Anda di halaman 1dari 44

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. i

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vi

DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ viii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Kerja Praktek ................................................................. 1

1.2.Tujuan kerja Praktek ............................................................................... 3

1.3.Kegunaan Kerja Praktek ......................................................................... 3

1.4.Lokasi Dan Waktu Kerja Praktek ........................................................... 4

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ............................................... 6

2.1.Sejarah Singkat Perusahaan .................................................................... 6

2.2.Struktur Organisasi ................................................................................ 10

2.3.Deskripsi Jabatan .................................................................................... 11

2.4.Aspek Kegiatan Perusahaan .................................................................... 24

iv
BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK ............................................... 25

3.1.Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek ......................................................... 25

3.2.Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek .......................................................... 26

3.3.Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek ............................................................ 28

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................. 34

4.1.Kesimpulan ............................................................................................. 34

4.2.Saran ........................................................................................................ 35

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama : NUZRUL SUPIANTY

Tempat/ TanggalLahir : Bandung, 22 Maret 1992

Agama : Islam

Warga Negara : Indonesia

Jenis Kelamin : Perempuan

No TeleponHp : 08998207940

Alamat : Jl. Manggis 1 Blok F1 No. 1

Riwayat Pendidikan

Tahun 1998, Lulus Tk BINA BHAKTI BANDUNG

Tahun 2004, Lulus SDN CITEUREUP 02 BOGOR

Tahun 2007, Lulus SMP Negri 1 CITEUREUP BOGOR

Tahun 2010, Lulus SMA INDOCEMENT BOGOR

Tahun 2010 Terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas

Komputer Indonesia sampai sekarang.

Demikian Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya, atas perhatiannya

saya ucapkan terimakasih.


DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/

id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan_Listrik_Negara

www.pln.co.id/

www.pln.co.id/disjabar/
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat

rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek yang

berjudul “Prosedur Program REVASS (Revenue Assurance) pada PT. PLN

(Persero) Cabang Kopo”.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-

besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam

penulisan laporan kerja praktek ini. Penulis menyadari tanpa adanya dukungan

dan bantuan tersebut maka maksud dari penulisan ini tidak akan terpenuhi.

Terimakasih dan penghargaan penulis berikan kepada:

1. Yth. Dr. Ir Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas

Komputer Indonesia.

2. Yth. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., SPEC. Lic selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Yth Dr. Raeny Dwi Santy, SE., M.Si., selaku Ketua Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

4. Yth. Prof. Dr.Umi Narimawati SE.,M.Si., Selaku Dosen Wali Kelas

Manajemen 1 angkatan 2010,atas bantuan yang telah diberikan selama

menjalani masa studi.

5. Yth. Ibu Trustorini Handayani SE.,M.Si., selaku Dosen Pembimbing

yang telah memberikan bimbingan kepada penulis.

6. Yth. Ibu Isniar Budiarti SE.,M.Si., selaku Koordinator Kerja Praktek.

ii
7. Yth. Bapak Musthopa, selaku MANAJER RAYON KOPO yang talah

menerima dengan lapang terbuka untuk melaksanakan Praktek Kerja di

PLN RAYON KOPO.

8. Yth. Ibu Ilis Heryati, selaku Ass. Analysis Akuntansi dan Keuangan

selaku pembimbing yang tak henti-hentinya memberikan bimbingan.

9. Yth. Ibu Yudita Fariani, selaku SPV ADMINISTRASI selaku

pembimbing yang tak henti-hentinya memberikan arahan, dan

bimbingan.

10. Bapak Agus, Ibu Tini, Ibu Komariah, Bapak Ipin dan seluruh staf serta

keluarga besar PT PLN RAYON KOPO.

11. Khusus bagi penulis mengucapkan yang setulusnya kepada kedua

orang tua yang tak henti-hentinya memberikan doa sehingga penulis

dapat menyelesaikan laporan Kerja Praktek ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan Rahmat atas semua yang

telah mereka berikan. Akhirnya penulis berharap semoga laporan kerja praktek ini

dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan pengetahuan bagi semua pihak

yang memerlukannya.

Bandung, Januari 2014


Penulis

Nuzrul Supianty

iii
iv
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

Dalam sebuah laporan kerja praktek diperlukan judul yang sesuai

dengan pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh penulis didalam kerja

prakteknya. Maka dengan ini penulis mengangkat judul “Tinjauan Program

REVASS ( Revenue Assurance) Dalam Pengedalian Tunggakan Pada PLN

Rayon Kopo)”.

Penulis memilih judul tersebut karena pada variabel pertama judul

berpengaruh pada variabel kedua dan pada variable pertama dapat membantu

mengendalikan tunggakan yang terjadi pada PT. PLN (Persero). Karena

apabila sering terjadinya tunggakan yang dilakukan oleh konsumen pengguna

listrik maka PT. PLN (persero) akan mengalami kerugian sehingga sebisa

mungkin perusahaan meminimalisasikan tunggakan yang ada dengan

menggunakan program REVASS.

