NIM : 19304113
1. Hakikat Berwirausaha
Wirausaha Adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan
menilai kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber dayasumber daya yang
dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka
meraih sukses.
Kewirausahaan Pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang
memilik kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif.
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan
sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis (Ahmad
Sanusi, 1994)
2. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai sebuah usaha
dan mengembangkan usaha (Soeharto Prawiro, 1997).
3. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai sebuah usaha
dan mengembangkan usaha (Soeharto Prawiro, 1997).
4. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (kreatif)
dan berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalam memberikan nilai lebih.
5. Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
(Drucker, 1959)
6. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan keinovasian dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan usaha
(Zimmerer, 1996).
Esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses
pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda agar dapat bersaing.
Menurut Zimmerer (1996:51), nilai tambah tersebut dapat diciptakan melalui cara-cara
sebagai berikut:
Walaupun di antara para ahli ada yang lebih menekankan kewirausahaan pada peran
pengusaha kecil, namun sifat inipun sebenarnya dimiliki oleh orang-orang yang berprofesi di
luar wirausahawan. Jiwa kewirausahaan ada pada setiap orang yang menyukai perubahan,
pembaharuan, kemajuan dan tantangan, apapun profesinya.
Jika kita menengok literatur asing, makna yang terkandung pada konsepkonsep
wirausaha tersebut adalah sepadan maknanya dengan kata entrepreneurship dalam bahasa
Inggris. Istilah entrepreneur itu sendiri berasal dari bahasa Prancis, yaitu entreprendre yang
mengandung makna toundertake yangberarti mengerjakan atau berusaha atau melakukan
suatu pekerjaan. Ronstadt dalam (Kuratko dan Hodgetts 1989 ) menjelaskan bahwa the
entrepreneur is one who undertakes to organize, manage, and assume the risks of the
business, yangberarti bahwa seorang wirausaha adalah seseorang yang berupaya untuk
mengatur, mengelola, serta bersedia menanggung risiko dari suatu usaha.
Entrepreneurship adalah suatu kemampuan untuk mengelola sesuatu yang ada dalam
diri Anda untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal (baik) sehingga bisa
meningkatkan taraf hidup Anda dimasa mendatang
Dalam kehidupan sehari-hari, masih banyak oang yang menafsirkan dan memandang
bahwa kewirausahaan identik dengan apa yang dimiliki baru dilakukan ‘usahawan” atau
“wiraswasta”. Pandangan tersebut tidaklah tepat, karena jiwa dan sikap kewirausahaan
(entrepreneurship) tidak hanya dimiliki oleh usahawan akan tetapi dapat dimiliki oleh setiap
orang yang berpikir kreatif dan bertindak inovatif baik kalangan usahawan maupun
masyarakat umum seperti petani, karyawan, pegawai pemerintahan, mahasiswa, guru, dan
pimpinan organisasi lainnya.
PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN
Secara harfiah Kewirausahaan terdiri atas kata dasar wirausaha yang mendapat
awalan ked an akhiran an, sehingga dapat diartikan kewirausahaan adalah hal-hal yang terkait
dengan wirausaha. Sedangkan wira berarti keberanian dan usaha berarti kegiatan bisnis yang
komersial atau non-komersial, Sehingga kewirausahaan dapat pula diartikan sebagai
keberanian seseorang untuk melaksanakan suatu kegiatan bisnis.
Dalam bahasa Inggris wirausaha adalah enterpenuer, istilah ini pertama kali
diperkenalkan oleh Richard Cantillon, seorang ekonom Prancis. Menurutnya, entrepreneur
adalah “agent who buys means of production at certain prices in order to combine them”.
Dalam waktu yang tidak terlalu lama, ekonom Perancis lainnya, Jean Baptista Say
menambahkan definisi Cantillon dengan konsep entrepreneur sebagai pemimpin.
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti :pejuang, pahlawan,
manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha, berarti
perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang
berbuat sesuatu. Ini baru dari segi etimologi (asal usul kata). Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru,
menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur
permodalan operasinya serta memasarkannya. Dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi
dan Pembinaan Pengusahan Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa:
Secara umum banyak sekali definisi yang dikemukakan oleh para ahli, mengenai
kewirausahaan, yang diambil dari berbagai sumber :
Motivasi usaha merupakan salah satu pendorong tumbuh kembangnya jiwa wirausaha
seseorang. Kesuksesan seseorang seringkali disertai dengan motivasinya yang kuat dalam
menjalakan setiap usaha yang dijalaninya.
