Perbaikan Hansenjr 315170141
Perbaikan Hansenjr 315170141
SELF-SUSTAINING COMMUNITY
bagi masyarakat prasejahtera di
Kembangan
Oleh :
Nama : Hansen Jeremy Rahardjo
NIM : 315170141
UNIT 8
1|Page
DAFTAR ISI
BAB I ......................................................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 3
1.2 Identifikasi Masalah ......................................................................................................... 4
1.3 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 4
1.4 Tujuan Perancangan ......................................................................................................... 4
1.5 Visi dan Misi Perancangan ............................................................................................... 4
BAB II........................................................................................................................................ 5
2.1 Ekologi ............................................................................................................................. 5
2.2 Kemiskinan....................................................................................................................... 6
2.3 Kapitalisasi kebutuhan primer manusia ........................................................................... 8
2.4 Sustainable Development ............................................................................................... 10
2.5 Self Sustaining................................................................................................................ 11
2.6 Expanded Urban Farming ............................................................................................. 11
BAB III .................................................................................................................................... 22
3.1 Metode Perancangan ...................................................................................................... 22
BAB IV .................................................................................................................................... 23
BAB V ..................................................................................................................................... 25
5.1 Definisi Program dan Usulan Program .......................................................................... 25
5.2 Tujuan Proyek ................................................................................................................ 25
5.3 Sasaran ........................................................................................................................... 25
BAB VI .................................................................................................................................... 28
2|Page
BAB I
PENDAHULUAN
Jakarta, sebagai kota terbesar dan ibu kota Indonesia memiliki satu masalah sosial yang
cukup parah dan belum bisa terpecahkan, yaitu kemiskinan. Penghasilan yang jauh di bawah
rata-rata membuat mereka sulit hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar (primer) mereka.
Tempat tinggal yang kumuh, kotor, kurang gizi, mengidap banyak penyakit – sudah menjadi
image kita terhadap mereka. Kondisi di masa abad ke – 21 (globalisasi) ini juga memperparah
keadaan mereka dengan kapitalisasi kebutuhan dasar kita sebagai manusia, mulai dari air,
pangan, energi menjadi target keuntungan/ profit bagi mereka yang berkuasa, ditambah dengan
adanya pandemi Covid-19 yang tiba-tiba muncul dan memporakporandakan kehidupan di
Indonesia, masyarakat miskin lah yang terdampak terbesar, outbreak pengangguran besar-
besaran terutama bagi mereka yang bekerja di industri-industri kecil, menghancurkan
kehidupan masyarakat miskin di Jakarta.
Teknologi yang ada telah mumpuni untuk membantu kita memproduksi segala yang
kita butuhkan tanpa perlu mengeluarkan uang sedikit pun, memenuhi segala kebutuhan dasar
kita sebagai manusia, dengan solusi ini mereka bisa menyimpan uang yang mereka dapatkan
untuk keperluan sekunder – tersier memperbaiki kehidupan psikis dan psikologis manusia di
dalamnya.
3|Page
1.2 Identifikasi Masalah
Teknologi apa yang bisa memenuhi kebutuhan dasar manusia yang sekaligus tidak
merusak lingkungan ?
Bagaimana penerapan dan integrasi teknologinya pada daerah perkotaan padat
pemukiman ?
4|Page
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Ekologi
Kata ekologi pertama kali diperkenalkan oleh Ernst Haeckel seorang ahli biologi
Jerman pada tahun 1866. Menurut Ernst Haeckel ekologi adalah ilmu yang komprehensif yang
memperlajari hubungan antar organisme dengan lingkungannya.
Krebs memperjelas definisi ekologi yaitu pengetahuan ilmiah mengenai interaksi yang
menentukan distribusi dan kelimpahan suatu organisme (ekologi adalah mengenai dimana
organisme ditemukan, berapa jumlahnya, dan mengapa).
