Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Elektronika adalah sebuah dasar teknik yang mengontrol aliran yang bermuatan listrik
pada komponen aktif seperti Dioda, Transistor, dan IC serta komponen pasif seperti
Kapasitor, Resistor, dan Induktor. Elektronika mempunyai beberapa fungsi dasar yaitu ialah
sebagai Penyearah, Penguatan, Pengendalian, Pembangkitan dan Konversi.
Dari penjelasan mengenai pengertian Elektronika diatas, ternyata di dalam Elektronika
tersebut memiliki dua komponen yaitu komponen aktif dan komponen pasif. Kedua
komponen ini sangatlah penting pada perangkat elektronika tersebut. Komponen aktif dan
komponen pasif ini merupakan suatu komponen yang menjadi gabungan yang tidak mungkin
untuk dipisah, karena dengan penggabungan ini kedua komponen tersebut akan menciptakan
sesuatu alat yang luar biasa.
A. Komponen Aktif
Komponen aktif merupakan komponen yang terdapat pada elektronika yang
memerlukan sambungan arus listrik untuk bisa bekerja, arus listrik yang digunakan bisa AC
bolak-balik maupun DC searah. Komponen ini disebut juga dengan komponen aktif karena
komponen ini tidak dapat bekerja jika tidak dialiri oleh listrik. Komponen aktif ini berfungsi
sebagai rangkaian pada sebuah perangkat yang ada, yang bertugas dalam peningkatan daya
aktif atau bisa dibilang dengan tegangan listrik ataupun arus listrik. Komponen ini memiliki
beberapa jenis yaitu Dioda, Transistor dan juga IC (Integrated Circuit).
1. Dioda
Dioda ialah sebuah komponen aktif yang dipakai untuk penyearah dari arus bolak-
balik menjadi arus yang searah. Dioda berasal dari kata Anoda dan kata Katoda. Dioda
mempunyai tugas yang dibedakan yang di antaranya, yaitu:
a. Dioda Penyearah pada dasarnya dibuat dari Silikon yang bertugas menjadi penyearah
arus AC ke arus DC
b. Dioda Zener berfungsi sebagai pengaman pada susunan arus yang bersangkutan
c. Diode Emisi Cahaya ialah Dioda yang bisa memancarkan suatu cahaya monokromatik
d. Dioda Foto ialah Dioda yang gerak dengan pergerakan cahaya sampai dijadikan
sebagai Sensor
e. Dioda Shockley yaitu Dioda yang bertugas menjadi suatu pengendali
f. Dioda Laser adalah Dioda yang bisa memancar cahaya Laser
g. Dioda Schottky merupakan Dioda yang memiliki tegangan rendah.
h. Dioda Varaktor merupakan dioda yang memiliki karakter dari kapasitas yang bisa
berganti sesuai dengan tegangannya.
Struktur utama dioda adalah dua buah kutub elektroda berbahan konduktor yang
masing-masing terhubung dengan semikonduktor silikon jenis p dan silikon jenis n. Anoda
adalah elektroda yang terhubung dengan silikon jenis p dimana elektron yang terkandung
lebih sedikit, dan katoda adalah elektroda yang terhubung dengan silikon jenis n dimana
elektron yang terkandung lebih banyak. Pertemuan antara silikon n dan silikon p akan
membentuk suatu perbatasan yang disebut P-N Junction.
Secara sederhana, cara kerja dioda dapat dijelaskan dalam tiga kondisi, yaitu kondisi
tanpa tegangan (unbiased), diberikan tegangan positif (forward biased), dan tegangan negatif
(reverse biased).
Kondisi tanpa tegangan
Pada kondisi tidak diberikan tegangan akan terbentuk suatu perbatasan medan listrik
pada daerah P-N junction. Hal ini terjadi diawali dengan proses difusi, yaitu bergeraknya
muatan elektro dari sisi n ke sisi p. Elektron-elektron tersebut akan menempati suatu tempat di
sisi p yang disebut dengan holes. Pergerakan elektron-elektron tersebut akan meninggalkan
ion positif di sisi n, dan holes yang terisi dengan elektron akan menimbulkan ion negatif di
sisi p. Ion-ion tidak bergerak ini akan membentuk medan listrik statis yang menjadi
penghalang pergerakan elektron pada dioda.
Kondisi tegangan positif (Forward-bias)
Pada kondisi ini, bagian anoda disambungkan dengan terminal positif sumber listrik
dan bagian katoda disambungkan dengan terminal negatif. Adanya tegangan eksternal akan
mengakibatkan ion-ion yang menjadi penghalang aliran listrik menjadi tertarik ke masing-
masing kutub. Ion-ion negatif akan tertarik ke sisi anoda yang positif, dan ion-ion positif akan
tertarik ke sisi katoda yang negatif. Hilangnya penghalang-penghalang tersebut akan
memungkinkan pergerakan elektron di dalam dioda, sehingga arus listrik dapat mengalir
seperti pada rangkaian tertutup.
2. Transistor
Transistor adalah peralatan semikonduktor juga yang digunakan sebagai
penguat dan sebagai alat pemutus dan penyambung, penstabilan suatu arus yang ada.
Transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis, Emitor dan Kolektor. Transistor memiliki
fungsi sebagai berikut:
a. Untuk penguat amplifier
b. Untuk pemutus dan penyambung
c. Untuk penstabil tegangan
d. Untuk penaik arus
e. Bisa menahan sebagian arus yang mengalir
f. Menguatkan arus pada susunan
g. Untuk membangkitkan suatu frekuensi yang rendah maupun yang tinggi.
Cara Kerja Transistor
Dari banyak tipe-tipe transistor modern, pada awalnya ada dua tipe dasar transistor,
bipolar junction transistor (BJT atau transistor bipolar) dan field-effect transistor (FET), yang
masing-masing bekerja secara berbeda.
Disebut Transistor bipolar karena kanal konduksi utamanya menggunakan dua
polaritas pembawa muatan: elektron dan lubang, untuk membawa arus listrik. Dalam BJT,
arus listrik utama harus melewati satu daerah/lapisan pembatas dinamakan depletion zone,
dan ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan kecepatan tinggi dengan tujuan untuk mengatur
aliran arus utama tersebut.
FET (juga dinamakan transistor unipolar) hanya menggunakan satu jenis pembawa
muatan (elektron atau hole, tergantung dari tipe FET). Dalam FET, arus listrik utama
mengalir dalam satu kanal konduksi sempit dengan depletion zone di kedua sisinya
(dibandingkan dengan transistor bipolar di mana daerah Basis memotong arah arus listrik
utama). Dan ketebalan dari daerah perbatasan ini dapat diubah dengan perubahan tegangan
yang diberikan, untuk mengubah ketebalan kanal konduksi tersebut. Lihat artikel untuk
masing-masing tipe untuk penjelasan yang lebih lanjut.
3. IC (Integrated Circuit)
Integrated Circuit atau disingkat dengan IC adalah Komponen Elektronika Aktif yang
terdiri dari gabungan ratusan, ribuan bahkan jutaan Transistor, Dioda, Resistor dan Kapasitor
yang diintegrasikan menjadi suatu Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan kecil.
Bahan utama yang membentuk sebuah Integrated Circuit (IC) adalah Bahan Semikonduktor.
Bentuk dari IC ini juga beraneka, dari yang hanya berkaki tiga hingga ratusan. Fungsi IC juga
beraneka, dari penguat, pengontrol hingga sebagai media penyimpanan.
B. Komponen Pasif
Komponen pasif adalah komponen elektronika yang tidak sama dengan Komponen
Aktif yang justru malah kebalikannya yang memerlukan tegangan listrik maupun arus listrik
agar bisa berfungsi. Komponen pasif adalah komponen-komponen elektronika yang tidak
memerlukan tegangan ataupun arus listrik agar dapat bekerja. Beberapa komponen pasif ialah
Resistor, Kapasitor, dan Induktor.
1. Resistor
Resistor adalah suatu hambatan dan pengatur arus listrik pada susunan elektronika
tersebut. Nilai dari resistor ini di lambangkan dengan kode angka atau gelang warna pada
bagian badan dari resistor tersebut. Resistor ini memiliki beberapa jenis yaitu:
a. Resistor yang memiliki Nilai Tetap
b. Resistor yang memiliki Nilai yang dapat diatur
c. Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan intensitas cahaya
d. Resistor yang Nilainya bisa berganti tergantung dengan perubahan suhu.
Resistor oksida logam atau lebih dikenal dengan nama resistor metal film merupakan
resistor yang dibuah dengan bahan utama oksida logam yang memiliki karakteristik lebih
baik. Resistor metal film ini dapat ditemui dengan nilai tolerasni 1% dan 2%. Bentuk fisik
resistor metal film ini mirip denganresistor kabon hanya beda warna dan jumlah cicin warna
yang digunakan dalam penilaian resistor tersebut. Sama seperti resistorkarbon, resistor metal
film ini juga diproduksi dalam beberapa kapasitas daya yaitu 1/8 Watt, 1/4 Watt, 1/2 Watt.
Resistor metal film ini banyak digunakan untuk keperluan pengukuran, perangkat industri dan
perangkat militer.
Kemudian berdasarkan nilai resistansinya resistor dibedakan menjadi 2 jenis yaitu resistor
tetap (Fixed Resistor) dan resistor tidak tetap (Variable Resistor)
1. Resistor Tetap(Fixed Resistor)
Resistor tetap merupakan resistor yang nilai resistansinya tidap dapat diubah atau tetap.
Resistor jenis ini biasa digunakan dalam rangkaian elektronika sebagai pembatas arus dalam
suatu rangkaian elektronika. Resistor tetap dapat kita temui dalam beberpa jenis, seperti :
Metal Film Resistor
Metal Oxide Resistor
Carbon Film Resistor
Ceramic Encased Wirewound
Economy Wirewound
Zero Ohm Jumper Wire
S I P Resistor Network
2. Resistor Tidak Tetap (Variable Resistor)
Resistor tidak tetap atau variable resistor terdiri dari 4 tipe yaitu :
Pontensiometer, tipe variable resistor yang dapat diatur nilai resistansinya secara
langsung karena telah dilengkapi dengan tuas kontrol. Potensiometer terdiri dari 2
jenis yaitu Potensiometer Linier dan Potensiometer Logaritmis
Trimer Potensiometer, yaitu tipe variable resistor yang membutuhkan alat bantu
(obeng) dalam mengatur nilai resistansinya. Pada umumnya resistor jenis ini disebut
dengan istilah “Trimer Potensiometer atau VR”
Thermistor, yaitu tipe resistor variable yangnilairesistansinya akan berubah
mengikuti suhu disekitar resistor. Thermistor terdiri dari 2 jenis yaitu NTC dan PTC.
Untuk lebih detilnya thermistor akan dibahas dalam artikel yang lain.
LDR (Light Depending Resistor), yaitu tipe resistor variabel yang nilai resistansinya
akan berubah mengikuti cahaya yang diterima oleh LDR tersebut.
2. Kapasitor
Kapasitor ialah komponen pasif yang bisa menyimpan daya atau arus listrik dalam
sementara waktu. Kapasitor berfungsi memilih gelombang radio pada susunan, sebagai
pemerata arus listrik dan sebagai penyaring pada susunan daya. Jenis kapasitor ada beberapa,
yaitu:
a. Kapasitor yang nilainya Tetap dan tidak berpola
b. Kapasitor yang memiliki nilai Tetap tetapi ada Pola yang Positif ataupun yang Negatif
c. Kapasitor yang nilainya bisa diatur
Fungsi Kapasitor
Pada Peralatan Elektronika, Kapasitor merupakan salah satu jenis Komponen Elektronika
yang paling sering digunakan. Hal ini dikarenakan Kapasitor memiliki banyak fungsi
sehingga hampir setiap Rangkaian Elektronika memerlukannya.
Dibawah ini adalah beberapa fungsi daripada Kapasitor dalam Rangkaian Elektronika :
Sebagai Penyimpan arus atau tegangan listrik
Sebagai Konduktor yang dapat melewatkan arus AC (Alternating Current)
Sebagai Isolator yang menghambat arus DC (Direct Current)
Sebagai Filter dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya)
Sebagai Kopling
Sebagai Pembangkit Frekuensi dalam Rangkaian Osilator
Sebagai Penggeser Fasa
Sebagai Pemilih Gelombang Frekuensi (Kapasitor Variabel yang digabungkan dengan
Spul Antena dan Osilator)
3. Induktor
Induktor atau dikenal juga dengan Coil adalah Komponen Elektronika Pasif yang
terdiri dari susunan lilitan Kawat yang membentuk sebuah Kumparan. Pada dasarnya,
Induktor dapat menimbulkan Medan Magnet jika dialiri oleh Arus Listrik. Medan Magnet
yang ditimbulkan tersebut dapat menyimpan energi dalam waktu yang relatif singkat.
Induktor memiliki dua jenis yang diantaranya sebagai berikut:
a. Induktor tetap yang memiliki nilai yang tetap tidak bisa berubah
b. Induktor variabel yang memiliki nilai yang dapat diatur
Fungsi Induktor
Fungsi-fungsi Induktor atau Coil diantaranya adalah dapat menyimpan arus listrik dalam
medan magnet, menapis (Filter) Frekuensi tertentu, menahan arus bolak-balik (AC),
meneruskan arus searah (DC) dan pembangkit getaran serta melipatgandakan tegangan.