Anda di halaman 1dari 32

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR VIII

Semester Ganjil 2020 – 2021

SELF-SUSTAINING COMMUNITY
bagi masyarakat prasejahtera di
Kembangan

Oleh :
Nama : Hansen Jeremy Rahardjo
NIM : 315170141
UNIT 8

Fasilitator : Ir. Suwandi Supatra, MT.

JURUSAN ARSITEKTUR, FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS TARUMANAGARA
JAKARTA

1|Page
DAFTAR ISI

BAB I ......................................................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 3
1.2 Identifikasi Masalah ......................................................................................................... 4
1.3 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 4
1.4 Tujuan Perancangan ......................................................................................................... 4
1.5 Visi dan Misi Perancangan ............................................................................................... 4
BAB II........................................................................................................................................ 5
2.1 Ekologi ............................................................................................................................. 5
2.2 Kemiskinan....................................................................................................................... 6
2.3 Kapitalisasi kebutuhan primer manusia ........................................................................... 8
2.4 Sustainable Development ............................................................................................... 10
2.5 Self Sustaining................................................................................................................ 11
2.6 Expanded Urban Farming ............................................................................................. 11
BAB III .................................................................................................................................... 22
3.1 Metode Perancangan ...................................................................................................... 22
BAB IV .................................................................................................................................... 23
BAB V ..................................................................................................................................... 25
5.1 Definisi Program dan Usulan Program .......................................................................... 25
5.2 Tujuan Proyek ................................................................................................................ 25
5.3 Sasaran ........................................................................................................................... 25
BAB VI .................................................................................................................................... 28

2|Page
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jakarta, sebagai kota terbesar dan ibu kota Indonesia memiliki satu masalah sosial yang
cukup parah dan belum bisa terpecahkan, yaitu kemiskinan. Penghasilan yang jauh di bawah
rata-rata membuat mereka sulit hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar (primer) mereka.
Tempat tinggal yang kumuh, kotor, kurang gizi, mengidap banyak penyakit – sudah menjadi
image kita terhadap mereka. Kondisi di masa abad ke – 21 (globalisasi) ini juga memperparah
keadaan mereka dengan kapitalisasi kebutuhan dasar kita sebagai manusia, mulai dari air,
pangan, energi menjadi target keuntungan/ profit bagi mereka yang berkuasa, ditambah dengan
adanya pandemi Covid-19 yang tiba-tiba muncul dan memporakporandakan kehidupan di
Indonesia, masyarakat miskin lah yang terdampak terbesar, outbreak pengangguran besar-
besaran terutama bagi mereka yang bekerja di industri-industri kecil, menghancurkan
kehidupan masyarakat miskin di Jakarta.

Masyarakat miskin di Jakarta adalah makhluk hidup yang seakan-akan “kalah”


persaingan dalam ekosistemnya, merangkai sebuah cycle/ siklus kemiskinan yang sulit sekali
terpecahkan. Di sisi lainnya, mereka tetaplah manusia yang kebutuhan dasarnya sama dan perlu
dipenuhi tanpa pandang bulu. Maka dari masalah ini, diperlukan solusi agar masyarakat ini
bisa memperoleh kebutuhan dasar ini tanpa perlu bergantung kepada ketidakadilan yang sudah
mengakar di dalam struktur sosial kehidupan perkotaan, menjamin ketahanan/ keberlanjutan
mereka yang sekaligus bisa memberikan timbal balik yang baik kepada lingkungan. Seakan-
akan menciptakan ekosistem tersendiri yang dimana didalamnya masyarakat miskin bisa hidup
tercukupi.

Teknologi yang ada telah mumpuni untuk membantu kita memproduksi segala yang
kita butuhkan tanpa perlu mengeluarkan uang sedikit pun, memenuhi segala kebutuhan dasar
kita sebagai manusia, dengan solusi ini mereka bisa menyimpan uang yang mereka dapatkan
untuk keperluan sekunder – tersier memperbaiki kehidupan psikis dan psikologis manusia di
dalamnya.

3|Page
1.2 Identifikasi Masalah

 Perlunya produksi kebutuhan dasar skala kecil demi keberlanjutan masyarakat


penghasilan rendah yang juga berdampak baik bagi lingkungan
 Pengembangan fasilitas di area pemukiman padat kota yang mudah dijangkau/ dekat
dengan kehidupan sehari-hari bagi individual/ sebuah komunitas masyarakat bernasib
sama

1.3 Rumusan Masalah

 Teknologi apa yang bisa memenuhi kebutuhan dasar manusia yang sekaligus tidak
merusak lingkungan ?
 Bagaimana penerapan dan integrasi teknologinya pada daerah perkotaan padat
pemukiman ?

1.4 Tujuan Perancangan

 Menyediakan fasilitas bagi warga perkotaan untuk mengelola dan meproduksi


kebutuhan dasar mereka
 Mengintegrasikan teknologi dengan daerah pemukiman padat perkotaan

1.5 Visi dan Misi Perancangan

1.5.1 Visi Perancangan

Menciptakan integrasi fasilitas dan teknologi bagi masyarakat sebagai wadah


untuk memproduksi dan mengelola kebutuhan dasarnya masing-masing , yang
seluruhnya terintegrasi dengan pemukiman warga

1.5.2 Misi Perancangan

- Menciptakan prototipe yang nantinya dapat dikembangkan secara lebih luas ke


seluruh daerah kawasan kumuh – masyarakat miskin
- Menjamin keberlanjutan kehidupan masyarakat miskin, selama dan setelah masa
pandemi
- Memberi dampak baik bagi ekosistem, alam

4|Page
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Ekologi

Kata ekologi pertama kali diperkenalkan oleh Ernst Haeckel seorang ahli biologi
Jerman pada tahun 1866. Menurut Ernst Haeckel ekologi adalah ilmu yang komprehensif yang
memperlajari hubungan antar organisme dengan lingkungannya.

