Anda di halaman 1dari 5

TRANSFUSI DARAH

A. Tindakan
Tindakan pemberian transfusi darah dilakukan kepada By. Ny. F pada hari Selasa, 12
September 2017 dengan diagnosa medis Congenital.

B. Justifikasi terhadap tindakan


Tindakan transfusi darah yang dilakukan oleh perawat menurut saya secara umum
telah sesuai dengan teori, baik peralatan yang digunakan maupun prosedur, serta telah
memenuhi prinsip dasarnya. Tindakan pemberian transfusi darah ini dilakukan untuk
mengganti kekurangan komponen seluler atau kimia darah. Pada By. NY. F dilakukan
transfusi darah dengan indikasi untuk mengganti kekurangan komponen seluler atau
kimia darah dengan hasil laboratorium Hb yang rendah yaitu gr/dL.

C. Teori tentang tindakan


Transfusi darah adalah suatu rangkaian proses pemindahan darah donor ke dalam
sirkulasi darah resipien sebagai upaya pengobatan. Transfusi darah merupakan upaya
untuk menyelamatkan kehidupan dalam banyak hal, dalam bidang pediatri misalnya
dalam perawatan neonatus prematur, anak dengan keganasan, anak dengan kelainan
defisiensi atau kelainan komponen darah, dan transplantasi organ.
Tujuan transfusi darah adalah mengembalikan dan mempertahankan volume yang
normal peredaran darah, mengganti kekurangan komponen seluler atau kimia darah,
meningkatkan oksigenasi jaringan, memperbaiki fungsi homeostasis, dan tindakan terapi
khusus. Indikasi transfusi darah secara umum yaitu:
1. untuk mengembalikan dan mempertahankan suatu volume peredaran darah yang
normal, misalnya pada anemia karena perdarahan, trauma bedah, atau luka bakar
luas.
2. Untuk mengganti kekurangan komponen seluler atau kimi darah, misalnya pada
anemia, trombositopenia, hipoprotrombinemia, hipofibrinogemia, dan lain-lain
Adapun keadaan anemia yang memerlukan transfusi darah:
1. Anemia karena perdarahan
2. Anemia hemolitik
3. Leukimia dan anemia refrakter
4. Anemia karena sepsis
5. Anemia pada orang yang menjalani operasi.
Untuk menghindari berbagai kesalahan, maka perlu diperhatikan hal-hal dibawah ini:
a. Identitas pasien harus dicocokkan secara lisan maupun tulisan (status dan papan
nama).
b. Pemeriksaan identitas dilakukan di sisi pasien.
c. Identitas dan jumlah darah dalam kemasan dicocokkan dengan formulir
permintaan darah.
d. Tekanan darah, frekuensi denyut jantung dan suhu harus diperiksa sebelumnya,
serta diulang secara rutin.
e. Observasi ketat, terutama pada 15 menit pertama setelah transfusi darah dimulai.
Sebaiknya satu unit darah diberikan dalam waktu 1-2 jam tergantung status
kardiovaskuler dan dianjurkan tidak lebih dari 4 jam mengingat kemungkinan
proliferasi bakteri pada suhu kamar.
I. Pembagian darah
Pembagian darah terdiri atas:
a. Plasma darah sebesar 55%.
b. Sel-sel darah sebesar 45% yaitu: sel darah merah (eritrosit), sel darah putih
(leukosit), dan trombosit.
c. Jumlah volume darah: 5 – 7 % BB, dimana plasma 5% dan eritrosit 2%.
II. Fungsi darah
Fungsi darah meliputi:
a. Transportasi untuk respirasi, makanan, ekskresi, dan regulasi.
b. Regulasi keseimbangan pH darah.
c. Mencegah perdarahan.
d. Pertahanan tubuh (leukosit).
III. Transfusi darah
Transfusi dapat menggunakan Whole Blood dan Packed Red Cells.
a. Whole blood digunakan untuk perdarahan akut.
b. Packed Red Cell digunakan pada:
1) Hb < 8 gr/dL
2) Perdarahan hebat 10 mL/kg, pada 1 jam pertama
3) Perdarahan > 5 mL/kg pada 3 jam pertama
IV. Komponen Darah
a. Whole Blood
1) Digunakan hanya untuk penggantian volume.
2) Meningkatkan dan mempertahankan proses pembekuan.
3) Diberikan dalam waktu 2 sampai 4 jam.
4) Masa hidup sampai 21 hari.
b. Packed Red Cells
1) Meningkatkan massa sel darah merah.
2) Mengandung sel darah merah dan trombosit sebagian besar plasma
dihilangkan.
3) Masa hidup 21 hari.
c. Washed cell
1) Digunakan bila kelebihan plasma dan antibodi tidak diperlukan.
2) Diberikan dalam waktu 2-4 jam.
3) Harus diberikan dalam waktu 4 jam sesudah diproses (pencucian).
d. Transfusi trombosit
1) Mengobati kelainan perdarahan atau jumlah trombosit yang rendah.
2) Diberikan secara cepat.
3) Shelf life umumnya 6 sampai 72 jam tergantung pada kebijakan pusat sumber
trombosit diperoleh.
V. Terapi transfusi darah
a. Kebutuhan transfusi darah diberikan pada:
1) Orang dewasa: jika perdarahan > 15% EBV
2) Bayi dan anak: jika perdarahan > 10% EBV
b. Jumlah darah di hitung berdasarkan Estimated Blood Volume (EBV).
1) EBV Neonatus = 90 mL/ KgBB
2) EBV Bayi = 80 mL/KgBB
3) EBV Anak+Dewasa = 70 mL/KgBB
Maka rumus EBV = KgBB x EBV x Jumlah Perdarahan (%)

c. Kebutuhan darah berdasarkan Hb


1) Darah WB = (Hb yang diinginkan – Hb sekarang) x BB (kg) x 6
2) Darah PRC = (Hb yang diinginkan – Hb sekarang) x BB (kg) x 3
3) Darah FFP = (Hb yang diinginkan – Hb sekarang) x BB (kg) x 10
VI. Prosedur transfusi darah
Transfusi darah diberikan menggunakan blood set yang memiliki filter (penyaring)
dengan ukuran 170-200 µm untuk menyaring partikel debris dan bekuan fibrin. Set
transfusi darah diganti setelah 1 x 24 jam walaupun transfusi masih dilanjutkan. Set
transfusi darah tidak membutuhkan filter udara.
Rumus transfusi darah yaitu:

D. Hasil tindakan
Pemberian transfusi dilakukan dengan komponen darah Packed Red Cells (PRC) 30
mL dengan jumlah tetasan permenit 10 tetes.dengan tujuan untuk menaikkan Hb klien
dari 8,1 gr/dL menjadi 10 gr/dL dengan berat badan klien 3365 gram. Maka kebutuhan
darah berdasarkan Hb yaitu 30 ml. Jumlah tetesan permenit klien yaitu 10 tetes per menit
habis dalam 1 jam.
E. Analisa tindakan
Transfusi darah dilakukan dengan tujuan untuk menaikkan Hb klien dari 8,1 gr/dL
menjadi 10 gr/dL dengan berat badan klien kg. Berdasarkan rumurs perhitungan
kebutuhan darah berdasarkan Hb didapatkan hasil yaitu 30 ml. Kemudian untuk jumlah
tetesan permenit klien yaitu .. tetes per menit habis dalam 1 jam. Sesuai dengan prosedur
dan hal-hal yang perlu diperhatikan terutama terkait identitas pasien harus dicocokkan
secara lisan maupun tulisan (status dan papan nama) dan koreksi kepada dua orang
perawat. Kemudian Identitas dan jumlah darah dalam kemasan harus dicocokkan dengan
formulir permintaan darah. Selain itu pentingnya memeriksa tekanan darah, frekuensi
denyut jantung dan suhu harus sebelumnya dan diulang secara rutin. Kemudian
dilakukan observasi selama pemberian terutama pada 15 menit pertama setelah transfusi
darah dimulai.
Tujuan dari pemberian transfusi darah pada By. NY. F yaitu untuk menaikkan
kadar Hb dalam darah klien sehingga 6 jam setelah transfusi darah perlu memeriksa
kembali darah rutin klien untuk melihat hasil akhir dari pemberian darah tersebut.
F. Hambatan
Tidak ada hambatan dalam pelaksanaan pemasangan transfusi darah pada By. Ny. F dan
semua dilakukan sesuai dengan SOP rumah sakit.
G. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan dalam tindakan ini yaitu pentingnya melihat dan memantau hasil
laboratorium anak dengan masalah tersebut untuk memenuhi atau mengganti darah yang
seharusnya normal dalam tubuh. Tindakan pemberian terapi yang dilakukan di rumah
sakit pada By. Ny. F telah sesuai dengan teori, baik komunikasi terapeutik, peralatan
yang digunakan, maupun prosedur yang dilakukan sehingga untuk ke depannya
diharapkan prosedur tersebut tetap dipertahankan dan dapat ditingkatkan.

Anda mungkin juga menyukai