Anda di halaman 1dari 25

 JIT : Filosofi pemecahan masalah secara

berkelanjutan dan harus mendukung


produksi yang ramping (Lean).

 Tujuan JIT :
1. Pengahapusan pemborosan
2. Mengurangi variabilitas
3. Konsep penarikan

Penghapusan pemborosan
Pemborosan adalah segala hal yang tidak
memberikan kontribusi nilai tambah pada
produk.
Mengurangi variabilitas
Variabilitas adalah segala penyimpangan yang
berasal dari proses optimal yang mengantarkan
produk sempurna tepat waktu setiap saat.

Variabilitas terjadi karena :


 Karyawan, mesin, pemasok menghasilkan
produk yang tidak sesuai
 Gambar dan spesifikasi teknik yang tidak
akurat
 Karyawan memproduksi sebelum spesifikasi
lengkap
 Permintaan pelanggan yang tidak diketahui.
Sistem tarik (pull system)
Sistem yang menarik unit dimana diperlukan dan saat
diperlukan

Karakteristik JIT
1. Aliran material menggunakan metode pull
2. Menghasilkan produk berkualitas tinggi secara pull
3. Ukuran lot yang kecil
4. Keseragaman beban stasiun kerja
5. Standarisasi komponen dan metode kerja
6. Kedekatan dengan pemasok
7. Koordinasi tim kerja yang lebih tinggi
8. Cakupan skill yang luas bagi tenaga kerja
9. Aliran garis
10. Peningkatan berkesinambungan
Aplikasi JIT
 Pemasok

 Tata letak

 persediaan

 Kualitas

 Pemberdayaan karyawan

PEMASOK
Kemitraan JIT : kemitraan diantara para pemasok
dan pembeli yang menghilagkan pemborosan
dan penurunan biaya yang bermanfaat secara
timbal balik
Empat sasaran kemitraan JIT
 Menghapus kegiatan yang tidak perlu
 Menghapus persedian dalam pabrik
 Menghapus persediaan yang transit
 Menghilangkan pemasok yang lemah

Kekhawatiran pemasok
1. Keinginan diversifikasi
2. Penjadwalan konsumen yang buruk
3. Perubahan teknik
4. Jaminan mutu
5. Ukuran lot kecil
6. kedekatan
TATA LETAK JIT
Memindahkan material secara langsung ke lokasi
yang diperlukan

Manfaat tata letak JIT


 Pengurangan jarak
 Peningkatan fleksibilitas
 Dampak pada karyawan
 Ruang dan persediaan yang berkurang
PERSEDIAAN
Persediaan JIT persediaan minimum yang
diperlukan untuk menjaga agar suatu sistem dapat
berjalan dengan sempurna

Manfaat persediaan JIT


 Mengurangi variabilitas

 Mengurangi persediaan

 Mengurangi ukuran lot

 Mengurangi biaya set up


PENJADWALAN
 Jadwal bertingkat

Penjadwalan produk sedemikian rupa


sehingga produksi setiap hari dapat
memenuhi permintaan untuk hari itu
 Sistem kanban

Kartu yang berarti isyarat


Sistem kanban memindahkan komponen
pada produksi dengan isyarat tarik
Kanban dapat berguna :
 Pemakai dan produsen tidak berada dalam
kontak visual
 Sebuah stasiun tarik mungkin memerlukan
komponen yang perlu dipasok ulang
 Setiap kartu mengendalikan sejumlah tertentu
/ komponen spesifik
 Dalam sistem MRP jadwal sebagai perintah
yang dibuat, kanban sebagai sistem tarik yang
mulai produksi yang sebenarnya
Menentukan jumlah kartu kanban atau kontainer

Menentukan jumlah persediaan yang diperintahkan

Contoh :
Holland Bakery menghasilkan kue ,jangka pendek
yang akan dikirim ke toko, ingin berusaha
mengurangi persediaan dengan beralih ke sistem
kanban. Ia telah mengumpulkan data dan anda
diminta untuk menentukan jumlah kanban (kontainer)
yang diperlukan.
Permintaansebelumlead time = lead time x permintaanharian
2 X 500 = 1000

Jumlahkanban / kontainer =
𝑝𝑒𝑟𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎𝑎𝑛 𝑙𝑒𝑎𝑑 𝑡𝑖𝑚𝑒+𝑠𝑎𝑓𝑒𝑡𝑦 𝑠𝑡𝑜𝑘
𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑎𝑖𝑛𝑒𝑟
1000+250
= =5
250
KUALITAS
Hubungan JIT dengan kualitas
 JIT memotong biaya perolehan kualitas yang baik
 JIT meningkatkan kualitas
 Kualitas yang baik yang diperlukan lebih sedikit cadangan : sehingga
dapat tersedia sistem JIT yang lebih mudah diterapkan

PEMBERDAYAAN KARYAWAN
Karyawan yang diberdayakan dapat membawa keterlibatan mereka untuk
menghadapi permasahan operasional harian

Memberikan kesempatan pada karyawan untuk memperkaya pekerjaan


dan hidup mereka

PRODUKSI YANG RAMPING


Mengidentifikasi nilai pelanggan dimasa datang dengan menganalisis semua aktifitas yang
diperlukan, kemudian melakukan optimasi proses sesuai dengan pandangan pelanggan.
Produsen lean perilaku brenchmark dengan atribut
sebagai berikut :
 Menggunakan teknik just in time

 Menurunkan kebutuhan luas ruang

 Meningkatan hubungan yang erat dengan


pemasok
 Menghapus aktifitas yang tidak memberi nilai
tambah
 Menurunkan banyaknya klasifikasi kerja

 Membuat pekerjaan lebih menantang

 Mengembangkan kekuatan pekerja


Tabel . JIT MENUNJANG KEUNGGULAN
KOMPETITIF
Pemasok Untuk mengurangi jumlah sumber pasokannya
Agar membina hubungan yang mendukung
Pengiriman bahan yang bermutu tepat pada waktunya
Tata letak Tata letak sel kerja dengan kegiatan pengujian disetiap tahap prses
Teknologi kelompok
Mesin-mesin yang dapat dipindah-pindahkan dan diganti-ganti
Pengaturan lingkungan kerja tingkat tinggi dan kerapian
Pengurangan tempat untuk menyimpan persediaan
Mengirim langsung ke area kerja
Persediaan Ukuran lot yang kecil
Waktu pemasangan yang pendek
Kotak-kotak khusus untuk menyimpan sejumlah komponen
tertentu
Penjadwalan Penyimpangan dari jadwal tidak ada
Penjadwalan bertingkat
Pemasok diinformasikan mengenai jadwal perusahaan
Pemeliharaan Rutinitas harian

Ketertiban operator mesin

Produksi yang bermutu Pengendalian proses statistik

Mutu yang dijaga oleh pemasok

Mutu di dalam perusahaan

Pemberdayaan Karyawan yang diperdayakan dan dilatih secara


karyawan silang (antar bidang)
Klasifikasi kerja yang sedikit agar fleksibilitas
karyawan dapat dipastikan
Dukungan pelatihan

Komitmen Dukungan manajemen, karyawan dan pemasok


HASILNYA ADALAH :
 Pengurangan antrian dan keterlambatan, sehingga
proses produksi semakin cepat, aset bisa
digunakan untuk kegiatan yang lebih produktif
dan perusahaan dapat memenangkan pesanan.
 Peningkatan mutu, sehingga kesia-siaan
berkurang dan perusahaan dapat memenangkan
pesanan.
 Penurunan biaya, sehingga meningkatkan margin
laba atau menurunkan harga jual
 Pengurangan variabilitas ditempat kerja, sehingga
kesi-siaan berkurang dan perusahaan dapat
memenangkan pesanan.
 Pengurangan kegiatan pengerjaan ulang, sehingga
kesia-siaan berkurang dan perusahaan dapat
memenangkan pesanan.
Sehingga :
Tanggapan terhadap konsumen lebih cepat
dengan biaya yang lebih rendah dan mutu
yang lebih tinggi – ini merupakan suatu
keunggulan kompetitif.
MENGURANGI UKURAN LOT
Analisis produksi crate furniture, aleda, telahmenetapkanbahwasebuahsiklusproduksiselama
2 jam akandapatditerimadiantaraduadepartemen. Waktu 2 jam harusdicapai.
Bagaimanamenentukanwaktu set up ?

Data –data :
D : 400.000 unit
d : 1600 unit / hari
P prod : 4000 unit / hari
Q : 400 (merupakanpermintaan 2 jam. Artinya 1600 perhari per empatperiode 2
jam)
H : $ 20 per unit / tahun
S : …. Akan ditentukan
Biayaberdasarkan jam untukpengaturanperalatan $ 30
2 𝑆𝐷
Q =
𝐻 ( 1 −(𝑑ൗ𝑝)

2 𝑆𝐷
𝑄2 =
𝐻 ( 1 −(𝑑ൗ𝑝)

𝑄2 𝐻 ( 𝐼−𝑑ൗ𝑝 )
S =
𝐻 ( 1 −(𝑑ൗ𝑝)

( 400)2 . 20 . ( 1 −1600Τ4000
S =
2 . 400.000
Waktu set up : $ 2.40 / Tingkat pekerja / jam
: $ 2.40 / $ 30 / jam
: 0,08 jam = 4,8 menit
Perusahaan X sedang berusaha untuk mengurangi
persediaan dan meminta anda untuk menerapkan sebuah
sistem kanban bagi kompresor pada salah satu lini
perakitannya.
Tentukan ukuran dari kanban dan banyaknya kanban
(kontainer yang diperlukan.
 Biaya set up : Rp. 10.000

 Biaya penyimpanan tahunan per kompresor : Rp.


100.000
 Produksi harian : 200 kompresor

 Pemakaian tahunan : 25.000

 (50 minggu x 5 hari x pemakaian harian 100


kompresor)
 Lead time 3 hari

 Persediaan pengaman : ½ hari produksi kompresor


2 𝑆𝐷
Q = 𝐻 ( 1 −(𝑑ൗ𝑝)

2 ∗10.000 ∗25.000
Q = = 100
100.000 ( 1 −(100 /200)

Permintaan sebelum lead time = lead time x permintaanharian


3 X100 = 300

𝑝𝑒𝑟𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎𝑎𝑛 𝑙𝑒𝑎𝑑 𝑡𝑖𝑚𝑒+𝑠𝑎𝑓𝑒𝑡𝑦 𝑠𝑡𝑜𝑘


Jumlahkanban / kontainer =
𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑎𝑖𝑛𝑒𝑟

300+100
= = 4 kontainer
100

𝑄2 𝐻 ( 𝐼−𝑑ൗ𝑝 )
S = 𝐻 ( 1 −(𝑑ൗ𝑝)

( 400)2 . 20 . ( 1 −1600Τ4000
S = 2 . 400.000
1. FIFO (first in first out), didasar atas asumsi bahwa
harga barang persediaan yang sudah terjual/ terpakai
dinilai menurut harga pembelian barang yang
terdahulu masuk. Dengan demikian persediaan akhir
dinilai menurut harga pembelian barang yang terakhir
masuk
2. LIFO (last in first out), mengasumsikan bahwa nilai
barang yang terjual/ terpakai dihitung berdasarkan
harga pembelian barang yang terakhir masuk, dan
nilai persediaan akhir dihitung berdasarkan harga
pembeliaan yang terdahulu masuk.
3. Metode RATA-RATA SEDERHANA TERTIMBANG,
nilai persediaan didasarkan pada harga rata-rata
barang yang dibeli dalam suatu periode tertentu.
 Contoh Soal :
 Data persediaan bahan baku yang dipakai dalam proses produksi selama satu
bulan pada PT.ALDITA, sbb:

TANGGAL KETERANGAN JML HARGA TOTAL


(UNIT) Satuan (Rp) Rp.

1 Juni Persediaan Awal 300 1.000 300.000


10 Juni Pembelian 400 1.100 440.000
15 Juni Pembelian 200 1.200 240.000
25 Juni Pembelian 100 1.200 120.000

Jumlah 1.000 1.100.000

 Misalkan, pada tgl 30 Juni jumlah persediaan akhir sebanyak 250 unit, hitunglah
beberapa nilai persediaan dgn menggunakan tiga metode, dan sebaiknya
perusahaan menggunakan metode yang mana, berilah penjelasan.
 Bila harga jual barang sebesar Rp.2.000/ unit
 Maka Penjualan = Rp. 2.000 X 750 unit = Rp. 1.500.000
 Sehingga dapat diperbandingkan hasil
penilaian Persediaan sbb :
KETERANGAN FIFO LIFO RATA-RATA
Penjualan 1.500.000
Harga Pokok 800.000
Keuntungan 700.000
Persediaan Akhir 300.000

Anda mungkin juga menyukai