Anda di halaman 1dari 6

REACTION PAPER

SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN


Oleh Kelompok 3 :
1. Resti Alita Fisenda (2010536028)
2. Mardi Hidayat (2010536025)

“LEAN ACCOUNTING”

Based on e-book Don R. Hansen, and Maryanne M. Mowen (H&M), Cost


Management, Accounting and Control, 5th Edition, Thomson South-Westren Inc. Setelah
membaca dan memahami buku Cost Management Accounting & Control saya dapat
menyimpulkan bahwa Lean accounting merupakan suatu pendekatan yang dirancang untuk
mendukung dan mendorong penerapan lean manufacturing. Lean manufacturing meliputi
semua konsep dan teknik yang bertujuan untuk menyederhanakan bisnis sampai pada
kegiatan-kegiatan yang esensial saja yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan
dengan cara lebih efektif dan menguntungkan.
Lean Akuntansi tidak memerlukan metode akuntansi manajemen tradisional seperti standar
penetapan biaya , berdasarkan aktivitas biaya, varians pelaporan, cost-plus pricing, sistem
kontrol transaksional yang kompleks ini diganti dengan
 pengukuran kinerja lean yang berfokus.
 ringkasan sederhana langsung biaya dari value stream.
 pengambilan keputusan dan pelaporan menggunakan skor kotak.
 laporan keuangan yang tepat waktu dan disajikan dalam "bahasa sederhana” bahwa
setiap orang dapat memahami.
 penyederhanaan radikal dan penghapusan sistem kontrol transaksional dengan
menghilangkan kebutuhan bagi mereka.
 mendorong perubahan lean dari pemahaman yang mendalam dari nilai yang
diciptakan bagi pelanggan.
Terdapat dua hal penting dalam konsep lean accounting:
1. lean accounting adalah penerapan lean methods ke dalam proses akuntansi, pengendalian
dan pengukuran kinerja perusahaan.
penerapan lean accounting tersebut, yaitu perubahan dalam proses akuntansi,
pengendalian, dan pengukuran kinerja harus dilakukan secara mendasar (Emiliani, 2007).
2. Penerapan lean accounting dalam pelaporan keuangan, penentuan value-stream cost,
penentuan harga pokok produk/jasa, dan pengukuran kinerja.
Penerapan lean manufacturing inilah yang memicu kebutuhan akan lean accounting, karena
metode akuntansi tradisional tidak dapat mengakomodir kebutuhan informasi bagi industri
yang beroperasi berdasarkan falsafah lean.
Value stream meliputi semua kegiatan, baik yang bernilai tambah maupun tidak, yang
diperlukan sejak produk mulai dipesan pelanggan atau produk mulai dirancang hingga
produk sampai ke tangan pelanggan. Analisis value stream memungkinkan pemborosan dapat
diidentifikasi dan dihapus. Dengan demikian lean manufacturing dapat waktu tunggu dan
waktu perpindahan secara dramatis serta memungkinkan dilakukannya produksi dalam
jumlah sedikit dengan berbagai variasi produk.
Menurut Maskell dan Baggaley (2006), dalam mendukung lean manufacturing, lean
accounting mempunyai visi sebagai berikut:
1. Lean accounting menyediakan informasi yang akurat, tepat waktu, dan mudah
dipahami untuk memotivasi transfomasi falsafah lean ke seluruh bagian organisasi,
dan dalam rangka pengambilan keputusan yang bertujuan meningkatkan nilai bagi
pelanggan, pertumbuhan, profitabilitas, dan arus kas.
2. Lean accounting adalah mengeliminasi kegiatan-kegiatan yang tidak bernilai tambah
dengan tetap mempertahankan pengendalian finansial menyeluruh. Ketiga, lean
accounting patuh pada prinsipprinsip akuntansi berterima umum, regulasi pelaporan
ekstern, dan persyaratan pelaporan intern.
3. Lean accounting mendukun lean culture dengan mendorong investasi pada
sumberdaya manusia, menyediakan informasi yang relevan dan actionable, serta
memberdayakan continuous improvement (CI) pada setiap tingkatan dalam organisasi.
Alasan positif menggunakan Lean accounting meliputi isu yang dibahas dalam "Visi untuk
Bersandar Akuntansi".
Alasan negatif untuk menggunakan Lean accounting dengan tidak memadainya sistem
akuntansi tradisional untuk mendukung budaya lean.
Lean accounting tidak hanya diaplikasikan pada perusahaan manufaktur saja, namun telah
merambah ke jenis industri lain, seperti organisasi penyedia jasa keuangan, kesehatan,
pemerintahan dan pendidikan.
PENGUKURAN KINERJA RAMPING
Pengukuran khas Value Stream Kinerja Dewan menjadi "pengendali misi" untuk kedua
terobosan peningkatan dan perbaikan terus-menerus dari value stream meliputi:
 Produktivitas (penjualan / orang)
 Proses kontrol (pengiriman tepat waktu dengan kebutuhan pelanggan)
 Arus (hari dermaga-to-dock atau jam)
 Kualitas & Standar Kerja (pertama kali melalui tanpa sisa atau ulang)
 Linearitas dan peningkatan secara keseluruhan (biaya rata-rata)
 Orang-orang yang berpartisipasi dalam CI
 Keselamatan (Safety silang menunjukkan waktu yang hilang, kecelakaan, dekat-miss,
dll)
Pengukuran khas digunakan untuk mengontrol proses dan mengidentifikasi cacat meliputi:
 -By-the-Jam Hari jumlah produksi
 First Time Thru tanpa sisa atau ulang
 WIP ke slip (persediaan barang dalam proses dalam sel atau proses dibandingkan
dengan kerja-in-proses standar yang dibutuhkan dalam proses)
 Operasional efektifitas peralatan - OEE (untuk operasi mesin dan didorong terutama
untuk hambatan atau kendala mesin.)
 "Just-Do-It" saran per orang.
APLIKASI LEAN ACCOUNTING
Dalam mengaplikasikan konsep lean dalam akuntansi, tidak diperlukan lagi metode-metode
akuntansi manajemen tradisional, seperti standard costing, activity-based costing, analisis
selisih, penentuan harga jual berdasarkan harga pokok, sistem pengendalian transaksi yang
kompleks, dan pelaporan keuangan yang membingungkan dan tidak tepat waktu. Hal-hal
tersebut digantikan oleh teknik-teknik berikut ini:
1. Penentuan value-stream cost
Terdapat tiga jenis value stream (VS), yaitu
a. Penyelesaian pesanan (order fulfillment)
VS penyelesaian pesanan berfokus pada penyediaan produk yang ada saat ini pada
pelanggan saat ini. Kegiatan-kegiatannya meliputi penerimaan pesanan, perpindahan,
pengubahan bahan baku menjadi produk jadi, hingga produk sampai ke tangan
pelanggan.
b. Produk baru,
VS produk baru berfokus pada pengembangan produk baru untuk pelanggan baru.
c. Marketing
marketing berfokus pada penyediaan produk yang ada saat ini kepada pelanggan baru.
Lean accounting melaporkan biaya dan laba dengan menggunakan VS costing system,
yang berisi ringkasan sederhana mengenai biaya langsung dari VS tersebut. Biaya VS
dikumpulkan setiap minggu dengan sangat sedikit atau bahkan tanpa alokasi overhead,
karena semua biaya yang dilaporkan merupakan biaya langsung, sehingga perhitungan
harga pokok produk akan menjadi lebih akurat. Hasilnya adalah informasi keuangan yang
mudah dipahami oleh semua orang yang bekerja dalam VS tersebut sehingga keputusan
yang didasarkan pada informasi itu juga menjadi lebih baik, dan terdapat akuntabilitas
yang jelas atas biaya dan profitabilitas VS tersebut.
Kelemahan VS costing system:
a. Penugasan karyawan secara eksklusif pada satu VS saja mungkin sulit dilakukan.
b. Beberapa karyawan dapat bekerja pada lebih dari satu VS. Maka pembebanan
biayanya harus dibagi sesuai dengan proporsi waktu yang dihabiskannya dalam VS
tertentu.
c. Selain itu tetap ada orang-orang yang berada di luar VS, seperti manajer pabrik,
sehingga biayanya harus dialokasikan ke seluruh VS yang menikmati jasanya.
d. VS tidak praktikal jika diterapkan pada semua jenis produk. Biasanya penerapan VS
adalah pada kelompok produk.
2. Penerapan lean accounting dalam pelaporan keuangan

