhan jaringan
plasenta. Selain itu, lemak disimpan untuk persiapan ibu sewaktu
menyusui. Kadar lemak akan meningkat pada kehamilan tirmester III
d. Karbohidrat
Karbohidrat kompleks mengandung vitamin dan mineral serta
meningkatkan asupan seratuntuk mencegah terjadinya konstipasi.
e. Vitamin, seperti: Asam folat, Vitamin A, Vitamin B, Vitamin C,
Vitamin D, Vitamin E dan Vitamin K.
f. Mineral mencakup zat besi, zat seng, kalsium, yodium, fosfor, flour dan
natrium.

Pengaruh gizi pada kehamilan mencakup:


a. Gizi pra hamil (Prenatal): Gizi yang baik akan membuat kehamilan
minim komplikasi dan sedikit bayi prematur.
b. Gizi Pranatal: Kurangnya gizi mempengaruhi terjadinya bayi premature,
gangguan kongenital, bayi lahir mati.

Cara mendapatkan gizi seimbang saat kehamilan:


a. Makanlah dengan pola gizi seimbang dan bervariasi, 1 porsi lebih
banyak dari sebelum hamil
b. Tidak ada pantangan makanan selama hamil
c. Cukupi kebutuhan air minum pada saat hamil (10 gelas / hari)
d. Jika mual, muntah dan tidak nafsu makan maka pilihlah makanan yang
tidak berlemak dalam porsi kecil tapi sering. Seperti buah, roti, singkong
dan biskuit.
2. Memberitahu pada ibu tentang KB.
Keluarga berencana merupakan usaha untuk mengukur jumlah anak dan
jarak kelahiran anak yang diinginkan. Maka dari itu, Pemerintah
mencanangkan program atau cara untuk mencegah dan menunda kehamilan.
Tujuan dilaksanakan program KB yaitu untuk membentuk keluarga kecil
sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara
pengaturan kelahiran anak agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera
yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
Memilih Metode Kontrasepsi Menurut Hartanto (2002), Metode
kontrasepsi yang baik ialah kontrasepsi yang memiliki syarat-syarat sebagai
berikut:

15
a. Aman atau tidak berbahaya
b. Dapat diandalkan
c. Sederhana
d. Murah
e. Dapat diterima oleh orang banyak
f. Pemakaian jangka lama

.Macam-macam Kontrasepsi
a. Metode Kontrasepsi Sederhana Metode kontrasepsi sederhana terdiri
dari 2 yaitu metode kontrasepsi sederhana tanpa alat antara lain: Metode
Amenorhoe Laktasi (MAL), Couitus Interuptus, Metode Kalender,
Metode Lendir Serviks, Metode Suhu Basal Badan, dan Simptotermal
yaitu perpaduan antara suhu basal dan lendir servik dan metode
kontrasepsi dengan alat yaitu kondom, diafragma, cup serviks dan
spermisida (Handayani, 2010).
b. Metode Kontrasepsi Hormonal Metode kontrasepsi hormonal pada
dasarnya dibagi menjadi 2 yaitu kombinasi (mengandung hormon
progesteron dan estrogen sintetik) dan yang hanya berisi progesteron
saja. Kontrasepsi hormonal kombinasi terdapat pada pil dan
suntikan/injeksi. Sedangkan kontrasepsi hormon yang berisi progesteron
terdapat pada pil, suntik dan implant (Handayani, 2010).
c. Metode Kontrasepsi dengan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
Metode kontrasepsi ini secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu AKDR
yang mengandung hormon sintetik (sintetik progesteron) dan yang tidak
mengandung hormon (Handayani, 2010). AKDR yang mengandung
hormon Progesterone atau Leuonorgestrel yaitu Progestasert (Alza-T
dengan daya kerja 1 tahun, LNG-20 mengandung Leuonorgestrel
(Hartanto, 2002).
d. Metode Kontrasepsi Mantap Metode kontrasepsi mantap terdiri dari 2
macam yaitu Metode Operatif Wanita (MOW) dan Metode Operatif Pria
(MOP). MOW sering dikenal dengan tubektomi karena prinsip metode
ini adalah memotong atau mengikat saluran tuba/tuba falopii sehingga
mencegah pertemuan antara ovum dan sperma. Sedangkan MOP sering
dikenal dengan nama vasektomi, vasektomi yaitu memotong atau
mengikat saluran vas deferens sehingga cairan sperma tidak dapat keluar
atau ejakulasi (Handayani, 2010).