Menurut Uno (2008), tiga faktor yang menentukan motivasi dalam berwirausaha
yaitu:
1. Keinginan dan minat memasuki dunia usaha.
2. Harapan dan cita-cita menjadi wirausaha.
3. Dorongan lingkungan.
Menurut Kristanto (2009:13) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
motivasi berwirausaha adalah:
a) Independensi
b) Pengembangan diri
c) Alternatif unggul terhadap pekerjaan yang tidak memuaskan
d) Penghasilan
e) Keamanan
Kemudian menurut Saiman (2014:26) terdapat empat faktor yang mempengaruhi seseorang
menjadi wirausaha yaitu:
1. Laba – Seseorang melakukan kegiatan wirausaha agar dapat menentukan berapa
laba yang dikehendaki, keuntungan yang diterima, dan berapa yang akan
dibayarkan kepada pihak lain atau pegawainya.
2. Kebebasan – Seseorang melakukan kegiatan wirausaha agar dapat bebas mengatur
waktu, bebas dari supervisi, bebas aturan main yang menekan atau intervensi, serta
bebas dari aturan budaya organisasi atau perusahaan.
3. Impian Personal – Seseorang melakukan kegiatan wirausaha agar bebas mencapai
standar hidup yang diharapkan, lepas dari rutinitas kerja yang membosankan,
karena harus mengikuti visi misi dan impian orang lain. Ini merupakan imbalan
untuk menentukan nasib atau visi misi dan impiannya sendiri.
4. Kemandirian – Seseorang melakukan kegiatan wirausaha memiliki rasa bangga
karena dapat mandiri dalam segala hal, seperti permodalan, mandiri dalam
pengelolaan atau manajemen, mandiri dalam pengawasan, serta menjadi manajer
terhadap dirinya sendiri. Dapat dikatakan bahwa berwirausaha mampu memotivasi
seseorang untuk memperoleh laba, kebebasan, impian personal, dan kemandirian.
Motivasi tersebut berupa keuntungan yang tidak akan didapat apabila bekerja
disebuah industri atau bekerja dengan orang lain, karena dengan berwirausaha dapat
menentukan labanya sendiri dan pendapatan akan datang setiap harinya tanpa perlu
menunggu waktu gajian, dapat membuat aturan main sendiri, sebuah peluang untuk
menentukan nasibnya sendiri lepas dari rutinitas kerja yang membosankan, serta
memiliki kepuasaan tersendiri karena mendapatkan pendapatan secara mandiri dari
usaha yang didirikan sendiri
PROSES BERWIRAUSAHA
Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha :
1. Tahap memulai, tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha
mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang
usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau
melakukan franchising. Juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di
bidang pertanian, industri / manufaktur / produksi atau jasa.
2. Tahap melaksanakan usaha atau diringkas dengan tahap “jalan”, tahap ini seorang
wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup
aspek-aspek : pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang
meliputi bagaimana mengambil resiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan
melakukan evaluasi.
3. Mempertahankan usaha, tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah
dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai
dengan kondisi yang dihadapi
4. Mengembangkan usaha, tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau
mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah
satu pilihan yang mungkin diambil
Menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave (1996 : 3), proses kewirausahaan
diawali dengan adanya inovasi. Inovasi tersebut dipengeruhi oleh berbagai faktor baik yang
berasal dari pribadi maupun di luar pribadi, seperti pendidikan, sosiologi, organisasi,
kebudayaan dan lingkungan. Faktor-faktor tersebut membentuk locus of control, kreativitas,
keinovasian, implementasi, dan pertumbuhan yang kemudian berkembangan menjadi
wirausaha yang besar. Secara internal, keinovasian dipengaruhi oleh faktor yang bersal dari
individu, seperti locus of control, toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman. Sedangkan
faktor yang berasal dari lingkungan yang mempengaruhi diantaranya model peran, aktivitas,
dan peluang. Oleh karena itu, inovasi berkembangan menajdi kewirausahaan melalui proses
yang dipengrauhi lingkungan, organisasi dan keluarga (Suryana, 2001 : 34).
