MakalahGeo Kevin-David 12D
MakalahGeo Kevin-David 12D
Makalah ini ditulis untuk memenuhi salah satu tugas semester 2 mata pelajaran Geografi
Disusun Oleh :
David Patar Parulian - 06
Kevin Hermawan - 12
XIID – IPS
Segala puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Allah yang Mahakuasa,
karena atas berkat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makala ini yang berjudul
KERJA SAMA MULTILATERAL DI DALAM ORGANISASI INTERNATIONAL
MONETARY FUND.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Namun,
kami berharap makalah ini tetap bisa meberikan manfaat. Kami mengharapkan segala
bentuk saran serta masukan dan juga kritik yang membangun untuk menjadi senjata bagi
kami kedepannya. Penyusunan makalah ini, tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang
selalu memberikan dukungan dan b imbingannya kepada kami sehingga makalah ini dapat
terslesaikan tepat waktu
Akhir kata, penulis mengharapkan semoga tujuan dari pembuatan makalah ini
dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Kami
2
DAFTAR ISI
BAB I .............................................................................................................. 6
BAB II ............................................................................................................ 9
2.4 Peran Indonesia dan IMF dalam Hubungan Kerja Sama ....................... 24
2.4.1 Peran IMF Bagi Indonesia .................................................................................... 24
2.4.2 Peran Indonesia dalam IMF ................................................................................. 24
3
2.5 Dampak Positif dan Negatif dalam Hubungan Kerja Sama Indonesia dan
28
4
DAFTAR GAMBAR
5
BAB I
PENDAHULUAN
6
secara lebih lengkap mengenai hubungan antara Indonesia dengan International Monetary
Fund atau IMF ini.
7
IMF sendiri juga tidak seutuhnya baik bagi bangsa Indonesia. Dengan adanya
pengetahuan mengenai IMF, masyarakat menjadi bisa mempelajari dan mencegah atau
menghindari hal – hal yang tidak diinginkan dari keberadaan IMF ini sendiri.
8
BAB II
PEMBAHASAN
A. Krisis Ekonomi
2.1 Pengertian Krisis Ekonomi
Krisis ekonomi dapat diartikan sebagai suatu keadaan atau peristiwa dimana
seluruh sektor ekonomi pasar dunia mengalami keruntuhan (keadaan gawat) dan hal
ini memperngaruhi sektor lainnya diseluruh dunia. Akibat dari krisis ekonomi ini akan
sangat terasa apabaila krisis ini diawali di negara negara maju seperti Amerika Serikat,
maka hal tersebut memberi dampak besar pada negara-negara Asia yang sedang
berkembang dan masih sangat ketergantungan, salah satunya adalah Indonesia.
9
adalah hutang luar negeri, sector keungan tanpa regulasi yang jelas, dan kebijakan
moneter yang menetapkan suku bunga yang tinggi. Di bawah ini bebearapa faktor
lainnya mengenai penyebab terjdainya krisis ekonomi:
1. Utang negara yang berlebihan
Suatu negara tentu meembutuhkan dana yang besar untuk melakukan
pembangunan nasional guna meemajukan dan menciptakan kesejahteraan.
Faktanya, mayoritas negara di dunia ini memiliki hutang kepada IMF maupun
neegara lain. lonjakan hutang pemerintah bisa berpotensi memicu aliran modal
asing keluar (capital outflow) hingga krisis ekonomi. Jika hutang ini tidak dapat
ditutup dan pendapatan mayoritas masyarakat dan perusahaan rendah maka krisis
ekonomi tidak dapat dihindari.
2. Laju inflasi yang tinggi
Inflasi merupakan sebuah peristiwa di mana harga barang dan jasa mengalami
kenaikan dalam waktu yang panjang. Sebenarnya, inflasi tidak selalu menjadi hal
yang negatif, bergantung pada tinggi rendahnya tingkat presentase inflasi. Akan
tetapi, jika inflasi terjadi dalam waktu yang lama serta mengalami laju yang tinggi,
hal ini bisa mengakibatkan nilai uang turun dan membuat perekonomian di suatu
negara semakin memburuk.
