Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH

TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH

“Biogas Teknologi Tepat Guna untuk Menghemat Energi”

Dosen Pengampu : Ir. Lutojo, M.P.,

Disusun Oleh :
Nama : Yakik Setiawan
NIM : H0517110
Kelas :C

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2020

i
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................. i
DAFTAR ISI......................................................................................... ii
KATA PENGANTAR.......................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................... 2
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 2
C. Tujuan............................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................... 3
A. Pengertian Biogas.......................................................................... 3
B. Prinsip Teknologi Biogas............................................................... 3
C. Cara Pembuatan Biogas................................................................. 5
D. Perhitungan Peluang Pemanfaatan Biogas.................................... 6
BAB III PENUTUP….......................................................................... 6
A. Kesimpulan.................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA........................................................................... 7

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat serta karunia-Nya, sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah yang

berjudul “Biogas Teknologi Tepat Guna untuk Menghemat Energi”. Makalah ini berisi

tentang proses pembuatan Biogas. Pembuatan makalah ini banyak memperoleh

bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak.

Kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak agar

dapat lebih baik lagi dalam pengerjaan makalah ini. Semoga atas tersusunnya laporan

ini dapat memberikan manfaat bagi para pembacanya untuk dapat lebih memahami dan

memperdalam materi teknologi pengolahan pakan.

Surakarta, Mei 2020

Penulis

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Krisis energi yang melanda negeri ini diperkirakan masih akan
berlangsung beberapa tahun ke depan. Di tengah persoalan tersebut, pengembangan
energi baru dan terbarukan menjadi solusi alternative. Pada bab ini akan dibahas
tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat
pennulisan, metode penyelesaian, dan sistematika penulisan tentang penggunaan
biogas sebagai pengganti BBM untuk penghasil energi.
Dengan timbulnya kelangkaan bahan bakar minyak yang disebabkan oleh
kenaikan harga minyak dunia yang signifikan, pemerintah mengajak masyarakat
untuk mengatasi masalah energi ini secara bersama-sama karena kenaikan harga
yang mencapai 72 dolar/barel ini termasuk luar biasa. Harga ini membuat harga
minyak menjadi yang tertinggi sepanjang abad 21. Masalah ini memang sulit
sebagaimana yang dikatakan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla bahwa kenaikan
harga minyak akan menyebabkan kenaikan subsidi bahan bakar minyak (BBM)
pada APBN 2006. Peryataan selanjutnya dikatakan oleh Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono yang menyatakan bahwa masyarakat perlu untuk melakukan
penghematan di segala sisi termasuk penggunaan BBM, listrik, air, dan telepon.
Adapun hal yang menyebabkan keharusan setiap warga untuk melakukan proses
penghematan adalah karena pasokan bahan bakar yang berasal dari minyak bumi
merupakan sumber energi fosil yang tidak dapat diperbarui (unrenewable). Salah
satu jalan untuk melakukan penghematan BBM adalah dengan mencari sumber
energi alternatif terutama yang dapat diperbarui (renewable).
Sebagai contoh, potensi sumber daya alam yang dapat dikembangkan
menjadi sumber energi adalah batu bara, panas bumi, aliran sungai, angin, matahari,
sampah serta sumber-sumber lain yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti
pohon jarak. Energi terbarukan lain yang dapat dihasilkan dengan teknologi tepat
guna yang relatif lebih sederhana dan sesuai untuk daerah pedesaan adalah energi
biogas dengan memproses limbah bio atau bio massa di dalam alat kedap udara
yang disebut digester. Biomassa berupa limbah dapat berupa kotoran ternak bahkan

1
2

tinja manusia, sisa-sisa panenan seperti jerami, sekam dan daun-daunan sortiran
sayur dan sebagainya. Namun, sebagian besar terdiri atas kotoran ternak.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu biogas?
2. Bagaimana prinsip teknologi biogas?
3. Bagaimanakah pengolahan biogas?
4. Bagaimana perhitungan peluang pemanfaatan biogas?

C. Tujuan
1. Untuk engetahui pengertian biogas.
2. Untuk mengetahui prinsip teknologi biogas.
3. Untuk mengetahui pengolahan biogas.
4. Untuk mengetahui perhitungan peluang pemanfaatan biogas.

BAB II
3

PEMBAHASAN

A. Pengertian Biogas
Biogas merupakan sebuah proses produksi gas bio dari material organik
dengan bantuan bakteri. Proses degradasi material organik ini tanpa melibatkan
oksigen disebut anaerobik digestion Gas yang dihasilkan sebagian besar (lebih 50
%) berupa metana. material organik yang terkumpul pada digester (reaktor) akan
diuraiakan menjadi dua tahap dengan bantuan dua jenis bakteri. Tahap pertama
material orgranik akan didegradasi menjadi asam asam lemah dengan bantuan
bakteri pembentuk asam. Bakteri ini akan menguraikan sampah pada tingkat
hidrolisis dan asidifikasi. Hidrolisis yaitu penguraian senyawa kompleks atau
senyawa rantai panjang seperti lemak, protein, karbohidrat menjadi senyawa yang
sederhana. Sedangkan asifdifikasi yaitu pembentukan asam dari senyawa
sederhana.
Setelah material organik berubah menjadi asam asam, maka tahap kedua
dari proses anaerobik digestion adalah pembentukan gas metana dengan bantuan
bakteri pembentuk metana seperti methanococus, methanosarcina, methano
bacterium.
Perkembangan proses Anaerobik digestion telah berhasil pada banyak
aplikasi. Proses ini memiliki kemampuan untuk mengolah sampah / limbah yang
keberadaanya melimpah dan tidak bermanfaat menjadi produk yang lebih bernilai.
Aplikasi anaerobik digestion telah berhasil pada pengolahan limbah industri,
limbah pertanian limbah peternakan dan municipal solid waste (MSW).

B. Prinsip Teknologi Biogas


Pada prinsipnya, teknologi biogas adalah teknologi yang memanfaatkan
proses fermentasi (pembusukan) dari sampah organik secara anaerobik (tanpa
udara) oleh bakteri methan sehingga dihasilkan gas methan. Gas methan adalah gas
yang mengandung satu atom C dan 4 atom H yang memiliki sifat mudah terbakar.
Gas methan yang dihasilkan kemudian dapat dibakar sehingga dihasilkan energi
panas. Bahan organik yang bisa digunakan sebagai bahan baku industri ini adalah
sampah organik, limbah yang sebagian besar terdiri dari kotoran, dan potongan-
potongan kecil sisa-sisa tanaman, seperti jerami dan sebagainya, serta air yang

3
4

cukup banyak . Proses ini sebetulnya terjadi secara alamiah sebagaimana peristiwa
ledakan gas yang terbentuk di bawah tumpukan sampah di Tempat Pembuangan
Sampah Akhir (TPA) Leuwigajah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat .
Prinsip pembangkit biogas, yaitu menciptakan alat yang kedap udara
dengan bagian-bagian pokok terdiri atas pencerna (digester), lubang pemasukan
bahan baku dan pengeluaran lumpur sisa hasil pencernaan (slurry), dan pipa
penyaluran biogas yang terbentuk. Di dalam digester ini terdapat bakteri methan
yang mengolah limbah bio atau biomassa dan menghasilkan biogas. Dengan pipa
yang didesain sedemikian rupa, gas tersebut dapat dialirkan ke kompor yang
terletak di dapur. Gas tersebut dapat digunakan untuk keperluan memasak dan lain-
lain .
Biogas sebagian besar mengandung gs metana (CH4) dan karbon
dioksida (CO2), dan beberapa kandungan yang jumlahnya kecil diantaranya
hydrogen sulfida (H2S) dan ammonia (NH3) serta hydrogen dan (H2), nitrogen
yang kandungannya sangat kecil.
Energi yang terkandung dalam biogas tergantung dari konsentrasi
metana (CH4). Semakin tinggi kandungan metana maka semakin besar kandungan
energi (nilai kalor) pada biogas, dan sebaliknya semakin kecil kandungan metana
semakin kecil nilai kalor. Kualitas biogas dapat ditingkatkan dengan
memperlakukan beberapa parameter yaitu : Menghilangkan hidrogen sulphur,
kandungan air dan karbon dioksida (CO2). Hidrogen sulphur mengandung racun
dan zat yang menyebabkan korosi, bila biogas mengandung senyawa ini maka akan
menyebabkan gas yang berbahaya sehingga konsentrasi yang di ijinkan maksimal 5
ppm. Bila gas dibakar maka hidrogen sulphur akan lebih berbahaya karena akan
membentuk senyawa baru bersama-sama oksigen, yaitu sulphur dioksida /sulphur
trioksida (SO2 / SO3). senyawa ini lebih beracun. Pada saat yang sama akan
membentuk Sulphur acid (H2SO3) suatu senyawa yang lebih korosif. Parameter
yang kedua adalah menghilangkan kandungan karbon dioksida yang memiliki
tujuan untuk meningkatkan kualitas, sehingga gas dapat digunakan untuk bahan
bakar kendaraan. Kandungan air dalam biogas akan menurunkan titik penyalaan
biogas serta dapat menimbukan korosif.
5

C. Cara Pembuatan Biogas


Pengolahan biogas banyak macamnya, di antaranya dengan skala besar
atau skala kecil. Keduanya membutuhkan bahan baku yang sama yaitu kotoran atau
sampah organik. Perbedaannya untuk skala besar digunakan untuk menampung
energi bagi masyarakat luas dengan kegiatan atau pekerjaan yang lebih banyak.
Contohnya, pembangkit listrik di pedesaan. Sedangkan skala kecil digunakan untuk
menampung energi bagi usaha atau kegiatan yang lebih personal. Contohnya, salah
satu bahan bakar untuk memproduksi kue donat di pabrik donat. Berikut contoh
cara pembuatan biogas:
1) Kotoran sapi kira-kira 1kg atau berapalah dibungkus plastik kemudian di kubur
dalam tanah selama kurang lebih 1-3 bulan.
2) Buat wadah untuk tempatnya misalnya gali tanah atau di tong sampah jangan
lupa buat lubang atau apalah untuk nyalurin gas yang dihasilkannya melalui
selang.
3) Masukkan kotoran sapi tadi ke dalam tempat yang sudah disediakan tadi
kemudian tambahkan kotoran sapi atau sampah organik lain tutup tempatnya
tunggu sampai kotoran sapi tadi diuraikan bakteri.
Di dalam digester bakteri-bakteri methan mengolah limbah bio atau
biomassa dan menghasilkan biogas methan. Dengan pipa yang didesain sedemikian
rupa, gas tersebut dapat dialirkan ke kompor yang terletak di dapur. Gas tersebut
dapat digunakan untuk keperluan memasak dan lain-lain. Biogas dihasilkan dengan
mencampur limbah yang sebagian besar terdiri atas kotoran ternak dengan
potongan-potongan kecil sisa-sisa tanaman, seperti jerami dan sebagainya, dengan
air yang cukup banyak.
Untuk pertama kali dibutuhkan waktu lebih kurang dua minggu sampai satu
bulan sebelum dihasilkan gas awal. Campuran tersebut selalu ditambah setiap hari
dan sesekali diaduk, sedangkan yang sudah diolah dikeluarkan melalui saluran
pengeluaran. Sisa dari limbah yang telah dicerna oleh bakteri methan atau bakteri
biogas, yang disebut slurry atau lumpur, mempunyai kandungan hara yang sama
dengan pupuk organik yang telah matang sebagaimana halnya kompos sehingga
dapat langsung digunakan untuk memupuk tanaman, atau jika akan disimpan atau
6

diperjualbelikan dapat dikeringkan di bawah sinar matahari sebelum dimasukkan ke


dalam karung.

D. Perhitungan Peluang Pemanfaatan Biogas


 Program penghapusan BBM yang dilaksanakan pada tahun 2005 akan
menjadi momentum yang tepat dalam penggunaan energi alternatif seperti biogas.
Hal ini bisa dihitung dengan adanya jumlah bahan baku biogas yang melimpah dan
rasio antara energi biogas dan energi minyak bumi yang menjanjikan (8900
kkal/m3 gas methan murni).

Hal yang pertama harus diperhitungkan dalam menghitung jumlah energi


yang dihasilkan adalah berapa banyak jumlah bahan baku yang dihasilkan. Jumlah
bahan baku gas ini didapatkan dengan menjumlahkan jumlah feses dan sampah
organik yang dihasilkan setiap hari. Jumlah bahan baku ini akan menentukan
berapa jumlah energi dan volume alat pembentuk biogas .
Sebagai pertimbangan, telah diketahui di China dan India, dalam 1 hari
jumlah feses yang dihasilkan 1 ekor sapi adalah 5 kg dan 80 kilogram kotoran sapi
yang dicampur 80 liter air dan potongan limbah lainnya dapat menghasilkan 1
meter kubik biogas . Jika diasumsikan bahwa jumlah feses manusia yang dihasilkan
sebanyak 0.5 kg/hari/orang, 1 keluarga terdiri dari 5 orang, dan setiap keluarga
memelihara 1 ekor sapi, serta 1 desa terdiri dari 40 orang, maka akan didapatkan
hasil perhitungan jumlah feses yang dihasilkan sebanyak 140 kg feses/ hari. Dengan
jumlah ini, maka biogas yang dihasilkan setiap hari sebanyak 1,75 m3/hari atau
sebesar 15.575 kkal/hari.
Hal ini akan semakin mengejutkan dengan adanya perhitungan bahwa
jumlah penduduk indonesia berdasarkan data statistik pada tahun 2000 sebanyak
lebih dari 200 juta jiwa . Dengan hanya mengandalkan asumsi perhitungan jumlah
kotoran manusia tanpa memperhitungan sampah organik dan feses hewan ternak,
akan didapatkan hasil feses sebanyak 100 juta kg feses/hari atau 1,25 juta m3/hari
atau 11.125 juta kkal/hari. Apabila dengan asumsi konversi 1 J = 4.2 kal maka akan
didapatkan hasil total energi yang dihasilkan hanya dari jumlah penduduk adalah
sebesar 30.66 MW.
7

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dengan adanya global warming (pemanasan global), berkurang sumber


daya alam yang tidak dapat diperbarui seperti BBM, biogas dapat membantu
menyelesaikan permasalahan yang muncul tentang itu. Biogas merupakan sistem
teknologi penghasil energi dengan menggunakan bahan baku kotoran atau
sampah organik. Menerapkan sistem fermentasi bakteri diciptakanlah alat biogas
yang dapat dipergunakan sebagai penghasil energi dan pembangkit listrik. Bahan
yang mudah didapatkan dan biaya yang tidak mahal sangat membantu
masyarakat dalam menyelasaikan permasalahan ekonomi khususnya dengan
naiknya harga BBM.
8

DAFTAR PUSTAKA

Asep Bayu, dkk. Biogas sebagai Peluang Pengembangan Energi Alternatif.


http://megtech.net/?P=80 7
Burhani Rahman. Biogas Sumber Energi Alternatif.
http://www.energi.lipi.go.id/utama.cgi?cetakartikel&1123717100
Franky, dkk. Contoh Karya Ilmiah Kelas X. http://binacc.blogspot.com/2008/06/contoh-
karya-ilmiah-kelas-x.html
Agung Pambudi. Pemanfaatan Biogas sebagai Energi Alternatif. http://www.dikti.go.id
http://ditnaga-dikti.org-admin@dikti.org
Agus Mardiansyah. Re: Cara membuat Biogas? bagaimana???.
http://www.blogspot.com-admin@blogsspot.com
Juanda, Asep dkk. 2006. Intisari Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA. Bandung:
Pustaka Setia

Anda mungkin juga menyukai