Program REVASS (Revenue Assurace) dibuat oleh PT. PLN (Persero)

cabang kota Cirebon. Program ini mulai digunakan oleh cabang Kopo pada

bulan Mei 2013. REVASS (Revenue Assurance) berguna untuk membantu

PT. PLN (Persero) mengumpulkan data-data pelanggan agar lebih teratur dan

mudah untuk diakses kembali.


2

Program REVASS sendiri adalah suatu program milik PLN yang mana

didalamnya terdapat data-data milik pelanggan secara lengkap, selain itu

program ini pun berfungsi untuk mengendalikan bila terjadinya tunggakan

karena dengan melihat program REVASS petugas dapat mengetahui data

pelanggan secara lengkap dengan demikian dapat mengetahui siapa saja yang

melakukan tunggakan pembayaran.

Program REVASS merupakan suatu program yang penting bagi

perusahaan karena di dalamnya terdapat data-data yang penting milik

pelanggan yang harus dijaga dengan baik dan tidak semua orang dapat

membuka program ini karena harus meminta izin terlebih dahulu pada

pegawai yang bersangutan.

Kedua variable yang ada pada judul memiliki hubungan yang

berkesinambungan, karena dalam program REVASS terdapat informasi dan

data-data pelanggan PLN sehingga dapat mengetahui pelanggan mana saja

yang mempunyai tunggakan dan akan dilakukan pemutusan sementara

sambungan listrik sampai pelanggan tersebut melunasi tagihan tunggakannya.

Alasan penulis memilih judul “Tinjauan Program Revass dalam

Pengendalian Tunggakan Pelanggan Pada PLN Rayon Kopo” karena masalah

yang sering terjadi pada perusahaan adalah masalah tentang tunggakan yang

mengakibatkan kerugian bagi perusahaan dan salah satu cara untuk

mengendalikannya menggunakan program Revass.


3

1.2 Tujuan Kerja Praktek

Adapun tujuan dari dilakukannya kerja praktek di PT. PLN (PERSERO)

adalah untuk mengangkat permasalahan yang terjadi di perusahaan. Berikut

tujuan dari kerja praktek :

1. Untuk mengetahui cara kerja program REVASS dalam mengendalikan

tunggakan di perusahaan.

2. Untuk mengetahui manfaat dari program REVASS dalam pengendalian

tunggakan.

3. Untuk mengetahui hambatan apa saja yang ada pada program REVASS

dalam mengendalikan tunggakan dan bagaimana cara penanggulangannya.

1.3 Kegunaan Kerja Praktek

Adapun pihak-pihak yang dapat mengambil manfaat dari laporan kerja

praktek ini adalah :

1. Penulis

Dalam dilakukannya kerja praktek ini penulis benar-benar mendapatkan

banyak manfaat. Selain ilmu yang didapat penulis juga mendapatkan

pengalaman yang baru, seperti pengalaman dapat merasakan seperti apa

dunia kerja dan mendapatkan ilmu diluar dari pembelajaran yang biasanya

dilakukan sehari-hari di universitas.


4

Penulis pun dapat mengetahui banyak hal yang sebelumnya belum pernah

didapatkan, seperti hal-hal apa saja yang terjadi didalam perusahaan

tempat dimana kerja praktek dilakukan, dan bagaimana cara menghadapi

pimpinan perusahaan atau sesama pegawai pada perusahaan.

2. PT. PLN (Persero)

Bagi PT. PLN (persero) dengan diadakannya kerja praktek ini dapat

membantu calon-calon tenaga kerja supaya dapat terjun ke dunia kerja

sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya dan memberikan gambaran

kepada calon tenaga kerja seperti apa dunia kerja yang akan dihadapi

kelak.

1.4 Lokasi Dan Waktu Kerja Praktek

Lokasi : PLN UPJ KOPO

Jalan Holis no: 15 Bandung

Waktu Kerja Praktek : Hari Senin – Kamis Pukul 07.30 – 16.30

Hari Jumat Pukul 07.00 – 15.00

Telp : (022) 6003908, 6074744

Fax : (022) 6003903


5

Tabel 1.1
Jadwal Kerja Praktek
Juli Agustus November Desember Januari

Keterangan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Pelaksanaan Kerja

Praktek

Pengumpulan data

Bimbingan

Evaluasi Laporan KP

Sidang Kerja Praktek


6

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Awal kelistrikan di Bumi Parahyangan sudah ada semenjak Pemerintah

Kolonial Belanda masih bercokol di tataran tanah Sunda. Di tahun 1905, di

Jawa Barat khususnya kota Bandung, berdiri perusahaan yang mengelola

penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan publik. Nama perusahaan itu

Bandungsche Electriciteit Maatschaappij (BEM).

Dalam perjalanannya, BEM pada tanggal 1 Januari 1920 berubah menjadi

Perusahaan Perseroan menjadi Gemeenschapplijk Electriciteit Bedrijf Voor

Bandoeng (GEBEO) yang pendiriannya dikukuhkan melalui akte notaris Mr.

Andriaan Hendrik Van Ophuisen dengan Nomor: 213 pada tanggal 31

Desember 1949.

