Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN AKREDITASI PERGURUAN TINGGI

Nama perguruan tinggi : Politeknik Pelayaran Sumatera Barat


Alamat :
Tanggal asesmen : 2021-02-03
Panel asesor : 1. Dr Daeng Paroka, ST, MT
2. Dr. Ir. Minto Basuki, MT.

BAB I. PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Akreditasi merupakan salah satu persyaratan untuk satu perguruan


tinggi dan program studi dapat mengeluarkan ijazah sebagaimana
diatur pada pasal 28 Undang-Undang No. 12 Tahun 2012
tentangPendidikan Tinggi. Akreditasi juga merupakan salah satu
persyaratan suatu program studi untuk mendapatkan izin
penyelenggaraan sebagaimana diatur pada undang-undang yang
sama pada pasal 33 serta pasal 42 tentang persyaratan penerbitan
ijazah untuk lulusan. Pelaksanaan akreditasi mengacu pada
standar nasional pendidikan tinggi yang pelaksanaannya diberikan
kepada Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT)
sebagaimana di atur pada Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 2014
tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan
Perguruan Tinggi.

Proses akreditasi diajukan oleh perguruan tinggi/program studi


melalui dokumen akreditasi yang disusun sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan mengacu pada standar nasional pendidikan
tingg, terdiri dari laporan evaluasi diri unit pengelola program
studi, laporan kinerja program studi, data kuantitatif laporan
kinerja serta lampiran yang berisikan data pendukung terhadap
laporan yang disampaikan oleh UPPS/prodi. Dokumen laporan ini
menjadi dasar dalam menetapkan peringkat akreditasi prodi yang
ditetapkan oleh BAN PT. Penetapan nilai tersebut dilakukan melalui
serangkaian evaluasi mulai dari asesmen kecukupan dimana BAN
PT menugaskan pane l asesor yang berjumlah 2 orang untuk
melaksanakan asesmen kecukupan tersebut.
2

Hasil asesmen kecukupan yang dilakukan oleh panel asesor


merupakan potret prodi sesuai dengan dokumen laporan yang
telah diberikan. Untuk mendapat gambaran lengkap serta penilaian
akhir dari usulan akreditasi yang diajukan oleh UPPS/prodi,
verifikasi lapangan diperlukan untuk menyamakan pemahaman
terhadap dokumen laporan serta verifikasi terhadap data yang telah
dilaporkan oleh UPPS/prodi. Oleh karena itu, tahapan lanjutan dari
proses akreditasi setelah asesmen kecukupan adalah asesmen
lapangan yang akan dilaksanakan oleh panel asesor yangsama.

2. TUJUAN AL

Asesmen lapangan bertujuan untuk melakukan verifikasi terhadap


dokumen akreditasi yang disampaikan oleh UPPS/prodi ke BAN PT.
Verifikasi yang dilakukan meliputi konfirmasi data kuantitatif yang
dilaporkan, melakukan pengamatan langsung terhadap aspek-aspek
yang menjadi indikator pada setiap standar akreditasi sehingga
diperoleh pemahaman atau persepi yang sama antara UPPS/prodi
dengan panel asesor tentang kondisi dari program studi yang
sedang diakreditasi. Hasil asesmen lapangan akan melengkapi
hasil asesmen kecukupan dan menjadi dasar dalam penentuan
peringkatakreditasi dari program studi.

3. PANEL ASESOR

Panel asesor yang ditugaskan untuk melaksanakan proses


akreditasi program studi Transportasi Laut yang dikelola oleh
Politeknik Pelayaran Sumatera Barat ada 2 orang, yaitu Daeng
Paroka, ST., MT., Ph.D dari Departemen Teknik Kelautan Fakultas
Teknik Universitas Hasanuddin yang bertindak sebaga Anchor.
Asesor kedua adalah Dr. Ir. Minto Basuki, MT. dari Jurusan Teknik
Perkapalan, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya.

4. PELAKSANAAN AL

Asesmen lapangan dilaksanakan secara daring (online) dengan


3

menggunakan media zoom pada tanggal 3 – 4Februari 2021


berdasarkan surat tugas yang dikeluarkan oleh BAN PT No.
230/BAN-PT/SPT-AK/A/2021. Sebelum waktu pelaksanaan yang
telah ditetapkan oleh BAN PT, UPPS/prodi diminta untuk
mengirimkan link dimana semua data dan dokumen pendukung dari
laporan akreditasi yang telah disampaikan dapat diakses oleh kedua
asesor. Selain itu, juga diminta video singkat yang menunjukkan
semua sarana dan prasarana penunjang kegiatan tridharma
perguruan tinggi pada UPPS/prodi Transportasi Laut. Data dan
dokumen pendukung tersebut dijadikan dasar untuk melakukan
revisi terhadap asesmen kecukupan yang telah dilaksanakan.

Selama proses asemen lapangan dilakukan diskusi dan tanya jawab


sehubungan dengan data dan dokumen sesuai dengan hasil
asesmen kecukupan serta fakta lapangan yang didapat baik
berdasarkan data dan dokumen pendukung yang telah diberikan
maupun penjelasan langsung dari pimpinan, dosen, tenaga
kependidikan, taruna/i serta stakeholders eksternal.
Perubahan/revisi data dilaksanakan sesuai dengan temuan
lapangan dan diakhiri dengan penandatanganan berita acara yang
telah disepakati bersama antara UPPS, prodi serta panel asesor.
Selama pelaksanaan AL, UPPS, prodi dan panel asesor tidak ada
konflik kepentingan (no conflict of interest). Rincian lengkap
mengenai tahapan pelaksanaan asesmen lapangan diberikan pada
bagian Proses Asemen dari laporan ini.

BAB II. PROFIL PERGURUAN TINGGI/PROGRAM STUDI

PROFIL PERGURUAN TINGGI

1. Identitas UPPS dan Prodi

Politeknik Pelayaran Sumatera Barat berkedudukan di JL. Syeh


Burhanuddin No. 1, Korong Tiram KenegarianTapakis, Kec. Ulakan
Tapakis, Kab. Padang Pariaman,Sumatera Barat.Kode Pos 25572,
Telpon (0751) 4735000. E-mail: teknikapoltekpel@gmail.com.
Politeknik Pelayaran Sumatera Barat didirikan pada tanggal 16 Mei
2018 berdasarkan SK Pendirian No. 449/KPT/I/2018 yang
ditandatangani oleh Ani Nurdiani Azizah dengan 3 program studi,
yaitu Prodi D3 Studi Nautika, Prodi D3 Teknologi Nautika serta Prodi
D4 Transportasi Laut. Ketiga prodi tersebut mulai menerima
4

mahasiswa baru pada tahun 2018.

2. Gambaran Umum UPPS

a. Visi dan Misi

Visi, misi, tujuan dan strategi Prodi Teknologi Nautika ditetapkan


melalui Surat Keputusan Direktur Politeknik Pelayaran Sumater Barat
No. SK.28/VI/POLTEKPEL.SBR-2018yang merupakan hasil dari proses
penyusunan yang telah dilakukan dengan melibatkan semua pemangku
kepentingan kecuali lulusan karena prodi belum menghasilkan lulusan
sampai pada tahun 2020 (TS dari LKPS). VMTS dari prodi ini
merupakan turunan dari VMTS UPPS yang ditetapkan melalui Surat
Keputusan Direktur No. SK.1131/XII/POLTEKPEL.SBR-2019. Untuk
mencapai VMTS, UPPS telah menyusun rencana induk pengembangan
sampai tahun 2028 yang dibagi menjadi 2 tahapan rencana strategis,
yaitu tahun 2019 – 2023 dan tahun 2024 – 2028. Dalam
mengimplementasikan renstra, UPPS menyusun rencana operasional
(RENOP) yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Direktur No.
SK.1542/IX/POLTEKPEL.SBR-2018. Setiap tahun, Politeknik Pelayaran
Sumatera Barat melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
pencapaian renstra. Hasil monitoringdan evaluasi dijadikan dasar
dalam menentukan tindak lanjut perbaikan pada pelaksanaan renop
dan renstra pada tahun selanjutnya.

