KELOMPOK :
Segala puji syukur patut kita persembahkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa oleh karena-Nya laporan ini dapat terselesaikan dengan baik serta tepat pada
waktunya. Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing
mata kuliah serta teman teman yang turut membantu mengarahkan dan
membimbing kelompok kami dalam menyelesaikan laporan ini.
Adapun laporan ini merupakan laporan praktikum dari Rekayasa Lalu
Lintas. Akhir kata, semoga laporan ini dapat memberikan manfaat dan
pengetahuan kepada pembaca. Adapun laporan ini masih memiliki kekurangan.
Maka dari dddddddd kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
untuk kesempurnaan laporan ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULAN
1.2. Tujuan
Survey ini bertujuan untuk
1.2.1. Mahasiswa dapat mengetahui secara detail bagaimana tata cara
melakukan survei traffic counting dan spot speed.
1.2.2. Mahasiswa dapat membuat grafik fluktuasi lalu lintas, menghitung
besar traffic flow, menentukan jam puncak dan menghitung peak
hour factor dari data survei traffic counting dan spot speed.
1.2.3. Mahasiswa dapat menghitung nilai dan memahami secara detail
tentang time mean speed dan space mean speed dari data survei
traffic counting dan spot speed.
1.2.4. Mahasiswa dapat menghitung nilai dan dapat memahami secara
detail tentang speed, density dan flow suatu ruas jalan dari data
survei traffic counting dan spot speed.
1.2.5. Mahasiswa dapat membuat grafik hubungan antara speed, density
dan flow.
2.1.1. Arus
Arus adalah jumlah kendaraan yang melintas suatu titik pada
suatu ruas jalan dalam waktu tertentu dengan membedakan arah dan
lajur. Satuan arus adalah kendaraan/waktu atau smp/waktu
Arus lalu lintas terbentuk dari pergerakan individu pengendara
dan kenderaan yang melakukan interaksi antara yang satu dengan yang
lainnya pada suatu ruas jalan dan lingkungannya. Karena kemampuan
idividu pengemudi mempunyai sifat yang berbeda maka perilaku
kenderaan arus lalu lintas tidak dapat diseragamkan lebih lanjut, arus
lalu lintas akan mengalami perbedaan karakteristik akibat dari perilaku
pengemudi atau kebiasaan pengemudi. Arus lalu lintas pada suatu ruas
jalan karakteristiknya akan bervariasi baik berdasar lokasi maupun
waktunya, oleh karena itu perilaku pengemudi akan berpengaruh
terhadap perilaku arus lalu lintas. dalam menggambarkan arus lalu
lintas secara kuantitatif dalam rangka untuk mengerti tentang
keragaman karakteristiknya dan rentang kondisi perilakunya, maka
perlu suatu parameter. Parameter tersebut harus dapat didefenisikan dan
diukur oleh insinyur lalu lintas dalam menganalisis, mengevaluasi, dan
melakukan perbaikan fasilitas lalu lintas berdasarkan parameter dan
pengetahuan pelakunya.
Arus menpunyai satuan kendaran dibagi waktu atau smp dibagi
oleh waktu. Terkadang kita sulit membedakan antara arus dan volume,
berikut adalah perbedaannya:
Arus (flow) :
· Membedakan lajur
· Diukur pada waktu yang pendek
· Membedakan arah
Volume :
· Tidak membedakan lajur
· Diukur pada waktu yang panjang (lama)
· Tidak membedakan arah
2.1.2. Volume
Volume adalah jumlah kendaraan yang melewati suatu titik atau
pada suatu ruas jalan dalam waktu yang lama (minimal 24 jam) tanpa
membedakan arah dan lajur.segmen jalan selama selang waktu tertentu
yang dapat diekspresikan dalam tahunan, harian (LHR), jam-an atau
sub jam. Volume lalu-lintas yang diekspresikan dibawah satu jam (sub
jam) seperti, 15 menitan dikenal dengan istilah rate of flow atau nilai
arus. Untuk mendapatkan nilai arus suatu segmen jalan yang terdiri dari
banyak tipe kendaraan maka semua tipe-tipe kendaraan tersebut harus
dikonversi ke dalam satuan mobil penumpang (smp). Konversi
kendaraan ke dalam satuan smp diperlukan angka faktor ekivalen untuk
berbagai jenis kendaraan. Faktor ekivalen mobil penumpang
Namun demikian pengamatan lalu lintas ini diharapkan selama
24 jam perhari yang biasanya untuk mengetahui terjadinya volume jam
puncak (VJP) sepanjang jam kerja baik itu pagi, siang maupun sore.