Burdon-Sanderson menyatakan ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan/relasi


eksternal antar makhluk hidup, serta keberadaannya pada masa lampau dan masa kini. Relasi
eksternal tersebut untuk membedakan antara fisiologi (relasi internal) dan morfologi (struktur).

Krebs memperjelas definisi ekologi yaitu pengetahuan ilmiah mengenai interaksi yang
menentukan distribusi dan kelimpahan suatu organisme (ekologi adalah mengenai dimana
organisme ditemukan, berapa jumlahnya, dan mengapa).

Ricklefs mendefinisikan ekologi sebagai ilmu lingkungan alam, terutama mempelajari


hubungan mendalam antara makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya.

Berdasarkan definisi-definisi di atas makan dapat disimpulkan bahwa ekologi adalah


ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antar organisme atau organisme dengan
lingkungannya.

Berdasarkan perkembangannya ekologi bisa disebut sebagai ilmu dasar lingkungan,


ilmu yang mempelajari makhluk hidup dalam rumah tangganya atau ilmu yang mempelajari
seluruh pola hubungan timbal balik antara makhluk hidup sesamanya dengan komponen di
sekitarnya. Ekologi menganut prinsip keseimbangan dan keharmonisan semua komponen alam.
Terjadinya bencana alam merupakan contoh keseimbangan dan keharmonisan alam terganggu.
Ekologi memandang makhluk hidup sesuai dengan perannya masing-masing. Semua makhluk
hidup di alam memiliki peran yang berbeda dalam menciptakan keharmonisan dan
keseimbangan alam. Ekologi tak terbatas pada yang kita pikir sebagai “alam”, ekologi berada
dimana saja asalkan ada makhluk hidup yang terlibat di dalamnya.

5|Page
2.1.1 Beyond Ecology

Pengertian dari “beyond” menurut kamus terjemahan adalah melebihi,


melampaui sesuatu, melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
Beyond ecology berarti sebuah tatanan/ sistem yang lebih baik dari sebelumnya, dalam
segala aspeknya baik dari kehidupan makhluk hidup didalamnya maupun lingkungan
alamnya baik fisik maupun non-fisik. Semuanya dibungkus dengan pemanfaatan
teknologi yang sudah maju sekarang, demi percepat dan keefisienan waktu.

2.2 Kemiskinan di Jakarta

Negara Indonesia sebagai salah satu negara berkembang saat ini masih kesulitan
mengatasi salah satu permasalahan akut negara berkembang pada umumnya yaitu kemiskinan.
DKI Jakarta, sebagai pusat bisnis, politik dan kebudayaan dan sebagai kota terbesar di
Indonesia tak lepas dari problematika sosial ini, dengan jumlah penduduknya yang mencapai
10.660.000 jiwa, terdapat 496.840 (4,69%) masyarakat yang masih miskin yang menyebabkan
tingginya kesenjangan sosial di Jakarta (BPS). Pengukuran ini didasarkan pada garis
kemiskinan provinsi, yang mana penduduk miskin yang tercatat ini tidak mampu mencapai
penghasilan lebih dari garis kemiskinan yang ada per bulannya, dalam kata lain tidak mampu
memenuhi kebutuhan primer hidupnya (baik makanan maupun non-makanan) (kemiskinan
mutlak/ absolut).

2.2.1 Kemiskinan Pada Masa Pandemi

Pandemi Covid-19 menjadi titik awal melonjaknya tingkat kemiskinan di


Jakarta sampai kepada titik yang mendekati ketika masa krisis moneter 1998. Penyebab
terbesar dari peningkatan ini adalah adanya lonjakan dalam angka pengangguran di
Jakarta semenjak memasuki kuartal kedua tahun 2020.

Gambar 1. Tabel keadaan Angkatan Kerja DKI Jakarta, Ags. 2019 – Ags. 2020
(Sumber : BPS, Survei Angkatan Kerja Nasional Agustus 2020) 6|Page
Gambar 2. Persentase Penduduk Miskin di DKI Jakarta (2015-2020)
(Sumber : BPS, 15 Juli 2020)

Angka kemiskinan sebanding dengan peningkatan rasio pengangguran di DKI


Jakarta, pengangguran memang telah menjadi faktor utama kemiskinan di Jakarta
dimana penyebab utamanya adalah angka pertumbuhan lapangan kerja yang lebih
lamban ketimbang GDP (Gross Domestic Product) Jakarta (masa sebelum COVID-19)
namun sekarang dengan COVID-19 dan dampaknya yang berhasil menutup/
membangkrutkan puluhan hingga ratusan perusahaan menciptakan lonjakan besar
dalam angka pengangguran-kemiskinan di Jakarta.

Pada masa normal (sebelum pandemi), didapati bahwa peningkatan jumlah


pengangguran sebanyak 1000 orang akan meningkatkan jumlah penduduk miskin
sebanyak 105 orang (Yurianto, 2019), namun berdasarkan tabel diatas didapati bahwa
setiap peningkatan 2 orang menganggur terjadi peningkatan kemiskinan 1 orang
(perbandingan 2 : 1) menjadi sinyal darurat bagi Jakarta.

