Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

MATAN DAN KEYAKINAN CITA-CITA HIDUP


MUHAMMADIYAH

Disusun Oleh :
Eky Karimatur Rais Alhakim – 20191440078
Dania Putri Andani – 20191440048
Agung Suma Kurniawan - 20191440028

1 FAKULTAS HUKUM
Makalah Matan dan keyakinan cita-cita Hidup Muhammadiyah,
Kelompok 4
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
DAFTAR ISI

MAKALAH……………………………………………………………………………………
…..i

DAFTAR
ISI………………………………………………………………………………………2

BAB
I……………………………………………………………………………………………...3

PENDAHULUAN………………………………………………………………………………
...3

1. LATAR BELAKANG
MASALAH…………………………………………………………..3
2. RUMUSAN
MASALAH……………………………………………………………………..3

BAB
II…………………………………………………………………………………………….4

1. CITA-CITA
MUHAMMADIYAH…………………………………………………………..4
2. ISLAM DALAM KEYAKINAN
MUHAMMADIYAH……………………………………..5
3. PEMIKIRAN DAN GERAKAN MUHAMMADIYAH DALAM BIDANG AQIDAH,
AKHLAK, DAN MUAMALAH
DUNIAWIYAH……………………………………….......5

BAB
III…………………………………………………………………………………………...7

PENUTUP………………………………………………………………………………………
...7

REFERENSI……………………………………………………………………………………
…7

2 Makalah Matan dan keyakinan cita-cita Hidup Muhammadiyah,


Kelompok 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah

Dalam sebuah perkumpalan, persyarikatan, jam’iyyah, atau organisasi,tak


terkecuali persyarikatan Muhammadiyah, pasti didirikan dengan cita-cita,maksud atau
tujuan tertentu. Bahkan, kekuatan, kejayaan dan kelangsungan suatu organisasi
sangat tergantung pada kemuliaan dan keluhuran cita-citapara pendiri dan penerusnya,
kemaslahatan (idealitas) dan kemanfaatan(fungsionalitas) maksud atau tujuan yang
diperjuangkan. Cita-cita dan tujuanorganisasi itu biasanya dirumuskan dalam core
bilief, core value, visi, misi dan tujuan organisasi yang dalam Muhammadiyah disebut
MKCH atau MKCHMsingkatan dari Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup
Muhammadiyah.

MKCHM sendiri diputuskan oleh sidang Tanwir Muhammadiyah Tahun 1969


di Ponorogo. Keputusan Tersebut dalam rangka melaksanakan amanat Muktamar
Muhammadiyah ke-37 tahun 1968 di Yogyakarta. Kemudian Matan ini diubah dan
disempurnakan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Khususnya dari segi
peristilahan berdasarkan amanat dan kuasa Tanwir Muhammadiyah tahun 1970.

Muktamar ke-37 tahun 1968 di Yogyakarta bertema Tajdid Muhammadiyah.


Agenda Tajdid Muhammadiyah dalam muktamar tersebut adalah mengadakan
pembaruan dalam berbagai bidang antara lain:

a. Ideologi (keyakinan dan cita-cita hidup).


b. Khittah perjuangan.
c. Gerak dan amal usaha.
d. Organisasi.
e. Sasaran (tajdid).

B. Rumusan Masalah

1. Matan Keyakinan dan Cita-Cita HidupMuhammadiyah ?


2. Bagaimana islam dalam keyakinan Muhammadiyah ?
3. Bagaimana pemikiran-pemikiran dan gerakan Muhammadiyah dalambidang
aqidah, ibadah, akhlak dan muamalah duniawiyah ?

3 Makalah Matan dan keyakinan cita-cita Hidup Muhammadiyah,


Kelompok 4
BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Matan, Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah


(MKCHM)

1. Muhammadiyah adalah Gerakan Islam dan Dakwah Amar Ma’ruf Nahi


Munkar, beraqidah Islam dan bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah,
bercita-cita dan bekerja untuk terwujudnya masyarakat islam yang sebenar-
benarnya, adil, makmur yang diridhai Allah SWT, untuk malaksanakan fungsi
dan misi manusia sebagai hamba dan khalifah Allah di muka bumi.

2. Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah yang


diwahyukan kepada Rasul-Nya mulai dari nabi adam hingga nabi terakhir
yaitu nabi Muhammad SAW, sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umat
manusia sepanjang masa, dan menjamin kesejahteraan hidup materil dan
spritual, duniawi dan ukhrawi.

3. Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan:


Al-Qur’an: Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW;
Sunnah Rasul: Penjelasan dan palaksanaan ajaran-ajaran Al-Qur’an yang
diberikan oleh Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan akal fikiran
sesuai dengan jiwa ajaran Islam
.
4. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang
meliputi bidang-bidang:
A. Aqidah
B. Akhlak
C. Ibadah
D. Muammalah duniawi

5. Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah


mendapat karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber
kekayaan, kemerdekaan bangsa dan Negara Republik Indonesia yang berdasar
pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, untuk berusaha bersama-
sama menjadikan suatu negara yang adil dan makmur dan diridhoi Allah
SWT: “BALDATUN THAYYIBATUB WA ROBBUN GHOFUR”

4 Makalah Matan dan keyakinan cita-cita Hidup Muhammadiyah,


Kelompok 4
II.2 ISLAM DALAM KEYAKINAN MUHAMMADIYAH
1. Agama islam ialah Agama Allah yang diwahyukan kepada Rasul-Nya mulai dari nabi
adam hingga nabi terakhir yaitu nabi Muhammad SAW,yang di utus dengan
membawa syari’at agama yang sempurna untuk seluruh umat manusia sepanjang
masa maka tetap berlaku sampai sekarang dan untuk masa selanjutnya.

“Agama (yakni agama islam yang di bawa oleh nabi muhammad saw) ialah apa yang
diturunkan allah didalam al-qur’an dan yang tersebut didalam sunnah shahih berupa
perintah-perintah dan larangan-larangan serta petunju-petunjuk untuk kebaikan manusia di
dunia dan di akhirat.” (PUTUSAN MAJLIS TARJIH)

2. Dasar agama: al-qur’an dan sunnah rasul

3. Al-Qur’an dan sunah rasul sebagai penjelasnya adalah pokok dasar hukum/ajaran
islam yang mengandung ajaran yang benar Akal-pikiran/Al-Ra’yu adalah alat untuk:
~ Mengungkap dan mengetahui kebenaran yang terkandung dalam al-qur’an dan
sunnah Rasul
~ Mengetahui maksud yang tercantum dalam al-qur’an dan sunnah rasul

4. Muhammadiyah berpendirian bahwa pintu ijtihat senantiasa terbuka

5. Muhammadiyah berpendirian bahwa dalam beragama hendaklah berdasarkan


pengertian yang benar dengann ijtihad dan ittiba’.

6. Muhammadiyah dalam menetapkan tuntunan yang berhubungan dengan masalah


agama baik bagi kehidupan perseorangan atau pun bagi kehidupan gerakan, adalah
dengan dasar-dasar seperti tersebut di atas, dilakukan dalam musyawarah oleh para
ahlinya dengan cara yang sudah lazim disebut “tarjih” ialah membanding-bandingkan
pendapat dalam musyawarah dan kemudian diambil mana keputusannya yang lebih
kuat.

II.3. Bagaimana pemikiran-pemikiran dan gerakan Muhammadiyah


dalambidang aqidah, ibadah, akhlak dan muamalah duniawiyah
Materi dakwah sebagai pesan dakwah merupakan isi atau ajakan, anjuran dan ide
gerakan dalam rangka mencapai tujuan dakwah itu sendiri. Sebagai isi ajakan dan ide
gerakan dimaksudkan agar manusia mampu menerima dan memahami serta melaksanakan
ajaran tersebut. Sehingga ajaran Islam dapat diamalkan sebagai pedoman kehidupan sehari-
hari. Secara global dapat dikatakan bahwa materi dakwah dapat diklasifikasikan menjadi
empat hal pokok, yakni : Tentang aqidah (ajaran tentang kepercayaan yang dianut), ibadah
(ajaran yang berhubungan dengan peraturan dan tata cara manusia dengan Tuhan),

5 Makalah Matan dan keyakinan cita-cita Hidup Muhammadiyah,


Kelompok 4
1. Bidang Aqidah
Aqidah adalah berpangkal pada keyakinan “Tauhid” yaitu tentang wujud Allah, Tuhan Yang
Maha Esa, tidak ada yang menyekutuiNya, baik dalam zat, sifat-sifat maupun perbuatanNya .
Ditautkan dengan rukun iman yang menjadi asas seluruh ajaran islam karena kedudukannya
sangat sentral dan fundamental.

2. Bidang ibadah
Ibadah adalah segala bentuk perintah dan larangan syariat yang mengatur hubungan
seseorang muslim dengan Tuhannya dengan menjalankan atau menaati perintah-
perintahNya dan menjahui seluruh laranganNya. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Adz-
Dzariyat “Tidaklah aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaKu” (QS
Adz-Dzariyat 51-56).

3. Bidang Muamalah
Muamalah adalah aturan agama yang mengatur hubungan manusia dengan kehidupannya,
dapat ditemukan antara lain dalam hukum Islam tentang mata pencaharian dan rezeki yang
dihalalkan dan yang diharamkan (Zuhdi, 1993: 3). Muamalah memiliki ruang lingkup yang
sangat luas sebab dapat mengenai segala aspek kehidupan manusia. Misalnya bidang
agama, politik, hukum, ekonomi, pendidikan, dan sebagainya.

4. Bidang akhlak
Akhlak berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabi’at (Jatmika, 1987: 25). Dalam
kepustakaan, akhlaq diartikan juga sikap yang melahirkan perbuatan. Budi pekerti, perangai,
tingkah laku atau tabi’at, kita ketahui maknanya dalam percakapan sehari-hari namun, agar
lebih jelas, tidak ada salahnya kalau dituliskan juga diantaranya dalam uraian ini. Budi
pekerti adalah kata majemuk perkataan budi dan pekerti, gabungan kata yang berasal dari
bahasa sansekerta dan bahasa Indonesia. Dalam bahasa sansekerta budi artinya alat
kesadaran (batin), sedang dalam bahasa Indonesia pekerti berarti kelakuan (Daud 2010:
345).

6 Makalah Matan dan keyakinan cita-cita Hidup Muhammadiyah,


Kelompok 4
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah yang


diwahyukan kepada Rasul-Nya mulai dari nabi adam hingga nabi terakhir  yaitu nabi
Muhammad SAW, sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang
masa, dan menjamin kesejahteraan hidup materil dan spritual, duniawi dan ukhrawi.
Rumusan matan keyakinann dan cita-cita hidup muhammadiah terdiri dari 5 lima
angka
5 (lima) angka tersebut dibagi menjadi 3(tiga) kelompok.

“agama (yakni agama islam yang di bawa oleh nabi muhammad saw) ialah apa yang
diturunkan allah didalam al-qur’an dan yang tersebut didalam sunnah shahih berupa
perintah-perintah dan larangan-larangan serta petunju-petunjuk untuk kebaikan
manusia di dunia dan di akhirat.”(PUTUSAN MAJLIS TARJIH)

VISI :
“terwujudnya masyarakat islam yang sebenar-benarnya”

MISI:
1. Menegakan tauhid yang murni berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah.
2. Menyebarka ajaran islam yang bersumberkan pada Al-Qur’an dan As-Sunnah.
3. Mewujudkan islam dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan masyarakat.

B. REFERENSI

Majelis dikti litbang, dan Lpi pp muhammadiyah. 2010. Satu abad muhammadiyah
Jakarta: Kompas media pustaka
Suara Muhammadiyah. 2010. MANHAJ GERAKAN MUHAMMADIYAH.
Yogyakarta
http://eprints.ums.ac.id/23982/2/BAB_I.pdf

7 Makalah Matan dan keyakinan cita-cita Hidup Muhammadiyah,


Kelompok 4

Anda mungkin juga menyukai