5|Page
2.1.1 Beyond Ecology
Negara Indonesia sebagai salah satu negara berkembang saat ini masih kesulitan
mengatasi salah satu permasalahan akut negara berkembang pada umumnya yaitu kemiskinan.
DKI Jakarta, sebagai pusat bisnis, politik dan kebudayaan dan sebagai kota terbesar di
Indonesia tak lepas dari problematika sosial ini, dengan jumlah penduduknya yang mencapai
10.660.000 jiwa, terdapat 496.840 (4,69%) masyarakat yang masih miskin yang menyebabkan
tingginya kesenjangan sosial di Jakarta (BPS). Pengukuran ini didasarkan pada garis
kemiskinan provinsi, yang mana penduduk miskin yang tercatat ini tidak mampu mencapai
penghasilan lebih dari garis kemiskinan yang ada per bulannya, dalam kata lain tidak mampu
memenuhi kebutuhan primer hidupnya (baik makanan maupun non-makanan) (kemiskinan
mutlak/ absolut).
Gambar 1. Tabel keadaan Angkatan Kerja DKI Jakarta, Ags. 2019 – Ags. 2020
(Sumber : BPS, Survei Angkatan Kerja Nasional Agustus 2020) 6|Page
Gambar 2. Persentase Penduduk Miskin di DKI Jakarta (2015-2020)
(Sumber : BPS, 15 Juli 2020)
Pendapatan masyarakat miskin Jakarta bisa terlihat dari Garis Kemiskinan yang ada :
7|Page
padian, umbi-umbian, ikan, daging, telur dan susu, sayuran, kacang-kacangan,
buah-buahan, minyak dan lemak, dll)
3. Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM) adalah kebutuhan minimum untuk
perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan. Paket komoditi kebutuhan dasar
non makanan diwakili oleh 51 jenis komoditi di perkotaan dan 47 jenis komoditi
di pedesaan.
- Air
UU Nomor 7 Tahun 2004 :
a. bahwa sumber daya air merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang
memberikan manfaat untuk mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia
dalam segala bidang;
8|Page
d. bahwa sejalan dengan semangat demokratisasi, desentralisasi, dan
keterbukaan dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,
masyarakat perlu diberi peran dalam pengelolaan sumber daya air;
Begitulah bunyi UU No. 7 tahun 2004 tentang sumber daya air, tetapi
kenyataannya pada hari ini praktik pengelolaan sumber daya air saat ini masih
mementingkan aspek ekonomi dan eksploitasi tanpa memperhatikan kebutuhan umum
masyarakat, masyarakat masih harus membayar mahal untuk sekadar mendapatkan air
bersih. Biaya operasional dan biaya modal pengelolaan air seharusnya tidak dibebankan
ke masyarakat sebagai pengguna. Walau sekarang dikelola oleh pemerintah (PAM
Jaya) belum terjadi kemerataan dalam halnya air bersih bagi semua masyarakat.
Tidak banyak yang menyadari jika tarif air bersih di Jakarta saat ini berada di
urutan nomor satu paling mahal dibandingkan kota-kota besar di Asia. Rata-rata, tarif
air di Jakarta per meter kubik paling tinggi berada pada titik Rp 14.650. Rata-rata tarif
air terendah per meter kubik ada pada titik Rp 1.050. Angka rata-rata tersebut jauh lebih
mahal jika dibandingkan dengan tarif serupa di kota Bangkok, Kuala Lumpur, Manila
dan Singapura. (JPNN, 2011)
Tarif air yang mahal berdampak pada rentannya ketahanan air bagi Jakarta.
Artinya, krisis air sudah menjadi ancaman di depan mata yang bisa merepotkan Jakarta
sewaktu-waktu.
Tak lupa sampai saat ini cakupan dari air bersih PAM yang sekarang baru 60 %
yang tentunya daerah kumuh/ kawasan prasejahtera tidak menjadi fokus utama. (Dewi,
2018)
- Listrik
Listrik sudah menjadi kebutuhan/ bagian pokok kehidupan manusia, aktivitas
kita di rumah semuanya bergantung kepada keberadaan aliran listrik. Sama halnya
dengan air, salah satu kebutuhan terbesar manusia masa ini juga di kapitalisasi oleh
pemerintah yang lagi-lagi belum bisa memenuhi kebutuhan publik secara merata.
Daya listrik terkecil yaitu 450 Watt memiliki biaya sebesar Rp.36.000 per
bulannya yang sama dengan kurang lebih penghasilan sehari masyarakat miskin di
9|Page
Jakarta, yang tentunya harusnya dipergunakan untuk kebutuhan pangan. 450 Watt ini
pun bukan daya yang besar, hanya cukup untuk penerangan dan beberapa alat
elektronik berdaya kecil lainnya, di masa pandemi yang berbasis online ini penggunaan
media elektronik juga menjadi penting terutama bagi pelajar, tentunya 450 Watt ini
sangatlah minim.
- Pangan
Sebuah kebutuhan vital manusia yang sekarang dikapitalisasi dengan kiblat
keuntungan suatu pihak tertentu, mengabaikan ketahanan sosial dan ketahanan alam
yang ada, menghancurkan alam demi keuntungan semata (pembukaan lahan pertanian/
peternakan besar-besaran, eksploitasi makhluk hidup, dll.), tetapi juga menghancurkan
kehidupan masyarakat prasejahtera yang memiliki keterbatasan ekonomi, apalagi
dalam masa-masa krisis pandemi ini, dimana 70,53 persen masyarakat miskin
menyatakan adanya penurunan pemasukkan.
Terbukti selama 6 bulan terakhir, harga barang dan jasa naik terutama harga
bahan makanan sebesar 3,58%, sebaliknya pengeluaran rumah tangga pada kelompok
40% terendah menurun. (BAPPEDA, 2020)
Akses bebas manusia untuk mengonsumsi sumber daya terbatas yang ada ini secara
tidak terbatas akan berujung kepada habisnya sumber daya ini. Overpopulasi manusia
kedepannya, sumber daya bumi akan dieksploitasi secara berlebihan. Manusia perlu secara
10 | P a g e
radikal mengubah cara memanfaatkan sumber daya yang ada untuk masa depan yang lebih
baik. (youmatter, 2020)
Pembahasan soal kebutuhan manusia ini erat sekali hubungannya dengan pemanfaatan
sumber daya alam kita, di abad ke -21 ini dimana overpopulasi manusia menjadi permasalahan
besar generasi kita, kiblat perancangan solusi permasalahan harus berkiblat kepada sustainable
development.
Bayangkan suatu masa depan dimana masyarakat miskin ini tidak perlu lagi memikirkan
tentang pengeluaran untuk kebutuhan-kebutuhan primer ini dan berfokus untuk kebutuhan
lain yang lebih penting...
a self-sustaining community
Self sustain berarti kemandirian dalam bertahan hidup, kondisi dimana masyarakat
tak lagi bergantung kepada pemerintah/ pihak lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
sendiri. Kemandirian ini mengembalikan kita kepada sebagaimana seharusnya kita hidup,
mereduksi budaya kehidupan urban kita yang segalanya bergantung kepada pihak lain untuk
segala macam pemenuhan kebutuhan kita. Dampak positif tidak hanya dirasakan oleh kita
sebagai manusia, tetapi juga menyumbang banyak bagi alam lingkungan sekitar kita dengan
ada nya pengurangan carbon footprint, pelestarian alam, tidak lagi hidup kita bergantung
kepada kapitalisme dan keserakahan umat manusia.
Urban Farming adalah praktek penumbuhan, produksi, dan distribusi agrikultur yang
terjadi di dalam atau sekitar perkotaan. Urban farming menjadi konsep pemikiran awal dari
sebuah solusi yang self-sustaining bagi masyarakat, selain berfungsi untuk memenuhi
11 | P a g e
kebutuhan masyarakat dalam hal pangan tetapi juga berkontribusi bagi permasalahan global
alam dengan mereduksi carbon fooprint yang biasanya terjadi pada traditional farming. Secara
pengelolaan urban farming ini biasanya dilakukan oleh banyak orang/ suatu komunitas tertentu
dengan interest yang sama.
Urban farming yang berfokus kepada pangan akan diperluas sebagai konsep untuk
meproduksi energi, air dengan perkembangan teknologi sekarang, semuanya bisa dilakukan
bahkan di area urban yang memiliki keterbatasan secara lahan.
2.6.1 Aquaponic
Ikan adalah kunci dalam sistem aquaponik. Ikan menyediakan hampir semua
nutrisi bagi tanaman. Ada berbagai jenis ikan yang dapat digunakan dalam sistem
aquaponik. Jenis ikan ini tergantung pada iklim lokal dan jenis yang tersedia di pasaran,
tetapi yang paling sering digunakan yaitu ikan nila.
Manfaat Aquaponik
Beberapa manfaat dari budidaya dengan sistem aquaponik antara lain adalah :
o Kotoran ikan dapat dimanfaatkan sebagai sumber pupuk organik yang baik bagi
pertumbuhan tanaman.
12 | P a g e
o Produk yang dihasilkan merupakan produk organik karena hanya menggunakan pupuk
dari kotoran ikan yang telah melalui proses biologis.
o Menghasilkan dua produk sekaligus; yaitu sayur dan ikan, dari satu unit produksi.
Hemat Lahan.
o Bersifat berkelanjutan dengan perpaduan tanaman dan ikan dan siklus nutrien.
o Populasi tanaman organik yang dapat ditanam 10 kali lipat lebih banyak. Dengan
aquaponik tanaman dapat ditanam dengan kerapatan tinggi dengan sistem terapung di
atas air. Sistem ini mampu menampung hingga 10 kali lipat jumlah tanaman pada
luasan yang sama.
o Tanaman akan tumbuh sampai 10x lebih cepat.
Teknik pengumpulan air hujan yang akan dipergunakan untuk keperluan hidup
manusia. Salah satu cara praktikal untuk mengurangi pengeluaran untuk air bersih.
Implementasi sebuah sumur penampungan air yang diperhitungkan sesuai luasan area
perancangan, digunakan sebagai penampungan air hujan sementara ketika masa
penghujan, merecovery air tanah, dan overflow air yang tertampung akan disimpan ke
dalam tank air
Air hujan juga dikumpulkan dari air yang terjatuh ke talang rumah dan dialirkan ke
main tank.
Air yang ada dalam main tank kemudian akan difilter lagi untuk keperluan
lainnya. Untuk bisa diminum air perlu difilter khusus, sistemnya :
1. Sinar ultraviolet
3. Klorin
4. Pasteurisasi surya
Volume air yang bisa didapatkan : 1″ (2.54 cm) of rain x 1 sq. ft. (0.09 sqm) =
0.623 gallons (watercache, n.d.)
14 | P a g e
Panel surya adalah sebuah sistem yang dapat digunakan untuk mengubah energi
cahaya matahari menjadi energi listrik dengan menggunakan prinsip yang disebut
efek photovoltaic. Energi listrik yang dihasilkan akan disimpan ke dalam sebuah baterai,
kemudian digunakan untuk mengoperasikan perangkat elektronik sesuai kebutuhan
listriknya. Sistem bisa berjalan meskipun di sore hari, malam hari, atau ketika kondisi
hujan.
Indonesia merupakan negara tropis dengan sinar matahari sepanjang tahun. Hal
ini membuat negara kita cocok dalam penerapan energi surya. Dengan demikian, sistem
panel solar dapat diterapkan di setiap rumah di Indonesia dan menjadi pembangkit
listrik mandiri.
Kekuatan energi listrik yang dihasilkan melalui panel surya bisa mencapai 240
watt per meter perseginya. (Wikipedia, n.d.)
Penyusun utama biogas adalah metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2) dan
beberapa gas lain. Gas metana, hidrogen, dan karbon monoksida dapat dibakar atau
dioksidasi dengan oksigen sehingga melepaskan energi. Energi inilah yang nantinya
akan dijadikan sebagai bahan bakar. Energi ini dapat digunakan untuk pelbagai tujuan
pemanasan, seperti memasak. Energi ini juga dapat digunakan sebagai listrik.
15 | P a g e
Pipa masuk Pipa Outlet
Skema :
- Sistem biogas hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran; Namun, itu selalu
mengandalkan prinsip dasar yang sama: memanfaatkan kekuatan mikroorganisme
melalui proses alami yang disebut pencernaan anaerobik.
- Bahan organik dikumpulkan dari sistem pipa saluran masuk dan kemudian
dikirim ke digester, di mana ia dikumpulkan dan dibiarkan untuk diproses oleh
mikroorganisme.
16 | P a g e
- Gas metana dan karbon dioksida disimpan di kubah gas berbahan beton.
Campuran gas yang dihasilkan kemudian dapat dikumpulkan dan dibakar sebagai
bahan bakar - yaitu biogas.
Biogas yang dihasilkan juga bisa dijadikan listrik dengan menggunakan gas
engine – generator.
Lalat tentara hitam, atau Hermetia illucens adalah lalat umum dan tersebar
luas dari keluarga Stratiomyidae. BSF adalah lalat yang memiliki beberapa sifat unik.
Ini bukan hama seperti lalat rumah biasa, sehingga bisa dimanfaatkan oleh manusia.
Salah satu kelebihannya adalah siklus hidupnya yang tertutup. Betina dewasa
bertelur tidak lama sebelum mati, dan larva menetas dalam waktu sekitar 4 hari. Larva
makan, dan ketika mereka berkembang menjadi lalat mereka akan bertelur, memulai
proses dari awal lagi.
17 | P a g e
Larva BSF lah yang dipergunakan sebagai sumber makanan bagi livestock
(hewan ternak), ikan. Larva BSF memiliki banyak sekali nutrisi, karena siklus
hidupnya yang membuat larva harus makan sebanyak-banyaknya.
Dalam satu kali bertelur akan menghasilkan kurang lebih 500 telur, dan
dengan siklus hidup yang cepat bisa produksi lebih banyak.
18 | P a g e
2.6.6 Grey Water Treatment
19 | P a g e
Farming yang tidak dibatasi kandang, atau produksi skala besar dalam area
tertutup, tetapi memberi kebebasan kepada binatang (fokus kepada unggas), karena
pemanfaatan lahan urban yang harus se-efisien mungkin.
1. Keamanan makanan
Salmonella Enteritidis lima kali lebih mungkin ditemukan dalam sistem kandang
dibandingkan dengan sistem jarak bebas. Penurunan resiko infestasi hama pengerat dan
serangga, ayam menjadi lebih mudah dibersihkan dan didisinfeksi dan ayam yang
dibiarkan tanpa kandang tidak stres sehingga tidak mudah terserang penyakit.
Telur dari peternakan bebas atau kandang juga memiliki tingkat residu kimiawi yang
lebih rendah dari insektisida, tingkat infestasi serangga yang lebih rendah, dan konsentrasi
kontaminan seperti dioksin yang lebih rendah.
Sejumlah penelitian telah menemukan telur free-range atau telur tanpa kandang
memiliki nutrisi keseluruhan yang lebih sehat. Manfaat yang ditemukan termasuk lebih
sedikit lemak jenuh dan kolesterol, dan tingkat protein yang lebih tinggi. Telur free-range
atau kandang juga ditemukan memiliki lebih banyak Vitamin A dan Vitamin E secara
signifikan; lebih banyak omega 3s; tingkat yang lebih tinggi dari tokoferol alfa dan asam
alfa-linolenat; tingkat karotenoid yang lebih tinggi; lebih banyak lutein; rasio yang lebih
sehat dari asam lemak omega 6 dan omega 3; kepadatan mineral dalam tulang yang lebih
tinggi; dan lebih banyak beta karoten.
3. Kesejahteraan Hewan
Kesejahteraan hewan adalah konsep berbasis sains dan berbasis nilai. Ini mengacu pada
dasar-dasar dalam fisiologi dan etologi hewan. Kerangka Lima Kebebasan “The Five
Freedoms” untuk kesejahteraan hewan diperkenalkan oleh Komite Brambell di Inggris
pada tahun 1965, ini sekarang telah diadopsi secara luas baik dalam kebijakan pemerintah
dan perusahaan dan pengembangan standar. Fokus utama Lima Kebebasan adalah pada
peniadaan pengalaman negatif bagi hewan, kerangka kesejahteraan hewan yang lebih
20 | P a g e
baru juga mempertimbangkan ekspresi keadaan emosi positif dan kebutuhan hewan untuk
mengekspresikan perilaku alami. Untuk hewan untuk mengalami "kehidupan yang baik"
- atau setidaknya "kehidupan yang layak dijalani" - pengalaman positif seperti
"kenyamanan", "kesenangan", "minat", dan "kepercayaan diri" harus disediakan. Kunci
konsep "kehidupan yang baik" adalah bahwa hewan menunjukkan preferensi individu dan
dengan demikian menghargai pilihan sumber daya yang bervariasi dalam lingkungan
mereka.
Ayam saat ini sangat termotivasi untuk melakukan sejumlah perilaku yang sama, apa
pun jenis lingkungan yang disediakan untuk mereka. “Kebutuhan perilaku” tersebut sama
dengan kebutuhan fisiologis dan dengan demikian ayam akan mengalami penderitaan jika
tidak mampu melakukan aktivitas yang relevan. Kebutuhan perilaku yang tidak
diakomodasi atau dikompromikan dalam sistem sangkar meliputi pergerakan dan
eksplorasi, tidur, perilaku mandi debu, dan banyak perilaku pemeliharaan (seperti
mengepakkan sayap, meregangkan, dll). Selain dari batasan ruang fisik yang membatasi
perilaku ini, sistem yang dikurung tidak menyediakan lingkungan atau sumber daya yang
bervariasi bagi individu untuk memilih cara yang mereka sukai untuk mengalami peluang
"kehidupan yang baik". (The Poultry Site, 2019)
21 | P a g e
BAB III
METODE
Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Titik awal pemikiran dimulai dari isu
awal yang kemudian diselesaikan dengan tema yang ada, beyond ecology. Riset mendalam
terhadap isu, tema menjadi sebuah kajian teori, yang menjadi titik awal berpikir untuk dijadikan
serangkaian program. Hasil program yang keluar akan diterapkan secara eksperimental pada
tapak terpilih.
Penerapan desain yang dihasilkan dari teori-teori + program yang disajikan akan
diterapkan secara eksperimental pada tapak terpilih nantinya, yang mungkin menjadi sebuah
prototipe yang bisa diterapkan dimanapun dengan kondisi yang serupa sesuai dengan hasil
sintesa isu dan kajian teori.
22 | P a g e
BAB IV
STUDI PRESEDEN
ReGen Villages
Sumber : Archdaily
Sebuah model perumahan yang dibentuk dengan tujuan sebagai prototipe arsitektur
residensial yang bisa membantu meringankan dampak global warming, yang juga disebabkan
karena berbahayanya tempat tinggal dari manusia itu sendiri. Memanfaatkan berbagai macam
teknologi yang sudah berkembang, seperti sistem aquaponic, vertical farming, sistem
pemanfaatan ulang air bekas-kotor,dll. Melalui teknologi yang terintegrasi kepada community
design ini, menyediakan energi, air dan makanan didepan pintu rumah penghuninya. Saat ini,
baru dikembangkan untuk wilayah dengan 4 musim dan di daerah peri-urban dan rural area.