16
3. Memberitahu pada ibu tentang pentingnya mengkonsumsi tablet Fe pada ibu
hamil.
Tablet zat besi (Fe) merupakan tablet mineral yang diperlukan oleh tubuh
untuk pembentukan sel darah merah atau hemoglobin. Tablet zat besi (Fe)
sangat dibutuhkan oleh wanita hamil, sehingga ibu hamil diharuskan untuk
mengonsumsi tablet Fe minimal sebanyak 60 tablet selama kehamilannya.
Manfaat Zat Besi (Fe)
Zat besi (Fe) berperan sebagai sebuah komponen yang membentuk
mioglobin, yakni protein yang mendistribusikan oksigen menuju otot,
membentuk enzim, dan kolagen. Selain itu, zat besi juga berperan bagi
ketahanan tubuh.
Tablet zat besi (Fe) penting untuk ibu hamil karena memiliki beberapa
fungsi berikut ini:
a. Menambah asupan nutrisi pada janin
b. Mencegah anemia defisiensi zat besi
c. Mencegah pendarahan saat masa persalinan
d. Menurunkan risiko kematian pada ibu karena pendarahan pada saat
persalinan

Kebutuhan Zat Besi (Fe) di Masa Kehamilan


Kebutuhan kandungan zat besi (Fe) pada ibu hamil adalah sekitar 800 mg.
Adapun kebutuhan tersebut terdiri atas 300 mg yang dibutuhkan untuk janin
dan 500 gram untuk menambah masa hemoglobin maternal. Kelebihan
sekitar 200 mg dapat diekskresikan melalui usus, kulit, dan urine. Pada
makanan ibu hamil, tiap 100 kalori dapat menghasilkan sebanyak 8-10 mg
Fe.

G. Evaluasi
24 November 2020
1. Ny. W mengerti dengan apa yang disampaikan tentang kebutuhan nutrisi
pada ibu hamil
2. Ny. W mengerti tentang apa yang disampaikan tentang KB
3. Ny. W mengerti tentang apa yang disampaikan tentang pentingnya
konsumsi tablet Fe

17
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS

Keluarga Tn. O tinggal di rumah milik orang tua dengan kondisi rumah
permanen. Dalam keluarga Tn. O memiliki beberapa masalah yaitu kurangnya
pengetahuan tentang nutrisi pada ibu hamil, tanda bahaya kehamilan, KB, pentingnya
konsumsi tablet Fe (tambah darah) dan bahaya asap rokok. kemudian dilakukan
beberapa tindakan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, yaitu dengan
melakukan penyuluhan. Dan setelah dilakukan edukasi, maka sekarang keluarga Tn.
O terutama Ny. W sudah mengetahui pentingnya kebutuhan nutrisi pada ibu hamil,
pentingnya mengkonsumsi tablet Fe (tambah darah) dan mengetahui bahaya asap
rokok.

18
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah pelaksanaan Praktik Daerah Binaan Mahasiswa Prodi DIV
Kebidanan Poltekkes Palu yang berlangsung dari tanggal 16-28 November 2020 di
Keluarahan Panimba Kecamatan Labuan Kota Donggala dapat di ambil kesimpulan
bahwa masalah kesehatan yang terjadi pada keluarga Tn. A khususnya Ny. E
merupakan masalah kurangnya pengetahuan ibu tentang nutrisi pada ibu hamil,
bahaya kehamilan dengan resiko sangat tinggi, Pemberian ASI Ekslusif, KB,
bahaya asap rokok.

B. Saran
1. masyarakat/ibu hamil
Dari seluruh kegiatan yang dilakukan baik fisik maupun non fisik diharapkan
dapat bermanfaat bagi masyarakat, di pertahankan dan dikembangkan.
2. Puskesmas/Instansi Keshatan
Mohon pihak puskesmas dapat menjadikan data-data yang telah kami peroleh
sebagai bahan acuan bagi pihak puskesmas.
3. Aparat Pemerintah Desa
Mohon seluruh instansi dalam unit kerja baik lintas program maupun sektoral
untuk selalu memberikan dukungan dan pengarahan pada masyarakat dalam
meningkatkan status kesehatan.

19
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Kunjungan pertama tanggal 23 November 2020

Kunjungan ke-2 tanggal 24 November 2020

20
21
22

Anda mungkin juga menyukai