Dalam lean accounting, pengumpulan pendapatan dan beban dilakukan berdasarkan value
stream costing. Suatu perusahaan mungkin memiliki beberapa value-stream penghasil
pendapatan, value stream produk baru, kelompok orang yang mendukung value stream,
namun tidak berada di dalam value stream, seperti manajer divisi, manajer pabrik, staf
personalia, staf pada sistem informasi dan lain-lain. Biasanya biaya staf pendukung ini
relatif kecil dibandingkan biaya value stream.
Untuk pelaporan ekstern, laporan laba rugi value stream digabungkan dengan biaya staf
pendukung yang kemudian menghasilkan laporan keuangan divisi. Pelaporan keuangan
untuk pihak ekstern dengan menggunakan lean accounting telah sesuai dengan PABU,
bahkan dengan International Accounting Standards (IAS). Ketika metode akuntansi
tradisional diubah menjadi lean accounting, tidak akan ada perubahan akuntansi karena
pelaporan akuntansi dengan lean accounting juga berbasis akrual, sama dengan yang
disyaratkan PABU. Bahkan semua yang dilaporkan lean accounting adalah biaya aktual,
sedangkan akuntansi tradisional menggunakan biaya standar yang masih harus disesuaikan
menjadi biaya aktual untuk tujuan pelaporan ekstern.
3. Box pelaporan Skor

