Anda di halaman 1dari 11

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol 3 No. 1 Tahun 2015 )

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, OBYEKTIVITAS,


INTEGRITAS DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KUALITAS AUDIT DI
PEMERINTAH DAERAH
(STUDI EMPIRIS PADA 5 KANTOR INSPEKTORAT PROVINSI BALI)

Ayu Kadek Prihartini [1], Luh Gede Erni Sulindawati [1], Nyoman Ari Surya Darmawan [2]

Jurusan Akuntansi Program S1


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: {ayuprihartini045@gmail.com, ernisulindawatiayu@yahoo.co.id,


arisurya.dharmawan@gmail.com}@undiksha.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompetensi, independensi,
obyektivitas, integritas, dan akuntabilitas terhadap kualitas audit di Pemerintah Daerah.
Penelitian ini dilaksanakan pada 5 Kantor Inspektorat di Provinsi Bali.
Pengambilan sampel dilakukan dengan metode Purposive Sampling, dengan
jumlah sampel 48 auditor. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
kuantitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer. Metode pengumpulan
dengan menggunakan kuisioner yang dibagikan kepada responden. Teknik analisis data
penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dengan menggunakan program
SPSS versi 19.00.
Hasil penelitian ini menunjukkan kompetensi berpengaruh positif signifikan
terhadap kualitas audit, independensi tidak bepengaruh positif signifikan terhadap
kualitas audit, obyektivitas tidak berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas audit,
integritas berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas audit, akuntabilitas tidak
berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas audit, dan secara simultan kompetensi,
independensi, obyektivitas, integritas, dan akuntabilitas berpengaruh positif signifikan
terhadap kualitas audit di Pemerintah Daerah.

Kata kunci: kompetensi, independensi, obyektivitas, integritas dan akuntabilitas

Abstract
This study was aimed at finding out the effect of competence, independence,
objectivity, integrity and accountability on the quality of audit in local government. This
study was conducted at 5 offices of inspectorate of Bali Province.
The sampling was done by using Purposive Sampling method, with the sample
size 48 auditors. The data used in this study were quantitative data. The data source was
primary data source. The collection of data method was using questionnaires that were
distributed to the respondents. The data analysis technique used was multiple regression
by using SPSS version 19.00 program.
The result showed that competence has a positive and significant effect on audit
quality, independence does not have a positive and significant effect on audit quality,
objectivity does not have a positive and significant effect on audit quality, integrity has a
positive and significant effect on audit quality, accountability does not have a positive and
significant effect on audit quality, and simultaneously competence, independence,
objectivity, integrity and accountability have a positive and significant effect on the quality
of audit in local government.

Keywords: competence, independence, objectivity, integrity and accountability


e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol 3 No. 1 Tahun 2015 )

PENDAHULUAN keuangan suatu perusahaan. Oleh karena


Pelaksanaan akuntabilitas sektor itu auditor harus menghasilkan audit yang
publik terhadap terwujudnya good berkualitas sehingga dapat mengurangi
governance di Indonesia semakin ketidakselarasan yang terjadi antara pihak
meningkat dan harus diterapkan. Hal manajemen dan pemilik. Namun sampai
tersebut harus dilaksanakan, karena saat ini belum ada definisi yang pasti
beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengenai bagaimana dan apa kualitas
terjadinya krisis ekonomi di Indonesia yang audit yang baik itu. Tidak mudah untuk
ternyata disebabkan oleh buruknya menggambarkan dan mengukur kualitas
pengelolaan dan birokrasi. Septiari (2013:1) jasa secara obyektif dengan beberapa
terdapat tiga aspek utama yang mendukung indicator (Ayuningtyas, 2012:18).
terciptanya kepemerintahan yang baik Kualitas audit dipengaruhi oleh
(good governance), yaitu pengawasan, beberapa faktor. Faktor pertama yang
pengendalian, dan pemeriksaan. mungkin mempengaruhi kualitas audit
Pengawasan merupakan kegiatan adalah kompetensi. Auditor membutuhkan
yang dilakukan oleh pihak di luar eksekutif, sebuah kompetensi. Kompetensi diperoleh
yaitu masyarakat dan Dewan Perwakilan melalui pendidikan dan pengalaman.
Rakyat Daerah (DPRD) untuk mengawasi Anggota seyogyanya tidak menggambarkan
kinerja pemerintahan. Pengendalian dirinya memiliki keandalan atau
(control) adalah mekanisme yang dilakukan pengalaman yang tidak mereka miliki
oleh eksekutif untuk menjamin bahwa (Mulyadi, 2002:58). Penelitian mengenai
sistem dan kebijakan manajemen kompetensi pernah dilakukan sebelumnya.
dilaksanakan dengan baik sehingga tujuan Taufiq Efendy (2010), hasil penelitian
organisasi dapat tercapai. Sedangkan menunjukkan kompetensi berpengaruh
pemeriksaan (audit) merupakan kegiatan positif terhadap kualitas audit aparat
yang dilakukan oleh pihak yang memiliki Inspektorat. Berdasarkan hal tersebut
independensi dan memiliki kompetensi diatas, hipotesis pertama yang diajukan
profesional untuk memeriksa apakah hasil adalah sebagai berikut :
kinerja pemerintah telah sesuai dengan H1: Kompetensi berpengaruh positif
standar yang ditetapkan. signifikan terhadap kualitas audit di
Banyaknya berita di media massa dan Pemerintah Daerah
elektronik terkait kasus-kasus Faktor kedua yang mempengaruhi
penyalahgunaan dana mulai dari kasus kualitas audit yaitu independensi. Mulyadi
yang dilakukan oleh pemerintah pusat (2002:9) mendefinisikan independensi
hingga pemerintah daerah. Hal tersebut sebagai keadaan bebas dari pengaruh,
menjadikan kualitas audit yang tidak dikendalikan oleh pihak lain, tidak
dilaksanakan inspektorat dipertanyakan tergantung pada orang lain dan akuntan
oleh publik. Salah satu penyebab masih publik yang independen haruslah akuntan
banyaknya terjadi kasus penyelewengan publik yang tidak terpengaruh dan tidak
seperti diatas, karena lemahnya dipengaruhi oleh berbagai kekuatan yang
pengawasan dalam penyelanggaraan berasal dari luar diri akuntan dalam
pemerintah. Dengan meningkatkan kualitas mempertimbangkan fakta yang dijumpainya
audit, tentunya akan meningkatkan kinerja dalam pemeriksaan. Penelitian mengenai
pemerintah dalam melaksanakan independensi sebelumnya pernah dilakukan
pengelolan keuangan Negara. Sehingga, oleh Indriyanti Linting (2013) yang
kasus-kasus seperti ini tidak terulang menyatakan bahwa independensi
kembali. berpengaruh positif terhadap kualitas audit.
Para pengguna laporan keuangan Hal ini berarti semakin tinggi independensi
terutama para pemegang saham akan seorang auditor internal, maka akan
mengambil keputusan berdasarkan pada menghasilkan kualitas audit yang semakin
laporan yang telah dibuat oleh auditor. Hal baik. Berdasarkan uraian tersebut, maka
ini berarti auditor mempunyai peranan dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
penting dalam pengesahan laporan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol 3 No. 1 Tahun 2015 )