1. Proses inovasi
2. Proses pemicu
3. Proses pelaksanaan
4. Proses pertumbuhan
Mencari peluang usaha baru : lama usaha dilakukan, danjenis usaha yang pernah
dilakukan
Pembiayaan : pendanaan – jumlah dan sumber-sumberdana
SDM : tenaga kerja yang dipergunakan
Kepemilikan : peran-peran dalam pelaksanaan usaha
Organisasi : pembagian kerja diantara tenaga kerja yangdimiliki
Kepemimpinan : kejujuran, agama, tujuan jangka panjang,proses manajerial (POAC)
Pemasaran : lokasi dan tempat usaha
Muculnya banyak wirausaha atau pebisnis, telah menarik perhatian para pakar untuk
meneliti bagaimana mereka terbantuk. Bagian ini menjelaskan teori-teori mengenai proses
pembentukan wirausaha. Teori tersebut antara lain: life path change, goal directed behavior,
teori outcome expectancy.Terakhir, terdapat acuan komprehensif mengenai teori pembetukan
wirausaha yang dipadukan oleh teori-teori sebelumnya. Begitu banyak teori yang telah
mengupas persoalan ini, intinya bahwa menjadi wirausaha adalah sebuah proses.
Menurut Shapero dan Sokol (1982) dalam Sundjaja (1990), tidak semua wirausaha
lahir dan berkembang mengikuti jalur yang sistematis dan terencana. Banyak orang yang
menjadi wirausaha justru tidak memaluli proses yang direncanakan. Antara lain disebabkan
oleh:
a. Negative displacement
Seseorang bisa saja menjadi wirausaha gara-gara dipecat dari tempatnya
bekerja, tertekan, terhina atau mengalami kebosanan selama bekerja,
dipaksa/terpaksa pindah dari daerah asal. Atau bisa juga karena sudah memasuki
usia pensiun atau cerai perkawinan dan sejenisnya.
Banyaknya hambatan yang dialami keturunan Cina untuk memasuki bidang
pekerjaan tertentu (misalnya menjadi pegawai negeri) menyisakan pilihan terbatas
bagi mereka. Di sisi lain, menjaga kelangsungan hidup diri dan keluarganya,
menjadi wirausaha pada kondisi seperti ini adalah pilihan terbaik karena sifatnya
yang bebas dan tidak bergantung pada birokrasi yang diskriminatif.
b. Being between things
Orang-orang yang baru keluar dari ketentaan, sekolah, atau penjara,
kadangkala merasa seperti memasuki dunia baru yang belum mereka mengerti dan
kuasai. Keadaan ini membuat mereka seakan berada di tengah-tengah dari dua
dunia yang berbeda, namun mereka tetap harus berjuang menjaga kelangsungan
hidupnya. Di sinilah biasanya pilihan menjadi wirausaha muncul karena dengan
menjadi wirausaha mereka bekerja dengan mengandalkan diri sendiri.
c. Having positive pull
Terdapat juga orang-orang yang mendapat dukungan membuka usaha dari
mitra kerja, investor, pelanggan, atau mentor. Dukungan memudahkan mereka
dalam mengantisipasi peluang usaha, selain itu juga menciptakan rasa aman dari
risiko usaha. Seorang mantan manajer di sebuah perusahan otomotif, misalnya,
yang memutuskan untuk masuk ke bisnis suku cadang otomotif, misalnya dengan
bahan baku ban bekas, seperti stopper back door, engine mounting, atau mufler
mounting.Perusahaan otomotif tersebut memberi dukungan dengan menampung
produk mantan manajernya tersebut.
2. Teori Goal Directed Behavior
Menurut Wolman (1973), seseorang dapat saja menjadi wirausaha karena
termotivasi untuk mencapai tujuan tertentu. Teori ini disebut dengan Goal Directed
Behavior.
Teori ini hendak menggambarkan bagaimana seseorang bergerak menjadi
wirausaha, motivasinya dapat terlihat langkah-langkahnya dalam emncapai tujuan
(goal directed behavior). Diawali dari adanya dorongan need, kemudian goal
directed behavior, hingga tercapainya tujuan. Sedangkan need itu sendiri dari skema
muncul karena adanya defisit dan ketidakseimbangan tertentu pada diri individu
yang bersangkutan (wirausaha).