Pendapatan masyarakat miskin Jakarta bisa terlihat dari Garis Kemiskinan yang ada :

1. Garis Kemiskinan (GK) merupakan penjumlahan dari Garis Kemiskinan Makanan


(GKM) dan Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM). Penduduk yang memiliki
rata-rata pengeluaran perkapita per bulan dibawah Garis Kemiskinan
dikategorikan sebagai penduduk miskin.
2. Garis Kemiskinan Makanan (GKM) merupakan nilai pengeluaran kebutuhan
minimum makanan yang disetarakan dengan 2100 kilokalori perkapita perhari.
Paket komoditi kebutuhan dasar makanan diwakili oleh 52 jenis komoditi (padi-

7|Page
padian, umbi-umbian, ikan, daging, telur dan susu, sayuran, kacang-kacangan,
buah-buahan, minyak dan lemak, dll)
3. Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM) adalah kebutuhan minimum untuk
perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan. Paket komoditi kebutuhan dasar
non makanan diwakili oleh 51 jenis komoditi di perkotaan dan 47 jenis komoditi
di pedesaan.

Garis Kemiskinan DKI Jakarta (per Semester 2 2020) (BPS, 2020) :

Rp. 467.847 (GKM) + Rp. 215.491 (GKNM) = Rp. 683.338

2.3 Kapitalisasi kebutuhan primer manusia

Di masa sekarang, segala sesuatunya dikapitalisasi terutama untuk perkotaan sebesar


Jakarta. Semua kebutuhan pokok kita sebagai manusia untuk bisa hidup secara layak menjadi
objek komersial, dan dilihat sebagai sumber keuntungan bagi satu pihak. Hal ini menjadi
ancaman bagi masyarakat prasejahtera (miskin) yang penghasilannya “tidak kerja maka tidak
makan”. Kebutuhan primer manusia yang dikapitalisasi :

- Air
UU Nomor 7 Tahun 2004 :
a. bahwa sumber daya air merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang
memberikan manfaat untuk mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia
dalam segala bidang;

b. bahwa dalam menghadapi ketidakseimbangan antara ketersediaan air yang


cenderung menurun dan kebutuhan air yang semakin meningkat, sumber daya air wajib
dikelola dengan memperhatikan fungsi sosial, lingkungan hidup dan ekonomi secara
selaras;

c. bahwa pengelolaan sumber daya air perlu diarahkan untuk mewujudkan


sinergi dan keterpaduan yang harmonis antarwilayah, antarsektor, dan antargenerasi;

8|Page
d. bahwa sejalan dengan semangat demokratisasi, desentralisasi, dan
keterbukaan dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,
masyarakat perlu diberi peran dalam pengelolaan sumber daya air;

Begitulah bunyi UU No. 7 tahun 2004 tentang sumber daya air, tetapi
kenyataannya pada hari ini praktik pengelolaan sumber daya air saat ini masih
mementingkan aspek ekonomi dan eksploitasi tanpa memperhatikan kebutuhan umum
masyarakat, masyarakat masih harus membayar mahal untuk sekadar mendapatkan air
bersih. Biaya operasional dan biaya modal pengelolaan air seharusnya tidak dibebankan
ke masyarakat sebagai pengguna. Walau sekarang dikelola oleh pemerintah (PAM
Jaya) belum terjadi kemerataan dalam halnya air bersih bagi semua masyarakat.

Tidak banyak yang menyadari jika tarif air bersih di Jakarta saat ini berada di
urutan nomor satu paling mahal dibandingkan kota-kota besar di Asia. Rata-rata, tarif
air di Jakarta per meter kubik paling tinggi berada pada titik Rp 14.650. Rata-rata tarif
air terendah per meter kubik ada pada titik Rp 1.050. Angka rata-rata tersebut jauh lebih
mahal jika dibandingkan dengan tarif serupa di kota Bangkok, Kuala Lumpur, Manila
dan Singapura. (JPNN, 2011)

Tarif air yang mahal berdampak pada rentannya ketahanan air bagi Jakarta.
Artinya, krisis air sudah menjadi ancaman di depan mata yang bisa merepotkan Jakarta
sewaktu-waktu.

Tak lupa sampai saat ini cakupan dari air bersih PAM yang sekarang baru 60 %
yang tentunya daerah kumuh/ kawasan prasejahtera tidak menjadi fokus utama. (Dewi,
2018)

- Listrik
Listrik sudah menjadi kebutuhan/ bagian pokok kehidupan manusia, aktivitas
kita di rumah semuanya bergantung kepada keberadaan aliran listrik. Sama halnya
dengan air, salah satu kebutuhan terbesar manusia masa ini juga di kapitalisasi oleh
pemerintah yang lagi-lagi belum bisa memenuhi kebutuhan publik secara merata.

Daya listrik terkecil yaitu 450 Watt memiliki biaya sebesar Rp.36.000 per
bulannya yang sama dengan kurang lebih penghasilan sehari masyarakat miskin di

9|Page
Jakarta, yang tentunya harusnya dipergunakan untuk kebutuhan pangan. 450 Watt ini
pun bukan daya yang besar, hanya cukup untuk penerangan dan beberapa alat
elektronik berdaya kecil lainnya, di masa pandemi yang berbasis online ini penggunaan
media elektronik juga menjadi penting terutama bagi pelajar, tentunya 450 Watt ini
sangatlah minim.

- Pangan
Sebuah kebutuhan vital manusia yang sekarang dikapitalisasi dengan kiblat
keuntungan suatu pihak tertentu, mengabaikan ketahanan sosial dan ketahanan alam
yang ada, menghancurkan alam demi keuntungan semata (pembukaan lahan pertanian/
peternakan besar-besaran, eksploitasi makhluk hidup, dll.), tetapi juga menghancurkan
kehidupan masyarakat prasejahtera yang memiliki keterbatasan ekonomi, apalagi
dalam masa-masa krisis pandemi ini, dimana 70,53 persen masyarakat miskin
menyatakan adanya penurunan pemasukkan.

