Anda di halaman 1dari 13

PETA KONSEP

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN


Ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah psikologi pendidikan yang diampu oleh

Armita Sari, S.Pd, M.Pd

Oleh:
Jaka Sejati
3203122053

FAKULTAS ILMU SOSIAL


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..........................................................................................
B. Rumusan Masalah...................................................................................................
C. Tujuan Penelitian.............................................................................................................

BAB II. PEMBAHASAN


A. Pengertian Pendidikan Psikologi............................................................................
B. Hubungan Psikologi Pendidikan.............................................................................
C. Sejarah Para Tokoh Psikologi Pendidikan..............................................................
D. Kontribusi Psikologi Pendidikan Bagi Teori dan Praktik Pendidikan...................
E. Metode Dalam Psikologi Pendidikan................ ...........................................................

BAB III. PENUTUP


A. Kesimpulan..............................................................................................
B. Saran........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

Kata pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha Esa atas segala limpahan rahmat, hidayah,
taufik, dan ilhamnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca. Makalah ini disusun
dalam rangka menyelesaikan tugas dari dosen kami Ibu Armita Sari, selaku dosen pengampu
mata kuliah psikologi pendidikan.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat menjadi lebih baik lagi.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang sayai miliki sangat
kurang. Oleh karena itu, saya harapkan kepada pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untu kesempuraan makalah ini.

Medan,14 Februari

BAB I
PENDAHULUANA
A. Latar Belakang Masalah
Psikologi pendidikan adalah studi yang sistematis terhadap proses dan faktor-faktor
yang berhubungan dengan pendidikan. Sedangkan pendidikan adalah proses pertumbuhan
yang berlangsung melalui tindakan-tindakan belajar. Adanya kaitan yang sangat kuat antara
psikologi pendidikan dengan tindakan belajar. Karena itu, tidak mengherankan apabila
beberapa ahli psikologi pendidikan menyebutkan bahwa lapangan utama studi psikologi
pendidikan adalah soal belajar. Dengan kata lain, psikologi pendidikan memusatkan perhatian
pada persoalan-persoalan yang berkenaan dengan proses dan faktor-faktor yang
berhubungandengan tindakan belajar.
Untuk memperjelas pertimbangan-pertimbangan psikologi pendidikan yang melibatkan
peserta didik, berikut ini diketerangkan uraian tentang pengertian psikologi pendidikan dan
ruang lingkup pskikologi pendidikan, perkembangan psikologi pendidikan, aliran-aliran
psikologi pendidikan, metode-metode psikologi pendidikan dan hubungan psikologi
pendidikan dengan bimbingan konseling.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian psikologi pendidikan?
2. Bagaimana hubungan psikologi dengan pendidikan?
3. Bagaimana sejarah para tokoh psikologi pendidikan?
4. Apa saja kontribusi psikologi pendidik bagi teori dan praktek pendidikan?
5. Apa saja metode dalam psikologi pendidikan?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan
makalah ini adalah untuk:
1. Mengetahui pengertian dari psikologi pendidikan
2. Mengetahui hubungan psikologi dengan pendidikan.
3. Mengetahui sejarah para tokoh psikologi pendidikan.
4. Mengetahui kontribusi psikologi pendidik bagi teori dan praktek pendidikan.
5. Mengetahui metode dalam psikologi pendidikan.

BAB II
PEMBAHASANA.

A. Pengertian Pendidikan Psikologi


Psikologi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia belajar dalam
pendidikan pengaturan, efektivitas intervensi pendidikan, psikologi pengajaran, dan
psikologisosial dari sekolah sebagai organisasi. Psikologi pendidikan berkaitan dengan
bagaimana siswa belajar dan berkembang, dan sering terfokus pada sub kelompok seperti
berbakat anak-anakdan mereka yang tunduk pada khusus penyandang cacat.
Menurut Muhibin Syah (2002), pengertian psikologi pendidikanadalah sebuah disiplin
psikologi yang menyelidiki masalah psikologis yang terjadi dalam dunia
pendidikan.Berdasarkan ensiklopedia amerika, pengertian psikologi pendidikanadalah ilmu
yang lebih berprinsip dalam proses pengajaran yang terlibat dengan penemuan-penemuan dan
menerapkan prinsip-prinsip dan cara untuk meningkatkan keefisien di dalam pendidikan.
Tardif (dalam Syah, 1997 : 13), juga mengatakan bahwa Pengertian Psikologi
Pendidikanadalah sebuah bidang studi yang berhubungan dengan penerapan pengetahuan
tentang perilakumanusia untuk usaha-usahakependidikan. Sedangkan menurut Witherington,
pengertian psikologi pendidikanadalah studi sistematis tentang proses-proses dan faktor-
faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia.

