Anda di halaman 1dari 9

KESEHATAN MASYARAKAT

Dosen Pengampu : Albert M. B. Mali, S.Kep.Ns.MPH

“ANALISIS SURVEILANS”

Disusun Oleh :

Yasinta Adi Ina Galla


PO530324019496
Tingkat 2 B

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN KUPANG
PROGAM STUDI DIII-KEBIDANAN
TAHUN 2020/2021
A. Pengertian Penyakit
1. DR. Beate Jacob
Menurut Dr. Beate Jacob, penyakit merupakan sebuah penyimpangan dari kondisi
tubuh normal menuju ke ketidakharmonisan jiwa.
2. Thomas Timmreck
Menurut Thoma Timmreck, penyakit dapat diartikan sebagai sebuah keadaan dimana
terdapat gangguan terhadap bentuk ataupun fungsi salah satu bagian tubuh yang
menyebabkan tubuh menjadi tidak dapat bekerja dengan normal.
3. Elizabeth J. Crown
Menurut Elizabeth J. Crown, penyakit merupakan perihal hadirnya sekumpulan
respons tubuh yang tidak normal terhadap agen, yang mana manusia memiliki
toleransi yang sangat terbatas atau bahkan tidak memiliki toleransi sama sekali.
4. Kathleen Meehan Arias
Menurut Kthleen Meehan Arias, pengertian penyakit adalah suatu kesakitan yang
biasanya mempunyai setidaknya dua sifat dari beberapa kriteria berikut ini :
perubahan anatomi yang konsisten, telah diketahuinya agen atiologik, atau telah
teridentifikasinya beberapa tanda ataupun gejala tertentu.
5. Munadjad Iskandar
Menurut Munajid Iskandar, penyakit merupakan sebuah proses alami yang normal
terjadi dalam tubuh manusia yang harus dihadapi dan tidak perlu dimusuhi.
6. Azizan Haji Baharuddin
Menurut Azizan Haji Baharuddin, penyakit dapat diartikan sebagai suatu keadaan
yang disebabkan oleh rusaknya keseimbangan fungsi tubuh dan beberapa bagian
badan manusia.
7. DR. Eko Dudiarto
Menurut Dr. Eko Dudiarto, penyakit merupakan jegalan mekanisme adaptasi suatu
organisme untuk beraksi secara tepat terhadap setiap tekanan ataupun rangsangan
yang menimbulkan gangguan pada fungsi ataupun struktur organ dan sistem di dalam
tubuh.
8. Wahyudin Rajab, M. Epid
Menurut Wahyudin Rajab, M. Epid, penyakit merupakan sebuah keadaan yang
bersifat objektif dan rasa sakit merupakan dampaknya yang bersifat subjektif.
(https://pengertiandefinisi.com/pengertian-penyakit-menurut-para-ahli/. Diakses pada
tanggal 15 maret 2021, jam 15;20).

B. Jenis Penyakit Terbanyak Pada Triwulan Pertama Di Puskesmas Puuweri,


Kabupaten Sumba Barat, Provinsi NTT :
1. Hipertensi
2. Anemia
3. Infeksi saluran kencing
4. Kanker payudra
5. Penyakit kolagen dan kulit
6. TBC
7. Hyperemesis gravidarum
8. Konstipasi(gangguan percernaan)
9. Malaria
10. Hepatitis
11. Kekurangan energy kronis

C. Jumlah Kasus Baru Dan Kasus Lama


1. Jumlah kasus baru
Pada tahun 2020 jumlah kasus baru terdapat 2 kasus yaitu, corona, hepatitis
2. Jumlah kasus lama
Pada 5 tahun terakir penyakit yang sering terjadi pada ibu hamil yanitu, Anemi, TBC,
Hyperemesis gravidarum.

D. Kesimpulan
Berikut dibawah ini adalah kesimpulan dari berbagai macam penyakit yang terdapat di
wilayah Kabupaten Sumba Barat, khususnya berdasarkan hasil survei yang dilakukan
pada Puskesmas Puuweri :
1. Hipertensi pada kehamilan merupakan penyakit tidak menular penyebab kematian
maternal. Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit kronis yang tidak
ditularkan dari orangke orang. PTM diantaranya adalah hipertensi, diabetes, penyakit
jantung, stroke, kanker, dan penyakit paruobstruktif kronis(PPOK). PTM merupakan
penyebab kematian hampir 70% di dunia.Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) tahun 2007 dan 2013, tampak kecenderungan peningkatan prevalensi
PTM seperti hipertensi, diabetes,stroke, dan penyakit sendi/rematik/encok. Fenomena
ini diprediksi akan terus berlanjut (Kemenkes RI, 2018).
Hipertensipada kehamilansering terjadi dan merupakanpenyebab utama kematian ibu
melahirkan, serta memiliki efek serius lainnya saat melahirkan. Hipertensi pada
kehamilan terjadi pada 5% dari semua kehamilan(Karthikeyan, 2015).