Setelah kekuasaan penjajahan beralih ke tangan Pemerintah Jepang, di

antara rentah waktu 1942 – 1945, pendistribusian tenaga listrik dilaksanakan

oleh Djawa Denki Djigyo Sha Bandoeng Shi Sha dengan wilayah kerja di

seluruh Pulau Jawa.


7

Setelah Indonesia merdeka, tahun 1957 menjadi awal penguasaan

pengelolaan penyediaan tenaga listrik di seluruh tanah air yang ditangani

langsung oleh Pemerintah Indonesia.

27 Desember 1957, GEBEO diambil alih oleh Pemerintah Indonesia yang

kemudian dikukuhkan lewat Peraturan Pemerintah No. 86 Tahun 1958 j.o.

Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1959.

Selanjutnya, di tahun 1961 melalui Peraturan Pemerintah No. 67 dibentuk

Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara (BPU-PLN) sebagai

wadah kesatuan pimpinan PLN. Sejalan dengan itu, PLN Bandung pun

berubah menjadi PLN Exploitasi XI sebagai kesatuan BPU-PLN di Jawa

Barat, di luar DKI Jaya dan Tangerang.

Pada tahun 1970-an dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1972

tentang Perusahaan Umum Listrik Negara yang menyebutkan status PLN

menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara. Kemudian, berdasarkan

Pengumuman PLN Exploitasi XI No. 05/DIII/Sek/1975 tanggal 14 Juli 1975,

PLN Exploitasi XI diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Listrik

Negara Distribusi Jawa Barat.

Memasuki era 1990-an, dengan adanya Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia No. 23 Tahun 1994 pada tanggal 16 Juni 1994, Perusahaan Umum
8

Listrik Negara Distribusi Jawa Barat diubah lagi menjadi Perusahaan

Perseroan (Persero) dengan nama PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat

sejak tanggal 30 Juli 1994.

Untuk memenuhi tuntutan perubahan dan perkembangan kelistrikan yang

dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan, maka keluarlah

Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 28.K/010/DIR/2001 tanggal 20

Februari 2001 yang menjadi landasan hukum perubahan nama PT PLN

(Persero) Distribusi Jawa Barat menjadi PT PLN (Persero) Unit Bisnis

Distribusi Jawa Barat.

Pada akhirnya, dengan mengacu pada Keputusan Direksi PT PLN

(Persero) No. 120.K/010/DIR/2002 tanggal 27 Agustus 2002, PT PLN

(Persero) Unit Bisnis Distribusi Jawa Barat berubah lagi namanya menjadi PT

PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten, di mana wilayah

kerjanya meliputi Propinsi Jawa Barat dan Propinsi Banten, hingga saat

ini.

 Visi Perusahaan

Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh-kembang,

Unggul dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi insani.


9

 Misi Perusahaan

a. Melakukan bisnis kelistrikan dan bidang usaha terkait yang

berorientasi kepada kepuasan pelanggan, karyawan dan pemegang

saham.

b. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan

kualitas kehidupan manusia.

c. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan

ekonomi

d. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

 Moto Perushaan

Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik (Electricity for a Better Life)

 Filosofi Perusahaan

“Mempunyai komitmen yang tinggi terhadap kepentingan pelanggan

dengan menjadikan Sumber Daya Manusia sebagai sumber daya

penting perusahaan”.

 Budaya Perusahaan

Budaya perusahaan merupakan perpaduan antara kepercayaan,

harapan-harapan dan niali yang ditampilkan oeh para anggotanya.


10

2.2 Struktur Organisasi

Sumber : PT PLN RAYON KOPO

gambar 2.1

STRUKTUR ORGANISASI PT LN RAYON KOPO


11

2.3 Deskripsi Jabatan

Manajer Rayon

1. IDENTIFIKASI JABATAN
a. Sebutan Jabatan : Manajer Rayon

b. Jenis Jabatan : Manajerial dan Supervisori

c. Jenjang Jabatan : Supervisor Atas

d. Level Kompetensi : System

e. Unit Kerja : Rayon

f. Jabatan Atasan Langsung : Manajer Area

2. TUJUAN JABATAN
Bertanggung jawab atas pencapaian target kinerja Rayon yang
telah ditetapkan , mengoptimalkan sumber daya dan asset perusahaan
untuk meningkatkan citra perusahaan.

3. KINERJA UTAMA
Pencapaian kinerja unit (Rayon), optimalisasi asset dan citra
perusahaan.

4. TANGGUNG JAWAB UTAMA

a. Membagi tugas dan memberi arahan kepada bawahan dalam rangka


pelaksanaan tugas;
b. Menyusun Usulan PRK Rayon;
c. Melakukan evaluasi Realisasi Kinerja Rayon;
d. Menyusun dan mengevaluasi potensi pasar;
12

e. Menyusun program peningkatan pelayanan pelanggan;


f. Melakukan evaluasi teknis kegiatan sistem operasi dan pemeliharaan
jaringan distribusi;
g. Melakukan evaluasi terhadap asset sarana kerja dan fasilitas kantor;
h. Melakukan evaluasi terhadap optimalisasi asset teknik ( jaringan dan
konstruksi distribusi tenaga listrik);
i. Melaksanakan program integritas publik (ILP) Rayon;
j. Melakukan pengendalian komunikasi dan hubungan kerja internal
dan eksternal dengan stakeholder perusahaan;
k. Memasukan RAB,SPK dan berita acara pekerjaan selesai
l. Membina dan mengembangkan kompetensi SDM untuk memenuhi
kompetensi jabatan;
m. Membuat laporan berkala sesuai bidangnya;
n. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya;
o. Mengawal pelaksanaan ISO 9001:2008 terpusat

