akan
dibahas? 03 04
Industri pembuatan
produk gliserin
Manfaat, contoh produk, Contoh industri yang
memproduksinya
01
Gambaran umum
Gliserin atau gliserol merupakan senyawa alkohol trihidrat dengan
rumus bangun CH₂OHCHOHCH₂OH. Gliserol juga merupakan
senyawa gliserida yang paling sederhana, dengan hidroksil yang
bersifat hidrofilik dan higroskopik. Gliserol berwujud cairan jernih ,
higroskopis, kental, terasa manis namun bersifat racun dan tidak
berwarna. Adanya ikatan hidrogen yang sangat kuat antar molekul
gliserol.
Gliserin adalah nama dari produk komersial,
yang terdiri dari gliserol dan sejumlah kecil air.
Gliserol sebenarnya trihydric alcohol
(C3H5(OH)3) atau yang lebih dikenal dengan
nama 1,2,3- propanetriol
Zat cair bening, lebih Tidak larut dalam Dengan asam nitrat
kental dari air dan eter, benzene dan membentuk gliserol
rasanya manis kloroform trinitrat
Senyawa turunan
Bersifat higros -
Bereaksi dengan alkohol
kopis sehingga
kalsium bisulfat (polialkohol)
digunakan se-
membentuk akrolein dengan tiga gugus
bagai pelembab
OH
SIFAT FISIKA GLISERIN
Molecular Weight 92.09
Boiling point 290 (760 mmHg)
Melting point 18.17 oC
Freeze point (66.7 % glycerol solution) – 46.5
oC
02 PENGOLAHAN
Meliputi Bahan baku, bahan
pendukung, proses
pembuatan
Bahan baku utama
Bahan baku untuk memproduksi
gliserol adalah CPO (Crude Palm Oil)
dan air. Indonesia merupakan
penghasil minyak kelapa sawit terbesar
kedua di dunia setelah Malaysia.
Produksi minyak sawit terbesar di
Indonesia terletak di Provinsi Riau.
Total kapasitas industri pengolahan
CPO sebesar 5.852 ton/jam.
Bahan Pendukung
Digunakan untuk Reaksi Fat Splitting Digunakan pada tangki bleaching
antara minyak dan air akan sebagai bleaching agent untuk
menghasilkan asam lemak dan gliserol, mengikat kandungan impuritis
menurut reaksi: dalam gliserol
Soda
Kaustik
(NaOH)
Karbon
Air (H2O) Aktif
Minyak kelapa sawit dipanaskan Air proses perlu dipanaskan injeksi steam secara langsung,
sampai mencapai suhu 80oC dan sampai mencapai suhu 60oC, Steam yang digunakan adalah
selanjutnya dipompakan untuk dan juga dipompakan ke dalam saturated steam 6000 kPa
memasukkannya ke dalam menara menara Splitting.
Splitting.
Tahap Fat Splitting
Tahap ini merupakan tahap reaksi antara Pemisahan kedua fase yang terbentuk
minyak kelapa sawit dan air dengan dalam menara splitting, fase air dan fase
menggunakan bantuan steam di dalam minyak, dilakukan sesaat setelah reaksi
menara fat spitting (R-210). Reaksi hidrolisis berlangsung, agar konversi reaksi
ini menghasilkan produk gliserol dan asam
sebesar 99% dapat tercapai. Pemisahan
lemak
ini tetap berlangsung dalam reaktor
tersebut, dengan mengeluarkan produk
bawah (gliserol) secara kontinyu.
Tahap Fat Splitting
Produk yang keluar dari menara splitting perlu ● flashing untuk menghasilkan produk gliserol
diturunkan terlebih dahulu tekanan
dengan kemurnian yang lebih tinggi. Hasil
operasinya dari 55 atm menjadi 1 atm, sesuai
dengan kondisi operasi unit – unit yang flashing dari produk atas Menara Splitting
bersangkutan. yaitu asam lemak untuk selanjutnya dijual
sebagai bahan baku pada industri lain
(seperti: pabrik sabun). Sedangkan hasil
flashing dari produk bawah Menara Splitting
(gliserol) dimasukkan ke dalam unit
pemurnian.
Tahap Pemurnian Gliserol
❖Kosmetik.
Digunakan sebagai body agent,
emollient, humectants, lubricant,
solvent. Biasanya dipakai untuk
skin cream and lotion, shampoo,
and hair conditioners, sabun, dan
detergen Peledak. Digunakan
untuk membuat
nitrogliserin sebagai
bahan dasar peledak
Dental Cream.
Digunakan sebagai
humectants Industri farmasi.
Digunakan untuk
antibiotic dan
kapsul
MANFAAT & PRODUK GLISERIN