Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 .Latar Belakang

Lansianmerupakan proses menua yang terjadi secara alamia dengan

pertambahannusia yang disertainmenurunnya fungsi organ atau organ bantu

tubuhnsepertinotak,jantung,nhatindannginjalnsertanpeningkatannkehilangannjarin

gan aktifntubuh berupanotot-otot tubuh.lanjut usia merupakan bagianndari proses

tumbuh kembang mansia tidak secra langsung tetapinberkembangndarinbayi,

anak- anak, dewasa akhirnyanmenjadi tua (azizah, 2011).

Proses penuaan dapat dikatakan alur fase terakhir perkembangan pada

proses setiap kehidupan manusia. Penuaan bisa dikatkan sebgai proses yang akan

di hadapi oleh setiap makhluk hidup, termasuk manusia dan tidak dihindari.

Kemudian semakin menua terjadi perubahan pada anatomis,nfisiologis, dan

biokimia,dalam tubuh akan sangat terlihat, sehingga akan memberikan pengaruh

keseluruhan. Pertandanmenjadi tua yaitu ditandai adanya menurunya biologis dan

melemahnya fisik, diantranya mengendurnya kulit dan terlihat keriput, rambut

memutih (uban, gigi yang ompong, pendengaran kurang jelas, penglihatan yang

sudah berkurang, gerakan menjadi lambatnserta kondisi fisik mudah lelah.

(Fatimah2010).

Menurut worldnpopulation prospekn2017 refision olehnperserikatan

bangsa-bangsa (PBB). Populasindunia pada saat ininberada padaneranpenduduk

menua (agein population) dengannjumlahnpenduduknusian60ntahun keatas

melebihi 7%npopulasi. Menurut data ststistis Indonesia pada tahunn2018, terdapa

9,27% atau sekitarnn24,49njuta lansiandari seluruhmpenduduk.di Indonesia.

1
Persentasenlansia di Indonesia semakinnmeningkat dari tahunnke tahun

pada tahunn2018,terdapatn9,27% ataunsekitar 24,49 jutanlansiandari seluruh

penduduk. Angkanininmeningkatndibandingkanntahun sebelumnya yangnhanya

terdapat 8,97%n( sekitar 23,4 juta) lansia didunia.kenaikan ini diperkirakan akan

terus terjadi untuk beberapantahun kedepan. Walaupunnjumlah sertankomposisi

penduduk sebenarnyansangat dinamis dan tegantung pada tiga proses demografi

yang tidak dapat diperedisi yaitu kelahiran.Penduduknlansia di jawantimur pada

tahun 2017ntelah mencapai 12,92%nyang menandakan bahwa strukturnpenduduk

jawa timur tergolong penduduk tua (badan statistik jawa timur 2017). Menurut

data awal yang saya dapatkan dari dinas kesehatan sumenep bahwah jumlah

penduduk lansia diseluruh kabupaten sumenep men capai100,276 dengan resti

kabupaten 51,883 lansia.dan untuk data lansia didesa legung timur kecamatan

batang-batang dari tahun 2017 sampai oktober 2019 berjumlah 1723 lansian yaitu

laki-laki 74,4% dan perempuan 58%. Hasil studi pendahuluan ketempat penelitian

tepatnya dusun kampung kasur pasir jumlah penduduk lansia mencapai 762 orang

Usia harapan hidupndan jumlah lansia yang terus meningkatnmemang

mencerminkan adanyanpeningkatan kualitas pelayanannkesehatan,akan tetapinhal

ini juga akannmenjadi suatuntantangan dimasa mendatang karenandapat

menimbulkan berbagai macam masalah, terutama masalahnkesehatan ,dengan

semakinnbertambahnyanusia ,maka lansian akan lebihnrentan terhadapnberbagai

keluhan karena penurunan fungsinsistem tubuh, baik karena faktor alami maupun

karenanpenyakit (BPS 2015).

Kecemasan merupakanngangguan alam perasaan yang ditandainperasaan

ketakutan atau kehawatirannyang mendalam.kecemasam mewakili dari bentuk

2
reaksinemosional yang berasal dari pengalaman individunyang subyektif yang tik

diketahui secara khusus penyebabnya. Kecemasan menunjukkan pertentangan

pesikis.kecemasan merupakan bagian dari respon penting dalan mempertahankan

dirindari ancaman dunia luar.kecemasanndisebabkan olehndorongann-dorongan

seksualnyangntidaknmendapatkannkepuasanndannterhambat,nsehingganmengaki

batkan banyaknkonflik batin. Kecemasan juga dipengaruhi oleh tingkat

pendidikan ,kurangnya pengertian dan juga pemahaman terhadap suatu halnyang

dapat menimbulkannkecemasan.

Berdasarkan studi pendahuluan yang saya lakukan dengan wawancara di

dapatkan 20 lansia mengalami kecemasan. 10 lansia mengatakan baanyak pikiran

yang disebabkan karena masalah kesehatan yang dialaminya,6 lansia mengatakan

banyak pikiran karena kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari akibat

kondisi ekonomi, sedangkang 4 lansia lainnya mengatakan banyak pkiran karena

merasa tidak diperhatikan oleh keluarganya.

Masalahnkecemasanndapat munculnkarena adanya faktor resikonyang di

pengaruhi oleh adanya perubahannpada lansia. Factor resiko yangndapat

menyebabkannkecemasan antra lain jenis kelamin,nusia, tingkat pendidikan,

statusperkawinan, ditinggal teman atau keluarga, penyakit kronis dan gangguan

fungsional, jikantidakndiatasi dengannbaik kecemasan akan menjadinbeban dan

akannmembuat dampaknnegatif. Selain faktor tersebut, kecemasan pada lansia

juga disebabkan oleh perubahan fungsi tubuh. Dampaknyang dihasilkannoleh

adanya kecemasan antara lainnakan terjadingangguan kognitif, gangguan mood

yangnakan mempengaruhinkualitas tidurndannemosional,serta segala motorik

(heningsih, 2014).

3
Fungsi tubuh merupakan anggota tubuh memiliki fungsi yang sangat penting

sebagai instrumen bagi manusia untuk dapat menjalani kehidupannya secara

optimal, terutama terkait dengan masalah mobilitas. Ketika ada anggota tuibuh

yang tidak dapat berfungsi dengan baik, hal ini akan menciptakan berbagai

keterbatasan bagi orang yang mengalaminya. Responden menjadi berbeda dengan

orang lain yang tidak mengalami gangguan fungsi tubuh. Mobilitas atau gaya

geraknya tidak akan seleluasa orang lain (diandra,2014).

Penurunannfungsi organ tubuh yang diakibat darinberkurangnya jumlahndan

kemampuannselntubuh,nsehinggankemampuannjaringanntubuhnuntuknmemperta

hankan fungsi secara normal menghilang, sehingga tidak dapat bertahan terhadap

infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita. Pada umumnya tanda proses

menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada

usia sekitar 60 tahun. Setiap lansia akan mengalami fungsi fisiologis dan

biokomia ,sehigga akan mempengaruhi fungsi dan kemampuan secara

keseluruhan.(Fatimah2010).

Beberapancara dapatndigunakannuntuk menjaga kesehatanntubuh agar

tetap bugar dimasa tua, salahnsatunyanyaitu dengannmelakukannberbagainmacam

aktivitas. Namun aktivitas tersebut juga harus disesuaikan dengan kondisi tubuh.

Aktivitas yang tidak terlalu berat seperti olahraga ringan, membaca, memanciing,

bercocokntanamnbeternakndan sebagai nya bisa dikembangkan. Kebiasaan

beraktifitasnfisiknmembutuhkannmotivasinuntukndimulai dan di perthankan,

khususnya dengan aktivitas fisik yang teratur dan tidak berlebihan akan memiliki

pengaruh yang menguntungkan bagi pikiran dan kesehatan mental yang tentu

akan berujung pada penurunan tingkat kecemasan pada lansia( leideen,dkk 2009).