b. Organisasi dan Tata Kerja

Politeknik Pelayaran Sumatera Barat telah memiliki struktur organisasi


sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia No.
PM 5 tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik
Pelayaran Sumatera Barat. Unduk mendukung pengelolaan dan
penyelenggaraan program studi, Politeknik Pelayaran Sumatera Barat
telah memiliki beberapa kebijakan seperti pedoman tata kelola,
pedoman evaluasi kinerja program studi, kebijakan akademik,
kebijakan mutu akademik, peraturan akademik, pedoman SPMI, manua
prosedur SPMI/SPM serta kode etik dosen, mahasiswa serta tenaga
kependidikan. Politeknik Pelayaran Sumater Barat telah memenuhi
standar ISO 9001 : 2015 untuk penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan profesional bidang pelayaran yang dikeluarkan oleh Lloyd’s
Register.
5

c. Mahasiswa dan Lulusan

Prodi Transportasi Laut telah terakreditasi minimum dari BAN PT


sesuai dengan SK BAN-PT No. 449/KPT/I/2018 tanggal 16 Mei 2018.
Prodi Transportasi Laut menerima mahasiswa baru pertama kali pada
tahun 2018 dengan daya tampung 40 orang dan jumlah pendaftar 212
orang dan pada tahun 2019 data tampung meningkat menjadi 60 orang
dengan jumlah pendaftar 323 serta tahun 2020 dengan daya tampung
40 orang dan jumlah peminta 892 orang. Semua calon taruna yang
dinyatakan lulus seleksi melakukan registrasi ulang. Rasio peminat dan
daya tampung prodi untuk 3 tahun penerimaan mahasiswa baru yang
dilaksanakan oleh prodi adalah 1 : 10.19. Jumlah peminta mengalami
peningkatan yang cukup signifikan dari tahun 2019 ke tahun 2020
sebesar 176%. Total jumlah mahasiswa aktif Prodi Transportasi Laut
adalah 140 orang terdiri dari 40 orang angkatan 2018, 60 orang
angkatan 2019 dan 40 orang angkatan 2020. Politeknik Pelayaran
Sumatera Barat telah menyediakan layanan kemahasiswaan yang
meliputi penalaran, minat dan bakat; kesejahteraan (bimbingan
konseling, layanan beasiswa dan layanan kesehatan) serta bimbingan
karir dan kewirausahaan. Taruna/i prodi Transportasi Laut telah meraih
prestasi dalam bidang akademik berupa 1 prestasi pada tingkat
lokal/wilayah dan 5 prestasi pada tingkat nasional. Pada bidang non
akademik, mahasiswa prodi Transportasi Laut telah meraih prestasi
pada tingkat lokal/wilayah sebanyak 4 prestasi dan 7 prestasi pada
tingkat nasional dalam 3 tahun terakhir. Sampai pelaksanaan AL, prodi
Transportasi Laut belum menghasilkan lulusan.

d. Dosen dan Tenaga Kependidikan

Total jumlah dosen tetap prodi Transportasi Laut adalah 8 orang


dengan 6 orang diantaranya mengampuh matakuliah sesuai dengan
kompetensi inti prodi. Semua dosen tetap prodi Transportasi Laut telah
berpendidikan terakhir S2 tetapi belum ada dosen tetap yang
berpendidikan S3. Belum ada dosen tetap yang memiliki jabatan
akademik lektor, lektor kepala dan guru besar. Dosen tetap dengan
jabatan akademik asisten ahli ada 2 orang dan yang lain masih
berstatus sebagai tenaga pengajar. Semua dosen tetaptelah memiliki
sertifikat profesi/kompetensi/industri yang berhubungan dengan bidang
Transportasi Lautdan 3 orang telah memiliki sertikat PEKERTI. Rata-
rata beban kerja dosen tetap prodi adalah 13 SKS dan beban kerja
untuk dosen dengan bidang kompetensi sesuai dengan kompetensi inti
6

prodi adalah 13 SKS. Penelitian dan PkM dosen masih didominasi oleh
pendanaan yang disiapkan oleh perguruan tinggi, meskipun demikian
sudah ada penelitian dan PkM dengan pendanaan bersumber dari luar
Poltekpel Sumatera Barat masing-masing 3 judul dalam 3 tahun
terakhir. Kinerja publikasi dosen masih didominasi oleh publikasi pada
jurnal nasional tidak terakreditasi sebanyak 13 publikasi. Publikasi
pada jurnal internasional baru 2 judul dan 2 kegiatan
pagelaran/pameran tingkat nasional telah diikuti oleh Poltekpel
Sumatera Barat. Ada 6 produk/jasa karya DTPS yang telah diadopsi
oleh industri/masyarakat dalam 3 tahun terakhir.DTPS juga telah
menghasilkan 6buku ber-ISBN yang merupakan hasil penelitian dan
PkM yang dilaksanakan dalam 3 tahun terakhir.

Tenaga kependidikan ada 2 orang dengan pendidikan S1. Laboran ada


1 orang dengan pendidikan S2 tetapi belum memiliki sertifikat
kompetensi. Teknisi ada 1 orang dengan pendidikan S1. Pustakawan
ada 1 orang dengan latar belakang pendidikan D3 Perpustakaan. Total
tenaga kependidikan 5 orang.Jumlah cukup untuk mendukung
pelaksanaan pembelajaran di prodi. Kualifikasi pendidikan sudah
memadai.

e. Keuangan, sarana dan prasarana

Pengelolaan keuangan Poltekpel Sumatera Barat mengacu pada Surat


Keputusan Direktur No. SK.16/I/POLTEKPEL.SBR-2019 tentang
Panduan Pelaksanaan Keuangan.Alokasi keuangan Poltekpel Sumatera
Barat meliputi biaya operasional pendidikan, biaya operasional
ketarunaan, biaya penelitian dan PkM, biaya investasi SDM, sarana
dan prasarana. Dana operasional pendidikan per mahasiswa per tahun
sudah sangat baik, yaitu Rp. 33 juta per mahasiswa. Perencanaan dana
investasi SDM, sarana dan prasarana sudah memadai, yaitu Rp. 13
milyar. Dana penelitian dan PkM juga sudah sangat baik, yaitu masing-
masing Rp. 25 juta per dosen DTPS per tahun untuk penelitian dan Rp.
20 juta per dosen DTPS per tahun untuk PkM.

Saran dan prasarana yang dimiliki oleh UPPS cukup lengkap dalam
penunjang proses pembelajaran dengan pengelolaan mengacu pada
SOP yang telah ditetapkan oleh perguruan tinggi. Semua sarana dan
prasarana dalam kondisi baik dan terawat serta dapat diakses dengan
mudah oleh mahasiswa. UPPS juga mengalokasikan sejumlah anggaran
untuk investasi sarana dan prasarana setiap tahun dalam 3 tahun
7

terakhir seperti disebutkan sebelumnya. Sarana dan prasarana


penunjang kegiatan penelitian dan PkM masih terbatas sehingga perlu
untuk diprioritaskan untuk investasi di masa yang akan datang. Sistem
informasi seperti SIAKAD, SIMKEU masih dalam proses pengembangan
akan tetapi penerimaan mahasiswa sudah dilakukan secara online
melalui SIPENCATAR.

f. Pendidikan

Kurikulum prodi Transportasi Lautdidesain dengan total 145 SKS


dengan uraian 59 SKS teori dan 86 SKS praktikum. Semua matakuliah
telah dilengkapi dengan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dengan
capaian pembelajaran yang meliputi sikap, pengetahuan, keterampilan
umum dan keterampilan khusus. Proses penyusunan dan revisi
kurikulum dilaksanakan dengan melibatkan semua stakeholder
internal dan eksternal dengan mempertimbangkan perkembangan iptek
dan kebutuhan pengguna. Proses pembelajaran dilakukan dengan
berbagai metode pembelajaran seperti penggunakan praktek langsung
di laboratorium dan tatap muka di ruang kelas. Perkuliahan semester 5
dan semester 6 dilaksanakan melalui praktek darat di perusahaan yang
berhubungan dengan bidan Transportasi Laut seperti perusahaan
pelayaran, KSOP, Pelindo, dll. Proses pembelajaran dimonitor meliputi
kehadiran dosen dan mahasiswa, kesesuaian materi kuliah dengan RPS
pada setiap pertemuan melalui berita acara perkuliahan yang
ditandatangani oleh dosen dan ketua kelas. Penilaian hasil belajar
dilakukan dengan kriteria penilaian meliputi kehadiran, ujian tengah
semester serta ujian akhir semester. Materi ujian UTS dan UAS dibuat
oleh masing-masing dosen pengampuh matakuliah yang diverifikasi
oleh ketua prodi sebelum diujikan kepada mahasiswa. Prodi juga telah
melaksanakan pembelajaran online khususnya selama masa pandemi
memanfaatkan google meet, zoom dengan materi kuliah telah
dibagikan sebelum pelaksanaan perkuliahan. Integrasi hasil kegiatan
penelitian dan PkM ke dalam proses pembelajaran dilakukan pada 6
matakuliah. Untuk menjamin suasana akademik, prodi telah
melaksanakan kegiatan ilmiah secara berkala setiap 3 bulan berupa
kuliah umum dari Pelindo, KSOP, Ditlala, Peusahaan Pelayaran
BLT.Selain itu, Poltekpel Sumatera Barat juga memfasilitas
pelaksanaan seminar ilmiah meskipun belum terjadwal secara reguler.
Kepuasan mahasiswa terhadap layanan suasana akademik diukur
dengan menggunakan kuisioner dan hasilnya menunjukkan bahwa
8

lebih dari 95.9% mahasiswa menyatakan puas dengan layanan yang


disediakan oleh UPPS/prodi.