Biasanya volume jam puncak diukur untuk masing – masing arah
secara terpisah. VJP digunakan sebagai dasar untuk perancangan jalan
raya dan berbagai macam analisis operasional. Jalan raya harus
dirancang sedemikian rua sehingga mampu melayani pada saat lalu
lintas konsisi VJP. Untuk analisis operasional, apakah itu terkait dengan
pengendalian, keselamatan, kapasitas, maka jalan raya harus mampu
mengakomodasi kondisi ketika VJP. Di dalam perancangan VJP kadang
– kadang diestimasi dari proyeksi LHR sebagaimana ditunjukkan pada
rumus :
VJRD = LHR x K x D
Dengan,
VJRD = Volume rancangan berdasarkan arah (smp/hari)
LHR = lalu lintas harian rata – rata (smp/hari)
K = proporsi lalu lintas harian yang terjadi selama jam
puncak
D = proporsi lalu lintas jam puncak dalam suatu arah
tertentu
Menurut McShane dan Roess (1990), dalam kegunaan untuk
perancangan nilai K sering dinyatakan dalam bentuk proporsi LHR
pada jam puncak tertinggi yang ke 30 selama satu tahun. Volume jam
puncak tertinggi yang ke 30 sering digunakan untuk perancangan dan
analisis pada jalan raya luar kota, namun demikian untuk jalan
perkotaan digunakan volume jam puncak tertinggi yang ke 50. Faktor D
lebih bervariasi di mana pembangkit lalu lintas utama pada suatu
kawasan untuk kawasan perkotaan misalnya nilai D berkisar antara 0,5
sampai 0,6.
Tabel 1.1
DDHV = AADT x K x D
Dimana:
AADT : Average Annual Daily Traffic
K : proporsi dari lalu lintas harian yang terjadi
selama jam puncak
D : proporsi dari lalu lintas tiap jurusan pada
jam puncak.
3. Volume per sub jam
2.1.3. Kecepatan
Kecepatan laju dari suatu pergerakan kendaraan dihitung dalam
jarak persatuan waktu.
dirumuskan,
V = d/t
dimana,
V : kecepatan (km/jam)
d : jarak (km)
t : waktu (jam)
V = q x Vsms
D =
dimana,
q : arus (smp/jam)
Vsms : space mean speed (km/jam)
Ruas Pengamatan
KETERANGAN
Kolom 1 Sepeda Motor, Sekuter, Kolom 8 Hantaran dan Pick-up
dan Kendaraan Roda 3
Kolom 2 Sedan, Jeep, Van, dan Taxi Kolom 9 Truck 2 as Barang Umum
KETERANGAN
Kolom 1 Sepeda Motor, Sekuter, Kolom 8 Hantaran dan Pick-up
dan Kendaraan Roda 3
Kolom 2 Sedan, Jeep, Van, dan Taxi Kolom 9 Truck 2 as Barang Umum
BAB IV
PENGOLAHAN DATA
4.1. Traffic Flow
Data jumlah kendaraan yang lewat per 15 menitan, data selengkapnya
ada di lampiran untuk kolom 3-17.
Tabel Volume Lalu Lintas Jalan Durian Raya Arah Akses Tol Banyumanik
Grafik Fluktuasi Lalu Lintas Jalan Durian Raya Arah Akses Tol Banyumanik
450
400
350
300
250
200 Kolom 1
Kolom 2
150
Kolom 3-17
100 Total
50
0
Tabel Volume Lalu Lintas Jalan Durian Raya Arah Pertigaan Setia Tirto Agung
Grafik Fluktuasi Lalu Lintas Jalan Durian Raya Arah Pertigaan Tirto agung
450
400
350
300
250
200 Kolom 1
Kolom 2
150
Kolom 3-17
100 Total
50
0
KETERANGAN
Kolom 1 Sepeda Motor, Sekuter, Kolom 8 Hantaran dan Pick-up
dan Kendaraan Roda 3
Kolom 2 Sedan, Jeep, Van, dan Taxi Kolom 9 Truck 2 as Barang Umum
554+548+613+544
PHK ( Arah Tol)= =0.9215
4 X 613
( 27,78+32,26+20,83 )
TMS=
3
Mobil Motor
Arah Akses Arah Arah Akses Arah
Jam
Tol Pertigaan Tol Pertigaan
TMS SMS TMS SMS TMS SMS TMS SMS
16.15- 24.0 26.0
24.15 23.94 23.37 26.96 28.73 28.66
16.30 4 9
16.30- 33.7 38.0
33.81 24.20 24.02 38.19 30.98 30.43
16.45 8 7
16.45- 26.1 25.8
28.19 24.20 24.02 26.10 31.22 31.10
17.00 8 6
17.00- 18.5 25.9
18.75 34.65 34.51 26.60 38.40 37.27
17.15 2 5
17.15- 25.1 33.6
25.13 25.18 24.91 34.11 24.65 24.37
17.30 3 3
17.30- 29.0 37.3
29.11 27.13 27.10 37.70 31.71 31.01
17.45 7 1
17.45- 29.7 24.4
29.83 29.75 29.35 24.62 36.10 35.24
18.00 6 3
18.00- 37.3 38.0
37.32 29.43 29.34 38.36 38.14 37.44
18.15 1 7
= 26,96 km/jam
Contoh pada jam 16.15 – 16.30 (Arah Akses Tol Banyumanik) pada kendaraan
motor :
3
SMS=
1 1 1
+ +
27,78 32,26 20,83
= 26.09 km/jam
Q
D=
S
40.00
f(x) = − 0.96 x + 46.65
35.00
30.00
25.00
Flow
20.00
15.00
10.00
5.00
0.00
8.00 10.00 12.00 14.00 16.00 18.00 20.00 22.00 24.00 26.00
Density
BAB V
KESIMPULAN
Dari hasil survey, dapat di tentukan jam puncak terjadi pada jam 16.15
– 17.15) di Jalan Durian Raya (Pada daerah pertigaan Akses tol hingga Pertigaan
Setia budi) pada kedua arah.
Dari hasil pengolahan data diperoleh hubungan Speed, Flow, dan
Density yang sesuai dengan teori dimana grafik hubungan density dan speed
adalah linear dengan kemiringan negatif., hubungan antara density dan flow
adalah merupakan fungsi kuadrat parabola terbuka kebawah, dan hubungan antara
speed dan flow juga merupakan fungsi kudarat terhadap kecepatan terhadap
volume kendaraan.
Namun masih terdapat kekurangan pada laporan survei ini seperti :
Pada sample kecepatan, pias yang digunakan terlalu pendek, hanya 25 meter.
Surveyor seringkali terlambat menekan tombol stop saat pengukuran
kecepatan.
Kondisi di lapangan banyak terdapat persimpangan gang kecil, atau gerbang
rumah maupun toko sehingga kecepatan yang dihitung terganggu dan
terpengaruhi, dan tidak mempresentasikan hubungan kecepatan dan density
dengan baik.
Pada traffic counting karena surveyor masih menggunakan turus, seringkali
terlewat kendaraan yang tidak tercatat (human error relatif besar).
Saran :