4
Dari penjelasan kronologi permasalahan diatas, penting untuk diteliti hubungan

Penurunan fungsi tubuh dengan tingkat kecemasan pada lansia di Dusun kampong

kasur pasir kecamatan batang- batang kabupaten sumenep.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti merumuskan :

Apakah ada hubungan penurunan fungsi tubuh dengan tingkat kecemasan pada

lansia didusun kampung kasur pasir kecamatan batang-batang.?

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan penurunan fungsi tubuh dengan tingkat kecemasan

pada lansia dusun kampung kasur pasir kecamatan batang-batang.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi fungsi tubuh pada lansia didesa lombang kecamatan

batang-batang.

2. Mengindentifikasi tingkat kecemasan pada lansia didesa lombang

kecamatan batang-batang.

3. Menganalisis hubungan fungsi tubuh dengan tingkat kecemasan

didusun kampung kasur pasir kecamtan batang-batang.

5
1.4 Manfaat

1.1. Manfaat Teoritis

Membuktikan secara alamiah hubungan penurunan fungsi tubuh dengan

tingkat kecemasan pada lasia dengan landasan pengembangan ilmu

keperawatan komunitas.

1.2. ManfaatnPraktis

1. Bagi Peneliti

Menambahnwawasannbaginpeneliti mengenai hubungan penurunan

fungsi tubuh dengan tingkat kecemasan pada lansia

2. Bagi Instansi

Menambah referensi bacaan di Universitas Wiraraja dan sebagai bahan

penyusunan silabus mata kuliah keperawatan komunitas.

3. Bagi Puskesmas

Sebagai pedoman dalam menyusun program kesehatan pencegahan dan

penurunan kecemasan pada lansia

4. Bagi Masyarakat

Menambah wawasan masyarakat mengenai penyebab terjadinya

penurunan fungsi tubuh dengan tingkat kecemasan pada lansia

6
Bagi peneliti selanjutnya sebagai data penunjang bagi penelitian

hubungan penurunan fungsi tubuh dengan tingkat kecemasan pada

lansia .

1
BAB 3

KERANGKA KONSEP

Faktor yang mempengaruhi kecemasan


1.3 Kerangkakonsep
pada lansia: FaktornPredisposisi
1. Teorinpsikoanalitik
2. Teorininterpersonal
3. Teorn behavior
4. Teorinperspektif
5. Kecemasan dapat timbul
Tingkat Kecemasan :

Faktor yang mempengaruhi kecemasan 1. Sangat Berat


pada lansia: Factor Presipitasi 2. Berat
3. Ringan
4. Sedang
1. Ancaman terhadap integritas:
penurunan fungsi tubuh (fisik)

2. Ancaman terhadap system dari


seseorang

Keterangan:

: Tidakditeliti

: Diteliti

: hubungan

Gambar 3.1 : Kerangka konseptual hubungan penurunan fungsi tubuh dengan


tingkat kecemasan pada lansia. Modifikasi teori stuart (2007).

2
3.2 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang dapat dibuktikan secara ilmiah .

dikatakannsementarankarennjawaban yangndiberikan hanya berdasarkannteori,

belum berdasarkan data-data yang didapat dari penelitian. (Nursalam, 2017)

H0: Ada hubungan penurunan fungsi tubuh dengan tingkat kecemasan pada

lansia

3
BAB 4

METODEnPENELITIAN

4.1 DesainnPenelitian

Penelitiannininmenggunakanndesainnanalitiknkorelasionalndengannmenggun

akannpendekatanncross sectional, yaitununtuk mengetahuinhubungannantara variabel

dependenndannvariabelnindependen yang diidentifikasikanndalamnsatunwaktu

(Dharma,n2011). DalamnhalnininadalahnuntuknmengetahuinHubungannPenurunan

Fungsi tubuh dengan tingkat kecemasan Pada Lansia Di dusun kampung kasur pasir

Kecamatan Batang-Batang Kabupaten Sumenep.

