POSYANDU
Disusun Oleh :
S1 ILMU KEPERAWATAN
A. Definisi Posyandu
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama
pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi
(Depkes, 2011).
kesehatan masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang mempunyai nilai strategis dalam
mengembangkan sumber daya manusia sejak dini. Posyandu merupakan pusat kegiatan
masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana (Meilani, 2009).
keluarga, ketahanan pangan keluarga dan kesejahteraan sosial. UKBM adalah wahana
oleh, dari, untuk dan bersama masyarakat, dengan bimbingan dari petugas Puskesmas,
B. Tujuan
1) Menurunkan angka kematian bayi (AKB), angka kematian ibu (ibu hamil), melahirkan
dan nifas.
2) Membudayakan NKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera)
sehat sejahtera.
C. Sasaran Posyandu
• Meja 4 Penyuluhan dan pelayanan gizi bagi ibu balita, ibu hamil dan ibu
menyusui.
Kegiatan di Meja 1
1) Pendaftaran Balita
KMSnya, namanya dicatat pada secarik kertas. Kertas ini diselipkan di KMS,
c) Bila anak belum punya KMS, berarti baru bulan ini ikut penimbangan atau KMS
lamanya hilang. Ambil KMS baru, kolomnya diisi secara lengkap, nama anak dicatat
pada secarik kertas. Secarik kertas ini diselipkan di KMS, kemudian ibu balita diminta
b) Ibu hamil yang tidak membawa balita diminta langsung menuju ke meja 4 untuk
mendapatkan pelayanan gizi oleh kader serta pelayanan oleh petugas kesehatan di
meja 5.
c) Ibu yang belum menjadi peserta KB dicatat namanya pada secarik kertas, dan ibu
Kegiatan di Meja 2
a) Penimbangan anak dan balita, hasil penimbangan berat badan anak dicatat pada secarik
kertas yang terselip di KMS. Selipkan kertas ini kembali ke dalam KMS.
b) Selesai ditimbang, ibu dan anaknya dipersilahkan menu meja 3 yaitu meja pencatatan.
Kegiatan di Meja 3
c) Pada penimbangan pertama, isilah semua kolom yang tersedia pada KMS. Bila ada
kartu kelahiran, catatlah bulan lahir anak dari kartu tersebut, setelah anak ditimbang
tuliskan titik berat badannya pada titik temu garis tegak dengan garis datar.
Kegiatan di Meja 4
a) Diketahui berat badan anak yang naik atau tidak naik, ibu hamil dengan resiko tinggi,
b) Penyuluhan kesehatan untuk semua balita, mintalah KMS anak, perhatikan umur dan
hasil penimbangan pada bulan ini. Ibu balita diberikan penyuluhan pentingnya
menimbang balita setiap bulan untuk mengetahui pertumbuhan balita, pentingnya ASI
saja (Asi Eksklusif) sampai anak umur 6 bulan, pentingnya pemberian makanan
pendamping ASI bagi anak berumur di atas 6 bulan, pentingnya ibu memberikan ASI
sampai anak berusia 2 tahun, pentingnya imunisasi lengkap untuk pencegahan penyakit.
Kegiatan di Meja 5
a) Pemberian imunisasi.
b) Jenis imunisasi.
c) Pemeriksaan kehamilan.
d) Pengobatan.
E. Rancangan Kegiatan
b) Timbangan
c) Tensi
Pukul
Kegiatan
Penanggung Jawab
d) Stetoskop
08.00 – 08.15
Pembukaan
Ketua e) Poster
f) Lefleat
08.15 – 08.30
g) KMS
Sambutan :
Metode : Melakukan kegiatan posyandu dengan prinsip 5 meja
1. Sambutan panitia
2. Sambutan ketua kader Kelompok:
Pengorganisasian desa sengon sekaligus membuka acara posyandu balita yang diadakan
oleh mahasiswa
Ketua 1) Meja 1 (pendaftaran) : Kader dibantu mahasiswa
08.30 –5)09.00
Meja 5 (pelayanan kesehatan) : Tenagamedis dibantu mahasiswa
Penyuluhan Kesehatan tentang balita sehat
Sie acara
Susunan Acara
09.00 – 09.30
Do’a dan penutup sebelum acara inti dimulai
Wakil ketua
09.30 – 12.00
(selesai)
Posyandu balita dengan prinsip 5 meja
1. Meja 1 (pendaftaran)
a) Balita di data sesuai dengan data yang berada
di KMS, jika belum mempunyai KMS maka dibuatkan KMS untuk mengikuti posyandu untuk
pertama kali
2. Meja 2 (penimbangan)
a) Hasil penimbangan balita dan dicatat secarik
kertas dan diselipkan dalam KMS
Kader dan Mahasiswa
a) Hasil penimbangan balita yang berada
disecarik kertas tersebut dipindahkan dalam KMS sesuai dengan berat badannya
Setting tempat
Mahasiswa
Keterangan :
Meja 5
: Pencatatan KMS dilakukan oleh kader dan dibantu mahasiswa
Meja 4 : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS oleh mahasiswa dan
diawasi kader
Meja 5 : Pelayanan kesehatan oleh tenagamedis dan dibantu mahasiswa
: Ruang tunggu
SRATEGI PELAKSANAAN
POSYANDU BALITA
Meja 1
“Selamat pagi bu, sebelumnya perkenalkan saya mahasiswa dari Stikes Bina Sehat PPNI
“Apakah pernah melakukan posyandu pada bulan kemarin bu? Baik bu, jika sudah mengikuti
posyandu di bulan kemarin boleh saya lihat buku KMS nya bu?”
“Adiknya atas nama siapa ya bu? Oh, adik Rehan ya, saya catat diselembaran kecil ini ya bu”
“Pendaftarannya sudah selesai bu, sekarang silahkan ibu ke meja 2 untuk melakukan
penimbangan”
Meja 2
“Sekarang kita lakukan penimbangan ya bu, silahkan adiknya ditaruh ditimbangan ini bu untuk
“Saya tulis disecarik kertas ini ya bu, biar sewaktu – waktu ibu lupa saat ditanyai petugas
dimeja selanjutnya”
“Baik bu, penimbangan sudah selesai, sekarang silahkan ibu ke meja 3 untuk melakukan
pencatatannya bu”
Meja 3
“Di meja 4 ini dilakukan penulisan berat badan dikartu KMS ya bu”
“Tadi dilakukan penimbangan berat badannya berapa bu? 7 Kg ya bu, berarti disini berat badan
“Bulan kemarin berapa bu? Oh 6,8 kg ya bu, berarti disini naik 2 ons ya bu, perkembangan
Meja 4
“Silahkan duduk bu, disini meja 4 bertugas untuk memberikan penyuluhan kesehatan ya bu”
“Atas nama adik Rehan, umur 7 bulan dengan berat badan 7kg, benar begitu bu?”
“6,8 kg ya bu, sekarang 7 kg berarti mengalami kenaikan berat badan sebesar 2 ons ya bu”
“Bagaimana perasaan ibu jika adik Rehan mengalami penambahan berat badan dengan baik
bu”
(“Alhamdulillah mbak, ikut senang Rehan bisa berat badannya naik meskipun tidak banyak
mbak”)
“Tidak apa – apa bu sedikit – sedikit saya naiknya karena berat badan diumur 7 bulan
normalnya 6 – 10 kg ya bu, jadi disini adik Rehan berat badannya masih normal”
“Apakah adik Rehan selama 6 bulan ini hanya mengkonsumsi asi saja atau ada makanan
(“Hanya asi saja mbak, saya tidak berani memberikan makanan pendamping mbak”)
(“Iya mbak bisa dibilang begitu, apakah itu tidak boleh dilakukan ya mbak?”)
“Boleh saja bu, alangkah baiknya selama 6 bulan hanya diberikan asi ekslusif karena system
pencernaan bayi belum bisa melakukan pencernaan dengan baik seperti pada orang dewasa,
“Baik bu disini saya akan menjelaskan tentang PMT ya bu atau biasanya disebut pendamping
asi”
“Pemberian Makanan Tambahan (PMT) adalah kegiatan pemberian makanan kepada balita
dalam bentuk kudapan yang aman dan bermutu beserta kegiatan pendukung lainnya dengan
memperhatikan aspek mutu dan keamanan pangan. Serta mengandung nilai gizi yang sesuai
“Pemberian Makanan Tambahan (PMT) ada dua macam yaitu Pemberian Makanan Tambahan
(PMT) pemulihan dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) penyuluhan. Memiliki tujuan
yang sama yaitu untuk memenuhi kebutuhan zat gizi yang dibutuhkan oleh balita”
“PMT pemulihan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan gizi balita sekaligus sebagai
pembelajaran bagi ibu dari balita sasaran. PMT pemulihan diberikan dalam bentuk makanan
atau bahan makanan lokal. Hanya dikonsumsi oleh balita gizi buruk dan sebagai tambahan
“Makanan tambahan pemulihan diutamakan berbasis bahan makanan lokal. Jika bahan lokal
terbatas dapat digunakan makanan pabrikan yang tersedia di wilayah setempat dengan
memperhatikan kemasan, label dan masa kadaluarsa untuk keamanan pangan. Diuatamakan
berupa sumber protein hewani dan nabati serta sumber vitamin dan mineral terutama berasaal
dari sayur dan buah. PMT pemulihan ini diberikan sekali dalam satu hari selama 90 hari
“Makanan tambahan pemulihan dapat berupa pabrikan dan lokal. PMT pemulihan pabrikan
merupakan yaitu makanan pendamping ASI dalam bentuk biskuit yang mengandung 10
vitamin dan 7 mineral. Biskuit hanya untuk anak usia 12 – 24 bulan melalui pengadaan
Departemen Bina Gizi Masyarakat Depkes RI, dengan nilai gizi : energi total 180 kkal, lemak
6 gram, protein 3 gr. Jumlah persajinya mengandung 29 gr karbohidrat total, 2 gr serat pangan,
“Sedangkan PMT pemulihan berbasis bahan makanan lokal ada dua jenis yanitu berupa
Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) untuk bayi dan anak usia 6 – 23 bulan dan
makanan tambahan untuk pemulihan anak balita 24-59 bulan berupa makanan keluarga”
(“Bisa mbak, berarti saya beri biscuit saja ya mbak, kalau untuk nasi bagaimana ya mbak”)
“Iya benar bu bisa diberikan biscuit terlebih dahulu, nanti jika adik Rehan bisa mengkonsumsi
tidak membuatnya alergi karena banyak balita yang alergi dengan susu formula bu”
(“Tidak mbak cukup, saya sebagai ibu yang mempunyai anak pertama merasa senang
Meja 5
“Atas nama adik Rehan dengan umur 7 bulan, benar begitu bu?”
makannya”
“Nah, sekarang sudah dilakukan ya bu, ibu bisa kembali kerumah dan melakukan