NIM : 03051190001
Kelas : 19L2
TUGAS FILSAFAT
ILMU PENGETAHUAN
1. Tuliskan tanggapan anda mengenai pendapat Isaac Newton & Charles Darwin
= - Isaac Newton merupakan seorang ahli fisika, ahli matematika, astronom, dan
dianggap sebagai salah satu individu yang paling berpengaruh dalam kemajuan
pengetahuan manusia. Isaac Newton lah yang menemukan ilham teori gravitasi ketika
mengurung diri di dalam rumah disaat tempat tinggalnya terpapar wabah. Kala itu, sama
seperti orang di seluruh dunia yang bekerja dari rumah untuk mencegah penyebaran virus
corona, Isaac Newton pun harus bekerja dari rumah selama wabah Bubonic itu. Selama
masa mengurung diri itulah ia menjadi manusia yang paling produktif. Selain
menemukan teori gravitasi, bahkan dia mengembangkan teori kalkulus, hingga tentang
optik. Ironisnya, dibanding saat berada bekerja di rumah karena ada wabah, ketika
waktunya bekerja di kampus temuan istimewa nya tidak ditemukannya. Bahkan, sewaktu
Newton bekerja di rumah itulah malah disebut sebagai tahun-tahun yang paling produktif
dan akan mengubah arah ilmu pengetahuan.
Jadi dengan berpedoman pada Isaac Newton, jika kita saat ini yang bekerja dari rumah
karena adanya pandemic covid-19, ambillah beberapa inspirasi dari sosok Isaac Newton
dan manfaatkan semuanya pemikiran yang ada. Sebab, bekerja keras atau menghabiskan
lebih banyak waktu dengan orang-orang terkasih di rumah adalah sangat berharga. Kita
memang tidak perlu menemukan teori gravitasi seperti Isaac Newton, tapi hal istimewa
lain akan kita dapatlan bila menyadarinya.
Maka itu seharusnya kita ikuti kisah hidup Sir Isaac Newton ketika bekerja di rumah saat
ada pendemi wabah di wilayahnya, yang mana sama dengan keadaan kita sekarang
3. Jika segala sesuatu yang logis, fakta, dan dapat diukur saja yang layak dijadikan
pengetahuan, bagaimana dengan aspek ontologi dan aksiologinya ?
= Ontologi merupakan salah satu di antara lapangan-lapangan penyelidikan kefilsafatan
yang paling kuno. Sejak dini dalam pikiran Barat sudah menunjukkan munculnya
perenungan ontologis, sebagaimana Thales ketika ia merenungkan dan mencari apa
sesungguhnya hakikat “yang ada” (being) itu. Ontologi merupakan azas dalam
menetapkan batas ruang lingkup wujud yang menjadi objek penelaahan serta penafsiran
tentang hakikat realitas (metafisika). Ontologi meliputi permasalahan apa hakikat ilmu
itu, apa hakekat kebenaran dan kenyataan yang inheren dengan pengetahuan itu, yang
tidak terlepas dari pandangan tentang apa dan bagaimana yang ada (being) itu.
Jadi dapat kita lihat dalam penjelasan mengenai Ontologi dan Aksiologi ini memiliki
hubungan dengan aspek pengetahuan, karena dalam Ontologi kita perlu mencari dan
merenungkan tentang sesuatu hal sama halnya dengan pengetahuan yang perlu kita
ketahui bagaimana pengetahuan itu bisa muncul dan bagaimana pengetahuan ini awalnya
tercipta. Sedangkan dalam aspek Aksiologi, juga mempunyai keterikatan dalam
pengetahuan, yang mana kita harus tahu apa tujuan dari terciptanya pengetahuan ini
untuk dapat kita gunakan dalam menyelesaikan suatu masalah. Pengetahuan memang
harus logis, sesuai fakta, dan dapat diukur untuk dapat dijadikan sebagai pengetahuan,
akan tetapi kita jugak harus mementingkan kedua aspek ini yaitu aksiologi dan ontologi.