4
4.2 kerangkanOperasional

Kerangkankerja dan kerangka oprasional padan penelitian ininsebagainberikut :

Populasin
Populasi lansia yang berada di wilayah Dusun kampung pasir
Kecamatan Batang-batang Kabupaten Sumenep berjumah 762
lansia

Sampel
Sebagian lansia dengan fungsi tubuh menurundan disertasi
kecemasan di dusun kampung pasir Kecamatan Batang-batang
Kabupaten Sumenep dengan jmlah 262 lansia

Teknik Sampling
Simple random sampling

Variabel Independent Variabel dependent


Penurunan Fungsi Tubuh Tingkat kecemasan

Teknik Pengumpulan Data

Editing,Coding,Scoring

Analisis data
Uji Spearman

HasilnDannPembahasan

Kesimpulan dannsaran

5
Gambarn4.2 : kerangka konsep penelitian hubungan fungsi tubuh denganntingkat

kecemasannpadanlansiandi dusun kampung kasur pasir kecamatan batang-batang.

4.3 PopulasinDannSampelnPenelitian

4.3.1nPopulasi

Populasinmerupakannwilayahngeneralisasinyangnterdirinatasnobjek/su

bjeknyang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

penelitinuntuknndipelajarindannkemudiannditariknkesimpulannyan(Setiadi,20

13). Populasi yang tersedia di wilayah dusun kampung kasur pasir di

kecamatan Batang-batang berjumlah 762 lansia.

4.3.2nSampel

Sampelnadalahnsebagianndarinpopulasi.Jikannnadalahnjumlahnelemen

sampel dan N adalah jumlah elemen populasi, maka n< N (n lebih kecil dari

pada N) (Supratno, 2000).Teknik pengambilan sampel dalamnpenelitiannini

adalahnsimplenrandomnsamplingnadalahntekniknpenarikannsampelnmenggu

nakanncaranininmemberikannkesempatannyangnsamanbaginsetiapnanggota

populasinuntuknmenjadinsampelnpenelitian. Sampel dalam penelitian ini

adalah sebagian lansia berjumlah 262 didusun kampung kasur pasir

Kecamatan Batang-batang Kabupaten Sumenep.

Adapunnpenelitiannininmenggunakannrumusnslovinnkarenandalamnpe

narikannsampel,njumlahyanharusnrepresentativenagarnhasilnpenelitianndapatndigene

ralisasikanndalamnperhitungannpunntidaknmemerlukanntabelnjumlahnsampel,nnam

6
unndapatndilakukanndengannrumusndannperhitungannsederhana.nRumus slovin

untuk memerlukan sampel sebagai berikut:

N
n=
1+ N (e)2

Keterangan :

n : Ukuran sampel / jumlah responden.

N : Ukuran popilasi.

E : persentase kelonggaran kesalahan pengambilan sampel yang

masih bisa ditolerir; c=0,1

Dalam rumusnslovin adan ketentuansebgainberikut :

Nilai c = 0,1 (10% ) untuknpopulasindalam jumlahnbesar.

Nilai c = 0,2 (20% ) untuk popilasindalamnjumlahnkecil.

Jadinrentangnsampelnyang dapatndi ambil dari teknik solvin adalah

antara 10-20 % darinpopulasinpenelitian.

7
N
n=
1+ N ( d)2

762
¿
1+762(0,05)2

762
¿
1+1,905

762
¿
2,905

¿ 262,30

¿ 262

Jumlahnsampel yaitu lansia berjumlah 262 didusun kampung kasur

pasir Kecamatan Batang-batang.

4.4 Variabelnpenelitian

Variabelnindependenndalamnpenelitiannini adalah tingkatnkecemasan.

Variabelndependenndalamnpenelitiannininadalahnpenurunannfungsintubuh

(Dharma, 2011)

8
4.5 Definisi Operasional

Tabeln4.1 Hubungan Penurunan Fungsi Tubuh DengannTingkat

KecemasannPadanLansianDindusun kampung kasur pasir Kecamatan.Batang-

Batang Kabupaten Sumenep.