H2: Independensi berpengaruh positif auditor terhadap semua tindakan dan


signifikan terhadap kualitas audit di keputusan yang diambil dalam
Pemerintah Daerah melaksanakan audit. Penelitian mengenai
Faktor ketiga yang dapat akuntabilitas dilakukan sebelumnya oleh
mempengaruhi kualitas audit yaitu Afif Bustami (2013) menunjukkan hasil
obyektivitas. Obyektivitas adalah suatu bahwa variabel akuntabilitas memiliki
kualitas yang memberikan nilai atas jasa pengaruh yang signifikan terhadap kualitas
yang diberikan anggota. Prinsip obyektivitas audit. Dengan demikian, kualitas audit yang
mengharuskan anggota bersikap adil, tidak dihasilkan oleh auditor dapat ditingkatkan
memihak, jujur secara intelektual, tidak dengan adanya akuntabilitas yang dimiliki
berprasangka atau bias, serta bebas dari oleh auditor.
benturan kepentingan atau berada dibawah H5: Akuntabilitas berpengaruh positif
pengaruh pihak lain (Mulyadi, 2002:57. signifikan terhadap kualitas audit di
Penelitian mengenai obyektivitas sudah Pemerintah Daerah
pernah dilakukan sebelumnya. Arianti Penelitian ini juga menguji pengaruh
(2014), hasil penelitiannya menunjukkan Kompetensi, Independensi, Integritas,
bahwa obyektivitas berpengaruh terhadap Obyektivitas, dan Akuntabilitas terhadap
kualitas audit di Pemerintah Daerah. Hal ini kualitas audit Pemerintah Daerah secara
berarti semakin tinggi obyektivitas yang simultan. Maka, hipotesis keenam yang
dimiliki oleh seorang auditor, maka semakin diajukan sebagai berikut :
meningkat pula kualitas audit yang H6: Kompetensi, Independensi,Integritas,
dihasilkannya. Berdasarkan uraian tersebut, Obyektivitas, dan Akuntabilitas secara
maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai simultan berpengaruh positif
berikut : signifikan terhadap kualitas audit di
H3: Obyektivitas berpengaruh positif Pemerintah Daerah
signifikan terhadap kualitas audit di Berdasarkan paparan diatas, maka
Pemerintah Daerah tujuan dari penelitian ini adalah: pertama,
Faktor keempat yang berpengaruh untuk menganalisis pengaruh positif
terhadap kualitas audit adalah integritas. signifikan kompetensi terhadap kualitas
Integritas adalah suatu elemen karakter audit di Pemerintah Daerah; kedua, untuk
yang mendasari timbulnya pengakuan menganalisis pengaruh positif signifikan
professional. Integritas mengharuskan independensi terhadap kualitas audit di
seorang anggota untuk, antara lain, Pemerintah Daerah; ketiga, untuk
bersikap jujur dan berterus terang tanpa menganalisis pengaruh positif signifikan
harus mengorbankan rahasia penerima obyektivitas terhadap kualitas audit di
jasa, pelayanan dan kepercayaan publik Pemerintah Daerah; keempat, untuk
tidak boleh dikalahkan oleh keuntungan menganalisis pengaruh positif signifikan
pribadi (Mulyadi, 2002:57). Penelitian integritas terhadap kualitas audit di
sebelumnya yang dilakukan Carolita dan Pemerintah Daerah; kelima, untuk
Rahardjo (2012) menyatakan bahwa menganalisis pengaruh positif signifikan
integritas berpengaruh positif terhadap akuntabilitas terhadap kualitas audit di
kualitas audit, sehingga semakin tinggi Pemerintah Daerah; keenam, untuk
integritas seorang auditor maka semakin menganalisis pengaruh kompetensi,
baik kualitas audit yang dilakukannya.. independensi, integritas, obyektivitas, dan
Dengan demikian, dapat dikemukakan akuntabilitas terhadap kualitas audit di
hipotesis sebagai berikut : Pemerintah Daerah
H4: Integritas Auditor berpengaruh positif
signifikan terhadap kualitas audit di METODE PENELITIAN
Pemerintah Daerah Populasi penelitian yang digunakan
Faktor kelima yang berpengaruh adalah seluruh auditor yang bekerja di
terhadap kualitas audit adalah akuntabilitas. kantor Inspektorat Kabupaten Buleleng,
Rizal (2010:78), akuntabilitas merupakan Inspektorat Kabupaten Gianyar, Inspektorat
rasa pertanggungjawaban dan motivasi Kabupaten Bangli, Inspektorat Kabupaten
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol 3 No. 1 Tahun 2015 )