5. DIMENSI (Informasi Kuantitatif)

a. Dimensi Finansial:
- Anggaran Operasional dan Investasi

b. Dimensi Non – Financial:


- Hubungan interaksi internal dan eksternal dilingkungan Rayon dan
Area – nya

6. HUBUNGAN KERJA

a. Hubungan Kerja Internal:


- Manajer Area untuk penilaian kinerja;
- Asisten Manajer terkait pada Unit – nya;
13

- Supervisor pada unit yang dipimpinnya.

b. Hubungan Kerja Eksternal:


- Muspida sesuai tingkat pemerintahan;
- Mitra;
- Keamanan (TNI/ POLRI).
7. WEWENANG

a. Membuat keputusan teknis;


b. Menandatangani surat keluar,SPJBTL,SPK,Surat perjanjian kontrak
sesuai kewenangannya.

Analyst Kinerja Rayon

1. IDENTIFIKASI JABATAN
a. Sebutan Jabatan : Analyst Kinerja Rayon
b. Kelompok Jabatan : Fungsional
c. Level Kompetensi : System
d. Unit Kerja : Rayon
e. Jabatan Atasan Langsung : Manajer Rayon

2. TUJUAN JABATAN
Menyusun draft usulan PRK dari tiap seksi, memantau
progress pencapaian kinerja kemudian melaporkan di akhir periode
kerja.
14

3. KINERJA UTAMA

Draft Usulan PRK dan Laporan Pencapaian Kinerja.


4. FUNGSI UTAMA
a. Penyusunan draft usulan PRK;
b. Pemantauan dan pelaporan pencapaian kinerja Rayon;
c. Evaluasi hasil pencapaian kinerja Rayon.

5. TANGGUNG JAWAB UTAMA


a. Koordinasi dengan seluruh seksi di Rayon;
b. Menghimpun usulan PRK dari tiap seksi;
c. Mengevaluasi usulan PRK tiap seksi;
d. Menyusun usulan PRK;
e. Monitoring progress pencapaian kinerja dan mengusulkan
alternatif solusi permasalahan pencapaian kinerja Rayon;
f. Menyusun laporan pencapaian kinerja Rayon;
g. Mengevaluasi hasil pencapaian kinerja Rayon.

Supervisor Teknik

1. IDENTIFIKASI JABATAN
a.Sebutan Jabatan : Supervisor Teknik
b. Jenis Jabatan : Manajerial dan Supervisor
c. Jenjang Jabatan : Supervisor Dasar
d. Level Kompetensi : Specific
e. Unit Kerja : Rayon
f. Jabatan Atasan Langsung : Manajer Rayon
15

2. TUJUAN JABATAN
Bertanggung jawab atas pengendalian operasi dan
pemeliharaan jaringan distribusi,pemantauan susut distribusi dan
upaya penurunannya, serta pengelolaan dan pengembangan asset
jaringan dan konstruksi distribusi serta target COP (tunggakan)
serta penyambungan dan pemutusan

3. KINERJA UTAMA
Pencapaian target gangguan (9345), pencapaian target
susut, Laporan pencapaian target COP (tunggakan) serta Realisasi
penyambungan dan pemutusan.

4. TANGGUNG JAWAB UTAMA

A. Membagi tugas dan memberi arahan kepada bawahan dalam


rangka pelaksanaan tugas;

B. Meningkatkan keandalan sistem operasi jaringan distribusi

C. Memelihara jaringan distribusi;

D. Mengendalikan pelayanan gangguan;

E. Memantau dan mengevaluasi susut distribusi dan upaya


penurunannya;

F. Mengelola asset jaringan dan konstruksi distribusi;

G. Mengendalikan pelaksanaan pekerjaan penyambungan dan


pemutusan;

H. Membuat laporan berkala sesuai bidangnya;

I. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya.


16

5. DIMENSI (Informasi Kuantitatif)


a. Dimensi Finansial:
- Anggaran Operasional dan Investasi
b. Dimensi Non – Finansial:
- Hubungan interaksi dengan internal dan eksternal di
lingkungan Rayon

6. HUBUNGAN KERJA
a. Hubungan Kerja Internal:
- Manajer Rayon;
- Supervisor Administrasi;
- Asisten Manajer terkait.
b. Hubungan Kerja Eksternal:
- Instansi terkait;
- Pelanggan;
- Mitra.
7. WEWENANG
a. Mengesahkan RAB melalui SMART ONE ;
b. Mengesahkan kontrak (SPK,SPL ) melalui SMART ONE.