B. Hubungan Psikologi Pendidikan


Reber (1988), menyebut psikologi pendidikan sebagai subdisipllin ilmu psikologi yang
berkaitan dengan teori dan masalah kependidikan yang berguna dalam hal-hal berikut:

1.Penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas.


2.Pengembangan dan pembaruan kurikulum.
3.Ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan.
4.Sosialisasi proses-proses dan interaksi dengan pendayagunaan ranah kognitif.
5.Penyelenggaraan pendidikan keguruan.
Dengan batasan atau pengertian di atas, Rober tampaknya menganggap bahwa psikologi
pendidikan masuk dalam subdisiplin psikologi terapan (applicable) meskipun
demikian,menurut Witherington (1991:12-13), psikologi pendidikan tidak dapat hanya
dianggap sebagai psikologi yang dipraktikkan saja. Psikologi pendidikan, katanya, adalah
studi suatu ilmu pengetahuan yang mempunyai hak hidup sendiri. Memang benar bahwa
aspek-aspek tertentudari psikologi pendidikan nyata-nyata bersifat kefilsafatan, tetapi sebagai
suatu ilmu pengetahuan, sebagai sctence, psikologi pendidikan telah memiliki:
1.Susunan prinsip atau kebenaran dasar tersendiri,
2.Fakta-fakta yang bersifat objektif dan dapat diperiksa kebenarannya,
3.Teknik-teknik yang berguna untuk melakukan penyelidikan atau “research”nya
sendiri,termasuk dalam hal ini adalah alat-alat pengukur dan penilai yang sampai batas-
batastertentu dapat dipertanggungjawabkan ketepatannya.
C. Sejarah Para Tokoh Psikologi Pendidikan
1. Plato & Aristoteles
Plato dan Aristoteles mengembangkan sistem pendiidkan berdasarkan prinsip-prinsip
psikologi. Aristoteles merupakan tohoh yang idenya berkembang menjadi Psikologi
Daya.Dalam Psikologi Daya terdapat 3 komponen yang didalamnya saling berkaitan satu
samalain. Komponen tersebut antara lain:
a.Penalaran / Pengertian / Kognitif / cipta
b.Perasaan / emosi / Afektif / Rasa
c.Kehendak / Will / Konasi / Karsa

2. John Locke
John Locke seorang penganut paham empirisme mengatakan bahwa sewaktu individulahir
didalam jiwanya belum terdapat apa-apa, dan secara potensial jiwa dalam individu itusentitif
untuk melakukan impresi terhadap dunia luar dengan melalui belajar. Belajar melalui
pengalaman dan latihan merupakan sumbangan terbesar dari John Locke dan tokoh-tokoh
empirisme lainnya.

3. .John Dewey ( 1859-1952)


Beberapa kajian yang darinya adalah pertama, kita mendapatkan pandangan tentanganak
sebagai pembelajar aktif ( active learning), di mana anak bukan pasif duduk diammenerima
pelerajan tetapi juga aktif agar proses belajar anak akan lebih baik. Pendidikanharus
difokuskan pada anak secara keseluruhan dan kemampuan anak untuk beradaptasidengan
lingkungannya. Dewey percaya bahwa anak seharusnya tidak mendapatkan pelajaran
akademik saja,tetapi juga harus mempelajari cara untuk berfikir dan beradaptasidengan
lingkunga luar sekolah, seperti mampu untuk memecahkan masalah dengan baik.Ketiga, ia
berpendapat bahwa semua anak berhak mendapatkan pendidikan yang selayaknya,mulai dari
kaya dan miskin, laki-laki dan perempuan, semua golongan etnis, sampai padasemua lapisan
ekonomi-sosial.