Tabanan, dan Inspektorat Kabupaten Uji multikolinearitas, dalam uji


Jembrana. multokolinearitas bertujuan untuk menguji
Teknik penentuan sampel dalam apakah pada model regresi ditemukan
penelitian ini adalah dengan menggunakan adanya korelasi antar variabel bebas.
metode purposive sampling (Sugiyono, Pengujian multikolinearitas ini menggunakan
2010:218), artinya bahwa penentuan variance inflation factor apabila nilai nilai
sampel mempertimbangkan kriteria-kriteria tolerance lebih besar dari 0,10 atau VIF
seperti Auditor yang bekerja pada 5 kantor lebih besar dari 10 maka tidak terjadi
Inspektorat di Provinsi Bali yakni pada multikolinearitas.
Kabupaten Buleleng, Gianyar, Bangli, Uji heteroskedastisitas, penelitian ini
Tabanan dan Jembrana dan auditor yang akan menggunakan metode Uji Park guna
mempunyai pengalaman kerja minimal dua menentukan gejala heteroskedastisitas
tahun. Dipilih telah bekerja dua tahun, variabel-variabelnya. Guna memastikan
karena telah memiliki waktu dan apakah ada gejala heteroskedastisitas,
pengalaman untuk beradaptasi serta maka perlu dibandingkan nilai thitung dengan
menilai kondisi lingkungan kerjanya. Jumlah ttabel.
sampel dalam penelitian ini sebanyak 48 Selanjutnya, uji hipotesis yang
responden. dilakukan dengan analisis regresi
Kantor Inspektorat di Provinsi Bali berganda, dimana dalam pengujian ini akan
merupakan subyek dari penelitian ini, dilakukan: uji koefisien determinasi (R2), uji
sedangkan untuk obyeknya adalah parsial (uji t), dan uji simultan (uji F).
kompetensi, independensi, obyektivitas, Persamaan regresi linier berganda adalah
integritas, akuntabilitas dan kualitas sebagai berikut:
auditnya. Metode pengumpulan data yang Y =α+β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 +€
digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan kuesioner. Variabel HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian ada 6 yaitu : kompetensi (X1), Analisis Statistik Deskriptif
independensi (X2), obyektivitas (X3), Hasil statistik deskriptif data penelitian
integritas, akuntabilitas (X5) dan kualitas yang menunjukkan bahwa jumlah data yang
audit (Y). digunakan dalam penelitian adalah
Pengujian instrumen yang digunakan sebanyak 48 sampel pengamatan yang
adalah uji validitas dan reabilitas. Uji telah memenuhi kriteria. Dari 56 kuesioner
validitas ini digunakan untuk menguji yang disebar, kuesioner yang digunakan
apakah instrumen yang digunakan, dalam dalam penelitian ini sebanyak 48 kuesioner
hal ini kuisioner memenuhi persyaratan (85,72%), sedangkan 8 kuesioner
validitas. Setelah dilakukan uji validitas, (14,28%). tidak dapat digunakan karena
kemudian dilanjutkan dengan uji reabilitas. dijawab dengan tidak lengkap.
Instrumen yang reliabel adalah instrument Karakteristik responden dalam
yang konsisten dalam mengukur gejala penelitian ini meliputi jenis kelamin, lama
yang sama (Sugiyono, 2010). Item-item bekerja, dan tingkat pendidikan responden.
pertanyaan atau pernyataan dapat Responden yang jenis kelamin pria
dikatakan reliabel apabila memberikan nilai sebanyak 28 responden (58,33%), dan
Cronbach Alpha (α) > 0,60 (Ghozali, jenis kelamin wanita 20 responden (41,6%).
2006:42). Responden yang bekerja <5 tahun
Kemudian, uji asumsi klasik dengan sebanyak 19 orang (39,58%), auditor
melakukan: uji normalitas data, Uji dengan lama kerja 5-10 tahun sebanyak 16
normalitas menguji model regresi berdistribusi orang (33,33%), dan auditor dengan lama
apakah berdistribusi normal, dengan grafik kerja >10 tahun sebanyak 13 orang
histogram dan kurva penyebaran P-Plot dan (27,08%). Pendidikan responden yang
dapat dilakukan dengan melihat nilai Asymp memiliki tingkat pendidikan D3 adalah
Sig yang lebih besar dari 0,05 maka data sebanyak 6 orang (12,5%), tingkat
tersebut memenuhi syarat normalitas. pendidikan S1 sebanyak 33 orang
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol 3 No. 1 Tahun 2015 )

(68,75%), dan auditor dengan tingkat uji heteroskedastisitas dengan uji Park,
pendidikan S2 sebanyak 9 orang (18,75%). menunjukkan hasil sebagai berikut: variabel
Uji validitas dihitung dengan kompetensi memiliki –ttabel(-1,682) ≤ thitung (-
menggunakan korelasi pearson dan setelah 0,157) ≤ ttabel (1,682). Hal ini menunjukkan
dilakukan pengukuran dengan SPSS 19.00. bahwa variabel kompetensi (X1) terjadi
Setiap butir pertanyaan kuisioner dikatakan homoskedastisitas. Variabel independensi
valid jika rhitung>rtabel. Rtabel pada α 0,05 memiliki –ttabel (-1,682) ≤ thitung (0,378) ≤ ttabel
dengan derajat bebas df = jumlah (1,682). Hal ini menunjukkan bahwa
responden – 2, jadi df adalah 48 – 2 = 46, variabel independensi (X2) terjadi
r(0,05;46) pada uji satu arah = 0,2845. homoskedastisitas. Variabel obyektivitas
Berdasarkan uji validitas diketahui bahwa memiliki –ttabel (-1,682) ≤ thitung (-1,319) ≤ ttabel
masing-masing item pertanyaan memiliki (1,682). Hal ini menunjukkan bahwa
rhitung lebih besar dari rtabel (rhitung > rtabel), variabel obyektivitas (X3) terjadi
rtabel dari penelitian ini adalah 0,2845. Hal homoskedastisitas. Variabel integritas
ini berarti masing-masing item pertanyaan memiliki –ttabel (-1,682) ≤ thitung (-1,050) ≤ ttabel
dari variabel kompetensi, independensi, (1,682). Hal ini menunjukkan bahwa
obyektivitas, integritas, akuntabilitas, dan variabel integritas (X4) terjadi
kualitas audit adalah valid. homoskedastisitas. Variabel akuntabilitas
Hasil uji reliabilitas menunjukkan memiliki –ttabel (-1,682) ≤ thitung (1,176) ≤ ttabel
bahwa instrument yang digunakan telah (1,682). Hal ini menunjukkan bahwa
memenuhi syarat reliabilitas karena semua variabel akuntabilitas (X5) terjadi
variabel menunjukkan nilai cronbach alpha homoskedastisitas. Jadi model regresi
lebih besar dari 0,6 (nilai cronbach alpha layak dan terbebas dari masalah
berkisar antara 0,691 sampai 0,878). heteroskedastisitas.

Uji Asumsi Klasik Analisis Regresi Linear Berganda


Uji normalitas bertujuan untuk menguji Koefisien determinasi digunakan
apakah dalam model regresi, variabel untuk mengukur seberapa besar
dependen dan independen keduanya keterikatan atau keeratan variabel
mempunyai distribusi normal atau tidak independennya Berdasarkan hasil
(Ghozali, 2006). Hasil uji normalitas penelitian menunjukkan bahwa nilai
menunjukkan nilai Kolmogorov-Smirnov koefisien determinasi (Adjusted R2)
sebesar 0,655 dan signifikan pada 0,784. diperoleh sebesar 0,617 atau 61,7%. Nilai
Oleh karena nilai signifikansi (0,784) > α ini menunjukkan bahwa 61,7% kualitas
(0,05) maka artinya data residual audit dapat dijelaskan oleh variasi dari
berdistribusi normal. kelima variabel independen yaitu
Uji multikolonieritas bertujuan untuk kompetensi, independensi, obyektivitas,
menguji apakah dalam model regresi integritas, dan akuntabilitas sedangkan
ditemukan adanya korelasi antara variabel sisanya (100% 61,7% = 38,3%) dijelaskan
bebas (Ghozali, 2011). Hasil uji oleh sebab lain di luar model.
multikolonieritas menunjukkan bahwa Hasil uji t terhadap variabel
model tersebut terbebas dari masalah kompetensi dengan nilai thitung 2,358 > ttabel
multikolonieritas karena semua variabel (1,682) dengan nilai signifikansi (0,023) <
menunjukkan nilai Tolerance tidak kurang α(0,05). Hal ini berarti kompetensi
dari 0,1 (nilai Tolerance berkisar antara berpengaruh positif signifikan terhadap
0,229 sampai 0,964) dan mempunyai nilai kualitas audit. Sehingga hipotesis pertama
VIF yang tidak lebih dari 10 (nilai VIF (H1) yang menyatakan kompetensi
berkisar antara 2,200 sampai 4,364). berpengaruh positif signifikan terhadap
Uji heterokedastisitas dilakukan kualitas audit diterima.
dengan tujuan untuk menguji apakah dalam Hasil uji t terhadap variabel
model regresi terjadi ketidaksamaan independensi dengan nilai thitung(-1,358) <
variance dari residual satu pengamatan ke ttabel1,682 dan signifikansi (0,182) > 0,05,
pengamatan lainnya (Ghozali, 2011). Hasil berarti independensi tidak berpengaruh
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol 3 No. 1 Tahun 2015 )

terhadap kualitas audit. Sehingga hipotesis Hasil uji t terhadap variabel


kedua (H2) yang menyatakan independensi akuntabilitas dengan nilai thitung 1,026 < ttabel
berpengaruh positif signifikan terhadap 1,682 dan signifikansi (0,311) > 0,05, berarti
kualitas audit ditolak. akuntabilitas tidak berpengaruh terhadap
Hasil uji t terhadap variabel kualitas audit. Sehingga hipotesis kelima
obyektivitas dengan nilai thitung 0,913 < ttabel (H5) yang menyatakan akuntabilitas
1,682 dan signifikansi (0,366) > 0,05. Hal ini terhadap kualitas audit ditolak.
berarti obyektivitas tidak berpengaruh Berdasarkan pada tabel 1 maka dapat
terhadap kualitas audit. Sehingga hipotesis diformulasikan model regresi sebagai
ketiga (H3) yang menyatakan obyektivitas berikut:
berpengaruh positif signifikan terhadap Y = 3,594 + 0,439(X1) – 292 (X2) +
kualitas audit ditolak. 0,161(X3) + 0,435 (X4) + 120 (X5)
Hasil uji t terhadap variabel integritas Model regresi di atas bermakna
dengan nilai thitung 3,243 > ttabel 1,682 dan bahwa nilai konstanta sebesar 3,594
signifikansi (0,002) < 0,05, berarti integritas artinya kompetensi (X1), independensi (X2)
berpengaruh terhadap kualitas audit. obyektivitas (X3), integritas (X4), dan
Sehingga hipotesis keempat (H4) yang akuntabilitas (X5) memiliki nilai 0, atau
menyatakan integritas berpengaruh positif faktor – faktor lain yang mempengaruhi
signifikan terhadap kualitas audit diterima. kualitas audit bernilai 3,594.

Tabel 1. Hasil Uji Parsial (Uji t)


a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 3,594 5,869 0,612 0,544
X1 0,439 0,186 0,318 2,358 0,023
X2 -0,292 0,215 -0,252 -1,358 0,182
X3 0,161 0,176 0,160 0,913 0,366
X4 0,435 0,134 0,611 3,243 0,002
X5 0,120 0,117 0,137 1,026 0,311
Sumber : Data Primer diolah, 2015

Hasil uji F pada tabel 2 menunjukkan disimpulkan bahwa variabel kompetensi,


bahwa Fhitung yaitu sebesar 16,145 lebih independensi, obyektivitas, integritas, dan
besar dari nilai Ftabel 2,44 dengan angka akuntabilitas auditor seraca simultan
signifikansi = 0,000 < α 0,05. Berdasarkan mempengaruhi variabel kualitas audit.
hasil perhitungan tersebut dapat

Tabel 2. Hasil Uji Simultan (Uji F)


b
ANOVA
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
a
1 Regression 469,598 5 93,920 16,145 0,000
Residual 244,318 42 5,817
Total 713,917 47
Sumber : Data primer diolah, 2015
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol 3 No. 1 Tahun 2015 )

Pengaruh Kompetensi terhadap Kualitas Secara teori, seorang auditor harus


Audit memiliki sikap independensi dalam
Berdasarkan hasil uji statistik, maka menjalankan tugas auditnya. Independensi
diketahui bahwa kompetensi berpengaruh berarti sikap mental yang bebas dari
positif signifikan terhadap kualitas audit. pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak
Hasil pengujian hipotesis ini tidak sejalan lain, tidak tergantung pada lain.
dengan hasil penelitian Krisnawati (2012) Independensi juga berarti adanya kejujuran
yang menyatakan bahwa kompetensi tidak dalam diri auditor dalam
berpengaruh terhadap kualitas audit. mempertimbangkan fakta dan adanya
Namun penelitian ini didukung oleh pertimbangan yang objektif tidak memihak
penelitian yang dilakukan Efendy (2010) dalam diri auditor dalam merumuskan dan
dan Linting (2013) yang menyatakan menyatakan pendapatanya
bahwa kompetensi berpengaruh positif (Mulyadi,2002:26).
terhadap kualitas audit. Untuk Hipotesis kedua (H2) penelitian ini
meningkatkan kualitas audit, seorang tidak berhasil dibuktikan, kondisi ini diduga
auditor sangat bergantung pada tingkat karena sering terjadi mutasi pada sektor
kompetensinya. Kompetensi auditor adalah pemerintah sehingga auditor yang ada di
kemampuan auditor untuk mengaplikasikan inspektorat kemungkinan pernah bekerja di
pengetahuan dan pengalaman yang SKPD yang akan diaudit dan mereka sudah
dimilikinya dalam melakukan audit sehingga saling kenal mengenal atau memiliki
auditor dapat melakukan audit dengan teliti, hubungan sosial dan rasa kekeluargaan
cermat, intuitif, dan obyektif. Hal ini berarti dengan auditee yang akan diaudit sehingga
semakin tinggi kompetensi seorang auditor independensi auditor tersebut terganggu
internal, maka akan menghasilkan kualitas baik secara faktual maupun penampilan.
audit yang semakin baik. Seorang auditor
yang memiliki tingkat pendidikan yang Pengaruh Obyektivitas terhadap Kualitas
tinggi, wawasan yang luas serta sering Audit
mengikuti pelatihan-pelatihan selama Berdasarkan hasil uji statistik, maka
menjadi auditor merupakan dasar yang diketahui bahwa obyektivitas tidak
digunakan dalam melakukan audit untuk berpengaruh terhadap kualitas audit.
mencapai kualitas audit yang baik. Penelitian ini tidak sejalan dengan hasil
Kompetensi sangat diperlukan oleh seorang penelitian yang dilakukan oleh Arianti
auditor dalam menjalankan tugasnya (2014) yang menyatakan bahwa
sehingga dapat menghasilkan laporan audit obyektivitas berpengaruh positif terhadap
yang berkualitas dan dapat kualitas audit di Pemerintah Daerah.
dipetanggungjawabkan. Namun penelitian ini didukung dengan
penelitian yang dilakukan Indriyanti Linting
Pengaruh Independensi terhadap (2013) yang menyatakan bahwa
Kualitas Audit obyektivitas tidak berpengaruh terhadap
Berdasarkan hasil uji statistik, maka kualitas audit.
diketahui bahwa independensi tidak Berdasarkan teori, penelitian ini tidak
berpengaruh terhadap kualitas audit. Hasil sejalan dengan teori Arens et al., (2011:71)
penelitian ini tidak sama dengan hasil yang menyatakan bahwa obyektivitas
penelitian yang dilakukan oleh Ardani artinya para auditor harus tidak kompromi
(2010), Septiari (2013), Irawati (2011) yang dalam memberikan pertimbangan
menyatakan bahwa independensi profesionalnya karena adanya bias, konflik
berpengaruh secara signifikan terhadap kepentingan atau karena adanya pengaruh
kualitas audit. Namun penelitian ini sejalan dari orang lain yang tidak semestinya. Hal
dengan penelitian Efendy (2010) dan ini mengharuskan auditor untuk menjaga
Krisnawati (2012) yang menyatakan bahwa perilaku yang netral ketika menjalankan
independensi tidak berpengaruh terhadap audit, menginterpretasikan bukti audit dan
kualitas audit. melaporkan laporan keuangan yang
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol 3 No. 1 Tahun 2015 )

merupakan hasil dari penelaahan yang Pengaruh Akuntabilitas terhadap


mereka lakukan. Kualitas Audit
Hipotesis ketiga (H3) dalam penelitian Berdasarkan hasil uji statistik, maka
ini tidak dapat dibuktikan. Hal ini diketahui bahwa akuntabilitas tidak
disebabkan karena auditor internal pada berpengaruh terhadap kualitas audit.
Inspektorat Pemerintah Daerah yang Penelitian ini tidak sejalan dengan
menjadi tempat penelitian belum cukup penelitian Rizal (2010), Bustami (2013) dan
memiliki sikap obyektivitas dalam Arianti (2014) yang menyatakan bahwa
menjalankan tanggung jawab akuntabilitas berpengaruh terhadap kualitas
profesionalnya. Auditor internal masih ragu- audit. Namun penelitian ini didukung
ragu (netral) dalam memastikan dengan hasil penelitian Febriyanti (2014)
kedudukannya. Audit internal harus terpisah yang menyatakan bahwa akuntabilitas tidak
dari departemen lain dalam perusahaan mempunyai pengaruh signifikan positif
serta memastikan tidak adanya campur terhadap kualitas audit. Berdasarkan teori
tangan manajer dalam kegiatan audit. yang diungkapkan oleh Masdiasmo
(2002:22) bahwa akuntabilitas publik adalah
Pengaruh Integritas terhadap Kualitas pemberian informasi dan dan disclosure
Audit atas aktivitas dan kinerja finansial
Berdasarkan hasil uji statistik, maka pemerintah kepada pihak-pihak yang
diketahui bahwa integritas berpengaruh berkepentingan dengan laporan tersebut.
terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini Pemerintah, baik pusat maupun daerah,
sejalan dengan penelitian Carolita dan harus bisa menjadi subyek pemberi
Rahardjo (2011) serta Arianti (2014) yang informasi dalam rangka pemenuhan hak-
menunjukkan bahwa integritas auditor hak publik.
berpengaruh signifikan terhadap kualitas Seorang auditor yang memiliki
hasil pemeriksaan. Secara teori, penelitian akuntabilitas tinggi akan bertanggungjawab
ini sejalan dengan yang diungkapkan penuh terhadap pekerjaannya sehingga
Mulyadi (2002:56) yang menyatakan bahwa kualitas audit yang dihasilkan pun akan
integritas adalah suatu elemen karakter semakin baik, sedangkan hasil penelitian
yang mendasari timbulnya pengakuan menunjukkan bahwa akuntabilitas tidak
professional. Integritas merupakan kualitas berpengaruh positif terhadap kualitas audit.
yang mendasari kepercayaan publik dan Hal ini berarti bahwa hasil penelitian ini
merupakan patokan (benchmark) bagi tidak sesuai dengan hipotesis yang penulis
anggota dalam menguji semua keputusan kemukakan sebelum dilakukannya
yang diambilnya. Integritas mengharuskan penelitian. Kondisi itu terjadi karena kurang
seorang anggota untuk, antara lain, efektif dan efisiennya pelayanan jasa audit
bersikap jujur dan berterus terang tanpa terhadap kualitas hasil audit yang
harus mengorbankan rahasia penerima disampaikan.
jasa, pelayanan dan kepercayaan publik
tidak boleh dikalahkan oleh keuntungan Kompetensi, Independensi, Obyektivitas,
pribadi. Integritas, dan Akuntabilitas secara
Hasil tersebut dapat dipahami bahwa Simultan Berpengaruh terhadap Kualitas
untuk meningkatkan kualitas audit seorang Audit di Pemerintah Daerah
auditor sangat bergantung pada sikap Uji F dilakukan untuk mengetahui
integritasnya. Auditor yang memiliki apakah ada pengaruh variabel independen
integritas yang tinggi akan mengungkapkan (kompetensi, independensi, obyektivitas,
hasil pemeriksaan secara jujur dan sesuai integritas dan akuntabilitas) secara simultan
dengan kondisi yang ada di lapangan atau bersama-sama terhadap variabel
sehingga tidak terdapat salah saji material dependen (kualitas audit). Berdasarkan
dalam penyajian laporan keuangan dan hasil uji F, dapat disimpulkan bahwa secara
informasi yang terkandung dalam laporan simultan variabel kompetensi (X1),
keuangan dapat dipertanggungjawabkan independensi (X2), obyektivitas (X3),
dan dipercaya. integritas (X4) dan akuntabilitas (X3) yang
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol 3 No. 1 Tahun 2015 )