Assistant Operator Operasi Distribusi


1. IDENTIFIKASI JABATAN
a. Sebutan Jabatan : Assistant Operator Operas
Distribusi
b. Kelompok Jabatan : Fungsional
c. Level Kompetensi : Specific
d. Unit Kerja : Rayon
e. Jabatan Atasan Langsung : Supervisor Teknik
17

2. TUJUAN JABATAN
Merencanakan, melaksanakan program kerja operasi
distribusi kemudian mengevaluasi hasil pelaksanaan operasi
jaringan distribusi.

3. KINERJA UTAMA
Laporan keandalan operasi distribusi.

4. FUNGSI UTAMA
Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil pelaksanaan
operasi jaringan distribusi

5. TANGGUNG JAWAB UTAMA

a. Menyusun rencana dan pelaksanaan optimasi operasi jaringan


distribusi untuk keandalan tenaga listrik;
b. Mengevaluasi hasil pelaksanaan operasi jaringan distribusi.

Junior Operator Operasi Distribusi

1. IDENTIFIKASI JABATAN
a. Sebutan Jabatan : Junior Operator Operasi Distribusi
b. Kelompok Jabatan : Fungsional
c. Level Kompetens i : Basic
d. Unit Kerja : Rayon
e. Jabatan Atasan Langsung : Supervisor Teknik
18

2. TUJUAN JABATAN

Merencanakan, melaksanakan program kerja operasi


distribusi kemudian mengevaluasi hasil pelaksanaan operasi jaringan
distribusi.

3. KINERJA UTAMA

Laporan keandalan operasi distribusi.

4. FUNGSI UTAMA

Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil pelaksanaan


operasi jaringan distribusi

5. TANGGUNG JAWAB UTAMA


a. Melaksanakan /mengawasi kegiatan pelayanan gangguan
(Yantek/ Yandu);
b. Melaksanakan pengoperasian sarana pendistribusian tenaga
listrik;
c. Berkoordinasi dengan fungsi terkait dalam pelaksanaan
perbaikan jaringan distribusi untuk pernormalan sistem
distribusi.

Assistant Technician Pemeliharaan Distribusi

1. IDENTIFIKASI JABATAN
a. Sebutan Jabatan :Assistant Technician Pemeliharaan
Distribusi
b. Kelompok Jabatan :Fungsional
19

c. Level Kompetensi :Specific


d. Unit Kerja :Rayon
e. Jabatan Atasan Langsung :Supervisor Teknik

2. TUJUAN JABATAN
Merencanakan, melaksanakan program kerja pemeliharaan
distribusi kemudian mengevaluasi hasil pelaksanaan pemeliharaan
jaringan distribusi.

3. KINERJA UTAMA
Laporan pemeliharaan dan Draft Action Plan perbaikan
kinerja pemeliharaan.

4. FUNGSI UTAMA
Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil pelaksanaan
pemeliharaan jaringan distribusi.

5. TANGGUNG JAWAB UTAMA


Mengevaluasi pemeliharaan asset jaringan dan konstruksi
Distribusi

Junior Technician Pemeliharaan Distribusi

1. IDENTIFIKASI JABATAN
a. Sebutan Jabatan :Junior Technician Pemeliharaan
Distribusi
b. Kelompok Jabatan :Fungsional
c. Level Kompetensi :Basic
20

d. Unit Kerja :Rayon


e. Jabatan Atasan Langsung :Supervisor Teknik

2. TUJUAN JABATAN
Merencanakan, melaksanakan program kerja pemeliharaan
distribusi kemudian mengevaluasi hasil pelaksanaan pemeliharaan
jaringan distribusi.

3. KINERJA UTAMA
Laporan pemeliharaan dan Draft Action Plan perbaikan
kinerja pemeliharaan.

4. FUNGSI UTAMA
Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil pelaksanaan
pemeliharaan jaringan distribusi.

5. TANGGUNG JAWAB UTAMA


a. Menyusun jadwal pemeliharaan;
b. Pengawasan pelaksanaan pemeliharaan Jaringan Distribusi
TM/TR;
c. Melaksanakan pembacaan kWh meter transaksi pada gardu
induk & kWh batas antar unit untuk perhitungan susut unit.

Assistant Engineer Pengendalian Susut dan PJU

1. IDENTIFIKASI JABATAN
a. Sebutan Jabatan :Assistant Engineer Pengendalian
Susut dan PJU
b. Kelompok Jabatan :Fungsional
21

c. Level Kompetensi :Specific


d. Unit Kerja :Rayon
e. Jabatan Atasan Langsung :Supervisor Teknik

2. TUJUAN JABATAN
Melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
pelaksanaan P2TL sebagai upaya penekanan susut serta
inventarisasi PJU.

3. KENERJA UTAMA
Penekanan Susut dan inventaris PJU.

4. FUNGSI UTAMA
a. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelaksanaan P2TL;
b. Inventarisasi PJU.

5. TANGGUNG JAWAB UTAMA


a. Menyusun target operasi P2TL;
b. Menyusun jadwal kegiatan P2TL;
c. Menghimpun data dan mengevaluasi hasil pelaksanaan
P2TL
d. Melaksanakan Inventarisasi dan meterisasi PJU.