3. Pertumbuhan ekonomi yang terhambat
Penyebab lainnya dari krisis ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi di suatu
negara tidak berkembang atau macet. Semakin buruk pertumbuhannya, maka ada
kemungkinan negara tersebut masuk ke jurang krisis perekonomian. Contoh nyata
karena suatu negara mengalami pertumbuhan ekonomi yang lambat adalah karena
adanya virus corona seperti saat ini. Beberapa negara ada yang sudah mengalami
resesi karena adanya pandemi virus corona. Seperti yang sudah dijelaskan di atas,
pada kuartal II dan III, pertumbuhan ekonomi di Indonesia mengalami hasil yang
negatif sehingga terancam akan mengalami resesi.
4. Perdagangan luar negeri (ekspor) yang lemah
lemahnya suatu negara dalam mengembangkan ekspor, sementara negara
tersebut masih sangat tergantung pada impor produk-produk bernila tinggi dapat
dianggap sebagai penyebab utama kurangnya cadangan devisa suatu
negara(khususnya dolar AS). Kegiatan ekspor dapat menjadi penopang dan
pembangkit ekonomi suatu negara, jika nilai ekspor sangat kecil dan impor lebih
besar maka tentu saja hal ini dapat menyebabkan krisis ekonomi.
10
2.1.2 Pendekatan Krisis Ekonomi
Krisis ekonomi dapat terjadi bukan hanya bersumber dari salah satu penyebab atau
faktor. Namun, bisa kombinasi dari faktor-faktor tersebut yang saling bersinergi dan
berkaitan. Dilihat dari segi perkembangan krisis ekonomi dapat dikelompokkan
menjadi 4 (empat) bagian yaitu teori generasi pertama, generasi kedua, generasi ketiga.
a. Pendekatan Generasi Pertama
Pendekatan Generasi Pertama merupakan pendekatan yang dikembangkan
oleh Krugman dan Flood & Garber. Pendekatan generasi pertama ini mendasarkan
analisisnya pada kondisi ketidakseimbangan fiskal yang cenderung tidak stabil
sehingga menjadi pemicu terhadap mata uang. Pendekatan ini mengasumsikan
bahwa Bank Sentral cenderung melakukan monetisasi defisit fiskal dengan cara
pemberian kredit dalam negeri dan berupaya mempertahankan nilai tukar agar
tetap. Hal ini berdampak pada terbatasnya cadangan devisa.
b. Pendekatan Genarasi Kedua
Pendekatan Generasi Kedua merupakan pendekatan yang dikembangkan oleh
Diamond dan Dybvig. Pendekatan generasi kedua ini mendasarkan analisisnya
pada kondisi trade – off yang dihadapi pemerintah, yaitu antara mempertahankan
nilai tukar tetap (fixed exchange rate system) dan menetapkan kebijakan moneter
ekspansif untuk mempertahankan nilai tukar tetap. Berdasarkan pendekatan ini,
krisis ekonomi dipicu oleh memburuknya kondisi fundamental perekonomian
seperti pertumbuhan yang multiple equilibirium. Biasanya negara dengan ekonomi
yang lemah cenderung mengalami krisis berbeda dengan negara yang memiliki
fundamental ekonomi yang kuat akan terhindar dari krisis.
c. Pendekatan Generasi Ketiga
Pendekatan Generasi Ketiga merupakan pendekatan yang dikembangkan oleh
Krugman dan Corsetti, dkk. Mereka memasukkan peran moral hazard induced
investment dalam menganalisis faktor – faktor penyebab terjadinya krisis. Moral
hazard terjadi karena adanya pandangan bahwa pemerintah selalu siap menjamin
atau menalangi perusahaan swasta yang sedang mengalami masalah. Hal inilah
yang membuat terjadinya excessive investment atau lending dan excessive
borrowing. Dampaknya adalah terjadinya akumulasi utang sektor swasta dalam
jumlah yang cukup besar. Keadaan ekonomi yang buruk ini membuat pemerintah
tidak bisa lagi mengandalkan pajak untuk membiayai krisis yang terjadi sehingga
akhirnya pemerinta menutupi kekurangan yang ada tersebut dari seignorage
11
revenues. Hal ini akan membentuk expectations of future inflanationary yang
memicu serangan yang spekulatif terhadap mata uang.
12
dikembangkan oleh Krugman dan Corsetti. Miranda mengklasifikasikan negara
Indonesia dan negara – negara di Asia Timur masuk kedalam pendekatan generasi
ketiga karena adanya unsur kesengajaan oleh pihak – pihak yang melakukan kejahatan
di pasar modal, pada nilai tukar mata uang asing (valas), dan pada instrumen keuangan.
Krisis ekonomi menjadi salah satu permasalahan yang cukup besar bagi setiap
negara di dunia termasuk Indonesia. Indonesia merupakan negara berkembang yang
kaya akan sumber daya alam, namun memiliki keterbatasan sumber daya manusia,
teknologi, dan pendanaan. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan bagi Indonesia
untuk menjalin kerja sama multilateral dengan International Monetary Fund (IMF).
13
Di saat ini lah IMF muncul bak pahlawan dengan program – program reformasi
ekonomi yang diusulkan. Menurut IMF, krisis ekonomi yang berkepanjangan di
Indonesia disebabkan karena pemerintah baru meminta bantuan IMF setelah rupiah
sudah sangat terdepresiasi. Strategi pemulihan IMF dalam garis besarnya adalah
mengembalikan kepercayaan pada mata uang, yaitu dengan membuat mata uang itu
sendiri menarik. Sementara itu pemerintah Indonesia telah 6 (enam) kali
memperbaharui persetujuannya dengan IMF, Second Supplementary Memorandum of
Economic and Financial Policies (MEFP) tanggal 24 Juni, kemudian 29 Juli 1998, dan
yang terakhir adalah review yang keempat, tanggal 16 Maret 1999. Program bantuan
IMF pertama ditanda-tangani pada tanggal 31 Oktober 1997.
Tabel diatas mernunjukan konsekuensi dari krisis ekonomi ini, Nilai tukar
rupiahkemudian merosot dengan cepat dan tajam dari rata-rata Rp 2.450 per dollar AS
Juni 1997menjadi Rp 13.513 akhir Januari 1998, namun kemudian berhasil menguat
kembali menjadisekitar Rp 8.000 awal Mei 1999.
14
dikategeorikan sebagai bangkrut di dunia. Pada hakikatnya, tidak mudah bagi negara
untuk mengelola ekonomi negaranya. Faktor ekspor impor seperti yang sudah
dijelaskan diatas, hingga kebijakan pemerintah dalam membatasi investor asing pun
bisa berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi negara. Membahas mengenai
kebangkrutan ekonomi, terdapat beberapa negara yang diklaim sebagai negara
bangkrut di dunia yaitu Yunani, Zimbawe, Jamaika, dan Ekuador.
Sejumlah negara di dunia dinyatakan bangkrut dikarenakan faktor jumlah hutang
yang besar. Hal ini diperparah karena negara – negara yang beresangkutan tidak dapat
membayar utang - utangnya, hal ini termasuk ke dalam pembahasan faktor terjadinya
krisis ekonomi diatas. Jika hutang suatu negara semakin banyak dan kemampuan dalam
membayar tidak seimbang, maka negara pemilik hutang akan dibebani oleh jumlah
utang pokok dan juga bunga ditambah tingkat inflasi. Akhirnya, jumlah hutang
semakin banyak dan jika hal itu tidak diimbangi dengan kemampuan menghasilkan
kekayaan dan dana yang cukup, maka suatu negara bisa terancam bangkrut.
Saat suatu negara dinyatakan bangkrut, maka lembaga keuangan didalamnya akan
mengalami kekacauan serta tentu saja program pendanaan pemerintah akan berakhir,
sehingga tidak ada lagi jaminan bagi masyarakat, seperti halnya jaminan kesehatan,
keamanan, pendidikan, dukungan infrastruktur, dan lainnya. Dengan kondisi seperti
ini, maka rakyat akan ditimpa kemiskinan dan peluang – peluang usaha pun akan
hilang. Ketika suatu negara meenegalami keebangkrutan, maka berbagai sistem yang
menjadi gantungan rakyatnya akan hilang, misalnya pasokan listrik, pompa bensin,
stok makanan, dinas pos, dan banyak lainnya. Masing-masing layanan itu akan tutup,
karena tidak dapat lagi beroperasi akibat tidak adanya dana, sementara rakyat juga tidak
lagi memiliki daya beli.
Indikator dari negara yang dinyatakan bangkut adalah tingginya tingkat
pengangguran. Hal itu terjadi karena perusahaan atau investor tidak akan
mempercayakan masa depan mereka ke negara yang dinilai tidak stabil, dengan
keuangan yang lemah. Dampak selanjutnya adalah kesulitan produksi dan ekspor.
Karena tidak ada usaha yang beroperasi, maka tidak ada hasil yang diproduksi.
Sementara barang yang bisa diproduksi pun sulit untuk diekspor, karena negara-negara
lain akan khawatir mengenai kualitas produknya.
15
Gambar 2. Ilustrasi Mata Uang Zimbabwe yang
Tidak Bernilai
16
yang kuat serta kondisi politik dan keamanan yang stabil sehingga bisa menjaga dollar
sebagai mata uang yang kuat.
17
harusmenggunakan cara-cara yang merusak kemakmuran nasional
atauinternasional.
a. Pemantauan
IMF bertanggung jawab untuk mengawasi sistem keuangan internasional dan
mengawasi kepatuhan setiap negara anggotanya dalam memenuhi kewajiban
untuk mengimplementasikan kebijakan yang kondusif bagi pertumbuhan yang
terarah seperti stabilitas harga, membantu memajukan pengaturan pertukaran
yang stabil serta menghindari manipulasi nilai tukar, serta memberikan data
perekonomian kepada IMF agar bisa dipantau kondisi ekonomi dan
keuangannya apakah sudah sesuai atau belum. Selain itu IMF juga bertugas
untuk meperingatkan negaa anggotanya untuk mewaspadai bahaya yang akan
datang agar pemerintah bisa melakukan tindakan pencegahan.
b. Peminjaman
IMF berfungsi sebagai organisasi yang memberikan pinjaman kepada negara
– negara anggotanya yang sedang mengalami permasalahan perekonomian.
peminjaman ini dilakukan dengan tujuan untuk menumbuhkan perekonomian
dan pengurangan angka kemiskinan di negara – negara yang memiliki
pendapatan rendah.
c. Bantuan teknis dan pelatihan
18
IMF berfungsi sebagai pihak yang memberikan saran – saran yang baik agar
negara – negara anggotanya bisa membuat kebijakan yang baik untuk
kelangsungan perekonomian negaranya.
19
masalah neraca pembayaran dan mempromosikan pertumbuhan yang
berkelanjutan.
3. Menawarkan berbagai macam bantuan teknis, juga pelatihan bagi para pejabat
bank pemerintah dan sentral, di dalam bidang keahliannya.
1. Surveillance
Suatu kegiatan dimana IMF melakukan pengawasan dan penilaian secara
reguler terhadap kinjerja dan kerangka kebijakan nilai tukar mata uang antar
negara anggotanya.
2. Final Assistance
IMF memberikan bantuan keuangan berupa pemberian kredit dengan bunga
yang sangat rendah dan dengan jangka waktu pengembalian yang sangat
panjang kepada negara – negara yang sedang mengalami krisis keuangan.
Bantuan ini bertujuan untuk mencegah penyebaran krisis ekonomi
internasional dan untuk membantu negara tersebut memulihkan
perekonomiannya pasca depresi ekonomi besar dan perang dunia
3. Techinal Assistance
IMF memberikan bantuan teknis berupa penyediaan tenaga ahli dan berbagai
dukungan lainnya kepada negara – negara yang melakukan pembenahan
kebijakan moneter dan fiskal, pengumpulan data statistik, pengembangan
lembaga keuangan, penyempurnaan auditing neraca pembayaran, dan lain –
lain.
20
Persyaratan pinjaman IMF dituangkan melalui syarat penyesuaian struktural yang
dikenal dengan Konsesnsus Washington, yang meliputi :
21
kondisi yang diperlukan, IMF bisa meminjam dana untuk menambah sumber daya
yang tersedia dari kuotanya.
22
2.3.8 Kerja Sama Indonesia dengan IMF
Sebagai organisasi kerja sama internasional yang bergerak di bidang ekonomi, IMF
menyatakan tujuannya untuk dapat mendominasi dan mendikte ekonomi dan politik
negara – negara anggotanya dengan cara :
1. letters of intent/LOIs
LOIs, yang merupakan sekumpulan unsurutama daiam kebijakan pemerintah
daiam perekonomian dan keuangan secara keseluruhan. LOIs dimasukkan
daiam berbagai dokumen kebijakan domestik pemerintah seperti PROPENAS
(program pembangunan nasional 5 tahunan), REPETA (rencana pembangunan
tahunan) dan anggaran/APBN. LOIs ini dapat dilakukan penyesualan jika
diperlukan sehingga Indonesia melakukan'revisi berulangkali (selama 4
tahun).
23
2.4 Peran Indonesia dan IMF dalam Hubungan Kerja Sama
2.4.1 Peran IMF Bagi Indonesia
1. Ketika Indonesia sedang mengalami krisis, IMF memberikan saran untuk
menaikkan tingkat suku bunga hingga 70% untuk mencegah adanya pelarian
modal ke luar negeri. Saran yang diberikan oleh IMF ini ternyata memang
terbukti ampuh dan berhasil meredam inflasi pada waktu itu
2. Ketika Indonesia sedang mengalami krisis yang mengakibatkan daya beli
masyarakat menjadi turun drastis, IMF memberikan saran untuk melakukan
pengurangan subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan tarif dasar listik (TDL)
berdasarkan sudut pandang ekonomi. Kebijakan yang diterapkan ini akhirnya
berhasil karena masyarakat menjadi mampu menggunakan bahan bakar
minyak (BBM) dan listrik karena harganya lebih terjangkau untuk sementara
waktu,
3. IMF menyarankan Indonesia untuk melakukan privatisasi berbagai
perusahaan.
4. Memberikan bantuan berupa dana sebesar lima miliar dolar selama kontrak 5
tahun dalam rangka membantu krisis di Indonesia. Namun sayangnya menurut
analisis dari para pakar ekonomi seperti Josep Stiglitz dan Paul Krugman,
kebijakan yang diusulkan oleh IMF ini hanya memberikan dampak positif
untuk sementara waktu saja. Bahkan malah memberikan bumerang karena
implementasinya yang salah. Analisis para pakar ekonomi ini akhirnya
terbukti ketika Indonesia mengalamii dampak krisis ekonomi dunia yang
membuat Indonesia hampir bangkrut.
24
Gambar 6. Annual Meeting IMF-WB di Bali
Annual Meetings atau disebut juga event IMF-WB merupakan salah satu
event terbesar yang dihadiri oleh para prominent person di bidang keuangan.