dimiliki oleh auditor berpengaruh positif Ketiga, obyektivitas tidak berpengaruh


signifikan terhadap kualitas audit (Y) yang secara positif signifikan terhadap kualitas
dihasilkannya. audit di Pemerintah Daerah. Keempat,
Berdasarkan hasil perhitungan, integritas berpengaruh positif signifikan
diperoleh nilai Fhitung sebesar 16,145 terhadap kualitas audit di Pemerintah
dengan probabilitas 0,000. Karena Daerah. Hal ini berarti bahwa sikap
probabilitas jauh lebih kecil dari nilai integritas dari seorang auditor dapat
signifikan 0,05, maka model regresi dapat meningkatkan kualitas audit yang
digunakan untuk memprediksi kualitas dihasilkannya. Kelima, akuntabilitas tidak
audit. Secara lebih tepat, nilai Fhitung berpengaruh positif signifikan terhadap
dibandingkan dengan Ftabel dimana jika kualitas audit di Pemerintah daerah.
Fhitung > Ftabel maka secara simultan Keenam, secara simultan kompetensi,
variabel-variabel independen berpengaruh independensi, obyektivitas, integritas, dan
signifikan terhadap variabel dependen. akuntabilitas memiliki pengaruh positif
Pada taraf α =0,05 dengan derajat signifikan terhadap kualitas audit di
kebebasan pembilang/df1 = k-1 = 6-1 = 5 Pemerintah Daerah. Dengan demikian,
dan derajat kebebasan penyebut/df2 = n-k semakin tinggi tingkat kompetensi,
= 48-6 = 42, dimana k adalah jumlah independensi, obyektivitas, integritas, dan
variabel (bebas+terikat) dan n adalah akuntabilitas yang dimiliki oleh auditor,
jumlah observasi/sampel pembentuk semakin tinggi pula kualitas audit yang
regresi. diperoleh nilai Ftabel 2,44 . dengan dihasilkan auditor tersebut.
demikian, nilai Fhitung 16,145 lebih besar dari Berdasarkan hasil penelitian yang
nilai Ftabel2,44. Berdasarkan hasil telah dilakukan maka diajukan saran
perhitungan tersebut dapat sebagai berikut: pertama, penelitian ini
diinterpretasikan bahwa variabel dilakukan pada 5 Kantor Inspektorat
kompetensi, independensi, obyektivitas, Provinsi Bali, sehingga untuk mendapatkan
integritas, dan akuntabilitas auditor seraca hasil penelitian yang generalisir ke semua
simultan mempengaruhi variabel kualitas objek perlu dilakukan penelitian yang lebih
audit. luas. Kedua, penelitian selanjutnya
Hal ini berarti, semakin tinggi sebaiknya melakukan penelitian dengan
kompetensi, independensi, obyektivitas, dilengkapi metode wawancara langsung
integritas dan akuntabilitas akan untuk mengumpulkan data. Hal ini
meningkatkan kualitas audit yang dihasilkan bertujuan untuk meningkatkan keseriusan
auditor. Begitu pula sebaliknya, semakin responden menjawab item pertanyaan yang
rendah tingkat kompetensi, independensi, ada, sehingga dapat mengurangi biasnya
obyektivitas, integritas dan akuntabilitas jawaban yang diberikan oleh responden.
akan semakin rendah pula kualitas audit Ketiga, pada penelitian ini variabel
yang dihasilkan auditor. independen yang diteliti berpengaruh
terhadap variabel kualitas audit sebesar
SIMPULAN DAN SARAN 61,7%, berarti bahwa ada pengaruh
Berdasarkan hasil analisis data dan sebesar 38,3% dari variabel-variabel lain di
hasil pengujian hipotesis di atas, maka luar model. Penelitian selanjutnya
dapat disimpulkan bahwa pertama, disarankan untuk meneliti pengaruh
kompetensi berpengaruh positif signifikan variabel-variabel lain yang belum termasuk
terhadap kualitas audit di Pemerintah dalam model regresi pada penelitian ini.
Daerah. Hal ini berarti bahwa kompetensi
dari seorang auditor dapat meningkatkan
kualitas audit yang dihasilkannya. Kedua, DAFTAR PUSTAKA
independensi tidak berpengaruh secara Ardani, Lilis. 2010. Pengaruh Kompetensi,
positif signifikan terhadap kualitas audit, Independensi, Akuntabilitas, dan
sehingga independensi yang dimiliki auditor Motivasi terhadap Kualitas Audit.
tidak menjamin apakah yang bersangkutan Jurnal Majalah Ekonomi, No.3, Hal.
akan melakukan audit secara berkualitas. 329-349.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol 3 No. 1 Tahun 2015 )