2. Anemia pada kehamilan merupakan salah satu masalah nasional karena


mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya
sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil disebut
“potensial danger to mother and child”(potensial membahayakan ibu dan anak). Oleh
karena itulah anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkait
dalam pelayanan kesehatan (Manuaba, 2007)

3. Infeksi saluran kencing


infeksi saluran kemih pada kehamilan adalah adalah bakteriuria
asimptomatik.Adapun faktor-faktor risiko yang mempengaruhinya adalah pendidikan,
pekerjaan, jumlah air yang diminum pe rhari, dan membersihkan kemaluan sebelum
senggama. Faktor-faktor risiko infeksi saluran kemih secara umum adalah diabetes
mellitus (prevalensi 8-14%) dan inkontinensia alvi. Usia kehamilan yang paling
berisiko mengalami bakteri uria adalah antara usia kehamilan 9 hingga17 minggu.
Delapan puluh persen perempuan dengan usia kehamilan 12 – 16 minggu mengalami
bakteriuria asimptomatik.Kondisi sosial ekonomi yang rendah, riwayat infeksi saluran
kemih sebelumnya, aktif secara seksual, dan multiparitas juga berperan dalam
kejadian ISK.

4. Kanker payudara merupakan kanker yang sering dialami perempuan saat kehamilan
berlangsung dan setelah melahirkan, yakni sekitar 1 dari 3.000 kehamilan. Sekitar 3
persen dari seluruh kasus kanker payudara didapatkan pada saat kehamilan. Rata-rata
usia pasien yang didiagnosis kanker payudara karena kehamilan adalah sekitar 32-38
tahun. Kanker payudara menempati urutan kedua setelah kanker serviks di Indonesia.
Hampir semua laporan menyatakan bahwa tingkat keberhasilan hidup lebih rendah
pada kanker payudara akibat kehamilan. Akan tetapi, ketika pasien dengan kanker
payudara akibat kehamilan dievaluasi dengan kontrol yang tidak hamil, ternyata
angka bertahan hidup tidak berbeda, setidaknya untuk stadium awal. Secara umum,
kanker payudara akibat kehamilan memberi gambaran prognosis yang lebih buruk
karena biasanya dikaitkan dengan gambaran penyakit dengan stadium yang sudah
lanjut saat diketahui.

5. Pengaruh TBC pada kehamilan tergantungdari beberapa faktor antara lain: lokasi
penyakit(intra atau ekstrapulmonal), usia kehamilan,status gizi ibu dan ada tidaknya
penyakitpenyerta.(6) Beberapa studi menyatakan terdapathubungan antara TBC dan
meningkatnya risikoberat badan lahir rendah, kelahiran preterm,kehidupan perinatal
sampai pada kematianbayi.(3) Jika pemberian OAT dimulai pada awalkehamilan
akan memberikan hasil yang samaseperti pasien yang tidak hamil, tetapi biladiagnosis
dan penanganan terlambat terjadipeningkatan angka morbiditas bayi 4 kali lipatdan
peningkatan kelahiran preterm sebesar 9 kalilipat.(7) Selama kehamilan dapat terjadi
transmisibasil TBC ke janin. Transmisi biasanya terjadisecara limfatik, hematogen
atau secaralangsung. Janin dapat terinfeksi melalui darahyang berasal dari infeksi
plasenta melalui venaumbilikalis atau aspirasi cairan amnion,Komplikasi seperti ini
jarang terjadi. TBC yangterjadi disebut sebagai TBC kongenital.(8) TBCkongenital
harus dibedakan dengan TBCpostnatal. Diagnosis TBC pada kehamilan samadengan
TBC tanpa kehamilan. Diagnosismungkin terlambat ditegakkan karenamanifestasi
klinis yang tidak khas, tertutup olehgejala-gejala pada kehamilan, Wanita hamil
denganTBC aktif biasanya diterapi dengan tidakmempertimbangkan trisemester
kehamilan

6. Hepatitis B adalah infeksi yang terjadi pada hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis
B (VHB).Penyakit ini bisa menjadi akut atau kronis dan dapat pula menyebabkan
radang hati, gagal hati, serosis hati, kanker hati, dan kematian.Dari beberapa
penyebab Hepatitis yang disebabkan oleh virus, Hepatitis B menjadi masalah
kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia karena manifestasinya sebagai
Hepatitis akut dengan segala komplikasinya serta risiko menjadi kronik (Kementerian
Kesehatan RI, 2014; Feld dan Janssen, 2015).
Penularan Virus Hepatitis secara vertikal merupakan penularan dari ibu yang HBsAg
positif kepada bayi yang dikandungnya. Risiko keseluruhan dari infeksi janin kia-kira
75% jika ibu terinfeksi pada trimester ketiga atau masa nifas dan risiko ini jauh lebih
rendah yaitu 5-10% jika ibu terinfeksi pada awal kehamilan atau trimester pertama.
Infeksi Hepatitis B pada bayi baru lahir terjadi saat proses persalinan dari ibu yang
positif menderita hepatitis B. Infeksi virus hepatitis B akan menular melalui air susu
ibu, sekret vagina, darah. Virus akan melakukan transmisi kepada janin melalui
darah. Sebagian kecil lainnya dapat menular secara transplasental (Radji, 2015).

