Anda di halaman 1dari 10

TEORI AKUNTANSI

RESUME MATERI KULIAH

Statements of Financial Accounting Concept No.7


Penggunaan Present Value dan Informasi Cash Flows dalam Pengukuran-pengukuran
Akuntansi (Using Cash Flows Information and Present Value in Accounting
Measurements)

by:

Muhammad Nauval 115020307111064

ACCOUNTING
ECONOMICS AND BUSINESS FACULTY
BRAWIJAYA UNIVERSITY
MALANG
2014
SFAC No. 7 menyediakan kerangka kerja untuk dapat menggunakan future cash flows

sebagai basis pengukuran saat pengakuan awal dan pengukuran segera serta untuk metode

interest dalam penentuan amortisasi. Statement ini juga menyediakan prinsip-prinsip umum

yang mengatur penggunaan present value terutama ketika jumlah dari future cash flow,

waktunya atau waktu dan tingkat ketidakpastiannya. Statemen juga menyediakan pemahaman

yang bersifat umum dari tujuan pengukuran-pengukuran present value dalam akuntansi.

Ada dua tujuan utama dari SFAC No. 7, yaitu:

1. Pengukuran dalam akuntansi dengan menggunakan present value dapat digunakan untuk

menangkap dan untuk mengembangkan perbedaan di antara aliran kas ekspektasian di masa

yang akan datang.

2. Menyediakan informasi yang relevan melalui pelaporan keuangan karena present value

menggambarkan beberapa atribut pengukuran asset dan liabilities secara logis.

Poin penting mengenai pengukuran asset adalah pengukuran present value yang digunakan

untuk mensimulasi fair value. Poin penting dalam pengukuran liabilitas adalah discount rate

harus diikutkan dalam perhitungan credit standing perusahaan. Pengukuran asset dan

liabilitas sesuai ketentuan SFAC No. 7 dinilai tidak konsisten. Sebuah asset dapat dipandang

dan dinilai secara terpisah dari entitas perusahaan, tapi pada saat mengukur liabilitas tidak

dapat demikian.

a. Internasional Accounting Standard 37

IAS 37 menetapkan persyaratan akuntansi dan pengungkapan untuk ketentuan,

kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi, dengan beberapa pengecualian, menetapkan

prinsip penting bahwa ketentuan yang harus diakui hanya jika entitas memiliki ketentuan

kewajiban.
Bentuk statement yang menyediakan kerangka dasar penggunaan basis future cash flows

sebagai dasar pengukuran akuntansi, yaitu:

 Menggambarkan tujuan pengukuran-pengukuran dalam present value dalam akuntansi

 Menyediakan prinsip-prinsip akuntansi yang berterima umum yang mengtur

penggunaan present value, khususnya jumlah future cash flows sesuai dengan

masanya atau waktu yang penuh dengan ketidakpastian.

Rumusan present value merupakan alat untuk memasukkan pengukuran yang menyangkut

time value of money. Tujuan dari pengadopsian present value dalam akuntansi adalah untuk

kepentingan pengukuran yang sangat mungkin dikembangkan karena adanya perbedaan

diantara tahapan-tahapan future cash flow. Penggunaan present value dalam pengukuran akan

menangkap secara penuh perbedaan-perbedaan ekonomik dari masing-masing asset termasuk

elemen-elemennya.

Konvensi-konvensi akuntansi yang memiliki scope dan penanganan yang berbeda terkait

dengan pengukuran dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

 Fair value measurement, mengisyaratkan bahwa 5 elemen digunakan untuk

menangkap ekspektasi maupun estimasi-estimasi ketika pelaku pasar akan

menggunakan faktor-faktor jumlah dengan mana asset yang dibeli atau yang dijual

dalam current transaction diantara berbagai pihak.

 Value-in-use and entity-specific measurements, berusaha menangkap nilai-nilai asset

dan keajiban dalam hubungannya dengan entitas tertentu. Pengukuran entity-specific

dapat dilakukan dengan mengambil keseluruhan 5 elemen tersebut.

