Oleh :
Tn. Am dengan umur 29 tahun, datang ke RS dengan keluhan penglihatan kabur di kedua matanya
sejak 1 tahun yang lalu. Semakin lama penglihatan pasien makin kabur. Saat ini pasien hanya bisa
melihat bayangan orang yang lewat. Sejak 4 bulan mata bagian kanan tidak dapat melihat, diikuti
dengan mata bagian kiri hanya bisa melihat cahaya. Tidak ada keluhan seperti melihat asap atau
pelangi. Pasien sebelumnya masih dapat membedakan warna dengan baik. Sejak 2 tahun yang lalu
pasien mengeluh nyeri kepala di seluruh bagian kepala. Nyeri dapat muncul tiba-tiba, saat istirahat
ataupun aktivitas, nyeri tidak didahului faktor pencetus. Nyeri terasa seperti ditimpa beban berat,
dan leher juga terasa berat, kurang lebih 1 minggu sebelum masuk rumah sakit nyeri dirasakan
semakin lama semakin sering dan memberat. Saat nyeri kepala, pasien minum obat dari bidan
Puskesmas ataupun obat warung, tetapi tidak ada perubahan. Pasien dalam keadaan sadar (tidak
ada penurunan kesadaran), mual muntah tidak ada, kejang tidak ada, kelemahan anggota gerak
tidak ada, trauma kepala tidak ada, perubahan perilaku tidak ada gangguan.
KAJIAN KEPERAWATAN
I. IDENTIFIKASI
A. PASIEN
Nama initial : Tn. Am
Umur : 29 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Status perkawinan : Menikah
Jumlah anak :2
Agama/ suku : Islam / Bugis
Warga negara : Indonesia
Bahasa yang digunakan : Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat rumah : Jln. Dg. Tompo Lr. VI
B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Ny. Am
Umur : 28 Tahun
Alamat : Jln. Dg. Tompo Lr. VI
Hubungan dengan pasien : Istri
D. GENOGRAM
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Meninggal
: Tinggal serumah
: Garis penghubung
C. POLA ELIMINASI
1. Keadaan sebelum sakit :
Keluarga pasien mengatakan, sebelum sakit pasien BAK dan BAB dengan normal dan
teratur. Pasien mengatakan BAK biasanya 5 kali sehari dengan warna urine kekuningan
dan BAB biasanya 1 kali sehari dengan warna feses kecoklatan dengan tekstur lembek,
halus
2. Keadaan sejak sakit :
Keluarga pasien mengatakan, sejak sakit pasien teratur BAK dan BAB. Pasien
mengatakan BAB 1 kali sehari dengan warna feses kecoklatan dengan tekstur lembek.
3. Observasi :
Tampak pasien memakai kateter urine, tampak pasien dibantu keluarga ketika ingin
BAB ke kamar mandi.
4. Pemeriksaan fisik :
a) Peristaltik usus : 15 x/menit
b) Palpasi kandung kemih : Penuh Kosong
c) Nyeri ketuk ginjal : Positif Negatif
d) Mulut uretra : Tidak dikaji
e) Anus : Tidak dikaji
Kaki 5 5
Keterangan :
Nilai 5 : kekuatan penuh
Nilai 4 : kekuatan kurang dibandingkan sisi yang lain
Nilai 3 : mampu menahan tegak tapi tidak mampu melawan tekanan
Nilai 2 : mampu menahan gaya gravitasi tapi dengan sentuhan akan jatuh
Nilai 1 : tampak kontraksi otot, ada sedikit gerakan
Nilai 0 : tidak ada kontraksi otot, tidak mampu bergerak
Refleks fisiologi : Normal
Refleks patologi :
Babinski, Kiri : Positif Negatif
Kanan : Positif Negatif
Clubing jari-jari : Tidak tampak
Varises tungkai : Tidak tampak
i) Columna vetebralis:
Inspeksi : Lordosis Kiposis Skoliosis
Palpasi : Tidak ada nyeri
Kaku kuduk : Negatif
VII. TERAPI
1. Infus RL 15 tetes/menit
2. Vitamin B1, B6, B12 2x1 tablet
3. Dexametason 3x5 mg IV
4. Ranitidin 2x50 mg IV
5. Paracetamol 3x500 mg peroral
ANALISA DATA
1. Nyeri akut b.d agen cidera fisiologis d.d mengeluh nyeri (D.0077)
2. Penurunan kapasitas adaptif intracranial b.d lesi menempati ruang d.d tekanan
intracranial (D.0066)
3. Risiko jatuh b.d gangguan penglihatan (D.0143)
4. Gangguan citra tubuh b.d efek tindakan d.d struktur tubuh berubah (D.0083)
5. Risiko infeksi b.d penyakit kronis d.d kanker (D.0142)
DIAGNOSA EVALUASI
Nyeri akut b.d agen cidera fisiologis d.d S :
mengeluh nyeri (D.0077) Pasien mengatakan masih nyeri kelapa setelah
oprasi tumor otak
O:
Pasin tampak meringis menahan nyeri
A:
Nyeri belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Identifikasi karakteristik nyeri
Berikan analgesic sesuai indikasi
Identifikasi respon terhadap efek analgesik
Penurunan kapasitas adaptif intracranial S :
b.d lesi menempati ruang d.d tekanan Pasien mengatakan masih nyeri kelapa setalah
intracranial (D.0066) oprasi tumor otak
O:
Pasin tampak meringis menahan nyeri
Tingkat kesadaran :
GCS : 14 (Compos mentis)
TTV :
TD : 130/100 mmhg
S : 36,7 0 C
N : 85 x/menit
P : 22 x/menit
A:
Penurunan kapasitas adaptif intracranial belum
teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Monitor peningkatan tekanan darah
Monitor penurunan frekuensi jantung.
Monitor ireguleritas irama napas
Monitor penurunan tingkat kesadaran