Variabel Definisi Parameter AlatnUku Skala Skor


Oprasional r
1 2 3 4 5 6
Variabel Kecemasan 1.suasana Kuesioner Ordinal 1. Tidaknada
Independent merupakan hati HARS kecemasan =
Tingkat keadaan 2.pikiran 0-13
Kecemasan emosional 3.motivasi 2. Kecemasan
dan 4. perilaku ringan= 14-
perasaan 5.gerakan 20
sesuatu biologis, 3. Kecemasa
yang buruk nnsedang=
akan terjadi 21-27
4. Kecemasan
berat= 28-41
5. Kecemasan
beratnsekali
= 42-56

Variabel Penurunan 1.sistem Kuesioner Ordinal Hasil yang di


Dependent fungsi indra Fungsi peroleh . yaitu :
Penurunan tubuh 2.sistem fisik 1. Ringan=0-
Fungsi adalah integument. 33%
Tubuh adanya 3. kartilago.
2. Sedang= 33-
gangguan 4.sistem
fungsi pada muskuloskl 66%
tubuh. etal 3. Berat= 66-
5.tulang
100%
6.otot.
7. sendi

4.6 Instrumen Penelitian

9
Instrumentnyangndigunakanndalamnpenelitiannininadalahnkuesionernkece

masanndannkuesionernpenurunan fungsi tubuh. Kuesioner kecemasan menggunakan

instrument HamiltonnRatingnScale For Anxiety(HARS)

1. Pengukuran tingkat kecemasan

Kecemasan dapat diukur biasanya dengan, HARS.HARS adalah penilaian

kecemasan pada semua orang dewasa,remaja dan lansia. Hamilton Rating Scale For

Anxiety(HARS) terdiri dari 14 pertanyaan. Pengkategorian dari hasil pengisian

kuesioner dibagi dalam lima jenjang untuk menghindari kesalahan interpretasi yaitu

normal,nringan,nsedang,nberat, dan sangatnberat.nAlatnukurnininterdirindarinitem

pertanyaannyangnmasingn-nmasing di nilai sesuai dengan integritas kejadian. Nilai

0-13 (normal), nilai 14-20 (ringan), nilai 21-27n(sedang),nnilai 28-41 (berat), nilai

42-56 (sangatnberat)

Keterangan :

0: tak ada atau tidak pernah

1: ringan

2:nsedang

3:berat

4:beratnsekali

2. Pengukuran fungsi tubuh

Penurunan fungsi tubuh dapat diukur dengan kuesioner fungsi fisik yang

terdiri dari 25 pertanyaan dengan dua pilihan jawaban disetiap “YA” dan

“TIDAK”(jawaban menyeseuikan dengan keadaan yang dialami responden).

Masing-masing jawaban dengan pilihan YA diberi skor(Tesis Husen Hasjuni)

10
keseluruhan dari jawaban kuesioner akan dikategorikan sebagai berikut:

0-33% : ringan

33-66% : sedang

66-100% : berat

4.7 AlatnDannBahannPenelitian

Alatndannbahannyangndigunakanndalam penilaiannadalah kuesioner, alat

tulis, kamerandokumentasi.

4. 7.1 TahapnPersiapan.

1. sebelumnmelakukannpenelitian,npenelitinterlebihndahulu mendapatklan

keterangannlayak etikndari komisi etikanpenelitiannkesehatan dari fakultas

ilmu keperawatan universitas wiraraja sumenep.

2. melakukan identifikasi kepada lansia

3. memberikanninformed cosent serta lembarnpersetujuannpenelitiannkepada

responden.

4.7.2 Tahap Pelaksanaan.

1. Penelitian ini dimulai dengan pemberian kuesioner dan wawancara.

2. Lansia di berikan lembar ketersediaan menjadi responden penelitian ini.

3. Dilakukan penilaianpada hari itu juga oleh peneliti.

4.8 Lokasi Dan Waktu Penelitian.

11
4.8.1 Lokasi Penelitian.

