LANDASAN TEORI
MIOMA UTERI
Neoplasma jinak ini berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang
leiomioma, atau pun fibroid. Mioma uteri belum pernah terjadi setelah
menopause. Fibroid walaupun berasal dari jaringan otot dapat bersifat tunggal
atau ganda dan mencapai ukuran besar, konsistensi keras dengan batas kapsel
B. Patologi Anatomi
rongga uterus.
miometrium.
mencapai ukuran sebesar tinju. Namun kasus ternyata tumbuh cepat. Jarang
sekalai mioma ditemukan pada wanita berumur 20 tahun paling banyak pada
umur 35-45 tahun (25%). Mioma uteri lebih sering didapati pada multipara atau
C. Perubahan sekunder
1. Atrofi: sesudah menopause atau pun sesudah kehamilan mioma uteri menjadi
kecil.
3. Degenerasi kistik: dapat meliputi daerah kecil maupun luas, dimana sebagian
teratur berisi seperti agar-agar, dapat juga terjadi pembengkakan yang luas
yang lunak ini tumor sukar dibedakan dari kista ovarium atau suatu
kehamilan.
berusia lanjut oleh karena adanya gangguan dalam sirkulasi. Dengan adanya
pengendapan garam kapur pada sarang mioma maka mioma menjadi keras
sarang mioma seperti daging mentah berwarna merah disebabkan oleh pigmen
pada kehamilan muda disertai emesis, haus, sedikit demam, kesakitan, tumor
D. Etiologi
Etiologi belum jelas tetapi asalnya disangka sel-sel otot yang belum matang.
Disangka bahwa estrogen mempunyai peranan penting, tetapi dengan teori ini
dikeluhkan sangat tcrgantung pada tempat sarang mioma ini berada (serviks
a. Perdarahan abnormal.
dan dapat juga terjadi metroragia. Beberapa faktor yang menjadi penyebab
adenokarsinoma endometrium.
b. Rasa nyeri.
Rasa nyeri bukanlah gejala yang khas tetapi dapat timbul karena gangguan
sirkulasi darah pada sarang mioma, yang disertai nekrosis setemat dan
peradangan.
Anemia
Lemah
Pusing-pusing
Sesak napas
Infertilitas
mioma submukosum;
Kehamilan sendiri dapat menimbulkan perubahan pada mioma uteri, antara lain:
2. Dapat terjadi degenerasi merah pada waktu hamil maupun masa nifas sepcrw
3. Meskipun jarang mioma uteri bertangkai dapat juga mengalami torsi dengan -
G. Diagnosis
Seringkali penderita sendiri mengeluh akan rasa berat dan adanya benjolan
padat uterus, yang umumnya terletak di garis tengah atau pun agak ke samping,
uteri menjadi luas, yang ditegakkan dengan pemeriksaan dengan uterus sonde.
Mioma submukosum kadang-kala dapat teraba dengan jari yang masuk ke dalam
karsinoma korporis uteri atau suatu sarkoma uteri. USG abdominal dan
Tidak semua mioma uteri memerlukan pengobatan bedah, 5,5% dari semua
mioma uteri tidak membutuhkan suatu pengobatan dalam bentuk apa pun
terutama apabila mioma itu masih kecil dan tidak menimbulkan gangguan atau
Apabila terlihat adanya suatu perubahan yang berbahaya dapat terdeteksi dengan
Dalam dekade terakhir ada usaha mengobati mioma uterus dengan agonist
(GnRH). Hal ini didasarkan atas pemikiran leiomioma uterus terdiri atas sel-sel
leiomioma.
annya menjadi lebih kecil. Akan tetapi setelah pemberian GnRHa, dihentikan
leiomioma yang lisut itu tumbuh kembali di bawah pengaruh estrogen oleh arena
mioma itu masih mengandung reseptor estrogen dalam konsentrasi yang tinggi.
Perlu diingat bahwa penderita mioma uteri sering mengalami menopause yang
terlambat.
I. Pengobatan operatif
1. Miomektomi
ini dapat dikerjakan misalnya pada mioma submukoum pada myom geburt
2. Histerektomi
ini jarang dilakukan karena uterus harus lebih kecil dari telor angsa dan tidak
keseluruhannya.
J. Radio Terapi
Tindakan ini bertujuan agar ovarium tidak berfungsi lagi sehingga penderita
kontrak indikasi untuk tindakan operatif. Akhir-akhir ini kontra indikasi tersebut
L. Hemangioma
Tumor jinak pembuluh darah ini jarang sekali ditemukan. Umumnya didapatkan
perdarahan.