Anda di halaman 1dari 21

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN UMUM DANA DESA


(Berdasarkan UU Nomor 6 Tahun 2014 dan PP Nomor 60 Tahun 2014)

Disampaikan oleh Menteri Keuangan RI


pada Acara Rakornas Dan Peresmian Pendampingan Desa
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

Jakarta, 31 Maret 2015

1
Outline

• Perkembangan Desentralisasi Fiskal


• Filosofi Lahirnya UU Desa
• Dasar Hukum
• Kewenangan Desa
• Sumber Keuangan dan Pendapatan Desa
• Roadmap Dana Desa
• Postur, Kebijakan dan Tantangan APBN 2015
• Isue Krusial

2
Perjalanan Desentralisasi Fiskal

2014

2005-current
UU No. 6 Tahun 2014
Tentang Desa
UU No. 33 Tahun 2004 Unit: DJPK
2001-2004 Unit:
DJ-PKPD Disamping Jumlah Daerah :
548 dan terus bertambah
UU No. 25 Tahun 1999
DJAPK/BAPPEKI DJPK serta Transfer/PAD/Vol
Unit: DJ-PKPD
APBD terus meningkat
Jumlah Daerah : Jumlah Daerah (2013) :
367 Daerah 524 Daerah  Pemerintah harus
menganggarakan DD
Transfer: Rp81 T Transfer (2013): Rp529 T
sebesar 10% dari dan
PAD: Rp15 T PAD (2013): Rp140 T
diluar dana transfer ke
Volume APBD: Volume APBD (2013):
daerah
Rp100 T Rp707 T

Sekretariat Jenderal
Ministry of Finance, Republic of Indonesia Kementerian Keuangan3
Filosofi Dana Desa
• Meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan
pembangunan desa melalui peningkatan
pelayanan publik di desa, memajukan
perekonomian desa, mengatasi kesenjangan
pembangunan antar desa serta memperkuat
masyarakat desa sebagai subjek dari
pembangunan.

Sekretariat Jenderal
Ministry of Finance, Republic of Indonesia Kementerian Keuangan4
DASAR HUKUM
PERMENDAGRI:
1. Permendagri No. 111/2014 tentang Pedoman
Teknis Peraturan di Desa
2. Permendagri No. 112/2014 tentang Pemilihan
PP 43/2014 Kepala Desa
tentang Peraturan 3. Permendagri No. 113/2014 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa
Pelaksanaan 4. Permendagri No. 114/2014 Tentang Pedoman
UU 6/2014 Pembangunan Desa

PERMENDES:
1. Permendes No.1/205 tentang Pedoman
UU 6/2014 Kewenangan Lokal Berskala Desa
tentang 2. Permendes No.2/2015 tentang Musyawarah
Desa
Desa 3. Permendes No.3/2015 tentang Pendampingan
Desa

PP 60/2014 RPMK
tentang Dana Desa Pelaksanaan PP 60/2014
Bersumber dari (mengatur hal-hal teknis terkait
pengalokasian, penyaluran,
PPAPBN
60/2014 penggunaan, pemantauan dan
Perubahan PP evaluasi Dana Desa)
60/2014
5
Money follows Function Skala Desa
Kewenangan Pelaksanaan Cakupan Kewenangan Pendanaan
Hak asal-usul : merupakan warisan yg 1. Pendapatan Asli Desa,
Kewenangan masih hidup dan prakarsa Desa atau terdiri atas hasil usaha,
berdasarkan hak asal prakarsa masyarakat Desa sesuai dengan hasil aset, swadaya dan
usul perkembangan kehidupan masyarakat partisipasi, gotong
1 Diatur dan royong, dan lain-lain
diurus oleh pendapatan asli Desa;
Kewenangan untuk mengatur dan 2. Alokasi APBN;
Desa
mengurus kepentingan masyarakat Desa 3. Bagian dari hasil Pajak
Kewenangan lokal yang telah dijalankan oleh Desa atau Daerah dan Retribusi
berskala Desa mampu dan efektif dijalankan oleh Desa Daerah Kab./Kota;
atau yang muncul karena perkembangan 4. Alokasi Dana Desa yang
2 Desa dan prakarsa masyarakat Desa merupakan bagian dari
dana perimbangan yang
diterima Kab./Kota;
Kewenangan yg 5. Bantuan keuangan dari
ditugaskan Pemerintah, • Penugasan meliputi penyelenggaraan APBD Provinsi dan
Diurus oleh APBD Kab./Kota;
Pemda Provinsi atau pemerintahan Desa, pelaksanaan
Desa 6. Hibah dan sumbangan
Pemda Kab./Kota pembangunan Desa, pembinaan
(berdasarkan
3 kemasyarakatan Desa, dan yang tidak mengikat
penugasan dari dari pihak ketiga; dan
pemberdayaan masyarakat Desa.
Pemerintah, 7. Lain-lain pendapatan
Kewenangan lain yg • Penugasan disertai biaya: Desa yang sah.
Pemda Provinsi
ditugaskan Pemerintah, Pemerintah
atau Pemda
Pemda Provinsi atau Pemda Prov
Kab./Kota
Pemda Kab./Kota sesuai Pemda Kab/kota
ketentuan 4
SUMBER-SUMBER PENDAPATAN DESA
Pendapatan asli Desa
Alokasi APBN :
Lain-lain 1 • Dari realokasi anggaran
Pendapatan pusat berbasis desa
• 10% dari dan diluar
yang sah 7 2 dana transfer ke
daerah secara
bertahap
hibah dan
sumbangan Bagian dari PDRD
pihak ketiga 6 3
kabupaten/kota
• Paling sedikit 10%

