Anda di halaman 1dari 7

Bangkitkan Kembali Olahraga

Tradisional Kasti di Pangandaran


Melalui Jeje Cup
Oleh
 Entang Saeful Rachman - Oktober 16, 2019

Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Olahraga tradisional kasti kembali diperkenalkan


di Pangandaran, melalui open turnamen Jeje Wiradinata Cup yang digelar di Pepedan Hill.

Menurut ketua panitia turnamen kasti Jeje Wiradinata Cup, Nana, kegiatan turnamen kasti ini
sengaja digelar, menginggat selama ini permainan tersebut nyaris terlupakan.

“Kita bersama guru serta para pemuda Selasari Pangandaran, membangkitkan dan melestarikan
kembali olahraga tradisional kasti warisan leluhur ini, dan kedepan kasti bisa jadi favorit para
wisatawan,” ucapnya kepada HR Online, Rabu (16/10/2019).

Nana menuturkan, adapun tujuan dari event ini, yaitu untuk lebih memajukan cabang olahraga
bola kasti. “Pasalnya, di Pangandaran banyak talenta yang berbakat,” katanya.

Turnamen olahraga tradisional kasti yang diselengarakan pertama kalinya di Selasari ini, rupanya
disambut antusias oleh warga. Terbukti, turnamen kasti ini diikuti oleh 18 tim yang ada di
Pangandaran.

“Sedangkan untuk pertandingannya menggunakan sistem gugur ganda,” tuturnya.  

Sementara untuk sumber anggaran turnamen olahraga tradisional kasti ini, Nana menjelaskan,
bahwa dananya bersumber dari tiket masuk, uang pendaftaran peserta serta sumbangsih dari
donatur.
Di tempat yang sama, salah satu panitia lainnya Pandu dari karang taruna Selasari mengatakan,
sangat mengapresiasi dan mendukung penuh acara tersebut.

“Sebagai bentuk kepedulian pemuda Selasari terhadap cabor kasti, makanya kami sangat
mengpresiasi dan sangat mendukung,” katanya.

Untuk partai final pertandingan olahraga tradisional kasti direncanakan akan berbarengan dengan
peringatan hari jadi Kabupaten Pangandaran. (Ntang/R5/HR-Online)

Permainan Pukul kasti /Bola Kasti


Penulis
 marchiantalahatu
 -
April 16, 2020
0
17596

Share ke Facebook
 
Tweet on Twitter
  

Permainan  bola kasti tidak hanya ada di Maluku tetapi ada di berbagai wilayah di
Indonesia.  Asal mula permainan dan bagaimana persebaranya tidak diketahui
pasti. Di Maluku Tengah negeri Haria menyebutnya dengan pukul Kasti. Bola
yang digunakan terbuat dari anyaman daun kelapa. Namun seiring jalan telah
diganti dengan bahan karet.
Gambar permainan pukul kasti

Permainan bola kasti bisanya dilakukan pada pagi atau sore hari dan jarang di
lakukan pada siang hari (pukul 12.00-15.00) karena panas matahari yang sangat
menyengat  hal ini disebabkan karena permainan ini di lakukan pada areal
terbuka atau pada lapangan yang luas.

Permainan bola kasti biasanya di lakukan oleh anak laki-laki namun tidak
menutup kemungkinan perempuan dapat ikut serta, dengan kata lain permainan
permainan ini bukan di monopoli oleh laki-laki. Oleh karena permainan itu
memiliki membutuhkan tenaga yang kuat dan sangat menguras tenaga karena
harus dapat berlari kencang. Biasanya permainan ini di mainakan oleh anak anak
berumur di atas 10 tahun hingga berusia  30 tahun.

Peralatan utama permainan ini menggunakan sebuah bola yang terbuat dari
karet/bola tenis dan sebuah pemukul yang terbuat dari kayu. 

Dahulu masyarakat permainan ini  menggunakan anyaman dari daun kelapa


yang masih muda dan membutuhkan beberapa bola karena kualitas bola yang
cepat rusak. Bola tenis telah di gunakan sebagai pengganti anyaman tersebut
dan hingga kini ketimbang lebih menggunakan bola tenis karena kuat dan
pantulan yang di timbulkan ketika menggelinding dan ringan saat di pukul. Selain
kedua peralatan di atas adanya juga lapangan dan tempat berlabuh ketika
pemain itu selesai memukul bola. Tempat  persinggahan ada dua satu berada
tidak jauh dari garis pukul dan yang satu cukup jauh dari titik pukul. Kedua
tempat tersebut ditandai dengan tonggak atau pepohonan  yang kebetulan ada di
daerah bermain. Jarak antara garis pemukul dan tonggak 1 ± 5-7 meter. 
Sedangkan jarak antara tonggak 1 dan tonggak ke 2 ±10-15 meter. Berikut
gambarnya

