MUSKULOSKELETAL
Sumber: Walt Alan Stoy dkk, EMT-Basic Textbook, 2 nd ed, Mosby, 2005
DISLOKASI
Luka tertutup.
Sumber: Walt Alan Stoy dkk, EMT-Basic Textbook, 2 nd ed, Mosby, 2005
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada Luka
tertutup :
a. Proteksi diri
b. Memar besar berikan kompres dingin ?
c. Perubahan warna kulit luas perdarahan
luas.
d. Memar sekepalan tangan hilang darah 10
%
e. Memar besar di kepala, dada dan perut
peardarahan di dalam.
f. Memar di atas anggota gerak
kemungkinan fraktur
Luka tusuk dengan benda tertancap
Penatalaksanaan
a. Amankan benda tertancap untuk cegah
pergerakan
b. Buka pakaian sekitar luka
c. Kontrol perdarahan, stabilisasi/balut tekan sekitar
luka tusuk.
d. Gunakan balut besar u/ stabilkan benda
e. Jangan cabut benda yang tertancap
Gambar : Luka tusuk karena pensil di kelopak mata
Sumber: Walt Alan Stoy dkk, EMT-Basic Textbook, 2 nd ed, Mosby, 2005
Gambar : Luka tusuk di kepala
Sumber: Walt Alan Stoy dkk, EMT-Basic Textbook, 2 nd ed, Mosby, 2005
Cedera Jaringan lunak terbuka
1. Luka bakar
2. Luka terbuka
3. Luka Lecet
4. Laserasi
5. Luka sayat
6. Luka tusuk dan luka tembus
Gambar : Cedera jaringan lunak
Sumber: Walt Alan Stoy dkk, EMT-Basic Textbook, 2 nd ed, Mosby, 2005
Gambar : Cedera jaringan lunak terbuka
Sumber: Walt Alan Stoy dkk, EMT-Basic Textbook, 2 nd ed, Mosby, 2005
Gambar : Cedera Jaringan lunak terbuka
Sumber: Walt Alan Stoy dkk, EMT-Basic Textbook, 2 nd ed, Mosby, 2005
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada Luka
terbuka :
• ABC.
• Mekanisme terjadinya cedera
• Cedera lain : kepala, cervikal, spine, thorak, abdomen,
ektremitas atas dan bawah.
• Pemeriksaan DCAP-BTLS (Deformity, Contusio, Abrations,
penetration, burns, tenderness, laceration, swelling)
• Periksa ada tidaknya ketidakstabilan dan krepitasi, pelvis hati-
hati
• Periksa ada tidaknya nyeri pada semua sendi
• Periksa dan catat PMS
Pengkajian Sistem Muskuloskeletal
• Status lokalis : pemeriksaan dilakukan secara
sistematis : Inspeksi (Look), Palpasi (Feel),
Kekuatan otot (Power), Pergerakan (Move).
• Inspeksi (look) :
– Raut muka pasien, cara berjalan/duduk/tidur.
– Lihat kulit, jar lunak, tulang dan sendi.
• Palpasi (Feel) :
– Suhu kulit panas atau dingin, denyutan arteri teraba/tdk,
adakah spasme otot.
– Nyeri tekan atau nyeri kiriman (refered pain)
• Kekuatan otot (Power) :
– Grade 0,1,2,3,4,5 (Lumpuh s/d normal)
• Pergerakan (Move) :
– ROM (Range of Joint Movement)
– Pergerakan sendi : abduksi, adduksi, ekstensi, fleksi dll
PENGELOLAAN
• Penanganan cedera muskuloskeletal yang baik dan
benar akan mengurangi nyeri, kecacatan, dan
menghindari komplikasi
• Antisipasi syok perdarahan pada fraktur femur dan
pelvis
• Reduksi dilakukan dengan segera dengan cara traksi
(menarik) dan gentle
• Bila ada tahanan pada saat reduksi jangan dipaksa,
lakukan pembidaian pada posisi yang nyaman
menurut pasien
PENGELOLAAN
• Selalu catat PMS sebelum dan sesudah
pembidaian
• Perawatan luka, pencegahan infeksi, dan
tetanus
• Fr terbuka harus tangani perdarahannya.
• Gunakan balut tekan.
• JANGAN gunakan torniquet kerusakan
neurovaskuler.
Pembidaian.
• Pengertian :
Memasang alat untuk mempertahankan kedudukan tulang.
• Indikasi :
– Patah tulang terbuka / tertutup
• Tujuan :
– Mencegah pergerakan tulang yang patah.
– Mengurangi nyeri.
– Mencegah cedera lebih lanjut.
– Mengistirahatkan daerah patah tulang.
– Mengurangi perdarahan.
• Prinsip pembidaian :
–Pastikan ABC aman.
–Kontrol perdarahan.
–Pasien sadar : informsikan adanya
nyeri.
–Buka daerah yg akan dibidai.
–Periksa dan catat PMS (pulse, motor,
sensasi) sebelum dan sesudah.
–Ada anggulasi yang besar dan pulsasi
hilang lakukan traksi secara gentle.
–Luka terbuka tutup dgn kasa steril.
–Bidai mencakup sendi atas dan bawah
cedera.
–Berikan bantalan yang lunak.
–Bila ragu-ragu apakah ada fraktur/tdk
sebaiknya lakukan bidai untuk
pencegahan.
Jenis dan tehnik pembidaian
• Bidai kaku (rigit splint) : cardboard, plastik kaku,
metal, kayu, atau vacum splint.
• Bidai lunak (soft splint) : air splint, bantal sling.
• Sling dan bebat (sling and swathe) : anggota tubuh
diikat dan digantung ke anggota tubuh.
• Bidai tarik (traction splint) : alat khusu untuk fr
femur, dipakai untauk membidai sekaligus menarik
(traksi) pada kaki.
Gambar : Pembidaian pada fraktur pergelangan tangan
Sumber: Walt Alan Stoy dkk, EMT-Basic Textbook, 2 nd ed, Mosby, 2005
AMPUTASI
• Amputasi lebih keproksimal akan mengancam jiwa
karenaperdarahan
• Pada umumnya perdarahan akanberhenti dengan
penekanan pada ujung stump
• Bila perdarahan masif tidak terkontrol dengan balut
tekan dapat dipilih pemasangan tornikuet
• Tornikuet dapat dilakukan sedistal mungkin
AMPUTASI
• Usahakan menemukan bagian amputee dan
bawa serta
• Bagian ini bila mungkin disambung kembali
atau menjadi bagian untuk graft
• Reimplantasi dapat dilakukan pada kondisi
luka tertentu dan fasilitas tertentu
AMPUTASI
• Jangan memeberikan sugesti
• Cara membawa amputee : bagian amputee
masukan dalam kantong plastik yang bersih
dan kering kemudian masukandalam tempat
yang lebih besaryang diisi es batu dan air
Tourniquet (tourniquet)