bantuan 4 Alokasi Dana Desa (ADD)


5 • Paling sedikit 10% dari dari
keuangan dari
dana perimbangan yang
APBD diterima kab/kota dikurangi
Prov/Kab/Kota DAK
• Pemerintah dapat menunda
dan/atau mengurangi dana
perimbangan jika kab/kota
tidak mengalokasikan ADD 7
POKOK-POKOK KEUANGAN DESA DAN SUMBER
PENDAPATAN DESA MENURUT UU NO 6 TAHUN 2014 (1)

Anggaran bersumber dari APBN


• Diperuntukkan bagi Desa dan Desa Adat ditransfer melalui APBD Kabupaten/Kota dan digunakan untuk
membiayai:

1. Penyelenggaraan pemerintahan;
2. Pembangunan;
3. Pemberdayaan masyarakat;
4. Kemasyarakatan.
• Bersumber dari belanja pusat dengan mengefektifkan program yang berbasis desa secara merata dan
berkeadilan (dilaksanakan dengan merealokasi anggaran K/L yang berbasis desa ke anggaran Dana Desa}.
• Besaran alokasi anggaran yg peruntukannya langsung ke desa ditentukan 10% dari dan diluar dana transfer
ke daerah (on top) secara bertahap (dalam rangka memenuhi prosentase anggaran dana desa telah
disusun road map dana desa).

Anggaran bersumber dari APBD Prov/Kab/Kota


• Bagian hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD) Kabupaten/Kota paling sedikit 10% (sepuluh
perseratus) dari PDRD;
• Alokasi Dana Desa (ADD) paling sedikit 10% (sepuluh perseratus) dari dana perimbangan yang diterima
Kabupaten/Kota dalam APBD setelah dikurangi DAK;
• Bantuan keuangan dari APBD Provinsi dan APBD Kabupaten/Kota.

8
POKOK-POKOK KEUANGAN DESA DAN SUMBER
PENDAPATAN DESA MENURUT UU NO 6 TAHUN 2014 (2)

 Pengelolaan keuangan Desa :


a. Pengelolaan keuangan Desa mengikuti pola pengelolaan keuangan daerah;
b. Kepala Desa merupakan pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan Desa
dan melimpahkan sebagian kewenangan kepada perangkat Desa yang
ditunjuk;
c. Pendapatan, belanja dan pembiayaan Desa ditetapkan dalam APB Desa;
d. APB Desa ditetapkan dalam peraturan desa oleh Kepala Desa bersama Badan
Permusyawaratan Desa;

 Pertanggungjawaban pengelolaan keuangan desa oleh Kepala Desa kepada :


a. Bupati/walikota setiap akhir tahun anggaran dan pada akhir masa jabatan;
b. Badan Permusyawaratan Desa setiap akhir tahun anggaran.

 Belanja Desa diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan yang


disepakati dalam Musyawarah Desa dan sesuai dengan prioritas Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah.

