Laporan Bulan Juni
Laporan Bulan Juni
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dibentuk di tingkat Pusat dan Daerah, terdiri dari Tim Reforma Agraria Nasional,
Gugus Tugas Reforma Agraria Pusat, Gugus Tugas Reforma Agraria Provinsi dan
tetapkan oleh Walikota. Untuk pembentukan Tim Gugus Tugas Reforma Agraria
Kota Kendari sendiri berdasarkan surat keputusan Walikota Kota Kendari Nomor
238 Tahun 2020 yang ditetapkan di Kendari pada tanggal 11 Maret 2020 oleh
dibantu oleh Tim Pelaksana Harian GTRA Kota. Susunan Tim Pelaksana Harian
GTRA Kota ini ditetapkan oleh Kepala Kantor BPN Kota selaku Ketua Pelaksana
Reforma Agraria Kota Kendari Tahun Anggaran 2020, dan Tim Konsultan GTRA
sendiri masuk dalam keanggotaan bagian Gugus Tugas Reforma Agraria Kota.
1
Adapun penunjukkan Konsultan perorangan bertugas membantu
melaksanakan pekerjaan dan tugas – tugas Tim Gugus Tugas Reforma Agraria
Maksud dan tujuan dari laporan bulanan Tim GTRA ini adalah sebagai
C. Ruang Lingkup
pelaksanaan Reforma Agraria yang dilakukan oleh Gugus Tugas Reforma Agraria
di tingkat Provinsi/Kota/Kabupaten.
Hasil yang telah kami kerjakan berupa Rapat Persiapan dan Perencanaan
Tim Pelaksana Harian dan sosialisasi keberadaan Tim GTRA. Manfaat Sebagai
teknis 2020.
2
BAB II
GAMBARAN UMUM WILAYAH KOTA KENDARI
A. Keadaan Geografis
Nomor 6 Tahun 1995 yang disyahkan pada tanggal 3 Agustus 1995 dengan status
Kotamadya Daerah Tk. II Kendari. Wilayah Kota Kendari dengan ibu kotanya
Kendari dan sekaligus juga sebagai ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara secara
30``- 4° 3` 11`` Lintang Selatan dan membentang dari Barat ke Timur diantara
berikut:
Topografi wilayah Kota Kendari pada dasarnya bervariasi antara datar dan
berbukit, daerah datar yang terdapat di bagian barat dan selatan Teluk Kendari.
Kecamatan Kendari yang terletak di sebelah utara teluk sebagian besar terdiri dari
garis pantai sedangkan ke arah selatan tingkat kemiringan antara 4 persen sampai
3
(Kecamatan Poasia) terdiri dari daerah perbukitan bergelombang rendah dengan
mengelilingi Teluk Kendari dan terdapat satu pulau yaitu Pulau Bungkutoko. Luas
wilayah daratan Kota Kendari 295,89 Km2 atau 0,70 persen dari luas daratan
Tabel 2.1 Luas Wilayah Kota Kendari Dirinci Berdasarkan Kecamatan Tahun
2020
Luas Wilayah Persentase
No Kecamatan Kelurahan
(Km2) (%)
1. Kendari 1. Purirano 2,32 16,33
2. Mata 2,95 20,76
3. Gunungjati 1,55 10,91
4. Jati Mekar 1,63 11,47
5. Mangga Dua 4,32 30,40
6. Kasilampe 0,83 5,84
7. Kampung Salo 0,13 0,91
8. Kendari Caddi 0,23 1,62
9. Kandai 0,25 1,76
2. Kendari Barat 1. Dapu-Dapura 0,57 2,54
2. Sanua 2,2 9,82
3. Sodohoa 2,19 9,77
4. Benu-Benua 1,75 7,81
5. Punggaloba 3,06 13,65
6. Tipulu 3,72 16,60
7. Lahundape 1,36 6,07
8. Watu-Watu 2,15 9,59
9. Kemaraya 5,41 24,14
3. Mandonga 1. Wawombalata 6,01 25,76
2. Alolama 1,33 5,70
4
Luas Wilayah Persentase
No Kecamatan Kelurahan
(Km2) (%)
3. Labibia 11,15 47,79
4. Mandonga 1,51 6,47
5. Korumba 2,26 9,69
6. Anggilowu 1,07 4,59
4. Puuwatu 1. Watulondo 12,73 27,80
2. Tobuuha 3,40 7,43
3. Punggolaka 5,14 11,23
4. Puuwatu 11,73 25,62
5. Abeli Dalam 6,52 14,24
6. Lalodati 6,27 13,69
5. Wua-Wua 1. Wua-Wua 2,43 24,97
2. Bonggoeya 2,64 27,13
3. Mataiwoi 2,20 22,61
4. Anawai 2,66 25,28
6. Kadia 1. Kadia 1,91 25,10
2. Bende 1,75 23,00
3. Pondambea 1,50 19,71
4. Wowawanggu 1,45 19,05
5. Anaiwoi 1,00 13,14
7. Baruga 1. Lepo-Lepo 10,67 21,71
2. Baruga 19,67 40,02
3. Watubangga 15,27 31,07
4. Wundudopi 3,54 7,20
8. Kambu 1. Kambu 4,92 23,24
2. Lalolara 2,37 11,20
3. Padaleu 2,75 12,99
4. Mokoau 11,13 52,57
9. Poasia 1. Matabubu 6,81 12,27
2. Rahandouna 16,57 29,26
3. Andounohu 15,89 28,63
4. Anggoeya 16,24 29,26
5. Wundumbatu - -
10. Abeli 1. Abeli 2,14 4,56
2. Puday 2,44 5,19
3. Benua Nirae 5,94 12,64
4. Lapulu 2,59 5,51
5. Anggalomelai 3,36 7,15
6. Poasia 1,99 4,24
7. Talia 1,6 3,41
11. Nambo 1. Tobimeita 6,29 13,39
2. Petoaha 3,34 7,11
3. Nambo 5,84 12,43
4. Bungkutoko 2,64 5,62
5. Tondonggeu 2,92 6,22
6. Sambuli 5,89 12,54
Jumlah 11 Kecamatan dan 65 Kel. 295,89 100
(TOTAL)
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Kendari, Kota Kendari Dalam Angka 2020
5
B. Topografi
berbukit dan disamping itu juga terdapat sebagian wilayah yang kondisi
topografinya berada pada kemiringan yang cukup tinggi dan memiliki ketinggian
laut (dpl) dan kemiringan antara 25 % - 40 % terletak dibagian utara kota mulai
dari garis pantai sebelah utara sampai perbatasan Kota Kendari dengan
diatas Kota Kendari terdapat daerah dengan ketinggian 0 m dpl sampai 50 m dpl
Kendari. Daerah datar terdapat dibagian pusat Kota Kendari sampai kearah Teluk
C. Hidrologi
6
Keberadaan beberapa aliran sungai di Kota Kendari yang bersumber dari
Kota Kendari dipengaruhi oleh sungai besar dan kecil, antara lain Sungai Wanggu
(Sungai Lepo-Lepo) dengan debit 7,487 ltr/dtk, Sungai Tipulu (0,140 ltr/dtk),
Sungai Mandonga (0,214 ltr/dtk), dan Sungai Sodoha (0,198 ltr/dtk), yang
saluran pembuangan air hujan / drainase kota. Untuk kebutuhan pengolahan air
bersih, selama ini dilayani oleh PDAM yang menggunakan air baku dari Kali
Pohara.
Sungai besar yang melintasi Kota Kendari adalah Sungai Wanggu dengan
mata air dari Pegunungan Nanga-Nanga. Sungai Wanggu ini membentang dari
Barat Daya di pegunungan Watu ke arah Utara dan bermuara di Teluk Kendari.
Panjang Sungai Wanggu dari hulu sampai ke muara sekitar 75 km. Sungai –
sungai yang mengalir di Wilayah Kota Kendari beserta debit rata – ratanya adalah
sebagai berikut:
Tabel 2.2 Sungai-sungai di Wilayah Kota Kondari dan Debit Tersedianya Tahun 2020
No Nama Sungai Panjang Debit Potensi Pemanfaataan
(Km) (Liter/detik)
1 Wanggu 17,0 7,487 Pertanian, tambak,
transportasi lokal
2 Lasolo 6,52 0,22 Air bersih masyarakat,
pertanian
3 Kampung Salo 4,70 0,23 Rumah tangga
4 Mandonga 7,90 0,214 Rumah tangga
5 Kambu 15,01 - Rumah tangga, pertanian
6 Kadia 10,39 - -
7 Abeli 10,10 - Air bersih PDAM, Rumah
tangga
8 Abeli Dalam 6,55 - Air bersih masyarakat
9 Amarilis 2,30 0,17 Pertanian
10 Lepo – lepo 8,91 - -
7
No Nama Sungai Panjang Debit Potensi Pemanfaataan
(Km) (Liter/detik)
11 Watu – watu 2,33 0,35 Air bersih masyarakat
12 Nanga - nanga 5,54 - Air baku PDAM,
Pertanian
13 Mokoau 6,43 - -
14 Lahundape 4,68 0,46 Air bersih masyarakat
15 Punggaloba 4,01 0,24 Air bersih
16 Lemo 4,21 - Air bersih masyarakat,
pertanian
17 Lalonggori 4,41 - -
18 Mata 2,60 0,08 Air bersih masyarakat
19 Watubangga 3,41 - Pertanian
20 Wua - wua 4,76 - -
21 Benu – benua 2,91 0,43 Air bersih
22 Korumba 5,56 - -
Jumlah 144,64 7.489,394
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Kendari, Kota Kendari Dalam Angka 2020
maka kota Kendari diidentifikasi memiliki potensi sungai tanah dangkal dan
sungai tanah dalam. Uraian lebih rinci mengenai potensi air tanah Kota Kendari
b. Kedalaman air tanah kurang dari 3 meter dengan debit kurang dari 5 liter
c. Kedalaman air tanah antara 3 sampai 10 meter dengan debit antara 3 liter
perdetik.
a. Potensi akuifer sangat rendah dengan debit (Q) kurang dari 1 liter/detik
c. Potensi akuifer rendah sampai sedang dnegan debit (Q) antara 1 sampai
3/detik
8
d. Potensi akuifer sedang sampai tinggi dengan parameter debit air (Q) antara
3 sampai 5 liter/detik.
D. Kondisi Kependudukan
arti bahwa penduduk merupakan target dan sasaran pembangunan. Kedua fungsi
wilayah kecamatan dan 64 (enam puluh empat) kelurahan dinyatakan masih relatif
rendah. Untuk tahun 2016 jumlah penduduk sebesar 359.371 jiwa dengan luas
dengan penyebaran yang tidak merata pada hampir semua wilayah. Tingkat
kepadatan yang cukup tinggi terbesar terdapat di Kecamatan Kadia yaitu sebesar
Baruga dan Poasia yang mencapai 6 jiwa/ha. Penyebab kepadatan yang tinggi
dikarenakan luas lahan tidak sebanding dengan jumlah penduduk dan juga
9
aktifitas atau fungsi kawasan yang merupakan pusat kegiatan perdagangan dan
menjadi wilayah pemekaran, juga luas lahan yang besar namun jumlah
penduduknya masih sedikit. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat sebagaimana pada
tabel berikut:
Tabel 2.3 Jumlah Penduduk, Kepadatan dan Distribusi Penduduk Kota Kendari
Tahun 2018
Tahun 2018
Luas Jumlah Distribusi
No Kecamatan Kepadatan
(ha) Penduduk Penduduk
(Jiwa/ha)
(jiwa) (%)
10
(tiga) kecamatan ini karena lokasi tersebut merupakan pusat kegiatan
mengetahui perbandingan jumlah penduduk usia produktif dan non produktif yang
ada di Kota Kendari. Selain itu juga untuk mengetahui proyeksi kebutuhan
tahun dan kelompok umur 65 tahun keatas. Berdasarkan kelompok umur tersebut,
maka sampai tahun 2018 di Kota Kendari mempunyai trend yang sama dengan
perbandingan penduduk usia produktif lebih besar dari penduduk usia non
produktif. Dari hasil analisa menunjukan bahwa penduduk usia produktif di Kota
Kendari untuk tahun 2020 mencapai 263.298 jiwa atau 69% dari total jumlah
penduduk dan penduduk usia non produktif mencapai 118.330 jiwa atau 31%.
Kondisi tersebut merupakan hal yang menguntungkan bagi Kota Kendari karena
untuk angkatan kerja. Namun kondisi ini diharapkan tidak terkonsentrasi pada
11
BAB III
RENCANA DAN REALISASI KERJA
A. Rencana Kerja
efektif dan efisien dalam waktu pelaksanaan. Pada rencana kerja ini akan
diuraikan time schedule dan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh tim Gugus
dapat dicapai dengan baik. Berikut time schedule rencana pekerjaan pelaksanaan
Reforma Agraria yang telah terealisasi pada bulan Juni 2020 adalah sebagai
berikut:
11
Tabel 3.1. Realisasi Kerja Bulan Juni 2020
Realisasi
12
BAB IV
KENDALA DAN RENCANA KERJA
A. Kendala Kegiatan
Pelaksanaan Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) pada bulan Juni yaitu masih
tindaklanjut kepada pemda Kota Kendari mengenai tindak lanjut dari Rapat
Koordinasi Gugus Tugas Reforma Agraria Tahun 2020 khususnya tindak lanjut
pada lokasi rencana pilot project kampong reforma agrarian yang dicanangkan
Lapulu diharapkan instansi terkait yang menjadi anggota Gugus Tugas Reforma
Agraria dapat mendukung rencana pilot project dan mencanangkan program pada
lokasi tersebut. Berikut rincian rencana kerja Gugus Tugas Reforma Agraria Kota
13
Mengumpulkan data-data terkait kondisi
2. eksisting profil lokasi pilot project Kampung
Reforma Agraria
Melakukan tinjau lapangan pada lokasi Pilot
3
Project Kampung Reforma Agraria
14
13