Junior Engineer Pengendalian Susut dan PJU

1. IDENTIFIKASI JABATAN
a. Sebutan Jabatan :Junior Engineer Pengendalian Susut
dan PJU
22

b. Kelompok Jabatan :Fungsional


c. Level Kompetensi :Basic
d. Unit Kerja :Rayon
e. Jabatan Atasan Langsung :Supervisor Teknik

2. TUJUAN JABATAN
Melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
pelaksanaan P2TL sebagai upaya penekanan susut serta
inventarisasi PJU.

3. KINERJA UTAMA
Penekanan Susut dan inventaris PJU.

4. FUNGSI UTAMA
a. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelaksanaan P2TL;
b. Inventarisasi PJU.

5. TANGGUNG JAWAB UTAMA


a. Melaksanakan kegiatan P2TL;
b. Melaksanakan inventarisasi dan penertiban PJU.

Assistant Engineer Pengendalian Konstruksi

1. IDENTIFIKASI JABATAN
a. Sebutan Jabatan :Assistant Engineer Pengendalian
Konstruksi
b. Kelompok Jabatan :Fungsional
c. Level Kompetensi :Specific
23

d. Unit Kerja :Rayon


e. Jabatan Atasan Langsung :Supervisor Teknik

2. TUJUAN JABATAN
Koordinasi, pengawasan pembangunan jaringan distribusi serta
memberikan rekomendasi desain maupun prosedur kerja yang
disesuaikan dengan kondisi lapangan.

3. KINERJA UTAMA
Efektivitas pembangunan jaringan distribusi.

4. FUNGSI UTAMA
a. Koodinasi serta pengawasan pelaksanaan pekerjaan
pembangunan di wilayah kerjanya;
b. Rekomendasi desain maupun prosedur kerja sesuai kondisi
lapangan.

5. TANGGUNG JAWAB UTAMA


a. Mengawasi pekerjaan pihak ketiga agar sesuai dengan
kontrak kerja;
b. Melaksanakan koordinasi dalam pelaksanaan pekerjaan
pembangunan jaringan distribusi dengan pihak terkait;
c. Memberikan rekomendasi perubahan desain konstruksi sesuai
kondisi lapangan untuk memudahkan pelaksanaan pekerjaan
konstruksi.
24

2.4 Aspek Kegiatan Perusahaan

Aspek kegiatan yang dilakukan oleh PT. PLN (PERSERO)

Distribusi Jawa Barat dan Banten adalah :

1. Untuk meningkatkan pasokan listrik di daerah jawa barat agar

dapat tersalur dengan baik, merata dan tanpa hambatan.

2. Meningkatkan pelayanan bagi para pelanggan yang ingin

menggunakan listrik.

3. Memperbaiki dan meningkatkan perkembangan kelistrikan agar

dapat digunakan dengan aman dan nyaman oleh pelanggan.

4. Mengoptimalkan kinerja para karyawan agar perusahaan dapat

terus berkembang dan dapat dipercaya oleh banyak masyarakat.


25

BAB III

PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

Terlebih dahulu penulis akan mengemukakan pengertian dari REVASS

(Revenue Assuance), artinya sendiri adalah suatu aplikasi yang dimiliki oleh

PT. PLN untuk menginput data pelanggan yang menggunakan listrik,

sehingga data-data yang dimiliki oleh pelanggan dapat dilihat melalui

program REVASS. Pertama untuk memasukan data pelanggan yang

menggunakan listrik dengan mencatat jumlah KWH meter para pelanggan

oleh petugas pencatatan meter, setelah itu memasukan tarif atau daya yang

digunakan oleh pelanggan lalu dilengkapi dengan data pelanggan sesuai

dengan KTP milik pelanggan, data yang telah di input tersebut akan langsung

masuk ke dalam web sehingga akan memudahkan para pegawai yang

sewaktu-waktu memerlukan data atau identitas pelanggan yang menggunakan

listrik.

Adapun bagian atau divisi yang berkaitan dengan pengendalian tunggakan

adalah bagian keuangannya atau bagian pengendalian piutang, bagian

pengendalian piutang pun sangat membutuhkan data-data yang ada pada

program REVASS untuk mengetahui pelanggan mana saja yang melakukan

telat bayar atau mengalami tunggakan selama beberapa bulan, setelah


26

mengetahui siapa saja yang menunggak atau telat bayar maka pihak

pengendalian piutang bekerja sama dengan pihak penagihan, bagian sampel,

dan biller.

3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan Selama menjalankan kerja praktek di

PT. PLN (PERSERO) Rayon Kopo adalah menginput data-data pelanggan

yang akan pasang baru listrik, tambah daya, atau turun daya dan melakukan

pengecekan data pelanggan pada program REVASS.