23 | P a g e
Sebuah komunitas perumahan yang dibuat secara khusus bagi masyarakat yang ingin
hidup lebih sehat, dan berkelanjutan secara sumber daya, dan memberi dampak baik bagi
lingkungan. Modelling yang begitu detail agar integrasi teknologi bisa berjalan dengan baik,
ke detail sampai dengan model bentuk rumah yang cocok untuk iklim tapak, serta cara untuk
bisa memanfaatkan energi yang paling efisien.
Ide yang dimiliki sama, tetapi lebih dikhususkan untuk masyarakat kelas menengah-
atas, serta berada di lokasi peri-urban/ rural area yang membedakannya.
Integrasi sistem yang digunakan sudah lebih advance – penggunaan mobil listrik, smart
grid, serta pemodelan yang lebih disesuaikan dengan iklim 4 musim di barat.
24 | P a g e
BAB V
PROGRAM
5.3 Sasaran
Target adalah kawasan kumuh tempat golongan masyarakat penghasilan rendah tinggal
yang paling terdampak oleh pandemi covid-19 ini, menjamin keberlanjutan hidup mereka
sekaligus memperbaiki lingkungan hidup mereka.
25 | P a g e
Gambar 10. Persentase Program
(Sumber : Dokumentasi Penulis)
Gambar 11. Ilustrasi Konsep
(Sumber : Dokumentasi Penulis)
1. Rumah
2. Panel Surya
3. Penampungan air
4. Air Bekas
5. Aquaponik
6. Kolam Ikan
7. Pertanian
8. Soldier Flies Farm
9. Peternakan Ayam
10. Pengumpulan Waste
11. Biogas
12. Generator
600 m²
27 | P a g e
BAB VI
INVESTIGASI TAPAK
29 | P a g e
Gambar 16. Ilustrasi Ide Sistem untuk Tapak yang Banjir
(Sumber : Dokumentasi Penulis)
30 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
BAPPEDA. (2020, Maret). Retrieved from Potret Kemiskinan DKI Jakarta pada Maret 2020:
https://bappeda.jakarta.go.id/front/read/375
BPS. (2020, october 20). Retrieved from Badan Pusat Statistik DKI Jakarta:
https://jakarta.bps.go.id/subject/23/kemiskinan.html
Dewi, F. S. (2018, September 28). Jakarta Bisnis. Retrieved from JakartaBisnis:
https://jakarta.bisnis.com/read/20180906/77/835751/pam-jaya-bidik-63-cakupan-
layanan-air-bersih-pada-2019
JPNN. (2011, oktober 28). Retrieved from https://www.jpnn.com/news/tarif-air-bersih-
jakarta-paling-mahal-di-asia
Renewable World. (n.d.). Retrieved from Biogas System: https://renewable-world.org/our-
approach-to-renewable-energy/technologies/biogas-systems/
The Poultry Site. (2019, juni 11). Retrieved from
https://www.thepoultrysite.com/articles/why-cage-free-and-why-
now#:~:text=The%20decreased%20risk%20of%20disease,less%20stressed%20and%
20therefore%20less
watercache. (n.d.). Retrieved from Innovative Water Solutions:
https://www.watercache.com/education/rainwater-harvesting-101
Wikipedia. (n.d.). Retrieved from Solar Panel: https://en.wikipedia.org/wiki/Solar_panel
youmatter. (2020, mei 26). Retrieved from Sustainable Development – What Is It? Definition,
History, Evolution, Importance And Examples:
https://youmatter.world/en/definition/definitions-sustainable-development-
sustainability/#:~:text=Sustainable%20development%20is%20the%20idea,the%20Br
undtland%20Report%20in%201987.
Yurianto. (2019). Identifikasi Faktor yang mempengaruhi Kemiskinan Di DKI Jakarta
Dengan Menggunakan Pendekatan Simulatneous Equation Model. . Jakarta: Jurnal
Riset Jakarta.
31 | P a g e
32 | P a g e