Anda di halaman 1dari 2

Di Antara Kemajuan Teknologi yang Terjadi Sekarang, Apa Sajakah Macam-Macam

Kejahatan yang Terjadi?

Webinar yang diselenggarakan tentang Cyber Crime sangat membantu. Saya menjadi agak
tertarik dan saya ingin lebih mencari tahu lebih banyak tentang subyek tersebut. Setelah mencari-
cari di Internet, ada banyak sekali kejahatan di dunia Maya, yaitu Internet yang sangat berbahaya
dan hal-hal tersebut ada kemungkinan yang besar yang bias juga merenggut nyawa seseorang,
secara langsung maupun tidak langsung, serta dapat menarget banyak orang.

Cyber Crime sudah sangat sering terjadi di Indonesia, dengan estimasi kerugian sebesar 49,5M
pada tahun 2019. Cyber Crime adalah masalah besar yang menarget orang dari segala jangkauan
umur produktif. Cyber Crime dibagi menjadi 2, yakni Computer Crimes dan Computer Related
Crimes.

- Computer Crimes merupakan jenis Cyber Crime yang menggunakan komputer sebagain
alat utama. Contoh kejahatan ini antara lain, yakni Hacking, Phising, Denial of Service,
Spamming, dan masih banyak lagi.
- Computer Related Crimes merupakan jenis Cyber Crime yang menggunakan computer
sebagai alat bantu. Contohnya, yakni Pornography, Online Gambling, Defamation,
Extortion, dan lain-lain.

Sesorang memiliki alasan untuk bertindak jahat di Internet, ada juga alas an yang berfaktor pada
lingkungan sekitar orang tersbut, yang disebut Criminogenic Enviroment. Criminogenic
Enviroment adalah sebagai lingkungan yang berkontribusi pada pembentukan moral, pemikiran,
dan perilaku kriminal predator. Pelaku dalam lingkungan seperti itu tidak hanya tidak
melindungi atau menghalangi aktivitas kriminal, tetapi juga diberi imbalan untuk itu.
Di masa kini, perusahaan paling baik di seluruh dunia didominasi perusahaan teknologi. Setiap
perusahaan mengumpulkan data yang cukup besar, yang bertujuan mengetahui minat
penggunanya. Oleh karena itu, data-data ini menarik perhatian para pelaku Cyber Crime untuk
melakukan berbagai macam kejahatan. Contoh Cyber Crime yang berhubungan dengan data
adalah Phising, Malware, dan Hacking.

Phishing masih menjadi aksi cyber crime favorit hacker. Alasannya, kejahatan online ini terbukti
masih efektif, terutama untuk pencurian identitas. Menurut sebuah laporan, aksi cyber
crime 67% bermula dari phishing. Data yang menjadi tujuan phising berupa data pribadi (nama,
usia, dan alamat), data akun (username dan password) dan data finansial (nomor kartu kredit dan
kode sandi). Langkah phising kerap berhasil karena pelaku phising menyamar menjadi pihak
yang berwenang atau lembaga resmi, sehingga korban tidak merasa curiga. Contoh kasus phising
yang terkenal adalah penggunaan PayPal untuk aksi kejahatan.

Malware adalah aksi cyber crime dengan menggunakan software yang menyusup ke perangkat
korban. Aksi ini sering berhasil mencapai tujuan karena korban tidak tahu ada malware
menyerang. Artinya, aksi kejahatan bisa dilakukan dengan leluasa. Biasanya malware masuk
melalui email, pesan di instant messaging atau saat akses ke website berbahaya. Tak jarang juga
malware masuk melalui tema atau plugin WordPress yang diinstal ke sistem website Anda. Saat
berada di perangkat korban, malware bisa melakukan apapun sesuai program yang dijalankan.
Misalnya, mencuri data, memata-matai perilaku online korban hingga menghapus data yang
diinginkan.

Hacking adalah istilah cyber crime yang cukup umum. Aksi ini dilakukan dengan cara
mengakses sistem komputer korban tanpa hak. Pada dasarnya hacker akan menggunakan
keterampilan yang dimiliki untuk melakukan berbagai aksi cyber crime. Mulai merusak sistem,
mencuri data pribadi, hingga mengekspos data yang diperoleh ke publik. Aksi hacking tidak
selamanya bertujuan mendapatkan keuntungan finansial. Banyak juga hacker yang
melakukannya sekedar untuk memamerkan keahlian yang dimiliki. Contoh aksi hacking yang
kerap terjadi adalah pembobolan kata sandi. Langkah inilah yang menjadi titik awal hacker
melakukan tindak kejahatan selanjutnya.

Cyber Crime juga ada yang menyerang 1 orang dan kejahatan ini bias sampai merebut nyawa
orang secara tidak langsung jika orang tersebut memiliki sikap dan sifat yang sensitive terhadap
ucapan orang lain. Hal itu karena kejahatan yang menarget 1 orang ini dapat berupa spamming
kata kasar, memberikan informasi palsu tentang orang tersebut, doxxing, dan bisa-bisa sampai
ancaman bunuh diri. Ini adalah jenis Cyber Crime yang dinamai Cyberbullying. Sebanyak 31.6%
Netizen di Indonesia pernah menjadi Cyberbullying. Kejahatan ini dapat merusak sikap
seseorang dan dapat menimbulkan depresi yang berat.

Banyak orang yang melaukan Cyber Crime menggunakan perusahaan-perusahaan online seperti
Google dan berbagai Sosial Media sebagai sarana/alat bantu untuk melakukan Cyber Crime
karena perusahaan-perusahaan tersbut, terutama Google mengandung infromasi-infromasi
pribadi banyak orang karena banyak sekali orang yang menggunakan Internet pasti
menggunakan Google untuk banyak hal. Seperti sarana komunikasi dan untuk membuat sebuah
akun Sosial Media. Peretas (Hacker) yang professional/berpengalaman dengan hal ini dapat
dengan mudahnya meretas dan melakukan doxxing terhadap seseorang.

Masih banyak sekali jenis-jenis Cyber Crime yang saya belum jelaskan, tertapi ini saja yang saya
sudah cari tahu secara lengkap.

Anda mungkin juga menyukai