Anda di halaman 1dari 3

KONSEP PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

A. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan


Definisi Pendidikan Kewarganegaraan Menurut Para Ahli :
Azyumardi Azra: “Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan yang mengkaji dan
membahas tentang pemerintahan, konstitusi, lembaga-lembaga demokrasi, rule of law, HAM,
hak dan kewajiban warganegara serta proses demokrasi.”
Pendidikan demokrasi menyangkut: Sosialisasi; Diseminasi dan aktualisasi konsep; Sistem;
Nilai; Budaya; dan Praktek demokrasi melalui pendidikan.
Pendidikan HAM mengandung pengertian, “sebagai aktivitas mentransformasikan nilai-
nilai HAM agar tumbuh kesadaran akan penghormatan, perlindungan dan penjaminan HAM
sebagai sesuatu yang kodrati dan dimiliki setiap manusia”.

B. Latar Belakang Kewarganegaraan


Pada hakekatnya pendidikan adalah upaya sadar dari suatu masyarakat dan pemerintah
suatu negara untuk menjamin kelangsungan hidup dan kehidupan generasi penerusnya. Agar
dapat membentuk kepribadian masyarakat yang cinta tanah air dan bangga terhadap
negaranya. Selaku warga masyarakat,warga bangsa dan negara,secara berguna dan bermakna
serta mampu mengantisipasi hari depan mereka yang selalu berunah dan selalu terkait dengan
konteks dinamika budaya,bangsa,negara dan hubungan international,maka pendidikan tinggi
tidak dapat mengabaikan realita kehidupan yang mengglobal yang digambarkan sebagai
perubahan kehidupan yang penuh dengan paradoksal dan ketidak keterdugaan.
Perjalanan panjang sejarah Bangsa Indonesia sejak era sebelum dan selama penjajahan
,dilanjutkan era merebut dan mempertahankan kemerdekaan sampai dengan mengisi
kemerdekaan,menimbulkan kondisi dan tuntutan yang berbeda-beda sesuai dengan zamannya.
Kondisi dan tuntutan yang berbeda-beda diharap bangsa Indonesia berdasarkan kesamaan
nilai-nulai kejuangan bangsa yang dilandasi jiwa,tekad dan semangat kebangsaan. Semangat
perjuangan bangsa yang tidak mengenal menyerah harus dimiliki oleh setiap warga negara
Republik Indonesia.
Semangat perjuangan bangsa mengalami pasang surut sesuai dinamika perjalanan
kehidupan yang disebabkan antara lain pengaruh globalisasi yang ditandai dengan pesatnya
perkembangan IPTEK, khususnya dibidang informasi, Komunikasi dan Transportasi, sehingga
dunia menjadi transparan yang seolah-olah menjadi kampung sedunia tanpa mengenal batas
negara. Kondisi yang demikian menciptakan struktur kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara Indonesia serta mempengaruhi pola pikir, sikap dan tindakan masyarakat Indonesia.
Semangat perjuangan bangsa indonesia dalam mengisi kemerdekaan dan menghadapi
globalisasi. Warga negara Indonesia perlu memiliki wawasan dan kesadaran bernegara,sikap
dan perilaku, cinta tanah air serta mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dalam
rangka bela negara demi utuh dan tegaknya NKRI.

C. Landasan Hukum Kewarganegaraan


 UUD 1945
Pembukaan UUD 1945, alinea kedua dan keempat (cita-cita, tujuan dan aspirasi
Bangsa Indonesia tentang kemerdekaanya).
- Pasal 27 (1), kesamaan kedudukan Warganegara di dalam hukum dan pemerintahan.
- Pasal 27 (3), hak dan kewajiban Warganegara dalam upaya bela negara.
- Pasal 30 (1), hak dan kewajiban Warganegara dalam usaha pertahanan
dan keamanan negara.
- Pasal 31 (1), hak Warganegara mendapatkan pendidikan.
 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
 Surat Keputusan Dirjen Dikti Nomor 43/DIKTI/Kep/2006 tentang Rambu-Rambu
Pelaksanaan Kelompok Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi.

D. Tujuan Kewarganegaraan
 Agar para mahasiswa memahami dan mampu melaksanakan hak dan kewajibannya
secara santun, jujur dan demokratis serta ikhlas.
 Memupuk sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai kejuangan, patriotisme, cinta
tanah air dan rela berkorban bagi bangsa dan negara.
 Menguasai pengetahuan dan memahami aneka ragam masalah dasar kehidupan
masyarakat, bangsa dan negara yang akan diatasi dengan pemikiran berdasarkan
Pancasila, Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional secara kritis dan betanggung
jawab.

E. Kompetensi Dasar Kewarganegaraan


 Menjadi warga negara yang memiliki wawasan berbangsa dan bernegara.
 Menjadi warga negara yang komit terhadap nilai-nilai Hak Asasi manusia dan demokrasi,
berpikir kritis terhadap permasalahannya.
Berpartisipasi dalam:
 Upaya menghentikan budaya kekerasan dengan damai dan menghormati supremasi
hukum.
 Menyelesaikan konflik dalam masyarakat dilandasi sistem nilai Pancasila dan universal.
 Berkontribusi terhadap berbagai persoalan dalampublic policy.
 Memiliki pengertian internasional tentangcivil society dan menjadi warga negara yang
kosmopolit.

F. Asas Kewarganegaraan
Dalam menerapkan asas kewarganegaraan ini ada 2 pedoman yaitu :
1. Dari sisi kelahiran
2. Dari sisi perkawinan

G. Unsur-Unsur Kewarganegaraan
a. Unsur Darah Keturunan (Ius Sanguinis)
b. Unsur Daerah Tempat Kelahiran (Ius Soli)
c. Unsur Pewarganegaraan (Naturalisasi)

Anda mungkin juga menyukai