g. Pernjaminan mutu

Poltekpel Sumatera Barat telah memiliki unit khusus yang


melaksanakan sistem penjaminan mutu, yaitu lembaga penjaminan
mutu internal sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Republik
Indonesia No. PM 5 tahun 2018 pasal 10 bagian kelima tentang satuan
penjaminan mutu dan tim montoring yang membantu pelaksanaan
penjaminan mutu di program studi. Poltekpel Sumatera Barat juga
telah tersertifikasi ISO 9001:2015 oleh Lloyd’s Registre. Lembaga
penjaminan mutu internal Politeknik Pelayaran Sumatera Barat te;ah
memiliki 73 standar mutu dan sudah dijalankan sebanyak 24
standar.Hasil penajminan mutu dibahas pada rapat tinjauan
manajemen untuk menentukan tindak lanjut atas setiap permasalahan
yang dihadapi. Perjaminan mutu telah berjalan secara konsisten setiap
tahun akademik melalui penerapan PPEPP.

h. Penelitian

Politeknik Pelayaran Sumatera Barat telah memiliki peta jalan


penelitian sebagai pedoman dosen dan mahasiswa dalam menentukan
topik penelitian yang akan dilaksanakan. Prosedur pelaksanaan
penelitian dimulai dari pengusulan proposal, seleksi proposal oleh tim
reviewer yang ditetapkan oleh direktur, penetapan proposal yang dapat
pendanaan, pelaksanaan penelitian, monitoring dan evaluasi serta
pelaporan. Evaluasi dan monitoring terhadap pelaksanaan penelitian
masih terbatas pada pengelolaan anggaran penelitian belum masuk
pada substansi serta target capaian luaran penelitian.Total jumlah
penelitian yang dikerjakan oleh dosen tetap dalam 3 tahun terakhir
adalah 20 judul penelitian, 17 judul dengan pendanaan internal
Poltekpel/mandiri dan 3 judul merupakan pendanaan yang bersumber
dari luar Poltekpel Sumatera Barat. 15 judul dari total 20 judul
penelitian dosen tersebut melibatkan mahasiswa dalam
pelaksanaannya. Jumlah dana penelitian yang dikelola oleh unit
pengelola sudah memadai, yaitu Rp. 25 juta per dosen per tahun.

i. Pengabdian

Politeknik Pelayaran Sumatera Barat sudah memiliki peta jalan PkM


9

sebagai acuan dagi dosen dan mahasiswa dalam menentukan topik


kegiatan PkM yang akan dilaksanakan setiap tahun. Meskipun
demikian, kesesuaian kegiatan PkM dosen dan mahasiswa dengan peta
jalan PkM Poltekpel belum pernah dievaluasi. Proses pelaksanaan PkM
dimulai dengan pemasukan proposal, evaluasi proposal oleh tim
reviewer yang ditetapkan oleh Poltekpel Sumatera Barat, penetapan
proposal yang didanai, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta
pelaporan hasil kegiatan. Monitoring dan evaluasi terhadap
pelaksanaan PkM masih terbatas pada pengelolaab keuangan, belum
ada monev tentang subtansi pelaksanaan serta luaran dari PkM yang
dilaksanakan. Jumlah kegiatan PkM yang dilaksanakan oleh dosen tetap
prodi dalam 3 tahun terakhir sebanyak 17 judul, terdiri dari 14 judul
dengan pembiayaan dari institusi/mandiri serta 3 judul dengan
pembiayaan dari luar institusi. Jumlah dana PkM per dosen per tahun
sudah memadai, yaitu Rp. 19 juta. 15 kegiatan PkM dari 17 kegiataa
PkM dosen dalam 3 tahun terakhir melibatkan mahasiswa.Hasil
pelaksanaan kegiatan PkM sudah menghasilkan bahan ajar untuk 6
matakuliah.

j. Kinerja UPPS

Kinerja Prodi Transportasi Laut hanya dapat diukur baru prestasi


taruna/i di bidang akademik dan non-akademik dalam 3 tahun terakhir
karena sampai pada TS (2020) prodi belum menghasilkan lulusan.
Prestasi taruna/i dalam bidang akademik dalam 3 tahun terakhir ada 6
prestasi terdiri dari 5 prestasi tingkat nasional dan 1 prestasi tingkat
lokal/wilayah. Prestasi non-akademik ada 11 prestasi, terdiri dari 7
pretasi pada tingkat nasional dan 4 prestasi pada tingkat lokal/wilayah.

BAB III. PROSES ASESMEN

PROSES ASESMEN

Asesmen lapangan dilakukan secara daring mulai tanggal 3 – 4Februari


2021 dengan jadwal kegiatan sebagai berikut:

HariPertama (3 Februari 2021)

09.00 - 09.15 Pembukaan asesmen


10

09.15 - 10.30 Sesi dengan Pimpinan Unit Pengelola Program


Studi

10.30 - 12.00 Konfirmasi Data LKPS / Excel Data PS

12.00 - 13.00 Ishoma

13.00 - 14.00 Sesi dengan Pelaksana Penjaminan Mutu


Internal

14.00 - 16.00 Sesi dengan Tim Akreditasi

16.00 - 17.00 Sesi dengan Pengguna Lulusan dan Alumni

Hari Kedua (4 Februari2021)

08.00 - 08.30 Virtual Lab Tour

08.30 - 09.30 Sesi dengan dosen

09.30 - 10.30 Sesi dengan Tenaga Kependidikan

10.30 - 11.30 Sesi dengan Mahasiswa

11.30 - 12.00 Kerja mandiri asesor

12.00 - 13.00 Ishoma

13.00 - 14.00 Kerja mandiri asesor

14.00 - 15.00 Tanda tangan berita acara

15.00 - 15.30 Penutupan

Kegiatan asesmen lapangan dibuka oleh Direktur Politeknik Pelayaran


Sumatera Barat Capt. M. Abduh, M.MTr yang dilanjutkan dengan
pemaparan terkait VMTS, rencana strategis dan rencana operasi
(renop)UPPS serta tata pamong. Renstra Politeknik Pelayaran
Sumatera Barat dibagi menjadi 2 tahapan, yaitu tahapan pertama tahun
2019 – 2023 dan tahap kedua tahun 2024 – 2028. Pelaksanaan renstra
dan renop dievaluasi setiap tahun yang didokumentasikan dalam
bentuk laporan evaluasi renstra untuk 3 tahun terakhir. Target capaian
11

sesuai dengan visi Politeknik Pelayaran Sumatera Barat adalah menjadi


vokasi di bidang pelayaran yang bertaraf internasional pada tahun
2028.

Pada sistim tata pamong, Direktur Politeknik Pelayaran Sumatera Barat


menyampaikan tentang capaian pelaksanaan tata pamong mulai dari
struktur organisasi, tugas dan wewenang masing-masing unit dalam
struktur organisasi, kepemimpinan, pengelolaan fungsional dan
operasional, kebijakan pengelolaan keuangan serta pengembangan
SDM. Pada verifikasi karakteristik kepemimpinan unit pengelola,
asesor menyarakan untuk lebih menguatkan kepemimpinan publik
melalui keterlibatan langsung pada kegiatan/organisasi profesi serta
pada penentuan kebijakan publik yang berhubungan dengan
kompetensi inti prodi melalui implementasi kerja sama antara
UPPS/prodi dengan instansi dalam dan luar negeri.Implentasi kerja
sama yang telah dilaksanakan oleh Poltekpel Sumatera Barat yang
berhubungan dengan Prodi Transportasi Laut dengan instansi lain
adalah penempatan taruna/i untuk praktek darat di perusahaan
pelayaran seperti Perusahaan Pelayaran BLT, Pelindo, KSOP,
Perusahaan Bongkar Muat. Beberapa kerja sama khususnya dengan
sekolah menengah kejuruan dilakukan untuk pelaksanaan pelatihan
keterampilan dasar pelaut bagi siswa menggunakan fasilitas Poltekpel
Sumatera Barat.

Sesi konfirmasi data LKPS dikoordinasi oleh Wakil Direktur I Capt.


Faisal Saransi, MT. Beberapa poin koreksi pada sesi ini antara lain
kesesuaian jumlah mahasiswa aktif pada Tabel PS (sheet PS pada
LKPS) dengan Tabel 2a dimana pada Tabel PS hanya mencantumkan
jumlah mahasiswa pada tahun 2018 dan 2019 sementara TS yang
berlaku adalah tahun 2020. Pada LKPS dituliskan ada mahasiswa asing
tetapi pada verifikasi yang dimaksud dengan mahasiswa asing adalah
taruna/i yang berasal dari luar daerah Sumatera Barat. Jumlah dosen
tetap tidak mengalami perubahan tetapi ada pergantian dosen dimana
salah satu dosen dipindahtugaskan dan diganti dengan dosen yang lain.
Hal ini merupakan kebijakan dari Kementerian Perhubungan sebagai
pengelola dari Poltekpel Pelayaran Sumatera Barat. Jumlah penelitian
dan PkM yang dilaksanakan oleh dosen tetap Prodi Transportasi Laut
juga mengalami perubahan akibat perubahan TS menjadi 2020. Jumlah
total penelitian 20 judul dan PkM sebanyak 17 kegiatan dalam 3 tahun
terakhir. Perubahan tersebut juga diikuti dengan perubahan pendanaan
12

untuk penelitian dan PkM dalam 3 tahun terakhir. Laporan keuangan


juga mengalami perubahan akibat perubahan TS serta perubahan
penulisan besaran dana dari jutaan menjadi rupiah. Perubahan lain
adalah jumlah luaran penelitian/PkM mahasiswa menjadi 2 buku ber-
ISBN.

Sesi dengan pelaksana penjaminan mutu diawali dengan verifikasi


kelengkapan dokumen penjaminan mutu Politeknik Pelayaran Sumatera
Barat. Poltekpel Sumatera Barat telah memiliki satuan penjaminan
mutu yang diatur melalui Peraturan Menteri Perhubungan Republik
Indonesia No. PM 5 tahun 2018. Dalam pelaksanaan penajminan mutu,
SPM dibantu oleh prodi untuk melakukan monitoring dan evaluasi
pelaksanaan pembelajaran. Dari hasil diskusi ditemukan bahwa
penjaminan mutu sudah berjalan meskipun pada beberapa kriteria
masih dalam proses pengembangan mengingat Poltekpel Sumatera
Barat baru beroperasi selama 2 tahun.Poltekpel Sumatera Barat sudah
memiliki 73 standar tetapi yang sudah berjalan baru 24 standar.
Pengukuran kepuasan pengguna telah dilakukan dengan menggunakan
kuisioner dan hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar
stakehodelrs puas dengan layanan yang diberikan oleh UPPS/prodi.

Pada sesi dengan tim akreditasi, diverifikasi tentang penyusunan dan


pengembangan kurikulum yang meliputi kebijakan pengembangan
kurikulum, kebijakan tentang pelaksanaan proses pembelajaran serta
evaluasi dan penilaian hasil belajar mahasiswa. Hal-hal yang
diverifikasi pada proses pembelajaran adalah ketersediaan RPS serta
capaian pembelajaran matakuliah, metode pembelajaran yang
dilaksanakan, monitoring dan evaluasi proses pembelajaran. Pada
penilaian hasil belajar, diverifkasi bentuk-bentuk penilaian hasil
belajar mahasiswa, pembuatan soal ujian serta proses validasi soal
ujian sebelum diujikan ke mahasiswa.Suasana akademik yang meliputi
kebijakan tentang suasana akademik, bentuk-bentuk kegiatan ilmiah
yang dilaksanakan secara rutin untuk menciptakan suasana akademik
yang kondusif juga diverifikasi bentuk kegiatan serta peride
pelaksanaan kegiatan tersebut. Dukungan institusi untuk menyediakan
sarana dan prasarana serta pendanaan untuk menciptakan suasana
akademik yang kondusif juga diverifikasi kepada tim akreditasi.

Untuk standar penelitian dan PkM, verifikasi dilaksanakan sehubungan


dengan ketersediaan peta jalan penelitian dan PkM serta sejauh mana
dosen dan mahasiswa sudah mengikuti peta jalan tersebut dalam
13

melaksanakan penelitian dan PkM. Proses pelaksanaan kegiatan


penelitian serta monitoring dan evaluasi proses tersebut juga
diverifikasi. Integrasi hasil penelitian dan PkM kedalam proses
pembelajaran juga diverifikasi termasuk monitorng dan evaluasi dari
pelaksanaan integrasi tersebut. Keterlibatan mahasiswa pada kegiatan
penelitian dan PkM juga diverifikasi termasuk luaran penelitian yang
telah mendapatkan HaKI, paten atau hak cipta dan semacamnya
termasuk produk/karya dosen dan mahasiswa yang telah dimanfaatkan
oleh industri/masyarakat.

Sesi selanjutnya adalah wawancara alumni dan pengguna lulusan.


Pada sesi ini, wawancara hanya dilakukan dengan mitra/pengguna
lulusan karena prodi Teknologi Nautika belum menghasilkan lulusan
sampai pada tahun 2020. Mitra/pengguna lulusan yang hadir adalah
Perwakilan dari KSOP Kota Batam dan Perusahaan Bongkar Muat
Lampung.Kedua perusahaan tersebut bekerja sama dengan Politeknik
Pelayaran Sumatera Barat untuk pelaksanaan praktek darat trauna/i
dari Prodi Transportasi Laut. Beberapa poin penting dari sesi ini adalah
taruna/i Politeknik Pelayaran Sumater Barat memiliki kelebihan seperti
semangat dan motivasi dalam berkompetisi yang tinggi.

Pada hari kedua kegiatan asesmen lapangan di awali dengan virtual lab
tour, dimana salah satu dosen menggunakan smartphone yang
terhubung dengan zoom yang digunakan selama proses asesmen
lapangan mengunjungi setiap laboratorium mulai dari engine simulator,
bengkel mekanik dan bengkel listrik, simulasi penanganan muatan
dengan peraga alat angkat, laboratorium komputer, laboratorium
fisika.

Wawancara dengan dosen dilakukan sehubungan dengan metode


penyusunan RPS untuk mata kuliah yang diampuh oleh masing-masing
dosen, proses pembelajaranyang dilaksanakan oleh dosen termasuk
sistem penilaian hasil belajar yang dijalankan oleh masing-masing
dosen. Selain itu juga diverifikasi tentang terbatasnya jumlah
penelitian dan PkM yang dilaksanakan oleh dosen dalam3 tahun
terakhir. Program-rpgoram pengembangan kompetensi dosen yang
dilakukan oleh UPPS/prodi serta upaya yang dilakukan untuk
mendapatkan dana penelitian dan PkM dari luar perguruan tinggi
sendiri. Hal lain yang diverifikasi ke dosen adalah hambatan/kendala
yang perlu diperbaiki sehubungan dengan pelaksanaan proses
pembelajaran di prodi Transportasi Laut. Proses pelaksanaan
14

praktikum termasuk ketersediaan modul praktikum untuk semua jenis


praktikum juga diverifikasi pada sesi tanya jawab dengan dosen.

Poin-poin yang diverifikasi pada sesi wawancara dengan tenaga


kependidikan adalah tugas dan wewenang masing-masing sesuai
dengan struktur organisasi dan tata kelola Politeknik Pelayaran
Sumatera Barat, bagaimana mereka menjalankan tugas yang diberikan
termasuk kendala yang dihadapi serta pendidikan dan pelatihan atau
sejenisnya yang pernah mereka ikuti selamat menjadi tenaga
kependidikan di UPPS/prodi Transportasi Laut. Tenaga kependidikan
yang berpartisipasi pada sesi ini meliputi bagian staf administrasi di
prodi, laboran, teknisi, pustakawan serta bagian ketarunaan.

Pada sesi dengan taruna/i, taruna/i yang hadir mewakili 3 angkatan


yang aktif kuliah saat ini, yaitu angkatan 2018, 2019 dan 2020.
Pertanyaan yang sama diajukan kepada semua mahasiswa tentang
alasan memilih kuliah Prodi Transportasi Laut Poltekpel Sumatera
Barat, informasi layanan taruna/i yang disiapkan oleh UPPS/prodi
termasuk informasi beasiswa, proses perkuliahan khususnya untuk
kuliah daring selama masa pandemi. Opini/tanggapan mahasiswa
terhadap layanan taruna/i termasuk beasiswa juga ditanyakan kepada
semua mahasiswa. Persiapan pelaksanaan praktek darat, perusahaan
yang akan ditempati untuk praktek darat apakah dicari sendiri oleh
mahasiswa atau dicarikan oleh prodi juga ditanyakan kepada taruna/i.
Verifikasi lain terhadap semua taruna/i yang hadir adalah proses
perkuliahan yang telah mereka ikuti, apakah RPS termasuk penilaian
hasil belajar dapat diakses, bagaimana dengan metode pembelajaran
yang diterapkan selama ini serta bagimana mencari sumber bahan ajar
baik di perpustakaan maupun dari sumber lain.

Setelah sesi wawancara terhadap semua perwakilan stakeholder telah


dilaksanakan, proses asesmen lapangan dilanjutkan dengan kejra
mandiri asesor untuk menyusun berita acara visitasi termasuk
komendasi dan rekomendasi terkait semua standar penilaian akreditasi
yang dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara oleh Direktur
Politeknik Pelayaran Sumatera Barat dan Kaprodi Teknologi Nautika
serta kedua asesor.

BAB IV. HASIL ASESMEN LAPANGAN

HASIL ASESMEN LAPANGAN


15

1. Ringkasan Deskripsi SWOT UPPS/Prodi

UPPS/prodi telah melakukan analisis SWOT melalui identifikasi faktor


internal (kekuatanc dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan
tantangan) untuk semua kriteria pada laporan evaluasi diri. Selain
analisis SWOT gabungan semua kriteria, UPPS juga melakukan analisis
SWOT untuk setiap kriteria. Secara umum pimpinan memiliki komitmen
dalam melakukan evaluasi diri terhadap UPPS serta prodi yang
dikelola. Hal ini dapat dilihat dari keterlibatan pimpinan Politeknik
Pelayaran Sumatera Barat (Direktur, Wakil Direktur I, Wakil Direktur II
dan Wakil Direktur III) dan ketua prodi Transportasi Laut sebagai team
leader dari panitia penyusun laporan evaluasi diri. Pimpinan Politeknik
Pelayaran Sumatera Barat juga memberikan dukungan sarana dan
prasarana serta pendanaan dalam penyusunan laporan evluasi diri.
Analisis SWOT yang telah dilakukan pada evaluasi diri menjadi dasar
dalam perumusan renstra 2019 – 2023.

Pada proses pelaksanan evaluasi diri, Politeknik Pelayaran Sumatera


Barat telah melibatkan semua dosen tetap prodi. Meskipun demikian,
tidak ada bukti pelibatan taruna/i dalam penyusunan laporan evaluasi
diri. Taruna/i terlibat pada proses survei kepuasan pengguna terhadap
layanan yang disiapkan oleh UPPS/prodi termasuk layanan taruna/i.
Dalam mengumpulkan data dan informasi yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan evaluasi diri, UPPS/prodi bekerja sama dengan tenaga
kependidikan untuk menyiapkan data dan informasi yang berhubungan
dengan kegiatan akademik, kegiatan non akademik serta sarana dan
prasarana pendukung kegiatan beserta keuangan.

Analisis yang dilakukan terhadap setiap kriteria pada evaluasi diri


sudah dilakukan dengan cukup baik, komprehensif berdasarkan data
dan informasi yang valid seperti profil mahasiswa, sumber daya
manusia, keuangan, sarana dan prasarana, penelitian dan PkM serta
kinerja perguruan tinggi.

Penentuan strategi pegembangan pada analisis SWOT telah dilakukan


berdasarkan hasil analisis SWOT gabungan antara semua kriteria pada
evaluasi diri. Program pengembangan yang diberikan sudah baik dan
sesuai dengan masalah dan kekurangan yang dihadapi oleh program
studi tetapi analisis yang lebih mendalam terhadap semua aspek dalam
komponen evaluasi diri masih perlu untuk dianalisis lebih detail.
16

Arah pengembangan yang dirumuskan sesuai dengan hasil analisis


SWOT telah dirumuskan untuk setiap kriteria pada evaluasi yang
meliputi peningkatan mutu kurikulum, penambahan jumlah dosen,
peningkatan pendidikan dan kemampuan dosen melalui studi lanjut dan
pelatihan, meningkatkan pendanaan penelitian dan PkM dosen,
meningkatkan kerja sama dalan dan luar negeri serta peningkatkan
kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana pendukung tridharma.

2. PENILAIAN ATAS MASING-MASING KRITERIA

a. Visi, misi, tujuan dan sasaran

Politeknik Pelayaran Sumater Barat dan Prodi Transportasi Laut telah


memiliki VMTS yang jelas dilengkapi dengan strategi pencapaian
sasaran sesuai dengan renstra UPPS 2019 – 2023.Perumusan VMTS
UPPS/prodi sudah melibatkan seluruh pemangku kepentingan internal
(dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan) dan pemangku
kepentingan eksternal (pengguna lulusan). Lulusan belum dilibatkan
pada penyusunan VMTS karena prodi Teknologi Nautika belum
menghasilkan lulusan sampai tahun 2020. Pelibatan organisasi profesi
dalam bidang pelayaran harus dilakukan pada perumusan VMTS di
masa yang akan datang. Untuk mencapai VMTS, Politeknik Pelayaran
Sumatera Barat menyusun rencana kerja tahun (renop) sebagai
penjabaran dari strategi pencapaian sasarn yang telah ditetapkan
dalam renstra. Analisis terhadapa capaian renstra telah dilakukan
setiap tahun sejak tahun 2018 dengan menggunakan analisis SWOT.

b. Tata pamong

UPPS sudah memiliki struktur organisasi yang sudah baku disertai


dengan tugas dan wewenang masing-masing unit yang ada dalam
struktur organisasi dan telah ditetapkan melalui Peraturan Menteri
Perbubungan Republik Indonesia No. PM 5 Tahun 2018 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Pelayaran Sumatera Barat. Sistem
tata pamong sudah berjalan dengan baik. UPPS memiliki karakteristik
kepemimpinan yang kuat pada kepemimpinan operasional,
kepemimpinan organisasi tetapi masih perlu peningkatan pada
karakteristik kepemimpinan publik melalui pelibatan aktif Politeknik
Pelayaran Sumatera Barat dan Prodi Transportasi Laut pada organisasi
17

profesi nasional dan internasional. Pengelolaan fungsional dan


operasional sudah berjalan dengan baik didukung dengan SOP yang
lengkap untuk semua jenis layanan baik di UPPS maupun prodi. SOP
setiap layanan belum dapat diimplementasikan di setiap unit organisasi
yang berhubungan. Penjaminan mutu sudah berjalan di UPPS/prodi
yang dilaksanakan lembaga penjaminan mutu internal sesuai dengan
Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 5 tahhun 2018. Standar mutu
LPMI mengacu pada standar mutu sesuai dengan SN-Dikti. Penjaminan
mutu sudah berjalan meskipun beberapa standar mutu masih dalam
proses pengembangan. Saat ini LPMI memiliki 73 standar tetapi yang
sudah berjalan baru 24 standar. Hal ini disebabkan karena Politeknik
Pelayaran Sumater Barat baru menyelenggarakan kegiatan tridharma
dalam 3 tahun terakhir dan belum menghasilkan lulusan. Pengukuran
serta analisis capaian kinerja pada semua kriteria sudahdilaksanakan
termasuk metode pengukuran kepuasan pemangku kepentingan. Belum
pernah melalui benchmarking ke perguruan tinggi lain.

c. Mahasiswa

Politeknik Pelayaran Sumatera Barat melakukan penerimaan


mahasiswa baru melalui 2 jalur, yaitu jalur pembibitan dan jarul reguler
yang dilaksanakan secara online melalui SIPENCATAR. Seleksi
dilaksanakan melalui serangkaian test berupa tes kemampuan dasar,
tes kemampuan akademik, tes kesamaptaan, tes psikologi serta tes
kesehatan. Rasio peminatdengan daya tampung program studi sudah
baik, yaitu 1 : 10.19 dan peminat mengalami peningkatan yang
signifikan khususnya pada 2 tahun terakhir, yaitu 176%.Jumlah
mahasiswa aktif Prodi Transportasi Laut sampai tahun 2020 adalah 140
orang. Layanan kemahasiswaan yang disiapkan oleh Politeknik
Pelayaran Sumater Barat lengkap dengan kualitas layanan yang baik.
Prestasi mahasiswa di bidang akademik dan non akademik sudah
berada pada level nasional. Belum ada prestasi mahasiswa di bidang
akademik dan non-akademik pada tingkat internasional sementara visi
dari Politeknik Pelayaran Sumatera Barat adalah bersaing pada level
internasional.

d. Sumber daya manusia

Jumlah dosen tetap prodi Trasnportasi Laut (DT) 8 orang dengan dosen
tetap yang mengampuh matakuliah inti sesuai kompetensi prodi (DTPS)
ada 6 orang. Semua dosen DTPS telah memiliki sertifikat
18

kompetensi/profesi serta 1 orang diantaranya sudah memikili sertifikat


PEKERTI/AA. Belum ada dosen tetap yang berpendidikan S3 dan
jabatan akademik belum ada yang lektor, lektor kepala atau guru besar.
Rasio DTPS dan mahasiswa adalah 1 : 23.33. Beban kerja dosen setiap
semester rata-rata 13 untuk DT dan 13 untuk DTPS. Selain dosen tetap,
Prodi Transportasi Laut juga dibantu oleh dosen tidak tetap sebanyak 3
orang serta melibatkan 3 orang dosen industri/praktisi. Kinerja dosen
dalam bidang penelitian dan PkM dengan pendanaan dari internal
Politeknik Sumatera Barat sudah memadai tetapi pembiayaan yang
bersumber dari luar Politeknik Sumatera Barat masih kurang dan
belum ada penelitian dengan pembiayaan dari luar negeri. Publikasi
dosen baru sebatas jurnal nasional tidak terakreditasi dan jurnal
internasional. Meskipun demikian, DTPS sudah menghasilkan
produk/jasa yang diadopsi oleh masyarakat/industri sebanyak 6 produk.
DTPS juga sudah diundang sebanyak 12 kali dalam 3 tahun terakhir
sebagai invited speaker pada beberapa kegiatan di luar Politeknik
Pelayaran Sumatera Barat. Upaya pengembangan dosen masih perlu
ditingkatkan khususnya untuk penulisan proposal penelitian dan PkM
untuk mendapatkan pendanaan dari luar perguruan tinggi khususnya
dari Dikti. Kemampuan dosen untuk publikasi pada jurnal nasional
terakreditasi dan jurnal internasional bereputasi harus ditingkatkan
melalui pelatihan penulisan karya ilmiah baik yang diadakan sendiri
dengan mendatangkan pemateri dari luar atau yang dilaksanakan di
institusi lain. Selain itu, upaya untuk memotivasi dosen untuk
melanjutkan pendididikan ke jenjang S3 perlu untuk ditingkatkan
dengan membantu dosen untuk mendapatkan tempat studi yang
relevan.

Jumlah tenaga kependidikan yang dimiliki oleh Prodi Transportasi


Laut5 orang terdiri dari tenaga administeasi 2 orang, laboran 1 orang,
teknisi 1 orang dan pustakawan 1 orang. Tingkat pendidikan dan
kompetensi dari tenaga kependidikan sudah memadai untuk
menjalankan tugasnya masing-masing.Politeknik Pelayaran Sumatera
Baratmembuat perencanaan pengembangan dosen dan tenaga
kependidikan melalui studi lanjut, pelatihan, workshop dan lokakarya
yang berhubungan dengan tugas dan kompetensi masing-masing.

e. Keuangan, sarana dan prasarana

Jumlah dana yang dikelola oleh UPPS dan prodi penyelenggaraan


pendidikan sudah lebih tinggi dari standar pengelolaan, yaitu Rp. 33
19

juta per mahasiswa per tahun. Sumber pendanaan UPPS dan prodi
berasal dari APBN serta dari mahasiswa. Dana yang disediakan untuk
pelaksanaan kegiatan penelitian dan PkM sudah memadai, yaitu Rp.
25.7 juta dan Rp. 12 juta per dosen per tahun. Saran dan prasarana
yang dimiliki oleh UPPS/prodi semua dalam kondisi terawat dan dapat
diakses oleh mahasiswa. UPPS/prodi mengalokasikan dana yang cukup
untuk investasi sarana dan prasarana termasuk investasi untuk
pengembangan SDM.

f. Pendidikan

Evaluasi dan pemutakhiran kurikulum dilakukan pada tahun 2019


dengan melibatkan semua stakeholder internal dan eksternal serta
pihak pemerintah (Kementeria Perhubungan) sejalan dengan
pemasukan pendidikan anti korupsi ke dalam kurikulum. Proses
penyusunan kurikulum telah mengacu pada KKNI. Kurikulum program
studi telah memuat capaian pembelajaran untuk setiap mata kuliah
untuk mendukung capaian pembelajaran lulusan program studi. Semua
matakuliah telah dlengkapi dengan RPS yang memuat materi
pembelajaran, metode pembelajaran serta bentuk-bentuk penilaian
hasil belajar mahasiswa. Monitoring dan evaluasi proses pembelajaran
yang meliputi kehadiran dosen dan mahasiswa, kesesuaian materi
pembelajaran dengan RPS dilakukan oleh prodi. Metode penilain hasil
belajar meliputi persentase kehadiran pada perkuliahan, tugas, ujian
tengah semester (UTS) serta ujian akhir semester (UAS). Soal ujian
yang akan dujikan pada UAS dibuat oleh dosen pengampuh matakuliah
dan diverifikasi oleh kaprodi sebelum diujikan pada UAS. Politeknik
Pelayaran Sumatera Barat telah memiliki kebijakan tertulis tentang
susana akademik dan menyediakan sarana dan prasarana termasuk
pendanaan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan untuk mewujudkan
suasana akademik yang kondusif. Jumlah kegiatan ilmiah untuk
menciptakan suasana akademik yang kondusif berupa kuliah umum
yang dilaksanakan setiap3 bulan serta seminar yang belum terjadwal
secara reguler. Integrasi hasil penelitian dan PkM ke dalam proses
pembelajaran telah dilaksanakan pada 6 matakuliah dengan
memasukkan hasil penelitian ke dalam bahan ajar masing-masing
matakuliah. Proses pengukuran tingkat kepuasan mahasiswa terhadap
layanan pendidikan masih perlu ditingkatkan termasuk metode
pengukuran, metode analisis serta bentuk tindak lanjut yang diperlukan
untuk perbaikan di masa yang akan datang.
20

g. Penelitian

Jumlah penelitian yang dilaksanakan oleh dosen tetap dalam 3 tahun


terakhir sebanyak 20 judul, 3 judul dengan pembiayaan dalam negeri
yang berasal dari luar Politeknik Pelayaran Sumatera Barat dan 17
judul dengan pembiayaan internal Politeknik Pelayaran Sumatera
Barat.Politeknik Pelayaran Sumatera Barat telah memiliki peta jalan
penelitian sebagai pedoman dosen dan mahasiswa dalam menentukan
topik penelitian. Ketersediaan SDM yang memenuhi syarat untuk
mengajukan proposal penelitian ke Dikti merupakan hambatan bagi
dosen tetap untuk mendapatkan dana penelitian dari Dikti. Pada sisi
lain, kemampuan dosen tetap dalam menyusun proposal penelitian
untuk mendapatkan hibah penelitian dari Dikti masih perlu untuk terus
ditingkatkan. Hal ini telah menjadi salah satu langkah strategis
UPPS/prodi dalam meningkatkan jumlah judul dan pendanaan
penelitian yang bersumber dari luar perguruan tinggi.

h. PkM

Seperti halnya penelitian, jumlah PkM yang dilaksanakan oleh dosen


tetap prodi Teknologi Nautika Politeknik Pelayaran Sumatera Barat
dari segi pendanaan sudag memadai akan tetapi dari segi jumlah
kegiatan masih perlu ditingkatkan. Total kegiatan PkM dalam 3 tahun
terakhir ada 17 kegiatan terdiri dari 3 kegiatan PkM dengan pendanaan
dalam negeri yang bersumber dari luar Politeknik Pelayaran Sumatera
Barat dan 14 judul PkM dengan pendanaan internal Politeknik
Pelayaran Sumatera Barat.Masalah yang dihadapi sama dengan
masalah pada penelitian dimana jumlah dosen yang memenuhi
persyaratan untuk mengajukan proposal PkM ke Dikti masih terbatas.
Perlu upaya dari Politeknik Pelayaran Sumatera Barat untuk
meningkatkan jumlah julul kegiatan PkM khususnya dengan sumber
pendanaan dari luar institusi melalui pemenuhan syarat adminitrasi
dosen untuk dapat mengajukan proposal PkM ke Dikti serta pelatihan
penulisan proposal PkM.

i. Capaian kinerja

Capaian kinerja prodi Teknologi Nautika Politeknik Pelayaran Sumatera


Barat yang berhubungan dengan lulusan belum dapat dievaluasi karena
belum ada lulusan. Angkatan pertama taruna/i yang diterima pada
tahun 2018 sementara sedang melaksanakan praktek darat.
21

Penyelesaian studi akan dikerjakan setelah selesai melaksanakan


praktek darat. Kinerja prodi pada bidang kemahasiswaan cukup baik
dimana mahasiswa prodi Transportasi Laut Politeknik Pelayaran
Sumatera Barat telah meraih prestasi bidang akademik dan non-
akademik pada tingkat nasional. Sampai saat ini belum ada prestasi
mahasiswa pada tingkat internasional.

3. ANALISIS CAPAIAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN


TINGGI DAN STANDAR YANGDITETAPKAN UPPS/PRODI

a. Visi, misi, tujuan dan sasaran

Standar yang ditetapkan oleh UPPS:

a. Menyelenggaranakan pendidikan dan pelatihan vokasi di


bidang Transportasi Laut dan Kepelabuhanan:

1. Menyelenggarakan pelatihan kompetensi dosen.

2. Meningkatkan studi lanjut dosen ke jenjang S3.

3. Melakukan peningkatan jumlah dosen dengan kualifikasi


pendidikan minimum S2.

4. Melaksanakan penyusunan rencana dan pendidikan vokasi


di bidang Trnsportasi Laut dan Kepelabuhanan.

b. Program pemberdayaan penelitian di bidang Transportasi


Laut dan Kepelabuhanan melalui:

1. Pelatihan dan pendampingan pengelolaan penelitian.

2. Pengembangan penelitian dosen bidang Transportasi


Laut.

3. Peningkatan akreditasi Jurnal Transportasi Laut.

c. Program pemberdayaan masyarakat melalui:

1. Pelatihan dan pendampingan pengelolaan PkM.

2. Mengadakan kegiatan PkM.


22

Standar yang ditetapkan oleh perguruan tinggi telah tercapai sebagian


dengan hasil yang baik. Proses pembelajaran sudah berlangsung
dengan baik, semua matakuliah sudah dilengkapi dengan RPS, metode
pembelajaran serta metode penilaian hasil belajar. Peningkatan studi
lanjut dosen belum tercapai dimana belum ada dosen tetap prodi yang
berpendidikan S3. Penelitian dan PkM sudah memadai dari segi
penadanaan tetapi dari segi jumlah masih perlu untuk ditingkatkan
khususnya dengan sumber pendanaan dari luar Politeknik Pelayaran
Sumatera Barat. Laboratorium pendukung proses pembelajaransudah
cukup dan beberapa laboratorium masih dalam proses pengembangan.
Publikasi ilmiah masih terbatas pada jurnal nasional tidak terakreditasi
dan jurnal internasional.Peningkatan kemampuan dosen dalam
mendapatkan sumber pendanaan penelitian dan PkM khususnya yang
bersumber dari luar perguruan tinggi masih perlu untuk terus
ditingkatkan. Kemampuan dosen dalam melaksanakan penelitian dan
publikasi juga masih perlu untuk ditingkatkan sehingga dapat
mempublikasikan hasil penelitian pada jurnal nasional terakreditasi dan
jurnal internasional bereputasi. Kerja sama sudah cukup memadai
tetapi implementasi pada bidang penelitian dan PkM belum ada.

b. Tata pamong

Indikator kinerja tata pamong meliputi 5 prinsip tata pamong meliputi


kredibilitas, transparansi, akuntabilitas, bertanggun jawab dan adil;
kepemimpinan yang meliputi kepemimpinan operasional,
kepemimpinan organisasi serta kepemimpinan publik; pengelolaan
fungsional dan operasional yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, penempatan personil, pelaksanaan, pengendalian
dan pengawasan serta pelaporan; penjaminan mutu serta kerja sama.
UPPS/prodi telah melaksanakan 5 prinsip tata pamong serta memiliki
karakteristik kepemimpinan yang sangat baik pada kepemimpinan
operasional, kepemimpinan organisasi tetapi kepemimpinan publik
UPPS/prodi masih perlu untuk terus ditingkatkan. Sistem pengelolaan
fungsional dan operasional juga telah berjalan dengan baik didukung
dengan ketersediaan SOP untuk setiap layanan meskipun demikian
beberapa SOP belum berjalan baik. UPPS/prodi telah memilikiunit
penjaminan mutu, yaitu Lembaga Penjaminan Mutu Internal (LPMI)
tingkat perguruan tinggi yang telah melaksanakan penjaminan mutu
didukung dengan dokumen mutu mengacu pada SN-Dikti. Standar
mutu yang sudah ada sudah cukup lengkap sebanyak 73 standar akan
23

tetapi baru 24 standar yang berjalan. Beberapa dokumen mutu masih


dalam proses pengembangan berhubung Politeknik Pelayaran
Sumatera Barat adalah perguruan tinggi baru. Sistem monitoring dan
evaluasi masih perlu untuk ditingkatkan termasuk bentuk tindak lanjut
terhadap hasil monitoring dan evaluasi yang telah dilaksanakan. Kerja
sama yang dikembangkan oleh UPPS/prodi juga cukup banyak tetapi
implementasi kerja sama masih terbatas dan hanya pada bidang
pendidikan khususnya untuk kebutuhan praktek darat taruna/i.

c. Mahasiswa

Indikator kinerja yang ditetapkan: kualitas input taruna/i melalui


pengembangan sistem penerimaan, mengembangkan prestasi dan
reputasi taruna/i dalam bidang akademik dan non-akademik,
meningkatkan kualitas layanan kemahasiswaan yang disiapkan oleh
UPPS/prodi serta meningkatkan kualitas lulusan.Rasio peminat dengan
daya tampung sudah sangat baik, yaitu 1 : 10.19dan peminat
mengalami peningkatan yang signifikan, yaitu 176% dalam 2 tahun
terakhir penerimaan taruna/i baru yang telah dilaksanakan. Layanan
kemahasiswaan yang disediakan oleh UPPS/prodi sudah lengkap dan
dapat diakses dengan mudah oleh mahasiswa. Bimbingan karir dan
kewirausahaan dikelola di bawha Unit Ketarunaan. Pelibatan
mahasiswa pada kegiatan penelitian dan PkM dosen sudah berjalan
dengan baik meskipun jumlah penelitian dan PkM yang dilaksanakan
oleh dosen tetap prodi dalam 3 tahun terakhir masih terbatas
khususnya pendanaan yang bersumber dari luar institusi. Meskipun
demikian, hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh dosen tetap
prodi sudah dimasukkan menjadi bagian dari bahan ajar matakuliah
yang berhubungan. Saat ini sudah ada 6 matakuliah yang telah
memasukkan hasil penelitian dan PkM sebagai bagian dari bahan ajar
matakuliah. Prestasi mahasiswa dalam bidang akademik dan non-
akademik sudah baik dimana sudah meraih prestasi pada tingkat
nasional.

d. SDM

Ada 16 indikator kinerja yang ditetapkan oleh UPPS/prodi untuk


kriteria SDM mulai dari sistem rekruitmen sampai pada pengembangan
dosen dan tenaga kependidikan. Beberapa dari indikator tersebut
sudah adalah peningkatan berdasarkan hasil evaluasi yang telah
dilakukan sebelumnya. Jumlah dosen tetap yang mengajar matakuliah
24

inti program studi adalah 6 orang lebih banyak dari jumlah minimal
yang ditetapkan oleh Dikti, yaitu 5 orang. Semua dosen tetap sudah
berpendidikan S2 tetapi belum ada yang berpendidikan S3. Belum ada
dosen tetap yang memiliki jabatan akademik lektor atau lektor kepala.
Rasio dosen dengan mahasiswa masih sangat tinggi, yaitu 1 : 23.33.
Masih lebih besar dibandingkan dengan rasio ideal sesuai dengan
standar pendidikan tinggi yaitu 1 : 17 untuk pendidikan bidang saintek.
Kinerja dosen dalam bidang penelitian dan PkM masih rendah dari segi
jumlah kegiatan dan sumber pendanaan tetapi dari segi jumlah dana
penelitian dan PkM dosen sudah melewati standar Dikti.Begitu juga
dengan publikasi dosen khususnya pada jurnal nasional terkareditasi
dan jurnal internasional bereputasi belum ada. Monitori dan evaluasi
kinerja dosen dalam bidang pendidikan, penelitian dan PkM sudah
berjalan tetapi belum dilakukan analisis dan tindak lanjut. Jumlah
tenaga kepedidikan sudah cukup sesuai dengan bidang kerja untuk
layanan pendidikan. Pengembangan dosen khususnya studi lanjut dan
jabatan akademik perlu untuk terus ditingkatkan karena hal ini
berpengaruh terhadap kinerja penelitian dan PkM termasuk publikasi
pada jurnal nasional terakreditasi serta jurnal internasional bereputasi.

e. Keuangan, sarana dan prasarana

Untuk kriteria keuangan, sarana dan prasarana, UPPS/prodi


menetapkan 9 indikator capaian yang meliputi sistem pengelolaan
keuangan, sistem informasi sarana dan prasarana, pengadaan sarana
dan prasarana penunjang kegiatan pembelajaran, penyediaan sistem
informasi penunjang proses pembelajaran.Alokasi anggaran untuk
operasional pendidikan sudah cukup tinggi. Dana operasional
permahasiswa pertahun sudah lebih tinggi dari standar Dikti, yaitu
lebih dari Rp. 33 juta.Sarana dan prasarana untuk penyelenggaraan
kegiatan pendidikan sudah memadai, semua milik sendiri dan dalam
kondisi terawat. Semua sarana dan prasarana masih dapat diakses olah
mahasiswa di luar jam praktikum. UPPS/prodi juga mengalokasikan
dana untuk investasi sarana dan prasaran penunjang kegiatan
pembelajaran prodi yang sudah lebih besar dibandingkan dengan biaya
untuk operasional pendidikan.

f. Pendidikan

UPPS/prodi menetapkan 9 indikator kinerja bidang pendidikan meliputi


evaluasi dan pemutakhiran kurikulum, ketersediaan dokumen
25

kurikulum yang meliputi struktur kurikulum, dokumen pemetaan


capaian pembelajaran mengacu pada KKNI; penyusunan panduan
proses pembelajaran, pelaksanaan penjaminan mutu pembelajaran,
menyusun pedoman pene,litian dan PkM serta mengadakan kegiatan
ilmiah secara terjadwal untuk meningkatkan suasana akademik yang
kondusif.UPPS/prosi melaksanakan kuliah umum yang tejadwal setiap 3
bulan dengan mengundang perusahaan pelayaran, regulator pelayaran
terkait dengan bidang transportasi laut. Semua indikator kinerja
tersebut sudah diimplementasikan oleh UPPS/prodi sesuai dengan
standar SN-Dikti.

g. Penelitian

Indikator kinerja penelitian yang ditetapkan oleh UPPS/prodi ada 5


terdiri dari monitoring dan evaluasi kesesuaian penelitian dosen dan
mahasiswa dengan agenda penelitian UPPS/prodi, pengembangan
kerjasama penelitian khususnya pada level internasional, monitoring
dan evaluasi hasil penelitian dosen. Jumlah kegiatan penelitian dosen
sudah memenuhi standar minimum tetapi dari segi pendanaan sudah
lebih tinggi dari standar minimum. Politeknik Pelayaran Sumatera
Barat sudah memiliki peta jalan penelitian sebagai acuan bagi dosen
dan mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan penelitian. Evaluasi
pelaksanaan penelitian sudah dilakukan untuk kesesuaian proposal
dengan pelaksanaan penelitian tetapi belum masuk pada subtansi isi
serta luaran penelitian. Beberapa hasil penelitian telah dimasukkan
menjadi bahan ajar untuk 6 matakuliah.

h. Pengabdian

Indikator kinerja PkM adalah pelaksanaan monitoring dan evaluasi


kesesuaian PkM dosen dan mahasiswa dengan peta jalan PkM
UPPS/prodi, pengembangan jejaring PkM pada tingkat nasional dan
internasional, meningkatan kuliatas kegiatan PkM yang dilaksanakan
oleh dosen dan taruna/i. Politeknik Pelayaran Sumatera Barat sudah
memiliki peta jalan kegiatan PkM sebagai acuan bagi dosen dan
mahasiswa dalam mementukan topik PkM yang akan dilaksanakan.
Jumlah kegiatan PkM sudah memenuhi standar Dikti, bahkan dana
untuk kegiatan PkM sudah lebih tinggi dari standar Dikti meskipun
sebagian besar pendanaan berasal dari institusi. Jumlah kegiatan PkM
dengan pendanaan dari luar institusi masih kurang. Evaluasi
pelaksanaan kegiatan PkM sudah dilakukan dan hasilnya digunakan
26

untuk perbaikan PkM di masa yang akan datang. Perlu upaya intensif
untuk meningkatkan kegiatan PkM khususnya dengan pendanaan dari
luar institusi melalui pengembangan kerja sama yang telah ditetapkan
sebagai salah satu indikator kinerja.

i. Luaran dan capaian tridharma

Indikator kinerja untuk luaran dan capaian tridharma meliputi capaian


pembelajaran,prestasi akademik dan non akademik mahasiswa.
Efektifitas dan produktifitas pendidikan dapat dilihat darimasa studi
rata-rata. Daya saing lulusan dapat dilihat dari masa tunggu lulusan
untuk mendapatkan pekerjaan pertama serta persentase lulusan yang
bekerja sesuai dengan bidang keahliannya. Semua indikator tersebut
belum dapat dieval;uasi karena prodi Teknologi Nautika belum
menghasilkan lulusan sampai saat ini. Prestasi mahasiswa pada bidang
akademik dan non-akademik sudah meraih prestasi pada tingkat
nasional dan belum ada prestasi tingkat internasional.

BAB V. REKOMENDASI

REKOMENDASI

a. Untuk UPPS/prodi:

1. Prodi dan UPPS perlu mempertegas lagi pengukuran terhadap


indikator utama yang telah ditetapkan dengan analisis yang
tepat dengan melakukan indentifikasi akar masalah, faktor
pendukung, faktor penghambat dan tindaklanjutnya.

2. Prodi dan UPPS perlu mempertegas lagi pengukuran terhadap


indikator utama dan indicator kinerja tambahan yang telah
ditetapkan dengan analisis yang tepat dengan melakukan
indentifikasi akar masalah, faktor pendukung, faktor
penghambat dan tindaklanjutnya. Unit penjaminan mutu telah
menyusun 73 standar mutu, tetapi baru terlaksana 24 standar
dengan proses PPEPP, dan segera melaksanakan standar yang
lainnya yang telah ditetapkan. Pengukuran kepuasan terhadap
mitra Kerjasama juga perlu dilakukan serta rentang waktunya.

3. Kegiatan kemahasiswaan bekaitan penalaran (akademik) perlu


diperbanyak sehingga dapat meningkatkan prestasi mahasiswa
27

baik pada bidang akademik dan non-akademik khususnya pada


tingkat internasional.

4. Keahlian dosen harus sesuai dengan kompetensi prodi


Transportasi Laut, perlu juga prodi dan UPPS mendorong
kepada dosen melalui jabatan fungsional, mengikutkan dosen
dalam seminar yang mendukung, publikasi, mendorong dosen
untuk studi lanjut S3 yang sesuai dengan kompetensi prodi
Transportasi Laut. Tenaga kependidikan perlu diberi tambahan
pengetahuan dalam bentuk pelatihan sesuai kompetensinya.

5. Perlu ditambahkan alokasi pendanaan penelitian, alosasi dana


untuk publikasi, pencarian dana penelitian dan PkM bersumber
dari pihak lain khususnya melalui hibah penelitian dari
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) serta kerjasama
dengan instansi dalam dan luar negeri yang sudah dibina
sampai saat ini.

6. Pembelajaran sudah seharusnya mulai bergeser ke


pembelajaran berpusat kepada mahasiswa diitunjang dengan
pengembangan metode pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan prodi dan dituangkan pada RPS.

7. Sumber Pendanaan Penelitian tidak berpusat pada dana


mandiri/PT, tetapi juga ada pendanaan dari sumber lain.
Penelitian hendaknya dipacu pada luaran penelitian, missal
publikasi dalam seminar/jurnal, produk yang bisa diadopsi
masyarakat, HkI, buku/book chapter.

8. Sumber Pendanaan PkM tidak berpusat pada dana mandiri/PT,


tetapi juga ada pendanaan dari sumber lain. Luaran PkM
seharusnya ada, misal publikasi dalam seminar/jurnal, produk
yang bisa diadopsi masyarakat, HkI, buku/book chapter.

9. Perlu dipacu mahasiswa dalam lomba akademik, melakukan


pembinaan secara intens oleh dosen pembimbing. Proses
penyelesaian studi mahasiswa yang pertama kali perlu untuk
dipersiapkan sehingga setelah selesai mereka sudah siap untuk
bekerja sesuai bidang keahlian.

Anda mungkin juga menyukai