Meeting ini diprakarsai oleh IMF, dan Dewan Gubernur World Bank. Selain itu,
akan dihadiri oleh 189 negara anggota IMF, Menteri Keuangan, Gubernur Bank
Sentral, CEO industri keuangan, akademisi terkemuka, lembaga Internasional,
perwakilan LSM, dan anggota parlemen.
Dalam pertemuan IMF-WB pada tahun 2018 Indonesia harus
mempersiapkan semuanya secara matang. Pertemuan tersebut merupakan
momentum terbaik dan terbesar bagi Indonesia untuk mempromosikan dan
menunjukkan kepada dunia, bahwa Indonesia mempunyai hal-hal yang bisa
dibanggakan. Selain itu, Indonesia juga mempunyai voice to Indonesia yang
berlogo seperti kapal ada batik Mega Mendung. Tujuannya untuk memperkenalkan
ekonomi Indonesia, bahwa Indonesia mempunyai ekonomi digital, inklusif glud,
ekonomi syariah, dan pemberdayaan wanita.ialah negara yang besar. Saat ini
Indonesia telah menjadi negara dengan ekonomi terbesar di ASEAN dan anggota
G20 yang merupakan gabungan dari 20 ekonomi terbesar di dunia. Diperkirakan,
dalam 20 tahun ke depan, Indonesia akan menjadi bagian dari lima negara terbesar
di dunia berdasarkan ukuran ekonominya. Indonesia juga mempunyai kemampuan
untuk memengaruhi kebijakan di dunia internasional. Sebagai contoh terkini, untuk
mengurangi defisit transaksi berjalannya, India beberapa waktu yang lalu telah
meniru Indonesia dengan melakukan pembatasan impor untuk barang yang tidak
penting.
25
Dengan menjadi tuan rumah pertemuan tersebut, tentunya Indonesia
mendapatkan beberapa dampak positif sebagai berikut :
26
terhadap ekonomi skala kecil dan menengah. Pelaku usaha mikro kecil dan
menengah hingga pengrajin pernak-pernik di Bali juga bakal ketiban untung.
Pasalnya, selain wisatawan reguler yang datang ke Bali, para delegasi pertemuan
IMF dan Bank Dunia juga diperkirakan akan banyak memborong oleh-oleh khas
kerajinan Bali yang diproduksi oleh masyarakat setempat.
Pro dan kontra terhadap pertemuan IMF dan Bank Dunia di Bali memang
terus mengemuka. Tudingan bahwa Indonesia terus bertekuk lutut terhadap IMF
dan Bank Dunia juga seringkali terdengar. Namun, ajang tersebut justru
mengkonfirmasi bahwa meski Indonesia sebagai tuan rumah pertemuan IMF dan
Bank Dunia 2018, bukan berarti Indonesia akan mengutang terhadap IMF.
Christine Lagarde, Direktur Pelaksana IMF justru menuturka kondisi
perekonomian Indonesia dinilai dalam kondisi stabil karena dikelola secara baik
oleh pemerintah. Meskipun kabar duka seperti bencana alam melanda di beberapa
wilayah Indonesia. Lagarde bahkan mengklaim Indonesia merupakan tempat
terbaik diselenggarakannya ajang tahunan tersebut. Padahal-tiga tahun sebelumnya
ia tidak membayangkan bahwa Indonesia akan dilanda bencana alam seperti di
Lombok dan Palu. Meski demikian, ajang pertemuan IMF dan Bank Dunia tetap
berjalan. Pernyataan Lagarde tersebut diperkuat oleh Menteri Keuangan Sri
Mulyani yang menyatakan bahwa ajang pertemuan IMF dan Bank Dunia di Bali
bukanlah kesempatan Indonesia untuk berutang. Sebaliknya, ia menyatakan bahwa
IMF hanya akan memberikan pinjaman terhadap negara -negara yang mengalami
krisis keuangan. Misalnya, pada 1997-1998 ketika Indonesia mengalami krisis
yang berutang pada IMF mencapai 9,1 miliar dolar AS. Adapun, Indonesia sudah
tidak berutang kepada IMF sejak 2006.
Banyak keuntungan pertemuan IMF dan Bank Dunia di Bali. Dari sekian
ratusan negara dan puluhan ribu delegasi termasuk para pengusaha dunia,
pemerintah meyakini bakal banyak investasi masuk. Tak tanggung-tanggung,
pemerintah menawarkan investasi senilai Rp522 triliun kepada para tamu
undangan ajang tersebut. Adapun, investasi yang ditawarkan berasal dari sector
27
infrastruktur seperti proyek pembangunan bandara dan jalan tol serta sektor
pariwisata dan perkebunan.
Pertemuan IMF dan Bank Dunia di Bali ini banyak dicibir oleh sebagian
masyarat para tokoh politik yang menilai ajang tersebut tidak pantas digelar di
Indonesia karena sedang berduka. Ajang tersebut juga dinilai tidak memberikan
rasa empati terhadap korban bencana. Namun, pihak penyelenggara membuktikan
bahwa ajang pertemuan IMF dan bank dunia justru tidak melupakan tragedi
bencana Tanah Air. Misalnya, di salah satu venue terdapat kedai kopi solidaritas
untuk korban bencana. Hal itu menjadi keuntungan pertemuan IMF dan Bank
Dunia di Bali. Setiap kopi yang diminum akan dihargai senilai Rp100.000 per
cangkir. Kemudian total dana dari kopi tersebut akan diberikan kepada korban
bencana di Lombok dan Palu. Diperkirakan selama ajang tersebut digelar, tersedia
sekitar 10.500 cangkir kopi solidaritas yang akan habis untuk donasi korban
bencana.
Jika diakumulasikan, akan terkumpul lebih dari Rp1 miliar donasi dari kopi
tersebut. Hal itu akan sangat membantu bagi para korban bencana. Selain menjadi
ajang untuk solidaritas, adanya kedai kopi di venue pertemuan IMF dan Bank
Dunia di Bali juga sekaligus mengenalkan kopi nusantara terhadap dunia. Sebab
para tamu yang hadir berasal dari berbagai penjuru dunia dan banyak dari mereka
yang pecintakopi.
2.5 Dampak Positif dan Negatif dalam Hubungan Kerja Sama Indonesia dan
a. Dampak Positif
Sebagai organisasi yang bergerak untuk membantu negara – negara yang
sedang mengalami kesulitan atau krisis ekonomi, IMF tentu berperan sangat besar
bagi negara – negara yang sedang mengalami krisis ekonomi. IMF memberikan
bantuan kepada negara negara tersebut berupa bantuan dana yang ditujukan untuk
memulihkan keadaan ekonomi yang sedang kacau. Bantuan ini kemudian akan
dikelola oleh negara penerima agar bisa mengembalikan keadaan ekonominya
menjadi stabil kembali.
28
b. Dampak Negatif
Pinjaman yang diberikan oleh IMF bukanlah pinjaman secara cuma – cuma.
Negara peminjam harus mengembalikan bantuan tersebut kepada IMF dalam
jangka waktu yang sudah ditentukan sejak awal. Hal ini berarti bantuan dari IMF
ini merupakan utang. Berikut adalah beberapa dampak negatif dari keberadaan
IMF :
1. Menghancurkan lembaga sosial-ekonomi melalui program 4 langkah yaitu :
a. Program privatisasi
Privatisasi berarti penyuapan. Perusahaan – perusahaan milik negara yang
mendapatkan bantuan dana dari IMF diharuskan untuk dijual kepada pihak
swasta dengan alasan untuk mendapatkan dana tunai segar.
b. Program liberalisasi pasar modal
Liberalisasi pasar modal menyebabkan pengurasan dana devisa negara dengan
cara mendatangkan aset melalui impor dari negara – negara yang ditunjuk oleh
IMF.
c. Pricing atau penentuan harga sesuai dengan pasar
Pricing adalah program untuk menaikkan harga – harga dari komoditas yang
strategis seperti air bersih, pangan, dan BBM. Akibatnya akan terjadi banyak
kerusuhan dan demonstrasi yang pada akhirnya menyebabkan pelarian modal
(capilat flight) dan kebangkrutan pemerintah setempat.
d. Strategi pengentasan kemiskinan
Program ini dikenal dengan pasar bebas. Program ini membuat para penguasa
kapitalis lokal kalah bersaing dengan barang – barang impor dari Amerika
Serikat dan Eropa
.
2. Adanya penekanan dari kepentingan G-7 dan TNC (Transnasional
Corporation)
G-7 merupakan kelompok tujuh negara industri maju yang terdiri dari AS,
Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Canada, dan Perancis. G-7 dan TNC memiliki
kepentingan – kepentingan tersendiri yang kemudian dituangkan kedalam
program ekonomi IMF dalam berbagai penekanan seperti :
a. Pengetatan anggaran negara untuk menjamin kelancaran pembayaran
hutang
b. Liberalisasi sektor keuangan untuk memberikan keleluasaan kepada pada
pemodal internasional untuk datang dan pergi sesuka hati mereka
29
c. Liberalisasi sektor perdagangan untuk mempermudah penetrasu produk
negara – negara industri maju
d. Privatisasi BUMN untuk memperlembah intervensi negara ndan
memperkuat dominasi TNV di negara – negara yang bersangkutan dengan
harga murah
30
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Krisis ekonomi menjadi salah satu masalah utama bagi setiap negara di dunia
termasuk negara Indonesia. Biasanya krisis ekonomi lebih banyak terjadi pada negara –
negara berkembang karena mereka masih memiliki perekonomian yang belum cukup
stabil. Krisis ekonomi bisa terjadi karena banyak faktor misalnya seperti terjadinya
perang.
Untuk mengatasi permasalahan ekonomi yang ada, Indonesia bergabung dengan
organisasi internasional yang bergerak di bidang perekonomian, khususnya dalam hal
peminjaman dana yaitu International Monetary Fund atau IMF. IMF merupakan
organisasi internasional yang memberikan bantuan pinjaman berupa dana kepada
negara – negara yang sedang mengalami krisis ekonomi.
IMF berperan cukup besar dalam membantu Indonesia keluar dari berbagai
permasalahan ekonomi yang pernah terjadi. IMF meberikan bantuan kepada Indonesia
berupa dana serta saran – saran yang digunakan untuk memperbaiki perekonomian di
Indonesia. Harus diakui IMF punya andil dalam "kestabilan ekonomi" hingga Indonesia
dapat menjadi seperti saat ini.
3.2 Saran
Keberadaan IMF di Indonesia tidak hanya memberikan dampak positif saja
melainkan menimbulkan beberapa dampak negatif seperti membuat Indonesia menjadi
ketergantungan dan terjadinya penjajahan ekonomi. Maka dari itu pemerintah harus
mengatasi dampak – dampak negatif ini agar tidak menimbulkan masalah baru di
Indonesia.
Cara atau langkah yang bisa dilakukan guna mengatasi dampak negatif diantaranya
dengan meningkatkan kualitas dari sumber daya manusia di Indonesia dan
meningkatkan teknologi yang ada agar Indonesia bisa lebih berkembang dan tidak
bergantung terus menerus terhadap negara lain. Pemerintah juga bisa memberikan
edukasi lebih dalam mengenai kegiatan ekspor kepada pengusaha – pengusaha di
Indonesia karena sebenarnya Indonesia memiliki banyak komoditas yang berpotensi
untuk di ekspor.
31
DAFTAR PUSTAKA
32