Keperawatan Bencana
Pemberian perawatan mandiri dan Pasal 1 ayat 4 UU No 44 th 2009 ttg
kolaboratif pada: individu dari segala usia, Rumah Sakit
keluarga, kelompok dan komunitas, sakit
atau sehat, dan di semua tatanan Pasienadalah setiap orang yang
pelayanan, dimana perawat memastikan melakukan konsultasi masalah
bahwa tingkat perawatan tertinggi dicapai kesehatannya untuk memperoleh
melalui identifikasi, advokasi, dan pelayanan kesehatan yang diperlukan,
baik secara langsung maupun tidak
kepedulian terhadap semua populasi yang langsung di Rumah Sakit.
terkena dampak di seluruh fase peristiwa
bencana (pra bencana, bencana dan
pasca bencana), termasuk partisipasi aktif
di semua tingkat perencanaan dan
kesiapsiagaan bencana.
• Periode waktu pengamatan/ pelayanan Fase pra rumah sakit, melibatkan nakes
relatif lebih singkat
• Perubahan klinis yang mendadak dan/atau non nakes dan belum ada
• Mobilitas petugas yang tinggi pengaturan yg spesifik
Fase rumah sakit, hanya melibatkan
nakes dan sudah ada pengaturan yang
spesifik dalam UU Nomor 44/2014 ttg
Risiko Tinggi bagi pasien berupa kecacatan RS serta peraturan pelaksanaannya
bahkan kematian
01/11/2020
Pasal 48 KUHP
Apakah Perawat bisa dituntut
atas kerugian yg dialami
• “Barangsiapa melakukan
pasien akibat tindakan
perbuatan karena pengaruh daya
penyelamatan nyawa atau
paksa, tidak dipidana”
pencegahan kecacatan
seseorang dlm keadaan • Keadaan darurat atau bencana
darurat dan atau bencana? (Noodtoestand) termasuk dalam
kategori daya paksa
01/11/2020
PENDEKATAN ETIK
LATAR BELAKANG Pendekatan teleologi
• Pengambilan keputusan bersadarkan prinsip utilitarianisme, dimana keputusan moral harus
• Situasi bencana memberikan tantangan, dimana dibuat atas dasar tindakan apa yang memberikan kebahagiaan terbesar (atau terbaik)
kepada sejumlah besar individu dengan pendekatan akal sehat yang obyektif, adil, dan
perawat harus bersiap sebelum berhubungan dengan terbuka.
• Nilai-nilai ini proses atau prosedur membuat keputusan saat pelayanan • “setiap orang berhak atas standar hidup yang memadai untuk kesehatan
keperawatan bencana dilakukan dengan cara yang: dan kesejahteraan dirinya dan keluarganya, termasuk makanan, pakaian,
• (1) masuk akal; perumahan, dan perawatan medis dan layanan sosial yang diperlukan,
dan hak atas keamanan jika terjadi pengangguran, penyakit, kecacatan,
• (2) terbuka dan transparan; janda, usia tua, atau kekurangan mata pencaharian lain dalam situasi di
• (3) inklusif; luar kendalinya”
• (4) responsif; dan
• Perawat yang bekerja untuk organisasi-organisasi kemanusiaan saat
• (5) bertanggung jawab. memberikan bantuan bencana harus menyadari nilai dan praktik etik
organisasi tersebut, sambil mempertahankan pemahaman yang jelas dan
komitmen yang teguh terhadap hak asasi manusia yang mendasari
perbatuan yang perawat lakukan
01/11/2020
ENA Code of Ethics, the emergency ENA Code of Ethics, the emergency
nurse (ENA, 2015) nurse (ENA, 2015)
Berkolaborasi dengan tim multidisipliner di seluruh spektrum untuk menghormati hak individu atas privasi dan kerahasiaan
memastikan praktik yang aman dan perawatan yang aman Advokat untuk dan bekerja untuk meningkatkan kesehatan
Bertindak dengan belas kasih, integritas, dan menghormati masyarakat dan akses aman ke perawatan kesehatan untuk semua
martabat manusia sambil mengakui dan menjaga otonomi Merangkul peran advokasi untuk pasien, keluarga, semua petugas
individu layanan kesehatan, dan masyarakat dalam pembahasan kebijakan
Mempertahankan kompetensi dan akuntabilitas untuk, praktik perawatan kesehatan
keperawatan darurat Mendukung dan berpartisipasi dalam penelitian yang diperlukan
Bertindak untuk melindungi individu ketika kesehatan dan untuk menutup kesenjangan dalam pengetahuan, praktik, dan
keselamatan diancam oleh praktek yang tidak kompeten, "tidak pendidikan
etis, atau ilegal." Mempromosikan dan menumbuhkan lingkungan kerja yang sehat
Latihan penilaian yang baik dalam melaksanakan tanggung dan Kebudayaan yang Adil
jawab, pelaporan, mendelegasikan, dan mencari konsultasi
RUJUKAN
• Kode etik ICN
• ENA Code of Ethics
• Kode Etik Keperawatan Indonesia
• Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan
• Undang-Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
• Undang-Undang nomor 36 tahun 2014 tentang tenaga kesehatan
• Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 tentang keperawatan
• Edyar Miharja, 2017, Aspek Etikolegal Tindakan Keperawatan Gawat Darurat