Anda di halaman 1dari 3

INDIVIDUAL NEEDS AND MOTIVATION

HIERARCHY OF NEEDS THEORY

Teori Abraham maslow tentang kebutuhan manusia merupakan landasan penting dalam
sejarah pemikiran manajemen. Kebutuhan tingkat bawah dalam hirarkinya mencakuo masalah
fisiologis, keamanan, dan sosial sedangkan kebutuhan meningkat tinggi mencakup masalah
harga diri dan kualitas diri. Sedangkan kebutuhan tigkat bawah berfokus pada keinginan untuk
fisik , kesejahteraan dan sosial, kebutuhan tingkat tinggi berfokus pada keingian untuk
psokologis, pertumbuhan dan perkembangan.

Maslow menggunakan dua prinsip untuk menjelaskan bagaimana kebutuhan ini


mempengaruhi perilaku manusia. Yang pertama prinsip deficit, menyatakan bahwa kebutuhan
yang terpuakan bukanlah motivator prilaku. Dan prinsip kedua adalah perkembangan,
menyatakan bahwa kebutuhan pada suatu tinggkat tidak menjadi aktif sampai kebutuhan tingkat
bahwa berikutnya dalam hirarki sudah terpenuhi.

ERG THEORY

Salah satu upaya yang paling menjajokan untuk mengembangkan karya Maslow adalah
teori ERG ini yang di ajukan oleh Clayton Alderfer. Teori ini meruntuhkan lima kategori
kebutuhan maslow menjadi tiga. Ada kebutuhan eksistensi, keterkaitan, dan kebutuhan
pertumbuhan. Kebutuhan eksistensi dan keterkaitan mirip dengan kebutuhan tingkat bawah
dalam hirarki msalow. Sedangkn kebutuhan pertumbuhan pada dasarnya adalah kebutuhan
tingkat tinggi dalam hirarki maslow. Diluar itu, dinamika teory ERG sedikit berbeda dengan
pemikiran maslow. Teori ERG tidak menerima prinsip perkembangan bahwakebutuhan tertentu
haru dipenuhi sebelm kebutuhan lain diaktifkan.
TWO-FACTOR THEORY

Teori dua factor menghubungkan hygiene factor dan job dissatisfaction. Artinya
ketidakpuasan kerja meningkat karena kualitas kebersihan menurun. Hygiene factor ditemukan
dalam konteks pekerjaan, lingkungan tempat pekerjaan berlangsung, dan mecakup hal-hal seperti
kondisi kerja, hubungan interpersonal, kebijakan organisasi administrasi, dan kompensasi.
Sedangkan factor kepuasan dikaitkan dengan kepuasan kerja. Mereka dapat ditemukan dalam
pekerjaan, isi sifat pekerjaan itu sendiri dan mencakup hal-hal sepertui tantangan kerja,
pengakuan atas pekerjaan yang dilakukan dengan baik, rasa tanggung jawab, kesempatan untuk
maju, dan perasaan perumbuhan pribadi. Paling tidak teori dua factor adalah pengingat bahwa
semua pekerjaan memilki dua aspek penting.

ACQUIRED NEEDS THEORY

Menurut McClelland, orang yang memperoleh kenutuhan ini dari waktu ke waktu sebagai
hasil dari pengalaman hidup individu. Karean setiap kebutuhan dapat di hubungkan dengan
seperangkat prefensi krja yang berbeda, ia mendorong para manajer untuk memahami kebutuhan
ini dalam diri mereka sendiri dan orang lain, dan mencoba untuk menciptakan lingkungan kerja
yang responsive terhadapnya.

Kebutuhan untuk berprestasi adalah keinginan untuk melakukan sesuatu hallebih baik atau
lebih efisien. Orang dengan kebutuhan berprestasi yang tinggi suka menggunakan kompetensi
mereka mengambil resiko yang sedang dalam situasi persaingan dan mereka bersedia bekerja
sendiri.

Kebutuhan akan kekuasaan adalah keinginan intik mengotrol orang lain,untuk


mempengaruhi perilaku mereka, atau untuk tanggung jawab atas mereka. orang dengan
kebutuhan tinggi akan kekuasan termotivasi untuk berperilaku dengan cara yang berdampak
kepada orang lain dan peristiwa lain.
Kebutuhan berafilasi adalah keingina untuk menjalin dan memelihara ramah dan hangat
hubungan dengan orang lain.orang dengan kebutuhan berafilasi yang tinggi mencai pendampin,
pesetujuan sosial, dan hubungan interpersonal yang memuaskan. Mereka cenderung menyukai
pekerjaan yang melibatkan bekerja dengan orang lain dan menawarkan kesempatan untuk
mendapatkan persetujuan sosial. Ini konsisten dengan pekerjaan manajerial.

Anda mungkin juga menyukai