Anda di halaman 1dari 9

“TUGAS STUDI KASUS PRS”

Dosen Pengampu
Dr. apt. Tri Wijayanti, S. Farm., MPH

Disusun Oleh
Kelompok C3

Septiana Aulia Anggraeni (2120414670)


Siti Marjannah (2120414673)

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2021
KASUS 5
Pengelolaan obat merupakan salah satu segi manajemen rumah sakit yang sangat
penting dalam penyediaan pelayanan kesehatan secara keseluruhan, karena ketidakefisienan
dan ketidaklancaran pengelolaan obat akan memberi dampak negatif terhadap rumah sakit,
baik secara medik, sosial maupun secara ekonomi. Instalasi farmasi rumah sakit adalah salah
satu unit di rumah sakit yang bertugas dan bertanggung jawab sepenuhnya pada pengelolaan
semua aspek yang berkaitan dengan obat / perbekalan kesehatan yang beredar dan digunakan
di rumah sakit. Pengelolaan obat yang baik sangat penting untuk menunjang pelayanan
kesehatan pada pasien. Berdasarkan hasil wawancara kepada narasumber didapatkan hasil :
NO Variabel Evaluasi Hasil Keterangan
Gudang penyimpanan obat terpisah
1 Ya
dari ruang pelayanan atau apotek RS
Gudang cukup besar untuk Luas Gudang 20×22 m²
2 menyimpan semua persediaan obat Ya
dan aman untuk pergerakan petugas
Terdapat ruang penyimpanan obat
3 Ya
yang terpisah dengan alat kesehatan
Atap gudang dalam keadaan baik dan
4 Ya
tidak bocor
5 Lantai dibuat dari segel/semen Ya
6 Dinding gudang dibuat licin Ya
Gudang memiliki ventilasi Tida Karena ruang Gudang suhu berupa
7
k AC
Gudang memiliki jendela yang
8 -
berteralis
9 Penerangan gudang yang cukup Ya
10 Adanya pengaturan suhu ruangan Ya 24°C-25°C
11 Adanya pengaturan kelembapan Ya 44-45%
Terdapat ruang/lemari terpisah untuk
12 Ya
obat yang mudah terbakar
Terdapat ruang/lemari untuk obat
13 Ya
berbahaya
Gudang dilengkapi dengan kunci
14 Ya
ganda
15 Tersedia termometer ruangan Ya
Tersedia rak/ lemari penyimpanan
16 Ya
obat
Tersedia lemari khusus yang terkunci
17 untuk penyimpanan obat Narkotika Ya
dan psikotropika
Tersedia lemari pendingin untuk Obat-obat yang harus disimpan
18 menyimpan jenis obat tertentu yang Ya dikulkas seperti vaksin, supositoria,
memerlukan suhu dingin insulin dll
Tersedia rak atau lemari khusus untuk Tida
19
obat rusak dan kadaluarsa k
Tersedia alat bantu pemindahan obat Tida
20
dalam gudang k
Tersedia kartu stok obat untuk Kartu stok yang tersedia secara
memberi keterangan di rak/lemari komputerisasi dan yang secara
21 Tidak
penyimpanan manual hanya untuk obat
psikotropika dan narkotika
Tersedia pallet/papan alas untuk
22 Tidak
barang

23 Jarak pallet dengan lantai (min. 10 Tidak


cm)
Jarak pallet dengan dinding (max. 30
24 Tidak
cm)
25 Tersedia pendingin ruangan/AC Ya
Tersedia keterangan untuk obat
26 Ya
berbahaya
Tersedia keterangan untuk obat yang Tida
27
mudah terbakar k

Pertanyaan :
1. Jelaskan kajian anda terhadap hasil observasi gudamg farmasi RS L tsb?
2. Jelaskan standar penyimpanan obat di Gudang farmasi?
3. Bagaimana upaya perbaikan yang dapat dilakukan?
4. Berikan rekomendasi penyimpanan obat dan alkes di Gudang farmasi RS L.

JAWAB :
1. Kajian hasil observasi gudang farmasi RS L yaitu berdasarkan dari persentase
skor yang diperoleh
kesesuaian system penyimpanan didapatkan hasil yaitu = X 100%
skor maksimum
18
= X 100% = 67%. Hasil tersebut termasuk dalam kategori baik.
27
Dimana : Nilai 1 untuk jawaban Ya
Nilai 0 untuk jawaban Tidak
Note: kriteria persentase kesesuaian system penyimpanan yaitu:
1. Sangat baik : 81-100%
2. Baik : 61-80%
3. Cukup baik : 41-60%
4. Kurang baik : 21-40%
5. Sangat kurang : 1-20%
Berikut parameter yang belum sesuai dengan standard yaitu:
No Variabel Evaluasi Standar Penyimpanan Obat
1. Gudang tidak memiliki ventilasi Pada gudang harus terdapat ventilasi agar
terdapat aliran udara agar tidak
lembab/panas dan terdapat cahaya
matahari
2. Gudang tidak memiliki jendela bertralis Gudang harus dilengkapi dengan
pelindung agar aman dan tidak terpapar
cahaya matahari langsung
3 Tidak terdapat rak atau lemari khusus Obat rusak atau kadaluarsa seharusnya
untuk obat rusak atau kadaluarsa ditempatkan di rak/lemari khusus untuk
meminimalisir kesalahan pengambilan
obat
4. Tidak tersedia alat bantu pemindahan Menyediakan alat bantu pemindahan
obat dalam Gudang untuk mempermudah pemindahan obat
dalam gudang
5. Tidak tersedia karti stok obat untuk Menyediakan kartu stok untuk mencatat
memberi keterangan di rak/ lemari setiap pengambilan dan penambahan obat
penyimpanan di rak/ lemari penyimpanan
6. Tidak tersedia pallet/ papan alas untuk Tersedia pallet sebagai alas penumpuk
barang barang untuk mempermudah
memindahkan dan mencegah kerusakan
barang akibat pengaruh kelembaban lantai
7. Jarak pallet dengan lantai tidak minimal Tinggi alas pallet dari lantai minimal 10
10 cm cm
8. Jarak pallet dengan dinding tidak Jarak pallet dengan dinding tidak kurang
memenuhi maksimal 30 cm dari 30 cm
9. Tidak tersedia keterangan untuk obat Disediakan lemari terpisah untuk obat
yang mudah terbakar yang mudah terbakar dan berbahaya, agar
mudah dibedakan oleh petugas /pegawai
gudang

2. Berdasarkan Pedoman Pengelolaan Perbekalan Farmasi di Rumah Sakit tahun 2010,


syarat dari sebuah gudang obat yang baik adalah :
 Cukup luas minimal 3 x 4 m2 atau sesuai dengan jumlah obat yang disimpan
 Ruangan kering dan tidak lembap
 Adanya ventilasi agar ada aliran udara dan tidak lembap/ panas
 Perlu ada cahaya yang cukup, namun jendela harus mempunyai perlindung untuk
menghindarkan cahaya langsung dan berterali
 Lantai dibuat dari tegel/semen yang tidak memungkinkan bertumpuknya debu dan
kotoran lain. Bila perlu diberi alas papan (pallet)
 Dinding dibuat licin
 Hindari pembuatan sudut lantai dan dinding yang tajam
 Gudang digunakan khusus untuk menyimpan obat
 Gudang mempunyai kunci ganda
 Tersedia lemari/laci khusus untuk menyimpan narkotika dan psikotropika yang selalu
terkunci
 Sebaiknya ada pengukur ruangan

Berdasarkan Standar Akreditasi Nasional Rumah Sakit (SNARS) :


- Sarana dan Prasarana penyimpanan obat
- Pengaturan Penyimpanan Obat
3.
3. Bagaimana upaya perbaikan yang dapat dilakukan?
NO Variabel Evaluasi Hasil Saran
Gudang memiliki ventilasi Karena ruang Gudang suhu berupa
AC. Sirkulasi udara yang baik akan
memaksimalkan umur hidup dari
obat. Idealnya dalam gudang
1 Tidak terdapat AC.
Alternatifnya adalah penggunaan
kipas angin yang apabila tidak
mencukupi perlu dibuat ventilasi
melalui atap
Gudang memiliki jendela yang Gudang sebaiknya diberikan teralis
2 Tidak
berteralis untuk menghindari pencurian obat.
Tersedia rak atau lemari khusus untuk Sebaiknya obat rusak dan
obat rusak dan kadaluarsa kadaluarsa disimpan ditempat yang
terpisah, seperti ruangan khusus,
atau lemari khusus supaya terhindar
3 Tidak dari kesalahan dalam pengambilan
obat.
Selain itu dapat mempermudah
dalam pencatatan, pelaporan dan
pemusnahan obat ED atau rusak.
Tersedia alat bantu pemindahan obat Agar memudahkan dalam
dalam gudang memindahkan obat di Gudang,
sebaiknya disediaan alat bantu
4 Tidak seperti keranjang obat atau troli. Hal
ini untuk menghindari obat tercecer
atau rusak dalam proses pemindahan
obat tersebut.
5 Tersedia kartu stok obat untuk Tidak Kartu stok yang tersedia secara
memberi keterangan di rak/lemari komputerisasi dan yang secara
penyimpanan manual hanya untuk obat
psikotropika dan narkotika.
Penggunaan kartu stok dengan
menggunakan digital sudah baik,
sehingga lebih efektif dan efisien
dalam pencatatan keluar masuk
barang.
Tersedia pallet/papan alas untuk Pada proses penyimpanan obat di
6 Tidak
barang Gudang farmasi wajib
Jarak pallet dengan lantai (min. 10 menggunakan pallet, sehingga perlu
7 Tidak
cm) dibuatkan pallet dari kayu atau baja
Jarak pallet dengan dinding (max. 30 ringan.
cm) Penggunaan pallet akan dapat
meningkatkan sirkulasi udara dan
8 Tidak gerakan stok obat. Sehingga dapat
menjamin mutu fisik obat.

Tersedia keterangan untuk obat yang Obat berbahaya dan obat mudah
mudah terbakar terbakar harus diberi keterangan
9 Tidak
pada rak agar mudah diketahui
tentang informasi keamanan obat.

4. Berikan rekomendasi penyimpanan obat dan alkes di Gudang farmasi RS L.


Rekomendasi penyimpanan:
1. Pengaturan tata ruang.
- Gudang ditata sedemikian rupa berdasarkan arah arus penerimaan dan
pengeluaran obat (arah garis lurus, arus U atau arus L).
- Pengaturan sirkulasi udara yang baik
- Penggunaan Rak dan pallet
- Penyimpanan khusus seperti vaksin khusus disimpan pada kulkas dan harus
dilindungi dari kemungkinan putusnya aliran listrik, narkotika disimpan dalam
lemari khusus dan bahan-bahan mudah terbakar disimpan dengan posisi berdiri,
terikat, dan diberi penandaaan untuk menghindari kesalahan pengambilan jenis
gas medis.
2. Pengaturan penyimpanan obat.
- Obat disusun menurut bentuk sediaan dan alfabetis, efek farmakologi, FIFO,
apabila tidak memungkinkan obat yang sejenis dapat dikelompokkan untuk
menjadi satu untuk memudahkan pengendalian stok
- Cairan dipisahkan dari padatan
- Serum, vaksin, suppositoria disimpan dalam lemari pendingin.
3. Pencatatan kartu stok
- Untuk mencatat mutasi obat (penerimaan, pengeluaran, dan kadaluarsa)
- Tiap lembar kartu stok hanya diperuntukkan mencatat data mutasi 1 (satu) jenis
obat yang berasal dari 1 (satu) sumber anggaran
- Data pada kartu stok digunakan untuk menyusun laporan, perecanaan, pengadaan,
distribusi, dan sebagai pembanding terhadap keadaan fisik obat dalam tempat
penyimpanannya.
4. Pengamanan mutu obat
- Kelembapan
Udara lembab dapat mempengaruhi obat-obatan yang tidak tertutup sehingga
mempercepat kerusakan. Untuk menghindari udara lembab tersebut maka perlu
dilakukan upaya-upaya berikut:
 Ventilasi harus baik, jendela dibuka
 Simpan obat ditempat yang kering
 Wadah harus selalu tertutup rapat, jangan dibiarkan terbuka
 Bila memungkinkan pasang kipas angin atau AC, karena makin panas udara di
dalam ruangan maka udara semakin lembab
 Biarkan pengering tetap dalam wadah tablet dan kapsul
 Jika ada atap yang bocor harus segera diperbaiki

- Sinar matahari
Kebanyakan cairan, larutan dan injeksi cepat rusak karena pengaruh sinar
matahari. Sebagai contoh Injeksi Klorpromazin yang terkena sinar matahari, akan
berubah warna menjadi kunng terang sebelum tanggal kadaluarsa.
Cara mencegah kerusakan karena sinar matahari:
 Gunakan wadah botol atau vial yang berwarna gelap (coklat)
 Jangan letakkan botol atau vial di udara terbuka
 Obat yang penting dapat disimpan di dalam lemari

- Temperatur/panas
Obat seperti salep, krim dan supositoria sangat sensitif terhadap pengaruh panas,
dapat meleleh. Oleh karena itu hindarkan obat dari udara panas. Sebagai contoh :
Salep Oksi Tetrasiklin akan lumer bila suhu penyimpanan tinggi dan akan
mempengaruhi kualitas salep tersebut. Ruangan obat harus sejuk, beberapa jenis
obat harus disimpan di dalam lemari pendingin pada suhu 4-8oC, seperti
 Vaksin
 Sera dan produk darah
 Antitoksin
 Insulin

- Kerusakan fisik
Untuk menghindari kerusakan fisik :
 Penumpukan dus obat harus sesuai dengan petunjuk
 Hindari kontak dengan benda-benda yang tajam

- Kontaminasi bakteri
Kontaminasi bakteri Wadah obat harus selalu tertutup rapat. Apabila wadah
terbuka, maka obat mudah tercemar oleh bakteri dan jamur (Depkes RI, 2010).
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI, 2006. Pedoman Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. Dirjen Bina Kefarmasian
dan Alat Kesehatan, Depkes RI. Jakarta.
Depkes RI, 2010. Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Instalasi Farmasi
Kabupaten/Kota. Jakarta : Kemenkes RI.
Depkes RI, 2010. Pedoman Pengelolaan Perbekalan Farmasi di Rumah Sakit, Direktorat
Jendral Binakefarmasian dan Alat Kesehatan. Jakarta : Kemenkes RI.
Octavia, D. R. (2019). Evaluasi Penyimpanan Obat Di Instalasi Farmasi RSI Nashrul Ummah
Lamongan Berdasarkan Standart Nasional Akreditasi RS. Jurnal Surya, 11(01), 27-
33.

Anda mungkin juga menyukai