Penadah bola pemain/ pemukul


bola pengumpan bola

Sebelum permainan bola kasti dilakukan diawali dengan satu tahap yaitu
pengundian untuk menetukan grup yang bermain dan grup yang berjaga/hadang.
Hal itu bisa dilakukan dengan suit/suteng/ menggunakan sekeping uang logam.
Dalam hal ini diwakili oleh pemain yang dipilih mewakili groupnya sebagai ketua
kelompok. Group yang menang bermain/pukul dan group yang meleset
suit/undianya bertugas sebagai penjaga/penghadang.  Untuk memperjelas
bagaimana permaiana bola/pukul kasti dilakukan group pertama kita sebut ’
Group A’ dan ‘Group B’. misalnya group A memulai permainan group B bertugas
sebagai penghadang dan berada di luar garis dan menyebar dan terpencar  bisa
di depan, di tengah, di belakang,disamping kiri-kanan . Semua anggota
ditempatkan di sesuai dngan tempatnya.  Dan dari group B salah satu bertugas
sebagai pelempar bola. bola yang di lemparkan harus sesuai dengan permintaan.
Jika yang diinginkan setinggi bahu maka pemain harus meluruskan tangan
kananya kedepan sambil mengayun bola, jika yang di ayunkan meleset dan tidak
di pukul oleh pemaian group a maka ada kesempatan ke 2  untuk memukul. Jika
bola  yang dipukul meleset selama 3 kali maka pemukul harus segera
meninggalkan bola dan berlari ketonggak pertama.  Jika sebelum
mencapai/memegang tonggak pertama bole telah mengenai badanya maka
group berpindah sebagai penjaga/penghadang.  Namun, jika  bola yang di
lemparkan tidak mengenainya maka ia selamat, maka giliran pemain kedua
group A yang memukul. Jika pemain kedua mmukul bola dengan baik maka
tugas pemain pertama pada tonggak 1 harus berlari ke tonggak kedua  maka
permainan berlanjut terus. Jika pemain ke tiga memukul dengan baik maka
pemain bertama harus berusaha balik ke garis pemukul /rumah pemain dan
pemain kedua  berlari ke tonggak kedua maka permainan telah di hitung 1 nilai
demikian hingga selesai sampai salah satu pemain group A ada yang mati jika
badanya mengenai bola dari lemparan lawan.

Ada beberapa catatan  yang berkenaan dengan permainan bola kasti. Pertama,
jika bola dipukul group A dapat di tangkap group B maka group B mendapat nilai
satu walaupun merka dalam posisi jaga. Kedua, jika salah seorang  group A
memukul bola dengan baik dan dapat memegang toggak pertama dan kedua
kemudian langsung kembali menuju rumah permainana maka yang bersangkutan
mendapat nilai 2 (pulang-pergi). Ketiga, jika pemaina group A tinggal satu
pemukul  yang lain masih berada di tonggak pertama dan kedua, kemudian
pemain tersebut tidak dapat memukul bola dengan baik maka para pemain group
B tidak dapat mengembat group A, akan tetapi cukup dengan mengarahkan bola
ke rumah permainan. Dengan demikian group A dan berganti posisi menjadi
group jaga. Keempat, group yang di anggap sebagai pemenang adalah group
yang banyak mengumpulkan nilai.

Permainan tradisional ini tidak hanya dilakukan oleh kaum laki-laki tetapi berlaku
juga untuk kaum perempuan sehingga permainan ini bukan saja berfungsi
sebagai hiburan tetapi sebagai suatu wadah mempererat pesahabatan. 

Kasti adalah suatu permainan yang bersifat game. Sebagaimana permainan


lainya permainan ini sangat menekan pada unsur sportif, antara lain tidak boleh
melakukan kecurangan dan siap menerima kekalahan. Dengan demikian secara
tersirat permainan kasti mengandung nilai sportifitas, kerjasama, kecermatan,
dan keterampilan.

Nilai kerjasama tercermin ketika salah satu pemain hendak


mengembat/melempar pemain lawan yang sedang berlari menuju tempat
berlabuh /meninggalkan tonggak. Dalam hal ini posisinya tidak memungkinkan
untuk mengejar dan melempar lawan  tetapi bola dioper kepada teman lain yang
posisinya berdekatan dengan lawan sehingga memungkinkan untuk melempar
lawan. Nilai kecermatan tercermin selain dalam melempar lawan juga dalam
memukul bola. Kedua kegiatan tesebut memerlukan perhitungan agar bola
mengenai lawan dan arah pukul bola sesuai dengan apa yang diinginkan.

https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbmaluku/permainan-pukul-kasti-bola-kasti/

Anda mungkin juga menyukai