9
Roadmap Dana Desa Dana Desa (DD):
Rp103.791,1M
Dana Desa (DD):
Rp111.840,2 M
Dana Desa (DD): Rata-rata DD per Desa: Rata-rata DD per Desa:
Rp81.184,3M Rp 1.400,8 juta Rp 1.509,5 juta
Rata-rata DD per Desa: ADD: ADD:
Dana Desa (DD): Rp60.278,0 M
Rp1.095,7 juta Rp55.939,8M
Rp47.684,7 M Bagi Hasil PDRD:
ADD: Bagi Hasil PDRD:
Dana Desa (DD): Rata-rata DD per Desa: Rp3.376,7M
Rp42.285,9M Rp3.055,3M
Rp20.766,2 M Rp643,6 juta TOTAL= Rp175.494,9 M
Bagi Hasil PDRD: TOTAL= Rp162.786,3M
Rata-rata DD per Desa: ADD:
Rp2.733,8M Rata2 perdesa: Rata2 perdesa:
Rp 280,3 juta Rp37.564,4 M Rp2.368,6 juta
TOTAL= Rp126.204,2M Rp2.197,1 juta
ADD: Bagi Hasil PDRD:
Rp32.666,4 M
Bagi Hasil PDRD:
Rp2.412,4 M
TOTAL= Rp87.661,5M
Rata2 perdesa:
Rp1.703,3 juta 2018 2019
Rata2 perdesa:
2017
Rp2.091,0 M
TOTAL= Rp55.523,6M Rp1.183,1 juta
Rata2 perdesa:
Rp749,4 juta Penggunaan:
- Sesuai kewenangan hak asal
2016 Penggunaan:
- Sesuai kewenangan hak usul dan kewenangan lokal
berskala desa
asal usul dan kewenangan
lokal berskala desa - Open menu dg prioritas utk
APBN-P Penggunaan:
Penggunaan:
- Sesuai kewenangan hak
- Open menu dg prioritas utk
mendukung program
mendukung program
pembangunan & pemberdayaan
2015 - Sesuai kewenangan hak asal
usul dan kewenangan lokal
asal usul dan kewenangan
lokal berskala desa
pembangunan &
pemberdayaan masyarakat
masyarakat desa melalui
pembangunan infrastruktur dasar
Penggunaan: berskala desa desa
- Sesuai kewenangan hak asal usul - Open menu dg prioritas utk desa melalui pembangunan
- Open menu dg prioritas utk mendukung program infrastruktur dasar desa - Tdk dapat digunakan utk
dan kewenangan lokal berskala desa mendukung program penghasilan tetap Kades dan
- Open menu dg prioritas utk pembangunan & - Tdk dapat digunakan utk
pembangunan & pemberdayaan masyarakat penghasilan tetap Kades Perangkat Desa
mendukung program pembangunan & pemberdayaan masyarakat
pemberdayaan masyarakat desa desa melalui dan Perangkat Desa Perencanaan:
desa melalui pembangunan - APBDes
melalui pembangunan infrastruktur infrastruktur dasar desa
pembangunan infrastruktur Perencanaan:
dasar desa dasar desa - APBDes - RKP Des
- melalui pembangunan - RPJM Des
- Tdk dapat digunakan utk penghasilan infrastruktur dasar Desa - Tdk dapat digunakan utk - RKP Des
tetap Kades dan Perangkat Desa penghasilan tetap Kades - RPJM Des Pedoman Pelaksanaan;
- Tdk dapat digunakan utk
Perencanaan: penghasilan tetap Kades dan dan Perangkat Desa Pedoman Pelaksanaan; Pendampingan;
- APBDes Perangkat Desa Perencanaan: Pendampingan; Pengembangan Database:
- RKP Des - APBDes Pengembangan Database: Target Keberhasilan
Perencanaan:
Pedoman Pelaksanaan; - APBDes - RKP Des Target Keberhasilan
Pendampingan; - RKP Des - RPJM Des Jumlah Desa
10
Pengembangan Database
Target Keberhasilan
- RPJM Des 74.093
2019
Roadmap Dana Desa 2018 Penggunaan;
Perencanaan;
2017 Penggunaan; Pedoman Pelaksanaan:
Perencanaan; - Perbup/Perwali
2016 Penggunaan; Pedoman Pelaksanaan: Pendampingan Pemda
Perencanaan; - Perbup/Perwali - Fasilitator dari Pemda
2015 Penggunaan; Pedoman Pelaksanaan: Pendampingan Pemda (rata-rata 1 fasilitator = 4
Perencanaan; - Perbup/Perwali - Fasilitator dari Pemda desa)
Penggunaan; Pedoman Pelaksanaan: Pendampingan Pusat : (rata-rata 1 fasilitator = 4 Pengembangan Database:
Perencanaan; - Perbup/Perwali - Fasilitator (rata-rata 1 desa) - Rekonsiliasi dan
Pedoman Pelaksanaan: Pendampingan Pusat: fasilitator = 4 desa) Pengembangan Database: validitasi data dengan
- Permen (alokasi, - Fasilitator (rata-rata 1 Pelatihan Aparatur: - Rekonsiliasi dan validitasi penyedia data (BPS, BIG,
penyaluran, penggunaan fasilitator = 4 desa) data dengan penyedia data Kemdagri, KemdesPDT)
dan monev) - Training 74.093 aparat
(BPS, BIG, Kemdagri, - Koord: KemdesPDT
- Perbup/Perwali Pelatihan Aparatur: Desa
KemdesPDT)
(pembagian/alokasi Dana - Training 74.093 aparat Pengembangan Target keberhasilan (fokus
- Koord: KemdesPDT
Desa perDesa); Desa Database: Monev):
Target keberhasilan (fokus - Tersusunnya RKP Des
Pendampingan Pusat: Pengembangan - Rekonsiliasi dan validasi
data dengan penyedia
Monev): dan APBDes
- Fasilitator eks-PNPM Database: - Tersusunnya RKP Des
- Fasilitator baru - Rekonsiliasi dan validasi data (BPS, BIG, Kemdagri, - Laporan realisasi dan
KemdesPDT) dan APBDes penggunaan sesuai dg
- Pelatihan fasilitator baru data dengan penyedia
- Koordinator : Kemdes - Laporan realisasi dan aturan
Pelatihan Aparatur: data (BPS, BIG,
Kemdagri, KemdesPDT) PDT penggunaan sesuai dg - Terbentuknya desa2
- TOT /Training for Master - Koordinator : Kemdes Target keberhasilan aturan unggulan disetiap
Trainer 418 aparat PDT - Terbentuknya desa2
kab/kota
(fokus Monev): kab/kota (min 40% dari
Target keberhasilan - Tersusunnya RKP Des unggulan disetiap jumlah Desa)
- Training 74.093 aparat dan APBDes kab/kota (min 30% dari
Desa (fokus Monev):
- Tersusunnya RPJM Des, - Laporan realisasi dan jumlah Desa)
Pengembangan RKP Des, APBDes penggunaan sesuai dg
Database: - Laporan realisasi dan aturan
- Koordinasi dengan penggunaan sesuai dg - Terbentuknya desa2
penyedia data (BPS, BIG, aturan unggulan disetiap
Kemdagri, KemdesPDT) - Terbentuknya desa2 kab/kota (min 20% dari
unggulan disetiap jumlah Desa)
Target keberhasilan:
- Tersusunnya RKP Des kab/kota (min 10% dari
dan APBDes jumlah Desa)
- Laporan realisasi dan
penggunaan dana sesuai
dg aturan
Dalam Miliar Rupiah

2014 2015 PERUBAHAN

POSTUR APBNP 2015 – APBN 2015


APBNP APBN APBN-P*
Nominal %
1. Transfer ke Daerah 596.504 637.975,1 643.834,5 5.859,40 0,9%
1.1. Dana Perimbangan 491.882 516.401,0 521.760,5 5.359,50 1,0%
1.1.1. Dana Bagi Hasil (DBH) 117.663 127.692,5 110.052,0 -17.640,50 -13,8%
1.1.1.1. DBH Pajak 46.116 50.568,7 54.216,6 3.647,90 7,2%
1.1.1.2. DBH Sumber Daya Alam 71.547 77.123,8 55.835,4 -21.288,40 -27,6%
1.1.2. Dana Alokasi Umum 341.219 352.887,8 352.887,8 0,00 0,0%
1.1.3. Dana Alokasi Khusus 33.000 35.820,7 58.820,7 23.000,00 64,2%
1.2. Dana Otonomi Khusus 16.148 16.615,5 17.115,5 500,00 3,0%
1.3. Dana Keistimewaan D.I. Yogyakarta 523 547,5 547,5 0,00 0,0%
1.4. Dana Transfer Lainnya 87.948 104.411,1 104.411,1 0,00 0,0%
2. Dana Desa - 9.066,2 20.766,2 11.700,00 129,1%

JU M LAH 596.504 647.041,3 664.600,7 17.559,40 2,7%

12
DANA DESA DALAM APBN-P 2015
ALOKASI RATA2 DANA
DANA
PAGU JUMLAH DASAR DESA PER DANA DESA STANDAR
DESA
APBN DESA PER DESA DESA TERTINGGI DEVIASI
TERENDAH
(90%) (NASIONAL)
Rp20, Rp252,24 Rp1.121,04 Rp254,47
74.093 Rp280,45 juta 21,93
766 T juta juta juta
(Permendagri
No.39/2015)

13
PENGALOKASIAN DAN PENYALURAN
DANA DESA
• Anggaran dihitung berdasarkan jumlah desa dan dialokasikan
berdasarkan jumlah penduduk, angka kemiskinan, luas wilayah,
dan tingkat kesulitan geografis secara merata dan berkeadilan.
• Dana Desa dianggarkan dalam APBN dan dialokasikan dengan dua
tahap, yaitu:
1. Alokasi dari APBN ke APBD Kab/Kota (alokasi ditetapkan
dalam perpres rincian APBN);
2. Alokasi dari APBD Kab/Kota ke APB Desa (alokasi ditetapkan
dalam peraturan Kepala Daerah).
• Dana Desa yang telah dialokasikan disalurkan dengan mekanisme
transfer:
1. Dari rekening kas negara ke rekening kas umum Kab/Kota;
2. Dari rekening kas umum Kab/Kota ke rekening Desa.
14
PENGGUNAAN DANA DESA

Sesuai ketentuan UU 6/2014, Dana Desa digunakan untuk


membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan,
pemberdayaan masyarakat, dan kemasyarakatan.
Namun agar Anggaran Dana Desa yang dialokasikan dalam APBN
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, maka dalam PP
60/2014 penggunaan Dana Desa diprioritaskan untuk
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.
Prioritas untuk pembangunan desa antara lain: pembangunan
irigasi desa, jalan desa, posyandu, tambatan perahu, dan
Gedung Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Prioritas untuk pemberdayaan masyarakat antara lain:
pembinaan Koperasi Unit Desa, pemberdayaan kelompok tani
dan nelayan, pemberdayaan UKM Desa.
 Penggunaan Dana Desa untuk kegiatan yang tidak prioritas
harus mendapatkan persetujuan bupati/walikota;

15
Tantangan dan Peluang Pelaksanaan Dana Desa
Tantangan untuk Pemerintah Pusat:
• Agar Dana Desa dapat disalurkan tepat waktu (Tahap I: April 2015):
o Penyaluran dari RKUN ke RKUD diperlukan:
• Perda tentang APBD yang didalamnya memuat Dana Desa yang bersumber dari APBN;
• Peraturan Kepala Daerah (Perbup atau Perwali) tentang pembagian Dana Desa untuk
setiap desa di wilayah Kabupaten atau Kota yang bersangkutan.
o Penyaluran dari RKUD ke rekening desa harus dipenuhi persyaratan:
• Perdes tentang APBDesa.
• Diperlukan anggaran yang cukup besar untuk memenuhi alokasi Dana Desa sebesar sebesar 10 persen
dari total transfer ke daerah dalam APBN (dipenuhi di tahun 2017).

• Diperlukan Capacity building dan tenaga pendamping yang cukup banyak untuk mendukung
pelaksanaan good governance dalam pengelolaan keuangan dan pembangunan desa.

Tantangan untuk Pemerintah Daerah dan Aparatur Desa:


• Aparatur Desa (Kepala Desa/aparat desa) harus mempersiapkan diri dalam pengelolaan Dana Desa
secara transparan dan akuntabel, serta diharapkan tidak menambah jumlah aparatur Desa yang
berakibat pada ketidakefektifan dan ketidakefisienan penggunaan Dana Desa.