Seseorang terjun dalam dunia wirausaha diawali dengan adanya kebutuhan-
kebutuhan, ini mendorong kegiatan-kegiatan tertentu, yang ditujukan pada
pencapaian tujuan. Dari kaca mata teori need dan motivasi tingkah laku, seperti
menemukan kesempatanberusaha, sampai mendirikan dan melembagakan usahanya
merupakan goal directed behavior. Sedangkan goal tujuannya adalah
mempertahankan dan memperbaiki kelangsungan hidup wirausaha.
3. Teori Outcome Expectancy
Bandura (1986) menyatakan bahwa outcome expectancy bukan suatu perilaku
tetapi keyakinan tentang konskuensi yang diterima setelah seseorang melakukan
suatu tindakan tertentu.
JENIS-JENIS USAHA
9 Macam Jenis Usaha yang Bisa Dilakukan dengan Modal Kecil, Segera Buka Bisnis Anda
Bagi sebagian orang, memiliki macam jenis usaha sendiri mungkin menjadi sebuah
keinginan. Apalagi bagi orang-orang yang memiliki jiwa wirausaha, keinginan untuk
mengatur sendiri sebuah bisnis pasti akan selalu tertanam.
Wirausaha memang menjadi salah satu peluang untuk mencari nafkah yang banyak
diminati. Banyaknya orang-orang yang sukses dengan mengerjakan bisnis sendiri menjadi
sebuah motivasi dan inspirasi bagi orang lain untuk mulai merencanakan macam jenis usaha
apa yang akan dibuka.
Macam jenis usaha memang sering menjadi permasalahan utama bagi seseorang yang
ingin menjajaki dunia wirausaha. Berbagai faktor menjadi pertimbangan mereka, mulai dari
modal, barang yang ingin dijual, bahan baku, hingga target pasar.
Tak jarang, dengan berbagai pertimbangan tersebut seseorang justru berpikir dua kali
atau bahkan tidak jadi mewujudkan keinginan mereka untuk berwirausaha. Padahal di zaman
sekarang, dengan fasilitas internet dan sosial media yang menjamur di mana-mana, membuat
seseorang menjadi lebih mudah untuk berbisnis sendiri. Berikut ini, kami rangkum dari
beberapa sumber, macam jenis usaha yang bisa dilakukan dengan sedikit modal:
Toko Online
Macam jenis usaha yang pertama adalah dengan membuka toko online. Dengan fasilitas
internet yang saat ini mudah dijangkau oleh siapa saja, membuka bisnis secara online tentu
menjadi salah satu peluang bisnis yang menarik. Bisnis ini pun juga cukup mudah dilakukan.
Untuk menjalankan bisnis ini, cukup dengan smartphone dan melakukan promosi di
kanal-kanal sosial media. Apalagi dengan adanya sistem dropship, Anda bisa membuka
bisnis online dengan mempromosikan barang tanpa perlu memiliki barang yang akan dijual.
Meskipun terlihat mudah dan sederhana, bisnis ini cukup menguntungkan.
Laundry
Macam jenis usaha yang kedua adalah laundry. Bisnis ini tentunya sudah tidak asing lagi.
Bisnis laundry sangat banyak ditemukan di perumahan yang padat atau di dekat kampus.
Usaha ini cukup menguntungkan karena sebagian orang mungkin tidak memiliki waktu
untuk mencuci pakaian, terutama bagi pelajar-pelajar kos.
Salah satu kunci sukses dalam bisnis laundry adalah letak lokasi usaha yang strategis dan
dekat dengan pemukiman penduduk yang padat atau dekat dengan sekolah dan kampus.
Kemudian yang berikutnya, tentu peralatan laundry yang berkualitas. Selanjutnya, Anda bisa
mempromosikan usaha ini melalui selebaran di lingkungan sekitar.
Cuci Sepatu
Macam jenis usaha yang ketiga adalah jasa mencuci sepatu. Bisnis ini adalah salah satu
jenis usaha yang hanya memerlukan sedikit modal. Jenis usaha ini mirip dengan laundry,
akan tetapi lebih hanya berfokus pada pencucian sepatu. Peralatan yang dibutuhkan pun
cukup sederhana, yaitu sikat sepatu, cairan pembersih dan peralatan lainnya.
