Anda di halaman 1dari 5

Nama :Togi

K.M.Ginting
Nim :200706049
Historiogfari
pengertian awal mengenai historiografi :
Dalam perkembangannya ternyata, kata scientia (yang mirip dengan
kata Yunani historia ) lebih banyak dipakai untuk menyebutkan usaha
penelitian ilmiah mengenai gejala alam pisik semata. Sedangkan kata
historia, khusus dipergunakan untuk menyebutkan kajian kronologis
tentang gejala dan tindakan manusian di masa yang lampau.
Karena itulah, maka sejarawan modern selalu mengacu pada kata
historia untuk kata Inggris, history (sejarah) dan hitoriografhy
(penulisan sejarah) untuk menjelaskan latar belakang hadirnya studi
tentang masa lampau manusia, yang sudah dimulai oleh Herodotus
dan Thucydides dengan karnya Perang Persia dan Perang
Peloponessos.
Dalam memahami historiografi sering dihubungkan dengan dua hal
Pertama, metode sejarah, karena historiografi bila diartikan sebagai
yaaitu :
1) penulisan sejarah memang merupakan salah satu tahap dari hasil
penelitian sejarah yang harus dituangkan dalam bentuk tulisan atau
laporan.
2) filsafat sejarah, karena historiografi adalah hasil akhir dari suatu
penelitian sejarah yang pasti dipengaruhi oleh pemikiran manusia.
Dari sudut pandang ini, maka “sejarah” tidak lagi objektif,
sebagaimana sejarah sebagai kejadian (aktual). Dalam konteks ini
perdebatan sudah berhubungan dengan masalah filsafat sejarah.
Adanya seleksi dan interpretasi terhadap fakta-fakta seudah
mengindikasikan bahwa ada campur tangan pemikiran manusia dalam
penelitian sejarah

KONSEP HISTORIOGRAFI
studi historiografi dapat dipahami sebagai studi terhadap
sejarah yang sudah ditulis atau sejarah dalam pengertian
yang subjektif, bukan mempelajari secara langsung
mengenai substansi faktual dari proses sejarah yang
sedang terjadi. Oleh karena itu, Historiografi sering pula
dianggap sebagai sejarah penulisan sejarah.
OBJEK KAJIAN HISTORIOGRAFI
Berdasarkan pengertian itu, maka lapangan studi historiografi adalah
berhubungan dengan kebudayaan tempat sejarawan itu hidup dan menulis karya
sejarahnya.

*Cultuurgebundenheid (ikatan kebudayaan) dalam arti bahwa sebuah karya


sejarah tidak bisa dilepaskan dengan lingkungan kebudayaan dimana sejarawan
dan hasil penulisannya dihasilkan.
*Tijdgebundenheid atau Zeitgeist (ikatan waktu atau zaman), dalam arti bahwa
pandangan sejarah (perspektif) yang terkandung dalam setiap karya sejarah juga
dipengaruhi oleh jiwa zaman atau semangat zaman yang berkembang pada
masanya.
Jadi secara ringkas ruang lingkup kajian historiografi
haruslah membahas riwayat singkat sejarawan yang memuat latar pendidikan
dan kebudayaan, bentuk, isi, corak dan sifat dari setiap karya historiografi.

Anda mungkin juga menyukai