Data-data yang harus disiapkan sebelum menginput ke dalam program

REVASS adalah :

1. Surat Permohonan Dari Pelanggan

2. Surat Jawaban dari PT. PLN

3. Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL)

4. Perintah Kerja

5. Berita Acara

6. Info Data Induk Langganan (DIL)

7. Surat Pernyataan

8. Pembelian TOKEN
27

Data-data diatas harus dilengkapi terlebih dahulu karena data tersebut

sangat penting bagi perusahaan untuk dapat mengetahui siapa saja pelanggan

yang menggunakan listrik dan berapa tariff ataudaya yang digunakan, data

tersbut berupa lembar kertas atau berkas, sehingga gar dapat di input kedala

program REVASS dilakukan scan, setelah berkas tersebut di scan secara urut

akan disimpan ke dalam sebuah folder yang di beri nama sesuai dengan

tanggal scan, dan didalam folder tersebut terdapat folder lagi yang diberi nama

sesuai dengan nomor pelanggan, setelah data tersebut di scan dan di simpan

pada folder sesuai dengan namanya maka akan dilakukan upload secara urut

hasil scan ke dalam program REVASS, dari data yang telah di upload dapat

dilihat data-data pelanggan secara lengkap.

Adapun data-data yang harus diinput kedalam program REVASS adalah

sebagai berikut :

1. Surat Permohonan dari Pelanggan

2. IDPEL

3. Data Survei

4. Surat Jawaban

5. Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL)

6. Suplemen

7. SLO

8. Kwitansi
28

9. Perintah Kerja

10. Berita Acara

11. Info Pelanggan

3.3 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek

3.3.1 Cara kerja program REVASS dalam mengendalikan tunggakan di

perusahaan

AIL (Arsip Induk Pelanggan) merupakan kumpulan berkas atau dokumen


yang terkait dengan permohonan mutasi pelanggan, seperti: pasang baru,
tambah daya, dan balik nama. Dokumen yang tersimpan di dalamnya
meliputi: TUL 101, kuitansi, formulir permohonan, fotokopi KTP, akte
kepemilikan rumah, hasil survey, BA pasang, BATG dsb. AIL ini ada didalam
program Revass.

Program Revass ini adalah sebagai penyimpan sejarah pergerakan


pelanggan, AIL sangatlah berperan penting ketika terjadi ketidaksepahaman
kepentingan antara pelanggan dan PLN. AIL dapat membantu menjelaskan
data faktual mengenai mutasi terakhir pada pelanggan, misalnya data meter
yang terpasang, ukuran MCB, stand cabut, stand pasang, nomor seri segel,
dsb.

Jadi cara kerja program ini dalam mengendlikan tunggakan pelanggan


adalah dengan cara melihat AIL yang ada di dalam program dengan demikian
dapat melihat pelanggan yang melakukan telat bayar dan yang tidak melunasi
pembayaran sehingga tunggakan dapat dikendalikan melalui program ini.
29

3.3.2 Manfaat dari program REVASS dalam pengendalian tunggakan

Pada penggunaan listrik konvesional, pelangan menggunakan listrik

terebih dahulu dan membayar tagihannya pada bulan berikutnya. Untuk

mengetahui pemakaian listrik pelanggan, PLN menggunakan jasa petugas

catat meter (CATER).

Pada tanggal yang sama, setiap satu bulan sekali secara periodik, petugas

cater akan mencatat posisi angka stand meter listrik di rumah pelanggan. Hasil

pencatatan angka stand meter dikurangi denga hasil penatatanperiode bulan

yang lalu, dari selisih yang didapat akan diketahui banyaknya penggunaan

listrik (kwh) oleh pelanggan. Setelah data pencatatan meter diperoleh data

tersebut akan diproses untuk mendapat besar tagihan listrik secara

menyeluruh.

Adapun unsur tagihan sebgai berikut :

1. Biaya beban

2. Pajak penerangan jalan

3. Biaya energy minimum

4. Biaya pemakaian kwh untuk pembayaran melalui loket pembayaran

dikenakan biaya administrasi yang besarnya ditentukan oleh Bank.

Pembayaran tagihan listrik dilayani mulai tanggal 1 sampai dengan

tanggal 20 setiap bulannya.apabila pelanggan terlambat membayar tagihan

rekening listriksampai batas akhir periode pembayarannya, maka PLN


30

berhakmemutus sementara aliran listrik pelanggandengan cara penyegelan

atas alat pembatas dan pengukurtana elu memberi peringatan terlebih dahulu.

Atas keterlambatan pembayaran ini pelanggan akan dikenakan biaya

keterlambatan yang pertama (BK1). Selanjutnya juika pelanggan belum

melunasi tunggakannya hingga masuk bulan berikutnya , pelanggan akan

dikenakan biaya keterlambatan kedua (BK2).

Adapun biaya keterlambatan pembayaran rekening listrik :

Table 3.1 Biaya Keterlambatan Rekening

No Batas Daya Biaya keterlambatan per bulan

1 450 VA Rp. 3.000

2 900 VA Rp. 3.000

3 1.300 VA Rp. 5.000

4 2.200 VA Rp. 10.000

5 3.500 VA s.d 5.500 Rp. 50.000


VA
6 6.600 VA s.d 14.000 3% dari tagihan rekening listrik
VA (minimum Rp. 75.000)

7 Diatas 14.000 VA 3% dari tagihan rekening listrik


(minimum Rp. 100.000)

Manfaat program REVASS dalam mengendalikan tunggakan yang terjadi di

perusahaan adalah pegawai PLN bisa melihat dan memantau pelanggan mana

saja yang terlambat membayar rekening listrik atau pelanggan yang tidak
31

membayar sama sekali selama jangka waktu 60 hari. Karena didalam program

ini terdapat informasi tentang pelanggan yang menggunakan listrik di PLN

Rayon Kopo mulai dari data pribadi pelanggan sampai dengan jumlah listrik

yang dipakai, sehingga dengan mengetahui data tersebut pegawai dapat

dengan mudah melihat pelanggan mana saja yang terlambat bayar dan yang

tidak membayar selama 60 hari.