Sama seperti laundry, Anda juga perlu mempertimbangkan lokasi dan kondisi lingkungan
ketika ingin membuka usaha ini. Lokasi yang berada di pusat kampus atau perkantoran,
sangat cocok untuk jenis usaha ini.
Cuci Motor dan Mobil
Macam jenis usaha yang keempat adalah jasa pencucian motor dan mobil. Usaha cuci
mobil dan motor juga menjadi peluang usaha yang baik, karena pemilik kendaraan terus
bertambah setiap tahunnya.
Walau terlihat sepele, namun banyak orang yang mendatangi usaha cuci motor dan mobil
ini karena pemilik kendaraan tidak memiliki waktu untuk mencuci kendaraan mereka atau
hanya sekedar malas mencuci.
Untuk memulai usaha cuci motor dan mobil ini, Anda bisa memulainya dari skala
rumahan. Lokasi yang strategis juga menjadi faktor utama untuk mendirikan usaha ini. Jika
lokasi usaha berada di tempat yang strategis maka, Anda dapat membuka usaha di halaman
atau garasi rumah untuk mulai merintisnya.
Jasa Pengetikan
Macam jenis usaha yang kelima yaitu jasa pengetikan. Bisnis ini mungkin dapat Anda
temui di sekitar kampus. Karena banyak mahasiswa yang membutuhkan jasa pengetikan
untuk tugas kuliah atau juga skripsi. Usaha ini cocok dijadikan usaha sampingan karena
cukup dengan mengetik, bisa menjadi ladang untuk mencari nafkah.
Tarif yang digunakan untuk jasa ini biasanya berdasarkan per halaman atau per kata.
Selain itu, saha ini tentunya juga tidak memerlukan biaya yang besar. Hanya butuh beberapa
peralatan yang harus disiapkan seperti komputer atau laptop, printer, kertas HVS, dan
scanner.
Menjual Produk Berdasarkan Hobi
Macam jenis usaha dengan menjual produk yang berdasarkan hobi tentu akan sangat
menyenangkan. Selain bisa memiliki berbagai produk yang disenangi, Anda juga bisa
mendapatkan keuntungan dari hobi tersebut.
Anda juga bisa memanfaatkan internet dan sosial media untuk mempromosikan barang
dagangan. Apalagi jika menemukan grup khusus yang sesuai dengan hobi, maka promosi pun
tidak akan melenceng dari target pasar.
Kerajianan Tangan
Macam jenis usaha yang selanjutnya yaitu dengan menjual produk kerajinan tangan. Jika
Anda adalah orang yang kreatif dan suka membuat suatu kerajinan, cobalah untuk menjual
karya yang Anda buat. Jenis usaha kerajinan ini juga cukup diminati. Berbagai macam
produk kerajinan tangan bisa berupa tas, sepatu, mainan, atau hiasan rumah.
Anda juga dapat memanfaatkan barang-barang bekas untuk membuat kerajinan tangan,
sehingga tidak perlu mengeluarkan banyak modal. Apalagi sudah banyak pengusaha yang
berhasil dengan memanfaatkan barang-barang bekas menjadi sesuatu yang berkelas.
Warung Kopi
Macam jenis usaha kuliner juga bisa menjadi inspirasi. Salah satu contoh yang sederhana
adalah bisnis warung kopi. Mungkin Anda sering mendapati banyak orang saat ini
menjadikan warung kopi sebagai tempat nongkrong atau berkumpul bersama teman ketika
malam hari. Anda bisa menjadikan bisnis ini sebagai usaha sampingan, apalagi jenis usaha ini
tidak memerlukan modal yang banyak.
Jual Pulsa
Macam jenis usaha yang banyak dilakukan oleh banyak orang adalah menjual pulsa.
Meskipun sudah banyak penjual pulsa yang berjejer di pinggir jalan, namun pengguna
handphone pun juga semakin bertambah.
Maka dari itu jenis usaha ini bisa menjadi peluang bisnis yang layak dicoba. Untuk
memulainya, Anda bisa mempromosikan kepada kerabat dan teman-teman terlebih dahulu.
KARAKTERISTIK USAHA
Pengertian Karakteristik Kewirausahaan
Seperti yang diketahui bersama, dunia bisnis adalah dunia yang begitu dinamis, begitu
fluktuatif sehingga kamu perlu pondasi yang kuat dari dalam diri. Karakter
seorang wirausahawan bisa menentukan kesuksesan bisnis yang sedang dijalani. Apa yang
dimaksud dengan karakteristik kewirausahaan? Karakteristik kewirausahaan dapat
didefinisikan sebagai hal yang berhubungan dengan ciri khas, perilaku, dan sikap seseorang
untuk mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia usaha.
Perilaku dan sikap tersebut biasanya mencakup sebagian besar tindakan seorang
wirausahawan dalam kesehariannya. Perlu diingat bahwa keahlian berbisnis tidak timbul
sejak lahir, melainkan timbul berkat latihan dan kebiasaan.
Jadi, tidak menutup kemungkinan, bagi Anda yang tidak memiliki dasar berwirausaha bisa
melatihnya mulai sekarang untuk menjadi pengusaha muda yang sukses. Salah satu caranya
adalah menumbuhkan karakter kewirausahaan di dalam diri sejak dini.
Tujuan Adanya Karakteristik Wirausaha
Karakteristik dalam berwirausaha muncul bukan tanpa tujuan. Tujuan tersebut bisa mencakup
tujuan pribadi maupun untuk kepentingan orang lain.
Berikut ini adalah beberapa tujuan adanya karakteristik wirausaha:
a. Persuasi Kewirausahaan kepada Masyarakat
Saat seseorang mulai menjalani wirausaha dan mampu meraih kesuksesan, maka
timbullah kesadaran masyarakat untuk ikut berwirausaha. Masyarakat akan tergerak
untuk mencari tahu tips dan trik sukses berwiraswasta kemudian belajar menjadi
pribadi yang tangguh dan ulet dalam membangun usaha.
b. Budayakan Sikap dan Perilaku Berwirausaha
Seorang wirausahawan yang sukses mampu menginspirasi orang lain untuk
melakukan hal yang sama. Siapa yang tidak ingin usahanya sukses? Tujuan inilah yang
akan membentuk semangat dan daya juang yang gigih agar usaha yang dijalankan
berhasil.
c. Meningkatkan Jumlah Wirausaha yang Berkualitas
Sumber daya manusia yang berkualitas menjadi salah satu hal yang dibutuhkan saat
menjalankan suatu usaha. Hal ini akan berdampak pada pemberdayaan dan peningkatan
kualitas sumber daya manusia. Sehingga memungkinkan sumber daya manusia tersebut
membuka lapangan pekerjaan sendiri.
d. Memajukan dan Mensejahterakan Masyarakat
Satu bisnis baru yang dibuka mampu menjadi lapangan kerja yang menyerap
beberapa tenaga kerja. Dengan begitu, para wirausahawan telah menambah lapangan
pekerjaan serta mengurangi pengangguran.
Karakteristik Wirausaha yang Harus Dimiliki Pebisnis
Persiapan untuk berbisnis tidak melulu soal hal teknisnya saja. Ada beberapa hal lain
yang harus dipersiapkan dengan baik agar bisnis yang dijalani ini berkomitmen tinggi. Salah
satu persiapan yang mesti kamu terapkan adalah karakter kuat wirausaha.
Inilah 5 karakter wirausaha yang harus ada dalam diri seorang pebisnis:
1. Bersikap Jujur
Dalam dunia bisnis, kejujuran adalah sebuah prinsip yang wajib ada dan dipegang
kuat. Kesuksesan sebuah bisnis bisa dimulai dari sebuah kejujuran yang kuat. Tidak
hanya modal materi, karakter jujur bisa membawa kamu ke tahap bisnis yang baik.
Mengapa kejujuran menjadi hal yang penting? Hal ini karena dalam dunia bisnis,
jujur sangat lekat dengan percaya. Jika seseorang sudah jujur dan dapat dipercaya, tidak
heran kalau bisnisnya akan semakin berkembang. Karena mereka dikenal sebagai orang
yang dapat dipercaya.
