Jumani
STKIP PGRI Trenggalek
Email: Jumanijujuk@gmail.com
Jl. Supriyadi 22 KP.66319 Trenggalek
Abstrak: Politik pendidikan adalah sikap yang konsisten dalam mengarahkan kontrol
sosial, baik tujuan dan metodenya terhadap sistem pendidikan, yaitu mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan berbangsa, berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Kebijakan pendidikan merupakan keseluruhan proses dan hasil
perumusan langkah-langkah strategis pendidikan berdasarkan teori dan realitas di
lapangan yang dijabarkan dari visi, misi pendidikan dalam rangka mewujudkan
tercapainya tujuan pendidikan yang berdasarkan nilai-nilai moral Pancasila. Tujuan
politik pendidikan adalah untuk mengetahui dan menyamakan standarisasi kualitas
pendidikan nasional di seluruh Indonesia. Guna mewujudkan hal itu, sangat diperlukan
kurikulum 2013 yang mengedepankan kompetensi personal melalui proses pengamatan,
menanya, analisis, dan mencoba, sehingga diperoleh peserta didik yang terlatih dalam
memecahkan persoalan. Kurikulum 2013 dengan standar penilaian proses pengerjaannya
tidak sekedar hasilnya, penilaian ekspresif yang terkandung dalam rumusan merupakan
kelanjutan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), baik kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu (soft skills dan hard skills seimbang
dan integratif).
Abstract: Political education is a consistent attitude in directing social control, both the
purpose and methods of the education system, such as developing skills and character
development and civilization dignified nation in the context of the intellectual life of the
nation, the development of students' potentials to become a man of faith and fear of
Allah, noble, healthy, knowledgeable, capable, creative, independent, and become
citizens democratic and accountable. An overall education policy formulation process and
the results of strategic measures of education based on theory and reality in the field that
are derived from the vision, the mission of education in order to realize the achievement
of educational goals based on moral values of Pancasila. Political goal of education is to
know and equate national standardization of the quality of education in Indonesia. In
order to achieve this, curriculum 2013 is needed to emphasizes personal competence
through a process of observation, asking, analysis, and trying, in order to obtain learners
are trained in solving problems. Curriculum assessment standards in 2013 with the
workmanship is not just the result, expressive assessment contained in the formulation is
a continuation of the development of Competency Based Curriculum (CBC), both
competence attitudes, knowledge, and skills in an integrated manner (soft skills and hard
skills balanced and integrative).
180
Jumani, Implementasi Politik Pendidikan ….. 181
di dunia pendidikan wajib mengenal dan pendidikan mampu untuk dijalankan sesuai
memahami seluk beluk Kurikulum 2013 amanah undang-undang sebagai
tersebut. Walaupun masih banyak pro dan perwujudkan keinginan rakyat Indonesia.
kontra mengenai penerapan kurikulum ini, Selaras dengan Undang-Undang
namun yang pasti Kurikulum 2013 wajib Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 bahwa
dilaksanakan dan perlu didukung oleh tujuan pendidikan nasional adalah untuk
semua pihak, agar pendidikan di negeri ini berkembangnya potensi peserta didik agar
semakin maju dan meningkat kualitasnya menjadi manusia yang beriman dan
sehingga mampu bersaing ditengah-tengah bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
persaingan global. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
Kurikulum 2013 dikembangkan kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
dalam rangka menyiapkan peserta didik yang demokratis serta bertanggung jawab.
memiliki kemampuan soft skills dan hard Maka kurikulum merupakan sebuah wadah
skills yang seimbang dengan mengacu yang akan menentukan arah pendidikan.
pada standar nasional pendidikan untuk Berhasil dan tidaknya sebuah pendidikan
mewujudkan tujuan pendidikan nasional sangat bergantung dengan kurikulum yang
sehingga mampu beradaptasi di mana pun digunakan. Kurikulum adalah ujung
dan kapanpun berada. Kurikulum tombak bagi terlaksananya kegiatan
dikembangkan dengan prinsip diversifikasi pendidikan. Tanpa adanya kurikulum
sesuai dengan satuan pendidikan, potensi mustahil pendidikan akan dapat berjalan
daerah, dan peserta didik. Kurikulum dengan baik, efektif, dan sesuai efisien
disusun sesuai dengan jenjang pendidikan sesuai yang diharapkan. Kurikulum sangat
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik penting peranannya dalam satuan
Indonesia (Undang-Undang Sisdiknas pendidikan. Sebab, kurikulum salah satu
No.20 Tahun 2003, pasal 36, ayat 1,2, dan penentu keberhasilan pendidikan yang
3). dimaknai sebagai serangkaian upaya untuk
Kedua kemampuan tersebut, soft mewujudkan tujuan pendidikan.
skills dan hard skills ditanamkan kepada Pendapat pakar pendidikan Saylor,
peserta didik melalui berbagai macam Alexander dan Lewis (M. Fadillah, 2014),
kegiatan pembelajaran yang lebih Kurikulum adalah segala uapaya sekolah
menekankan pada kompetensi sikap untuk memengaruhi siswa agar dapat
(attitude), kompetensi pengetahuan belajar, baik dalam ruangan kelas maupun
(knowledge), dan kompetensi ketrampilan di luar sekolah. Pendapat pakar lain,
(skills). Dengan memiliki provision mengatakan bahwa kurikulum sebagai
tersebut, diharapkan dapat meraih semua kegiatan yang diberikan kepada
kesuksesan dan keberhasilan di masa yang siswa di bawah tanggung jawab sekolah,
akan datang, serta mampu memberikan Harorld B. alberty (M. Fadillah, 2014).
kontribusi terhadap bangsa Indonesia yang Kurikulum dapat diartikan sebagai
berkemajuan. Dengan demikian, kegiatan untuk peserta didik di sekolah dan
kemakmuran dan kesejahteraan rakyat dimaknai sebagai serangkaian pengalaman
akan terpenuhi dan jauh dari segala belajar peserta didik. Selain itu kurikulum
kebodohan, terutama jauh dari intrik-intrik juga dimaknai sebagai suatu program atau
politik yang tidak menguntungkan bangsa perencanaan pembelajaran yang memuat
ini. Semua dapat terwujud ketika politik
Jumani, Implementasi Politik Pendidikan ….. 187
berbagai petunjuk belajar serta hasil yang sentral; 3) Perkembangan dalam bidang
diharapakan. ilmu pengetahuan dan teknologi yang
Kurikulum 2013 berusaha untuk sinkron dengan kebutuhan pembangunan
lebih menajamkan nilai-nilai sikap dengan dan memenuhi keperluan sistem
ketrampilan yang diperoleh peserta didik pendidikan dalam upaya memanfaatkan,
melalui pengetahuan dilembaga mengembangkan, dan menciptakan
pendidikan. Kurikulum 2013 digagas IPTEK; 4) Kebutuhan, tuntutan, aspirasi,
dalam rangka untuk mengimplementasikan dan masalah dalam sistem masyarakat
nilai-nilai attitude, skills, dan knowledge bersifat dinamis, dan berubah dengan cepat
yang meningkat dan berkembang pada dewasa ini dan masa datang; 5)
peserta didik sesuai dengan jenang Profesionalisasi dan fungsionalisasi
pendidikan yang telah ditempuh. Sehingga ketenagaan bidang pengembangan
akan dapat berpengaruh dan menentukan kurikulum dan teknologi pendidikan yang
kesuksesan dalam kehidupan mendatang. berkualitas dan mampu bekerja sama
Kebijakan pemerintah dalam politik dengan unsur-unsur ketenagaan profesi
pendidikan dilakukan semata-mata perlu lainnya; 6) Upaya pembinaan disiplin ilmu
pengembangan Kurikulum dalam rangka pengembangan kurikulum dan teknologi
untuk mengatasi persoalan-persoalan pendidikan yang berkaitan dengan upaya
pendidikan bangsa Indonesia. Dimana pembinaan disiplin ilmu lainnya serta
pengaruh global semakin luas, sehingga pembinaan ilmu pendidikan khususnya.
peran pendidikan harus lebih mampu Pengembangan Kurikulum 2013
mewujukan cita-cita bangsa Indonesia sebagai modal utama dalam persaingan
yang berakhlak dan berkemajuan serta global yang semakin komplek. Dengan
mampu mengikuti perkembangan meningkatkan ilmu pengetahuan dan
pengetahuan dunia. Berhasil tidaknya teknologi dalam berbagai bidang sebagai
suatu bangsa sebagai salah satu kunci utama dalam menghadapi
barometernya adalah pendidikan mampu perkembangan zaman untuk menciptakan
menciptakan output sumber daya manusia sumber daya manusia yang berkemajuan
berkemajuan, mampu bersaing dan dan mumpuni dalam kecakapan disiplin
berdaya guna dalam segala bidang. ilmu pengetahuan. Kurikulum merupakan
Kebijakan pendidikan yang diambil perangkat yang sangat berperan dalam
pemerintah terhadap pembaruan atau kemajuan bangsa ini, melalui penentuan
pengembangan Kurikulum 2013 arah pendidikan kita.
didasarkan pada pertimbangan menurut Pemerintah dalam konteks ini
Oemar Hamalik, 2010, (M.Fadillah, 2014): memberikan pertimbangan spesifik,
1) Kebijakan nasional dalam rangka mengenai begitu pentingnya ilmu
pembangunan nasional sebagai upaya pengetahuan untuk menopang
merealisasikan butir-butir ketetapan dalam berkemajuan dalam persaingan global,
GBHN, khususnya yang berkenaan dengan diantaranya adalah: 1) Abad 21 adalah
sistem pendidikan nasional; 2) Kebijakan- abad pengetahuan yang berkemajuan
kebijakan dalam bidang pendidikan dalam dalam segala bidang untuk menentukan
rangka merealisasikan Undang-Undang tingkat perkembangan kemajuan dan
Nomor 2 Tahun 1989 yang menyebutkan keberhasilan suatu negara; 2) Nilai elemen
bahwa kurikulum menempati kedudukan pengetahuan jauh lebih mahal dari nilai
188 DEWANTARA, VOLUME 1 NOMOR 2, SEPTEMBER 2015
elemen fisik pada setiap produk yang potensi, maka dapat menciptakan berbagai
dihasilkan, seperti perusahaan-perusahaan peluang dalam bidang-bidang penunjang
yang senantiasa memajukan pengetahuan pembangunan yang menghasilkan tenaga-
teknologinya baik dalam bidang kesehatan, tenaga ahli dalam bidangnya. Dalam upaya
software, dan lainnya; 3) Dibutuhkan menciptakan sumber daya manusia yang
sumber daya manusia yang mampu berkemajuan dan berkualitas, maka
berinovatif dalam pengembangan ilmu diperlukan pula pendidikan yang
pengetahuan, sehingga menghasilkan berkualitas. Hal itu bisa kita lihat, tidak
sumber daya manusia dan kemajuan hanya sebatas kemampuan kognitif saja,
teknologi yang ramah dan selaras dengan akan tetapi kemampuan afektif dan
cita-cita bangsa untuk lebih maju, dan psikomotorik harus seimbang. Oleh karena
mempunyai nilai tambah bagi bangsa itu, dibutuhkan pola pendidikan yang tepat
Indonesia di mata dunia; 4) Modal sesuai perkembangan zaman dan
pembangunan bisa diperoleh dari salah kebutuhan global terutama terkait tenaga
satu elemen pengetahuan yaitu peran kerja yang profesional. Pendidikan
pendidikan. dimaksud merupakan variabel penentu,
Dari keempat pertimbangan inilah berhasil tidaknya transformasi
memberikan gambaran begitu pentingnya pembangunan sumber daya manusia yang
ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena diharapkan bisa menghasilkan menjadi
itu, setiap orang wajib hukumnya untuk modal dasar pembangunan. Sehingga
senantiasa dibekali ilmu pengetahun, kekawatiran terhadap sumber daya
ketrampilan dan kemampuan serta inovatif manusia yang menjadi beban
yang bisa menciptakan nilai lebih untuk pembangunan tidak lagi menjadi topik
bangsa ini dalam menghadapi berbagai dalam setiap program pembangunan
tantangan zaman. Hal ini akan terwujud, bangsa yang berkemajuan di era global ini.
apabila pendidikan bisa berperan secara Pengembangan Kurikulum 2013
maksimal untuk menciptakan dan adalah salah satu politik pendidikan yang
mengembangkan pengetahuan. Tentunya, diimplementasikan dalam kebijakan
peran politik pendidikan yang dijalankan pemerintah untuk menghasilkan manusia-
institusi pemerintah sangat besar manusia yang produktif, kreatif, dan
pengaruhnya agar terwujud pendidikan inovatif, baik sebagai tenaga kerja yang
berkemajuan yang menghasilkan output produktif dalam pemerintahan,
pendidikan terbaik. perusahaan/wirausaha yang inovatif.
Pengembangan Kurikulum 2013, di Dengan kata lain, Kurikulum 2013 yang
Indonesia memiliki demografi yang luar dirancang untuk membentuk sumber daya
biasa besarnya sebagai modal manusia yang memiliki kompetensi dalam
pembangunan. Demografi Indonesia yang bidangnya, mandiri, kreatif dan penuh
telah menghasilkan sumber daya manusia inovasi.
yang produktif dan inovatif, sehinggga Untuk mewujudkan rancangan
tidak menjadikan beban bagi pembangunan tersebut, maka Kurikulum 2013 telah
akan tetapi lebih memberikan kontribusi dijabarkan secara jelas dalam bentuk
yang luar biasa dalam pembangunan kompetensi pembelajaran yang
bangsa Indonesia. Dengan sumber daya dirumuskan pada setiap mata pelajaran.
manusia yang profesional dan penuh Pembelajaran adalah proses interaksi
Jumani, Implementasi Politik Pendidikan ….. 189
peserta didik dengan pendidik dan sumber yang terjadi masa kini dan masa yang akan
belajar pada suatu lingkungan belajar datang. Guna mewujudkan hal itu, sangat
(Undang-Undang Sisdiknas No.20 Tahun diperlukan kurikulum yang
2003, pasal 1, ayat 20). mengedepankan kompetensi personal
Mata pelajaran adalah pelajaran yang melalui proses observasi, interview,
harus diajarkan (dipelajari) dalam setiap analyzing, dan mencoba, sehingga
lembaga pendidikan dasar (SD/MI, diperoleh peserta didik yang terlatih dalam
SMP/MTs, SMA/MA, SMK). Mata proses observasi, interview, analyzing,
pelajaran perlu dibingkai oleh kompetensi dalam memecahkan persoalan. Dengan
pembelajaran dan inovasi karena belajar alur perumusan kurikulum yang demikian
tidak hanya di sekolah, akan tetapi bisa akan kita dapatkan pembentukan
bersumber dari kehidupan masyarakat. kreativitas peserta didik.
Kurikulum 2013 yang mengedepankan Politik pendidikan pemerintah
inovasi keunggulan lokal akan merupakan melalui kebijakan Kurikulum 2013 telah
cermin dari sumber potensi lokal yang bisa merumuskan cakupan standar penilaian
membuat pendorong sekaligus mampu yang memiliki pertanyaan dengan jawaban
mengangkat potensi lokal menjadi suatu tidak hanya satu, menilai proses
unggulan-unggulan dalam pencapaian pengerjaannya bukan hanya sekedar
tujuan pembangunan nasional. Kompetensi hasilnya, penilaian ekspresif, dan masih
inovasi memerlukan dukungan proses banyak lagi cakupan yang terkandung
pembelajaran yang dapat memperbuat dalam rumusan kurikulum tersebut.
kreatifitas dengan mengedepankan Dengan pengembangan seperti inilah,
kemampuan berpikir kritis dalam setiap maka akan didapatkan peserta didik yang
pemecahan persoalan. Sedangkan lebih aktif dan kreatif dalam memberikan
dukungan untuk mencapai pembangunan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan
tersebut diperlukan kompetensi yang disajikan, sehingga proses belajar dan
pemanfaatan informasi, media, dan TIK. pembelajaran dapat berlangsung menarik,
Pengembangan pemikiran inilah, maka menyenangkan serta diperoleh output yang
kurikulum sangat perlu dikembangkan maksimal.
sesuai dengan kebutuhan dan Kurikulum 2013 telah dirumuskan
perkembangan zaman dalam rangka dengan mengedepankan observasi,
mewujudkan tujuan pembangunan interview, analyzing, menyimpulkan dan
nasional. memutuskan untuk mendapatkan peserta
Setiap ilmuwan sepakat, bahwa didik yang semenjak kecil telah terlatih
pendidikan merupakan sarana yang tepat untuk mengambil keputusan terbaik bagi
dan berjenjang untuk menumbuhkan masa depannya. Hasil kajian neurologi
kreativitas pada setiap peserta didik. Oleh menunjukkan bahwa pada saat lahir otak
karena itu, kurikulum dirancang dan bayi membawa potensi 100 milyar yang
dikembangkan sedemikian rupa supaya pada proses berikutnya sel-sel dalam otak
dapat menghasilkan output pendidikan akan berkembang dengan begitu pesat
yang berkualitas dan berkemajuan. menghasilkan bertrilyun-trilyun sambung-
Pendidikan berkemajuan adalah an antar-neuron. Apabila anak jarang
pendidikan yang senantiasa memberikan mendaptkan rangsangan pendidikan, maka
alternatif terbaik bagi semua persoalan perkembangan otaknya lebih kecil 20-30%
190 DEWANTARA, VOLUME 1 NOMOR 2, SEPTEMBER 2015
dari ukuran normal anak seusianya, 2013 adalah sebagaimana yang telah
menurut Wahyudin pada Tahun 2011, ( M. disebutkan dalam Permendikbud Nomor
Fadillah, 2014). Pendapat lain juga 81A Tahun 2013 tentang implementasi
menyebutkan bahwa sekitar 50% Kurikulum 2013, sebagai berikut: 1)
kapabilitas kecerdasan manusia terjadi Peningkatan iman, takwa, dan akhlak
ketika umur 4 tahun, 80% mengatakan mulia, menjadi dasar pembentukan
akan terjadi pada umur 8 tahun, dan kepribadian peserta didik secara utuh yang
mencapai titik maksimal ketika anak umur dijabarkan dalam mata pelajaran; 2)
sekitar 18 tahun. Kebutuhan kompetensi masa depan.
Dengan melihat kenyataan tersebut, Penjelasannya adalah kemampuan peserta
maka diperlukan terobosan dalam sistem didik yang diperlukan, antara lain dalam
pembelajaran yang dapat membangun kemampuan berkomunikasi, berpikir kritis
kemampuan high order thinking skill dan kreatif dengan mempertimbangkan
melalui proses mencari tahu, bukan diberi unsur nilai dan moral Pancasila agar
tahu. Karena itu, kurikulum perlu menjadi warga negara yang demokratis
dikembangkan untuk dapat memberikan dan bertanggung jawab, toleran dalam
solusi kebutuhan peserta didik yang keberagaman, mampu hidup dalam
mampu berpikir kreatif, mandiri, dan masyarakat global, memiliki minat luas
inovatif. Kurikulum 2013 adalah dalam kehidupan dan kesiapan untuk
kurikulum yang diupayakan untuk bekerja, kecerdasan sesuai dengan
menjawab persoalan-persoalan kebutuhan bakat/minatnya, dan peduli terhadap
yang mampu memberikan hasil positif lingkungan. Kurikulum harus mampu
pendidikan berkemajuan bagi bangsa menjawab tantangan ini, sehingga perlu
Indonesia. mengembangkan kemampuan-kemampuan
dalam proses pembelajaran; 3)
Tujuan dan Fungsi Kurikulum 2013 Peningkatan potensi, kecerdasan, dan
Fungsi kurikulum 2013 secara minat sesuai dengan tingkat perkembangan
spesifik mengacu pada Undang-Undang dan kemampuan peserta didik. Pendidikan
Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003, yaitu proses sistemik untuk meningkatkan
mengembangkan kemampuan dan martabat manusia secara holistik yang
membentuk watak serta peradaban bangsa memungkinkan potensi diri (afektif,
yang bermartabat dalam mencerdaskan kognitif, psikomotorik) berkembang secara
kehidupan bangsa. Sementara tujuan optimal. Sejalan itu kurikulum disusun
kurikulum 2013 adalah untuk dengan memperhatikan potensi, tingkat
mengembangkan potensi peserta didik agar perkembangan, minat, kecerdasan
menjadi manusia yang beriman dan intelektual, emosional, sosial, spiritual, dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, kinestetik peserta didik; 4) Keragaman
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, potensi dan karakteristik daerah dan
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara lingkungan, memerlukan pendidikan yang
yang demokratis serta bertanggung jawab. sesuai dengan karakteristik dan
pengalaman hidup sehari-hari.
Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013 Karena itu kurikulum perlu memuat
Prinsip-prinsip yang dijadikan keragaman tersebut untuk menghasilkan
pedoman dalam pengembangan kurikulum kelulusan yang relevan dengan kebutuhan
Jumani, Implementasi Politik Pendidikan ….. 191
Indonesia berarti kewajiban pendidikan kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
berdasarkan nilai-nilai moral Pancasila. yang demokratis serta bertanggung jawab.
Kebijakan pendidikan harus berdasarkan Kurikulum 2013 dimaksudkan
teori dan kenyataan dilapangan agar dapat untuk melanjutkan pengembangan
menjadi masukan untuk kebijakan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
pendidikan berikutnya. yang telah dirilis pada tahun 2004 dengan
Tujuan politik pendidikan adalah bidang cakupan kompetensi sikap,
untuk mengetahui dan menyamakan pengetahuan, dan ketrampilan secara
standarisasi kualitas pendidikan nasional di terpadu. Artinya, bahwa soft skills dan
Indonesia. Standar nasional pendidikan hard skills berjalan secara seimbang dan
adalah kriteria minimal tentang sistem integratif.
pendidikan di seluruh wilayah hukum
Negara Kesatuan Republik Indonesia. DAFTAR PUSTAKA
Sebagai negara dengan tingkat geografis Cham, M. Sam & Emzir. 2010. Isu-isu
yang berbeda-beda, maka standarisasi Kritis Kebijakan Pendidikan Era
pendidikan nasional harus dilakukan, Otonomi Daerah. Ghalia
dalam rangka memberikan dorongan untuk Indonesia
menyamakan pendidikan di seluruh Hamzah B. Uno. 2009. Model
Indonesia. Pembelajaran; Menciptakan
Guna mewujudkan hal itu, sangat Proses Belajar Mengajar yang
diperlukan kurikulum yang Kreatif dan Efektif, Jakarta: Bumi
mengedepankan kompetensi personal Aksara.
melalui proses observasi, interview, Himpunan Peraturan Perundang-
analyzing, dan mencoba, sehingga Undangan, Edisi lengkap 2009:
diperoleh peserta didik yang terlatih dalam Undang-Undang Sisdiknas No.20
proses observasi, interview, analyzing, Tahun 2003; Peraturan
dalam memecahkan persoalan. Dengan Pemerintah No.199 Tahun 2005,
alur perumusan kurikulum yang demikian tentang Standar Nasional
akan kita dapatkan pembentukan Pendidikan; Peraturan Pemerintah
kreativitas peserta didik. No.47 Tahun 2008, tentang Wajib
Kebijakan Kurikulum 2013 telah Belajar.
merumuskan cakupan standart penilaian Jumani. 2011. Implementasi Politik
yang memiliki pertanyaan dengan jawaban Pendidikan dalam Manajemen
tidak hanya satu, menilai proses Berbasis Sekolah (MBS) di SMK
pengerjaannya bukan hanya sekedar Muhammadiyah 1 Trenggalek.
hasilnya, penilaian ekspresif, dan masih Tesis Pascasarjana UMM
banyak lagi cakupan yang terkandung Leo Agustinus. 2006 Politik dan Kebijakan
dalam rumusan kurikulum tersebut. Tujuan Sosial Politik, Alpabeta,
kurikulum 2013 adalah untuk M. Fadillah. 2014. Implementasi Kuri-
mengembangkan potensi peserta didik agar kulum 2013 dalam Pembelajaran
menjadi manusia yang beriman dan SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/M.
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
Jumani, Implementasi Politik Pendidikan ….. 195