Peluang
• Pelaksanaan UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa menjadi momentum untuk meningkatkan
kesejahteraan dan pembangunan daerah di wilayah pinggiran serta meningkatkan otonomi desa.
• UU Desa sejalan dengan Visi dan Misi Pemerintah yang tercakup dalam program Nawa Cita, yakni
membangun Indonesia dari pinggir dengan memperkuat pembangunan daerah utamanya daerah
perbatasan dan desa.
Sekretariat Jenderal
16
Menteri Keuangan Republik Indonesia Kementerian Keuangan
Tantangan dan Optimalisasi
Pemanfaatan Dana Desa
Tantangan Pemanfaatan Dana Desa:
• Pemanfaatan Dana Desa (DD) harus sensitif terhadap ketersediaan infrastruktur di Desa.
• Fungsi alokasi DD adalah mengurangi ketimpangan penyediaan infrastruktur pelayanan
publik antar desa sedemikian rupa sehingga masyarakat memperoleh pelayanan publik
yang lebih memadai dan merata.
• Masyarakat di pedesaan terutama yang miskin cenderung belum memanfaatkan fasilitas
pelayanan publik
 perlu perubahan mindset masyarakat.
 alokasi DD dimanfaatkan untuk menghubungkan supply dan demand pelayanan publik

Optimalisasi Pemanfaatan Dana Desa:


• Infrastruktur pedesaan  Pemerintah desa mempunyai peluang yang cukup besar dalam
memanfaatkan DD untuk membangun infrastruktur.
• Social Development  DD digunakan untuk mengoptimalkan pemanfaatan fasilitas
pelayanan publik bagi masyarakat (miskin) pedesaan dan penanggulangan kemiskinan.
• Local Employment  DD digunakan untuk meningkatkan peluang penciptaan lapangan kerja
di desa. Contoh: Guaranted Employment Programe di India, dari suatu keluarga miskin
dijamin 1 orang untuk bekerja selama 60 hari kerja dalam setahun pada saat bukan musim
panen.
Sekretariat Jenderal
Menteri Keuangan Republik Indonesia Kementerian Keuangan
• Akuntabilitas penggunaan
Dana Desa tergantung pada
Pemerintahan Desa dan
merupakan subjek audit BPK
• Pengawasan dilakukan
disetiap level pemerintahan
sesuai dengan kewenangan.
Masyarakat dapat juga
melakukan pengawasan jika
terjadi penyalahgunaan atas
Dana Desa dapat dilaporkan
pada aparat penegak hukum.
• Monitoring dan pengawasan
penggunaan dana Desa
utamanya dilaksanakan oleh
Pemda.
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM
PELAKSANAAN DANA DESA
• Dana Desa sebagai bagian dari APBN harus dikelola berdasarkan
good governance yang didukung dengan transparansi dan
akuntabilitas.
• Sesuai dengan filosofi UU Desa, alokasi Dana Desa harus dapat
mempercepat pembangunan Desa guna mewujudkan
kesejahteraan masyarakat.
• Dengan adanya Dana Desa dan 6 Sumber Pendapatan Desa
lainnya, maka urusan yang menjadi kewenangan desa akan
didanai dari APBDes, sehingga perlu dilakukan sinkronisasi antara
kegiatan yang didanai dari APBDes dengan kegiatan yang didanai
APBD Provinsi/Kab/Kota agar tidak terjadi inefisiensi anggaran.
• Tidak ada masa transisi pelaksanaan UU Desa sehingga
diperlukan kecepatan dalam menyiapkan SDM di level
Kabupaten/Kota dan Desa untuk mengelola keuangan dan
pembangunan desa, melalui pelatihan, pendampingan dan
supervisi dari berbagai pihak.
19
PERAN SDM DALAM PELAKSANAAN DANA DESA

 Pengelolaan keuangan desa mengikuti pola  pemerintah (pusat/prov/kab/kota) melakukan upaya


pengelolaan Keuangan daerah pemberdayaan masyarakat.
 Kepala Desa pemegang kekuasaan pengelolaan  Pendampingan dilakukan oleh tenaga professional,
keuangan desa pendamping teknis dan tenaga ahli pemberdayaan
 Kepala desa/perangkat desa perlu memiliki kapasitas masyarakat, kader pemberdayaan masyarakat desa
dalam pengelolaan keuangan desa atau pihak ketiga (LSM, perguruan tinggi, organisasi
kemasyarakatan atau perusahaan)

20
21

Anda mungkin juga menyukai