 Effective-settlement measurement, menggambarkan jumlah current amount dari asset

jika diinvestasikan sekarang pada suatu tingkat bunga tertentu yang akan memberikan
future cash inflows yang sebanding dengan cash outflows untuk setiap kewajiban

tertentu

 Cost-accumulation or cost-accrual measurement mencoba untuk menangkap kos

(khususnya incremental cost) bahwa suatu entitas mengantisipasi kos yang akan

dikenakan dalam perolehan suatu asset. Pengukuran-pengukuran juga mengecualikan

asumsi-asumsi lainnya yang tercakup dalam mengestimasi fair value.

b. Present Value and Fair Value

Present value merupakan satu-satunya tujuan, pernyataan yang membedakan dimana

Present Value dibentuk untuk menangkap elemen-elemen yang diambil bersama-sama yang

akan menggambarkan market price, dan jika salah satu tidak ada, maka akan menggambarkan

fair value. Unsur-unsur yang membentuk perbedaan ekonomik di antara jenis-jenis asset dan

kewajiban antara lain:

 Estimasi tentang future cash flow Kasus-kasus yang lebih komplek memunculkan

serangkaian future flows yang bebeda dari waktu ke waktu.

 Harapan-harapan yang berhubungan dengan variasi-variasi yang mungkin dalam

jumlah atau waktu dari keseluruhan cash flow

 The time value of money yang digambarkan melalui tingkat bunga bebas risiko.

 Harga yang menghubungkan secara inheren ketidakpastian dalam aset atau kewajiban.

 Lain-lain aset dan kewajiban yang kadang-kadang dikenali, faktor-faktor mencakup

ilikuiditas dan ketidaksempurnaan pasar.

c. Prinsip-prinsip Umum (General Principles)

Prinsip-prinsip umum mengatur dan menentukan berbagai aplikasi teknik-teknik present

value dalam pengukuran asset dan kewajiban, yaitu:


 Sedapat mungkin, tingkat bunga dan cash flows yang diestimasi merefleksikan

asumsi-asumsi yang berhubungan dengan future event dan ketidakpastian yang akan

datang dalam mengambil keputusan untuk mendapatkan asset atau kelompok asset

dalam transaksi kas jangka panjang.

 Tingkat bunga yang digunakan untuk discount cash flows harus merefleksikan

asumsi-asumsi yang konsisten dengan kondisi-kondisi yang melekat dalam cash flows

yang diestimasi. Di satu sisi pengaruh asumsi-asumsi akan mungkin telah dihitung

ganda atau keliru.

 Estimasi cash flow yang telah dibuat juga tingkat bunga yang digunakan harus bebas

dari bias dan faktor-faktor yang tidak memiliki hubungan dengan aset dan kewajiban

bersangkutan.

 Estimasi cash flow juga tingkat bunga haruslah merefleksikan rentang outcome yang

masuk akal disbanding dengan pernyataan, minimum atau maksimum angka yang

mungkin.

d. Relevansi dan Reliabilitas Suatu Informasi

Relevansi dan reabilitas haruslah seimbang terhadap isu-isu yang membedakan satu

dengan yang lainnya. Penting untuk dipahami, bahwa isu-isu yang menyangkut kualitas

tersebut akan memberikan beban yang berbeda bahkan saling bertukar dari satu situasi ke

situasi berikutnya.

e. Pengukuran Hutang dengan Menggunakan Pendekatan Present Value

Konsep yang digambarkan dalam mengukur aset juga berlaku pada kewajiban.

Bagaimanapun, pengukuran kewajiban kadang-kadang melibatkan permasalahan yang

berbeda dibanding pengukuran aset sehingga memerlukan teknik berbeda pula pada fair

value-nya. Ketika menggunakan teknik present value untuk menaksir fair value suatu
kewajiban,sasarannya adalah menaksir nilai aset yang diakui sekarang ini untuk tujuan yaitu

menjamin kewajiban tersebut yang melibatkan pemilik atau mengakui kewajiban tersebut di

dalam entitas dengan jumlah yang dapat diperbandingkan

Untuk mengestimasi fair value atas notes yang dimiliki oleh suatu entitas, para akuntan

mencoba untuk menaksir nilai tersebut berdasarkan nilai yang diambil dari entitas lain

dimana entitas akan mengakui kewajiban entitas tersebut sebagai aset (pertanyaan dan

jawaban)

f. Pengukuran Hutang dan Posisi atau Sisa Kredit (Credit Standing)

Ukuran kewajiban yang paling relevan selalu merefleksikan posisi kredit yang dimiliki

entitas yang diwajibkan untuk melunasinya. Mereka memegang kewajiban entitas tersebut

sebagai aset pernyataan atas posisi kredit yang dimiliki entitas dengan jumlah yang

menentukan harga atau nilai yang akan mereka bayar. Suatu entitas yang memiliki posisi

kredit yang kuat akan menerima kas yang lebih besar, yang berhubungan dengan janji untuk

membayar dibanding dengan enitas yang memiliki posisi kredit lemah.