Negara Indonesia adalah negera yang terdiri dari beribu pulau dengan

beragam suku salah satunya suku Madura pada daerah provinsi jawa timur terdapat

pulau Madura yangnterdirindarinbeberapankabupatennsalahnsatunyanadalahnkota

sumenep yang mempunyai total lansia sebanyak 100.276 lansia dengan demikian

pada daerah sumenep banyak terdiri dari beberapa kecamatan salah satunya

kecamatan batang-batan, kecamatan batang sendiri terdirindarinbeberapandesansalah

satunyanadalahndesanlombang. Dengan demikian resiko terjadinya tingkat

kecemasan pada lansia di ketahui melalui kuesioner yang di berikan pada lansia

4.8.2 Waktu Penelitian.

Waktu penelitian ini di mulai pada 12 maret 2019 sampai 1 januari

2020 dengan beberapa fase tahap persiapan pemilihan sampel dan pelaksanaan

penelitian.

4.9 Prosedur Pengumpulan Data.

Prosedur penelitian ini dilakukan dengan cara mengetahui jumlah lansia, di

karenakan jumlah lansia umumnya juga mempunyai resiko terjadinya tingkat

kecemasan adapun cara untuk memberikan kuesioner sebagai alat ukur pada

pelaksanaan penilaian penelitian. Kecemasan dapat diukur biasanya dengan, HARS..

HARS adalah penilaian kecemasan pada semua orang dewasa,remaja dan lansia..

Item pertanyaan terdiri dari 14 pertanyaan. Pengkategorian dari hasil pengisian

kuesioner dibagi dalam lima jenjang untuk menghindari kesalahan interpretasi yaitu

12
normal,nringan,nsedang,nberat,ndannsangatnberat.nAlatnukurnininterdirindarinitemn

pertanyaannyangnmasing-nmasing di nilai sesuai dengan integritas kejadian. Nilai 0-

13 (normal), nilai 14-27 (ringan), nilai 28-41 (sedang), nilai 42-56 (berat), lebih dari

20 (sangat berat)

4.10 Analisis Data.

Analisis data bertujuan untuk mengetahui Hubungan Penurunan Fungsi Tubuh

Dangan Tingkat Kecemasan Pada Lansia Di Dusun Kampung Kasur Pasir

Kecamatan Batang-Batang Kabupaten Sumenep.Analisis yang di gunakan pada

penelitian ini adalah Uji spearmannmerupakannalatnujinstatisticnyangndigunakan

untuknmengujinhipotesisnasosiatifnduanvariabelnbilandatanyanberskalanordinal.

4.11 Etika Penelitian.

Sebelumnmelakukannpenelitiannpenelitinterlebihndahulunmendapatkannketera

ngan layak etikndarinkomisinetikanpenelitiannkesehatan dari fakultasnilmu kesehatan

prodi keperawatannuniversita wiraraja sumenep. Penelitiannininmemilikinbeberapa

prinsipnetikanyaitunprinsipnmanfaat,nprinsipnmenghargai,ndannprinsipnkeadilannse

bagai berikut:

1. Prinsip manfaat.

Penelitinmelaksanakannpenelitiannsesuaindengannprosedurnpenelitian,

bergunanuntuknmendapatkannhasilnyangnbermanfaatndannsemaksimal

13
mungkin bagi subyeknpenelitian. Penelitinmemanimalisasi dampaknyang

akannmerugikannsubyek.

2. Prinsip menghargai hak-hak subyek.

Hak klien di junjung tingginselamnpenelitian berlangsung, baik beberapa hak

untuk mundur dan haknmendapatkan penghargaan yang relevan.Keikut

sertaan kliennbersifat suka rela tanda adanya unsur paksaan dari peneliti.Di

berikan lembar persetujuan yangndi berikan pada lansia dengan inkontinensia

urine dan menjelaskan tujuan dan maksud penelitian tersebut, serta pengaruh

jika menjadi responden, jika klien tidak bersedia tetap hak klien di junjung

tinggi oleh peneliti.

3. Prinsip keadilan.

Setiapnrespondennpadanpenelitian ininakan mendapatkan perlakuan adil,

setelah penilaian selesai dinlakukan olehnpeneliti. Namanklien tidak di

cantumkan dalam penelitian ini data di samarkan bertujuan menjaga privasi

klien.

14
15

Anda mungkin juga menyukai