4. Sigmund Freud (1856-1939)


Pada tahun 1900, Freud menerbitkan sebuah buku yang menjadi tonggak lahirnya aliran
psikologi psikoanalisa. Buku tersebut berjudul interpretation of dreams yang masih di kenal
Sampai hari ini. Dalam buku ini freud memperkenalkan yang disebut “Unconse Ious Mind”
(alam ketidaksadaran). Selama periode 1901-1905 dia menerbitkan beberapa buku,
tigadiantaranya adalah The Psychopathology Of Everyday Life (1901), Three Essays
OnSexuality(1905), Dan Jokes And Their Relation To The Unconscious (1905). Pada
tahun1905 ia mengejutkan dunia teori perkembangan psikoseksual (Theory Of
PsychosexualDevelopment) yang mengatakan bahwa seksualitas adalah factor pendorong
terkuat untukmelakukan sesuatu dan bahwa masa balita pun anak-anak mengalami
ketretarikan dankebutuhan seksual. Beberapa komponen teory freud yang sangat terkenal
adalah:
a. The Oedipal Complex, dimana anak menjadi tertarik pada ibunya dan
mencobamengidentifikasi diri seperti sang ayahnya demi mendapatkan perhatian ibu.
b. Konsep Id, Ego, Dan Superego
c. Mekanisme pertahanan diri (Ego Defense Mechanisms)Istilah psikonalisa yang
dikemukakan freud sebenarnya memiliki bebrapa makna yaitu:
1) Sebagai salah satu teori kepribadian dan psikopatologi,
2) Sebuah metode terapi untuk gangguan-gangguan kepribadian, dan
3) Suatu teknik untuk menginvestigasi pikian-pikiran dan perasaan-perasaan individuyang
tidak disadari oleh individu itu sendiri.

5. Jean Piaget (1896-1980)


Piaget adalah seorang tokoh yang amat penting dalam bidang psikologi
perkembangan.Teori-teorinya dalam psikologi perkembangan yang mengutamakan unsure
kesadaran(kognitif) masih dianut oleh banyak oranbg sampai hari ini. Teori-teori, metode-
metode dan bidang-bidang penelitian yang dilakukanpiaget dianggap sangat orisinil, tidak
sekedarmelanjutkan hal-hal yang sudah terlebih dahulu ditemukan orang lain. Selama masa
jabatannya sebagai professor di bidang psikologi anak, piaget banyak melakukan
penelitiantentang Genetic epistemology ( ilmu pengetahuan tentang genetic). Ketertarikan
piagetuntuk menyelidiki peran genetic dan perkembangan anak. Akhirnya menghasilkan
suatumaha karya yang dikenal dengan nama theory of cognitive development (teory
perkembangan kognitif). Dalam teori perkembangan kognitif, piaget mengemukakan tahap-
tahap yang harus dilalui seorang anak dalam mencapai tingkatan perkembangan proses
berfikir formal. Teory ini tidak hanya diterima secara luas dalam bidang psikologi tetapi
jugasangat besar pengaruhnya dibidang pendidikan.

D. Kontribusi Psikologi Pendidikan Bagi Teori dan Praktik Pendidikan


1.Membantu Mengembangkan Peserta Didik
Psikologi Pendidikan berkontribusi dalam membantu Guru mengembangkan pesertadidik
menjadi orang yang kreatif, produktif, inovatif dan dilandasi nilai-nilai rohaniah, jasmaniah,
inovatif sosial dan emosional. Anak dalam pandangan Islam memiliki potensiyang disebut
fitrah. Fitrah inilah yang harus dikembangkan sebaik-baiknya dalam keluarga,sekolah
madrasah dan masyarakat. Guru dapat menanamkan nilai-nilai tersebut diatassebagai
landasan utama dalam pembelajaran.
Psikologi Pendidikan berkontribusi pula dalam memupuk nilai sosial pada anak.
Sikapsosial perlu dipupuk dalam proses pembelajaran sebagai implementasi manusia
sebagaimakhluk sosial yang tidak terlepas dari orang lain. Seorang pendidik
hendaknyamenanamkan sifat sosial seperti jangan mementingkan diri sendiri, bersosialisasi
dan berkomunikasi dengan orang lain serta membantu orang yang membutuhkan. Ini
pentingdalam proses pembelajaran guna menjadikan peserta didik aktif dan mampu
menjagatoleransi dalam proses belajar mengajar didalam kelas.Nilai yang harus dipupuk
dalam proses pembelajaran adalah nilai adat istiadatdimasyarakat. Psikologi berkontribusi
agar anak selalu memelihara identitas dirinyasehingga suatu suku tidak punah. Jika ini dapat
diimplementasikan maka adat itu selaludipelihara kemudia tidak punah ditelan oleh masa.

2.Mengetahui Potensi Belajar Siswa


Setiap individu dilahirkan dengan membawa potensi yang berbeda-beda, tidak ada
yangsama antara siwa satu dengan siswa yang lainnya. Oleh karena itu, seorang guru
harusmemahami keberagaman antara siswa satu dengan siswa yang lainnya, mulai dari
perbedaantingkat pertumbuhannya, tugas perkembangannya sampai pada masing-masing
potensi yangdimiliki oleh anak. Dengan pemahaman guru yang baik terhadap siswanya, maka
bisamenciptakan hasil pembelajaran yang efektif dan efisien serta mampu menciptakan
suasana pembelajaran yang kondusif.
3.Mengetahui Cara Belajar Anak
Sebagai sorang pendidik dalam memilih strategi dan metode pembelajaran
harusmenyesuaikan dengan tugas perkembangan dan karakteristik masing-masing
pesertadidiknya. Hal ini bisa didapatkan oleh seorang guru dengan mempelajari psikologi
terutamatugas-tugas perkembangan manusia. Jika metode dan model pendidikan sudah
bisadisesuaikan dengan kondisi peserta didik, maka proses pembelajaran bisa berjalan
denganmaksimal.
Metode pembelajaran didasarkan pada karakteristik perkembangan siswa. Psikologi
pendidikan dapat membantu pendidik dalam menentukan strategi atau metode
pembelajaranyang tepat dan sesuai, dan mampu mengaitkannya dengan karakteristik dan
keunikanindividu, jenis belajar dan gaya belajar dan tingkat perkembangan yang sedang
dialami peserta didik.
4.Penyesuaian Sosial
Kontribusi Psikologi Pendidikan dalam proses pembelajaran adalah penyesuaian sosial
baik dengan lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Implikasi dari pengembangan
aspek ini adalah kepribadian yang mantap, mandiri dan bertanggungjawab. Untuk
mengembangkan kepribadian, anak harus bisa menyesuaikan diri dilingkungan sosialyaitu
rumah (keluarga), sekolah dan masyarakat secarakuat.
Pendidikan didalam keluarga sangat penting, sebab pendidikan dalam keluarga
adalahyang utama. Dapat dikatakan bahwa anak menjadi besar dalam segala situasi
didalamkeluarga. Sejak bayi hingga menjadi manusia yang dewasa anak di belajar didalam
keluarga,mulai dari berjalan, berbicara, makan, mengenal ayah ibu, mengenal perilaku
manusia,tertawa, sedih dan beraneka ragam lainnya. Psikologi memiliki kontribusi untuk
membantuanak dalam beradaptasi dengan lingkungan sosialnya.

E. Metode Dalam Psikologi Pendidikan


1.Observasi
Observasi bahasa lainnya adalah pengamatan. Pengamatan ini biasanya dilakukan
padaseorang peserta didik atau sekelompok peserta didik dengan cara yang sistematis.

2.Tes
Pada sebuah penelitian di dalam dunia pendidikan seringkali melibatkan metode tes.
Padametode ini diajukan berbagai pertanyaan yang telah dirancang untuk dijawab oleh
pesertadidik yang akan diamati kondisi psikologisnya. Tes dilakukan dengan kaidah-
kaidahtertentu. Biasanya tes dimanfaatkan untuk keperluan praktis.

3.Eksperimen
Pada suatu rentang waktu tertentu dapat dilakukan eksperimen untuk mengumpulkan
data.Pemberian perlakuan-perlakuan pada peserta didik atau siswa kemudian diamati
hasilnya.Apakah sesuai dengan yang diharapkan atau belum. Perlakuan mana yang paling
baik dan yang paling atau efektif akan menjadi hasil dari sebuah eksperimen. Pengolahan
data eksperimen biasanya dilakukan dengan statistik atau analisis kuantitatif. Dengan
demikian, hasil penelitian eksperimen ini biasanya lebih akurat ketimbang metode-metode
lainnya.

4.Kuisioner atau angket


Angket adalah suatu instrumen pengumpul data. Bentuknya biasanya berupa kumpulan-
kumpulan pertanyaan yang telah dirancang oleh peneliti psikologi pendidikan sesuai
dengantujuan penelitian. Daftar pertanyaan yang tertulis pada kuisioner biasanya diserahkan
kepada peserta didik untuk dijawab mereka. Sebenarnya kuisioner mirip dengan wawancara
atauintervieu hanya saja pada wawancara pertanyaan berurutan diberikan secara lisan.

5.Studi Kasus
Studi kasus adalah metode yang digunakan dalam psikologi pendidikan di mana
dilakukansuatu studi atau penyelidikan pada seorang anak didik atau siswa. Penyelidikan
inidilakukan untuk mengetahui latar belakang peserta didik tersebut, baik berupa latar
belakangekonomi, sosial, budaya, fisik, dan mental. Studi kasus mungkin memerlukan waktu
dantenaga yang lebih besar untuk memperoleh data yang akurat. Bisa jadi sampai bertahun-
tahun.
Hal yang dapat dilakukan adalah dengan melihat dan menyelidiki catatan-catatan
perkembangan pada seorang anak didik yang ingin diteliti atau dipahami kondisi
psikologisnya.

6.Metode Klinis
Metode klinis merupakan suatu metode yang juga sangat sering digunakan dalam psikologi
pendidikan. Metode klinis dilakukan dengan menyelidi perilaku seorang peserta didik yang
banyak melakukan perilaku menyimpang yang dapat membuatnya kesulitan belajar
ataumenghambat perkembangan belajarnya.

7.Proyeksi
Proyeksi adalah suatu metode di mana penelitian terhadap seorang anak didik
denganmemberikan gambar-gambar atau tulisan-tulisan atau bentuk khas seperti game
sehinggatanggapan terhadap gambar-gambar atau tulisan-tulisan dan game itu dapat
diterjemahkanuntuk memproyeksikan perilaku yang ditunjukkan oleh peserta didik.

8.Instrospeksi
Ini adalah metode yang sebenarnya cukup rumit untuk diterapkan, di mana para ahlu
psikologi atau praktisi pendidikan melakukan introspeksi atau pengamatan terhadap apayang
terjadi di dalam dirinya sendiri.Demikian beberapa metode yang biasa digunakan di dalam
penerapan dan pengembangan psikologi pendidikan
BAB III
PENUTUP

A.KESIMPULAN
a). Apapun yang dikemukakan oleh para ahli tentang psikologi pendidikan,
dapatdisimpulkan bahwa psikologi pendidikan adalah cabang dari psikologi yang dalam
penguraiandan penelitiannya lebih menekankan pada sebuah pertumbuhan dan perkembangan
anak, baikfisik maupun mental, yang sangat erat hubungannya dengan masalah pendidikan
terutama yangmempengaruhi proses dan keberhasilan belajar.
b). Uraian kesejarahan yang khusus berkaitan dengan psikologi pendidikan konon
pernahdilakukan alakadarnya oleh beberapa orang ahli seperti Boring dan Murphi pada tahun
1929dan Burt pada tahun 1957, tetapi terbatas untuk psikologi pendidikan yang
berkembangdiwilayah inggris (David, 1972). Sudah tentu riwayat psikologi pendidikan yang
mereka tulisitu tidak dapat kita jadikan acuan bukan karena keterbatasan wilayah
pengembangan saja,melainkan juga telah kadaluarsanya karya-karya tulis tersebut.
c). Menurut Muhibbin Syah objek psikologi pendidikan itu terbagi 2, yaitu:1. Siswa, yaitu
orang-orang yang belajar, termasuk pendekatan strategi, faktor danmemengaruhi, dan prestasi
yang dicapai.2. Guru, yaitu orang-orang yang berkewajiban atau bertugas mengajar termasuk
metode,model, strategi dan lain-lain yang berhubungan dengan aktivitas penyajian materi
pelajaran.

B.SARAN
1. Dalam penerapan metode pembelajaran terhadap peserta didik harus disesuaikan dengan
kondisi siswanya.
2. Sebagai seorang yang dijadikan contoh haruslah berbuat penuh pertimbangan karena
sebagai figur anak-anak dan peserta didik.
3. Sebaiknya bagi calon tenaga pendidik tidak menjadikan makalah ini sebagai satu-satunya
referensi dan bahan ajar.

DAFTAR PUSTAKA

Pamungkas, B. Hubungan Psikologi dengan Pendidikan (diakses


padahttps://planetsumsel.blogspot.co.id/2017/03/hubungan-psikologi-dengan-
pendidikan.html),Zainuddin, A.Pengertian Psikologi Pendidikan(diakses pada
https://makalahnih.blogspot.co.id/2014/09/download-power-point-disini-bab-i.html), Nanang,
W.Tokoh-Tokoh Psikologi pendidikan(diakses pada
http://wasispribadi.blogspot.co.id/2012/11/tokoh-tokoh-psikologi-pendidikan-1.html), Idrus,
M.Kontribusi Psikologi Pendidikan Terhadap Pendidikan(diakses pada
http://slideplayer.info/slide/1889686/)

Anda mungkin juga menyukai