7. Hiperemesis gravidarum merupakanibu hamil yang mengalami mualmuntah yang


berlebih,dapatmenimbulkan gangguanaktivitas sehari-
harisehinggamembahayakankesehatan bagi janin dan ibu, bahkandapatmenyebabkan
kematian.Selain itu, mual muntah juga berdampak negatifbagi ibu hamil,seperti
aktivitas sehari-hari menjadi terganggu.Biasanyamual muntahseringterjadisaat pagi
hari, bahkandapat timbul kapan sajamaupunterjadi kadangdimalam hari. Ada
beberapa faktor yang memengaruhi kejadian hiperemesisgravidarum
menurutmodifakasi Neil-Rose(2007);Tiran(2008);Proverawati(2009),yaitufaktor
hormonal, paritas,psikologis,alergi dan nutrisi. Faktor-faktor tersebutdapat
menyebabkanterjadinya hiperemesis gravidarum padaibu hamil trimester 1.Pada
dasarnya perilaku kesehatan merupakansuaturespon terhadap stimulus yang
berhubungan dengan sakit dan penyakit,terhadap sistem pelayanan
kesehatan,lingkungan dan makanan. Perilaku kesehatan seseorang termasuk pada ibu
hamil yang mengalami hyperemesis gravidarum dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain faktor umur, paritas,sikap, pendidikan,dan pengetahuan(Rocmawati,2011).

8. Malaria merupakan penyakit tropis yang disebabkan oleh parasit Plasmodium dan
disebarkan melalui gigitan nyamuk. Diperkirakan 219juta penduduk dunia terinfeksi
malaria dan sebanyak 660.000 diantaranya meninggal setiap tahun. Penyakit ini dapat
menyerang semua individu tanpa membedakan umur dan jenis kelamin dan tidak
terkecuali wanita hamil. Wanita hamil termasuk golongan yang rentan untuk terkena
malariasehubungan dengan penurunan imunitas di masa kehamilan. Malaria pada
kehamilan dapat menimbulkan berbagai keadaan patologi pada ibu hamil dan janin
yang dikandungnya. Pada ibu hamil, malaria dapat mengakibatkan timbulnya demam,
anemia, hipoglikemia, udema paru akut, gagal ginjal bahkan dapat menyebabkan
kematian. Pada janin yang dikandung oleh ibu penderita malaria dapat terjadi abortus,
lahir mati, persalinan prematur, berat badan lahir rendah,dankematian janin. Keadaan
patologiyang ditimbulkan ini sangat tergantung pada status imunitas, jumlah paritas
dan umur ibu hamil.

9. Gangguan pencernaan saat hamil memang sangat normal terjadi. Sebanyak 8 dari 10
wanita hamil mengalami gangguan pencernaan. Gangguan pencernaan selama
kehamilan ditandai dengan begah, mual dan terlalu banyak bersendawa. Gejala
tersebut biasa muncul sesaat setelah makan. Gangguan pencernaan ditandai dengan
nyeri di dada dan perut. Gejala ini mungkin muncul sepanjang kehamilan. Namun,
secara umum gejala gangguan pencernaan biasanya muncul pada trimester ketiga.
Gangguan pencernaan ini juga menimbulkan rasa nyeri seperti terbakar yang
disebabkan oleh naiknya asam lambung.

10. Kekurangan energi kronis (KEK) adalah masalah gizi pada ibu hamil yang
disebabkan karena adanya kekurangan asupan makanan bergizi dalam waktu cukup
lama. Umumnya seseorang yang mengalami kondisi KEK ini dapat menjadi tanda
bahwa memiliki status gizi kurang, Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah
keadaan dimana ibu mengalami malnutrisi yang disebabkan kekurangan satu atau
lebih zat gizi makanan yang berlangsung menahun (kronik) yang mengakibatkan
timbulnya gangguan kesehatan pada ibu secara relatif atau absolut (Sipahutar,
Aritonang dan Siregar, 2013). Kekurangan Energi Kronik sering terjadi pada pada
wanita usia subur (WUS) dan pada ibu hamil (Arisman, 2010). Faktor–faktor yang
memengaruhi KEK pada ibu hamil terbagi menjadi dua, yaitu faktor internal dan
eksternal. Faktor internal (individu/keluarga) yaitu genetik, obstetrik, dan seks.
Sedangkan faktor eksternal adalah gizi, obat–obatan, lingkungan, dan penyakit
(Supariasa, Bakri dan Fajar, 2013)

Anda mungkin juga menyukai