2. Disiplin
Karakter yang satu ini akan memperlihatkan seseorang tersebut benar-benar gigih
dalam melakukan segala upaya untuk bisnisnya. Disiplin adalah soal keteraturan dalam
melakukan sesuatu yang berkaitan dengan bisnis.
Dengan disiplin dapat menggerakkan semangat dan motivasi untuk menjalankan
pekerjaan hingga mencapai tujuan yang diinginkan. Bagaimana jika belum berhasil
mencapai tujuan? Coba terus karena setiap usaha akan membuahkan hasil asalkan
dilakukan dengan disiplin.
3. Komitmen yang Tinggi
Komitmen yang tinggi adalah salah satu karakter wirausaha yang harus melekat pada
seseorang yang ingin mulai berbisnis. Komitmen berkaitan dengan perkataan yang
harus bisa dipertanggungjawabkan nantinya.
Sama dengan sebuah kejujuran, komitmen yang tinggi dalam berbisnis bisa
membuahkan kepercayaan yang tervalidasi dengan baik. Ini akan mengarahkan
seseorang pada langkah-langkah yang lebih mudah dalam jalannya sebuah bisnis.
4. Percaya Diri
Sikap percaya pada diri sendiri adalah modal yang cukup baik untuk sebuah
permulaan. Tandanya seseorang sudah siap untuk menghadapi segala tantangan di
dunia bisnis.
Namun, percaya diri harus diimbangi dengan pengendalian diri. Jika percaya diri
tidak terkendalikan, diprediksi akan muncul sifat kesombongan.
5. Kreativitas Tanpa Batas
Apa sih yang membedakan satu bisnis dengan bisnis lainnya? Bisa jadi produk atau
barang serta jasa yang ditawarkan sudah ada orang lain yang lebih dulu
menjalankannya. Lalu apa yang membedakan?
Salah satunya adalah tingkat kreativitas yang perlu diasah. Kreativitas memungkinkan
Anda untuk menciptakan hal yang berbeda. Apalagi kreativitas tersebut ditunjang
dengan inovasi, maka usaha yang sedang Anda jalankan dapat menarik minat para
pelanggan.
Manfaat Karakteristik Wirausaha
Dengan memiliki karakteristik kewirausahaan , beberapa manfaat ini bisa Anda rasakan:
1. Pertumbuhan Kemampuan Manajerial
Salah satu manfaat terbesar dan paling signifikan dari kewirausahaan adalah
membantu dalam mengidentifikasi dan mengembangkan bakat manajerial. Pengusaha
yang sukses harus belajar banyak keterampilan untuk menjalankan bisnisnya.
Salah satu keterampilan yang sangat penting adalah seni membuat keputusan. Jadi
seorang wirausahawan menimbang pilihannya, menganalisis pilihannya dan memilih
alternatif terbaik. Inilah inti dari pengambilan keputusan.
Sepanjang jalan, seorang pengusaha bahkan dapat mempelajari fungsi dan teknik
manajerial baru. Ini sangat membantu dalam pengembangan keseluruhan kemampuan
manajerial dalam suatu ekonomi.
2. Meningkatkan Standar Hidup yang Lebih Baik
Perlu diketahui bahwa kewirausahaan membantu memenuhi semua kebutuhan
pelanggan.
Inovasi pengusaha akan meluncurkan produk dan layanan untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan, walaupun bukan barang atau jasa yang umum. Beberapa produk atau jasa
dengan persyaratan khusus juga mampu dipenuhi oleh pengusaha.
Jadi kondisi ini menghasilkan standar hidup yang lebih baik bagi anggota masyarakat.
Peminat elektronik berteknologi tinggi, pengalaman belanja pribadi, mobil mewah, dan
produk lainnya adalah hasil dari peningkatan standar hidup manusia berkat para
pengusaha.
3. Pembangunan Ekonomi
Pengusaha yang kreatif dan inovatif memainkan peran yang sangat penting dalam
perekonomian nasional sebuah negara. Peran pengusaha tidak hanya menginvestasikan
modalnya sendiri tetapi juga menarik modal dari pasar asing.
Modal yang terkumpul kemudian dimanfaatkan untuk aktivitas produktif dan
mengubahnya menjadi barang atau jasa yang memiliki nilai guna. Sumber daya atau
modal keuangan yang terkumpul ini adalah dasar dari penciptaan kekayaan dalam
perekonomian.