Anda di halaman 1dari 8

Nama : Ni Putu Harista Diandari

NIm : P07124218006

Prodi : Sarjana Terapan Kebidanan

RESUME

ANATOMI PAYUDARA DAN MANAJEMEN LAKTASI

A. Anatomi Payudara
Payudara adalah modifikasi dari kelenjar kerinat yang dapat menghasilkan susu (ASI).
Pada bagian luar payudara terdiri dari :
 Korpus mamae
Alveolus, yaitu unit terkecil yang memproduksi susu. Bagian
dari alveolus adalah sel Aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos
dan pembuluh darah. Lobulus, yaitu kumpulan dari alveolus. Lobus, yaitu
beberapa lobulus yang berkumpul menjadi 15-20 lobus pada tiap payudara. ASI
dsalurkan dari alveolus ke dalam saluran kecil (duktulus), kemudian beberapa
duktulus bergabung membentuk saluran yang lebih besar (duktus laktiferus)
 Areola (bagian coklat yang berdekatan dengan putting)
Sinus laktiferus, yaitu saluran di bawah areola yang besar
melebar, akhirnya memusat ke dalam puting dan bermuara ke luar. Di dalam
dinding alveolus maupun saluran-saluran terdapat otot polos yang bila
berkontraksi dapat memompa ASI keluar.
 Papilla (putting)
Bentuk puting ada empat, yaitu bentuk yang normal, pendek/ datar, panjang dan
terbenam (inverted).
Di dalam payudara terdapat :
 Glandula tissue, dimana terdapat banyak lobula yang berfungsi memproduksi
ASI. pada bagian ini terdapat ductus yang menghubungkan susu dari lobula ke
putting.
 Connective tissue, yang terdiri dari ligament dan korpus ligament berfungsi
mempertahankan bentuk payudara.
 Fat/ jaringan lemak (Stroma).
 Pembuluh darah
 Pembuluh limfa

Sampai masa pubertas, semua orang baik pria dan wanita mempunyai jaringn
payudara dalam jumlah sedikit di balik putting (ductus-duktus) yang pada wanita
nantinya akan terus berkembang.

Pada masa pubertas hormone pada wanita menstimulasi ductus untuk erkembang dan
lobula di akhir ductus, stroma juga meningkat.

Sumber : https://dangstars.blogspot.com/2012/10/struktur-anatomi-payudara.html

B. Embriology Of Breast
 Pada minggu ke 5-6 : guratan berkembang dari axila ke pangkal paha dan
berkembang ke punggung susu yang dikenal sebagai “garis susu”.
 Pada minggu ke 6-8 : sebagian besar pasag surut pada tulang dada bilateral
(yang nantinya akan menjadi lokasi payudara berkembang)
 Pada minggu ke 12-16 : perkembangan payudara dimulai (jaringan ductus dasar
terbentuk di bawah kulit)
 Pada minggu ke 15
Estrogen : menstimulasi perkembangan payudara perempuan.
Testosteron : menghentikan perkembangan di payudara laki-laki.
 Pada minggu ke 16-20 : parenchyma priitif pada payudara berkembang
 Trimester ke-3 : jaringan ductus dan lobus mulai untuk membedakan menjadi
komponen terpisah.

C. Garis Susu
Garis susu adalah dua baris atau punggung yang berkembangan dalan embrio yang
memanjang dari axilla ke pangkal paha. Area tambahan berupa jaringan berbentuk
kelenjar yang dikenal sebagai aksesori jaringan payudara (dalam tambahan atau
dihubungkan dengan jaringan kelenjar utama) dapat terjadi di mana saja di sepanjang
garis susu.

Perkembangan payudara/ payudara bawaaan :

 Polythelia
 Polymastia
 Amastia
 Amazia
 Athelia
 Poland Syndrome.

Dikutip dari suatu penelitian yang dipublikasikan di British Medical Journal (BMJ Case
Reports), ada beberapa klasifikasi bentuk dari kondisi polymastia ini berdasarkan
kategori pada tahun 1915 oleh Kajava.

Kelas I : terdiri dari payudara lengkap termasuk jaringan kelenjar, puting susu, dan
areola (daerah hitam di sekitar puting).

Kelas II : hanya terdiri dari jaringan kelenjar dan puting, tanpa areola.

Kelas III : hanya terdiri dari jaringan kelenjar dan areola, tanpa putting

Kelas IV : hanya terdiri dari jaringan kelenjar.

Kelas V (pseudomamma) : hanya terdiri dari puting dan areola, tanpa jaringan kelenjar.
Kelas VI (polythelia) : hanya terdiri dari puting susu.

Kelas VII (polythelia areolaris) : hanya terdiri dari areola.


Kelas VIII (polythelia pilosa) : hanya terdiri dari rambut.

D. Breastfeeding (Menyusui)
Keuntungan maternal dari menyusui :
 Menurunkan berat badan ibu setelah melahirkan
 Megurangi kehamilan yang tidak diinginkan
 Mengurangi angka hipertensi dan penyakit kardiovaskular
 Memperkecil angka kanker payudara dan ovarium
 Menurunkan angka depresi postpartum.

Keuntungan menyusui bagi bayi :

 Memperkecil kemungkinan sakit pada anak-anak


 Memperkecil angka obesitas
 Meningkatkan ikatan antara ibu dan bayi
 Menstimulasi fungsi kongnitif bayi supaya berkembang dengan baik.
E. ASI EKSLUSIF
Asi ekslusif adalah kegiatan memberi ASI/ air susu ibu pada bayi tanpa tambahan
makanan lain seperrti the, madu, gula, susu formula, dan lain sebagainya selama 6 bulan
semenjak bayi dilahirkan.
Manfaat ASI eksklusif :
 Merupakan sumber nutrisi lengkap yang sangat baik untuk bayi
 Mengandung antibody agar bayi tidak mudah sakit
 Memperkuat ikatan antara ibu dan bayi.
F. Faktor yang mempengaruhi produksi ASI
Factor hormonal adalah yang paling dominan. Prolactin bertugas untuk merangsang
produksi ASI, dan oksitosin berfungsi untuk merangsang keluarnya ASI.
Factor yang memengaruhi kelancaran ASI :
 Makanan
 Psikologis
 Perawatan pada payudara yang ebnar sejak masa kehamilan
 Frekuensi bayi menyusui langsung
 Penggunaan alat kontrasepsi (pil khusus menyusui).
G. ASI Eksklusif untuk Ibu Pekerja
Bekerja bukan alasan untuk menghentikan pemberian ASI eksklusif apabila cuti
melahirkan telah usai. ASI masih bisa diberikan oleh ibu dengan cara memerah ASI
sebelum berangkat bekerja.
Langkah-langkah :
 Berlatihlah memerah ASI sebelum mulai bekerja
 Memberikan ASI perah dengan cangkir dan sendok
 Hindari pemakaian dot/ empeng karena hal tersebut dapat mengakibatkan bayi
bingung putting.
 Susui bayi sebelum ibu bekerja, sore setelah pulang, dan lanjutkan ketika malam
hari.
 Perah ASI setiap 3-4 jam dan simpan di lemari pendingin diberi label tanggal jam
ASI diperah.
 Hangatkan ASI sebelum diberikan kepada bayi dengan merendamnya dengan air
hangat.
 Tetap menjaga pola makan dengan makanan seimbang.
 Olahraga teratur dan atur jam secara efisien.

Penyimpanan :

 Menyediakan tempat yaitu berupa botol kaca atau plastic keras yang mempunyai
penutup rapat.
 Dinginkan dahulu sebelum 30 menit di dalam lemari pendingin setelah itu
disimpan ke dalam freezer.
 Beri label hari, tanggal dan jam saat ASI diperah.

Daya Tahan :

 ASI dapat bertahan selama 6-8 jam di udara biasa dalam suhu mencapai 25
derajat celcius.
 ASI dapat pertahan selama 24 jam di dalm termos
 ASI dapat pertahan 2 hari di dalam lemari pendingin (Chiller)
 ASI dapat pertahan 2 minggu di dalam freezer
 ASI dapat pertahan 3 bulan di freezer degan lemari es 2 pintu.

Untuk memperlancar ASI dapat dilakukan pijat oksitosin dimana melakukan pijatan
ringan di punggung ibu dengan Gerakan membulat.

H. Teknik Menyusui Yang Benar

Menyusui merupakan cara pemberian makan yang diberikan secara langsung oleh
ibu kepada anaknya, namun seringkali ibu menyusui kurang memahami dan kurang
mendapatkan informasi, bahkan seringkali ibu-ibu mendapatkan suatu informasi yang
salah tentang manfaat ASI eksklusif itu sendiri, tentang bagaimana cara menyusui atau
langkah-langkah menyusui yang benar kepada bayinya, dan kurang informasi yang
diberikan tentang dampak apabila ASI eksklusif itu tidak diberikan dan apa yang harus
dilakukan bila timbul kesukaran dalam menyusui secara eksklusif kepada bayinya
(Nugroho, dkk, 2014).

Pemberiaan ASI yang benar dimulai dari waktu dan teknik menyusui yang benar.
Banyak sedikitnya ASI berhubungan langsung dengan posisi ibu saat menyusui. Posisi
yang tepat akan mendorong keluarnya ASI secara maksimal (Maryunani, 2009).

Seringkali kegagalan menyusui disebabkan karena kesalahan memposisikan dan


melekatkan bayi. Puting ibu menjadi lecet sehingga ibu jadi enggan menyusui, produksi
ASI berkurang dan bayi menjadi malas menyusu. Berikut adalah Langkah menyusui yang
benar:

1. Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir.


2. Perah sedikit ASI dan oleskan ke puting dan areola sekitarnya. Manfaatnya adalah
sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban puting susu.
3. Ibu duduk dengan santai kaki tidak boleh menggantung. Untuk posisi menyusui, ibu
dapat melakukan posisi apapun dengan catatan ibu nyaman dengan posisi menyusui
tersebut.
4. Posisikan bayi dengan benar.

 Bayi dipegang dengan satu lengan. Kepala bayi diletakkan dekat lengkungan
siku ibu, bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu.
 Perut bayi menempel ke tubuh ibu.
 Mulut bayi berada di depan puting ibu, atau sebelumnya hidung bayi dapat
diletakkan di depan putting ibu. Sangga payudara dari bawah.
 Lengan yang di bawah merangkul tubuh ibu, jangan berada di antara tubuh ibu
dan bayi. Tangan yang di atas boleh dipegang ibu atau diletakkan di atas dada
ibu.
 Telinga dan lengan yang di atas berada dalam satu garis lurus.
5. Bibir bayi dirangsang dengan puting ibu dan akan membuka lebar, kemudian dengan
cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu dan putting serta areola dimasukkan ke
dalam mulut bayi.
6. Cek apakah perlekatan sudah benar.

 Dagu menempel ke payudara ibu.


 Mulut terbuka lebar.
 Sebagian besar areola terutama yang berada di bawah, masuk ke dalam mulut
bayi.
 Bibir bayi terlipat keluar.
 Pipi bayi tidak boleh kempot (karena tidak menghisap, tetapi memerah ASI).
 Tidak boleh terdengar bunyi decak, hanya boleh terdengar bunti menelan.
 Ibu tidak kesakitan.
 Bayi tenang.

Anda mungkin juga menyukai