TINJAUAN PUSTAKA
8
9
tersebut yaitu berupa dampak penutupan seperti Biaya Operasi Kendaraan, nilai
waktu dan waktu tempuh dan tingkat kecelakaan yang dibandingkan sebelum dan
sesudah penutupan perlintasan
Yusyadiputra dkk (2014) dalam jurnalnya menganalisis kinerja lalu lintas
jalan raya akibat penutupan pintu perlintasan kereta api dengan melakukan survei
dan pengolahan data menggunakan metode berdasarkan Manual Kapasitas Jalan
Indonesia (MKJI). Hasil dari penelitian tersebut yaitu didapatkan bahwa Jalan
Kaligawe mampu menampung lalu lintas saat terjadi penutupan pintu perlintasan
jika lama penutupan 3 – 4 menit, tetapi di Jalan Kaliwungu sudah tidak mampu
menampung arus lalu lintas jika lama penutupan 3 dan 4 menit karena t2 = 11,88
dan 15,85 menit. Disamping itu derajat kejenuhan (DS) di Jalan Kaligawe = 0,40
dan Kaliwungu = 0,75 , agar lalu lintas dapat berjalan baik perlu dilakukan
perubahan geometrik pada jalan Kaliwungu.
Hadis dan Sumarsono (2013) pada jurnalnya menganalisis lama waktu
tundaan dan panjang antrean rata-rata yang terjadi dengan jumlah konsumsi
bahan bakar. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan survei pada perlintasan
kereta api di Jalan Jenderal Urip Sumoharjo dan Jalan Hos Cokroaminoto,
Surakarta dengan teknik pengolahan data dengan menggunakan analisis regresi
linier berganda dengan konsumsi bahan bakar sebagai variabel tidak bebas dan
tundaan serta panjang antrean sebagai variabel bebas. Hasil penelitian
menunjukkan konsumsi BBM akibat penutupan perlintasan kereta api di Jalan
Urip Sumoharjo = 0,167 liter / smp dan Jalan HOS Cokroaminoto = 0,100 liter /
smp disebabkan oleh lama tundaan dan panjang antrean rata rata yang terjadi.
Ramanti (2017) dalam tugas akhirnya melakukan analisis volume lalu
lintas, tundaan, dan panjang antrian akibat penutupan perlintasan sebidang
Timoho 19 smp tiap lintasan. Hasilnya, didapatkan volume lalu lintas akibat
penutupan perlintasan sebidang dengan rentang waktu tertentu paling besar 3932
kendaraan/hari. Rata-rata besar tundaan adalah sebesar 75 detik dan panjang
antrian terbesar dari arah Selatan sebesar 210 m, dari arah Utara sebesar 110 m.
Purnama dkk (2017) dalam jurnal nya, mengdesain flyover yang
direncanakan untuk melewati kereta api pada perpotongan jalan Slamet Riyadi
10
Tabel 2.1 Perbandingan Penelitian yang Telah Dilakukan dan yang Akan Dilakukan
Lanjutan Tabel 2.1 Perbandingan Penelitian yang Telah Dilakukan dan yang Akan Dilakukan
Nama Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil
Volume lalu lintas terbesar 3932
Inspeksi Keselamatan Di
kend./jam. Tundaan rata-rata
Perlintasan Sebidang Pada JPL
Ramanti (2017) Analisis data menggunakan PKJI 2014. sebesar 75 detik. Panjang antrian
349 km 163 + 758, Jalan Timoho,
arah Selatan sebesar 210 m dan
Yogyakarta.
arah Utara sebesar 110 m
Software VISSIM memberikan
Survei langsung dilakukan dengan survei langsung
Pengunaan Software VISSIM hasil yang berbeda yaitu
Winnetou dan untuk memperoleh data primer. Sedangkan data
Untuk Evaluasi Hitungan MKJI melakukan perubahan pada nilai
Munawar (2015) sekunder didapat dari foto udara dan jumlah
1997. driving behaviour sehingga dapat
penduduk.
menyesuaikan di berbagai tempat.
Didapatkan kesimpulan bahwa
untuk mendesain jalur untuk
Kriteria Lajur Sepeda Motor Metode yang digunakan menggunakan pendekatan
Idris (2010) sepeda motor disarankan
Untuk Ruas Jalan Arteri Sekunder. analisis statistik.
menggunakan marka jalan
sebagai pembatas jalur.
Desain Flyover Pada Perlintasan Didapatkan rencana desain
Metode yang digunnakan yaitu load and resistance
Purnama dkk. (2017) Sebidang Jalan Kereta Api Di flyover dengan dimensi yang
factor design.
Jalan Slamet Riyadi Surakarta. sudah ditentukan.
Sumber: Mulyono(2006), Winnetou dan Munawar(2015),Idris (2010), Purnama dkk. (2017)
14
Lanjutan Tabel 2.1 Perbandingan Penelitian yang Telah Dilakukan dan yang Akan Dilakukan
Nama Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil
Didapatkan kapasitas dalam 2
kondisi yaitu kondisi eksisting
Analisis Kapasitas, Tingkat Pengumpulan data melakukan survei langsung dan dan baru, sedangkan
Muhtadi (2010) Pelayanan, Kinerja dan Pengaruh analisis berdasarkan MKJI untuk melakukan didapatkan NVK = 0,8 dalam
Pembuatan Media Jalan. pengolahan data. kondisi eksisting dan
NVK=0,42 dalam kondisi
baru.
Berdasarkan persyaratan
kecepatan rata-rata kereta api,
Studi Kelayakan Perlintasan Pekerjaan survei untuk mendapatkan data geometrik selang waktu antara kereta api
Aswad (2013) Sebidang antara Jalan Kereta Api dan data lalu lintas. Analisis berdasarkan MKJI satu dengan yang lain, jalan
dengan Jalan Raya. sebagai pengolahan data. kelas III perlintasan tersebut
belum layak dijadikan
perlintasan tidak sebidang.
Sumber: Muhtadi (2010) dan Aswad (2013)
137