Pekanbaru). Jurnal Akuntansi.


Arianti, Komang Pariardi. 2014. Pengaruh Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Integritas, Obyektivitas, dan Padang. Vol 2, No. 2, Hal. 1-18.
Akuntabilitas terhadap Kualitas Audit
di Pemerintah Daerah (Studi pada Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis
Inspektorat Kabupaten Buleleng). Multivariate dengan program
Skripsi. Universitas Pendidikan SPSS.Semarang: Badan Penerbit
Ganesha. Universitas Diponegoro.

Arens, Alvin A.,dkk. 2011. Jasa Audit dan . 2011. Aplikasi Analisis
Assurance: Pendekatan Terpadu. Multivariate dengan Program IBM
Jakarta: Salemba Empat. SPSS 19. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
Ayuningtyas. 2012. Pengaruh Pengalaman
Kerja, Independensi, Obyektifitas, Irawati, ST. Nur. 2011. Pengaruh
Integritas dan Kompetensi Terhadap Kompetensi dan Independensi Auditor
Kualitas Laporan Hasil Audit (Studi terhadap Kualitas Audit pada Kantor
Kasus Pada Auditor Inspektorat Akuntan Publik di Makasar. Skripsi.
Kota/Kabupaten di Jawa Tengah). Fakultas Ekonomi Universitas
Skripsi. Universitas Diponegoro. Hasanuddin.
Semarang.
Krinawati, Baiq. 2012. Pengaruh
Bustami, Afif. 2013. Pengaruh Kompetensi, Indepedensi, dan Etika
Independensi, Akuntabilitas dan Auditor terhadap Kualitas Audit (Studi
Profesionalisme Auditor terhadap Empiris pada Auditor Pemerintah di
Kualitas Audit (Studi Empiris pada Inspektorat Kabupaten dan Kota se-
Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta). Pulau Lombok). Jurnal Bisnis dan
Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Kewiirausahaan, Vol. 8, No. 3, Hal.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 158-169.

Carolita dan Rahardjo. 2012. Pengaruh Linting, Indriyani. 2013. Pengaruh


Pengalaman Kerja, Independensi, Kompetensi, Obyektivitas,
Obyektivitas, Integritas, Kompetensi, Independensi, dan Kinerja Auditor
dan Komitmen Organisasi terhadap
Internal terhadap Kualitas Audit pada
Kualitas Audit (Studi pada Kantor
Akuntan Publik di Semarang). BRI Inspektorat Makasar. Skripsi.
Diponegoro Journal of Accounting, Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Volume 1, Nomor 2, Halaman 1-11. Universitas Hasanuddin Makasar.

Efendy, Muh. Taufiq.2010. Pengaruh Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik.


Kompetensi, Independensi, dan Yogyakarta: Penerbit Andi.
Motivasi terhadap Kualitas Audit
Aparat Inspektorat dalam Mulyadi, 2002. Auditing. Edisi Keenam.
Pengawasan Keuangan Daerah (Studi Jakarta: Salemba Empat.
Empiris pada Pemerintah Kota
Gorontalo). Tesis. Universitas Rizal, Fahmi. 2010. Pengaruh Akuntabilitas,
Diponegoro. Indepedensi, dan Pengalaman Auditor
terhadap Kualitas Audit pada Klien
Febriyanti, Reni. 2014. Pengaruh yang Menerapkan Sistem Informasi
Independensi, Due Profesional Care Berbasis Komputer. Skripsi.
dan akuntabilitas terhadap Kualitas Universitas Islam Negeri Syarif
Audit (Studi Empiris Pada Kantor Hidayatullah Jakarta.
Akuntan Publik di Kota Padang dan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol 3 No. 1 Tahun 2015 )

Samsi, Nur. 2013. Pengaruh Pengalaman


Kerja, Independensi, dan Kompetensi
terhadap Kualitas Audit: Etika Auditor
Sebagai Variabel Pemoderasi. Jurnal
Ilmu dan Riset Akuntansi, Vol.1 No. 2,
Hal.207-226.

Septiari, I. A. Angge. 2013. Pengaruh


Kompetensi dan Independensi
terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris
pada 5 Kantor Inspektorat Provinsi
Bali). Skripsi. Singaraja: Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas
Pendidikan Ganesha.

Sugiyono.2010. Statistika untuk Penelitian.


Bandung: CV Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai