indrithania51@gmail.com
Abstract
Isolation of flavonoid compound on leaf of katuk (Sauropus androgunus (L) Merr) was done by
maseration using methanol, then concentrated extract was fractionation with n-hexane. Separation
carry out with
column chromatography using silica gel adsorbent 60 neutral G of E type and mobile phase n-hexane:
acetate
ethyl (3 : 7) v/v. The result spectrum UV estimated obtained flavonoid that type of flavanon.
Flavonoid obtained was examinated antioxidant test with method of DPPH using visible
spectrophotometer at wavelength 515 nm during 0-30 minutes produce decrease of absorbance from
each test
solution compared with solution control with value of IC50 equal to 80,69 μg/ml. That is showing the
flavonoid
have strong antioxidant activity, because IC50 less than 200 μg/ml.
Keywords: antioxidant activity, flavonoids, (Sauropus androgunus (L) Merr), katuk leaf
BAB I
PENDAHULUAN
Takayuni, 1997).
menjadi sumber antioksidan secara alami, misalnya seperti rempahrempah, teh, coklat, dedaunan, biji-
biji serelia, sayursayuran, enzim dan protein. Kebanyakan sumber
sebagai antioksidan
2.1 Bahan-Bahan
2.2 Metode
Penyedian Sampel
bagian yaitu:
pelarut tersebut dan dibiarkan selama 48 jam. Maserat disaring, sehingga dapat
metanol sampai ekstrak metanol yang diperoleh dapat memberikan hasil uji yang negatif pada pereaksi
tersebut untuk mengidentifikasi senyawa flavonoid. Ekstrak metanol
yang diperoleh dapat dikumpulkan dan dipekatkan dengan menggunakan alat rotari evaporator tersebut
dengan suhu 600 C sehingga dapat diperoleh ekstrak pekat dari metanol. Ekstrak
pekat yang diperoleh diekstraksi partisi dengan nheksan hingga dapat terbentuk dua lapisan. Lapisan
atas yang
pada fasa gerak n-heksana adalah: etil asetat (3 : 7) v/v. Dan dari
Merck Art. 7734) dan fasa gerak dari campuran pelarut nheksana: etil asetat (3 : 7) v/v.
sampai pada garis tanda labu ukur tersebut (larutan induk 1000 ppm). Larutan induk pada pipet
sebanyak 0,1 ml; 0,2 ml; 0,3 ml; dan 0,4 ml ke dalam labu berukuran 25 ml untuk mendapatkan
Absorbansi DPPH dapat diukur dengan spektrometer sinar tampak dari panjang gelombang
515 nm, pada waktu selang 5 menit mulai dari 0 menit sampai 30 menit.Dari Kemampuan antioksidan
dapat diukur sebagai penurunan dari larutan DPPH akibat adanya penambahan suatu sampel.sehingga
Nilai serapan dari larutan DPPH sebelum dan
(ppm) sebagai absis (sumbu X) dari nilai % inhibisi (antioksidan), sebagai ordinatnya (sumbu Y). Nilai
IC50 dari perhitungan pada saat % inhibisi tersebut sebesar 50%. Y = aX + b (Cahyana, 2002).
3.1Hasil Penelitian
ekstrak metanol dari daun katuk bahwa di dalam daun katuk tersebut mengandung senyawa
flavonoida.
Spektrofotometri
DPPH
Aktivitas antioksidan ini dapat diukur sebagai
4.Pembahasan
4.1 Pemeriksaan aktivitas antiradikal bebas dari
oleh sampel tersebut. Dengan penangkapan radikal tersebut dapat mengakibatkan sebuah ikatan
rangkap dari diazo pada DPPH yang berkurang sehingga terjadinya penurunan pada absorbansi.
menit ke-30 ini dapat dianalisis bahwa pengaruh pada konsentrasi tersebut ,pada
sampel dengan persentase inhibisi bahwa dimana
mampu menghambat proses sebuah oksidasi dengan nilai sebesar 50%. Dan
IC50 kurang dari 50 ppm maka,kuat untuk IC50 yang bernilai 50-
2005)
5 .KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
No. 3. 127-133.
1819-1822.