Bentuk standar skor kotak menunjukkan tampilan 3-dimensi nilai kinerja aliran,
pengukuran kinerja operasional, kinerja keuangan, dan bagaimana kapasitas value stream
sedang digunakan. Informasi kapasitas menunjukkan berapa banyak dari kapasitas dalam
value stream yang digunakan secara produktif, berapa banyak digunakan untuk melakukan
kegiatan non-produktif, dan berapa kapasitas value stream yang tersedia untuk
digunakan. Skor Kotak menunjukkan kinerja value stream pada selembar kertas dan
menggunakan format sederhana dan mudah diakses.
Skor ditampilkan pada kotak sebelah kanan menunjukkan nilai kinerja aliran
mingguan. Skor kotak lain digunakan untuk pengambilan keputusan, untuk menilai
dampak keuangan perbaikan ramping, untuk memilih atau memprioritaskan isu-isu seperti
akuisisi modal menggunakan pendekatan 3P, dan pelaporan lainnya dan persyaratan
pengambilan keputusan. Perusahaan menggunakan akuntansi ramping sering memiliki
kotak standar skor Format dan membutuhkan bahwa semua keputusan yang berkaitan
dengan aliran nilai dapat disajikan dengan menggunakan nilai kotak standar. Hal ini
menyebabkan informasi operasional dan keuangan yang konsisten dan dipahami dengan
baik bila digunakan.
Inventarisasi valuasi
Lean Accounting selalu mengarah ke pengurangan persediaan substansial. Ketika persediaan
rendah dan di bawah kontrol yang baik (menggunakan sistem tarik, single-piece flow,
kemitraan pemasok, dll), penilaian persediaan menjadi jauh lebih kompleks. Lean Akuntansi
berisi sejumlah metode untuk menilai persediaan yang sederhana, akurat, dan sering
visual. Beberapa dari metode ini tidak memerlukan pelacakan persediaan berbasis komputer
sama sekali.
Eliminasi Transaksi

Organisasi lean membawa proses mereka di bawah kontrol yang baik menggunakan metode
lean, pengendalian visual, persediaan rendah, lead time yang pendek, dan - yang paling
penting - mengidentifikasi dan mengatasi akar penyebab masalah yang membuat kurangnya
kontrol. Setelah akar penyebab ini telah ditangani dan proses dikendalikan, maka tidak perlu
lagi menggunakan sistem transaksi yang kompleks dan boros, dan mereka dapat secara
bertahap dihilangkan.

Target costing

Target costing adalah alat untuk memahami bagaimana perusahaan menciptakan nilai bagi
pelanggan dan apa yang harus dilakukan untuk menciptakan nilai lebih. Target Costing
digunakan ketika produk baru sedang dirancang dan / atau ketika tim value stream perlu
memahami perubahan yang diperlukan untuk meningkatkan nilai bagi pelanggan. Hasil dari
proses ini sangat lintas fungsional dan koperasi adalah serangkaian inisiatif untuk
menciptakan nilai lebih bagi pelanggan dan membawa produk ke biaya sejalan dengan
kebutuhan perusahaan untuk stabilitas keuangan jangka pendek dan panjang. Inisiatif
perbaikan meliputi penjualan dan pemasaran ,desain produk , operasi, logistik , dan proses
administrasi dalam perusahaan. [ 8 ]

Harga berbasis Nilai

Harga produk dan jasa diatur sesuai dengan nilai yang diciptakan bagi pelanggan. Lean
accounting mencakup metode untuk menghitung jumlah nilai yang diciptakan oleh produk
dan jasa perusahaan, dan bentuk yang pengetahuan untuk membangun harga. Pendekatan ini
kontras dengan banyak perusahaan tradisional yang menghitung harga dengan
menggunakan metode biaya-plus . Biaya-plus metode menetapkan harga dengan menghitung
biaya produk sepenuhnya terserap dan kemudian menambahkan pada margin keuntungan
diterima. Ini biaya-plus metode mengarah ke kesalahan serius dalam harga karena
menciptakan hubungan palsu antara harga dan biaya. Harga produk tidak berhubungan
dengan biaya produksi dan memasok produk tersebut. Harga suatu produk atau jasa
sepenuhnya ditentukan oleh jumlah nilai yang diciptakan oleh produk di mata
pelanggan. Metode akuntansi ramping memungkinkan harga berbasis nilai.

Anda mungkin juga menyukai