TEORI AKUNTANSI

RESUME MATERI KULIAH

Statements of Financial Accounting Concept No.8


Kerangka kerja untuk pelaporan keuangan
(Conceptual framework for financial reporting)

by:

Muhammad Nauval 115020307111064

ACCOUNTING
ECONOMICS AND BUSINESS FACULTY
BRAWIJAYA UNIVERSITY
MALANG
2014
SFAC No.8 merupakan salah satu dari serangkaian publikasi di FASB untuk akuntansi dan

pelaporan keuangan yang mencakup dua bab kerangka konseptual baru yang menggantikan

SFAC No.1, tujuan pelaporan keuangan oleh Business Enterprises, dan SFAC No.2,

karakteristik kualitatif informasi akuntansi.

Secara umum isi dan tujuan SFAC No.8 adalah :

 Bagian pertama hasil projek bersama dengan IASB dalam merumuskan konsep dasar

akuntansi keuangan.

 Menggantikan SFAC No.1 dan 2

 Terdiri atas tiga bab :

 Bab 1, tujuan pelaporan keuangan tujuan umum.

 Bab 2, entitas pelaporan

 Bab 3, karakteristik kualitatif informasi keuangan bermanfaat

Tujuan dari tujuan umum pelaporan keuangan adalah :

a. Sikap pelaporan keuangan

Menurut FASB dalam SFAC No.1 maupu SFAC No.8, pelaporan dan laporan

keuangan posisinya adalah sebagai berikut :

 Pelaporan keuangan lebih luas dari laporan keuangan

 Laporan keuangan tetap merupakan laporan pokok pelaporan keuangan.

 Komponen lain pelaporan keuangan

b. Tujuan pelaporan keuangan

SFAC No.8 secara umum merumuskan tiga tujuan pelaporan keuangan, yaitu :
 Menyediakan informasi keuangan tentang pelaporan entitas yang bermanfaat bagi

investor, pemberi pinjaman dan kreditor yang sudah ada maupun yang potensial

dalam membuat keputusan mengenai penyediaan sumber daya kepada entitas pelapor

 Untuk menilai prospek arus kas bersih yang dimiliki oleh suatu entitas, investor yang

sudah ada maupun oleh calon investor, kreditur serta kreditur lain yang

membutuhkan informasi tentang sumber daya entitas, klaim terhadap entitas tersebut,

dan seberapa efisien maupun efektif manajemen entitas melakukan pengelolaan

 Tujuan umum laporan keuangan menyediakan informasi tentang posisi keuangan dari

pelaporan suatu entitas, yaitu informasi tentang sumber daya ekonomi dan klaim

terhadap sumber daya ekonomi tersebut dalam pelaporan entitas.

c. Primary users

Dalam SFAC No.8 maka tampak bahwa para pengguna informasi keuangan yang

kepentingannya diutamakan yaitu : (1) para investor dan calon investor serta (2) para kreditor

dan calon kreditor. Investor dan kreditor merupakan pihak-pihak yang menyediakan sumber

daya bagi suatu entitas tetapi tidak memiliki akses langsung pada informasi yang dibutuhkan.

d. Informasi yang dibutuhkan

Arah dan jenis informasi yang dibutuhkan oleh para investor dan kreditor yaitu :

 Investor dan kreditor memerlukan informasi yang dapat membantu mereka menilai

prospek aliran kas bersih suatu entitas di masa mendatang.

 Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan informasi mengenai sumber daya entitas,

klaim atas entitas tersebut, dan apakah manajemen telah mengelola sumber daya yang

dimiliki entitas secara efektif dan efisien.


e. Informasi tentang pelaporan sumber daya ekonomik suatu entitas, perubahan dan klaim

atas sumber daya

Tujuan umum laporan keuangan adalah menyediakan informasi tentang posisi keuangan

suatu entitas pelaporan. Laporan keuangan juga menyediakan informasi tentang pengaruh-

pengaruh transaksi dan peristiwa-peristiwa lain yang mengubah sumber daya ekonomi suatu

entitas dan klaim.

f. Perubahan dan klaim atas sumber daya

Agar dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan ekonomik, entitas

pelaporan harus menyediakan informasi tentang sumber daya dan klaim atas sumber daya

juga harus menyediakan informasi tentang perubahan atas sumber daya serta klaim atas

perubahan tersebut.

Karakteristik kualitatif informasi keuangan yang berguna terdiri dari, mengidentifikasi jenis

informasi yang mungkin berguna bagi kreditur yang ada dan potensial investor dan kreditur

lainnya untuk membuat keputusan tentang entitas pelapor berdasarkan informasi yang

dimiliki dalam bentuk laporan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai