A. BANDAR UDARA
Bandara atau bandar udara yang juga populer disebut dengan istilah airport
merupakan sebuah fasilitas di mana pesawat terbang seperti pesawat udara
dan helikopter dapat lepas landas dan mendarat. Suatu bandar udara yang
paling sederhana minimal memiliki sebuah landasan pacu atau helipad (untuk
pendaratan helikopter), sedangkan untuk bandara-bandara besar biasanya
dilengkapi berbagai fasilitas lain, baik untuk operator layanan penerbangan
maupun bagi penggunanya seperti bangunan terminal dan hanggar.
Dalam hal ini, Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta diatur lebih lanjut
dalam SKEP Direksi PT. (Persero) Angkasa Pura II nomor 470.OM.00/1998-
AP-II tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Cabang Utama PT (Persero)
Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, terdiri dari
beberapa bidang, antara lain :
1. Bandar udara umum, yaitu bandar udara yang digunakan untuk melayani
kepentingan umum.
2. Bandar udara khusus, yaitu bandar udara yang digunakan untuk melayani
kepentingan sendiri guna menunjang kegiatan tertentu
3. Perkembangan Bandara
Sekarang, bandara bukan hanya tempat untuk naik dan turun pesawat.
Dalam perkembangannya, berbagai fasilitas ditambahkan seperti toko-toko,
restoran, pusat kebugaran, dan butik-butik merek ternama apalagi di
bandara-bandara baru.
Pada masa Perang Dunia I, bandar udara mulai dibangun permanen seiring
meningkatnya penggunaan pesawat terbang dan landas pacu mulai terlihat
seperti sekarang. Setelah perang berakhir, bandar udara mulai ditambahkan
fasilitas-fasilitas komersial untuk melayani penumpang.
Sekarang, bandar udara bukan hanya tempat untuk naik dan turun pesawat.
Dalam perkembangannya, berbagai fasilitas ditambahkan seperti toko-toko,
restoran, pusat kebugaran, dan butik-butik merek ternama apalagi di
bandara-bandara baru.
1. Sisi Udara
a. Runway atau landas pacu yang mutlak diperlukan pesawat.
Panjangnya landas pacu biasanya tergantung dari besarnya pesawat
yang dilayani. Untuk bandar udara perintis yang melayani pesawat
kecil, landasan cukup dari rumput ataupun tanah diperkeras
(stabilisasi). Panjang landasan perintis umumnya 1.200 meter dengan
lebar 20 meter, misal melayani Twin Otter, Cessna, dll. pesawat kecil
berbaling-baling dua (umumnya cukup 600-800 meter saja).
Sedangkan untuk bandar udara yang agak ramai dipakai konstruksi
aspal, dengan panjang 1.800 meter dan lebar 30 meter. Pesawat yang
dilayani adalah jenis turbo-prop atau jet kecil seperti Fokker-27, Tetuko
234, Fokker-28, dlsb. Pada bandar udara yang ramai, umumnya
dengan konstruksi beton dengan panjang 3.600 meter dan lebar 45-60
meter. Pesawat yang dilayani adalah jet sedang seperti Fokker-100,
DC-10, B-747, Hercules, dlsb. Bandar udara international terdapat lebih
dari satu landasan untuk antisipasi ramainya lalu lintas.
Tipe konfigurasi landasan pacu:
3) Landasan pacu dua jalur dalam kondisi VFR dan kira kira 60%
Landasan pacu dua jalur dapat menampung lalu lintas penerbangan
paling sedikit 70% lebih banyak dari landasan pacu tunggal dalam
kondisi VFR dan kira kira 60% lebih banyak dari landasan pacu
tunggal dalam kondisi IFR.
2. Sisi Darat
a. Terminal;
1) Terminal bandar udara atau concourse adalah pusat urusan
penumpang yang datang atau pergi. Di dalamnya terdapat
pemindai bagasi sinar X,
2) counter check-in,
3) (CIQ, Custom - Inmigration - Quarantine) untuk bandar udara
internasional,
a) Pabean;
Tugas dan tujuan pabean di Bandar udara adalah memungut
pajak-pajak untuk kepentingan Negara. Pengawasan penting
yang dilakukan oleh para petugas di pabean adalah pengawasan
terhadap barang-barang impor dan eskpor. Di Bandar udara,
terdapat jalur khusus untuk barang-barang, yaitu Jalur Merah
(Red Channel), Jalur Hijau (Green Channel), dan Jalur Kuning
(Yellow Channel). Jalur merah digunakan untuk penumpang dan
atau kargo yang harus dilaporkan untuk diperiksa dan
ditentukan nilai pabeannya. Jalur hijau diperuntukkan bagi
penumpang dan atau kargo yang tidak harus dilaporkan atau
merasa tidak membawa barang-barang terlarang yang harus
dilaporkan kepada pabean, sedangkan untuk kargo adalah
barang yang tidak diperiksa isi kemasannya.
b) Imigrasi;
Dalam kaitan dengan keimigrasian, ada beberapa hal yang perlu
diketahui, yaitu surat perjalanan, pencegahan, penangkalan,
karantina, imigrasi, deportase, dan inadmissible. Pemeriksaan
dokumen perjalanan sangat penting bagi Negara yang akan
ditinggalkan, Negara yang akan dikunjungi, Negara yang akan
dilalui, serta penumpang yang bersangkutan. Yang termasuk
kedalam dokumen perjalanan antara lain Passport, Visa, Exit
Permit, Health Certivicate, dan Fiscal. Pejabat imigrasi ditempat
pemeriksaan imigrasi dapat menolak atau tidak memberikan izin
kepada orang asing untuk masuk ke wilayah Indonesia apabila
orang asing tersebut :
c) Karantina;
Ada tiga macam karantina, yaitu :
a) pengasingan
b) penolakan
c) pemusnahan
d) pembebasan/pelepasan.