Setelah mengetahui pelanggan yang melakukan tunggakan maka dari

pihak perusahaan akan menerbitkan surat pemberitahuan pemutusan

sementara bagi pelanggan yang melakukan telat bayar dan surat

pemberitahuan pelaksanaan pembongkaran rampung bagi pelanggan yang

tidak membayar dalam jangka waktu 60 hari, dan semua data yang ada pada

surat didapat dari program REVASS.

3.3.3 Hambatan yang ada pada program REVASS dan cara

penanggulangannya

Hambatan yang sering terjadi pada program REVASS adalah masalah

kesalahan pencatatan yang dilakukan oleh pegawai seperti salahnya

memasukan data pelanggan atau kesalahan memasukan jumlah pasokan listrik

yang digunakan pelanggan, hal ini dapat mnghambat dalam mengendalikan

tunggakan, selain hambatan kesalahan data adapun masalah teknisi pada

program yang harus selalu di update pengaturannya dan dalam pengupdate-an


32

program ini sering terjadi kendala seperti server yang tidak terhubung dengan

baik sehingga menyebabkan hambatan untuk mengendalikan tunggakan.

Cara menanggulanginya pegawai harus mencatat setiap data dengan teliti

karena sedikit kesalahan saja akan berakibat fatal yang menyebabkan kerugian

bagi perusahaan maupun pihak pelanggan.

Adapun tunggakan yang ada pada perusahaan karena hambatan yang

terjadi dalam program Revass seperti berikut :

Table 3.2 Tabel Realisasi Tunggakan

Bulan Lembar Rupiah

1 2790 336.017.436

2 3162 426.292.672

3 3067 393.443.175

4 3058 453.943.387

5 3180 451.424.496

6 2492 336.740.146

7 3059 487.274.974

Dari table diatas dapat dilihat jumlah tunggakan pelanggan dari bulan

pertama sampai ke tujuh pada tahun 2013.


33

Sebisa mungkin perusahaan meminimalkan tunggakan tersebut dengan

cara menghubungi pelanggan yang melakukan tunggakan agar segera

melunasi pembayarannya. Apabila pelanggan tidak melunasi juga tunggakan

maka akan diberikan surat pemberitahuan untuk pemutusan sementara bila

sudah lewat waktunya akan terbit surat pemberitahuan pelaksanaan

pembongkaran listrik.

Data para pelanggan yang tidak membayar tunggakan pun dilihat dari data

yang ada pada program REVASS.


34

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

1. Revass adalah penyimpanan sejarah pergerkan pelanggan, AIL (Arsip

Induk Pelanggan) sangatlah berperan penting ketika terjadi

ketidaksepahaman kepentingan antara pelangan dan PLN. AIL dapt

membantu menjelaskan data factual mengenai mutasi terakhir pada

pelanggan, misalny ada meter yang terpasang, ukuran MCB, stand

cabut, stand pasang, nomor seri segel, dsb.

2. Program Revass, program ini sangatlah membantu petugas untuk

mengetahui data pelanggan dengn mudah, mulai dari biodata

pelanggan mana saja yang melakukan telat bayar atau menunggak

pembayaran, sehingga program ini dapat membantu untuk mengen

dalikan tunggkn yang ada pada perusahaan.

3. Dalam mengendalikan tunggakan yang terjadi di perusahaan dengan

cara pegawai dapat melihat dan memantau pelanggan mana saja yang

terlambat membayar rekening listrik atau pelanggan yang tidak

membayar sama sekali dalam jangka waktu 60 hari. Karena didalm

program ini terdapat informasi tentang pelanggan yang menggunakan

listrik.
35

4.2 Saran

Dengan ini maka penulis memberi saran :

1. Pihak perusahaan seharusnya memanfaatkan program Revass

dengan baik, selain itu bagi para pegawai yang mengelola program

ini agar selalu memelihara program ini agar dapat digunakan

dengan baik seperti melengkapi data-data tentang pelanggan agar

memudahkan kinerja program ini.

2. Para pegawai harus memanfaatkan program ini sebaik mungkin

agar tunggakan yang ada pada perusahaan dapat cepat dikendalikan

oleh program ini dengan cara melihat data-data yang ada pada

program ini.

3. Bagi para petugas CATER agar lebih berhati-hati dan lebih teliti

dalam pencatatan meter agar tidak terjadi kesalahan penulisan

ataupun salah baca yang akan berakibat fatal dan bagi para petugas

Revass pun harus berhati-hati dalam memasukan data pelanggan ke

dalam program agar tidak terjadi kesalahan yang imbasnya menjadi

kerugian bagi perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai