Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN DAN STRATEGI PELAKSANAAN

POSYANDU

Disusun Oleh :

1. Devi novita sari


1. Krismanda Amukti Putra (201701054)
(201701059)
2. Yulifia Nabilla Putri (201701055)
2. Lailatul adita
3. Anis Rizki Meliandhani (201701056)
(201701062)
4. Ayu Istiqomah (201701057)
5. Ayu Wastiti Eka Monitha (201701058)
6. Devi Novitasari (201701059)
7. Ika Musfiroh (201701060)
8. Lailatul Adita (201701062)
9. Mega Nur Rahmawati (201701063)
10. Sita Devi (201701064)
11. Uswatun Khasanah (201701065)

S1 ILMU KEPERAWATAN

STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

TA. 2019 / 2020


LAPORAN PENDAHULUAN

A. Definisi Posyandu

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya

Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama

masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan

masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh

pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi

(Depkes, 2011).

Posyandu merupakan suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan

kesehatan masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang mempunyai nilai strategis dalam

mengembangkan sumber daya manusia sejak dini. Posyandu merupakan pusat kegiatan

masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana (Meilani, 2009).

Pengintegrasian layanan sosial dasar di Posyandu adalah suatu upaya

mensinergikan berbagai layanan yang dibutuhkan masyarakat meliputi perbaikan

kesehatan dan gizi, pendidikan dan perkembangan anak, peningkatan ekonomi

keluarga, ketahanan pangan keluarga dan kesejahteraan sosial. UKBM adalah wahana

pemberdayaan masyarakat, yang dibentuk atas dasar kebutuhan masyarakat, dikelola

oleh, dari, untuk dan bersama masyarakat, dengan bimbingan dari petugas Puskesmas,

intas sektor dan lembaga terkait lainnya (Depkes, 2011).

B. Tujuan

Adapun tujuan diadakan posyandu antara lain:

1) Menurunkan angka kematian bayi (AKB), angka kematian ibu (ibu hamil), melahirkan

dan nifas.
2) Membudayakan NKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera)

3) Meningkatkan peran serta masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan

dan KB serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat

sehat sejahtera.

4) Berfungsi sebagai wahana gerakan reproduksi keluarga sejahtera, gerakan

ketahanan keluarga dan gerakan ekonomi keluarga sejahtera.

C. Sasaran Posyandu

1. Bayi berusia kurang dari 1 tahun

2. Anak balita berusia 1 – 5 tahun

3. Ibu hamil,menyusui, dan nifas (pasca partus)

4. Wanita Usia Subur (WUS)

5. Pasangan usia subur (PUS)

D. Pelaksanaan Sistem 5 Meja Posyandu

Pelaksanaan kegiatan di posyandu dikenal dengan nama “Sistem 5 meja”, dimana

kegiatan di masing - masing meja mempunyai kekhususan sendiri-sendiri. Sistem 5 meja

untuk pelaksanaannya, tetapi kegiatan posyandu harus mencangkup 5 kegiatan yaitu :

• Meja 1 Pendaftaran balita, ibu hamil dan ibu menyusui.

• Meja 2 Penimbangan balita.

• Meja 3 Pencatatan hasil penimbangan.

• Meja 4 Penyuluhan dan pelayanan gizi bagi ibu balita, ibu hamil dan ibu

menyusui.

• Meja 5 Pelayanan kesehatan, KB, Imunisasi dan pojok oralit.

Kegiatan di Meja 1

1) Pendaftaran Balita

a) Balita didaftarkan dalam formulir pencatatan balita


b) Bila anak sudah memiliki KMS, berarti bulan lalu anak sudah ditimbang. Minta

KMSnya, namanya dicatat pada secarik kertas. Kertas ini diselipkan di KMS,

kemudian ibu balita diminta membawa anaknya menuju tempat penimbangan.

c) Bila anak belum punya KMS, berarti baru bulan ini ikut penimbangan atau KMS

lamanya hilang. Ambil KMS baru, kolomnya diisi secara lengkap, nama anak dicatat

pada secarik kertas. Secarik kertas ini diselipkan di KMS, kemudian ibu balita diminta

membawa anaknya ke tempat penimbangan.

2) Pendaftaran Ibu Hamil

a) Ibu hamil didaftarkan dalam formulir catatan untuk ibu hamil.

b) Ibu hamil yang tidak membawa balita diminta langsung menuju ke meja 4 untuk

mendapatkan pelayanan gizi oleh kader serta pelayanan oleh petugas kesehatan di

meja 5.

c) Ibu yang belum menjadi peserta KB dicatat namanya pada secarik kertas, dan ibu

menyerahkan kertas itu langsung kepada petugas kesehatan di meja 5.

Kegiatan di Meja 2

a) Penimbangan anak dan balita, hasil penimbangan berat badan anak dicatat pada secarik

kertas yang terselip di KMS. Selipkan kertas ini kembali ke dalam KMS.

b) Selesai ditimbang, ibu dan anaknya dipersilahkan menu meja 3 yaitu meja pencatatan.

Kegiatan di Meja 3

a) Buka KMS balita yang bersangkutan.

b) Pindahkan hasil penimbangan anak dari secarik kertas ke KMSnya.

c) Pada penimbangan pertama, isilah semua kolom yang tersedia pada KMS. Bila ada

kartu kelahiran, catatlah bulan lahir anak dari kartu tersebut, setelah anak ditimbang

tuliskan titik berat badannya pada titik temu garis tegak dengan garis datar.
Kegiatan di Meja 4

a) Diketahui berat badan anak yang naik atau tidak naik, ibu hamil dengan resiko tinggi,

WUS yang belum mengikuti KB.

b) Penyuluhan kesehatan untuk semua balita, mintalah KMS anak, perhatikan umur dan

hasil penimbangan pada bulan ini. Ibu balita diberikan penyuluhan pentingnya

menimbang balita setiap bulan untuk mengetahui pertumbuhan balita, pentingnya ASI

saja (Asi Eksklusif) sampai anak umur 6 bulan, pentingnya pemberian makanan

pendamping ASI bagi anak berumur di atas 6 bulan, pentingnya ibu memberikan ASI

sampai anak berusia 2 tahun, pentingnya imunisasi lengkap untuk pencegahan penyakit.

Kegiatan di Meja 5

a) Pemberian imunisasi.

b) Jenis imunisasi.

c) Pemeriksaan kehamilan.

d) Pengobatan.

e) Pelayanan kontrasepsi IUD, Suntik, Pil KB, dan Kondom.

E. Rancangan Kegiatan

Topik : Posyandu Balita

Tujuan : Memantau keadaan fisik balita secara umun

Sasaran : Anak balita usia 1 – 5

Hari / Tanggal : 6 April 2020

Waktu : 08.00 – selesai

Tempat : Balai desa sengon

Media dan alat

a) Meja dan kursi

b) Timbangan

c) Tensi
Pukul
Kegiatan
Penanggung Jawab

d) Stetoskop
08.00 – 08.15
Pembukaan
Ketua e) Poster
f) Lefleat
08.15 – 08.30
g) KMS
Sambutan :
Metode : Melakukan kegiatan posyandu dengan prinsip 5 meja
1. Sambutan panitia
2. Sambutan ketua kader Kelompok:
Pengorganisasian desa sengon sekaligus membuka acara posyandu balita yang diadakan
oleh mahasiswa
Ketua 1) Meja 1 (pendaftaran) : Kader dibantu mahasiswa

2) Meja 2 (penimbangan) : Kader dibantu mahasiswa

3) Meja 3 (pengisian KMS) : Kader dibantu mahasiswa

4) Meja 4 (penyuluhan perorangan berdasarkan KMS) :Mahasiswa diawasi kader

08.30 –5)09.00
Meja 5 (pelayanan kesehatan) : Tenagamedis dibantu mahasiswa
Penyuluhan Kesehatan tentang balita sehat
Sie acara
Susunan Acara

09.00 – 09.30
Do’a dan penutup sebelum acara inti dimulai
Wakil ketua

09.30 – 12.00

(selesai)
Posyandu balita dengan prinsip 5 meja

1. Meja 1 (pendaftaran)
a) Balita di data sesuai dengan data yang berada
di KMS, jika belum mempunyai KMS maka dibuatkan KMS untuk mengikuti posyandu untuk
pertama kali

Kader dan Mahasiswa

2. Meja 2 (penimbangan)
a) Hasil penimbangan balita dan dicatat secarik
kertas dan diselipkan dalam KMS
Kader dan Mahasiswa
a) Hasil penimbangan balita yang berada
disecarik kertas tersebut dipindahkan dalam KMS sesuai dengan berat badannya

4. Meja 4 (penyuluhan perorangan berdasarkan KMS)


a) Balita yang mengalami kenaikan dan
penurunan yang sangat drastis maka diberikan penyuluhan yang sesuai dengan keadaan balita
tersebut
Mahasiswa dan Kader

Setting tempat

Meja 5 Meja 5 Meja 5 Meja 5 Meja 5


5. Meja 5 (pelayanan kesehatan)
a) Pelayanan kesehatan meliputi imunisasi yang
akan diberikan kepada balita
Tenagamedis dan

Mahasiswa

Keterangan :

Meja 5 : Pendaftaran dilakukan oleh kader dan dibantu mahasiswa

Meja 5 : Penimbangan dilakukan oleh kader dan dibantu mahasiswa

Meja 5
: Pencatatan KMS dilakukan oleh kader dan dibantu mahasiswa
Meja 4 : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS oleh mahasiswa dan

diawasi kader
Meja 5 : Pelayanan kesehatan oleh tenagamedis dan dibantu mahasiswa

: Ruang tunggu
SRATEGI PELAKSANAAN

POSYANDU BALITA

Meja 1

“Selamat pagi bu, sebelumnya perkenalkan saya mahasiswa dari Stikes Bina Sehat PPNI

Mojokerto, yang membantu kader disini untuk melakukan posyandu”

“Apakah pernah melakukan posyandu pada bulan kemarin bu? Baik bu, jika sudah mengikuti

posyandu di bulan kemarin boleh saya lihat buku KMS nya bu?”

“Adiknya atas nama siapa ya bu? Oh, adik Rehan ya, saya catat diselembaran kecil ini ya bu”

“Pendaftarannya sudah selesai bu, sekarang silahkan ibu ke meja 2 untuk melakukan

penimbangan”

Meja 2

“Atas nama adik Rehan ya bu?”

“Umur berapa bu adiknya? Masih 7 bulan ya bu”

“Meja 2 disini bertugas untuk melakukan penimbangan berat badan ya bu”

“Sekarang kita lakukan penimbangan ya bu, silahkan adiknya ditaruh ditimbangan ini bu untuk

dilakukan pengukuran berat badannya”

“Berat badan adik Rehan 7 kg ya bu”

“Saya tulis disecarik kertas ini ya bu, biar sewaktu – waktu ibu lupa saat ditanyai petugas

dimeja selanjutnya”

“Baik bu, penimbangan sudah selesai, sekarang silahkan ibu ke meja 3 untuk melakukan

pencatatannya bu”
Meja 3

“Atas nama adik siapa bu? Oh, adik Rehan”

“Umurnya berapa bu? Masih 7 bulan ya bu”

“Di meja 4 ini dilakukan penulisan berat badan dikartu KMS ya bu”

“Boleh saya lihat kartu KMS nya bu”

“Tadi dilakukan penimbangan berat badannya berapa bu? 7 Kg ya bu, berarti disini berat badan

dari adik Rehan masih normal ya bu”

“Bulan kemarin berapa bu? Oh 6,8 kg ya bu, berarti disini naik 2 ons ya bu, perkembangan

yang sangat baik ya bu adik Rehan bisa menaikkan berat badannya”

“Saya catat disini ya bu untuk perkembangannya”

“Sekarang di meja 3 sudah selesai ya bu”

“Sekarang silahkan ibu menuju ke meja 4 untuk dilakukan penyuluhan kesehatan”

Meja 4

“Silahkan duduk bu, disini meja 4 bertugas untuk memberikan penyuluhan kesehatan ya bu”

“Boleh saya lihat kartu KMS nya bu”

“Atas nama adik Rehan, umur 7 bulan dengan berat badan 7kg, benar begitu bu?”

“Bulan kemarin berat badannya berapa ya bu?”

“6,8 kg ya bu, sekarang 7 kg berarti mengalami kenaikan berat badan sebesar 2 ons ya bu”

“Bagaimana perasaan ibu jika adik Rehan mengalami penambahan berat badan dengan baik

bu”
(“Alhamdulillah mbak, ikut senang Rehan bisa berat badannya naik meskipun tidak banyak

mbak”)

“Tidak apa – apa bu sedikit – sedikit saya naiknya karena berat badan diumur 7 bulan

normalnya 6 – 10 kg ya bu, jadi disini adik Rehan berat badannya masih normal”

“Apakah adik Rehan selama 6 bulan ini hanya mengkonsumsi asi saja atau ada makanan

pendamping lainnya bu”

(“Hanya asi saja mbak, saya tidak berani memberikan makanan pendamping mbak”)

“Berarti selama 6 bulan hanya asi ekslusif saja ya bu?”

(“Iya mbak bisa dibilang begitu, apakah itu tidak boleh dilakukan ya mbak?”)

“Boleh saja bu, alangkah baiknya selama 6 bulan hanya diberikan asi ekslusif karena system

pencernaan bayi belum bisa melakukan pencernaan dengan baik seperti pada orang dewasa,

nah setelah 6 bulan bisa dilakukan PMT (Pemberian Makanan Tambahan)”

“Baik bu disini saya akan menjelaskan tentang PMT ya bu atau biasanya disebut pendamping

asi”

“Pemberian Makanan Tambahan (PMT) adalah kegiatan pemberian makanan kepada balita

dalam bentuk kudapan yang aman dan bermutu beserta kegiatan pendukung lainnya dengan

memperhatikan aspek mutu dan keamanan pangan. Serta mengandung nilai gizi yang sesuai

dengan kebutuhan sasaran”

“Pemberian Makanan Tambahan (PMT) ada dua macam yaitu Pemberian Makanan Tambahan

(PMT) pemulihan dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) penyuluhan. Memiliki tujuan

yang sama yaitu untuk memenuhi kebutuhan zat gizi yang dibutuhkan oleh balita”

“PMT pemulihan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan gizi balita sekaligus sebagai

pembelajaran bagi ibu dari balita sasaran. PMT pemulihan diberikan dalam bentuk makanan
atau bahan makanan lokal. Hanya dikonsumsi oleh balita gizi buruk dan sebagai tambahan

makanan sehari-hari bukan sebagai makanan pengganti makanan utama”

“Makanan tambahan pemulihan diutamakan berbasis bahan makanan lokal. Jika bahan lokal

terbatas dapat digunakan makanan pabrikan yang tersedia di wilayah setempat dengan

memperhatikan kemasan, label dan masa kadaluarsa untuk keamanan pangan. Diuatamakan

berupa sumber protein hewani dan nabati serta sumber vitamin dan mineral terutama berasaal

dari sayur dan buah. PMT pemulihan ini diberikan sekali dalam satu hari selama 90 hari

berturut-turut atau 3 bulan”

“Makanan tambahan pemulihan dapat berupa pabrikan dan lokal. PMT pemulihan pabrikan

merupakan yaitu makanan pendamping ASI dalam bentuk biskuit yang mengandung 10

vitamin dan 7 mineral. Biskuit hanya untuk anak usia 12 – 24 bulan melalui pengadaan

Departemen Bina Gizi Masyarakat Depkes RI, dengan nilai gizi : energi total 180 kkal, lemak

6 gram, protein 3 gr. Jumlah persajinya mengandung 29 gr karbohidrat total, 2 gr serat pangan,

8 gr gula dan 120 mg natrium”

“Sedangkan PMT pemulihan berbasis bahan makanan lokal ada dua jenis yanitu berupa

Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) untuk bayi dan anak usia 6 – 23 bulan dan

makanan tambahan untuk pemulihan anak balita 24-59 bulan berupa makanan keluarga”

“Bagaimana bu apakah bisa dimengerti”

(“Bisa mbak, berarti saya beri biscuit saja ya mbak, kalau untuk nasi bagaimana ya mbak”)

“Iya benar bu bisa diberikan biscuit terlebih dahulu, nanti jika adik Rehan bisa mengkonsumsi

biscuit dibulan berikutnya bisa diberikan nasi dan sayur – sayuran”

(“Jika semisal biscuit dicampur dengan susu formula bagaimana ya mbak”)


“Tidak apa – apa bu, tetapi sebaiknya mencari susu formula sesuai dengan usia adik Rehan dan

tidak membuatnya alergi karena banyak balita yang alergi dengan susu formula bu”

“Apakah ada yang ingin ditanyakan lagi bu”

(“Tidak mbak cukup, saya sebagai ibu yang mempunyai anak pertama merasa senang

mendapatkan banyak informasi, terimakasih ya mbak”)

“Iya bu sama – sama”

“Sekarang ibu bisa ke meja 5 untuk dilakukan imunisasi ya bu”

Meja 5

“Atas nama adik Rehan dengan umur 7 bulan, benar begitu bu?”

“Di meja 5 ini bertugas untuk memberikan imunisasi ya bu”

“Sebelumnya pernah dilakukan imunisasi apa saja ya bu?”

(“Imunisasi Hepatitis B, BCG, Polio , DPT-HB-Hib 1, Polio 2, DPT-HB-Hib 2, Polio 3,

DPT-HB-Hib 3, Polio 4, IPV atau Polio suntik, dan Rotavirus”)

“Berarti sekarang hanya diberikan vitamin saja ya bu untuk menambah nafsu

makannya”

“Saya berikan ya bu, adiknya dipegang”

“Nah, sekarang sudah dilakukan ya bu, ibu bisa kembali kerumah dan melakukan

posyandu pada bulan berikutnya”

Anda mungkin juga menyukai