Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NPM : 1801010048
A. PRAMUKA
"Pramuka" merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi;
Pramuka Siaga (7- 10 tahun), Pramuka Penggalang (11-15 tahun), Pramuka Penegak (16-
20 tahun) dan Pramuka Pandega (21-25 tahun). Kelompok anggota yang lain yaitu
Pembina Pramuka, Andalan Pramuka, Korps Pelatih Pramuka, Pamong Saka Pramuka,
Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing
B. KEPRAMUKAAN
"Kepramukaan" adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar
lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur,
terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan
Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi
pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan
dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.
C. GERAKAN PRAMUKA
Gerakan Pramuka Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi
pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan
di Indonesia. Kata "Pramuka" merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang
memiliki arti Orang Muda yang Suka Berkarya.
E. KEANGGOTAAN
Anggota Gerakan Pramuka terdiri dari Anggota Muda dan Anggota Dewasa.
Anggota Muda adalah Peserta Didik Gerakan Pramuka yang dibagi menjadi beberapa
golongan diantaranya :
1. Golongan Siaga merupakan anggota yang berusia 7 s.d. 10 tahun
2. Golongan Penggalang merupakan anggota yang berusia 11 s.d. 15 tahun
3. Golongan Penegak merupakan anggota yang berusia 16 s.d. 20 tahun
4. Golongan Pandega merupakan anggota yang berusia 21 s.d. 25 tahun
5. Anggota yang berusia diatas 21 tahun berstatus sebagai anggota dewasa.
Anggota dewasa Gerakan Pramuka terdiri atas :
a. Tenaga Pendidik yang terdiri atas :
- Pembina Pramuka
- Pelatih Pembina
- Pembantu Pembina
- Pamong Saka
b. Instruktur Saka Fungsionaris terdiri atas :
- Ketua dan Andalan Kwartir (Ranting s.d. Nasional)
- Staf Kwartir (Ranting s.d. Nasional)
- Majelis Pembimbing (Gugus Depan s.d. Nasional)
- Pimpinan Saka (Cabang s.d. Nasional)
F. LAGU KEPRAMUKAAN
Mutahar salah satu pejuang, penggubah lagu dan tokoh Pramuka menciptakan sebuah
Himne bagi Gerakan Pramuka. Lagu itu berjudul Hymne Pramuka. Hymne Pramuka
menjadi lagu yang selalu dinyanyikan dalam upacara-upacara yang dilaksanakan dalam
Gerakan Pramuka. Syair lagu Hymne Pramuka adalah: Kami Pramuka Indonesia
Manusia Pancasila Satyaku kudharmakan, Dharmaku kubaktikan Agar jaya, Indonesia,
Indonesia tanah air ku Kami jadi pandumu.
4. Motto Gerakan Pramuka Merupakan Bagian Terpadu Dari Proses Pendidikan Untuk
Mengingatkan Setiap Anggota Pramuka Bahwa Setiap Mengikuti Kegiatan Berarti
Mempersiapkan Diri Untuk Mengamalkan Kode Kehormatan Pramuka
I. METODE KEPRAMUKAAN.
Metode ialah suatu cara atau tehnik untuk mempermudah tercapainya tujuan
kegiatan. Metode kepramukaan cara memberikan pendidikan watak kepada peserta didik
melalui kegiatan kepramukaan yang menarik, menyenangkan dan menantang yang
disesuaikan dengan kondisi, situasi, dan kegiatan peserta didik metode kepramukaan
merupakan cara belajar interaktif progresif Melalui:
- Pengamalan kode kehormatan pramuka
- Belajar sambil melakukan
- Sistem berkelompok
- Kegiatan menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan yang disesuaikan
dengan perkembangan rohani dan jasmani peserta didik m e l a l u i metode
kepramukaan merupakan cara belajar interaktif progresif
- Kegiatan di alam terbuka
- Sistem tanda kecakapan
- Sistem satuan terpisah putera dan puteri
- Kiasan dasar
J. Pendidikan kepramukaan :
1. Proses pendidikan sepanjang hayat.
2. Sasaran pendidikan menjadikan peserta didik sebagai manusia yang mandiri, peduli
dan bertanggung jawab dan berpegang teguh pada nilai dan norma masyarakat.
3. Pendidikan watak diberikan/ disisipkan pada saat peserta didik tengah melakukan
kegiatan yang menarik, menyenangkan, rekreatif dan menantang
Di gedung Balai Mataram, Yogyakarta Para Pemimpin Pandu; KBI, HW, SIAP, NATPIJ,
TRI DARMA KAKI dan PK memutuskan membentuk panitia kesatuan kepanduan Indonesia.
Menganjurkan satu Organisasi pandu untuk seluruh Indonesia kemudian membentuk panitia
kerja percepatan kongres kesatuan kepanduan Indonesia di perkuat oleh 3 tokoh yaitu Dr.
Soetarman, Soebagio dan Koernia mereka membawa amanat dari KH. Dewantara (mentreri
PPK), Menganjurkan agar bekas pemimpin kepanduan Indonesia menghidupkan Gerakan
Kepanduan kembali.
16 SEPTEMBER 1951
Wakil-wakil pandu rakyat indonesia, hw, al-irsyad, pandu islam indonesia, kepanduan ang katan
muslim indonesia, pandu kaholik, pekerti (perserikatan kepanduan tionghoa) dan perserikatan
pandu-pandu indonesia konferensi membentuk ipindo (diakui sbg anggota wosm)
12 MARET1952
Keputusan Menteri PP&K No: 8977 Kab. IPINDO sah sebagai BADAN FEDERASI
KEPANDUAN
Perserikatan Pandu Pandu Puteri (P4) -Padvinders Gilde - Ibu Van Pamelen
Persatuan Kepanduan Tionghoa Puteri - Ibu Kwee
FEBRUARI 1958
ANGGOTA IPINDO Pandu Rakyat Indo. Pandu Islam Indo. Pandu Al Washiah Pandu Anshor
SIAP Hisbul Wathan Pandu Kristen Indo. Pandu Katholik Kepanduan Surya Wirawan, KAMI,
KBI, Pekerti, PPP
Dihadiri Pejabat Presiden Ir. H. Juanda dan Menteri PP&K Sebutan pandu agung ditiadakan
Memberi kesempatan pada semua pandu masuk IPINDO Menyusun AD & ART baru
Pimp. Harian PERKINDO dipegang Bapak Pandu (Sri Sultan HB IX) Bapak Pandu melantik
anggota Dewan Kepanduan Nasional dari wakil-wakil organisasi yang tergabung dalam
PERKINDO Menerima KPI menjadi anggota PERKINDO
5 JULI1960
Dasar pendidikan Kepanduan: Pancasila Perlu diadakan penertiban dalam sistem kepanduan
Pendidikan kepanduan dintensifkan Menyetujui rencana pemerintah mendirikan PRAMUKA
Kepanduan dibebaskan dari sisa-sisa Baden Powellisme
" Kesetiaanku terhadap organisasi akan kuhentikan, apabila kesetiaanku terhadap negara
memanggil.” Ir. Soekarno " Kesetiaanku terhadap organisasi akan kuhentikan, apabila
kesetiaanku terhadap negara memanggil.” Ir. Soekarno suane 9 MARET 1961 Sri Sultan HB ke
IX dan Brigjen TNI Azis Saleh, melaporkan bahwa 60 organisasi kepanduan dan tokoh-tokoh
pandu Indonesia Setuju untuk dipersatukan 9 MARET 1961
HARI TUNAS
PUKUL 22.00: Tokoh pandu dikumpuikan di Istana Negara Bung Kamo pidato tentang
pentingnya persatuan dan kesatuan dalam pendidikan. Membubarkan organisasi kepanduan
untuk lebur menjadi Gerakan Pramuka Dibentuk 4 org panitia: SHB IX, Menteri PP&K Dr.
Priyono: Menteri Azis Saleh, Menteri Ahmadi.
Pengalaman yang kurang berkenan di hati ttg kehidupan org. kepanduan selama 15 tahun Jumlah
Pramuka hanya 0,5 juta, padahal idealnya bisa 20 juta. Kepanduan harus diperbaharui
disesuaikan dengan pertumbuhan dan harapan bangsa serta Ampera Konsepsi persatuan sebagai
dasar peleburan organisasi kepanduan Membentuk 4 orang panitia KEPPRES 447 taHun apel
besar diikuti 10.000 anak dan pemuda di Jakarta, dan di tempat-tempat lain juga
diselenggarakan. Presiden melantik MAPINAS, KWARNAS DAN KWARNARI.
Penganugerahan tanda penghargaan dan kehormatan berupa PANJI GERAKAN KEPANDUAN
NASIONAL INDONESIA, kepada Gerakan Pramuka untuk dijunjung tinggi dan dipertahankan
kemuliaannya. 14 AGUSTUS disebut HARI PRAMUKA