Terbukti selama 6 bulan terakhir, harga barang dan jasa naik terutama harga
bahan makanan sebesar 3,58%, sebaliknya pengeluaran rumah tangga pada kelompok
40% terendah menurun. (BAPPEDA, 2020)

2.4 Sustainable Development

Pembangunan berkelanjutan adalah gagasan bahwa manusia harus hidup dan


memenuhi kebutuhannya tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk
memenuhi kebutuhan mereka. Inilah definisi “resmi” dari Sustainable Development yang
dikembangkan untuk pertama kalinya dalam Laporan Brundtland pada tahun 1987.

Secara spesifik, pembangunan berkelanjutan merupakan cara agar masyarakat bisa


eksis dalam jangka panjang. Ini berarti mempertimbangkan baik keharusan saat ini maupun
masa depan, seperti pelestarian lingkungan dan sumber daya alam atau pemerataan sosial dan
ekonomi.

Akses bebas manusia untuk mengonsumsi sumber daya terbatas yang ada ini secara
tidak terbatas akan berujung kepada habisnya sumber daya ini. Overpopulasi manusia
kedepannya, sumber daya bumi akan dieksploitasi secara berlebihan. Manusia perlu secara

10 | P a g e
radikal mengubah cara memanfaatkan sumber daya yang ada untuk masa depan yang lebih
baik. (youmatter, 2020)

Pembahasan soal kebutuhan manusia ini erat sekali hubungannya dengan pemanfaatan
sumber daya alam kita, di abad ke -21 ini dimana overpopulasi manusia menjadi permasalahan
besar generasi kita, kiblat perancangan solusi permasalahan harus berkiblat kepada sustainable
development.

IDE SOLUSI = SELF SUSTAINING + EXPANDED URBAN FARMING

2.5 Self Sustaining

Bayangkan suatu masa depan dimana masyarakat miskin ini tidak perlu lagi memikirkan
tentang pengeluaran untuk kebutuhan-kebutuhan primer ini dan berfokus untuk kebutuhan
lain yang lebih penting...

Self-Sustaining: maintaining or able to maintain oneself or itself by independent effort


(Merriam-Webster Dictionary)

a self-sustaining community

Self sustain berarti kemandirian dalam bertahan hidup, kondisi dimana masyarakat
tak lagi bergantung kepada pemerintah/ pihak lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
sendiri. Kemandirian ini mengembalikan kita kepada sebagaimana seharusnya kita hidup,
mereduksi budaya kehidupan urban kita yang segalanya bergantung kepada pihak lain untuk
segala macam pemenuhan kebutuhan kita. Dampak positif tidak hanya dirasakan oleh kita
sebagai manusia, tetapi juga menyumbang banyak bagi alam lingkungan sekitar kita dengan
ada nya pengurangan carbon footprint, pelestarian alam, tidak lagi hidup kita bergantung
kepada kapitalisme dan keserakahan umat manusia.

2.6 Expanded Urban Farming

Urban Farming adalah praktek penumbuhan, produksi, dan distribusi agrikultur yang
terjadi di dalam atau sekitar perkotaan. Urban farming menjadi konsep pemikiran awal dari
sebuah solusi yang self-sustaining bagi masyarakat, selain berfungsi untuk memenuhi

11 | P a g e
kebutuhan masyarakat dalam hal pangan tetapi juga berkontribusi bagi permasalahan global
alam dengan mereduksi carbon fooprint yang biasanya terjadi pada traditional farming. Secara
pengelolaan urban farming ini biasanya dilakukan oleh banyak orang/ suatu komunitas tertentu
dengan interest yang sama.

Urban farming yang berfokus kepada pangan akan diperluas sebagai konsep untuk
meproduksi energi, air dengan perkembangan teknologi sekarang, semuanya bisa dilakukan
bahkan di area urban yang memiliki keterbatasan secara lahan.

Skema teknologi yang akan diterapkan :

2.6.1 Aquaponic

Aquaponik merupakan sebuah alternatif menanam tanaman dan memelihara


ikan dalam satu wadah. Proses dimana tanaman memanfaatkan unsur hara yang berasal
dari kotoran ikan yang apabila dibiarkan di dalam kolam akan menjadi racun bagi
ikannya. Lalu tanaman akan berfungsi sebagai filter vegetasi yang akan mengurai zat
racun tersebut menjadi zat yang tidak berbahaya bagi ikan, dan suplai oksigen pada air
yang digunakan untuk memelihara ikan.

Ikan adalah kunci dalam sistem aquaponik. Ikan menyediakan hampir semua
nutrisi bagi tanaman. Ada berbagai jenis ikan yang dapat digunakan dalam sistem
aquaponik. Jenis ikan ini tergantung pada iklim lokal dan jenis yang tersedia di pasaran,
tetapi yang paling sering digunakan yaitu ikan nila.

Aquaponik tidak hanya baik untuk sayuran hijau. Aquaponik akan


menumbuhkan hampir semua jenis sayuran. Beberapa varietas sayuran buah yang
berkinerja baik adalah; terung (ungu), tomat, cabe, melon dll.

Manfaat Aquaponik

Beberapa manfaat dari budidaya dengan sistem aquaponik antara lain adalah :

o Kotoran ikan dapat dimanfaatkan sebagai sumber pupuk organik yang baik bagi
pertumbuhan tanaman.

12 | P a g e
o Produk yang dihasilkan merupakan produk organik karena hanya menggunakan pupuk
dari kotoran ikan yang telah melalui proses biologis.
o Menghasilkan dua produk sekaligus; yaitu sayur dan ikan, dari satu unit produksi.
Hemat Lahan.
o Bersifat berkelanjutan dengan perpaduan tanaman dan ikan dan siklus nutrien.
o Populasi tanaman organik yang dapat ditanam 10 kali lipat lebih banyak. Dengan
aquaponik tanaman dapat ditanam dengan kerapatan tinggi dengan sistem terapung di
atas air. Sistem ini mampu menampung hingga 10 kali lipat jumlah tanaman pada
luasan yang sama.
o Tanaman akan tumbuh sampai 10x lebih cepat.

Gambar 3. Ilustrasi Sistem Aquaponik


(Sumber : https://www.ayomenanam.net/2018/06/kelebihan-dan-kekurangan-budidaya-
pertanian-dengan-aquaponik.html)

2.6.2 Rainwater Harvesting

Teknik pengumpulan air hujan yang akan dipergunakan untuk keperluan hidup
manusia. Salah satu cara praktikal untuk mengurangi pengeluaran untuk air bersih.

Gambar 4. Ilustrasi Rainwater Harvesting


(Sumber : https://www.istockphoto.com/vector/rainwater-harvesting-system-isometric-diagram- 13 | P a g e
gm1201105579-344307644)
Sistem Pengumpulan air hujan yang digunakan :

1. Sistem Sumur (Well)

Implementasi sebuah sumur penampungan air yang diperhitungkan sesuai luasan area
perancangan, digunakan sebagai penampungan air hujan sementara ketika masa
penghujan, merecovery air tanah, dan overflow air yang tertampung akan disimpan ke
dalam tank air

2. Sistem Rooftop Rainwater

Air hujan juga dikumpulkan dari air yang terjatuh ke talang rumah dan dialirkan ke
main tank.

Air yang ada dalam main tank kemudian akan difilter lagi untuk keperluan
lainnya. Untuk bisa diminum air perlu difilter khusus, sistemnya :

1. Sinar ultraviolet

2. Filter dan Disinfeksi

3. Klorin

4. Pasteurisasi surya

Volume air yang bisa didapatkan : 1″ (2.54 cm) of rain x 1 sq. ft. (0.09 sqm) =
0.623 gallons (watercache, n.d.)

2.6.3 Panel Surya

Menurut catatan WWF, kapasitas listrik di Indonesia belum mencukupi untuk


melayani seluruh wilayah di Indonesia. Permintaan listrik di Indonesia tercatat terus
meningkat, yaitu 10% – 15% per tahun, namun pembangunan pembangkit listrik masih
kurang. Sebagai imbasnya, PLN melakukan pemadaman bergilir yang tentu saja
merugikan konsumen.

14 | P a g e
Panel surya adalah sebuah sistem yang dapat digunakan untuk mengubah energi
cahaya matahari menjadi energi listrik dengan menggunakan prinsip yang disebut
efek photovoltaic. Energi listrik yang dihasilkan akan disimpan ke dalam sebuah baterai,
kemudian digunakan untuk mengoperasikan perangkat elektronik sesuai kebutuhan
listriknya. Sistem bisa berjalan meskipun di sore hari, malam hari, atau ketika kondisi
hujan.

Dengan menggunakan sistem pembangkit listrik yang menggunakan tenaga


surya, Anda turut berperan dalam menjaga kelestarian alam. Energi surya adalah
sumber energi yang ramah lingkungan dan terus tersedia di alam.

Indonesia merupakan negara tropis dengan sinar matahari sepanjang tahun. Hal
ini membuat negara kita cocok dalam penerapan energi surya. Dengan demikian, sistem
panel solar dapat diterapkan di setiap rumah di Indonesia dan menjadi pembangkit
listrik mandiri.

Kekuatan energi listrik yang dihasilkan melalui panel surya bisa mencapai 240
watt per meter perseginya. (Wikipedia, n.d.)

2.6.4 Waste Management – sistem biogas

Biogas merupakan gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik yang


mendegradasi bahan-bahan organik. Contoh dari bahan organik ini adalah kotoran,
limbah domestik, atau setiap limbah organik yang dapat diurai oleh makhluk hidup
dalam kondisi anaerobik. Kandungan utama dalam biogas adalah metana dan karbon
dioksida. Biogas merupakan sumber energi terbarukan dan ramah lingkungan. Energi
dari biogas dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan maupun untuk
menghasilkan listrik.

Penyusun utama biogas adalah metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2) dan
beberapa gas lain. Gas metana, hidrogen, dan karbon monoksida dapat dibakar atau
dioksidasi dengan oksigen sehingga melepaskan energi. Energi inilah yang nantinya
akan dijadikan sebagai bahan bakar. Energi ini dapat digunakan untuk pelbagai tujuan
pemanasan, seperti memasak. Energi ini juga dapat digunakan sebagai listrik.

15 | P a g e
Pipa masuk Pipa Outlet

Gambar 5. Skema Sistem Biogas


(Sumber : https://renewable-world.org/our-approach-to-renewable-energy/technologies/biogas-
systems/)

Skema :

- Sistem biogas hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran; Namun, itu selalu
mengandalkan prinsip dasar yang sama: memanfaatkan kekuatan mikroorganisme
melalui proses alami yang disebut pencernaan anaerobik.

- Bahan organik dikumpulkan dari sistem pipa saluran masuk dan kemudian
dikirim ke digester, di mana ia dikumpulkan dan dibiarkan untuk diproses oleh
mikroorganisme.

- Digester inilah tempat penguraian sampah organik dilakukan oleh


mikroorganisme. Di sinilah biogas diproduksi dan disimpan. Digester dibangun
sedemikian rupa sehingga tidak ada oksigen, yang memungkinkan terjadinya
pencernaan anaerobik.

- Seiring waktu, sampah organik diuraikan di dalam digester oleh


mikroorganisme. Proses pemecahan ini menghasilkan gas metana dan karbon
dioksida.

16 | P a g e
- Gas metana dan karbon dioksida disimpan di kubah gas berbahan beton.
Campuran gas yang dihasilkan kemudian dapat dikumpulkan dan dibakar sebagai
bahan bakar - yaitu biogas.

- Terakhir, setelah sampah organik diuraikan oleh mikroorganisme, produk


sampingannya didorong keluar melalui pipa saluran keluar yang berbeda sebagai
pupuk yang kaya dan produktif. Pupuk ini disimpan dan dapat digunakan untuk
pertanian dan sebagai makanan black soldier flies.

Biogas yang dihasilkan juga bisa dijadikan listrik dengan menggunakan gas
engine – generator.

2.6.5 Black Soldier Fly Farm

Lalat tentara hitam, atau Hermetia illucens adalah lalat umum dan tersebar
luas dari keluarga Stratiomyidae. BSF adalah lalat yang memiliki beberapa sifat unik.
Ini bukan hama seperti lalat rumah biasa, sehingga bisa dimanfaatkan oleh manusia.

Salah satu kelebihannya adalah siklus hidupnya yang tertutup. Betina dewasa
bertelur tidak lama sebelum mati, dan larva menetas dalam waktu sekitar 4 hari. Larva
makan, dan ketika mereka berkembang menjadi lalat mereka akan bertelur, memulai
proses dari awal lagi.

Gambar 6. Lalat dewasa dan Larva


(Sumber : https://www.eatcrickster.com/blog/black-soldier-fly)

17 | P a g e
Larva BSF lah yang dipergunakan sebagai sumber makanan bagi livestock
(hewan ternak), ikan. Larva BSF memiliki banyak sekali nutrisi, karena siklus
hidupnya yang membuat larva harus makan sebanyak-banyaknya.

BSF menghasilkan protein dari makanan yang di konsumsinya. Larva BSF


mengandung 43% protein, kaya akan kalsium dan nutrisi lainnya.

Dalam satu kali bertelur akan menghasilkan kurang lebih 500 telur, dan
dengan siklus hidup yang cepat bisa produksi lebih banyak.

Gambar 7. Sistem Budidaya BSF


(Sumber : https://www.rockefellerfoundation.org/case-study/black-soldier-flies-inexpensive-and-
sustainable-source-for-animal-feed/)

18 | P a g e
2.6.6 Grey Water Treatment

Gambar 8. Sistem Grey Water Treatment


(Sumber : ResearchGate)

Sistem permurnian bisa melalui sistem semacam septic-tank/ biotek – sand


filter dan kemudian disimpan ke dalam tank, yang dari sini dipergunakan untuk
keperluan yang non-konsumsi (mis : untuk flush toilet, sumber air bagi tanaman, dll)

Greywater yang sudah difilter akan dipergunakan untuk kebutuhan aquaponic,


atau lahan pertanian.

2.6.7 Livestock farming (cage-free poultry)

Gambar 9. Cage free poultry system


(Sumber : Google.com/image)

19 | P a g e
Farming yang tidak dibatasi kandang, atau produksi skala besar dalam area
tertutup, tetapi memberi kebebasan kepada binatang (fokus kepada unggas), karena
pemanfaatan lahan urban yang harus se-efisien mungkin.

Kelebihan dari cage-free poultry :

1. Keamanan makanan

Salmonella Enteritidis lima kali lebih mungkin ditemukan dalam sistem kandang
dibandingkan dengan sistem jarak bebas. Penurunan resiko infestasi hama pengerat dan
serangga, ayam menjadi lebih mudah dibersihkan dan didisinfeksi dan ayam yang
dibiarkan tanpa kandang tidak stres sehingga tidak mudah terserang penyakit.

Telur dari peternakan bebas atau kandang juga memiliki tingkat residu kimiawi yang
lebih rendah dari insektisida, tingkat infestasi serangga yang lebih rendah, dan konsentrasi
kontaminan seperti dioksin yang lebih rendah.

2. Kualitas dan kesehatan telur

Sejumlah penelitian telah menemukan telur free-range atau telur tanpa kandang
memiliki nutrisi keseluruhan yang lebih sehat. Manfaat yang ditemukan termasuk lebih
sedikit lemak jenuh dan kolesterol, dan tingkat protein yang lebih tinggi. Telur free-range
atau kandang juga ditemukan memiliki lebih banyak Vitamin A dan Vitamin E secara
signifikan; lebih banyak omega 3s; tingkat yang lebih tinggi dari tokoferol alfa dan asam
alfa-linolenat; tingkat karotenoid yang lebih tinggi; lebih banyak lutein; rasio yang lebih
sehat dari asam lemak omega 6 dan omega 3; kepadatan mineral dalam tulang yang lebih
tinggi; dan lebih banyak beta karoten.

3. Kesejahteraan Hewan

Kesejahteraan hewan adalah konsep berbasis sains dan berbasis nilai. Ini mengacu pada
dasar-dasar dalam fisiologi dan etologi hewan. Kerangka Lima Kebebasan “The Five
Freedoms” untuk kesejahteraan hewan diperkenalkan oleh Komite Brambell di Inggris
pada tahun 1965, ini sekarang telah diadopsi secara luas baik dalam kebijakan pemerintah
dan perusahaan dan pengembangan standar. Fokus utama Lima Kebebasan adalah pada
peniadaan pengalaman negatif bagi hewan, kerangka kesejahteraan hewan yang lebih

20 | P a g e
baru juga mempertimbangkan ekspresi keadaan emosi positif dan kebutuhan hewan untuk
mengekspresikan perilaku alami. Untuk hewan untuk mengalami "kehidupan yang baik"
- atau setidaknya "kehidupan yang layak dijalani" - pengalaman positif seperti
"kenyamanan", "kesenangan", "minat", dan "kepercayaan diri" harus disediakan. Kunci
konsep "kehidupan yang baik" adalah bahwa hewan menunjukkan preferensi individu dan
dengan demikian menghargai pilihan sumber daya yang bervariasi dalam lingkungan
mereka.

Sistem free-range dan cage-free menyediakan lingkungan yang lebih bervariasi


daripada sistem kandang untuk ekspresi perilaku yang penting bagi ayam. Ayam petelur
hari ini adalah keturunan dari “ayam hutan merah” (Galus galus). Ayam memiliki sejarah
domestikasi yang kompleks selama puluhan ribu tahun terakhir, dan meskipun
domestikasi telah memengaruhi morfologi, fisiologi, dan perkembangannya, hal itu tidak
memengaruhi repertoar perilaku ayam saat ini dibandingkan dengan nenek moyangnya.
Red Jungle Fowl adalah spesies mangsa yang hidup di pinggiran hutan Asia. Visi adalah
indra dominan mereka. Di malam hari, mereka bertengger tinggi di dahan, jauh dari
predator, dan menghabiskan hari mencari serangga di lantai hutan.

Ayam saat ini sangat termotivasi untuk melakukan sejumlah perilaku yang sama, apa
pun jenis lingkungan yang disediakan untuk mereka. “Kebutuhan perilaku” tersebut sama
dengan kebutuhan fisiologis dan dengan demikian ayam akan mengalami penderitaan jika
tidak mampu melakukan aktivitas yang relevan. Kebutuhan perilaku yang tidak
diakomodasi atau dikompromikan dalam sistem sangkar meliputi pergerakan dan
eksplorasi, tidur, perilaku mandi debu, dan banyak perilaku pemeliharaan (seperti
mengepakkan sayap, meregangkan, dll). Selain dari batasan ruang fisik yang membatasi
perilaku ini, sistem yang dikurung tidak menyediakan lingkungan atau sumber daya yang
bervariasi bagi individu untuk memilih cara yang mereka sukai untuk mengalami peluang
"kehidupan yang baik". (The Poultry Site, 2019)

21 | P a g e
BAB III
METODE

3.1 Metode Perancangan

Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Titik awal pemikiran dimulai dari isu
awal yang kemudian diselesaikan dengan tema yang ada, beyond ecology. Riset mendalam
terhadap isu, tema menjadi sebuah kajian teori, yang menjadi titik awal berpikir untuk dijadikan
serangkaian program. Hasil program yang keluar akan diterapkan secara eksperimental pada
tapak terpilih.

Data-data yang dipergunakan semuanya memanfaatkan internet, karena adanya


keterbatasan untuk bisa melakukan riset langsung ke lapangan di masa pandemi.

Penerapan desain yang dihasilkan dari teori-teori + program yang disajikan akan
diterapkan secara eksperimental pada tapak terpilih nantinya, yang mungkin menjadi sebuah
prototipe yang bisa diterapkan dimanapun dengan kondisi yang serupa sesuai dengan hasil
sintesa isu dan kajian teori.

22 | P a g e
BAB IV
STUDI PRESEDEN

ReGen Villages

Sebuah housing model oleh sebuah firma arsitektur di Copenhagen EFFEKT.

Pertama kali dibuat di Almere, Belanda

Sumber : Archdaily

Sebuah model perumahan yang dibentuk dengan tujuan sebagai prototipe arsitektur
residensial yang bisa membantu meringankan dampak global warming, yang juga disebabkan
karena berbahayanya tempat tinggal dari manusia itu sendiri. Memanfaatkan berbagai macam
teknologi yang sudah berkembang, seperti sistem aquaponic, vertical farming, sistem
pemanfaatan ulang air bekas-kotor,dll. Melalui teknologi yang terintegrasi kepada community
design ini, menyediakan energi, air dan makanan didepan pintu rumah penghuninya. Saat ini,
baru dikembangkan untuk wilayah dengan 4 musim dan di daerah peri-urban dan rural area.

23 | P a g e
Sebuah komunitas perumahan yang dibuat secara khusus bagi masyarakat yang ingin
hidup lebih sehat, dan berkelanjutan secara sumber daya, dan memberi dampak baik bagi
lingkungan. Modelling yang begitu detail agar integrasi teknologi bisa berjalan dengan baik,
ke detail sampai dengan model bentuk rumah yang cocok untuk iklim tapak, serta cara untuk
bisa memanfaatkan energi yang paling efisien.

Ide yang dimiliki sama, tetapi lebih dikhususkan untuk masyarakat kelas menengah-
atas, serta berada di lokasi peri-urban/ rural area yang membedakannya.
Integrasi sistem yang digunakan sudah lebih advance – penggunaan mobil listrik, smart
grid, serta pemodelan yang lebih disesuaikan dengan iklim 4 musim di barat.

24 | P a g e
BAB V
PROGRAM

5.1 Definisi Program dan Usulan Program

Self-sustaining community adalah sebuah kompleks perumahan padat warga (masyarakat


miskin) dimana warga perkotaan dapat memproduksi kebutuhan primernya untuk kegunaan
sendiri, mulai dari pangan (sayuran, hewan, buah), air, listrik, gas melalui fasilitas yang
disediakan untuk dipakai dan diusahakan bersama-sama sebagai sebuah komunitas. Melalui
fasilitas ini diharapkan untuk keberlanjutan bagi masyarakat penghasilan rendah terutama
ketika masa-masa sulit seperti ini, tidak perlu bergantung kepada pihak luar yang telah
mengkapitalisasi kebutuhan dasar kita sebagai manusia, tetapi juga memberi kontribusi bagi
keberlanjutan alam – lingkungan kita hidup. Lingkungan rumah kita menjadi produktif –
bekerja bagi kita.

5.2 Tujuan Proyek

- Memperbaiki lingkungan hidup masyarakat miskin


- Menyediakan fasilitas bagi warga untuk bisa memproduksi kebutuhan-kebutuhan primer
mereka
- Mengembalikan semangat gotong-royong/ semangat komunitas/ kebersamaan

5.3 Sasaran

Target adalah kawasan kumuh tempat golongan masyarakat penghasilan rendah tinggal
yang paling terdampak oleh pandemi covid-19 ini, menjamin keberlanjutan hidup mereka
sekaligus memperbaiki lingkungan hidup mereka.

25 | P a g e
Gambar 10. Persentase Program
(Sumber : Dokumentasi Penulis)
Gambar 11. Ilustrasi Konsep
(Sumber : Dokumentasi Penulis)

1. Rumah
2. Panel Surya
3. Penampungan air
4. Air Bekas
5. Aquaponik
6. Kolam Ikan
7. Pertanian
8. Soldier Flies Farm
9. Peternakan Ayam
10. Pengumpulan Waste
11. Biogas
12. Generator

Gambar 12. Ilustrasi skema self-sustaining 26 | P a g e


(Sumber : Dokumentasi Penulis)
Luasan lahan yang diperlukan bagi fasilitas kebutuhan dasar keluarga yang terdiri dari 4
orang :

PERTANIAN WATER STORAGE

600 m²

Gambar 13. Ilustrasi Kebutuhan Luasan


(Sumber : Dokumentasi Penulis)

27 | P a g e
BAB VI
INVESTIGASI TAPAK

Gambar 13. Lokasi Tapak


(Sumber : google.com/maps)

Lokasi : Kembangan Barat RW 004, Jakarta Barat


Lokasi dipilih karena termasuk sebagai kawasan kumuh Jakarta yang menjadi target utama
pembaharuan oleh pemerintah DKI Jakarta.
Untuk bisa menciptakan prototype pertama yang masih dalam konteks eksperimental, maka
dipilih tapak yang masih belum dibangun tetapi masih termasuk ke dalam kawasan kumuh RW
004.
Tapak ini akan nanti nya dibuat self-sustaining housing ini yang diperkirakan bertarget untuk
75 – 100 individu atau sekitar 25 KK.
Setiap RT sebanyak-banyaknya terdiri dari 30 KK untuk desa dan sebanyak-banyaknya 50 KK
untuk kelurahan yang dibentuk

Gambar 14. Tata Ruang Tapak


(Sumber : Jakarta Satu) 28 | P a g e
Luas Tapak : 21.227 m²
KDB = 60
KLB = 1.2
KDH = 20
KB = 2
KTB = 0
Tata guna ruang tapak adalah sebagai hunian KDB sedang, saat ini masih sebagai tapak kosong
belum terbangun yang dikelilingi kawasan kumuh RW 004 Kembangan Barat.
Salah satu permasalahan spesifik yang perlu menjadi note yang harus diselesaikan pada tapak
ini adalah statusnya sebagai kawasan rawan banjir, karena berada di dekat 2 sungai besar
yaitu cengkareng drain dan sungai angke.

Gambar 15. Ilustrasi Ide Sistem untuk Tapak yang Banjir


(Sumber : Dokumentasi Penulis)

29 | P a g e
Gambar 16. Ilustrasi Ide Sistem untuk Tapak yang Banjir
(Sumber : Dokumentasi Penulis)

30 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

BAPPEDA. (2020, Maret). Retrieved from Potret Kemiskinan DKI Jakarta pada Maret 2020:
https://bappeda.jakarta.go.id/front/read/375
BPS. (2020, october 20). Retrieved from Badan Pusat Statistik DKI Jakarta:
https://jakarta.bps.go.id/subject/23/kemiskinan.html
Dewi, F. S. (2018, September 28). Jakarta Bisnis. Retrieved from JakartaBisnis:
https://jakarta.bisnis.com/read/20180906/77/835751/pam-jaya-bidik-63-cakupan-
layanan-air-bersih-pada-2019
JPNN. (2011, oktober 28). Retrieved from https://www.jpnn.com/news/tarif-air-bersih-
jakarta-paling-mahal-di-asia
Renewable World. (n.d.). Retrieved from Biogas System: https://renewable-world.org/our-
approach-to-renewable-energy/technologies/biogas-systems/
The Poultry Site. (2019, juni 11). Retrieved from
https://www.thepoultrysite.com/articles/why-cage-free-and-why-
now#:~:text=The%20decreased%20risk%20of%20disease,less%20stressed%20and%
20therefore%20less
watercache. (n.d.). Retrieved from Innovative Water Solutions:
https://www.watercache.com/education/rainwater-harvesting-101
Wikipedia. (n.d.). Retrieved from Solar Panel: https://en.wikipedia.org/wiki/Solar_panel
youmatter. (2020, mei 26). Retrieved from Sustainable Development – What Is It? Definition,
History, Evolution, Importance And Examples:
https://youmatter.world/en/definition/definitions-sustainable-development-
sustainability/#:~:text=Sustainable%20development%20is%20the%20idea,the%20Br
undtland%20Report%20in%201987.
Yurianto. (2019). Identifikasi Faktor yang mempengaruhi Kemiskinan Di DKI Jakarta
Dengan Menggunakan Pendekatan Simulatneous Equation Model. . Jakarta: Jurnal
Riset Jakarta.

31 | P a g e
32 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai